A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Tiara Mirzetta Anugrahani, S. Pd.
Sekolah : SMK Negeri 1 Panjatan
Kelas :X
Alokasi Waktu : 45 x 2 jp (4 pertemuan)
2. Kompetensi Awal:
Peserta didik telah memiliki kemampuan awal dalam penerapan bahasa Jawa ragam
krama inggil.
3. Profil Pelajar Pancasila
a. Mandiri : peserta didik bisa secara mandiri menyampaikan berita bahasa Jawa
dalam berbagai kegiatan disekolah atau masyarakat.
b. Bernalar kritis : peserta didik bisa memproses informasi dari pendidik dan
referensi lain sehingga bisa mengambil keputusan dalam menyelesaikan tugas.
4. Sarana dan Prasarana:
a. LCD
b. Laptop
c. Speaker
d. Koran atau majalah
e. video
5. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target adalah peserta didik regular/ tipikal, yaitu peserta
didik yang tidak memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
dengan jumlah 288 peserta didik.
6. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran langsung dengan variasi.
B. KOMPETENSI INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat:
a. Mengidentifikasi hakikat berita berbahasa Jawa
b. Menelaah kata-kata sukar di dalam Berita Berbahasa Jawa
c. Menganalisis struktur teks Berita Berbahasa Jawa
d. Menganalisis ajaran moral Berita Berbahasa Jawa
e. Mengidentifikasi kaidah kebahasaan Berita Berbahasa Jawa
f. Menelaah hakikat menginterpretasi isi, struktur, diksi dan ajaran moral serta
wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam Membaca Berita Berbahasa Jawa
g. Menerapkan isi, struktur, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa
dan wiraga dalam Membaca Berita Berbahasa Jawa
h. Menyajikan berita Berbahasa Jawa
2. Pemahaman Bermakna
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
tentang:
a. Pentingnya berpikir kritis mengenai peristiwa-peritiwa yang ada di lingkungan
serta menyampaikannya sesuai fakta.
b. Pentingnya penguasaan ragam basa krama inggil.
3. Pertanyaan Pemantik
a. Bagaimana menurut pendapatmu budaya dapat lestari melalui sebuah berita
berbahasa Jawa?
b. Bagaimana topik atau materi yang akan kamu sajikan bila harus membuat
sebuah berita menggunakan Bahasa Jawa?
C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Deskripsi
Pembelajaran
Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka di kelas.
Pendahuluan 1. Berdoa secara bersama-sama
(10 mnt) 2. Mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang kondisi
peserta didik dan kesiapan mereka dalam belajar.
4. Menyampaikan pertanyaan pemantik terkait materi yang akan
dipelajari.
5. Menyampaikan, tujuan, langkah, dan cakupan materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan
1. Kegiatan
Peserta didik
Inti 1. Mengidentifikasi hakikat berita berbahasa Jawa melalui contoh
(75
berita Berbah
mnt) berita berbahasa Jawa
2. Peserta didik 2. Mengidentifikasi kaidah kebahasan yang digunakan dalam berita
Berbahasa Ja berbahasa Jawa
3. Peserta didik 3. Menelaah kata-kata yang sukar dalam berita Berbahasa Jawa yang
disajikan dan mengartikannya sesuai konteks.
4. Peserta didik 4. Menganalisis isi serta struktur dari berita Berbahasa Jawa yang
disajikan mengartikannya sesuai konteks
Menganali 5. Menganalisis pesan moral yang terkandung dalam teks berita
Berbahasa Jawa. Berbahasa Jawa
Kegiatan 1. Pendidik meminta salah satu peserta didik untuk recalling
Penutup kegiatan hari ini, sebagai bentuk refleksi akhir.
(5 mnt) 2. Pendidik menutup pertemuan dengan mengungkapkan harapan
baik pada peserta didik terkait materi, dan memberikan
informasi mengenai materi yang akan dipelajari selanjutnya.
3. Peserta didik menjawab pertanyaan pada bagian refeksi
(Reflection) di LKPD Online (Jobsheet)
Pertemuan 2
Langkah Deskripsi
Pembelajaran
Kegiatan 1. Pembelajaran dimulai dengan doa
Pendahuluan 2. Pendidik bertanya kabar pada peserta didik dan memberikan
(10 mnt) motivasi positif untuk selalu berpikir baik, berprasangka baik,
berkata baik dan berbuat baik
3. Flashback simpulan pada pertemuan 1
4. Pendidik memberikan penjelasan singkat tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan.
Kegiatan Inti 1. Peserta didik menelaah hakikat dari interpretasi isi, struktur,
(65 mnt) diksi, dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa, dan wiraga
dalam membaca berita Berbahasa Jawa dari berbagai sumber.
2. Peserta didik mencari berita dari berbagai sumber untuk
dibacakan sesuai dengan interpretasi isi, struktur, diksi, dan
ajaran moral serta wicaram wirama, wirasa, dan wiraga.
Kegiatan 3. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi pembelajaran yang
Penutup telah dilakukan
(5 mnt)
a. Apakah peserta didik mampu mengikuti pembelajaran dengan
baik
b. manfaat dan nilai-nilai yang diperoleh setelah belajar tentang
materi
c. pendapat, usul dan saran peserta didik tentang proses
pembelajaran.
4. Pendidik menutup pertemuan dengan mengungkapkan harapan
baik pada peserta didik terkait materi, dan memberikan informasi
mengenai materi yang akan dipelajari selanjutnya.
Pertemuan 3
Langkah Deskripsi
Pembelajaran
Pendahulua 1. Pembelajaran dimulai dengan doa
(10 mnt)
2. Pendidik bertanya kabar pada peserta didik dan memberikan
motivasi positif untuk selalu berpikir baik, berprasangka baik,
berkata baik dan berbuat baik
3. Pendidik memberikan penjelasan singkat tentang tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dan proses pembelajaran yang
akan dilakukan
Inti 1. Praktik membaca berita Berbahasa Jawa dengan ragam krama
(75 mnt) inggil.
2. Peserta didik yang lain menanggapi bagaimana cara pembacaan
berita Berbahasa Jawa yang disampaikan temannya.
Pertemuan 4
Langkah Deskripsi
Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan pengantar pembelajaran dengan
mengucapkan salam, mengajak peserta didik berdoa secara
bersama-sama (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa), menyampaikan, tujuan, langkah, dan cakupan materi
pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan meminta peserta
didik untuk mengisi daftar hadir
2. Peserta didik mengisi daftar hadir di LMS.pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
Inti Peserta didik melakukan tes ulangan harian secara tatap muka di
sekolah secara tertulis.
Penutup Peserta didik menjawab pertanyaan pada bagian refleksi (Reflection)
di LMS
D. Asessmen
Jenis asessmen
a. Assesmen Diagnostik
Asessmen diagnostik non kognitif dilaksanakan dengan memberi questionaire
dan assesmen kognitif dilaksanakan dengan memberikan tes untuk mengukur
kompetensi awal melalui google formulir.
b. Assesmen Formatif
Assesmen formatif dilaksanakan dengan cara:
● Observasi selama kegiatan pembelajaran tatap muka dan aktivitas peserta
didik di LMS
● Refleksi peserta didik di setiap pertemuan.
c. Assesmen Sumatif
Assesmen sumatif pengetahuan dilakukan secara tatap muka tentang materi
berita Berbahasa Jawa.
Assesmen sumatif keterampilan dilakukan dengan praktik membaca berita
Berbahasa Jawa di kelas.
Bentuk asesmen
a. Asesmen sikap: observasi, penilaian diri melalui refleksi
Kriteria penilaian
Kategori baik : 4-5
Kategori sedang : 3
Kategori kurang : 1-2
Skor penilaian:
Skor maksimal masing-masing: 5 x 4 = 20
Nama :
Kelas :
No Aspek Nilai
1 2 3 4
1 Saya melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh.
2 Saya berperilaku sopan dan santun selama proses pembelajaran.
3 Saya menegur dan memberi saran teman yang melakukan kesalahan.
4 Saya membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran.
5 Saya ikut berpartisipasi aktif dalam tugas kelompok
6 Saya menghargai pendapat dan hasil karya orang lain.
7 Saya didik menunjukkan perilaku sabar dan tidak menghina/menyerang orang lain yang
berbeda pendapat.
Ket:
1: Tidak pernah
2: Jarang
3: Sering
4: Selalu
2) Materi Konsep
Teknik Maos Pawartos
Maos pawartos kalebet jinis maos (membaca nyaring)
Pamaos pawartos kedah migatosaken lafal, intonasi, kedaling lathi, tatapan paningal,
lan unggah-ungguh ingkang leres.
a. Lafal(Wicara)
lafal inggih menika caranipun tiyang ngedalaken swanten basa.
Saderengipun ngedalaken tembung-tembung asing , pamaos pawartos kedah
mbikak kamus kagem mangertosi caranipun ngedalaken swanten saha mangertos
bab maknanipun. Maos kanthi intonasi ingkang trep sarta lafal ingkang jelas
Pamaos kanthi teteh/ fasih, andhal, titi,teliti saben tembung, frase, klausa, saha
jeda.Menawi munggel ukara kanthi trep boten badhe nyebabaken lepat tafsir/seling
surup.
a. Intonasi(Wirama)
intonasi inggih menika andhap inggilipun lagu ukara ingkang nyebabaken beda
makna.
b. Kedal kanthi teteh(Wicara)
Sesambetan kaliyan volume swanten saha rindhik cepetipun(Wicara)
Maos teks pawartos kedah migunaaken swanten gandem lan cetha.
c. Tatapan mata/ekspresi (Wiraga)
Saged ngraketaken komunikasi kaliyan pamirsa.Kedah konsentrasi nanging
luwes.Menawi kasorot kamera kedah fokus mriksani kamera.
d. Solah Bawa (Wiraga)
Kedah sopan santun saha sikep merbawani.
Menawi maos kanthi lenggah utawi jumeneng kedah tegak saha mriksani lurus ing
ngajeng.
e. Artikulasi(Wicara)
Artikulasi mliginipun a,i,u,e,o,c,k,r,s,t,th,d,dh kedah jelas saha kanthi paugeran
EYD (ejaan yang disempurnakan)
f. Volume (Wirama)
Maos kanthi sora utawi rindhik gumantung wiyar ruwangan saha microfon.
g. Tekanan Tembung (Wirama)
Menawi maosaken pawartos ingkang wonten tembung basa asing
Belanda,Inggris,Arab lan sapanunggilipun kedah nyetiteaken bab tekanan
maosipun.
h. Tempo(Wirama)
Maos kanthi cepet utawi alon dipuntrep aken kaliyan teks ipun.
3) Materi Prinsip
Ingkang kalebet ciri-ciri inggih kedah dipungatosaken maosaken teks pawartos Basa
Jawi ing televisi inggih punika......
a) Intonasi caraning ngendika kadosta inggil andhaping swanten
b) Dinamikaning pangandikan
c) Ngetrepaken busana lan rias.
d) Mangertosi isinipun teks pawartos.
e) Artikulasi kapireng cetha
f) Pelafalan A,I,U,E,O,T,TH,D,DH,C,J,R
g) Jeda utawi punggelan ukara
h) Tempo utawi cepet alon swanten
i) Swanten kapireng leng
j) Boten ngagem dhialek ingkang mboten trep
k) Eye contack paningal kedah ketingal gesang
l) Pasuryan mboten rongeh ananging ketingal merbawani.
m) Solah bawa saha tindak-tanduk ingkang trapsila.
n) Nggadhahi mental,kapitadosan dhiri pribadi ingkang tatag,tegen mboten wigah-
wigih.
4) Prosedur
Penanaman konsep teknik membaca teks pawartos basa Jawi dari berbagai media
cetak dan media elektronik.
Pawarta 1
REGI WELUT MANDHAP
(29 Maret 2011 07:30 WIB)
Salebeting mangsa rendheng, regi panyadèning welut mandhap watawis kalih dasa persen.
Bab punika jalaran welut gampil dipunpanggihaken ing mangsa rendheng. Kejawi punika,
samangké ugi saweg ngancik mangsa panen welut.
Narasi:
Paryono, salah satunggaling bakul welut saking Dhusun Jetis, Désa Sidoagung,
Kecamatan Godean, Sleman, mratèlakaken bilih salebeting mangsa rendheng kados
samangké regi panyadèning welut mandhap, jalaran welut gampil dipunpanggihaken.
Kejawi punika, sawetawis papan ingkang kathah ngasilaken welut, kados Blitar lan
Lumajang Jawa Timur, saweg ngancik mangsa panen welut. Salebeting mangsa rendheng
samangké Paryono saged ndhatengaken welut saking Jawa Timur kathahipun kalih
ton saben seminggunipun. Awit kathahipun pasudiyan welut njalari reginipun lajeng
mandhap. Menawi sakawit kalih dasa èwu rupiyah saben kilo, samangké mandhap dados
wolulas ewu rupiyah saben kilonipun.
Paryono ugi ngakeni gadhah pelanggan tetep tiyang sekawan dasa. Émanipun, sinaosa
regi
welut mandhap, ananging sanak kadang bakul kripik welut tetep boten ngandhapaken
reginipun, inggih punika popog sèkèt èwu rupiyah saben kilonipun. (Nadi Mulyadi Jogja
Tv)
Pawarta 2:
KAWIGATOSAN DHATENG MUSIBAH ING JEPANG
(26 March 2011 04:58 WIB)
Narasi:
“One Day Charity” minangka puncaking acara ingkang dipun-adani dening
sawetawis komunitas lan warga Ngayogyakarta sasampunipun tsunami tumempuh ing
Jepang. Acara ingkang katindakaken sedinten ing Jogja Expo Center punika ancasipun
kanggé nglempakaken bantuwan dhana saking sedaya péhak. Bantuwan ingkang
nglempak salajengipun badhé dipunpasrahaken dhateng warga Fukushima, Sendai lan
Miyagi, lumantar Kedutaan Besar Jepang ing Jakarta. Puncaking “One Day Charity”
dipunregengaken kanthi sawetawis kridha, antawisipun Booth Display Kebudayaan
Jepang, kadosta Yukata Photo Session, Origami, Ikebana, kuliner Jepang, sarta pagelaran
sanèsipun saking sawetawis komunitas ingkang wonten ing Ngayogyakarta.
Bab wigati ingkang dipuntélakaken salebeting acara “One Day
Charity” inggih punika kadospundi bangsa Indonesia ingkang gadhah ancaman
musibah alam sami kaliyan Jepang, kados lindhu lan tsunami, saged sinau saking
tumempuhing musibah kasebat. Lumantar “One Day Charity”, para warga dipun-ajak
sesarengan suka paring kawigatosan lan bantuwan miturut kekiyatanipun piyambak
piyambak. (Afirtha Diah Apsari-Abdul Maarif)
Pawarta 3:
NILAI TUKAR PETANI WULAN MARET 2011
(01 April 2011 06:16 WIB)
Nilai Tukar Petani (NTP) ing wewengkon DIY salebeting wulan Maret 2011 indeksipun
suda
0,84%, tinimbang ing wulan Februari kapengker, ingkang sakawit 114,33, dados 113,37.
Sudanipun
NTP jalaran sudanipun NTP ing sawetawis sub sektor.
Narasi:
Miturut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY, Suharno, adhedhasar
panyemaking regi ing karang padésan ing wewengkon DIY sadangunipun wulan Maret
2011, Nilai Tukar Petani ing DIY indeksipun suda 0,84% tinimbang wulan Februari
kapengker, ingkang sakawit 114,33, dados 113,37. Sudanipun indeks kasebat awit indeks
regining asiling pertanian ingkang dipuntampi déning petani suda. Kajawi punika
sudanipun NTP ing wulan Maret punika, ugi jalaran sudanipun NTP ing sawetawis
sub sektor, inggih menika sub sektor tanaman pangan suda 1,29%, sub sektor holtikultura
0,07%, sub sektor peternakan 0,19%, lan sub sektor perikanan 0,24%. Wondéné sub sektor
Tanaman Perkebunan Rakyat mindhak 0,49%. (Anang Zainuddin)
Pawarta 1
REGI WELUT MANDHAP
(29 Maret 2011 07:30 WIB)
Salebeting mangsa rendheng, regi panyadèning welut mandhap watawis kalih dasa persen.
Bab punika jalaran welut gampil dipunpanggihaken ing mangsa rendheng. Kejawi punika,
samangké ugi saweg ngancik mangsa panen welut.
Narasi:
Paryono, salah satunggaling bakul welut saking Dhusun Jetis, Désa Sidoagung, Kecamatan
Godean, Sleman, mratèlakaken bilih salebeting mangsa rendheng kados samangké regi
panyadèning welut mandhap, jalaran welut gampil dipunpanggihaken. Kejawi punika,
sawetawis papan ingkang kathah ngasilaken welut, kados Blitar lan Lumajang Jawa Timur,
saweg ngancik mangsa panen welut. Salebeting mangsa rendheng samangké Paryono
saged ndhatengaken welut saking Jawa Timur kathahipun kalih ton saben seminggunipun.
Awit kathahipun pasudiyan welut njalari reginipun lajeng mandhap. Menawi sakawit kalih
dasa èwu rupiyah saben kilo, samangké mandhap dados wolulas ewu rupiyah saben
kilonipun.
Paryono ugi ngakeni gadhah pelanggan tetep tiyang sekawan dasa. Émanipun, sinaosa regi
welut mandhap, ananging sanak kadang bakul kripik welut tetep boten ngandhapaken
reginipun, inggih punika popog sèkèt èwu rupiyah saben kilonipun. (Nadi Mulyadi Jogja Tv)
Pawarta 2:
KAWIGATOSAN DHATENG MUSIBAH ING JEPANG
(26 March 2011 04:58 WIB)
Narasi:
“One Day Charity” minangka puncaking acara ingkang dipun-adani dening sawetawis
komunitas lan warga Ngayogyakarta sasampunipun tsunami tumempuh ing Jepang. Acara
ingkang katindakaken sedinten ing Jogja Expo Center punika ancasipun kanggé
nglempakaken bantuwan dhana saking sedaya péhak. Bantuwan ingkang nglempak
salajengipun badhé dipunpasrahaken dhateng warga Fukushima, Sendai lan Miyagi,
lumantar Kedutaan Besar Jepang ing Jakarta. Puncaking “One Day Charity”
dipunregengaken kanthi sawetawis kridha, antawisipun Booth Display Kebudayaan Jepang,
kadosta Yukata Photo Session, Origami, Ikebana, kuliner Jepang, sarta pagelaran sanèsipun
saking sawetawis komunitas ingkang wonten ing Ngayogyakarta.
Bab wigati ingkang dipuntélakaken salebeting acara “One Day
Charity” inggih punika kadospundi bangsa Indonesia ingkang gadhah ancaman
musibah alam sami kaliyan Jepang, kados lindhu lan tsunami, saged sinau saking
tumempuhing musibah kasebat. Lumantar “One Day Charity”, para warga dipun-ajak
sesarengan suka paring kawigatosan lan bantuwan miturut kekiyatanipun piyambak
piyambak. (Afirtha Diah Apsari-Abdul Maarif)
Pawarta 3:
NILAI TUKAR PETANI WULAN MARET 2011
(01 April 2011 06:16 WIB)
Nilai Tukar Petani (NTP) ing wewengkon DIY salebeting wulan Maret 2011 indeksipun
suda
0,84%, tinimbang ing wulan Februari kapengker, ingkang sakawit 114,33, dados 113,37.
Sudanipun
NTP jalaran sudanipun NTP ing sawetawis sub sektor.
Narasi:
Miturut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi DIY, Suharno, adhedhasar
panyemaking regi ing karang padésan ing wewengkon DIY sadangunipun wulan Maret 2011,
Nilai Tukar Petani ing DIY indeksipun suda 0,84% tinimbang wulan Februari kapengker,
ingkang sakawit 114,33, dados 113,37. Sudanipun indeks kasebat awit indeks regining
asiling pertanian ingkang dipuntampi déning petani suda. Kajawi punika sudanipun NTP
ing wulan Maret punika, ugi jalaran sudanipun NTP ing sawetawis sub sektor, inggih
menika sub sektor tanaman pangan suda 1,29%, sub sektor holtikultura 0,07%, sub sektor
peternakan 0,19%, lan sub sektor perikanan 0,24%. Wondéné sub sektor Tanaman
Perkebunan Rakyat mindhak 0,49%. (Anang Zainuddin)
1. Glossarium
Pawarta : saking tembung warta kang tegese kabar
unggah-ungguh : sopan santun/tata krama dalam berbahasa Jawa
2. Daftar Pustaka
a. Puspitasar.2019. Kawuryan Gladhen Basa Jawa Kelas X. Klaten: CV Sinar
Pengetahuan
b. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.
c. Sinar Indra Krisnawan dan Triwik Damarjati Supajar. 2017. Kawuryan.
Yogyakarta: DIKPORA DIY.
d. Prof. DR. Darusuprapta, Drs. Harjana Hardjawiyana, S.U, dkk. 2006. Pedoman
Penulisan Aksara Jawa, Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama