Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KULIAH

PENGANTAR ARSITEKTUR

Disusun Oleh
FILIENSYA
220211502018
Kelas B

Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Mithen lullulangi, M.T

Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan


Prodi
Arsitektur
TRINITAS VITRUVIUS
(3 PRINSIP ARSITEKTUR)

1. Kekuatan ( Firmitas )

Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari
bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan
setiap material yang ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur,
pozzolana, batu dan kayu. Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap
jenis-jenisnya hingga cara mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan
metode membangunnya (konstruksi).

2. Fungsi ( Utilitas )

Pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada
fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan,
dan lain sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku untuk penataan kota.
Misalnya : dimana kita harus menempatkan kuil, benteng, dan lain-lainya di ruang
kota.

3. Keindahan / Estetika  ( Venustas )

Proporsi dan simetri merupakan faktor yang dianggap Vitruvius mempengaruhi


keindahan. Hal ini ia dasarkan pada tubuh manusia yang setiap anggota tubuhnya
memiliki proporsi yang baik terhadap keseluruhan tubuh dan hubungan yang
simetrikal dari beberapa anggota tubuh yang berbeda ke pusat tubuh.
 Estetika Dalam Arsitektur Menurut Teori Vitruvius

Gambar ini dibuat oleh Marcus Vitruvius,


seorang arsitek Romawi Kuno yang terkenal hingga saat ini. Karya Vituvius yang
paling terkenal berjudul Ten Books on Architecture, yang ditulis sekitar 20-30 SM.
Vitruvius percaya bahwa seorang arsitek harus fokus pada tiga tema sentral ketika
menyiapkan desain untuk sebuah bangunan. Adapun  tiga tema sentral tersebut
yaitu: firmitas (kekuatan), utilitas (fungsionalitas), dan venustas (keindahan).

Tetapi teori venustas (keindahan) adalah teori yang sangat rumit. Vitruvius berpikir
bahwa gagasan tentang keindahan yang tak lekang oleh waktu dapat dipelajari dari
'kebenaran alam', bahwa rancangan alam didasarkan pada hukum universal tentang
proporsi dan simetri.
Dia menunjukkan bahwa tubuh manusia yang 'ideal' dipasang dengan tepat ke
dalam lingkaran dan bujur sangkar, dan dengan demikian dia menggambarkan
hubungan yang dia yakini ada antara bentuk geometris yang sempurna dan tubuh
yang sempurna.

Karena itu, menurut Vitruvius, desain seorang arsitek harus mengacu pada
kesempurnaan simetri dan proporsi tubuh manusia yang tidak perlu dipertanyakan
lagi estetikanya. 

“Ilmu arsitek tergantung pada banyak disiplin ilmu dan berbagai praktik yang
dilakukan dalam seni lain. Layanan yang ditawarkan terdiri dari keahlian dan
teknologi. Teknologi mengemukakan dan menjelaskan berbagai hal sesuai dengan
keterampilan dan metode teknis.
Apa yang dikatakan Vitruvius bahwa arsitektur adalah tentang keahlian dan
teknologi. Perbedaan antara seorang arsitek yang baik dan seorang arsitek yang
hebat adalah kemampuan untuk membuat solusi elegan dengan cara sedemikian
rupa untuk menyenangkan pemilik dan pengguna bangunan.

Venustatis dalam maknanya adalah kombinasi budaya (memahami target pengguna


bangunan), keahlian (Arsitek ingin menghasilkan solusi yang elegan) dan teknologi
(bagian teknis yang biasanya lebih mudah). Cara paling sederhana dan mudah untuk
menentukan apakah desain bangunan bisa dikatakan "estetis" adalah dengan
menggunakannya atau menerapkannya secara nyata. 

Prinsip-prinsip universal arsitektur yang baik dari Vitruvius meliputi : Daya Tahan,
Utilitas, dan Estetika, dapat membantu kita semua menjadi arsitek atau desainer yang
lebih baik dalam proyek yang kita kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai