“LINEAR PROGRAMMING”
DOSEN PENGAMPU
Bulan Oktrima S.Si,MM
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023/2024
1
PEMBAHASAN
Pengertian program linier Menurut Hamdi A Taha (1996) sebuah alat deterministic,
yang berarti bahwa semua parameter model diasumsikan diketahui dengan pasti. Artinta
program linier merupakan sebuah alat pengambilan keputusan baik dari sudut pandang
formulasi maupun pemecahan masalah yang dihadapi dengan membuat rencana kegiatan
kegiatan untuk memperoleh hasil yang optimal. Optimal artinya mendapat nilai maksimum
(untuk keuntungan, jumlah produk dan lainnya) atau minimasi (biaya, tenaga kerja dan lainnya)
. Dalam Linier programing dikenal dua macam fungsi (Andi wijaya 2012).
a. Fungsi tujuan Yaitu menggambarkan apa yang ingin di capai perusahaan dengan
menggunakan sumber daya yang ada, fungsi tujuan digambarkan dalam bentuk
maksimasi (misalnya untuk laba, penerimaan, produksi dan lain lain atau minimasi
( misalnya untuk biaya) biasanya dinyatakan dalam notasi Z.
b. Fungsi Kendala Yaitu menggambarkan kendala kendala yang dihadapi perusahaan
dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan tersebut, misalnya mesin, tenaga kerja
dan lain lain. Untuk kasus program linier kendala yang dihadap berjumlah lebih dari
satu kendala
1) Bentuk umum table Program linier
2) Bentuk umum table Program linier
3) Bentuk Matematis Bentu matematis dalam bentuk maksimum dan minimum
terjadi perbedaan pada tanda batasannya. Untuk maksimasi kendala digambarkan
pertidak samaan ≤, (kurang dari) sedangkan untuk minimasi di gambarkan dalam
bentuk.
A. Pengertian Linear Programing
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu
manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya
yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah
memaksimalisasi keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga
perusahaan meminimalkan biaya. Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang
melekat, yaitu :
1. penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau minimisasi
2. kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
2
3. ada beberapa alternatif penyelesaian
4. hubungan matematis bersifat linear Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari
permasalahan linear programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar,
yaitu:
1. Certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah
diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
2. Proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan
dan fungsi kendala.
3. Additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan aktivitas
individu.
4. Divisibility (bisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan bilangan
integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
5. Non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai jawaban
atau variabel tidak negatif.
4
C. FORMULASI PERMASALAHAN
Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya
terdapat dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang ada ke dalam bentuk Linear
Programming (LP). Langkah-langkah dalam formulasi permasalahan adalah :
1. pahamilah secara menyeluruh permasalahan manajerial yang dihadapi
2. identifikasikan tujuan dan kendalanya
3. definisikan variabel keputusannya
4. gunakan variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan fungsi kendala
secara matematis. Sebagai contoh dalam memformulasikan permasalahan, berikut ini akan
dibahas perusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang
diperoleh dari satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi
adalah $5,-.
Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna Furniture menghadapi kendala
keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk
pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan
2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang
tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja
untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya
diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum? Dari kasus di atas dapat diketahui bahwa
tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit. Sedangkan kendala perusahaan tersebut
adalah terbatasnya waktu yang tersedia untuk pembuatan dan pengecatan. Apabila
permasalahan tersebut diringkas dalam satu tabel akan tampak sebagai berikut:
Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi, maka dalam rangka
memaksimumkan profit, perusahaan harus memutuskan berapa jumlah meja dan kursi yang
sebaiknya diproduksi. Dengan demikian dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan
adalah meja (X1) dan kursi (X2).
Setelah kita mendefinisikan variabel keputusan, maka langkah selanjutnya adalah
menuliskan secara matematis fungsi tujuan dan fungsi kendala.
1. Fungsi Tujuan perusahaan adalah maksimisasi keuntungan, sehingga kita dapat
5
menuliskan fungsi tujuan sebagai berikut :
Seperti halnya pada kendala yang pertama, maka pada kendala kedua
dapat diketahui bahwa total waktu yang diperlukan untuk pengecatan X1 (meja)
dimana untuk mengecat satu unit meja diperlukan waktu 2 jam kerja dan untuk
pembuatan X2 (kursi) dimana untuk mengecat satu unit kursi dibutuhkan waktu 1
jam kerja adalah 100 jam. Kalimat ini bisa dirumuskan dalam pertidaksamaan
matematis menjadi :
Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Linear Programming adalah asumsi nilai
X1 dan X2 tidak negatif. Artinya bahwa:
X1 ≥ 0 (jumlah meja yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
X2 ≥ 0 (jumlah kursi yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol) Dari uraian di
atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :
6
Fungsi tujuan :
Maksimisasi Z = $7X1 + $5X2.
Fungsi kendala :
4 X1 + 3 X2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan)
2X1 + 1 X2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan)
X1 ≥ 0 (kendala non negatif pertama)
X2 ≥ 0 (kendala non negatif kedua)
A. Metode Simplex
• Metode simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan
manaterial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan matematika program
linear yang mempunyai variable keputusan mulai dari lebih besar atau sama dengan 2 (dua)
sampai multivariable.
• Sedangkan metode grafik hanya dapat digunalan apabila jumlah variable keputusan maksimal 2
(dua) buah.
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu persoalan linear programing yang diselesaikan dengan
metode grafik juga dapat diselesaikan dengan metode simpleks, sebaliknya suatu persoalan yang
hanya bisa diselesaikan dengan metode simpleks tidak dapat diselesaikan dengan metode grafik.
B. Istilah – Istilah dalam Tabel SIMPLEX
Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung
dari nilai tabel sebelumnya.
Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi. Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama
dengan derajat bebas dalam sistem persamaan.
Variabel basis merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada sembarang
iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi
kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala
menggunakan pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah variabel basis selalu
sama dengan jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif).
Solusi atau nilai kanan (NK) merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih
tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya
pembatas awal yang ada, karena aktivitas belum dilaksanakan. Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Nilai kanan (NK) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (NK) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai
7
tersebut harusdikalikan –1.
• Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan
berfungsi sebagai variabel basis.
• Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat
berfungsi sebagai variabel basis.
• Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas
kertas.
• Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien
pada kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot
(baris kerja).
• Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang
memuat variabel keluar.
• Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
• Variabel masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
• Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari
antara variabel basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai nol.
C. Teknik analisis data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
menggunakan metode simpleks melalui perhitungan secara manual. Metode simpleks
adalah salah satu pendekatan dalam memecahkan permasalahan linear programming yang
memiliki dua atau lebih variabel keputusan dimana dalam menentukan kombinasi optimal
dilakukan melalui iterasi secara berulang terhadap tabel simpleks sampai ditemukan nilai
yang optimum dalam masalah optimasi yang meliputi memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Metode simpleks memiliki keunggulan yaitu mampu menyelesaikan
permasalahan linear programming dengan dua atau lebih variabel keputusan.
8
BAB III
PENUTUP
9
3.1 Kesimpulan
Pada taraf kehidupan global yang penuh dengan kompetisi dalam segala bidang
saat ini, manajemen sumber daya manusia merupakan langkah strategis guna
memenangkan persaingan antar negara dan antar organisasi.Dengan demikian, peranan
pekerja dalam suatu organisasi sangatlah vital, karena mampu menentukan hidup matinya
organisasi yang bersangkutan.
3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa
khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.
10
Contoh Soal dan Jawaban
1. Umur pak Andi 28 tahun lebih tua dari umur Amira. Umur bu Andi 6 tahun lebih muda dari umur
pak Andi. Jika jumlah umur pak Andi, bu Andi, dan Amira 119 tahun, maka jumlah umur Amira dan
bu Andi adalah …. tahun
A. 86
B. 74
C. 68
D. 64
E. 58
Jawaban : C
Pembahasan :
Misalkan Umur Pak Andi=x, umur Amira=y dan umur Ibu Andi=z
x = 28 + y …(1)
x + y + z = 119 …(3)
2x = y + z + 34 atau 2x – y – z = 34 …(4)
x + y + z = 119
2x – y – z = 34
3x =153
Atau
x = 51
Y = 23; z = 45
Sehingga
11
2. Himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan
5x + y ≥ 10
2x + y ≤ 8
y≥2
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Jawaban : C
Pembahasan:
12
Terlihat pada gambar bahwa A adalah persamaan garis 5x + y = 10 titik potong dengan sumbu
x jika y = 0
x = 2 → titik (2,0)
y = 10 → titik (0,10)
daerah 5x + y ≥ 10 berada pada garis persamaan tersebut dan di atas garis (I, II,III, V) —(a)
B adalah persamaan garis 2x + y = 8 titik potong dengan sumbu x jika y=0 x = 4 → (4,0)
daerah 2x + y ≤ 8 berada pada garis persamaan tersebut dan di bawah garis (III, V) ….(b)
C adalah garis y = 2
1) I II III V
2) III V
3) I II III IV
Pembahasan :
2x + y ≥ 4 ;
2x + y = 4
x = 2 → (2,0)
y = 4 → (0,4)
3x + 4y ≤ 12
3x + 4y = 12
y=3 → (0,3)
15
A. x + 2y ≤ 8, 3x + 2y ≤ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
B. x + 2y ≥ 8, 3x + 2y ≥ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
C. x – 2y ≥ 8, 3x – 2y ≤ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
D. x + 2y ≤ 8, 3x – 2y ≥ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
E. x + 2y ≤ 8, 3x + 2y ≥ 12, x ≥ 0, y ≥ 0
Jawaban : A
Pembahasan.
16
karena daerah arsiran dibawah persamaan garis maka
x + 2y ≤ 8 ….(2)
Arsiran di atas sumbu x dan di kanan sumbu y maka x ≥ 0 dan y≥ 0 ….(3) dan (4)
3x + 2y ≤ 12, x + 2y ≤ 8 dan x≥ 0, y≥ 0
5. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah adalah himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan…
17
A. 5x + 3y ≤ 30, x – 2y ≥ 4, x ≥ 0, y ≥ 0
B. 5x + 3y ≤ 30, x – 2y ≤ 4, x ≥ 0, y ≥ 0
C. 3x + 5y ≤ 30, 2x – y ≥ 4, x ≥ 0, y ≥ 0
D. 3x + 5y ≤ 30, 2x – y ≤ 4, x ≥ 0, y ≥ 0
E. 3x + 5y ≥ 30, 2x – y ≤ 4, x ≥ 0, y ≥ 0
Jawaban : D
Pembahasan :
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Fitrianto, Ridwan Juli. 2010. Rekrutmen (online). Diakses pada tanggal 22 Februari 2016.
(http://ridwanjuli.blogspot.co.id/2010/11/rekrutmen.html)
Gomes, Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi Ofset.
Noe, R.A. et.al. 2000. Human Resource Management. USA: Mc.Graw Hill
Noe, R.A. et.al. 2008. Fundamentals of Human Resource Management, 3rd edition. New York:
Mc.Graw Hill
Schuler, Randal S. dan Jackson, Susan E, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad ke 21, Jilid 2, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://directory.umm.ac.id/Data%20Elmu/pdf/bab1-C.pdf
20