PROGRAM
KAJIAN DAN RENCANA AKSI
LINGKUNGAN
Oleh:
Tim Adiwiyata MTSN 4 Madiun
Allah berfirman dalam Kitab Suci-Nya Al Qur’an Surat Al Qashash ayat ke-77, “Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.” Dalam ayat di atas, Allah membenci umat-Nya
untuk berbuat kerusakan. Ini berarti Allah mencintai keindahan. Namun demikian
kesadaran bangsa kita mencintai lingkungan memprihatinkan. Bangsa kita sepertinya telah
didoktrin oleh paham disposibleism, sudah tidak bisa mengelola sampah malah suka
membuat sampah.
Untuk itu, MTsN 4 Madiun Kecamatan Dagangan Kab. Madiun tergerak melihat
keprihatinan ini dengan melakukan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan. Kajian dan aksi
lingkungan ini dimaksudkan dapat mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran
warga sekolah untuk mencintai lingkungan yang diimplementasikan dalam pelestarian
lingkungan hidup. Agar pelaksanaan program terarah dan membuahkan hasil nyata, maka
disusunlah Kajian Dan Rencana Aksi Lingkungan MTsN 4 Madiun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemkab. Madiun, Dinas Pendidikan
Kabupaten Madiun, DLH Kabupaten Madiun, Tim pembina sekolah Adiwiyata,
instansi/mitra yang terkait/berpartisipasi dengan MTsN 4 Madiun serta Komite, Bapak-Ibu
guru, staf tata usaha, siswa dan seluruh pihak yang berkepentingan atas dukungan moral
dan material atas tersusunnya Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan MTsN 4 Madiun.
Bantuan dan kerja sama Bapak Ibu semua sangat berarti. Kami berharap bantuan Bapak,
Ibu tidak berhenti sampai di sini, akan tetapi berkelanjutan demi terlaksananya program ini
dengan baik. Mudah mudahan program ini bermanfaat bagi MTsN 4 Madiun untuk turut
andil menjaga kelestarian lingkungan bumi kita ini. Amin.
Tak ada gading yang tak retak. Kami sadar bahwa Kajian dan Rencana Aksi
Lingkungan yang telah tersusun ini mungkin terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari semua pihak sangat dibutuhkan. Dalam ayat-ayatnya Tuhan berfirman, “Dan
berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang
3
4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL 1
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... 2
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................... 4
BAB I KONDISI MTSN 4 MADIUN KEC.DAGANGAN ..................... 5
A. Letak Sekolah ......................................................................... 5
B. Pemetaan Lingkungan Sekolah................................................ 5
C. Kondisi Masyarakat Sekitas .................................................... 6
D. Kondisi Siswa dan Orangtua Siswa ......................................... 6
E. Kondisi Proses Belajar Mengajar ............................................ 6
F. Sarana Prasarana ...................................................................... 6
G. Kesenjangan Aantar Situasi Yang Diharapkan ....................... 8
BAB II POTENSI SEKOLAH ................................................................... 10
A. Potensi Yang Dimiliki Sekolah................................................ 10
B. Daya Dukung SDM Dan SDA ................................................. 10
C. Daya Dukung Masyarakat Sekitar ........................................... 11
D. Daya Dukung Pemetintah Daerah ........................................... 12
BAB III PERMASALAHAN SEKOLAH BERDASARKAN POTENSI
DAN PERMASALAHAN DAERAH ........................................... 13
A. Permasalahan Lingkungan........................................................ 13
B. Permasalahan Sebagai Program Utama .................................... 14
BAB IV RENCANA AKSI............................................................................ 15
A. Tema Program Adiwiyata ........................................................ 15
B. Rencana Aksi Lingkungan ....................................................... 15
BAB V ANALISIS TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA ....................... 18
A. Kondisi Lingkungan Sekolah .................................................. 18
B. Kondisi Lingkungan Yang Diharapkan ................................... 18
C. Analisis Tujuan Program Adiwiyata........................................ 18
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 20
A. Kesimpulan .............................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................ 20
LAMPIRAN ..................................................................................................... 21
5
BAB I
KONDISI MTSN 4 MADIUN KEC. DAGANGAN
A. Letak Sekolah
MTsN 4 Madiun terletak di Desa Sewulan Kecamatan Dagangan Kabupaten
Madiun, berdiri di atas lahan seluas 2.636 m2. Bangunan Madrasah ini berlokasi
disekitar sebelah timur masjid Al Basyariyah dan sebelah utaranya jalan Pasar Slering.
Selanjutnya kondisi riil MTsN 4 Madiun Kec. Dagangan sebagaimana dibawah ini:
Keadaan tanah
Status : Hak milik
Luas tanah : 9.365 m2
Luas bangunan : 3.184 m2
6
Posisi sekolah dengan luar tanah sebesar 9.365 m2 yang hanya : 3.184 m2
dipakai untuk bangunan sehingga masih tersisa sekitar : 6.181 m2 yang masih berupa
lahan kosong yang hanya dipakai untuk lapangan bermain dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Namun demikian separuh lebih yang telah dimanfaatkan untuk
bangunan sekolah tertata relatif baik dimana pengadaan penghijauan sekolah terawat
dengan baik dan tampak yang tidak hanya rindang namun indah dan terasa sejuk. Ini
dibuktikan mengangkat beberapa program sekolah, salah satunya adalah conducive
environment (menciptakan lingkungan yang kondusif termasuk upaya pelestarian
fungsi lingkungan serta mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
untuk mendukung pembelajaran yang berkualitas) sebagai program unggulan MTsN 4
Madiun.
Disisi lain, karena masih ada sekitar 6208 m2 yang masih berupa lahan kosong
dan sebatas digunakan sebagai area bermain seperti sepak bola, latihan baris berbaris,
dalam rencana jangka panjang akan dimanfaatkan untuk bangunan gedung baru . Pada
awalnya lahan kosong tersebut digunakan warga sekitar untuk menjadikan sebagian
lahan yang kosong itu sebaga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah masyarakat
sekolah ( siswa) meskipun berbagai upaya pencegahan dilakukan. Sekarang dengan
kepedulian sekolah terhadap sampah, sekolah membangun TPA sederhana untuk
pemilahan sampah organik dan unorganik sekaligus penyuluhan tentang pengolahan
sampah secara sederhana. Menumbuhkan kesadaran masyarakat sekolah akan sampah
tentu membutuhkan waktu yang cukup lama karena mayoritas warga sekitar sekolah
belum terbiasa mengelola sampah.
Untuk mewujudkan kondisi ini, sekolah sejak tahun 2017 telah berusaha
memberikan penyuluhan dan sekaligus memfasilitasi pengolahan sampah yang
sementara ini masih berupa penyediaan Bank Sampah untuk warga sekolah dan
masyarakat sekolah meskipun pengelolaannya belum maksimal.
B. Kondisi Masyarakat Sekitar.
Letak MTsN 4 Madiun di pinggir jalan , lokasi yang berdekatan dengan
pemukiman penduduk dimungkinkan banyak mengalami suatu permasalahan
berkaitan dengan lingkungan sekolah. Masyarakat di daerah sekitar sekolah
masyarakatnya tidak peduli dengan lingkungan sekolah sehingga banyaknya warga
yang sering membuang sampah di sekitar sekolah yang memang lokasinya sangat
7
berdekatan. Di samping itu masyarakat di daerah ini tidak memiliki sarana untuk
tempat pembuangan sampah sehingga mereka seenaknya membuang sampah rumah
tangga dan sekaligus industri rumah tangga di lingkungan MTsN 4 Madiun.
D. Kondisi Siswa dan Orang Tua Siswa
Siswa-siswa MTsN 4 Madiun Kec. Dagangan berasal dari wilayah sekitar
dan hanya sebagian kecil saja dari luar daerah. Karena kondisi inilah tidak heran jika
sebagian besar kurang begitu baik dalam bidang akademik.
Kondisi ekonomi orang tua sebagian besar adalah menengah ke bawah ,
hanya beberapa saja dari kalangan ekonomi menegah ke atas. Walaupun begitu,
sarana prasarananya tidak kalah dengan sekolah-sekolah lain.
E. Kondisi Proses Belajar Mengajar
MTsN 4 Madiun menerapkan pendekatan pembelajaran yang memihak kepada
siswa sebagai pembelajaran sentral. Diharapkan, pendekatan ini mampu membawa
pada kondisi pembelajaran dimana siswa mengalami apa yang mereka pelajari, bukan
mengetahuinya. Di samping itu, sesuai dengan KTSP (Dokumen 1) bahwa di MTsN
4 Madiun memberikan pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi dengan
semua mata pelajaran.
F. Kondisi Sarana Prasarana
1. Gedung sekolah
Secara umum bangunan sekolah dalam kondisi baik dan jumlah 24 ruang kelas
untuk menunjang kegiatan belajar sangat memadai.
Keadaan gedung dan sarana penunjang pembelajaran MTsN 4 Madiun
sebagaimana di bawah ini:
Luas Bangunan : 3.184 m2
Ruang Kepala Sekolah : 1 baik
Ruang Wakil Kepala : 1 baik
Ruang Kurikulum : 1 baik
Ruang Studio Radio FM : 1 baik
Ruang TU : 1.baik
Ryang Studio Musik : 1.baik
Ruang Guru : 1 baik
Ruang Kelas : 24 baik
8
Sanggar Pramuka : 1 baik
Laburaturium IPA : 1 baik
Laburaturium Bahasa : 1 baik
Laburaturium Komputer : 3 baik
Ruang Perpustakaan : 1 baik
Ruang UKS : 1 baik
Musholla : 1 baik
Ruang keamanan : 1 baik
Bank Sampah : 1 baik
Kantin Sekolah : 1 baik
Toilet Guru : 2 baik
Toilet Siswa : 5 baik
Gudang : 3 terawat
Taman Sekolah : 3 terawat
Kebun Percobaan : 1 terawat
Tempat Parkir : 2 Terawat
Lapangan Upacara : 1 baik
2. Anggaran Sekolah
Kegiatan Lingkungan Hidup diambilkan dari Anggaran Sekolah berasal dari BOS
(Bantuan Operasional Sekolah).
3. Personil Sekolah
MTsN 4 Madiun memiliki 60 personil yang terdiri dari
Guru PNS : 38 orang
Guru Honor : 8 orang
TU PNS : 2 orang
TU Honor : 6 orang
Pustakawan : 1 orang
Penjaga Sekolah : 2 orang
Kebon : 3 orang
9
NO NAMA STATUS JABATAN
10
30 Edi Nurwanto, S.Pt PNS Guru
31 Yudho Trisnanto, S.PdI PNS Guru
32 Nanang Widiatmoko, S.Pd PNS Guru
33 Damas Panji Kuncoro, S.Pd PNS Guru
34 M.Bahrul Ulum, S.SI PNS Guru
35 Muh. Saddam Naghir, S.H.I PNS Guru
36 Sochibatul Nurhamidah, S.Pd PNS Guru
37 Rifatul Azizah, S.Pd PNS Guru
38 Sera Senggani, S.Pd PNS Guru
39 Anggi Intansari, S.Pd PNS Guru
40 Suwarno PNS Bendahara
41 Susilowati, S.S. PPNPN Guru
42 Atik Kus Setiawati, S.Hum PPNPN Guru
43 Sri Lestari, S.Pd.I PPNPN Guru
44 Candra Ghulam A, S.Pd PPNPN Guru
45 Wahid Riza Atamami, S. Pd PPNPN Guru
46 M. Rijal Roup Hakimi, S.Pd PPNPN Guru
47 Wisnu Kusbiantoro, S.Pd PPNPN Guru
48 Aning Tri Wahyuni PPNPN Guru
49 Achmad Novanila Yus’an,A.Md PPNPN Tenaga Kependidikan
50 Mahmud Basorudin, S.Sos PPNPN Tenaga Kependidikan
51 Nurul Qomariyah, S.Pd PPNPN Tenaga Kependidikan
52 Wahyu Try Susanto, S.Pd PPNPN Tenaga Kependidikan
53 Ukhon Khambali PPNPN Tenaga Kependidikan
54 Rokib PPNPN Tenaga Kependidikan
55 Dewi Hastuti PPNPN Tenaga Kependidikan
50 Wahyu Nur Azizah, S.H PPNPN Tenaga Kependidikan
51 Slamet Arifin PPNPN Tenaga Kependidikan
52 Suyanto PPNPN Tenaga Kependidikan
53 Sarsono PPNPN Tenaga Kependidikan
54 Deny Khalifatur Akbar PPNPN Tenaga Kependidikan
11
55 Susilowati, S.S. PPNPN Tenaga Kependidikan
56 Atik Kus Setiawati, S.Hum PPNPN Tenaga Kependidikan
57 Sri Lestari, S.Pd.I PPNPN Tenaga Kependidikan
58 Candra Ghulam A, S.Pd PPNPN Tenaga Kependidikan
59 Wahid Riza Atamami, S. Pd PPNPN Tenaga Kependidikan
60 M. Rijal Roup Hakimi, S.Pd PPNPN Tenaga Kependidikan
G. Kesenjangan antara situasi pendidikan sekolah saat ini dan yang diharapkan
1 tahun ke depan
Besarnya
Kondisi yang diharapkan
No Kondisi Saat Ini tantangan
(satu tahun ke depan)
nyata
1 Standar Isi
1.1 Kurikulum 80 % memenuhi Kurikulum 100 % memenuhi 20%
standar nasional pendidikan standar nasional pendidikan
(perangkat pembelajaran yang (perangkat pembelajaran yang
terintegrasi dg lingkungan sudah terintegrasi dg lingkungan
disusun untuk kelas 7,8,9 semua sudah disusun untuk kelas, 7,
mapel). 8,9 semua mapel).
2 Standar Proses
2.1 Proses pembelajaran belum Proses pembelajaran sudah 20%
memenuhi standar nasional memenuhi standar nasional
pendidikan , yaitu baru 60% guru pendidikan , yaitu 80% guru
melaksanakan CTL melaksanakan CTL
12
2.2 Guru yang menggunakan media Guru yang menggunakan media 25%
ICT dalam pembelajaran sebanyak ICT dalam pembelajaran
55% sebanyak 80%
3 Standar Kelulusan
3.1 Prestasi akademik lulusan sudah Prestasi akademik lulusan -
memenuhi standar nasional (rata- memenuhi standar nasional
rata KKM 70%). Rata-rata nilai (rata-rata KKM 70%)
akhir siswa 80,4
3.2 Prestasi non akademik sekolah Prestasi non akademik sekolah 2 tingkat
masih rendah (rata-rata mencapai tinggi (rata-rata mencapai
kejuaraan tingkat kabupaten kejuaraan tingkat propinsi)
Propinsi)
4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1 Pendidik dan tenaga 0,3%
Pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan terdapat 98%
terdapat 95% memenuhi standar memenuhi standar nasional
nasional pendidikan pendidikan
5 Standar Sarana dan Prasarana
5.1 Prasarana, sarana, media Prasarana, sarana, media 5%
pembelajaran, bahan ajar, sumber pembelajaran, bahan ajar,
belajar terdapat rata-rata 85 % sumber belajar terdapat rata-rata
memenuhi standar nasional 90 % memenuhi standar
pendidikan nasional pendidikan
5.2 Perlengkapan ICT dikelas 45% Perlengkapan ICT dikelas 90% 45%
6 Standar Pengelolaan
6.1 80% fungsi-fungsi pengelolaan 90% fungsi-fungsi pengelolaan 10%
sekolah memenuhi standar nasional sekolah memenuhi standar
pendidikan nasional pendidikan
Standar Pembiayaan
7
7.1 Pembiayaan sudah memenuhi SPM Pembiayaan memenuhi standar -
nasional
8 Standar Penilaian
8.1 Guru dan sekolah 90% Guru dan sekolah 100% 10%
melaksanakan sistem penilaian melaksana kan sistim penilaian
sesuai dengan tuntutan kurikulum sesuai dengan tuntutan
atau standar nasional pendidikan kurikulum atau standar nasional
pendidikan
13
BAB II
POTENSI SEKOLAH
14
4. Nurhantoro, S.Pd PNS Guru
15
29 Arofatul Munawaroh, S.Pd PNS Guru
16
54 Rokib PPNPN Tenaga Kependidikan
Sarana Gedung
17
Ruang Guru : 1 baik
Ruang Kelas : 24 baik
Sanggar Pramuka : 1 baik
Laburaturium IPA : 1 baik
Laburaturium Bahasa : 1 baik
Laburaturium Komputer : 3 baik
Ruang Perpustakaan : 1 baik
Ruang UKS : 1 baik
Musholla : 1 baik
Ruang keamanan : 1 baik
Bank Sampah : 1 baik
Kantin Sekolah : 1 baik
Toilet Guru : 2 baik
Toilet Siswa : 5 baik
Gudang : 3 terawat
Taman Sekolah : 3 terawat
Kebun Percobaan : 1 terawat
Tempat Parkir : 2 Terawat
Lapangan Upacara : 1 baik
Sarana pendukung
Luas tanah : 9.392 m2
Luas Bangunan : 3.184m2
Taman Sekolah : 2 bidang dalam kondisi terawat
Taman Toga : 1 bidang dalam kondisi terawat
Kebun Percobaan : 1 bidang dalam kondisi terawat
Bank Sampah : 1 dalam kondisi berfungsi
Kantin Sekolah : 4 dalam kondisi baik
Lapangan Bermain : 1 bidang cukup terawat
Green House : 1 bidang dalam kondisi cukup
Komposter : 1 buah dalam kondisi berfungsi
Taman Diskusi : 1 dalam kondisi kurang nyaman
18
TPA : 1 bidang dalam kondisi berfungsi
Sumur /PDAM : 1 dalam kondisi terawat
D. Daya Dukung Masyarakat dan Pemda Setempat
MTsN 4 Madiun selama ini telah bekerja sama dengan warga sekitar terkait
pengelolaan sampah yang telah didukung oleh Lurah dan Perangkat Desa sewulan .
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar
karena selama ini warga sekitar memanfaatkan sebagian lahan sekolah sebagai Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah warga. Kondisi ini jika dibiarkan akan membawa
dampak buruk bagi lingkungan sekolah. Upaya melarang warga untuk tidak
membuang sampah di lahan sekolah justru membawa petaka, munculnya konflik sosial
antara pihak sekolah dan warga. Jadi tidak ada pilihan lain kecuali dengan mengajak
mereka mengelolah sampah sehingga sampah yang dibuang ke TPA hanya sampah-
sampah yang tidak bisa dikelolah dalam skala rumah tangga. Untuk itu, Sekolah telah
melakukan sosialisasi dan pembinaan bagaimana mendaur ulang sampah organik
menjadi kompos untuk dijadikan pupuk dan media tanaman bunga dan sayur-sayuran.
Sementara itu, sampah plastik dapat disetorkan atau ditabung di Bank Sampah yang
telah didirikan oleh MTsN 4 Madiun. Kondisi inilah yang mendorong MTsN 4 Madiun
Kec. Dagangan melakukan kerja sama dengan warga sekitar.
19
BAB III
PERMASALAHAN LINGKUNGAN MADRASAH BERDASARKAN POTENSI
DAN PERMASALAHAN DAERAH
20
buah-buahan busuk, kaleng, botol, dan barang pecah belah lainnya, bahkan sampai
serpihan bangunan rumah dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dari sekian jenis sampah yang mendominasi di Tempat Pembuangan Akhir
di lahan MTsN 4 Madiun adalah sampah platik (tas platik, kemasan snack plastik,
kemasan air mineral). Sementara itu, sampah dari sekolah terdiri dari daun (jambu ,
mangga, sawu, pohon palem, bunga sanseviera, bunga teh-tehan) dan platik
(kemasan makanan kecil, kemasan air mineral). Jika dihitung dalam setiap 1 hari
terkumpul sampah dari sekolah sebanyak 0,50m3.
2. Masalah Air
Sebagian warga sekitar menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya namun dalam kenyataanya air Pam tidak seperti yang diharapkan, tidak
begitu lancar pada musim kemarau. Dihadapkan pada kondisi ini, sekolah
mengantisipasi dengan membuat Biopori untuk menampung air hujan.
3. Masalah Energi
Energi utama untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran di wilayah
sekitar MTsN 4 Madiun menggunakan energi listrik dari PLN. Demikian juga
kebutuhan utama listrik di MTsN 4 Madiun menggunakan PLN. Yang menjadi
masalah terkait energi adalah kesadaran untuk hemat energi. Hal ini dapat
dibuktikan masih banyak lampu-lampu sekitar sekolah masih menggunakan lampu
dop biasa atau bahkan lampu pijar. Padahal jenis model lain berbagai merek seperti
model LED bisa menghemat hingga 50%.kipas angin,AC, Pemancar radio dan
elektronik lain masih kurang perhatian
4. Masalah Keanekaragaman Hayati
Fenomena yang menunjukan bahwa masyarakat kita lebih memahami nama
fungsi obat-obatan kimia dari pada obat alami (herbal) tidak diragunakan lagi.
Betapa kita mengetahui merek-merek obat kimia untuk sakit batuk dari pada jahe,
lebih suka minum obat kimia untuk sakit tenggorakan dari pada minum kencur dan
seterusnya. Doktrin begitu mengakar hingga generasi muda pun terpengaruh. Tidak
hanya itu, obat-obatan yang disediakan di Unit Kesehatan Sekokah (UKS) juga
hampir seluruhnya obat-obatan kimia.
Kenyataan ini memang terasa pahit, tapi memang begitu adanya sehingga
dapat dipastikan keberadaan tanaman tanaman lokal tidak banyak yang dikenal oleh
21
generasi termasuk pelajar-pelajar kita. Tanaman-tanaman itu dianggap liar dan tidak
berguna sehingga pantas ditebang dan dimusnahkan. Atau paling tidak dibiarkan,
mau hidup atau mau mati.
5. Masalah Makanan dan Kantin Sekolah
Makanan dan kantin di MTsN 4 Madiun masih dikategorikan bermasalah.
Ini karena makanan yang dijual kantin masih masih dibungkus plastik dan
pedagang-pedagang yang menjajakan makanannya di sekolah pada jam-jam
tertentu, biasanya pada jam pulang sekolah sulit untuk dikendalikan. Misalnya mie
instan yang sampai saat ini masih tersedia di kantin sekolah dengan berbagai alasan
karena makanan jenis ini digemari banyak siswa. Makanan dan minuman yang
dikemas dalam kantong plastik juga menjadi alasan klasik bagi pedagang-pedagang
liar karena dianggap praktis dan tidak merugikan mereka karena jika menggunakan
piring atau gelas akan membawa resiko hilang.
22
BAB IV
RENCANA AKSI LINGKUNGAN
23
RENCANA AKSI
RENCANA AKSI LINGKUNGAN MTSN 4 MADIUN KECAMATAN DAGANGAN
Cara Kegiatan
Penanggung Waktu Cara Biaya yang Keterang
Aksi mengukur lebih
Jawab Pelaksanaan Memonitoring dibutuhkan an
Keberhasilan lanjut
SAMPAH
ENERGI
24
AIR
2. Belum
membuat Selokan Rp Memper
menuju Saluran air luas dilaksa
Embung 2.000.00 nakan
luapan air embung menuju 0 embung
hujan berfungsi embung agar
yang maksimal baik dan bisa
mengge genangan menamp
nang di air di ung
halaman halaman lebih
sekolah bisa banyak
dialirkan teratasi.
ke
embung di
belakang
sekolah
KEANEKA
RAGAMAN
HAYATI
25
MAKANAN
DAN
MINUMAN
1.
Membuat
Kantin Pokja 2020 Mengamati Makanan Rp Menjual Sedang
sehat dan Adiwiya makanan dan 400.0000 makan dilaksa
Ramah ta dan minuman an dan nakan
anak minuman yang dijual minum
yang dijual dikantin an yang
di kantin tidak ramah
mengandun anak
g bahan dan
2. makanan sehat.
Makanan/ tambahan Belum
Produk dilaksa
Minuman
unggu nakan
sebagai
lan
produk
unggulan
26
BAB V
ANALISIS TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA
27
C. Analisis Tujuan Program Adiwiyata
Kondisi yang
No. Kegiatan Tujuan KondisiSekarang
Akan Dicapai
I Pengelolaan Sampah
28
6 Kebijakansekolah Ketertiban - Sudah ada prosedur Seluruh warga
warga sekolah pengelolaan sampah sekolah
- Peraturan/sanksi tertulis mematuhi
tentang kebersihan dan prosedur
penghijauan pengelolaan
sampah dan
peraturan/sank
si tertulis
tentang
kebersihan
dan
penghijauan
II Keaneragaman Hayati
a. Pengolahan tanah Dipakai sebagai Belum ada upaya melakukan Adanya upaya
atau media media penelitian terhadap tanaman melakukan
penelitian lokal penelitian
meskipun
secara
sederhana
b. Pemupukan Dipakai sebagai Belum ada upaya melakukan Adanya upaya
media penelitian terhadap tanaman melakukan
penelitian lokal penelitian
meskipun
secara
sederhana
c. Penyiraman Dipakai sebagai Belum ada upaya melakukan Adanya upaya
media penelitian terhadap tanaman melakukan
penelitian lokal penelitian
meskipun
secara
sederhana
10 Pembibitan tanaman Melatih jiwa Belum ada upaya yang Tumbuhnya
buah lokal melalui biji kewirausahaan mengarah pada jiwa
dan pencangkokan warga sekolah kewirausahaan terhadap kewirausahaa
kegiatan ini n melalui
kegiatan ini
29
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
MTsN 4 Madiun ditinjau dari letak geografis dan sosial ekonomi membawa
dampak tersendiri bagi sekolah baik dampak positif maupun negatif. Dampak
positifnya berarti dengan keberadaannya di pinggir jalan Raya sehingga dijadikan
pusat pertemuan antar Kecamatan maupun antar Kabupaten. Dampak negatifnya
adalah dengan komunitas yang cukup padat membawa akibat masalah-masalah lain,
seperti masalah lingkungan. Masalah-masalah lingkungan yang kerap muncul adalah
masalah sampah.
Namun demikian, memperhatikan kekuatan dan peluang serta dukungan SDM
dan SDA yang dimiliki disamping dukungan Pemkab setempat, masalah-masalah itu
dengan optimis insya-Allah akan teratasi. Diharapkan dalam kurun waktu 2 tahun
masalah-masalah itu dapat teratasi. Tidak hanya itu, diharapkan pula dengan upaya
mengatasi masalah-masalah itu akan membawa berkah tersendiri bagi MTsN 4 Madiun
Kec. Dagangan dalam rangka cinta lingkungan.
Penetapan sampah dan keanegaraman hayati dipilih sebagai Tema Program
Adiwiyata MTsN 4 Madiun didasarkan pada kondisi, kekuatan, peluang, daya dukung
SDM, daya dukung SDA, dukungan warga dan Pemerintah Kabupaten Madiun. Oleh
karena itu, diharapkan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan ini dapat berjalan dengan
lancar.
B. Saran
Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan MTsN 4 Madiun Kec. Dagangan ini
disusun untuk dilaksanakan dengan sepenuhnya untuk dapat merubah prilaku warga
sekolah yang selanjutnya diharapkan dapat mempengaruhi prilaku warga masyarakat
sekitar. Namun demikian, upaya ini kami sadar bukan merupakan hal yang mudah
seperti semudah membalik tangan. Apalagi posisi MTsN 4 Madiun Kec. Dagangan
sebagai pemula dalam Program Adiwiyata di Kabupaten Madiun. Jadi, dalam
perjalanannya tentu akan mengalami hambatan-hambatan termasuk kekurang
sempurnaan penyusunan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan ini. Untuk itu, kami
30
berharap bimbingan dan dukungan dari semua pihak yang terkait amat kami butuhkan
demi terlaksananya program ini dengan baik dan lancar sehingga dapat membuahkan
sebagaimana yang kita harapkan semua.
Ole hkarenanya saran kami kepada Pemerintah Kabupaten Madiun untuk tidak
henti-hentinya memberikan dukungan baik moril maupun material dalam upaya
sekolah merealisasikan Kajian dan Rencana Aksi Lingkungan di MTsN 4 Madiun Kec.
Dagangan ini.
31
LAMPIRAN
32
33
Surat keputusan tim Adiwiyata oleh Kepala Kadrasah
34
KEGIATAN PENGHIJAUAN
Serah terima bantuan bibit cabai dari komite sekolah kepada pihak sekolah,
sebagai wujud Komite Sekolah turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan
menumbuhkan jiwa kewirausahaan di bidang pertanian.
35
Kegembiraan Tim Hijau MTsN 4 Madiun setelah melaksanakan penghijauan
di Taman KEHATI
36
PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DENGAN KOMPOSTER
1. Siswa mengumpulkan sampah organik dari Bank Sampah untuk dibuat pupuk kompos.
37
2. Siswa menuangkan cairan dekomposter ke sampah organik untuk dibuat pupuk
kompos
2. Siswa memasukkan sampah organik ke tabung komposter agar menjadi pupuk kompos.
38