TINJAUAN PUSTAKA
bahwa setiap inti atom terdiri dari dua tipe partikel yaitu proton dan
netron. Ini berarti sebuah inti yang mempunyai jumlah proton dan
Sedangkan untuk inti dengan jumlah proton dan netron ganjil akan
Atom No Atom
Hidrogen 1
Karbon 13
Nitrogen 15
Oksigen 17
Fluorin 19
Sodium 23
Phosphor 31
pada MRI.
7
8
(A) (B)
Gambar 2.1 Gerakan proton hidrogen, (A) Spin, (B) Presesi
(Hashemi, 1997)
Tesla dan 63,2 MHz pada 1,5 Tesla. Frekuensi presesi ini disebut
3. Resonansi
untuk atom hidrogen adalah 42,6 MHz sedang untuk magnet dengan
4. Sinyal MRI
sinyal Free Induction Decay (FID). Sinyal FID ini agar dapat
o
dimonitor dalam MRI diperlukan aplikasi pulsa RF 180 (Westbrook,
1998).
5. Fenomena T1 Recovery
yang konstan yang disebut T1. T1 adalah waktu pada saat 63%
6. T2 Decay
yang lain. Pertukaran energi ini disebabkan oleh medan magnet dari
kualitas citra MRI adalah kontras citra, spatial resolusi dan signal to noise
ratio. Hasil dari citra harus dapat memperlihatkan anatomi yang tepat
yang tidak diinginkan. Ini disebabkan karena nilai pixel rata-rata lebih
terang atau gelap dari nilai rata-rata yang dindikasikan. Hal ini berarti
Ada dua jenis dari noise. Pertama, hal yang dapat diatur,
adalah noise yang berasal dari variasi sinyal yang terdapat pada
noise.
sistem. Noise ini tidak dapat diatur dengan parameter yang ada.
Seperti pada koil receiver. Koil yang sedekat mungkin dengan obyek
13
signifikan.
amplitudo dari noise. Jika sinyal yang sebenarnya relatif lebih kuat
dari pada noise maka SNR akan meningkat, dan kualitas gambar
berikut :
1,4.
berkurang
14
kekuatan sinyal.
memungkinkan untuk diatur, tetapi ada juga faktor yang tidak dapat
yang patologis dan daerah sehat. Dalam hal ini, CNR dapat
presaturation.
3. Spatial Resolution
dua titik secara terpisah dan jelas. Spatial resolution dikontrol oleh
c. FOV kecil
17
memungkinkan
4. Scan time
1. Pengertian
(Westbrook, 1998)
19
1. TR ( Time Repitation )
pada gambar :
a. Menaikan SNR
2. TE ( Time Echo )
20
Time Echo adalah waktu antara pulsa eksitasi dan echo. Ini
dephasing.
b. Kurang sinyal.
harus panjang.
Sudut balik besar 75°– 90°, menurut (Hashemi, 1997) dan 70°-
4. TI ( Time Inversion )
Time Inversion adalah waktu antara pulsa eksitasi 180° dan 90°.
berikut :
a. Kontras T1 berubah
citra yang baik dari k-space perlu di isi sepenuhnya dari atas ke
bawah, ketika k-space telah terisi sepenuh nya maka bias dikatakan
b. berkurangnya noise.
6. Matrix
A memiliki dua sisi MXPE dan MXRO, matrix hanya memiliki dua
a. Menaikan SNR
c. Mengurangi resolusi
8. Slice thickness
kehilangan sinyal 50% yang artinya akan mengurangi nilai SNR dan
resolusi pun akan naik dan waktu pemeriksaan akan bertambah. Tambahan
menunjukan patologi.
9. Reciver Bandwith
27
Oleh karena itu, untuk mendapatkan FOV yang lebih kecil perlu
1. White Matter
coronal, kecuali bagian corpus callosum dan fornix. Dalam irisan axial
dari gray matter. Corpus callosum juga tampak dalam irisan sagital.
Sedangkan jalur white matter dalam mid brain dan brain stem, tampak
2. Gray Matter
dilihat dengan MRI dari berbagai irisan. Dalam bagian tengah otak
gray matter dikelilingi oleh white matter sehingga dapat dengan mudah
substantia nigra, red nucleus di bagian lateral mid brain dan dentate
matter tersusun dari air (80%), protein (10%) dan phospholipids (9%).
Secara umum karena white matter memiliki kandungan air yang lebih
sedikit maka waktu relaksasi T1 dan T2 akan lebih cepat dari pada
(abu-abu) yang lebih gelap dari white matter. Sedangkan pada T2WI
gray matter tampak lebih terang dari white matter (lihat pada gambar di
bawah ini).
29
Gambar 2.16 Citra MRI Brain sekuens, (A) T2WI dan (B) T1WI
(Mitchell,1999)
CSF akan tampak gelap dan pada citra T2WI akan tampak terang.
F. Kerangka Teori
Coil
RBw TI
ST
FA
FOV
TE
Matrix
TR
NEX
G. Hipotesis