Anda di halaman 1dari 6

KEHIDUPAN DUNIA ONE PIECE DI DUNIA NYATA

Disusun oleh :
ALVIAN ICHWAL RAMADHAN

Jalan Raya, Cihampelas, Kec. Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40562
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya selaku penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas
rahmat dan karunia nya sehingga tugas informatika membuat makalah berjudul
“KEHIDUPAN DUNIA ONE PIECE DI DUNIA NYATA” ini dapat saya selesaikan dengan
baik. Saya berharap adanya makalah ini bisa memberikan informasi dan wawasan yang
bermanfaat. Saya ingin berterimakasih terhadap bapak Anwar Shodiq selaku guru mata
pelajaran informatika karena sudah memberikan tugas membuat sesuatu pada Microsoft word.

Demikian, semoga makalah dapat diterima sebagai tugas mata pelajaran informatika.

Cihampelas, 23 Oktober 2022

Alvian Ichwal Ramadhan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
Latar belakang..................................................................................................................................1
BAB 2 ISI..............................................................................................................................................2
A. Perbudakan...............................................................................................................................2
B. Genosida....................................................................................................................................2
C. Rasisme......................................................................................................................................3

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang

One Piece adalah sebuah seri manga Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh
Eiichiro Oda. Ceritanya mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak
laki-laki yang memiliki kemampuan tubuh elastis seperti karet setelah memakan Buah
Iblis secara tidak disengaja. Luffy bersama kru bajak lautnya, yang dinamakan Bajak
Laut Topi Jerami, menjelajahi Grand Line untuk mencari harta karun terbesar di dunia
yang dikenal sebagai “One Piece” dalam rangka untuk menjadi Raja Bajak Laut yang
berikutnya. Manga ini telah diadaptasi menjadi sebuah animasi video asli (OVA) yang
diproduksi oleh Production I.G pada tahun 1998, dan sebuah serial anime yang
diproduksi oleh Toei Animation, yang mulai tayang di Jepang pada tahun 1999.

Luffy memiliki cita-cita menjadi Raja Bajak Laut setelah bertemu dengan Shanks Si
Rambut Merah yang singgah di pulau kelahirannya, Fusha. Topi embal yang menjadi
ciri khasnya adalah pemberian dari Shanks dan dia berjanji akan memberikan topi itu
embali kepadanya saat mereka bertemu embali. Luffy adalah pemakan buah iblis
Gomu Gomu no Mi sehingga ia menjadi manusia karet. Kemampuan ini membuat
tubuhnya memiliki atribut yang sama dengan karet, seperti melar, peredam listrik, dsb.

One piece juga meskipun cerita fiksi, namun memiliki banyak unsur yang
berhubungan dengan dunia nyata. Seperti perbudakan, Ideologi liberalis, rasisme, dll.

1
BAB 2 ISI

A. Perbudakan

Di dunia One Piece, hidup pihak berkuasa seperti Tenryuubito. Para Tenryuubito ini
sepenuhnya dilindungi oleh Pemerintah Dunia. Jadi semua aksi mereka dianggap
legal, termasuk memperbudak dan seenaknya membunuh. Perbudakan sendiri
tampaknya masalah serius di One Piece. Sejauh ini, wilayah seperti Sabaody bisa
membuka tempat budak tanpa masalah. Malah Tenryuubito mengunjungi tempat itu,
menunjukkan kalau Pemerintah Dunia sendiri menganggap perbudakan itu legal.
Bayangkan saja ngerinya situasi seperti Camie, yang diculik, dijual, dan tak akan ada
polisi atau penegak hukum yang menyelamatkannya. Apalagi setelah dia hampir dibeli
oleh Tenryuubito.

Nah, dalam dunia nyaa sendiri perbudakan sudah banyak dilakukan oleh orang yang
memiliki kekuasaan. Catatan tentang perbudakan di Yunani Kuno merujuk pada masa
Peradaban Yunani Mikenai. Athena klasik memiliki populasi budak terbesar, sebanyak
80.000 budak pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Ketika Republik Romawi berkembang dan
melakukan ekspansi, seluruh populasi di seluruh Eropa dan Mediterania diperbudak.
Budak-budak itu digunakan untuk tenaga kerja, serta untuk hiburan (misalnya
gladiator). Penindasan oleh elit minoritas ini akhirnya menyebabkan pemberontakan
budak, Perang Budak Ketiga dipimpin oleh Spartacus. Jadi, dalam dunia nyata pun
ternyata perbudakan sudah dilakukan sejak jaman dahulu kala.

B. Genosida
Genosida adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu
suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan (atau
membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali digunakan oleh seorang ahli
hukum Polandia, Raphael Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in
Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat. Kata ini diambil dari bahasa
Yunani genos ('ras', 'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa Latin: caedere ('membunuh').
Genosida merupakan satu dari empat pelanggaran HAM berat yang berada dalam
yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional. Pelanggaran HAM berat lainnya ialah
kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan kejahatan agresi.
Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok;
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok;
menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik
sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok;
memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain. Contoh
2
genosida di dunia nyata adalah pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada
akhir Perang Dunia II oleh suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di
sebelah timur garis perbatasan Oder-Neisse.

Dalam dunia one piece sendiri, genosida memiliki nama lain yaitu Buster Call. Buster
Call adalah metode serangan Angkatan Laut untuk menghancurkan suatu pulau
sampai rata. Otoritas memanggil Buster Call hanya dimiliki oleh para Laksamana dan
Laksamana Armada atau orang lain yang diberi wewenang langsung oleh mereka.
Serangan Buster Call dipanggil dengan menekan Den Den Mushi Emas yang akan
menghubungi Den Den Mushi perak di markas pusat Angkatan laut, Marineford
(markas lama). Setelah sinyal diterima, lima Laksamana Madya terdekat akan
dihubungi untuk memimpin 10 kapal perang dengan 200 Kapten dan Letnan. Buster
Call itu tidak mengherankan jika digunakan untuk menghadapi ancaman selevel
Kaido, Big Mom, atau Douglas Bullet. Tapi sejauh ini, Buster Call pernah digunakan
untuk membantai pulau seperti Ohara hanya karena topik penelitian pulau itu
mengganggu Pemerintah Dunia. Penduduk tak bersalah dibasmi total. Lalu ada juga
kasus Enies Lobby, di mana pulau penting untuk Pemerintah Dunia hancur hanya
karena kebodohan Spandam yang memanggil Buster Call secara tidak sengaja.
Bayangkan gimana jadinya kalau ada orang macam Spandam yang tak sengaja
membunyikan panggilan Buster Call di pulau berpenghuni.
C. Rasisme
One piece memiliki berbagai ras seperti manusia, raksasa (Elbaf), kurcaci (suku
totland), Suku lengan panjang, suku kaki panjang, suku leher panjang, suku tiga mata,
Suku Mink (manusia hewan), Kinoki Obito, dan Yeti (makhluk raksasa salju di punk
hazard). Ada kebencian dari manusia di daratan terhadap para manusia ikan dan
duyung. Menurut manusia, para manusia ikan dan duyung adalah makhluk rendah.
Ada banyak peristiwa yang memperlihatkan kebencian dari kedua ras ini. Contohnya
adalah bagaimana Fisher Tiger tewas karena tidak ada manusia yang mau
menyumbangkan darahnya. Manusia ikan pun kemudian menaruh dendam yang sama.
Hody Jones dan Arlong adalah bukti nyata dari hal tersebut. Mereka berdua berencana
berperang dengan pihak manusia. Namun, untungnya ada banyak pihak yang berusaha
untuk mendamaikan kebencian ini. Contohnya adalah Jinbe, Otohime, Camie,
Hatchin, dan bahkan Joy Boy. Luffy juga berusaha untuk mengakhiri kebencian yang
sudah berlangsung lama ini.
Seperti yang kita tahu, rasisme bukan hanya ada di dunia one piece, tetapi juga di
dunia nyata. Salah satu rasisme yang dilakukan oleh seorang oknum polisi kepada
remaja Israel. Arti remaja yang dibunuh tersebut ialah seorang remaja kulit hitam.
Akibat kasus tersebut membuat banyak orang turun ke jalan untuk melakukan
demonstrasi. Pelaku tindakan sosial tersebut tidak diberi sanksi hukum semestinya,
sehingga membuat masyarakat geram. Kemarahan masyarakat bertambah ketika
pelaku menjadi tahanan dalam rumah. Hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang
dituntut oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai