Business Mathematics-Nicholas Giovanni P - 2602296425
Business Mathematics-Nicholas Giovanni P - 2602296425
Week 2, Sesi 3
1. Jelaskan perbedaan bilangan rasional dan bilangan irasional! Apakah akar (√) selalu
merupakan bilangan irasional? jelaskan jawaban anda! (Score 20)
a. 8/11
b. √289
c. π/2
d. √(9/81)
e. √72
f. Bilangan konstanta e
(Score 30)
3. PT “Siranda” memproduksi skin care dengan mengeluarkan biaya tetap sebesar 5 juta rupiah.
Biaya variable per transaksi yang dikeluarkan adalah 80 ribu rupiah. Harga produk per unit
adalah 100 ribu rupiah.
a. Berapa keuntungan yang dapat diperoleh saat produksi mencapai 1.000 unit?
(Score 50)
1. Dalam matematika, ada dua kategori bilangan: bilangan rasional dan bilangan irasional.
Bilangan rasional dapat diwakili dengan pecahan desimal berhingga atau berulang.
Contoh pecahan rasional adalah 1/2, 3/4, 5/1, dll., di mana pembilang dan penyebutnya
Sebaliknya, bilangan irasional tidak memiliki representasi desimal yang berulang atau
berhenti; mereka hanya dapat ditulis sebagai pecahan dengan pembilang dan penyebut
yang merupakan bilangan bulat. √2, π (pi), dan e adalah bilangan irasional yang terkenal.
Dalam hal apakah akar (√) selalu merupakan bilangan irasional, jawabannya adalah
tidak. Bergantung pada radikal yang dipilih, akar (√) dapat berfungsi sebagai bilangan
rasional atau irasional. Sebagai contoh, akar kuadrat dari 4 (√4) adalah 2, yang
merupakan bilangan rasional karena dapat diwakili sebagai pecahan 2/1. Namun, akar
kuadrat dari 2 (√2) adalah bilangan irasional karena tidak dapat diwakili sebagai
Tidak dapat dikatakan bahwa akar kuadrat (√) selalu merupakan bilangan irasional
karena ada beberapa situasi di mana akar kuadrat (√) dari suatu bilangan mungkin
irasional, seperti akar kuadrat dari 2 atau 3; namun, dalam situasi lain, akar kuadrat
2.
rasional
3.
A. Untuk menghitung keuntungan yang dapat diperoleh saat produksi mencapai 1.000
= 100.000.000
= 80.000.000
Biaya tetap tidak akan berubah dengan jumlah unit yang diproduksi, sehingga
= 85.000.000
= 15.000.000
Jadi, keuntungan yang dapat diperoleh saat produksi mencapai 1.000 unit adalah
15 juta rupiah.
B. Untuk menentukan harga jual yang dapat ditetapkan agar perusahaan memperoleh
= 0,30 × 100.000.000
= 30.000.000
Setelah mengetahui keuntungan yang diinginkan, kita dapat mencari harga jual
Kita telah mengetahui bahwa jumlah unit adalah 1.000 dan total biaya adalah
85.000.000
Jadi, harga jual yang dapat ditetapkan agar perusahaan memperoleh keuntungan
sebesar 30 persen dari total pendapatannya saat produksi sebanyak 1.000 unit