Anda di halaman 1dari 36

PENGELOLAAN SUMBER DAYA

ALAM DAN PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN
I. PENDAHULUAN

1. Lingkungan hidup (Enviroment)


kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
mahluk hidup (termasuk manusia dan perilakunya) yang
mempengaruhi kelangsungan perilaku disiplin dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UU No. 32
Th. 2009).

2. Sumber Daya Alam (Natural Resources) : segala unsur


lingkungan (biotik maupun abiotik) yang bermanfaat dan
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya, baik kebutuhan primer yang bersifat lahiriah
(pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder yang
bersifat batiniah (estetika) maupun kebutuhan tersier dan
seterusnya yang lebih bersifat hobi atau pengembangan
bakat.
3. Klasifikasi SDA :
# Berdasarkan Pemanfaatannya :
- Langsung : udara, air, bahan pangan
- Tidak langsung : minyak, besi, bahan tambang lainnya.
# Berdasarkan Tipe (jenisnya) :
- Tidak pernah habis (Perpetual Natural Resources) :
matahari, angin, gelombang dll.
- Tidak dapat diperbahurui (Non Renewable Nat. Res) :
tembaga, besi, emas, batubara, minyak dll.
- Dapat diperbaharui (Renewable Nat. Res) : hutan, satwa,
deposit air tanah dll.

4. Prinsip Ekosistem
a. Adanya keanekaragaman
b. Adanya saling keterkaitan dan saling ketergantungan
c. Adanya keteraturan dan keseimbangan yang dinamis
d. Adanya harmonisasi dan stabilitas
e. Adanya manfaat dan produktivitas
5. Prinsip Pengelolaan Lingkungan adalah pencegahan dan penanggulangan
terhadap penurunan dan kerusakan kualitas lingkungan akibat terganggunya
atau rusaknya tatanan ekosistem

6. Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Perlindungan Ekosistem:


a. Kebijakan Penataan (Policy)
b. Pemanfaatan (Utilization)
c. Pengembangan (Development)
d. Pemeliharaan dan pemulihan (Maintainace and Rehabilitation)
e. Pengawasan dan pengendalian (Supervising and Control)
f. Penegakan hukum lingkungan (Law Enforcement)

7. Komponen Lingkungan terdiri atas :


a. Fisik-Kimia (air, tanah, udara dan kombinasinya)
b. Biologi (flora dan fauna serta mikroba )
c. Sosekbud (sosek dan sosbud)
d. Keslingmas (kesling dan kemas)
e. Kamtibmas (kammas dan tibmas)
f. Hankamnas
8. Pembangunan
Proses pengelolaan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan manusia agar hidupnya sejahtera (lahir dan bathin)

9. Pembangunan Berkelanjutan
Proses pemanfaatan SDA dan Lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan manusia untuk generasi saat ini dan generasi
mendatang agar hidupnya sejahtera serta kelestarian fungsi
lingkungan tetap terjamin/terjaga (kualitas lingkungan tidak
rusak atau turun)
 3 Pilar/ Orientasi/dimensi Pembangunan Berkelanjutan
(Munashinge, 1993)
Ekonomi (Growth)

Sosial
Ekologi (aman & lestari)
(stabil, harmonis dan sejahtera)
Di Indonesia seharusnya diterapkan 5 pilar Pembangunan
Berkelanjutan

Ekonomi (Growth)

Kelembagaan
lingkungan Penegakan hukum

Sosial
(stabil, harmonis dan sejahtera) Ekologi (aman & lestari)
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pada konsep pembangunan berkelanjutan (suistainable


development) terdapat beberapa prinsip penting, yaitu :

• Pembangunan harus memenuhi kebutuhan masa kini tanpa


mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi yang
akan datang.

• Pembangunan harus tetap memperhatikan ekosistem yang


ada, sesuai dengan kemampuan daya dukungnya, sehingga
tetap terjaga dan kualitas lingkungan tidak mengalami
penurunan (lestari).

• Setiap kagiatan pembangunan harus selalu mewujudkan


kepentingan kelompok atau masyarakat lain dimanapun
berada, serta mengindahkan keberadaan kehidupan
sekarang maupun kehidupan masa datang.

• Pembangungan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan


kualitas hidup manusia dalam segala aspek baik fisik, rohani,
sosial dan budaya dalam jangka panjang, dengan tidak
memboroskan dan tidak merusak sumberdaya alam yang
ada, serta tidak melampaui kapasitas daya dukungnya.
TANTANGAN ABAD 21 DI INDONESIA DALAM
PENGELOLAAN SDA & LH UNTUK MENUNJANG PROGRAM
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan.


2. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan petani akibat konversi
menjadi lahan pemukiman dan industri serta tingkat daya saing
yang rendah.
3. Luas hutan semakin menyusut.
4. Kekurangan sumber daya air dan pencemaran air.
5. Luas tanah kritis meningkat yang berkisar dari penurunan
kesuburan tanah hingga perluasan proses penggurunan.
6. Pencemaran udara.
7. Perluasan pemukiman kumuh dan meningkatnya pengangguran.
8. Kesenjangan kondisi ekonomi antara negara maju industrinya (NMI)
dengan negara sedang berkembang (NSB) akan makin jauh.
II. MASALAH LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
• Indonesia memiliki kekayaan SDA dan lingkungan yang luar
biasa :
 Keanekaragaman hayati (flora dan fauna) yang tinggi
di dunia (Mega Diversity) darat dan perairan.
 Deposit aneka SD pertambangan (minyak, gas,
mineral, dll).
 Cuaca dan iklim yang lembut (tropis) :
pantai pegunungan.
 Keanekaragaman budaya lokal.
• Proses Pembangunan secara terencana untuk mencapai
masyarakat yang adil & makmur berlangsung sejak thn
1969 (Pelita I).
• Dampak negatif proses pembangunan adalah terjadinya
penurunan kualitas lingkungan hidup (fisik, kimia, biologi
dan sosekbud) baik skala lokal, nasional maupun global.

Mengancam kelangsungan hidup manusia


Aktivitas pembangunan saat ini telah berdampak
terhadap keseimbangan ekosistem berupa :

• Rusaknya berbagai sistem pendukung perikehidupan vital bagi


manusia, baik biofisik maupun sosial-budaya.

• Instabilitas ekosistem akibat degradasi dari pencemaran lingkungan.

• Konflik sosial akibat alih fungsi lahan yang tidak terarah

• Berbagai kesenjangan kelembagaan pembangunan di bidang


pengelolaan SDA dan lingkungan hidup (LH).
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
YANG TIMBUL

1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan


2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan
3. Permasalahan Lingkungan Buatan
4. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah
5. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan, tanah,
sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya pesisir dan laut)

6. Terjadinya bencana alam


7. Pencemaran lingkungan
EVALUASI PERMASALAHAN SDA & LH
(DALAM PERJALANAN RUANG DAN WAKTU)
1972-1982 1982-1997
Atmosfer o Pencemaran udara dalam skala o Percemaran kimia udara secara global
lokal o Pemanasan bumi

Laut o Pencemaran laut yang masih o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP
sporadis meliputi pantai, rawa, laut dsb
o Perusakan terumbu karang
o Instrusi garam terhadap air tanah (air laut)

Air Tawar o Perlu air berkualitas o Makin sulit air untuk pembangunan
o Tercemar pada skala lokal o Air tanah merosot
o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Tanah kritis o Penciutan lahan untuk pembangunan


o Hutan gundul o Penggurunan dan tanah longsor makin meluas
o Kekeringan o Penggurunan hutan

Sumber Daya o Pelestarian flora dan fauna o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati :
Hayati dalam habitatnya Plasma nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem
o Keresahan masyarakat o Konflik sosial dan ancaman kearifan lokal
Sosial masyarakat
Kesehatan Manusia o Pengendalian penyakit kurang o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti :
gizi dan menular di negara Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam,
berkembang Jantung, Alergi

Tujuan o Pertumbuhan ekonomi o Keberlanjutan LH dan SDA untuk


Pembangunan o Mencapai kemakmuran pembangunan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada
tingkat : Lokal, Regional, Nasional,
1997 – 2009 (era otonomi daerah/reformasi
Skala dan laju
Atmosfer o Peradaban kimia udara secara global
o Pemanasan bumi
Laut o Pencemaran limbah padat, cair, B3, POP meliputi omakin luas dan
pantai, rawa, laut dsb cepat
o Perusakan terumbu karang omakin luas dan
o Instrusi garam terhadap air tanah cepat
Air Tawar o Makin sulit air untuk pembangunan omakin luas dan
o Air tanah merosot cepat
o Banjir skala besar dan meluas

Lahan/Tanah o Penciutan lahan untuk pembangunan omakin luas dan


o Penggurunan dan tanah lonsor makin meluas cepat
o Alih fungsi lahan tak terkendali
o Illegal logging
Sumber Daya Hayati o Manfaat berkelanjutan keanekaan hayati : Plasma omakin luas dan
nuftah, Jenis (spesies), Ekosistem cepat

Sosial masyarakat makin luas dan cepat


o Konflik sosial dan ancaman kearifan budaya lokal
Kesehatan Manusia o Plus : pengendalian penyakit LH, seperti : omakin luas dan
Pernafasan, Kanker, Stres/tercekam, Jantung, cepat
Alergi

Tujuan Pembangunan o Keberlanjutan LH dan SDA untuk pembangunan omakin luas dan
o Pemerataan pembangunan yang nyata pada tingkat : cepat
Lokal, Regional, Nasional,
o Pemberdayaan masyarakat
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LH
DI INDONESIA

• Good Environmental Governance


• Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang
kredibel & adil
• Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih
• Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif
• Masyarakat madani yang tangguh.

• Kebijakan Lingkungan
• Kebijakan bensin bebas timbal
• Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
• Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA

• Peraturan Perundang-undangan
• Baku mutu emisi
• Baku mutu limbah cair
• Golongan peruntukan air sungai
• Pengelolaan limbah B3

• Kepedulian Konsumen
• Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika
lingkungan yg tinggi
• Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak
ramah lingkungan
KEBIJAKAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
DI INDONESIA
 Market Based Instrument
 Market creation (tradeable emmision/effluents permits)
 Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)
 Financial instruments (technology subsidies, soft loans)
 Liability system (joint liability, liability insurance)
 Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land
reclamation bonds)

 Teknologi
 Teknologi produksi bersih
 Verifikasi teknologi ramah lingkungan
Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Indonesia
Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah sudah ada, namun
kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan, pelaku pembangunan
1 dan masyarakat masih kurang (implementasinya rendah).

Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan


dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan
2 lingkungan atau unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan
usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan

Terdapat kasus orang yang mengimpor limbah dari luar wilayah Indonesia dengan

3 cara yang ilegal


Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak
mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan tidak melanggar
4 baku mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan

Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam

5 pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku
Tidak semua orang juga memerlukan dan memanfaatkan informasi lingkungan
hidup
6
Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam
menyampaikan informasi dan/atau menyampaikan laporan, serta
7 memberikan saran pendapat dalam pengelolaan lingkungan hidup
UPAYA-UPAYA PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN
Merupakan upaya untuk mencapai ketaatan terhadap peraturan dan persyaratan
dalam ketentuan hukum yang berlaku secara umum dan individual, melalui
pengawasan dan penerapan sanksi administratif, kepidanaan dan keperdataan

Sarana Penegakan Hukum Lingkungan


-Sarana administratif (umumnya dalam bentuk Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Kepres, Inpres, Keputusan Menteri, Perda,
Keputusan Gubernur )

- Sarana kepidanaan dan keperdataan (tercermin dalam : UU No.


5/1990 pasal 40 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. dan UU No.26/2007 tentang Penataan
Ruang)
Kementerian (Aktor) Pembangunan
Terkait SDA & Lingkungan
1. Kementerian Kehutanan
2. Kementerian ESDM
3. Kementerian Perindustrian
4. Kementerian PU
5. Kementerian Pertanian
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan
7. Kementerian TK dan Transmigrasi
8. Pemda dan Bappeda yang terkait dengan perijinan)
9. dll
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN SUMBER DAYA
ALAM
Sumber daya alam

• Adalah semua yang terdapat di dalam (kekayaan alam) yang dapat


dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan
hidupnya .

• Segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong didalamnya
tidak hanya komponen boitik seperti hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme, tetapi juga komponen biotik seperti minyak
bumi, gas alam berbagai jenis logam, air, dan tanah.
Premis keberadaan sumber daya alam

Keberadaan sumber daya alam di Indonesia digolongkan menjadi 2


yaitu :
1. Keberadaan SDA hayati
Sumber daya alam yang terdiri dari sumber daya alam hewani dan
nabati
a) SDA nabati  Indonesia adalah negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Wilayah flora di Indonesia meliputi
hutan tropis, hutan musim, stepa dan sabana.
b) SDA Hewani  pada umumnya wilayah persebaran fauna di
Indonesia di bagi 3 wilayah yaitu wilayah Indonesia bagian
barat, Indonesia bagian tengah, Indonesia bagian Timur,
ketiganya dibtasi oleh wallace dan garis weber.
Lanjutan ….
2. Persebaran hasil tambang
a) Minyak bumi  berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau –
danau, teluk –teluk, rawa-rawa, dan laut dangkal. Setelah mikroplankton
mati, maka akan berjatuhan dan mengendap dipasar laut kemudian
bercampur dengan sendimen, akibat tekanan lapisan – lapisan atas dan
pengaruh panas magma dan terjadilah proses destilasi hingga menjadi
minyak bumi kasar.
b) Gas alam  merupakan campuran beberapa hidrokarbon dengan kadar
karbon kecil yang digunakan sebagai bahan bakar.
c) Batubara  terbentuk dari tumbuhan yang tertimbun hingga berada
dalam lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan
batubara disebut inkolent yang terbagi dua yaitu proses biokimia dan
proses metamorfosis
Penggunaan model sumber daya alam

• Dalam memnafaatkan sumber daya alam, manusia perlu


berdasar pada prinsip ekoefisiensi, artinya tidak merusak
ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan
kelanjutan Sumber daya alam. Maka prioritas utama pengelolaan
adalah upaya pelestarian lingkungan.
• Penggunaan SDA Nabati
1.Digunakan sebagai sumber pangan seperti padi, jagung, ubi
dsb.
2.Digunakan sebagai sumber sandang seperti serat haramay
3.Beberapa jenis tanaman dapat dimanfaatkan sebagai minyak
kayu putih, sereh, kenanga dan cengkeh
Lanjutan …

• Penggunaan SDA Hewani


1.Digunakan sebagai sumber daya pangan seperti
daging sapi, daging kambing dll.
2.Digunakan sebagai sumber kerajinan tangan seperti
lokan dirangkai menjadi perhiasan
3.Digunakan untuk meningkatkan nilai budaya
manusia.
Karakteristik Model Sumber Daya Alam
• Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh klasifikasi sumber daya alam :
1. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable)  disebut dapat
diperbaharui karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya generasi
(pulih kembali) misalnya hewan, tumbuhan, tanah, dll.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui (non renewable)  sumber
daya alam yang sangat sulit dihasilkan kembali setelah digunakan. Sumber
daya alam jenis ini misalnya minyak bumi, gas alam, dan barang-barang
tambang lainnya. Sumber daya alam jenis ini akan habis apabila dipakai terus
menerus. Sumber daya alam ini jumlahnya sangat terbatas.
2. Berdasarkan Jenis
a)SDA nonhayati (abiotik)  Sumber daya alam
hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup, misalnya tumbuhan dan hewan
b) SDA hayati (biotik)  Sumber daya alam non
hayati berasal dari benda tak hidup, antara lain tanah,
batuan, dan bahan tambang.
MODEL PESIMISME

• SDA terbatas :
David Ricardo : manusia akan menggunakan SDA yang
kualitasnya lebih baik terlebih dahulu sampai ke kualitas marginal
→ biaya pengolahan meningkat → harga makin mahal.
• Pertumbuhan kegiatan produksi bersifat eksponensial
• Masyarakat Roma :
Manusia berfikir untuk kepentingannya sendiri dan bersifat jangka
pendek
MODEL OPTIMISME

SDA tersedia melimpah → terutama yang dapat diperbaharui


• Minyak bumi yang pada tahun 1970-an diperkirakan akan
habis, terbukti pada awal tahun 1980-an dunia justru
kebanjiran minyak bumi → menekan harga hanya US $ 8
per barel.
• Barnet dan Morse  Biaya satuan (unit cost ) bagi
pengolahan SDA telah menurun dari waktu ke waktu.
• Penggunaan teknologi berupa cara produksi baru
menghemat SDA sebagai masukan dalam proses produksi
dengan jumlah faktor produksi lain tetap.
Lanjutan …
• Dengan teknologi baru SDA dapat didaur ulang ( recycle
)
• Dengan teknologi, dapat dicari sumber energi alternatif
→ energi surya, energi pasang surut dll.
• Penggunaan SDA secara efisien.
• Penggunaan SDA seminimal mungkin dalam proses
produksi dan dengan pencemaran lingkungan yang
minimal.
Relasi lingkungan dengan manusia.
• Pengertian Ekologi  ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai imu yang membahas hubungan
manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan manusia terhadap
lingkungan itu sendiri.
• Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam
lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
• Peranan manusia yang bersifat negatif adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini
secara langsung atau pun tidak langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, peranan manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat
menguntungkan lingkungan karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan
.
Lanjutan …
• peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain
sebagai berikut:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan
yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah
hingga menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang
menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Lanjutan …
• Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1. Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA
yang tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar
yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna
mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan
dan keanekaan jenis makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai