Anda di halaman 1dari 3

Manusia dan Arsitektur

Arsitektur menurut Bouwkundige Encyclopedia adalah mendirikan bangunan dilihat dari segi keindahan, sedangkan mendirikan bangunan dari segi konstruksi disebut ilmu bangunan. Padahal keduanya tidak dapat dipisahkan secara tegas. Biasanya suatu bangunan akan mencakup, baik unsur konstruksi maupun keindahan. Dalam kenyataan atau prakteknya keduanya sukar dipisahkan sebab pada umumnya konstruksi mempengaruhi keindahan secara keseluruhan. Bahkan menurut filsuf abad 1 SM, Marcus Vitruvius, bahwa dalam mendesain ada 3 unsur yang saling terkait, yaitu : Utilitas (fungsi) Firmitas (teknologi) Venustas (keindahan) Fungsi, teknologi, keindahan merupakan suatu keseluruhan yang menjadi factor penyeimbang didalam merancang suatu bangunan. Ketiganya merupakan kombinasi antara ilmu, kreativitas dan selera dari manusia dalam menciptakan dan membangun karyanya. Vitruvius menambahkan unsur fungsi dalam sebuah desain. Baginya karya asritektur tidak cukup sekedar kuat dan indah namun juga harus mewadahi kebutuhan manusia. Berbagai teori aristektur semakin berkembang, seiring dengan kesadaran manusia bahwa dirinya adalah bagian dari makhluk social. Untuk itu sebagian berpendapat, melengkapi dan menambah keberadaan suatu karya arsitektur kiranya ada unsur-unsur lain yang juga harus dipertimbangkan, diantaranya adalah unsur budaya (culture) dan Iklim (climate). Bahkan sebagian merasa perlu mempertimbangkan hubungan kemasyarakatan yang terjadi (society) di mana arsitektur tersebut berada. Melengkapi pendapat sebelumnya, bagi Van Romondt, arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan bahagia (definisi konsepsional). Definisi arsitektur yang tersebut diatas sudah mencakup pengertian secara luas. Kata ruang meliputi semua ruang yang terjadi karena dibuat oleh manusia atau juga ruang yang terjadi karena suatu proses alam seperti misalnya gua, naungan pohon dan lain-lain.

Tapi pada prinsipnya jelas bahwa arsitektur terdiri dari unsur-unsur ruang, keindahan, kekuatan dan kebahagiaan. Ruang dalam arsitektur adalah sebagai tempat manusia bernaung dari panas matahari, angin dan hujan,

tempat berlindung dari gangguan-gangguan dan sebagai tempat melakukan segala bentuk kegiatan. Keindahan dan kebahagiaan sebagai unsure kenyamanan bagi yang melihat ruang tersebut atau yang berada didalamnya. Keindahan dirasakan oleh panca indra, sedangkan kebahagiaan dirasakan oleh jiwa (perasaan). Berikut akan diuraikan penjelasan tentang unsur-unsur tersebut.

Utilitas = Fungsi
Fungsi lebih dititik beratkan kepada system olahan ruang yang erat kaitannya dengan : Sifat kegiatan Jenis kegiatan Volume kegiatan Jumlah manusia yang diwadahi Perkakas dan perabot ynag spesifik Dengan pendekatan dasar tersebut, Vitruvius memberikan suatu gagasan bahwa fungsi yang benar pada suatu ruang akan memberikan nilai yang benar dan disain yang benar. Dengan demikian arsitektur pada awal abad 1SM tersebut sudah dikenal suatu gagasan bahwa fungsi merupakan kaidah atau azas yang paling dasar dan paling utama dalam arsitektur. Fungsi dalam skala yang lebih besar merupakan perwujudan dari hubungan manusia dengan makhluk social lainnya. Yaitu bagaimana hubungan manusia dengan masyarakat sekitarnya, manusia dengan lingkungan alam dan buatan disekitarnya. Sehingga suatu karya arsitektur tidak saja ternikmati oleh individu namun juga bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan dimana karya tersebut berada.

Firmitas = kekuatan
Faktor kekuatan didalam suatu bangunan merupakan pendukung utama di dalam berdirinya suatu bangunan. Faktor teknologi merupakan hasil perkembangan dari factor kekuatan. Sehingga pada saat sekarang teknologi terus berkembang sebagai bagian dari kaidah arsitektur. Firmitas merupakan factor penting sebagai suatu efek keberadaan bangunan yang menjadikannya lebih stabil, rigid, kuat dan seimbang serta mantap. Sehingga memberikan dampak psikologis dan dampak teknis yang nyata, yang berakibat pada keamanan dan keselamatan yang bisa dipertanggung jawabkan.

Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan perlunya suatu kekuatan pada bangunan adalah : Kondisi geografis Iklim dan cuaca Gempa Angin Panas matahari Beban-beban lateral dan vertical lainnya Dengan mempertimbangkan factor-faktor diatas, maka diperlukan suatu standard kekuatan dari bangunan yang dapat menjamin bertahannya bangunan terhadap ancaman-ancaman tersebut diatas.

Venustas = keindahan
Keindahan adalah suatu elemen yang tidak bisa dikatakan sebagai hal yang tidak penting. Namun demikian keindahan pada kenyataannya sangat berperan dalam sebuah tampilan bangunan seutuhnya. Hal ini dimungkinkan karena factor : Visual secara menyeluruh Titik tangkap bangunan Perwajahan bangunan Ragam hias dan ragam corak Semua ini menjadi harmonisasi bentuk dan wajah bangunan, yang suka tidak suka ditangkap secara kasat mata dan secara langsung dapat dinikmati secara visual oleh lingkungannya. Akan tetapi factor keindahan tidak dapat begitu saja dipisahkan, lepas dari sosok fungsi dan kekuatan. Sehingga perlu kesatuan sosok bangunan yang saling mendukung dan tidak saling melemahkan. Dan pada akhirnya didapatkan keanekaragaman dalam kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai