Anda di halaman 1dari 29

1

KEPOLISIAN DAERAH BANTEN


RESORT PANDEGLANG
SEKTOR MUNJUL
Jln. Raya Picung – Munjul, KM.18-42276

LAPORAN KEMAJUAN
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCURIAN ATAU
PENGGELAPAN, SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL
362 KUH PIDANA ATAU PASAL 372 KUH PIDANA

I. Dasar : Laporan Polisi nomor : LP / 53 / III / 2017 / Banten / Res. Pandeglang,


tanggal 15 Maret 2017.
II. Perkara :
A. Tindak Pidana Pencurian atau Penggelapan, Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362
KUH Pidana atau Pasal 372 KUH Pidana.
B. Korban : ANGGERAINI Anak dari Alm. Tn. HASMAN, Jenis Kelamin Perempuan,
Pekerjaan Mengurus Rumah tangga, Ras Thionghoa, Khatolik, WNI,
Alamat Komp. Perumahan Pondok ungu Permai, blok A.23, No. 22,
RT. 007 / RW. 009, Kel. Kali Abang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
C. Terlapor : -
D. Pelapor : ( Korban ).
E. Saksi-saksi :
1. ANGGERAINI Anak dari Alm. Tn. HASMAN, Jenis Kelamin Perempuan, Pekerjaan
Mengurus Rumah tangga, Ras Thionghoa, Khatolik, WNI, Alamat Komp. Perumahan
Pondok ungu Permai, blok A.23, No. 22, RT. 007 / RW. 009, Kel. Kali Abang Tengah,
Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik Saksi, yang
terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah saksi sendiri.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik Saksi,
tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Munjul.
d. Awalnya saksi tidak mengetahui pelaku tersebut, kemudian pada saat setelah saksi
melaporkan kejadian tersebut ke Pihak Kepolisian, lalu Pihak Kepolisian melakukan
penyelidikan dengan hasilnya adalah : Bahwa orang yang telah menebang
sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang pohon jengjing / sengon dikebun milik saksi
pada saat kejadian tersebut adalah Sdr. JUMHADI Alias KUNCIR Bin JA’I, Laki –
laki, Umur sekitar 30 Tahun, Wiraswasta, Islam, Sunda, WNI, Alamat Kp. Cijolang,
Desa Kadu Badak, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
2

Kemudian yang mengangkut hasil tebangan Sdr. JUMHADI, adalah Sdr. APENDI,
Sdr. APEN, Sdr. SARMEDI, dan Sdr. SURTAMA.
e. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu / adanya laporan
dari Sdr. ANWAR kepada saksi melalui Telepon, yaitu Pada hari Jumat, tanggal 09
Desember 2016, sekitar jam : 11.00 WIB, bahwa pohon jengjing / albasiah yang
berada dikebon milik saksi tersebut sebanyak 6 ( Enam ) Batang sudah ditebang
oleh orang yang tidak dikenal, yang sebelumnya Sdr. ANWAR sudah memeriksa
tempat kejadian yang berada di Kebun milik saksi tersebut, akan tetapi setelah
saksi periksa di lokasi kejadian pada hari Sabtu, tanggal 10 Desember 2016,
sekitar jam : 11.00 Wib, dan ditemukan bahwa sebanyak 9 ( Sembilan ) batang
pohon jengjing / Sengon, dan saksi mengetahui sebanyak 16 ( Enam Belas )
batang pohon jengjing tersebut sudah ditebang manurut keterangan dari Sdr.
ULUNG, dengan dibuktikan saat saksi bersama dengan Sdr. ULUNG memeriksa
langsung di lokasi kebun tersebut, pada tanggal 18 Desember 2016.
f. Bahwa pada saat saksi mengetahui kejadian tersebut, yaitu setelah diberitahukan
oleh Sdr. ANWAR, bahwa pohon jengjing / albasiah yang berada di kebun milik
saksi tersebut sudah ditebang oleh orang yang tidak dikenal, ketika itu saksi
sedang berada dirumah saksi tepatnya di Komp. Perumahan Pondok Ungu Permai,
blok A.23, No. 22, RT. 007 / RW. 009, Kel. Kali Abang Tengah, Kecamatan Bekasi
Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Setelah saksi mengetahui kejadian
tersebut, lalu keesokan harinya pada hari Sabtu, Tanggal 10 Desember 2016,
sekitar jam 10.00 WIB saksi tiba di lokasi Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang. Awalnya saksi datang kerumah Sdr. MADRISAN yaitu Kepala Desa
Curuglanglang untuk melaporkan kejadian tersebut. Kemudian saksi bersama
dengan suami saksi Sdr. ANTHONIUS langsung menemui Sdr. SAKRI yang
biasanya bertugas merawat kebun milik saksi tersebut. Setelah saksi dengan suami
saksi Sdr. ANTHONIUS, bersama dengan Sdr. SAKRI tiba di lokasi kejadian yaitu
tepatnya di kebun milik saksi yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, saksi melihat
dan menemukan sebanyak 9 ( Sembilan ) batang pohon jengjing milik saksi yang
berada di kebun tersebut sudah ditebang oleh orang yang tidak diketahui, dengan
cara memotongnya dengan menggunakan alat berupa Chainsaw / gergaji mesin
milik pelaku tersebut.
g. Bahwa saksi dapat menguasai / memiliki sebidang lahan tanah kebun yang terletak
di Blok Leuwinanggung tersebut berdasarkan AJB / Akta Jual Beli, No. 62 / 2014,
tanggal 23 Oktober 2014, atas nama ARMANDO GEORGIO RIANTO, dan Sertipikat
No. 32.01.04.06.1.00031, atas nama ARMANDO GEORGIO RIANTO, yaitu anak
kandung saksi sendiri. Saksi mendapatkan lahan kebun tersebut dengan cara
membelinya dari atas nama SERTIPIKAT atas nama RANTI Bin RUDIL, atas
perantara Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA, adapun harganya senilai Rp.
100.000.000,- ( Seratus Juta Rupiah ), dan lokasi tanah kebun tersebut sesuai
dengan SERTIPIKAT diatas, dan sebelumnya sudah pernah dilakukan Pengukuran
ulang batas tanah dari Pihak kantor BPN Kab. Pandeglang.
h. Bahwa saksi belum pernah menyuruh orang untuk melakukan penebangan batang
pohon yang berada di kebun tersebut, namun demikian sebelumnya saksi pernah
memberi kuasa kepada Sdr. ANWAR untuk memanen dan menjual batang pohon
kayu jengjing / sengon milik saksi yang terletak di Blok Leuwi Nanggung tersebut,
adapun hasil penjualannya akan dibagi sesuai dengan perjanjian awal yaitu bagian
saksi sebesar 80%, dan Sdr. ANWAR sebesar 20 %, sesuai dengan SURAT
PERNYATAAN saksi dengan Sdr. ANWAR yang dibuat pada tanggal 02 Juli 2016,
untuk mengakhiri AKTA Perjanjian Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) tanaman pohon
Jengjing / sengon / Albaziah dan Jabon yang di buat di kantor NOTARIS RAWAT
ERAWADY, S.H di Bekasi pada tanggal 02 September 2013.
i. Bahwa antara saksi dan Sdr. ANWAR sebelumnya sudah membuat Surat
Pernyataan Pembatalan Kerjasama yang sebelumnya dibuat di Kantor Notaris
RAWAT ERAWADI – Bekasi, adapun Surat Pernyataan tersebut saksi buat dan
3

ditandatangani bersama dengan Sdr. ANWAR, kemudian saksi menyimpan Surat


Pernyataan ASLI, sedangkan Sdr. ANWAR menyimpan Fhotocopy Surat Pernyataan
tersebut. Saat saksi bersama dengan Sdr. ANWAR membuat dan menandatangani
Surat Pernyataan tersebut dalam keadaan Sadar, Tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun, dan saling menerima / sepakat atas hasil keputusan Surat
Pernyataan tersebut. Pada saat saksi bersama dengan Sdr. ANWAR membuat dan
menandatangani Surat Pernyataan tersebut, ada orang / saksi yang mengetahui,
yaitu Suami saksi Sdr. ANTONIUS, dan Sdri. MELA selaku Istri Sdr. ANWAR.
Adapun Isi dari Surat Pernyataan tersebut yaitu :
 Bahwa Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri AKTA Perjanjian Kerjasama
( Sistem Bagi Hasil ) Usaha Tanaman Pohon Sengon / Albaziah, dan Jabon,
yang di buat dikantor NOTARIS RAWAT ERAWADY, S.H, pada tanggal 02
September 2013.
 Bahwa saksi memberi Kuasa Kepada Sdr. ANWAR untuk melakukan penebangan
seluruh tanaman yang terdapat pada kebun tersebut, yang akan dilakukan
paling lambat pada bulan September 2016.
 Bahwa kedua belah pihak sepakat untuk membagi hasil dari penjualan Pohon
Sengon sebesar 80 % untuk saksi, dan 20 % untuk Sdr. ANWAR.
 Bahwa Sdr. ANWAR masih mempunyai kewajiban untuk memenuhi
luasnyatanah kebun sesuai dengan yang dijanjikan dan merupakan hak saksi
sesuai luas dalam Sertipikat, dan diselesaikan dalam waktu dekat.
j. Bahwa sebelumnya saksi mempunyai hubungan kerja sama dengan Sdr. ANWAR
tentang Perjanjian Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) Usaha Tanaman pohon
Sengon / Albaziah dan Jabon, sesuai dengan Akta Notaris, Nomor : 01, tanggal 02
September 2013 yang dibuat dihadapan Notaris RAWAT ERAWADY, S.H yang
berkantor di Ruko Kranggan RT. 17, No. 32, Jl. Alternatif Cibubur – Cileungsi,
Kranggan – Bekasi. Maksud dan tujuannya adalah untuk mengikat suatu Perjanjian
Kerjasama secara Notaril, dan berkekuatan hukum penuh. Adapun Isi dari Akta
tersebut yaitu :
 Adanya Perjanjian antara saksi dengan Sdr. ANWAR untuk melakukan
kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) Usaha Tanaman Pohon Sengon / Albaziah, dan
jabon.
 Adapun Tanah yang dipergunakan untuk dikelola menjadi perkebunan kayu
jenis Pohon Sengon / Albaziah dan jabon adalah tanah milik saksi, sesuai
dengan Sertipikat hak milik, No. 31 / Desa Curuglanglang, atas nama RANTI Bin
RUDIL seluas 15.125 m2.
 Adapun saksi memberikan ijin kepada Sdr. ANWAR untuk mengelola dan
melaksanakan penanaman Pohon sengon / Albaziah dan jabon di tanah milik
saksi.
 Adapun sistem bagia hasilnya yaitu, saksi mendapat bagaian sebesar 80 %, dari
seluruh hasil penjualan bersih, sedangakan Sdr. ANWAR mendapatkan bagian
20 % dari seluruh hasil penjualan bersih.
 Adapun biaya penanaman, pemupukan, pemeliharaan / Perawatan, dan
pengamanan atas tanama sengon / albaziah dan jabon seluruhnya dibebankan
kepada saksi dengan biaya pembayaran sebesar Rp. 2.300.000,- ( Dua Juta
Tiga Ratus Ribu Rupiah ) / Bulan selama 60 Bulan.
 Adapun Program kerja wajib dibuat oleh Sdr. ANWAR per triwulan, secara
tertulis berikut Fhoto – fhoto perkembangan pertubuhan pohon sengon /
albaziah dan jabon kepada saksi secara benar dan jujur ( LAPORAN TRI-
WULAN).
 Bahwa Sdr. ANWAR akan meminta ijin secara tertulis atas penjualan dan
penebangan atas pohon sengon / albaziah dan tidak berhak menebang serta
menjual tanpa seijin saksi setelah pohon sengon / albaziah siap panen.
 Bahwa hasil penjualan kayu akan ditransfer oleh Pembeli ke Rekening saksi
sebesar 80 %, dan sebesar 20% ke Rekening Sdr. ANWAR dari hasil penjualan
seluruhnya.
4

 Bahwa hasil penjualan tanaman sengon / albaziah mengacu kepada harga


pasaran saat ini ( Estimasi ), yaitu harga Rp. 400.000,- ( Empat ratus Ribu
Rupiah) Per Pohon.
k. Bahwa saksi sudah melaksanakan kewajiban saksi untuk membayar biaya yang
tercantum dalam Akta Perjanjian tersebut diatas sebesar Rp. 2.300.000,- ( Dua
Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah ) kepada Sdr. ANWAR sampai dengan bulan Februari
2016. Kemudian dapat saksi jelaskan, saksi juga pernah tidak menyerahkan biaya
tersebut karena sebelumnya saksi dirugikan dari hasil investasi kebun cabe, itu
pun atas kesepakatan bersama dengan Sdr. ANWAR.
l. Bahwa Menurut saksi, dengan kejadian pencurian tersebut adanya hubungan /
kaitannya dengan perjanjian tersebut diatas, dan dapat saksi jelaskan, bahwa saksi
dengan Sdr. ANWAR sudah sepakat untuk mengakhiri Hubungan kerjasama
tersebut diatas, yang di buat di rumahnya Sdr. ANWAR di Kp. Cigintung, Ds.
Gunung Batu, Kec. Munjul, pada tanggal 02 Juli 2016, yaitu dibuatnya SURAT
PERNYATAAN berkahirnya AKTA Perjanjian Kerjasama. Dapat saksi jelaskan,
bahwa sebelumnya Sdr. ANWAR tidak pernah meminta ijin kepada saksi secara
lisan dan tertulis untuk melakukan penebangan dan penjualan 16 ( Enam Belas )
batang pohon jengjing / sengon tersebut, dan Sdr. ANWAR sampai dengan saat ini
tidak pernah memberikan HAK saksi dari hasil penjualan tersebut, bahkan Sdr.
ANWAR sebelumnya memberikan keterangan ( Mengingkari ) kepada saksi bahwa
Sdr. ANWAR tidak pernah menyuruh orang lain untuk melakukan penebangan
pada saat kejadian tersebut.
m. Bahwa ada orang atau saksi yang mengetahui tentang kejadian pencurian atau
Penggelapan tersebut, yaitu :
1. Sdr. ULUNG Bin Alm. KASAN, Pandeglang, 11 April 1976, Laki – laki, Pekerjaan
Wiraswasta, Sunda, Islam, WNI, Alamat Kp. Panacaran, Desa Panacaran, Kec.
Munjul, Kab. Pandeglang.
2. Sdr. SAKRI Bin Alm. SABAN, Pandeglang, 05 November 1961, Laki – laki,
Pekerjaan Wiraswasta, Sunda, Islam, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 002 /
RW. 002, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten.
3. Sdr. APENDI, Umur sekitar 31 Tahun, Laki – laki, Wiraswasta, Sunda, Islam,
WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006, Desa Munjul, Kecamatan Munjul,
Kab. Pandeglang.
n. Bahwa saksi menjelaskan :
 Pada Hari Jumat, Tanggal 09 Desember 2016, Sekitar jam 09.00 WIB saksi
menghubungi Sdr. ANWAR, selaku orang yang saksi percayakan untuk menjual
pohon Jengjing / Sengon milik saksi, sesuai dengan Surat Pernyataan
Pemutusan Hubungan Kerjasama yang sebelumnya dibuat tanggal 02 Juli 2016,
antara saksi dengan Sdr. ANWAR di rumahnya Sdr. ANWAR pada saat itu, oleh
Karena Sdr. ANWAR tidak menerima panggilan / telepon dari saksi ketika itu,
saksi langsung menghubungi Sdr. MADRISAN selaku Kepala Desa
Curuglanglang, untuk menanyakan situasi dan kondisi kebun milik saksi yang
berada di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang, yang jaraknya tidak jauh dengan kebun milik saksi tersebut. Dan
menurut keterangan Sdr. MADRISAN situasi dan kondisi kebun milik saksi aman
dan tidak ada terjadi apa – apa.
 Pada hari yang sama yaitu hari Jumat, Tanggal 09 Desember 2016, sekitar jam :
09.30 WIB setelah saksi menghubungi Sdr. ANWAR akan tetapi tidak ditanggapi
olehnya, lalu saksi mengirimkan pesan Singkat melalui WA, menanyakan hasil
Realisasi Surat pernytaan yang sebelumnya dibuat oleh saksi dengan Sdr.
ANWAR tentang penjualan pohon jengjing / sengon tersebut, sekitar 1 ( satu )
jam kemudian Sdr. ANWAR membalas WA kepada saksi, dan Sdr. ANWAR
memberitahu kepada saksi adanya kejadian Penebangan batang pohon Jengjing
/ Sengon milik saksi yang terletak di Blok Leuwi Nanggung tersebut, yang
5

sebelumnya Sdr. ANWAR memeriksa tempat kejadian tersebut, dan mengatakan


kepada saksi Bahwa batang pohon kayu yang ditebang oleh pelaku yang tidak
diketahui, ukurannya panjang – panjang yang biasa digunakan untuk
membangun rumah. Setelah itu menurut keterangan sdr. ANWAR dan diperkuat
oleh keterangan Sdr. MADRISAN, bahwa setelah Sdr. ANWAR memeriksa lokasi
tempat kejadian tersebut, kemudian Sdr. ANWAR melaporkan kejadian tersebut
kepada Sdr. MADRISAN, tepatnya di Kantor Desa Curuglanglang. Setelah itu
Sdr. MADRISAN menghubungi saksi melalui telepon untuk menerangkan bahwa
ternyata benar adanya kejadian penebangan batang pohon Jengjing / Sengon
milik saksi pada saat kejadian tersebut, dan Sdr. MADRISAN meminta maaf
kepada saksi atas pernyataan sebelumnya bahwa Situasi dan kondisi kebun
milik saksi tidak terjadi apa – apa, dan saksi pun memaafkan dan memaklumi
atas pernyataan Sdr. MADRISAN tersebut.
 Pada hari Sabtu, tanggal 10 Desember 2016, sekitar jam : 10.00 WIB saksi tiba
di Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang, kemudian saksi langsung
menuju kerumah sdr. MADRISAN dan bertemu dengan Sdr. MADRISAN
dirumahnya tersebut. Setelah itu Sdr. MADRISAN menerangkan kepada saksi
bahwa, sebelum kejadian tersebut Sdr. MADTARI melihat secara langsung ada
seorang laki – laki, memakai sepatu bot warna Kuning saat itu sedang
memeriksa kebun milik saksi, dan setelah ditanya oleh Sdr. MADTARI kepada
seorang laki – laki tersebut, kemudian orang tersebut menjawab “ SAKSI
DISURUH PAK ANWAR UNTUK MEMERIKSA KEBUN MILIK IBU ANGGERAINI..”,
kemudian Sdr. MADTARI tidak mencurigai seorang laki – laki tersebut yang
pada saat itu sedang memeriksa kebun milik saksi. Sekitar Jam : 11.15 WIB,
saksi bersama dengan suami saksi Sdr. ANTHONIUS langsung menuju ke kebun
milik saksi tersebut, diperjalanan sebelum menuju kekebun milik saksi, saksi
bertemu dengan Sdr. SAKRI ketika sedang berjalan menuju kebun milik saksi,
setelah itu saksi dan suami saksi Sdr. ANTHONIUS berhenti untuk memarkirkan
kendaraan milik saksi, sekaligus bertemu dengan Sdr. SAKRI pada saat itu.
Kemudian saksi bersama suami saksi Sdr. ANTHONIUS dengan Sdr. SAKRI
langsung menuju ke kebun milik saksi dengan cara berjalan kaki bersama –
sama, untuk memeriksa kebun yang sebelumnya batang pohon kayu jengjing /
sengon milik saksi tersebut ditebang / dicuri oleh orang yang tidak dikenal /
tidak diketahui. Setelah sampai di kebun milik saksi tersebut, saksi bersama –
sama dengan suami saksi Sdr. ANTHONIUS dan Sdr. SAKRI memeriksa
tunggul / batang bekas tebangan pelaku pada saat itu, dan ternyata setelah
dihitung ada 9 ( Sembilan ) batang pohon bekas tebangan pelaku pada saat itu.
Adapun ukuran batang pohon jengjing / sengon yang dipotong / ditebang oleh
pelaku, rata - rata berukuran diameter 15 – 20 Cm. pada sat itu saksi bertanya
kepada Sdr. SAKRI tentang ada orang yang menurut keterangan Sdr. MADTARI
kepada Sdr. MADRISAN, bahwa ada seorang laki – laki yang memakai sepatu
bot warna kuning, dan Sdr. SAKRI menjawab “ ORANG TERSEBUT ADALAH
SDR. ULUNG, YAITU KARYAWAN ANWAR, YANG BIASANYA SETIAP ADA
PEKERJAAN DI KEBUN ANWAR MENYURUH SDR. ULUNG”, lalu saksi meminta
nomor HP milik Sdr. ULUNG kepada Sdr. SAKRI, dan saksi langsung
menghubungi Sdr. ULUNG akan tetapi tidak diterima oleh Sdr. ULUNG tersebut,
Setelah itu sekitar jam : 16.00 WIB, saksi bersama dengan suami saksi Sdr.
ANTHONIUS pulang menuju kerumah saksi dengan mengendarai kendaraan
milik saksi tersebut.
 Pada hari, hari Selasa, tanggal 13 Desember 2016, sekitar jam : 09.00 WIB,
saksi menghubungi Sdr. ULUNG, dengan alasan untuk menyuruh Sdr. ULUNG
membersihkan kebun saksi tersebut, lalu Sdr. ULUNG menyanggupi permintaan
saksi tersebut. Setelah itu saksi membuat janji dengan Sdr. ULUNG untuk
bertemu membahas tentang rencana saksi menyuruh Sdr. ULUNG
membersihkan kebun milik saksi tersebut, lalu disepakati oleh Sdr. ULUNG untuk
bertemu dengan saksi Pada hari sabtu tanggal 17 Desember 2016 saat itu.
6

 Pada hari Sabtu, tanggal 17 Desember 2016, sekitar jam : 13.00 WIB, saksi tiba
di Pasar Munjul, untuk bertemu dengan Sdr. ULUNG. Setelah itu saksi
menghubungi Sdr. ULUNG untuk bertemu dipasar Munjul, hingga sampai Jam :
18.00 WIb Sdr. ULUNG tidak datang menemui saksi di Pasar Munjul tersebut,
setelah itu sekitar jam 21.30 WIb, saksi datang di Desa Panacaran, kemudian
langsung menuju kerumah Sdr. BISRI selaku Kepala Desa Panacaran, tempat
domisili Sdr. ULUNG tersebut untuk meminta bantuan Sdr. BISRI menghadirkan
Sdr. ULUNG. Sekitar jam : 22.30 WIB Sdr. ULUNG datang kerumah Sdr. BISRI
langsung bertemu dengan saksi dan suami saksi ditempat tersebut, kemudian
saksi langsung menanyakan kejadian kejadian pencurian batang pohon kayu
Jengjing / sengon milik saksi tersebut kepada Sdr. ULUNG, dari hasil interogasi
tersebut, sdr. ULUNG menerangkan bahwa, Pada saat kejadian tersebut Sdr.
ULUNG dipanggil oleh sdr. ANWAR untuk datang ke lokasi kebun milik saksi,
dengan maksud untuk membantu proses penebangan batang pohon jengjing /
sengon yang berada di kebun saksi tersebut, setelah Sdr. ULUNG tiba dilokasi
kebun saksi tersebut, sudah ada orang yang sedang menebang batang pohon
jengjing / sengon dikebun milik saksi tersebut, adapun menurut keterangan Sdr.
ULUNG, bahwa Sdr. ULUNG tidak mengenal orang yang menebang Pohon
tersebut, diketahui orang yang menebang pohon tersebut adalah orang
Masyarakat Kp. Cijolang, Ds. Kadu Badak, Kec. Angsana, Kab. Pandeglang.
Setelah mengetahui keterangan dari Sdr. ULUNG tersebut, saksi dan suami saksi
sdr. ANTHONIUS langsung menginap di daerah Panimbang.
 Pada Hari Minggu, tanggal 18 Desember 2016, sekitar jam 10.00 WIB saksi tiba
di Lokasi kebun milik saksi, yang sebelumnya saksi meminta bantuan kepada
Sdr. ULUNG untuk menunjukkan batang pohon kayu yang sudah ditebang oleh
pelaku pada saat kejadian tersebut. Setelah diperiksa oleh saksi, Suami saksi
Sdr. ANTHONIUS, Sdr. SAKRI, Sdr. UDIN, dan Sdr. ULUNG, ternyata diketahui
bahwa jumlah batang pohon kayu yang sudah ditebang oleh pelaku pada saat
kejadian tersebut adalah 16 ( Enam Belas ) Batang, dengan ukuran diameter
15-20 Cm Up. Setelah itu saksi menanyakan kepada Sdr. SAKRI dan Sdr. UDIN,
tentang orang yang bekerja pada saat kejadian tersebut yaitu mengangkut hasil
tebangan kayu oleh Pelaku, dan diketahui menurut keterangan Sdr. SAKRI dan
Sdr. UDIN, bahwa biasanya orang yang sering mengangkut hasil tebangan
potongan kayu didaerah Desa Curuglanglang adalah Sdr. APEN, dan Sdr.
APENDI yaitu masyarakat Desa Curuglanglang. Kemudian saksi datang kerumah
Sdr. MADRISAN untuk meminta bantuannya menghadirkan Sdr. APENDI, setelah
itu Sdr. APENDI menemui saksi dirumah Sdr. MADRISAN, menurut keterangan
Sdr. APENDI, bahwa Sdr. APENDI mengakui telah mengangkut potongan kayu
hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut.
 Pada hari Sabtu, tanggal 14 Januari 2017, jam : 13.00 WIB saksi tiba dirumah
Sdr. ATA selaku Kepala Desa Gunung Batu, untuk meminta bantuan mediasi
permasalahan saksi dengan Sdr. ANWAR, kemudian Sdr. ATA membantu saksi
dengan cara bersama – sama menuju kerumah Sdr. ANWAR di Kp. Cigintung,
Desa Gunung Batu, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang. Sekitar Jam : 13.30 WIB
saksi tiba dirumah Sdr. ANWAR, kemudian saksi bersama dengan Sdr. ANWAR,
Suami saksi Sdr. ANTHONIUS, dan Sdr. ATA ( Kepala Desa ) mengadakan
mediasi / musyawara perihal tentang kejadian pencurian batang pohon
jengjing / sengon milik saksi tersebut, tetapi hasilnya tidak ada kesepakatan
antara kedua belah pihak, yang mana Sdr. ANWAR menyangkal pengakuan Sdr.
ULUNG, bahwa Sdr. ANWAR yang menyuruh orang lain untuk menebang
sebanyak 16 ( Enam Belas) batang pohon sengon / jengjing dikebun milik saksi
tersebut, dan menantang saksi untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak
yang berwajib. Setelah itu saksi langsung melaporkan kejadian tersebut kepihak
Kepolisian untuk diproses secara hukum.

o. Bahwa batas – batas tanah tersebut yaitu :


 Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah milik MADTARI.
7

 Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik MUHAMAD Bin ARTAKA, sudah
dibeli oleh saksi.
 Sebelah Utara : berbatasan dengan tanah milik RASID.
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik JARMAN Bin MADESA, sudah
dibeli oleh saksi sendiri.

p. Bahwa dapat saksi jelaskan :


 Bahwa pada saat saksi membeli beberapa bidang tanah dari Sdr. ANWAR,
sebanyak 4 ( Empat ) Kapling kebun Ex Pirbun Sawit PTPN, terdapat adanya
kekurangan luas tanah yang tidak sesuai dengan buku sertipikat, yaitu seluas
sekitar 4000 M2, kemudian Sdr. ANWAR berjanji akan menggantikan
kekurangan luas tanah tersebut kepada saksi, dengan memberikan tanah
miliknya yang disaksikan oleh Petugas Bagian Pengukuran BPN Kab.
Pandeglang yaitu Sdr. DADAN, dan Sdr. MADRISAN selaku Kepala Desa
Curuglanglang, akan tetapi sampai dengan saat ini, janji dari pada Sdr.
ANWAR belum direalisasikan.
 Bahwa ketika saksi memberikan keterangan dihadapan penyidik, ditemukan
dalam isi fhotocopy AKTA Perjanjian Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) yang
dibuat oleh NOTARIS RAWAT ERAWADY, S.H, yang terdapat pada Penyidik
dan bukan SALINAN ASLI milik saksi, pada Pasal 3 Poin No. 10 ( Bentuk
Kerjasama ) isinya : Bahwa hasil dari penjualan kayu akan ditransfer oleh
Pihak Kedua ke Rekening milik Pihak Pertama untuk kemudian akan
membagikannya kepada Pihak Kedua sesuai dengan bagiannya masing –
masing, sedangkan SALINAN ASLI yang saksi terima dari NOTARIS berisikan :
“ Bahwa hasil dari penjualan kayu akan di transfer oleh Pihak Ketiga ke
rekening milik pihak Pertama sebesar 80 % ( Delapan Puluh Persen ) dan
sebesar 20 % ke Rekening milik Pihak Kedua dari hasil Penjualan seluruhnya.
q. Bahwa saksi mengenal Sdr. ANWAR yaitu Rekan Bisnis Usaha Tanaman pohon
Jengjing / Albaziah, dan jabon, kemudian saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengannya.
r. Bahwa dengan adanya kejadian pencurian atau Penggelapan tersebut, saksi
mengalami kerugian materil sebesar Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ).

2. ARMANDO GEORGIO RIANTO Anak dari Tn. ANTHONIUS, Jenis Kelamin Laki-
laki, Lahir di Jakarta / 19 April 2001, Pekerjaan Pelajar, Suku Thionghoa, WNI, Alamat
Komp. Perumahan Pondok ungu Permai, blok A.23, No. 22, RT. 007 / RW. 009, Kel.
Kali Abang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
Menerangkan :
a. Bahwa kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik orang tua saksi
sendiri, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan
Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah Sdri. ANGGERAINI yaitu Orang tua saksi sendiri.
c. Bahwa Yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik orang tua
saksi, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Munjul.
d. Pada awalnya saksi tidak mengetahui siapa yang melakukan tindak pidana
pencurian atau penggelapan tersebut, Saksi mengetahui kejadian tersebut setelah
diberitahu oleh orang tua saksi yaitu Sdri. ANGGERAINI, yaitu Pada hari Jumat,
tanggal 09 Desember 2016, sekitar jam : 18.00 WIB. Pada saat itu saksi sedang
berada di rumah bersama dengan orang tua saksi. tepatnya di Komp. Perumahan
8

Pondok Ungu Permai, blok A.23, No. 22, RT. 007 / RW. 009, Kel. Kali Abang
Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
e. Bahwa Sdri. ANGGERAINI adalah orang tua saksi, yaitu ibu kandung saksi sendiri,
dan saksi merupakan anak Ke – 2 ( Dua ) dari pasangan orang tua saksi, Bapak
bernama Sdr. ANTHONIUS, dan ibu bernama Sdri. ANGGERAINI.
f. bahwa saksi tidak mengetahui dengan cara bagaimana dan menggunakan alat apa
pelaku menebang batang pohon jengjing yang berada di lokasi kebun tersebut,
adapun sebidang tanah yang terdapat kebun jengjing / sengon tersebut adalah
milik saksi, sedangkan tanaman batang pohon jengjing / sengon tersebut adalah
milik Sdri. ANGGERAINI yaitu orang tua saksi sendiri. Saksi dapat memiliki /
menguasai sebidang tanah tersebut berdasarkan AJB / Akta Jual Beli, No. 62 /
2014, tanggal 23 Oktober 2014, atas nama ARMANDO GEORGIO RIANTO yaitu
saksi sendiri, dan Sertipikat No. 32.01.04.06.1.00031, atas nama ARMANDO
GEORGIO RIANTO yaitu saksi sendiri. Saksi mendapatkan lahan kebun tersebut
dengan cara awalnya orang tua saksi Sdri. ANGGERAINI membelinya dari atas
nama SERTIPIKAT atas nama RANTI Bin RUDIL, atas perantara Sdr. ANWAR
SOFJAN MURDANA, adapun harganya senilai Rp. 100.000.000,- ( Seratus Juta
Rupiah ), kemudian sekarang sudah di alih atas nama saksi sendiri, adapun lokasi
tanah kebun tersebut sesuai dengan SERTIPIKAT diatas, dan sebelumnya sudah
pernah dilakukan Pengukuran ulang batas tanah dari Pihak kantor BPN Kab.
Pandeglang atas permohonan Orang tua saksi untuk dilakukannya pengukuran
tersebut.
g. Bahwa Sepengetahuan saksi tentang Sdr. ANWAR yaitu Rekan Bisnis Usaha
Tanaman pohon Jengjing / Albaziah, dan jabon orang tua saksi, kemudian saksi
tidak mempunyai hubungan keluarga dengannya.
h. Adapun batas – batas tanah tersebut yaitu :
 Sebelah TIMUR : berbatasan dengan tanah milik MADTARI.
 Sebelah BARAT : berbatasan dengan tanah milik MUHAMAD Bin ARTAKA, sudah
dibeli oleh orang tua saya, yaitu Sdri. ANGGERAINI.
 Sebelah UTARA : berbatasan dengan tanah milik RASID.
 Sebelah SELATAN : berbatasan dengan tanah milik JARMAN Bin MADESA, sudah
dibeli oleh orang tua saya sendiri, yaitu Sdri. ANGGERAINI.
i. Bahwa dengan adanya kejadian tersebut, orang tua saksi mengalami kerugian
materil sebesar Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ).

3. ULUNG Bin KASAN ( Alm ), Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 11 April
1976, Pekerjaan Wiraswasta, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp. Panacaran, RT. 008 /
RW. 002, Desa Panacaran, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi
Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik Sdri
ANGGERAINI, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan
Munjul, Kabupaten Munjul.
9

d. Bahwa saat kejadian tersebut saksi berada dilokasi / tempat kejadian, dan
mengetahui / melihat Sdr. KUCIR menebang sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang
pohon kayu jengjing / sengon milik korban menggunakan mesin potong /
Chainsaw.
e. Bahwa Untuk nama lengkapnya saksi tidak tahu, namun suka di panggil dengan
sebutan nama “KUCIR” dan saksi kenal dengan Sdr. KUCIR hanya di tepatnya di
Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten
Pandeglang.
f. Bahwa sepengetahuan saksi orang yang menyuruh saudara KUCIR untuk
menebang adalah adalah Sdr. ANWAR SOFJAN yang beralamat di Kp. Cigintung
Desa Gunung Batu, Dan pada saat penebangan tersebut juga Sdr. ANWAR SOFJAN
berada dilokasi pemotongan / penebangan kayu jengjeng.
g. Bahwa dalam hal penebangan Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15 - 20
Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik Sdr. ANGGERAINI
yang dilakukan oleh saudara KUCIR tersebut, saksi bertugas untuk menunjukan
pohon yang akan ditebang serta mengukur batang pohon yang sudah di tebang
oleh saudara KUCIR dan ditandai dengan ukuran panjang 1,3 meter.
h. Bahwa yang menyuruh saksi untuk menunjukan pohon yang akan ditebang serta
mengukur dan menandai batang pohon sepanjang 1,3 meter yang sudah di tebang
oleh saudara KUCIR adalah Sdr. ANWAR SOFJAN yang beralamat di Kp. Cigintung
Desa Gunung Batu, Dan pada kejadian Sdr. ANWAR SOFJAN berada dilokasi
pemotongan / penebangan kayu jengjeng.
i. Bahwa saksi disuruh oleh Sdr. ANWAR untuk membantu orang yang akan
menebang kayu di lokasi kebun milik Sdr. ANGGERAINI tersebut pada hari Jumat,
tanggal 09 Desember 2016, sekitar 08.30 WIB, saat itu saksi sedang berada di
Pasar Kerta untuk belanja bersama dengan keluarga saksi. Setelah itu saksi
diperintah oleh Sdr. ANWAR untuk membantu orang yang akan menebang pohon
kayu jengjing tersebut, lalu saksi bersama dengan keluarga saksi pulang menuju
kerumah saksi di Kp. Panacaran, Ds. Panacaran, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
Setelah itu saksi langsung berangkat dari rumah saksi menuju ke lokasi,
sedangkan Sdr. KUCIR sudah menunggu saksi di jembatan Desa Curuglanglang,
karena Sdr. KUCIR tidak mengetahui lokasi kebun yang akan ditebang tersebut.
Sekitar jam 09.30 WIb saksi bertemu dengan Sdr. KUNCIR di Jembatan Desa
Curuglanglang, kemudian saksi bersama – sama dengan Sdr. KUCIR langsung
menuju kearah lokasi kebun milik Sdr. ANGGERAINI, setelah sampai dilokasi kebun
milik Sdr. ANGGERAINI tersebut lalu saksi menunjukkan sebanyak 16 ( Enam
Belas) batang pohon kayu jengjing yang akan ditebang tersebut, setelah itu Sdr.
KUCIR langsung menebang sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang pohon kayu
jengjing dilokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut dengan menggunakan
gergaji mesin / Chainsaw.
j. Maksud dan tujuan Sdr. ANWAR SOFJAN menyuruh memotong / menebang 16
( Enam Belas ) batang pohon jengjing / sengon tersebut yang saksi tahu, yaitu
untuk melakukan penjarangan / agar pohon – pohon tersebut tidak terlalu rapat,
dan saksi diperintahkan oleh Sdr. ANWAR untuk mencari batang pohon jengjing
yang ukuran diameternya yang besar – besar untuk ditebang / dipotong, dan
saudara ANWAR juga bilang urusan dengan Sdri. ANGGRAENI sebagai pemilik
sudah beres dan tidak ada masalah.
k. Bahwa maksud dan tujuan Sdr. ANWAR SOFJAN menyuruh memotong / menebang
16 ( Enam Belas ) batang pohon jengjing / sengon tersebut yang saksi tahu, yaitu
untuk melakukan penjarangan / agar pohon – pohon tersebut tidak terlalu rapat,
dan saksi diperintahkan oleh Sdr. ANWAR untuk mencari batang pohon jengjing
yang ukuran diameternya yang besar – besar untuk ditebang / dipotong, dan
saudara ANWAR juga bilang urusan dengan Sdri. ANGGRAENI sebagai pemilik
sudah beres dan tidak ada masalah.
10

l. Bahwa saksi sendiri yang menujukkan / mengarahkan Sdr. KUNCIR untuk


menebang pohon kayu jengjing sebanyak 16 batang di kebun milik Sdri.
ANGGERAINI pada saat itu, adapun pekerja yang akan mengangkut hasil tebang
Sdr. KUNCIR tersebut berada tidak jauh dari lokasi penebangan, jaraknya sekitar 5
( Lima ) Meter.
m.Bahwa pada saat saksi dan Sdr. KUNCIR sedang menebang pohon kayu jengjing
dilokasi milik Sdri. ANGGERAINI tersebut, yaitu ketika Sdr. KUNCIR sudah
menebang 4 ( Empat ) batang pohon jengjing, tidak lama kemudian Sdr. ANWAR
datang ke lokasi penebangan pohon membawa air minum galon serta makanan
dan kopi untuk pekerja, dan setelah Sdr. KUNCIR menebang sebanyak 16 Batang
pohon jengjing / sengon lalu Sdr. ANWAR menyuruh untuk berhenti menebang
pohon jengjing yang berada di lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut.
n. Bahwa pada saat saksi dan Sdr. KUNCIR sedang menebang pohon kayu jengjing
dilokasi milik Sdri. ANGGERAINI tersebut, yaitu ketika Sdr. KUNCIR sudah
menebang 4 ( Empat ) batang pohon jengjing, tidak lama kemudian Sdr. ANWAR
datang ke lokasi penebangan pohon membawa air minum galon serta makanan
dankopi untuk pekerja, dan setelah Sdr. KUNCIR menebang sebanyak 16 Batang
pohon jengjing / sengon lalu Sdr. ANWAR.
o. Bahwa setelah saksi diperintahkan oleh Sdr. ANWAR untuk berhenti menebang
batang pohon yang berada di lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut, lalu
saksi menyuruh Sdr. KUNCIR berhenti menebang kayu dilokasi tersebut. Setelah
itu batang kayu yang sudah ditebang tersebut diangkut kedalam mobil yang sudah
berada di pinggir jalan, setelah itu batang pohon kayu tersebut diangkut menuju
tempat dikumpulkannya hasil tebangan, yang jaraknya sekitar 200 Meter dari
lokasi penebangan di kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut. Setelah itu batang
pohon kayu sebanyak 16 Batang tersebut dipotong panjang ukuran 130 Cm,
dengan rata – rata 5 potong / batang nya. Setelah itu Sdr. ANWAR langsung
menyuruh saksi untuk membersihkan ranting batang pohon hasil sisa tebangan di
lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut, dan saat itu Sdr. ANWAR menyuruh
Sdr. KUNCIR untuk menebang pohon kayu jengjing yang berada di lokasi kebun
milik Sdr. H. YUSUP, yaitu untuk menambah muatan mobil yang akan mengirim
tebangan dari lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI.
p. Bahwa yang saksi lihat berjumlah sebanyak 16 ( enam belas ) batang jengjing /
sengon, kemudian batang pohon jengjing tersebut dipotong kembali yang
panjangnya berukuran 130 CM.
q. Bahwa yang saksi lakukan setelah batang pohon kayu jengjing / sengon tersebut
ditebang / dipotong oleh Sdr. KUCIR, saksi langsung mengangkatnya ke pinggir
jalan yang lebih berjarak kurang 50 Meter.
r. Saksi menerangkan bahwa pada saat kejadian ponebangan tersebut, ada orang /
saksi yang mengetahuinya, yaitu :
1. saksi Sendiri.
2. Sdr. JUMHADI Alias KUNCIR Bin JA’I, Laki – laki, Umur sekitar 30 Tahun,
Wiraswasta, Islam, Sunda, WNI, Alamat Kp. Cijolang, Desa Kadu Badak,
Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
3. Sdr. SURTAMA Bin ARMAN, Laki – laki, Umur sekitar 26 tahun, Islam, Petani,
Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 005 / RW. 001, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
4. Sdr. SARMEDI Bin Alm. JAMANI, Pandeglang / 12 Januari 1986, Laki – laki,
Islam, Petani, Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 004 / RW. 001 Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
5. Sdr. APENDI Bin AYIP, Pandeglang / 08 Januari 1986, Laki – laki, Wiraswasta,
Islam, Sunda, WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006, Desa Munjul,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
11

6. Sdr. APEN Bin SUMAR, Pandeglang / 07 Februari 1989, Laki – laki, Petani,
Islam, Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 004 / RW. 001, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
7. Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA Bin ( Alm ) MUHAMAD MURSALIM,
Subang / 26 Maret 1961, Laki – laki, Wiraswasta, Islam, Sunda, WNI, Alamat
( KTP ) : Jalan Pahlawan Komarudin, Nomor 146, RT. 010 / RW. 002, Kel.
Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Alamat ( Rumah ) : Kp.
Cigintung, RT. 01 / RW. 02, Desa Gunung Batu, Kecamatan Munjul, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten.

4. SAKRI Bin Alm. SABAN, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 05 November
1961, Pekerjaan Wiraswasta, Suku Sunda, Curuglanglang, RT. 002 / RW. 002, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik Sdri.
ANGGERAINI, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan
Munjul, Kabupaten Munjul.
d. Bahwa setelah saksi melihat kejadian tersebut, pelaku memotong batang pohon
jengjing / sengon dikebun milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut diduga
menggunakan alat berupa mesin pemotong / Chainsaw.
e. Bahwa letak posisi kebun jengjing / sengon milik korban Sdri. ANGGERAINI yang
ditebang oleh pelaku pada saat itu adalah terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, sesuai dengan Buku
Sertipikat, Nomor : 32.01.04.06.1.00031, Luas : 15.125 M2, atas nama RANTI Bin
RUDIL.
f. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu / adanya laporan
dari korban Sdr. ANGGERAINI kepada saksi, ketika saksi sedang mengembala
kambing milik saksi didekat kebun milik korban tersebut, yaitu Pada hari Sabtu,
Tanggal 10 Dersember 2016, sekitar jam 10.15 WIB, bahwa pohon jengjing /
albasiah yang berada dikebon milik korban tersebut sebanyak 9 ( Sembilan )
Batang sudah ditebang oleh orang yang tidak dikenal, adapun saksi mengetahui
jumlah batang pohon yang sudah ditebang oleh pelaku tersebut setelah saksi
melihat langsung bersama dengan korban di lokasi kejadian tersebut, dan
sekarang saksi baru mengetahui bahwa jumlah keseluruhan batang pohon jengjing
/ sengon yang tebang pada saat itu sebanyak 16 (Enam Belas ) batang.
g. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Sabtu, Tanggal 10 Desember
2017, sekitar jam 10.15 WIB, saat saksi sedang mengembala kambing milik saksi
didekat area kebun milik korban tersebut.
h. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut, lalu saksi bersama dengan korban Sdr.
ANGGERAINI dan suaminya Sdr. ANTHONIUS berjalan menuju ke lokasi tempat
batang pohon yang sebelumnya ditebang oleh orang yang tidak dikenal tersebut,
setelah tiba di lokasi kejadian, saksi bersama dengan korban Sdr. ANGGERAINI
dan suaminya Sdr. ANTHONIUS langsung memeriksa bekas tebangan pelaku, dan
menemukan adanya bekas potongan batang pohon jengjing / albaziah sebanyak 9
12

( Sembilan ) Batang, adapun ukuran batang pohon jengjing yang ditebang oleh
pelaku saat itu sekitar 15 – 20 cm Up.
i. Bahwa sertipikat tersebut sesuai dengan letak sebidang tanah kebun milik Sdri.
ANGGERAINI di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang.
j. Bahwa saksi kenal dengan Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA, dan saksi tidak ada
hubungan keluarga atau family dengannya.
k. Bahwa saksi kenal dengan Sdri. ANGGERAINI selaku pemilik kebun dan saksi tidak
ada hubungan keluarga atau family dengannya.

5. MADRISAN Bin ASNAPI ( Alm ), Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 02


September 1964, Pekerjaan Kepala Desa Curuglanglang, Suku Sunda, WNI, Alamat
Kp. Sudimara, RT. 003 / RW. 001, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang saksi dengar dari Sdr. ANGGRAENI objek tindak pidana Pencurian
atau Penggelapan sebanyak 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon,
diameter 15 - 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik
Sdr. ANGGERAINI, tepatnya di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Munjul.
d. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut, pelaku memotong batang pohon
jengjing / sengon dikebun milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut diduga
menggunakan alat berupa mesin pemotong / Chainsaw.
e. Bahwa letak posisi kebun jengjing / sengon milik korban Sdri. ANGGERAINI yang
ditebang oleh pelaku pada saat itu adalah terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, sesuai dengan Buku
Sertipikat, Nomor : 32.01.04.06.1.00031, Luas : 15.125 M2, atas nama RANTI Bin
RUDIL.
f. Bahwa saksi mengetahui kejadian Pencurian tersebut setelah saksi diberitahu oleh
Sdr. ANWAR bahwa telah terjadi penebangan batang pohon jengjing / sengon
yang terdapat di kebun milik Sdri. ANGGERAINI oleh orang yang tidak diketahui.
g. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut Pada hari Jum’at, tanggal 09 Desember
2016, sekitar jam : 11.00 WIB, pada saat itu saksi sedang berada di Kantor Desa
Curuglanglang.
h. Bahwa Sdri. ANGGERAINI dapat menguasai sebidang tanah tersebut dengan cara
membelinya dari Sdri. RANTI Bin RUDIL atas perantara Sdr. ANWAR, sesuai
dengan 1 ( Satu ) Buku Sertipikat Nomor : 32.01.04.06.1.00031, Luas : 15.125 M2,
atas nama RANTI Bin RUDIL, adapun harganya saksi tidak mengetahuinya.
i. Bahwa sepengetahuan saksi, yang mengurus / mengelola / merawat sebidang
tanah kebun tersebut adalah Sdr. ANWAR.
j. Bahwa sertipikat tersebut sesuai dengan letak sebidang tanah kebun milik Sdri.
ANGGERAINI di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang.
13

k. Bahwa saksi mengenal Sdr. ANGGERAINI sekitar tahun 2014, saksi pertama kali
bertemu dengan Sdri. ANGGERAINI di kebun milik saksi, dan kebun miliknya
tersebut berdekatan dengan kebun milik saksi, kemudian saksi tidak mempunyai
hubungan keluarga dengannya.
l. Bahwa batas – batas tanah milik Sdri. ANGGERAINI tersebut yaitu :
 Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah milik MADTARI.
 Sebelah Barat : berbatasan dengan tanah milik MUHAMAD Bin ARTAKA.
 Sebelah Utara : berbatasan dengan tanah milik RASID.
 Sebelah Selatan : berbatasan dengan tanah milik JARMAN Bin MADESA
m.Bahwa saksi kenal dengan Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA, dan saksi tidak ada
hubungan keluarga atau family dengannya.

6. H. RAWAT ERAWADI, S.H, M.H Bin Alm. H. ABDUL ROCHMAT, Jenis Kelamin
Laki-laki, Lahir di Purworejo, 04 April 1955, Pekerjaan NOTARIS, Suku Jawa, WNI,
Alamat Leuwinanggung, RT. 002 / RW. 008, Kel. Leuwinanggung, Kecamatan Tapos,
Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Menerangkan :
a. Bahwa setelah Diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa : 1 ( satu ) Buku AKTA
Perjanjian kerja sama ( Sistem bagi hasil ), Nomor : 01, tanggal 02 September 2013 yang
dibuat dihadapan saksi sendiri sebagai Notaris, yang berkantor di Ruko Kranggan RT. 17,
No. 32, Jl. Alternatif Cibubur – Cileungsi, Kranggan – Bekasi, saksi menjelaskan : Bahwa
Benar, Akta tersebut adalah produk saksi, yang awalnya dimohon oleh Sdr. ANWAR dan
Sdri. ANGGERAINI yang Maksudnya yaitu untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
antara kedua belah pihak, yaitu Sistem Bagi Hasil Usaha Tanaman pohon Sengon /
Albaziah dan jabon, adapun syarat dari pembuatan Akta tersebut adalah :
 F.C KTP pemohon / kedua belah pihak, dan menunjukkan KTP Aslinya. -------------
 F.C Sertipikat Tanah yang dijadikan dasar Perjanjian. -------------------------------------
b. Bahwa setelah Diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa 2 ( Dua ) Lembar Surat
Pernyataan Pemutusan Perjanjian Kerjasama antara Sdri. ANGGERAINI dengan Sdr.
ANWAR SOFJAN MURDANA, yang dibuat di Munjul, Tanggal 02 Juli, saksi menerangkan
tidak mengetahui perihal 2 ( Dua ) Lembar Surat Pernyataan Pemutusan Perjanjian
Kerjasama antara Sdri. ANGGERAINI dengan Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA.
c. Bahwa setelah Dijelaskan kepada saksi, sebelumnya kedua belah pihak yaitu Sdr.
ANWAR dengan Sdri. ANGGERAINI telah membuat suatu perjanjian kerjasama
dihadapan saksi selaku NOTARIS, tentang Perjanjian Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil
) Usaha Tanaman Pohon Sengon / Albaziah dan Jabon, pada tanggal 02
September 2013, kemudian Pada tanggal 02 Juli 2016 kedua belah pihak membuat
Surat Pernyataan Pemutusan ( Mengakhiri ) Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) Usaha
Tanaman Pohon Sengon / Albaziah dan Jabon, saksi menjelaskan :
 Manurut saksi, Akta Perjanjian Kerjasama yang dibuat dihadapan NOTARIS
merupakah AKTA yang dibuat secara NOTARIL dan mempunyai kekuatan hukum
penuh, sedangkan untuk Surat Pernyataan yang dibuat dibawah tangan / bukan
dihadapan NOTARIS merupakan Surat yang tidak mempunyai kekuatan hukum
yang penuh, akan tetapi kedua belah pihak mengakui telah membuat Surat
Pernyataan tersebut, maka Surat pernyataan tersebut mempunyai kekuatan
hukum yang sah.
 Untuk jangka waktu Akta Perjanjian Kerjasama yang dikeluarkan / dibuat oleh
saksi selaku NOTARIS, dimulai sejak dikeluarkannya Akta Perjanjian Tersebut
sampai dengan Masa Panen yang diperkirakan minimal 3 ( tiga ) tahun dan
maksimal 5 (Lima) tahun. Kemudian dapat saksi jelaskan kembali bahwa, Setelah
dibuatnya Surat Pernyataaan diakhirinya Perjanjian Kerjasama yang dibuat
sebelumnya oleh saksi selaku NOTARIS, maka Akta Perjanjian Kerjasama yang
dibuat oleh saksi selaku NOTARIS tersebut secara otomatis menjadi batal / tidak
berlaku lagi.
 Ya, dibenarkan menurut hukum, selama kedua belah pihak mengakui membuat
Surat Pernyataan mengakhiri perjanjian Kerjasama yang dibuat di hadapan
NOTARIS pada saat itu.
14

d. saksi menjelaskan Syarat sahnya perjanjian yaitu, Adanya Kesepakatan anatara kedua
belah pihak, cakap hukum, Adanya Objek perjanjian yang harus jelas, dan tidak boleh
bertentangan dengan hukum.
e. Saksi menerangkan adapun Syarat gugurnya AKTA perjanjian yaitu : Berakhirnya
masa berlaku perjanjian, adanya kesepakatan untuk diakhirinya perjanjian tersebut
oleh kedua belah pihak,Apabila ada Putusan pengadilan atas permohonan dari
kedua belah pihak atau salah satu dari kedua belah pihak.
f. Bahwa saksi tidak pernah menerima pemberitahuan tentang Surat Pernyataan diakhirinya
Perjanjian Kerjasama yang sebelumnya dibuat oleh saksi selaku NOTARIS, berupa AKTA
tentang perjanjian kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ).

7. JUMHADI Alias KUNCIR Bin JA’I, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang,
Umur sekitar 30 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp.
Cijolang, Desa Kadu Badak, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Provinsi
Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing, yang terletak di Blok
Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten. Kemudian dapat saksi jelaskan, bahwa saksi tidak mengetahui
pemilik kebun tersebut.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon tepatnya di Blok
Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang.
Adapun perinciannya, yaitu ; sebanyak 8 ( Delapan ) Batang pohon jengjing
ukuran / diameter 20 Cm, dan 8 ( Delapan ) batang pohon jengjing / sengon
ukuran / diameter 15 Cm, jumlah keseluruhannya sebanyak 16 ( Enam Belas )
batang.
d. Bahwa Yang telah menebang / memotong sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang
pohon jengjing dikebun tersebut adalah saksi sendiri, dan yang mengukur yaitu
Sdr. ULUNG.
e. Bahwa Saksi menebang / memotong sebanyak 16 ( enam belas ) batang pohon
jengjing / sengon dikebun tersebut dengan cara menggunakan alat mesin
pemotong kayu / Chainsaw ( gergaji mesin ) milik saksi.
f. Bahwa Yang menyuruh saksi memotong / menebang sebanyak 16 ( enam belas )
batang pohon jengjing / sengon di kebun tersebut awalnya saudara ANWAR pada
hari minggu tanggal 4 Desember 2017 sekitar jam 11.00 Wib tepatnya di lokasi Kp.
Cinangsi Desa Curuglanglang Kec. Munjul ketika itu menyuruh saksi untuk
melakukan penebangan pohon di lokasi Blok Leuwi Nanggung, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang adapun harinya nanti
diberitahu lagi dan diarahkan lokasinya oleh saudara ULUNG.
g. Bahwa saksi diperintahkan oleh Sdr. ULUNG untuk menebang batang pohon
jengjing / sengon tersebut, yaitu pada hari Kamis, tanggal 08 Desember 2017,
sekitar jam ; 21.00 WIB, dengan cara menelepon saksi untuk menebang pohon
tersebut.
h. Bahwa Setelah saksi ditelepon oleh Sdr. ULUNG untuk menebang batang pohon
jengjing / sengon tersebut, lalu saksi menyetujuinya. Kemudian, pada hari Jum’at,
15

tanggal 09 Desember 2017, sekitar jam 07.00 WIB saksi langsung menuju kearah
Desa Curuglanglang, lalu sekitar jam 08.00 Wib, saksi tiba di jembatang Desa
Curuglanglang untuk bertemu dengan Sdr. ULUNG, yang sebelumnya saksi janjian
dengan Sdr. ULUNG untuk bertemu di Jembatang Desa Curuglanglang tersebut.
Sekitar jam : 08.30 WIB, Sdr. ULUNG bertemu dengan saksi, lalu saksi dan Sdr.
ULUNG langsung menuju ke lokasi kebun jengjing / sengon yang akan ditebang
tersebut. Setelah sampai dikebun tersebut, Sdr. ULUNG langsung menunjukkan
sebanyak 16 ( enam belas ) batang pohon jengjing / sengon yang akan ditebang,
setelah Sdr. ULUNG menujukkan sebanyak 16 (enam belas) batang pohon jengjing
/ sengon dilokasi kebun tersebut, lalu saksi langsung menebangnya dengan cara
menggunakan alat berupa mesin pemotong kayu / gergaji mesin / Chainsaw milik
saksi yang saksi bawa dari rumah pada saat itu.
i. Bahwa hanya saksi saja yang menebang / memotong sebanyak 16 ( enam belas )
batang pohon jengjing / sengon dikebun tersebut adapun Sdr. ULUNG mengukur
serta menunjukan pohon mana saja yang sudah pantas dipotong / tebang.
j. Saksi menjelaskan Peran saksi pada saat itu adalah, memotong / menebang
sebanyak 16 ( enam belas) batang phon jengjing / sengon dikebun tersebut
dengan dengan cara menggunakan alat mesin pemotong kayu / Chainsaw ( gergaji
mesin ) milik saksi, sedangkan Peran Sdr. ULUNG pada saat itu adalah mengukur dan
menunjukkan 16 ( Enam belas ) batang pohon jengjing / sengon kepada saksi yang sudah
cukup untuk ditebang.
k. Bahwa Setelah saksi menebang / memotong sebanyak 16 (enam belas) batang
pohon jengjing / sengon tersebut, lalu potongan batang kayu jengjing tersebut
diangkut oleh 6 ( enam ) orang yang tidak saksi kenal, mereka mengangkut
potongan batang pohon jengjing tersebut dengan cara memanggulnya hingga di
naikkan ke mobil truk yang sudah berada di pinggir jalan yang jaraknya tidak jauh
di Lokasi kebun tersebut kira-kira 10 meter sampai 20 meter.
l. Bahwa jasa / ongkos tebang yang saksi kerjakan, biasanya dibayar Rp.400.000,-
(Empat Ratus Ribu Rupiah) per / 1 Mobil. Akan tetapi saat itu saksi menebang
pohon jengjing pada 2 ( dua ) lokasi kebun, yaitu lokasi yang pertama / ke 1 ( satu
), dikebun Blok Leuwi Nanggung, dan lokasi yang ke 2 di kebun Blok Cinangsi,
Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
Dapat saksi jelaskan, bahwa saat saksi menebang sebanyak 16 ( enam belas )
batang pohon jengjing di lokasi Blok Leuwi Nanggung tersebut tidak mencapai 1
(Satu) mobil, yaitu hanya mendapatkan ¼ bak mobil tersebut, setelah itu saksi
diarahkan oleh Sdr. ULUNG untuk menebang pada lokasi kebun yang ke 2 ( Dua)
yang terletak di Blok Cinangsi, untuk menambah muatan hingga mendapatkan
muatan 1 ( satu ) mobil.
Dijelaskan kembali, bahwa setelah saksi menebang sebanyak 16 ( enam belas )
batang pohon jengjing dilokasi Blok leuwi nanggung tersebut, saksi belum
mendapatkan upah / ongkos jasa penebangan oleh Sdr. ULUNG selaku yang
menyuruh / memerintahkan saksi untuk menebang pohon jengjing tersebut.
m.Bahwa saksi tidak mengenal 6 ( enam ) orang yang mengangkut hasil potongan kayu
jengjing, yang saksi ketahui 6 ( enam ) orang tersebut adalah masyarakat Desa
Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
n. Saksi menjelaskan sebelumnya Sdr. ANWAR menyuruh saksi melalui Sdr. ULUNG
untuk menebang pohon jengjing dilokasi kebun tersebut, kemudian Sdr. ULUNG
mengarahkan saksi untuk menebang pohon jengjing di lokasi kebun milik Sdr.
ANGGERAINI tersebut.
o. Saksi menerangkan Yang saksi ketahui bahwa Sdr. ANWAR adalah Bos dari Sdr.
ULUNG. Sedangkan Sdr. ULUNG adalah anak buah dari Sdr. ANWAR, yaitu Sdr. ULUNG
merupakan Mandor dilapangan diperkebunan yang dikelola oleh Sdr. ANWAR.
16

p. Bahwa pada saat saksi menebang / memotong sebanyak 16 (enam belas) batang
pohon jengjing dikebun tersebut, ada orang / saksi yang melihat dan
mengetahuinya, yaitu 6 (enam ) orang yang tidak saksi kenal, yang saat itu
sebagai pengankut hasil potongan batang pohon jengjing yang saksi potong
dilokasi kebun tersebut.
q. Saksi menjelaskan Yang saksi ketahui, bahwa yang memerintahkan 6 (enam) orang
saksi untuk mengangkut hasil potongan / tebangan sebanyak 16 (Enam belas) batang
pohon jengjing saksi dilokasi kebun tersebut adalah Sdr. ULUNG.

8. APENDI Bin AYIP, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 08 Januari 1986,
Pekerjaan Wiraswasta, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006,
Desa Munjul, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik orang tua
saksi, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Munjul.
d. Bahwa saat kejadian tersebut saksi berada dilokasi / tempat kejadian, dan
mengetahui / melihat Sdr. KUCIR menebang sebanyak 16 ( Enam Belas) batang
pohon kayu jengjing / sengon milik korban menggunakan mesin potong /
Chainsaw.
e. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Jumat, tanggal 09 Desember
2016, sekitar jam 10.00 WIB, saat itu saksi sedang berada di lokasi kebun milik
korban Sdri. ANGGERAINI.
f. Bahwa setelah saksi mengetahui kejadian tersebut, saksi menunggu pelaku
menebang pohon jengjing / sengon tersebut, setelah batang pohon jengjing /
sengon tersebut selesai dipotong, kemudian saksi lansung mengangkut batang
pohon jengjing hasil tebangan pelaku ke pinggir jalan bersama dengan rekan –
rekan saksi.
g. Bahwa peranan saksi dan rekan / teman – teman saksi pada saat kejadian
tersebut adalah :
 Peranan yang mengangkut hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut,
yaitu ; Saksi, Sdr. APEN, Sdr. SURTAMA, Sdr. SARMEDI, dan Sdr. ULUNG
 Sdr. ULUNG, berperan sebagai pengatur / orang yang menunjukkan batang
pohon jengjing yang akan ditebang kepada orang yang bagian menebang
menggunakan mesin pemotong katu / Chainsaw
 Peranan orang yang memotong / menebang yaitu, Sdr. JUMHADI Als KUNCIR
h. Bahwa orang yang menyuruh saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi
untuk mengangkut kayu hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut adalah
Sdr. ULUNG.
i. Bahwa Saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi pada saat itu
mendapat bayaran / upah dari Sdr. ULUNG sebesar Rp.700.000,- ( Tujuh Ratus
Ribu Rupiah ), adapun saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi
mendapat upah / bayaran tersebut marupakan bayaran kerja mengangkut kayu
jengjing / sengon untuk per 1 Mobil, sedangkan dilokasi kebun milik Sdri.
17

ANGGERAINI tersebut tidak sampai mendapatkan 1 ( Satu ) mobil, hanya


mengangkut sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang batang pohon jengjing / sengon
yang sudah dipotong / ditebang oleh orang bagian menebang pohon tersebut.
Kemudian uang bayaran tersebut sebesar Rp. 700.000,- ( Tujuh Ratus Ribu Rupiah
) di bagi 4 ( Empat ), karena pada saat itu yang bekerja mengangkut kayu hasil
tebangan tersebut sebanyak 4 ( Empat ) orang.
j. Bahwa jumlah batang pohon jengjing / sengon yang ditebang oleh Sdr. KUNCIR
pada saat kejadian tersebut sebanyak 16 ( enam belas ) batang, dengan ukuran
bermacam – macam antara lain ukuran diameter sekitar 15 cm – 20 cm.
k. Bahwa ada orang atau saksi yang mengetahuinya yaitu Sdr. ANWAR selaku bos
dari Sdr. ULUNG yang memerintahkan saksi bersama dengan rekan / teman –
teman saksi untuk mengangkut hasil tebangan batang pohon kayu jengjing /
sengon pada saat itu, pada saat itu sekitar jam 11.00 WIB Sdr. ANWAR datang ke
lokasi penebangan tersebut membawa 1 ( Satu ) buah gallon yang berisikan air
minum untuk orang yang bekerja pada saat itu dengan mengendarai sepeda
motor.
l. Bahwa saksi mengenal Sdr. ANWAR, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdr. ANWAR tersebut.
m.Bahwa saksi mengenal Sdri. ANGGERAINI, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdri. ANGGERAINI tersebut.
n. Bahwa yang saksi ketahui berjumlah sebanyak 16 ( enam belas ) batang jengjing /
sengon, kemudian batang pohon jengjing tersebut dipotong kembali yang
panjangnya berukuran 130 CM.
o. Bahwa saksi dan rekan / teman saksi diperintahkan oleh Sdr. ULUNG untuk
mengangkut hasil tebangan pohon jengjing / sengon yang berada di lokasi kebun
milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut. Adapun Sdr. ULUNG merupakan orang
yang disuruh oleh Sdr. ANWAR.

9. APEN Bin SUMAR, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 07 Februari 1989,
Pekerjaan Petani, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 004 / RW. 001,
Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik orang tua
saksi, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Munjul.
d. Bahwa saat kejadian tersebut saksi berada dilokasi / tempat kejadian, dan
mengetahui / melihat Sdr. KUCIR menebang sebanyak 16 ( Enam Belas) batang
pohon kayu jengjing / sengon milik korban menggunakan mesin potong /
Chainsaw.
e. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Jumat, tanggal 09 Desember
2016, sekitar jam 10.00 WIB, saat itu saksi sedang berada di lokasi kebun milik
korban Sdri. ANGGERAINI.
18

f. Bahwa setelah saksi mengetahui kejadian tersebut, saksi menunggu pelaku


menebang pohon jengjing / sengon tersebut, setelah batang pohon jengjing /
sengon tersebut selesai dipotong, kemudian saksi lansung mengangkut batang
pohon jengjing hasil tebangan pelaku ke pinggir jalan bersama dengan rekan –
rekan saksi.
g. saksi menerangkan Teman – teman saksi yang ikut mengangkut hasil potongan pelaku
pada saat kejadian tersebut yaitu ;
 Sdr. APENDI Bin AYIP, Pandeglang / 08 Januari 1986, Laki – laki, Islam, Wiraswasta,
Sunda, WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006, Desa Munjul, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang.
 Sdr. SURTAMA Bin ARMAN, Pandeglang / Umur sekitar 26 Tahun, Islam, Sunda,
Petani, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 005 / RW. 001, Desa Curuglanglang,
Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
 Sdr. SARMEDI Bin JAMANI, Pandeglang / 12 Janiari 1986, Laki – laki, Petani, Islam,
Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang.
 Sdr. ULUNG Bin Alm. KASAN, Pandeglang / 11 April 1976, Laki – laki, Islam, WNI,
Sunda, Wiraswasta, Alamat Kp. Panacaran, RT. 008 / RW. 002, Ds. Panacaran, Kec.
Munjul, Kab. Pandeglang.

h. Bahwa peranan saksi dan rekan / teman – teman saksi pada saat kejadian
tersebut adalah :
 Peranan yang mengangkut hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut,
yaitu ; Saksi, Sdr. APENDI, Sdr. SURTAMA, Sdr. SARMEDI, dan Sdr. ULUNG
 Sdr. ULUNG, berperan sebagai pengatur / orang yang menunjukkan batang
pohon jengjing yang akan ditebang kepada orang yang bagian menebang
menggunakan mesin pemotong katu / Chainsaw
 Peranan orang yang memotong / menebang yaitu, Sdr. JUMHADI Als KUNCIR
i. Bahwa saksi jelaskan. Adapun orang yang menyuruh saksi bersama dengan rekan /
teman – teman saksi untuk mengangkut kayu hasil tebangan pelaku pada saat kejadian
tersebut adalah Sdr. APENDI Alias PENDI, yaitu rekan saksi yang ikut mengangkut hasil
tebangan kayu di lokasi kebun milik korban Sdri. ANGGERAINI.
j. Bahwa Saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi pada saat itu
mendapat bayaran / upah dari Sdr. ULUNG sebesar Rp.700.000,- ( Tujuh Ratus
Ribu Rupiah ), adapun saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi
mendapat upah / bayaran tersebut marupakan bayaran kerja mengangkut kayu
jengjing / sengon untuk per 1 Mobil, sedangkan dilokasi kebun milik Sdri.
ANGGERAINI tersebut tidak sampai mendapatkan 1 ( Satu ) mobil, hanya
mengangkut sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang batang pohon jengjing / sengon
yang sudah dipotong / ditebang oleh orang bagian menebang pohon tersebut.
Kemudian uang bayaran tersebut sebesar Rp. 700.000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
di bagi 4 ( Empat ), karena pada saat itu yang bekerja mengangkut kayu hasil
tebangan tersebut sebanyak 4 ( Empat ) orang.
k. Bahwa jumlah batang pohon jengjing / sengon yang ditebang oleh Sdr. KUNCIR
pada saat kejadian tersebut sebanyak 16 ( enam belas ) batang, dengan ukuran
bermacam – macam antara lain ukuran diameter sekitar 15 cm – 20 cm.
l. Bahwa ada orang atau saksi yang mengetahuinya yaitu Sdr. ANWAR selaku bos
dari Sdr. ULUNG yang memerintahkan saksi bersama dengan rekan / teman –
teman saksi untuk mengangkut hasil tebangan batang pohon kayu jengjing /
sengon pada saat itu, pada saat itu sekitar jam 11.00 WIB Sdr. ANWAR datang ke
lokasi penebangan tersebut membawa 1 ( Satu ) buah gallon yang berisikan air
minum untuk orang yang bekerja pada saat itu dengan mengendarai sepeda
motor.
m.Bahwa saksi mengenal Sdr. ANWAR, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdr. ANWAR tersebut.
19

n. Bahwa saksi mengenal Sdri. ANGGERAINI, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdri. ANGGERAINI tersebut.
o. Bahwa yang saksi ketahui berjumlah sebanyak 16 ( enam belas ) batang jengjing /
sengon, kemudian batang pohon jengjing tersebut dipotong kembali yang
panjangnya berukuran 130 CM.
p. Bahwa saksi dan rekan / teman saksi diperintahkan oleh Sdr. ULUNG untuk
mengangkut hasil tebangan pohon jengjing / sengon yang berada di lokasi kebun
milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut. Adapun Sdr. ULUNG merupakan orang
yang disuruh oleh Sdr. ANWAR.

10.SARMEDI Bin Alm. JAMANI, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 12


Januari 1986, Pekerjaan Petani, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT.
004 / RW. 001 Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik orang tua
saksi, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Munjul.
d. Bahwa saat kejadian tersebut saksi berada dilokasi / tempat kejadian, dan
mengetahui / melihat Sdr. KUCIR menebang sebanyak 16 ( Enam Belas) batang
pohon kayu jengjing / sengon milik korban menggunakan mesin potong /
Chainsaw.
e. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Jumat, tanggal 09 Desember
2016, sekitar jam 10.00 WIB, saat itu saksi sedang berada di lokasi kebun milik
korban Sdri. ANGGERAINI.
f. Bahwa setelah saksi mengetahui kejadian tersebut, saksi menunggu pelaku
menebang pohon jengjing / sengon tersebut, setelah batang pohon jengjing /
sengon tersebut selesai dipotong, kemudian saksi lansung mengangkut batang
pohon jengjing hasil tebangan pelaku ke pinggir jalan bersama dengan rekan –
rekan saksi.
g. saksi menerangkan Teman – teman saksi yang ikut mengangkut hasil potongan pelaku
pada saat kejadian tersebut yaitu ;
 Sdr. APENDI Bin AYIP, Pandeglang / 08 Januari 1986, Laki – laki, Islam, Wiraswasta,
Sunda, WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006, Desa Munjul, Kec. Munjul, Kab.
Pandeglang.
 Sdr. APEN Bin SUMAR, Pandeglang / 07 Februari 1989, Laki – laki, Islam, WNI,
Petani, Sunda, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 004 / RW. 001, Desa Curuglanglang,
Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
 Sdr. SURTAMA Bin ARMAN, Pandeglang / Umur sekitar 26, Laki – laki, Petani, Islam,
Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang RT. 005 / RW. 001, Desa Curuglanglang,
Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
 Sdr. ULUNG Bin Alm. KASAN, Pandeglang / 11 April 1976, Laki – laki, Islam, WNI,
Sunda, Wiraswasta, Alamat Kp. Panacaran, RT. 008 / RW. 002, Ds. Panacaran, Kec.
Munjul, Kab. Pandeglang.
20

h. Bahwa peranan saksi dan rekan / teman – teman saksi pada saat kejadian
tersebut adalah :
 Peranan yang mengangkut hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut,
yaitu ; Saksi, Sdr. APENDI, Sdr. SURTAMA, Sdr. APEN, dan Sdr. ULUNG
 Sdr. ULUNG, berperan sebagai pengatur / orang yang menunjukkan batang
pohon jengjing yang akan ditebang kepada orang yang bagian menebang
menggunakan mesin pemotong katu / Chainsaw
 Peranan orang yang memotong / menebang yaitu, Sdr. JUMHADI Als KUNCIR
i. Bahwa saksi jelaskan. Adapun orang yang menyuruh saksi bersama dengan rekan /
teman – teman saksi untuk mengangkut kayu hasil tebangan pelaku pada saat kejadian
tersebut adalah Sdr. APENDI Alias PENDI, yaitu rekan saksi yang ikut mengangkut hasil
tebangan kayu di lokasi kebun milik korban Sdri. ANGGERAINI.
j. Bahwa Saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi pada saat itu
mendapat bayaran / upah dari Sdr. ULUNG sebesar Rp.700.000,- ( Tujuh Ratus
Ribu Rupiah ), adapun saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi
mendapat upah / bayaran tersebut marupakan bayaran kerja mengangkut kayu
jengjing / sengon untuk per 1 Mobil, sedangkan dilokasi kebun milik Sdri.
ANGGERAINI tersebut tidak sampai mendapatkan 1 ( Satu ) mobil, hanya
mengangkut sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang batang pohon jengjing / sengon
yang sudah dipotong / ditebang oleh orang bagian menebang pohon tersebut.
Kemudian uang bayaran tersebut sebesar Rp. 700.000,- ( Tujuh Ratus Ribu Rupiah
) di bagi 4 ( Empat ), karena pada saat itu yang bekerja mengangkut kayu hasil
tebangan tersebut sebanyak 4 ( Empat ) orang.
k. Bahwa jumlah batang pohon jengjing / sengon yang ditebang oleh Sdr. KUNCIR
pada saat kejadian tersebut sebanyak 16 ( enam belas ) batang, dengan ukuran
bermacam – macam antara lain ukuran diameter sekitar 15 cm – 20 cm.
l. Bahwa ada orang atau saksi yang mengetahuinya yaitu Sdr. ANWAR selaku bos
dari Sdr. ULUNG yang memerintahkan saksi bersama dengan rekan / teman –
teman saksi untuk mengangkut hasil tebangan batang pohon kayu jengjing /
sengon pada saat itu, pada saat itu sekitar jam 11.00 WIB Sdr. ANWAR datang ke
lokasi penebangan tersebut membawa 1 ( Satu ) buah gallon yang berisikan air
minum untuk orang yang bekerja pada saat itu dengan mengendarai sepeda
motor.
m.Bahwa saksi mengenal Sdr. ANWAR, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdr. ANWAR tersebut.
n. Bahwa saksi mengenal Sdri. ANGGERAINI, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdri. ANGGERAINI tersebut.
o. Bahwa yang saksi ketahui berjumlah sebanyak 16 ( enam belas ) batang jengjing /
sengon, kemudian batang pohon jengjing tersebut dipotong kembali yang
panjangnya berukuran 130 CM.
p. Bahwa saksi dan rekan / teman saksi diperintahkan oleh Sdr. ULUNG untuk
mengangkut hasil tebangan pohon jengjing / sengon yang berada di lokasi kebun
milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut. Adapun Sdr. ULUNG merupakan orang
yang disuruh oleh Sdr. ANWAR.

11. ANWAR SOFJAN MURDANA Bin ( Alm ) MUHAMAD MURSALIM, Jenis Kelamin
Laki-laki, Lahir di Subang, 26 Maret 1961, Pekerjaan Wiraswasta, Suku Sunda, WNI,
Alamat : Jalan Pahlawan Komarudin, Nomor 146, RT. 010 / RW. 002, Kel. Cakung
Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. No. Identitas / KTP : 3175062603610004.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya ditanah milik Sdri. ANGGERAINI, adapun batang
pohon Sengon / Jengjing tersebut adalah milik Saya sendiri, yang terletak di Blok
21

Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,


Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian tersebut adalah milik
Sdri. ANGGERAINI, adapun batang pohon jengjing / sengon yang berada di lokasi
tanah milik Sdri. ANGGERAINI tersebut adalah milik saksi, karena sejak
penanaman hingga perawatan selama lebih kurang 3 ( Tiga ) tahun, Sdri.
ANGGERAINI belum pernah membayar keawajibannya kepada saksi sesuai Surat
Perjanjian Kerjasama yang dibuat oleh NOTARIS. Kemudian dapat saksi jelaskan
kembali, bahwa Sdri. ANGGERAINI membayar biaya penanaman dan perawatan
kebun sebanyak 3 ( Tiga ) Kavling, seharusnya 4 ( Empat ) Kavling kepada saksi,
dan 1 ( satu ) kavling yang sekarang menjadi permasalahan yang dilaporkan oleh
Sdri. ANGGERAINI tersebut, biaya penanaman, biaya membeli bibit batang pohon,
biaya perawatan dan biaya pemupukan belum pernah di bayar oleh Sdri.
ANGGERAINI sampai dengan surat pernyataan dibuat oleh kedu belah pihak.
c. Bahwa Yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian tersebut adalah ; 16
( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15 - 20 Cm Up. Yang
terletak pada kebun Jengjing / sengon milik Sdri. ANGGERAINI, tepatnya di Blok
Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kab. Pandeglang.
d. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu / adanya laporan
dari suami Sdri. ANGGERAINI yaitu Sdr. ANTON kepada saksi melalui telepon, yaitu
Pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016, sekitar jam : 10.30 WIB, bahwa
pohon jengjing / albasiah yang berada dikebon milik Sdri. ANGGERAINI tersebut
sebanyak 6 ( Enam ) Batang sudah ditebang oleh orang yang tidak dikenal,
kemudian saksi memeriksa kebun jengjing milik Sdri. ANGGERAINI tersebut dan
mendapatkan jumlah batang pohon jengjing / sengon sebanyak 6 ( Enam ) batang
sudah ditebang oleh Sdr. KUNCIR, lalu saksi melaporkan jumlah batang pohon
jengjing / sengon yang sudah ditebang tersebut kepada Sdr. ANTON, setelah itu
saksi melanjutkan pemeriksaan pada kebun tersebut hingga saksi mendapatkan
total jumlah pohon yang sudah ditebang sebanyak 9 ( Sembilan ) Batang, dan
pada saat saksi akan melanjutkan pemeriksaan dikebun tersebut, tiba – tiba kaki
saksi terpeleset hingga tubuh saksi terjatuh dikebun tersebut. Setelah itu saksi
langsung istirahat, kemudian saksi memerintahkan Sdr. ULUNG untuk melanjutkan
pemeriksaan batang pohon jengjing / sengon yang sudah ditebang di kebun milik
Sdri. ANGGERAINI tersebut, dan pada saat itu Sdr. ULUNG menyampaikan kepada
saksi, bahwa jumlah batang pohon jengjing / sengon yang sudah ditebang
tersebut sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang. Adapun saksi tidak mengetahuinya,
karena Sdr. ANTON tidak memberitahukannya kepada saksi tentang dari mana
Sdr. ANTON mengetahui kejadian tersebut.
e. Bahwa awalnya saya mengetahui kejadian tersebut setelah diberitahu oleh Sdr.
ANTON yaitu suami dari Sdri. ANGGERAINI via telepon kepada saksi, yang
memberitahukan bahwa adanya penebangan pohon kayu yang berada di tanah
milik Sdri. ANGGERAINI, setelah itu saksi langsung berangkat menuju ke lokasi
kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut. Setelah saksi sampai dilokasi kebun
tersebut saksi bertemu dengan Sdr. ULUNG dan Sdr. KUCIR yang pada saat itu
sedang melakukan penebangan di lokasi kebun tersebut. Kemudian saksi langsung
memerintahkan kepada Sdr. KUCIR dan Sdr. ULUNG untuk menghentikan
penebangan di kebun tersebut, dan posisi saksi menghampiri Sdr. ULUNG dan Sdr.
KUCIR dilokasi kebun tersebut. Setelah itu saksi memerintahkan kepada 4
( Empat ) orang yang bekerja sebagai pengangkut hasil tebangan Sdr. KUCIR ke
pinggir jalan untuk segera diangkut menggunakan kendaraan Truk yang sudah ada
dipinggir jalan dekat lokasi kebun tersebut. Saksi menyuruh Sdr. ULUNG untuk
membantu mengarahkan, menunjukkan, dan mengawasi proses penebangan pada
hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016, sekitar 08.30 WIB, ketika saksi menelepon
Sdr. ULUNG untuk mengarahkan penebangan, menurut Sdr. ULUNG sedang
22

berada di Pasar Kerta, Pada saat itu saksi sedang berada di rumahnya di Kp.
Cigintung, Ds. Gunungbatu, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
f. Bahwa maksud saksi perihal keterangan tentang, kejadian tersebut berada di
lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI, sedangkan batang pohon yang berada di
kebun tersebut adalah milik saksi adalah biaya seluruhnya dari saksi sedangkan
Sdri. ANGGRAINI tidak pernah menyerahkan biaya penanaman, biaya pembelian
bibit pohon, biaya perawatan, dan biaya pemupukan yang berada di kebun
tersebut kepada saksi. Adapun bukti saksi menerangkan bahwa saksi yang
membiayai penanaman pohon yang berada di kebun tersebut yaitu ; kwitansi
pembelian bibit pohon kayu jengjing, dan biaya penanaman dengan jumlah
keseluruhan sekitar Rp. 14.000.000,- ( Empat Belas Juta Rupiah ), itu pun belum
termasuk biaya pemupukan, dan perawatan selama 3 ( Tiga ) tahun.
f. Bahwa yang telah menebang / memotong sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang
pohon kayu jengjing yang terdapat di blok leuwi nanggung, Ds. Curuglanglang,
Kec. Munjul, Kab. Pandeglang milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut adalah Sdr.
KUCIR, dan yang menyuruh saudara KUCIR untuk menebang adalah saksi sendiri
untuk melakukan penebangan pada saat itu, dengan diarahkan oleh Sdr. ULUNG
yang berada di lapangannya, dengan maksud dan tujuannya yaitu untuk
melakukan penjarangan terhadap kebun milik Sdri. ANGGERAINI pada saat itu.
Selain Sdr. KUNCIR, ada orang lain yang saksi perintahkan untuk melakukan
penebangan, mengawasi, dan mengangkut tebangan pohon tersebut, yaitu : Sdr.
ULUNG, Sdr. SARMEDI, Sdr. APENDI, Sdr. APEN, dan Sdr. SURTAMA. Adapun
peran masing – masing orang yang saya perintahkan pada saat itu, yaitu :
 Sdr. ULUNG, berperan sebagai orang yang mengarahkan Sdr. KUNCIR untuk
melakukan penebangan / memotong batang pohon jengjing pada saat itu.
 Sdr. KUNCIR, berperan sebagai orang yang memotong batang pohon jengjing /
sengon, yang sebelumnya diarahkan oleh Sdr. ULUNG dikebun milik Sdri.
ANGGERAINI tersebut.
 Sdr. SARMEDI, Sdr. APENDI, Sdr. APEN, dan Sdr. SURTAMA, berperan sebagai
orang yang mengangkut hasil tebangan Sdr. KUNCIR.
g. Bahwa setelah selesai penebangan tersebut, kemudian potongan kayu tersebut
diangkut menuju ke pinggir jalan raya untuk dikumpulkan ke tempat pengumpulan
hasil tebangan pohon jengjing yang sebelumnya dilokasi kebun milik Sdr. YUSUP
yang jaraknya sekitar 300 Meter dari lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI
tersebut. Dijelaskan saksi bahwa hasil dari sebanyak 16 ( Enam belas ) batang
pohon yang ditebang tersebut, berjumlah sekitar 69 ( Enam Puluh Sembilan )
batang dengan ukuran panjang 130 Cm per batangnya, jumlah kubikasinya sekitar
1,5 m3. Adapun rinciannya adalah dari 1 (Satu) batang pohon dipotong menjadi 4
( empat ) potongan sampai 5 ( Lima ) potongan dengan ukuran panjang 130 Cm.
Setelah semua kayu tersebut dikumpulkan dan siap untuk dikirim, kemudian
potongan kayu dari lokasi kebun milik Sdri. ANGGERAINI tersebut digabungkan
dengan potongan kayu dari hasil penebangan kebun milik Sdr. YUSUP, sehingga
menghasilkan sebanyak 1 ( satu ) kendaraan truk, dengan jumlah keseluruhan
sekitar 7,526 m3, dari 502 ( Lima Ratus Dua ) potong, ukuran panjang 130 Cm.
Kemudian kayu tersebut dikirim untuk di jual ke pabrik kayu / panglong di daerah
Citeureup – Panimbang. Adapun jumlah keseluruhan harga penjualan kayu pada
saat itu sebesar Rp. 3.439.400,- ( Tiga juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu
empat ratus rupiah ), yiatu kayu hasil dari kebun Sdri. ANGGERAINI dan kebun
Sdr. YUSUP. Saksi menjelaskan bahwa hasil penjualan kayu sebesar Rp.
3.439.400,- ( Tiga juta empat ratus tiga puluh sembilan ribu empat ratus rupiah )
tersebut saksi gunakan untuk membayar ongkos sewa kendaraan truk sebesar Rp.
700.000,- ( Tujuh Ratus Ribu rupiah), ongkos tebang sebesar Rp. 400.000,-
( empat ratus ribu rupiah) / mobil, dan ongkos angkut / orang yang mengangkut
hasil tebangan sebesar Rp. 700.000,- ( tujuh ratus ribu rupiah ) / mobil, jumlah
uang yang saksi terima sebesar Rp. 1.639.400,- ( satu juta enam ratus tiga puluh
sembilan ribu empat ratus rupiah ). Kemudian saksi belum menyerahkan hak dari
23

Sdri. ANGGERAINI pada saat itu, karena proses penjarangan belum selesai
dilaksanakan, dan saat itu langsung dihentikan. Adapun kalkulasi sebanyak 16
( Enam belas ) batang pohon jengjing yang dipotong ukuran panjang 130 Cm,
menjadi 69 ( Enam puluh Sembilan ) Potong, setelah dihitung kubikasi menjadi 1,5
M3. Kemudian hasil penjualan batang pohon jengjing dari kebun milik Sdri.
ANGGERAINI sebesar Rp.1.020.000,- ( Satu juta dua puluh ribu rupiah ), itupun
belum dikurangi biaya sewa kendaraan, biaya penebangan, biaya angkut, dan bagi
hasil dengan saksi, jadi hasil jumlah bersih penjualan menurut saksi kurang lebih
Rp. 780.000,- (Tujuh Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

h. Bahwa sebelumnya saksi mendapatkan perintah untuk melakukan penjarangan


dan penebangan pohon jengjing / sengon di 4 ( empat ) lokasi kebun milik Sdri.
ANGGERAINI pada bulan Juli 2016, sesuai dengan SURAT PERNYATAAN yang
dibuat dirumah saksi bersama dengan Sdri. ANGGERAINI.

i. Ketika diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa 2 ( Dua ) lembar SURAT
PERNYATAAN berakhirnya Perjanjian kerja sama ( Sistem Bagi Hasil ) Usaha
Tanaman Pohon Sengon / Albaziah dan Jabon, yang dibuat pada tanggal 02 Juli
2016, kemudian saksi menjelaskan :
 Bahwa benar, Surat Pernyataan tersebut dibuat oleh Sdri. ANGGERAINI
bersama dengan saksi pada tanggal 02 Juli 2016, di rumah saksi di Kp.
Cigintung, Ds. Gunungbatu, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang. Selain saksi dan
Sdri. ANGGERAINI yang mengetahui tentang dibuatnya Surat pernyataan
tersebut, ada orang / saksi yang mengetahui adalah Sdr. ANTONIUS yaitu
suami dari Sdri. ANGGERAINI.
 Bahwa maksud dan tujuan dibuatnya Surat Pernyataan tersebut adalah :
 Untuk menghentikan pembayaran angsuran sisa pembayaran harga tanah,
dan biaya perawatan / pemupukan 3 ( Tiga ) kavling lokasi kebun yang
setiap bulannya dibayarkan sebesar Rp. 6.900.000,- ( Enam Juta Sembilan
Ratus Ribu Rupiah ), yang sudah dibayarkan mulai dari tahun 2013, yaitu 2
( Dua ) bulan setelah dibuatnya Akta Perjanjian Kerjasama yang dibuat
oleh NOTARIS RAWAT ERAWADY, S.H,. M.H. kecuali perjanjian kerja
sama atas nama ANGGERAINI yang buku sertipikat tanahnya dibaliknama
ARMANDO ( Anak kandung Sdri. ANGGERAINI ), setelah dibuatkan Akta
Perjanjian Kerja Sama, hingga saat ini tidak pernah membayar angsuran
untuk pelunasan sisa harga tanah dan biaya perawatan serta pemupukan
kepada saksi.
 Memerintahkan saksi untuk melakukan penebangan pohon kayu jengjing
yang terdapat pada 4 ( Empat ) lokasi kebun sesuai Akta perjanjian Kerja
Sama yang dibuat dihadapan Notaris RAWAT ERAWADY, S.H,. M.H -
Bekasi.
 Adapun Isi yang terkandung dalam Surat Pernyataan tersebut, adalah :
 Bahwa diantara Pihak Pertama ( Saya ) dan Pihak Kedua ( Sdri.
ANGGERAINI ) telah dilakukan pembicaraan, dan kedua belah pihak setuju
untuk mengakhiri perjanjian kerja sama usaha tanaman pohon sengon dan
jabon.
 Adapun Perjanjian yang diakhiri menyangkut 4 ( Empat ) Kavling kebun di
Desa Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang, atas nama
ANGGERAINI, ANTHONIUS, IGNATIUS KEVIN RIANTO.
 Bahwa dengan berkahirnya perjanjian kerja sama tersebut diatas, Pihak
Pertama diberi Kuasa oleh Pihak Pertama untuk melakukan penebangan
seluruh tanaman yang terdapat pada ke 4 ( Empat ) kebun tersebut diatas,
yang akan dilakukan paling lambat pada bulan September 2016.
 Bahwa hasil penjualan pohon yang ditebang, akan dibagi antara Pihak
Pertama dan Pihak Kedua sesuai besarannya dengan perjanjian kerja sama
sebelumnya.
24

 Bahwa Pihak pertama masih mempunyai kewajiban untuk memenuhi


luasnya tanah kebun sesuai yang dijanjikan dan merupakan hak Pihak
Kedua sesuai luas dalam sertipikat. Dan akan diselesaikan dalam waktu
dekat.
j. Ketika diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa : 2 ( Dua ) Buku AKTA
Perjanjian Kerjasama ( Sistem Bagi Hasil ) Usaha Tanaman pohon Sengon /
Albaziah dan Jabon, sesuai dengan Akta Notaris, Nomor : 01, tanggal 02
September 2013 yang dibuat dihadapan Notaris RAWAT ERAWADY, S.H yang
berkantor di Ruko Kranggan RT. 17, No. 32, Jl. Alternatif Cibubur – Cileungsi,
Kranggan – Bekasi. Kemudian saksi menjelaskan :
 Bahwa benar AKTA Perjanjian Kerjasama tersebut di buat pada tanggal 02
September 2016, di hadapan NOTARIS RAWAT ERAWADY, S.H yang berkantor
di Ruko Kranggan RT. 17, No. 32, Jl. Alternatif Cibubur – Cileungsi, Kranggan
– Bekasi. Kemudian saksi menerima Salinan Akta tersebut, sekitar 3 ( Tiga )
hari setelah kedua belah pihak menanda tangani Akta Minuta dihadapan
Notaris, dan saksi menerima secara langsung 2 ( Dua ) Buku salinan Akta dari
Pegawai Notaris yaitu Sdri. ENDAH, itupun atas persetujuan secara lisan dari
Sdri. ANGGERAINI.
 Bahwa saksi bersama dengan Sdr. ANGGERAINI belum pernah membatalkan
Akta Perjanjian Kerja Sama tersebut.
 Bahwa maksud dan tujuannya adalah untuk mengikat suatu Perjanjian
Kerjasama secara Notaril, dan berkekuatan hukum penuh.
 Adapun Isi dari Akta tersebut yaitu :
 Perjanjian kerjasama (sistim bagi hasil) usaha tanaman pohon
sengon/albaziah dan jabon antara kedua belah pihak antara pihak pertama
yaitu Sdri. ANGGRAINI dan pihak Kedua Sdr. ANWAR SOFJAN MURDANA
yang berisi :
 Pasal 1 (satu) mengatur mengenai tanah yang dipergunakan untuk
penanaman pohon jengjing / albaziah dan jabon adalah milik pihak
Pertama, sesuai dengan Sertipikat Hak Milik Nomor : 31 / Ds.
Curuglanglang, atas nama RANTI Bin RUDIL. Seluas 15.125 M2 ( Lima
Belas Ribu Seratus Dua puluh Lima Meter Persegi).
 Pasal 2 ( Dua ), yaitu Maksud dan Tujuan serta Pembagian Sistem Bagi
Hasil, dimana Hak Pihak Pertama adalah sebesar : 80 % x Seluruh hasil
penjualan bersih, dan Hak Pihak Kedua adalah sebesar 20 % x Seluruh
hasil penjualan bersih.
 Pasal 3 ( Tiga ), yaitu Bentuk Kerja Sama.
 Pasal 4 ( Empat ), Yaitu Jangka Waktu.
 Pasal 5 ( Lima ), yaitu Assumsi Pembagian Hasil Penjualan dan
Keuntungan.
 Pasal 6 ( Enam ), yaitu Sanksi atau Denda.
 Pasal 7 ( Tujuh ), Force Majeure / Kejadian yang diakibatkan oleh alam,
dan sebab lainnya.
 Pasal 8 ( Delapan ), Penyelesaian Perselisihan.
 Pasal 9 ( Sembilan ), yaitu Lain – lain.
k. Ketika diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa : 1 ( Satu ) Buku Sertipikat
Hak Milik / SHM, Nomor : 32.01.04.06.1.00031, Luas : 15.125 M2, atas nama
ARMANDO GEORGIO RIANTO, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa
Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, kemudian saksi
menjelaskan :
 Bahwa Pemilik SHM tersebut adalah ARMANDO GEORGIO RIANTO yaitu anak
dari Sdri. ANGGERAINI, pada awalnya tanah tersebut dibeli oleh Sdri.
ANGGERAINI dari saksi kemudian di alih nama dari RANTI Bin RUDIL, menjadi
ARMANDO GEORGIO RIANTO anak dari Sdri. ANGGERAINI.
 Bahwa untuk pengukuran secara resmi belum dilakukan oleh pihak BPN. Akan
tetapi sebelumnya dari pihak BPN pernah melakukan pengukuran dilokasi
kebun tersebut, akan tetapi Berita Acara pengembalian batas tanah tersebut
25

tidak ada. Adapun tanaman yang berada di lokasi kebun sesuai dengan SHM
tersebut.
l. Ketika diperlihatkan kepada saksi, barang bukti berupa : 1 ( Satu ) Buku Akta Jual
Beli / AJB, Nomor : 62 / 2014, tanggal 23 Oktober 2014, yang dibuat oleh Notaris
ELYANA, S.H, kemudian saksi menjelaskan bahwa AJB tersebut adalah milik Sdri.
ANGGERANI atas lokasi tanah yang sebelumnya tanah tersebut saksi membelinya
dari Sdri. RANTI Bin RUDIL akan tetapi belum dibuatkan AJB, setelah itu saksi
menjual tanah tersebut kepada Sdri. ANGGERAINI seharga Rp. 125.000.000,-
( Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah ) ditambah biaya alih nama Sertipikat, AJB,
Pajak, dan lain – lain sebesar Rp. 15.000.000,- ( Lima Belas Juta Rupiah),
jumlahnya sebesar Rp. 140.000.000,- ( Seratus Empat Puluh Juta Rupiah ), akan
tetapi Sdri. ANGGERAINI baru membayar kepada saksi sebesar Rp. 100.000.000,-
( Seratus juta Rupiah ), sehingga Sdri. ANGGERAINI mempunyai kekurangan
pembayaran tanah sebesar Rp. 40.000.000,- ( Empat puluh Juta Rupiah), dan
hingga saat ini belum dilunasi kepada saksi. Namun secara teknis AJB dibuat oleh
Notaris bahwa tanah tersebut dibeli oleh Sdri. ANGGERAINI dari Sdri. RANTI Bin
RUDIL.

m. Bahwa Uang hasil penjualan pohon kayu jengjing / sengon tersebut masih
disimpan oleh saksi di Bank Central Asia ( BCA ) sebesar Rp. 800.000,- (Delapan
Ratus Ribu Rupiah). Ada bukti berupa Rekapitulasi hasil penjualan dari pabrik kayu
tersebut yang dibawa oleh supir dan diserahkan kepada saksi.
n. Bahwa saksi mengenal Sdri. ANGGERAINI sejak tahun 2013 sampai dengan
sekarang, dan saksi tidak mempunyai hubungan keluarga dengannya.
o. Bahwa saksi memberikan biaya / upah angkut kepada Sdr. ULUNG sebesar Rp.
700.000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah) untuk diberikan kepada Sdr. APENDI, Sdr.
APEN, Sdr. SURTAMA, dan Sdr. SARMEDI.
Untuk Sdr. KUNCIR biaya potong sudah diambil bersama dengan biaya sewa
kendaraan mobil truk sebesar Rp. 1.100.000,- ( Satu Juta Seratus Ribu Rupiah ).
Dan Sdr. ULUNG, sudah saksi bayar sebesar Rp.100.000,- ( Seratus Ribu Rupiah ),
dengan cara saksi menyerahkan uang tersebut kepada Sdr. MAKSUM.
p. Bahwa saksi mengenal Sdr. ULUNG, Sdr. KUNCIR, Sdr. APEN, Sdr. APENDI, Sdr.
SURTAMA, dan Sdr. SARMEDI, dan saksi tidak mempunyai hubungan keluarga
dengan mereka tersebut.

12.SURTAMA Bin ARMAN, Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Pandeglang, 12 Umur


sekitar 26 tahun, Pekerjaan Petani, Suku Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, RT.
005 / RW. 001, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten.
Menerangkan :
a. Bahwa Kejadian tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016,
sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri.
ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi Nanggung, Desa Curuglanglang,
Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
b. Bahwa yang menjadi korban dugaan tindak pidana pencurian atau tindak pidana
Penggelapan tersebut adalah Sdr. ANGGERAINI.
c. Bahwa yang telah menjadi objek tindak pidana Pencurian atau Penggelapan
tersebut adalah ; 16 ( Enam Belas ) Batang pohon jengjing / sengon, diameter 15
- 20 Cm Up. Yang terletak pada perkebunan Jengjing / sengon milik orang tua
saksi, tepatnya di Blok Leuwinanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang.
d. Bahwa saat kejadian tersebut saksi berada dilokasi / tempat kejadian, dan
mengetahui / melihat Sdr. KUCIR menebang sebanyak 16 ( Enam Belas) batang
pohon kayu jengjing / sengon milik korban menggunakan mesin potong /
Chainsaw.
26

e. Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Jumat, tanggal 09 Desember
2016, sekitar jam 10.00 WIB, saat itu saksi sedang berada di lokasi kebun milik
korban Sdri. ANGGERAINI.
f. Bahwa setelah saksi mengetahui kejadian tersebut, saksi menunggu pelaku
menebang pohon jengjing / sengon tersebut, setelah batang pohon jengjing /
sengon tersebut selesai dipotong, kemudian saksi lansung mengangkut batang
pohon jengjing hasil tebangan pelaku ke pinggir jalan bersama dengan rekan –
rekan saksi.
g. saksi menerangkan Teman – teman saksi yang ikut mengangkut hasil potongan pelaku
pada saat kejadian tersebut yaitu ;
 Sdr. APENDI Bin AYIP, Pandeglang / 08 Januari 1986, Laki – laki, Islam,
Wiraswasta, Sunda, WNI, Alamat Kp. Cinusa, RT. 011 / RW. 006, Desa Munjul,
Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
 Sdr. APEN Bin SUMAR, Pandeglang / 07 Februari 1989, Laki – laki, Islam, WNI,
Petani, Sunda, Alamat Kp. Curuglanglang, RT. 004 / RW. 001, Desa
Curuglanglang, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.
 Sdr. SARMEDI Bin JAMANI, Pandeglang / 12 Janiari 1986, Laki – laki, Petani,
Islam, Sunda, WNI, Alamat Kp. Curuglanglang, Desa Curuglanglang, Kec. Munjul,
Kab. Pandeglang.
 Sdr. ULUNG Bin Alm. KASAN, Pandeglang / 11 April 1976, Laki – laki, Islam,
WNI, Sunda, Wiraswasta, Alamat Kp. Panacaran, RT. 008 / RW. 002, Ds.
Panacaran, Kec. Munjul, Kab. Pandeglang.

h. Bahwa peranan saksi dan rekan / teman – teman saksi pada saat kejadian
tersebut adalah :
 Peranan yang mengangkut hasil tebangan pelaku pada saat kejadian tersebut,
yaitu ; Saksi, Sdr. APENDI, Sdr. SARMEDI, Sdr. APEN, dan Sdr. ULUNG
 Sdr. ULUNG, berperan sebagai pengatur / orang yang menunjukkan batang
pohon jengjing yang akan ditebang kepada orang yang bagian menebang
menggunakan mesin pemotong katu / Chainsaw
 Peranan orang yang memotong / menebang yaitu, Sdr. JUMHADI Als KUNCIR
i. Bahwa saksi jelaskan. Adapun orang yang menyuruh saksi bersama dengan rekan /
teman – teman saksi untuk mengangkut kayu hasil tebangan pelaku pada saat kejadian
tersebut adalah Sdr. APENDI Alias PENDI, yaitu rekan saksi yang ikut mengangkut hasil
tebangan kayu di lokasi kebun milik korban Sdri. ANGGERAINI.
j. Bahwa Saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi pada saat itu
mendapat bayaran / upah dari Sdr. ULUNG sebesar Rp.700.000,- ( Tujuh Ratus
Ribu Rupiah ), adapun saksi bersama dengan rekan / teman – teman saksi
mendapat upah / bayaran tersebut marupakan bayaran kerja mengangkut kayu
jengjing / sengon untuk per 1 Mobil, sedangkan dilokasi kebun milik Sdri.
ANGGERAINI tersebut tidak sampai mendapatkan 1 ( Satu ) mobil, hanya
mengangkut sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang batang pohon jengjing / sengon
yang sudah dipotong / ditebang oleh orang bagian menebang pohon tersebut.
Kemudian uang bayaran tersebut sebesar Rp. 700.000,- ( Tujuh Ratus Ribu Rupiah
) di bagi 4 ( Empat ), karena pada saat itu yang bekerja mengangkut kayu hasil
tebangan tersebut sebanyak 4 ( Empat ) orang.
k. Bahwa jumlah batang pohon jengjing / sengon yang ditebang oleh Sdr. KUNCIR
pada saat kejadian tersebut sebanyak 16 ( enam belas ) batang, dengan ukuran
bermacam – macam antara lain ukuran diameter sekitar 15 cm – 20 cm.
l. Bahwa ada orang atau saksi yang mengetahuinya yaitu Sdr. ANWAR selaku bos
dari Sdr. ULUNG yang memerintahkan saksi bersama dengan rekan / teman –
teman saksi untuk mengangkut hasil tebangan batang pohon kayu jengjing /
sengon pada saat itu, pada saat itu sekitar jam 11.00 WIB Sdr. ANWAR datang ke
lokasi penebangan tersebut membawa 1 ( Satu ) buah gallon yang berisikan air
minum untuk orang yang bekerja pada saat itu dengan mengendarai sepeda
motor.
27

m.Bahwa saksi mengenal Sdr. ANWAR, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdr. ANWAR tersebut.
n. Bahwa saksi mengenal Sdri. ANGGERAINI, dan saksi tidak mempunyai hubungan
keluarga dengan Sdri. ANGGERAINI tersebut.
o. Bahwa yang saksi ketahui berjumlah sebanyak 16 ( enam belas ) batang jengjing /
sengon, kemudian batang pohon jengjing tersebut dipotong kembali yang
panjangnya berukuran 130 CM.
p. Bahwa saksi dan rekan / teman saksi diperintahkan oleh Sdr. ULUNG untuk
mengangkut hasil tebangan pohon jengjing / sengon yang berada di lokasi kebun
milik korban Sdri. ANGGERAINI tersebut. Adapun Sdr. ULUNG merupakan orang
yang disuruh oleh Sdr. ANWAR.

III. KASUS POSISI :


Diketahui pada hari Jumat, tanggal 09 Desember 2016, sekitar jam 11.00 WIB, tepatnya
dikebun Sengon / Jengjing milik korban Sdri. ANGGERAINI, yang terletak di Blok Leuwi
Nanggung, Desa Curuglanglang, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi
Banten, telah terjadi dugaan tindak pidana pencurian terhadap 16 ( Enam Belas )
batang pohon jengjing / albaziah, dengan ukuran diameter 15 – 20 Cm milik korban /
pelapor. Awalnya korban / pelapor mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat
telepon dari Sdr. ANWAR selaku mantan pengurus tanah kebun milik korban / pelapor
tersebut, bahwa pohon jengjing / albaziah yang berada di lahan kebun milik korban
telah ditebang oleh orang yang tidak diketahui, kemudian pada hari Sabtu, tanggal 10
Desember 2016, sekitar jam 09.00 Wib, korban / pelapor mendatangi lokasi kebun
miliknya, dan menemukan sebanyak 16 ( Enam Belas ) batang pohon jengjing / albaziah
yang berada di lokasi kebun miliknya sudah ditebang tanpa sepengetahuan miliknya.
Dengan adanya kejadian tersebut, korban / pelapor mengalami kerugian materil sebesar
Rp. 5.000.000,- ( Lima Juta Rupiah ).
IV. Tindakan Kepolisian :
A. Menerima Pelimpahan Berkas Perkara TP. Pencurian, dari Sat. Reskrim Polres
Pandeglang.
B. Melakukan Cek TKP.
C. Melengkapi Mindik.
D. Membuat Surat Panggilan kepada Saksi – saksi.
E. Koordinasi dengan Pihak NOTARIS RAWAT ERAWADY, S.H di Bekasi.
F. Melakukan Gelar Perkara di Ruang Sat. Reskrim Polres Pandeglang.
G. Mengirimkan SPDP kepada JPU.
H. Mengirimkan SP2HP kepada Pelapor.
F. Melakukan Pemeriksaan Saksi - saksi.
G. Melakukan Penyitaan Dokumen.
H. Melakukan Koordinasi dengan pihak BPN Kab. Pandeglang.
V. Hambatan :
 Didalam surat pernyataan pembatalan akta perjanjian kerjasama (sistem bagi hasil)
usaha tanaman pohon Segon/albaziah dan jabon sebelumnya antara kedua belah
pihak, Hari Senin, tanggal 02 September 2013 No.01,- yang diantaranya berisi :
“ BAHWA DENGAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA TERSEBUT, PIHAK
PERTAMA DIBERI KUASA OLEH PIHAK PERTAMA UNTUK MELAKUKAN PENEBANGAN
SELURUH TANAMAN YANG TERDAPAT PADA KE 4 (EMPAT) KEBUN TERSEBUT
DIATAS. ”
Adapun dalam hal ini pihak pertama adalah terlapor saudara ANWAR SOFJAN
MURDANA dan dengan adanya isi surat tersebut diatas penyidik kesulitan
menentukan apakah pernyataan kedua belah pihak tersebut dalam kalimat “PIHAK
28

PERTAMA DIBERI KUASA OLEH PIHAK PERTAMA” sah atau tidak secara hukum
sebagaimana pernyataan tersebut sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

 Didalam surat pernyataan pembatalan akta kontrak perjanjian kerjasama (sistem bagi
hasil) usaha tanaman pohon Segon/albaziah dan jabon sebelumnya antara kedua
belah pihak, Hari Senin, tanggal 02 September 2013 No.01,- yang diantaranya berisi :
“ BAHWA DENGAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJASAMA TERSEBUT, PIHAK
PERTAMA DIBERI KUASA DIBERI KUASA OLEH PIHAK PERTAMA UNTUK MELAKUKAN
PENEBANGAN SELURUH TANAMAN YANG TERDAPAT PADA KE 4 (EMPAT) KEBUN
TERSEBUT DIATAS, YANG AKAN DILAKUKAN PALING LAMBAT PADA BULAN
SEPTEMBER 2016.”
Dengan adanya isi surat tersebut diatas penyidik kesulitan menentukan apakah
kalimat “YANG AKAN DILAKUKAN PALING LAMBAT PADA BULAN SEPTEMBER 2016”
merupakan awalnya suatu pekerjaan dalam hal ini penebangan seluruh tanaman
yang terdapat pada ke 4 (empat) kebun tersebut,
atau kalimat “YANG AKAN DILAKUKAN PALING LAMBAT PADA BULAN SEPTEMBER
2016” merupakan akhir dari suatu pekerjaan dalam hal ini penebangan seluruh
tanaman yang terdapat pada ke 4 ( Empat ) kebun tersebut.

 Didalam Laporan Polisi Nomor : LP / 53 / III / 2017 / Banten / Res. Pandeglang,


tanggal 15 Maret 2017, yang dilaporkan oleh pelapor Sdri. ANGGRAINI ke SAT.
RESKRIM POLRES PANDEGLANG bahwa kerugian yang dialami oleh pelapor dalam hal
penebangan pohon Segon / albaziah dan jabon sebanyak 16 (enem belas) batang
diameter 15-20 meter sebesar RP. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah), sedangkan
menurut pasaran yang ada harga untuk pohon Segon/albaziah dan jabon sebanyak
16 (enem belas) batang diameter 15-20 meter sekitar kurang dari Rp. 2.500.000,-
(Dua Juta Lima Ratus Ribu) Rupiah. Yang akan berdampak dengan peraturan
Mahkamah Agung ( PERMA Tentang nilai kerugian ) yang dibawah Rp. 2.500.000,-
( Dua Juta Lima Ratus ) untuk perkara pencurian biasa dan penggelapan merupakan
Tindak Pidana Ringan.

 Perlu adanya pengukuran ulang dari Pihak BPN secara Resmi, dikarenakan
sebelumnya Penyidik melakukan koordinasi dengan pihak BPN tentang Pengukuran
tersebut, ditemukan fakta bahwa pengukuran sebelumnya tidak dilakukan secara
resmi / tidak ada Berita Acara hasil pengukuran batas tanah.

 Perlu adanya pemeriksaan secara Konfrontir antara Sdr. ANGGERAINI dengan Sdr.
ANWAR yang dituangkan kedalam BAP, mengenai dibuatnya SURAT PERNYATAAN,
dan AKTA PERJANJIAN KERJA SAMA.

 Perlu adanya keterangan para Saksi AHLI untuk hambatan tersebut diatas.

 Penanganan perkara, pada saat Berkas Perkara dilimpahkan dari Sat. Reskrim Polres
Pandeglang kepada Unit Reskrim Polsek Munjul, terdapat hambatan tidak adanya
anggota Reskrim di Unit Reskrim Polsek Munjul, sehingga perkara hanya ditangani
oleh PS. KANIT RESKRIM saja.

VI. Kesimpulan :
Penyidik masih kesulitan dalam menetapkan TERSANGKA dalam perkara sesuai dengan
Laporan Polisi Nomor : LP / 53 / III / 2017 / Banten / Res. Pandeglang, tanggal 15
Maret 2017, yang dilaporkan oleh pelapor Sdri. ANGGRAINI ke SAT. RESKRIM POLRES
PANDEGLANG, kemudian dilimpahkan ke Unit Reskrim Polsek Munjul pada tanggal 29
Maret 2017, dikarenakan masih adanya hambatan – hambatan tersebut diatas yang
harus dilengkapi dan dibuktikan sesuai aturan perundang – undangan, untuk kepastian
hukum.
29

VII. Penutup :
Demikian Laporan Kemajuan tindak pidana pencurian atau penggelapan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 362 KUH Pidana atau Pasal 372 KUH Pidana ini dibuat dengan
sebenar-benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditanda
tangani di Munjul, Pada hari Jumat tanggal Enam, bulan Oktober, tahun Dua Ribu Tujuh
Belas ( 06 – 10 – 2017 ).

Mengetahui :
KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR MUNJUL Penyidik Pembantu / PS. KANIT RESKRIM

AGUS SUBARDI YOPI ISTIANTO, S.H


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 61060424 BRIPKA NRP 84070744

Anda mungkin juga menyukai