Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL KELAYAKAN USAHA

FIGURA ATAU BINGKAI FOTO “FRAME.ID”

Disusun oleh:
Kelompok 4
Anila Khedini R0218011
Diasmara Anandhyta R0218037
Fauziah Agustin Restandini R0218043
Fransiska M A V P R0218049
Helvy Nauroh Nadzifah R0218051
Icha Putri Nur Qolbi R0218055
Nurvita Eka Rizky R0218087
Tsalasatun Alfiah R0218117
Yohana Firda Natali R0218125

PROGRAM DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
BAB I

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan merupakan sikap dan jiwa yang selalu aktif serta kreatif yang
berdaya, bercipta, berkarsa, dan bersahaja dalam berusaha untuk meningkatkan
pendapatan melalui kegiatan usaha (Aima dkk, 2015). Seseorang yang memiliki sikap
dan jiwa wirausaha tidak akan pernah merasa puas dengan sesuatu yang telah dicapai,
melainkan akan terus berusaha mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan
kehidupannya. Peluang akan dapat diperolehnya dengan cara berinovasi dan berkreasi,
kemudian memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan usaha yang dijalani.
Sedangkan menurut Muchson (2017) kewirausahaan merupakan dunia usaha atau bisnis
yang berkaitan dengan pemanfaatan peluang usaha, dan pengelolaan sumber daya demi
memperoleh keuntungan. Usaha atau bisnis tersebut merupakan upaya yang dilakukan
untuk memperoleh keuntungan melalui penjualan barang atau penyediaan jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
kewirausahaan adalah usaha atau bisnis yang dijalani dengan sikap dan jiwa yang aktif
serta kreatif dalam mengelola sumber daya dan memanfaatkan peluang untuk
meningkatkan pendapatan dan berkembangnya usaha.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015, menunjukkan
bahwa jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 122,38 juta orang dengan jumlah
114,82 juta orang yang bekerja dan 7,56 juta orang masih menganggur. Banyaknya
mahasiswa yang belum mampu memanfaatkan peluang usaha dan fokus untuk melamar
pekerjaan telah menambah jumlah pengangguran. Diantara 114,82 juta orang yang
bekerja hanya 9,56 juta orang yang berasal dari universitas dan 483.840 orang
berkontribusi dalam 7,56 juta orang pengangguran. Menyadari hal tersebut pemerintah
telah menetapkan salah satu solusi untuk mencoba mengatasinya dengan menetapkan
kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah wajib pada perguruan tinggi. Hal ini
ditetapkan dalam UU No 12 Tahun 2012. Setidaknya sebagai mahasiswa yang telah
menempuh beberapa jenjang pendidikan diharapkan mampu mengembangkan semangat
kewirausahaan selain mengembangkan kualitas keilmuan dalam jurusannya. Hal ini
dikarenakan tingginya pendidikan seseorang tidak sepenuhnya menjadi tolak ukur
kesuksesannya dalam mencari kerja.
Adapun beberapa jenis kewirausahaan yakni wirausaha kecil di bidang makanan,
kewirausahaan di bidang jasa, wirausaha jual beli, wirausaha agrobisnis dan wirausaha
waralaba. Contoh wirausaha di bidang jasa yakni desain grafis, desain dekoratif,
kecantikan, edit foto, dan lain-lain. Desain dekoratif berupa frame sangatlah berkembang
pada saat ini, minat pasar seperti bingkai foto, figura dan lukisan sangatlah besar, jadi
untuk mengembangkan desain ini dibutuhkan keuletan serta keterampilan sehingga
menghasilkan karya atau usaha yang baik dan diminati masyarakat.
B. TUJUAN
1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan masyarakat yang mampu, andal, dan unggul.
4. Menumbuh kembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh
dan kuat terhadap masyarakat.
5. Mengenalkan dan mengembangkan wirausaha frame.id kepada masyarakat luas
dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
BAB II
A. STUDI KELAYAKAN USAHA
1. Kebutuhan Pasar

Pada era digital ini, berbelanja menjadi sangat mudah dengan adanya berbagai layanan e-
commerce seperti shopee, tokopedia, bukalapak, dan lain-lain. Dengan adanya berbagai layanan
ini, maka kebutuhan pasar meningkat. Saat ini banyak berbagai produk hiasan dinding yang
dijual di berbagai platform e-commerce, salah saatnya produk frame. Hal ini berjalan seiringan
dengan munculnya tren tempat tempat nongkrong dengan spot foto aesthetic dan instagramable,
dimana banyak membutuhkan dekorasi pernak pernik untuk mempercantik ruangan. Selain itu
frame juga menjadi tren untuk dijadikan hadiah dalam suatu kesempatan penting seperti hadiah
wisuda, hadiah pernikahan, dan lain sebagainya.

2. Pemeriksaan terhadap Harga

Kami memiliki 1 jenis produk frame dengan beberapa macam ukuran, sebagai berikut:

· Ukuran 5R (Rp 25.000,-)

· Ukuran 6R (Rp 30.000,-)

· Ukuran 8R (Rp 35.000,-)

· Ukuran 10R (Rp 40.000,-)

· Ukuran 12R (Rp 60.000,-)

· Ukuran 12R Jumbo (Rp 80.000,-)

· Ukuran 16R (Rp 120.000,-)

· Ukuran 16R Jumbo (Rp 150.000,-)

Jadi untuk harga produk frame kami masih terjangkau dan tergolong standard sesuai dengan
produk berkualitas yang ada di pasaran. Sehingga kami optimis untuk produk kami banyak
diminati konsumen dan mereka tidak akan kecewa untuk membeli produk dari kami “harga
berbanding lurus dengan kualitas”.

3. Penawaran

Untuk saat ini, kami menawarkan kualitas bahan yang tidak akan mengecewakan. kami
memberikan garansi 100% uang kembali jika barang yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi
yang kami cantumkan dalam deskripsi produk. Garansi ini dapat diklaim dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku yaitu klaim harus disertai dengan video unboxing paket yang
menunjukkan paket belum dibuka sebelum video dimulai. selain itu kita juga menawarkan ekstra
safety pada setiap packing pengemasan barang yang akan didistribusikan sehingga mendarat
dengan selamat tanpa lecet sedikitpun di tangan konsumen kami.

4. Analisa Pesaing

Usaha yang akan kami bangun ini merupakan usaha hiasan dinding frame dimana banyak sekali
pesaing atau penjual frame lain, strategi pasar kita manfaatkan yaitu media sosial ternyata
banyak sekali peminat hiasan dinding frame yang unik, aesthetic dan berkualitas, sedangkan kita
melihat pesaing menjual frame lain dengan harga rendah namun kualitasnya juga menyesuaikan,
barang berkualiatas rendah dan tidak sesuai ekspektasi konsumen. Hal itu hanya akan
menimbulkan kekecewaan konsumen. Maka dari itu kita memanfaatkan kekurangan pesaing
dengan membuat produk frame dengan model dan motif yang unik, berkualitas dengan harga
terjangkau yang bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan aman. Dalam pendistribusian,
kita mengedepankan packing yang safety sehingga barang tidak akan rusak ketika di perjalanan.
Berbeda dengan pesaing pesaing kami yang dalam pengemasan untuk pengiriman hanya
dilakukan alakadarnya sehingga berisiko terjadi kerusakan barang. Banyak kami jumpai penjual-
penjual lain yang kurang baik dalam pengemasan barang sehingga barang rusak atau patah saat
sampai di tangan customer.
B. ANALISIS SWOT

 SWOT SDM
STRENGTH WEAKNESS
Karyawan frame.id hanya berjumlah 2 orang, Dengan jumlah karyawan 2 orang, jika salah
sehingga pemilik tidak akan ada masalah satu karyawan tidak masuk maka akan sedikit
terkait upah karyawan memberatkan pekerjaan karyawan yang lain
Sistem penjualan frame.id adalah pre-order, Dengan jumlah karyawan 2 orang, maka akan
sehingga karyawan memiliki lebih banyak kewalahan/kesulitan jika banyak pesanan
waktu untuk mempersiapkan pesanan Kedisiplinan terhadap jam kerja masih
kurang, masih ada karyawan yang terlambat
Kesadaran karyawan terhadap K3 masih
rendah
OPPORTUNITY THREAT
Memiliki tenaga kerja yang kompeten, Pekerja menjadi jenuh akibat beban kerja
sehingga menjamin kualitas produk yang baik yang berat karena minimnya jumlah karyawan
Memiliki karyawan yang masih muda
sehingga produktifitas kerja dapat maksimal

 SWOT PRODUKSI
STRENGTH WEAKNESS
Figura frame.id terbuat dari kayu, yang mana Figura frame.id terbuat dari kayu, sehingga
bahan-bahan pembuatannya mudah tidak bisa terkena air karena akan mudah
ditemukan lapuk
Frame.id tersedia dalam beberapa variasi Figura dilapisi kaca sehingga memungkinkan
ukuran figura, jadi dapat dipesan sesuai dapat pecah pada saat pengiriman
keinginan customer
Sebelum frame.id dipasarkan, dilakukan
pengecekan untuk memastikan kualitas
produk
OPPORTUNITY THREAT
Frame.id tersedia dalam berbagai ukuran Sering terjadi miskom dalam produksi frame
sehingga flexible jika akan digunakan sebagai seperti ukuran dan model frame tidak sesuai,
frame foto atau interior sehingga harus produksi lagi sesuai pesanan
Apabila mesin rusak, produksi bisa tersendat
dikarenakan jumlah mesin yang terbatas

 SWOT PEMASARAN
STRENGTH WEAKNESS
Home decor saat ini sedang diminati Tidak menutup kemungkinan barang yang
masyarakat, salah satunya figura atau bingkai diterima bisa pecah atau hilang di expedisi
foto pengiriman barang
Figura frame.id mengandung nilai estetika Jika tidak rutin dalam memasarkan produk,
sehingga menarik minat pembeli kemungkinan produk juga susah laku
Pengiriman frame.id menggunakan bubble Untuk menjangkau customer dengan target
wrap, sehingga tidak akan pecah dan aman pasar yang tepat butuh perjuangan yang tidak
sampai di tempat tujuan customer mudah
OPPORTUNITY THREAT
Multifungsi, dapat dipakai sebagai hiasan Figura atau bingkai foto ini sedang tren, maka
interior maupun eksterior (di rumah, cafe, akan muncul banyak pesaing di pasaran
restaurant, dll) atau dijadikan hadiah ulang
tahun / hadiah wisuda
Frame.id mampu menjangkau masyarakat Model frame yang monoton suatu saat bisa
secara luas, dengan memanfaatkan media menurunkan daya jual
sosial seperti Website, WhatsApp, Instagram,
dan e-commerce Shopee
Frame.id mencakup dari sisi manapun, tidak
membedakan usia, jenis kelamin, dll,
sehingga dapat dibeli oleh siapapun dari usia
muda hingga dewasa

 SWOT KEUANGAN
STRENGTH WEAKNESS
Frame.id tersedia dalam beberapa variasi Usaha atau bisnis seperti ini tidak selalu
harga, tergantung ukuran figura yang dipesan meraih keuntungan/pemasukan, karena bisa
saja produk laris di pasaran atau malah sepi
pembeli
Range harga figura frame.id masih terbilang Pembeli akan lebih membeli figura yang
affordable, sehingga tidak memberatkan harga rendah (ukuran kecil 5R). Sehingga
pembeli menimbulkan ketidakseimbangan penjualan
antar ukuran figura
Dilakukan perhitungan HPP (Harga Pokok
Produksi & Harga Pokok Penjualan) sebagai
pertimbangan apakah usaha frame.id layak
dan berhasil untuk dipasarkan
OPPORTUNITY THREAT
Dengan harga jual yang kami tentukan, kami Figura atau bingkai foto ini sedang tren, maka
juga memberikan kualitas bahan dan produk akan muncul banyak pesaing di pasaran
yang sangat baik dengan harga produk yang mungkin lebih
terjangkau
Range harga yang ditentukan dari masing- Ancaman jika produk sedang sepi pembeli,
masing ukuran figura sangat affordable dan maka akan mempengaruhi pemasukan
masuk akal Ancaman mengganti rugi harga atau produk
apabila terdapat produk yang cacat atau rusak
pada saat pengiriman
BAB III
A. METODE PENJUALAN
Pemasaran produk dilakukan pada media yang murah tetapi juga efektif yaitu :
a. Menggunakan media sosial yaitu menggunakan Website, Whatsapp, Instagram dan
juga melalui e-commerce yaitu Shopee.
b. Mencantumkan contact person (CP) untuk menjawab setiap hal ditanyakan oleh
konsumen tentang produk, sehingga konsumen dapat yakin bahwa produk yang dijual
benar benar berkualitas. Contact person dapat dicantumkan di halaman media sosial.
B. SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah proses pengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen
menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan,keinginan,
perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran spesifik (Tjiptonodan
Chandra,2012:150). Usaha frame foto ini mengelompokkan segmentasi pasar sebagai
berikut :
● Segmentasi Lokasi
Segmentasi lokasi artinya pengelompokkan target berdasarkan lokasi. Lokasi
pembeli dari usaha ini tidak dibatasi wilayah manapun karena produk terjual juga
dengan cara online sehingga konsumen dari wilayah manapun dapat membeli
produk dengan tambahan ongkos kirim sesuai dengan wilayah pembelian.
● Segmentasi Waktu
Segmentasi waktu adalah pengelompokkan berdasarkan waktu. Untuk
pengelompokan dari segi waktu produk ini juga tidak hanya dalam waktu tertentu
saja melainkan selalu tersedia apabila ada customer yang memesan.
● Segmentasi Harga
Segmentasi harga dapat mengelompokkan konsumen berdasarkan daya belinya.
Dalam produk ini harganya sangat bervariasi dari harga yang murah sampai harga
yang lumayan tinggi tergantung dari besar ukuran frame yang dipesan oleh
customer. Sehingga frame ini dapat dibeli konsumen dari golongan menengah
kebawah sampai dengan menengah ke atas.
● Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi didasarkan pada jenis kelamin, usia, dan penghasilan.
Produk ini mencakup dari sisi manapun tidak membedakan berdasarkan kelamin,
usia maupun penghasilan. Jadi dapat dipesan oleh customer dari yang muda
sampai yang tua dan yang perempuan maupun laki-laki.
C. TARGET PASAR
Target pasar adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar
yang dinilai lebih menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik
perusahaan (Tjiptono dan Chandra,2012:162). Target pasar atau pasar sasaran frame foto
ini yaitu semua kalangan masyarakat dari muda sampai tua yang berada pada kelas
ekonomi bawah sampai ekonomi atas. Dan juga dari wilayah yang dekat maupun dari
wilayah yang jauh dari produksi.
D. SASARAN SPESIFIK

Sasaran bisnis (business objective) adalah target bisnis yang dinyatakan spesifik dan
terukur. Sebuah bisnis dapat memiliki lebih dari satu sasaran. Sasaran dari bisnis frame
foto ini adalah para anak muda yang biasanya memesan frame foto berukuran kecil untuk
ditempel pada dinding kamar agar terlihat aesthetic. Lalu sasaran kedua adalah para
keluarga yang biasanya memesan frame berukuran besar untuk memajang foto keluarga
di ruang keluarga. Lalu sasaran ketiga adalah para fotografer maupun studio foto yang
membutuhkan frame foto untuk membingkai foto dari konsumennya.

E. RINCIAN KEUANGAN
PENGELUARAN

Jenis Material Jumlah Harga Total


Pengeluaran

Jenis Keterangan

Investment Sirkullar saw Gergaji 1 1.300.000 1.300.000


Cost Belah Merk
Mactek

Planner Ketam Merk 1 850.000 850.000


Mactek

Mitter Saw Gergaji sudut 1 1.350.000 1.350.000

Nail Gun Paku tembak 1 250.000 250.000

Kompressor 1 1.380.000 1.380.000

Variable Cost Iklan Via sosmed 1 50.000 50.000


Mixed Cost Listrik Per bulan 1 100.000 100.000

Direct Cost Bahan baku - Kayu Palet 8 hari 300.000 2.400.000


untuk (sebulan)
- Lem Kayu
produksi 1
minggu - Kaca

- Paku
Tembak

- Kemasan

Operational Upah @ 2 orang 8 hari 30.000 / hari 480.000


Cost karyawan per karyawan
bulan produksi

@ 1 orang Satu 200.000/bln 200.000/bln


karyawan bulan
delivery dan
pengiriman
menuju JNE
express
(minggu
libur)

Biaya Proses Satu 100.000/bln 100.000


transport pengiriman bulan
(bensin) produk
dengan 1
unit motor

Maintenance Pemeliharaan Perawatan 1 75.000 75.000


Cost mesin dan alat dan
alat produksi service bila
dibutuhkan
per bulan

House Pengelolaan 1 50.000 50.000


keeping hygiene dan
sanitasi per
bulan

Total Cost 8.585.000

KEUNTUNGAN
Pendapatan Pendapatan
usaha

Penjualan
35pcs X Rp. 875.000
Frame 5R
@25.000

Rp.
Penjualan
35pcs X 1.050.000
Frame 6R
@30.000

Rp.
Penjualan
35pcs X 1.225.000
Frame 8R
@35.000

Rp.
Penjualan
35pcs X 1.400.000
Frame 10R
@40.000
+

Total Rp.
4.550.000

Pengeluaran Beban gaji Rp 680.000

Beban Rp. 100.000


transport
Rp. 100.000
Beban listrik
Rp. 50.000
Beban iklan Rp. 2.400.000

Beban bahan
baku
Rp. 125.000
Beban
perawatan
(maintenance
2 minggu
sekali + Rp. 100.000

housekeeping
+
seminggu
sekali)

Beban lain-
lain

Total Rp.
3.555.000

Laba Rp.
995.000

F. HPP (Harga Pokok Penjualan)

1. Tahap 1 (Menghitung Biaya Bahan Baku)

Biaya bahan baku = (saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku - saldo akhir
bahan baku) / total produksi per bulan
Biaya bahan baku = 2.700.000 + 2.400.000 - 300.000 = 4.800.000 / 140 = 34.285 ≈
34.300

2. Tahap 2 (Menghitung Biaya Produksi)

Biaya produksi = biaya bahan baku + ((biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead
produksi) / total produksi per bulan)

Biaya produksi = 34.300 + ((680.000 + 225.000) / 140) = 34.300 + 6.500 = 40.800

3. Tahap 3 (Menentukan Harga Pokok Produksi)

Total biaya produksi per produk : 5.705.000 / 140 = 40.800

Saldo awal persediaan barang per produk : 5.130.000 / 140 = 36.700

Saldo akhir persedian barang : 575.000 / 140 = 4.100

Harga Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan barang - saldo akhir
persediaan barang

Harga Produksi = 40.800 + 36.700 - 4.100 = 73.400

4. Tahap 4 (Menghitung HPP)

Persediaan Awal : 4.550.000 / 140 = 32.500

Persediaan Akhir : 10.000.000 / 140 = 71.500

HPP = Harga Pokok Produksi + Persediaan Awal - Persediaan Akhir

HPP = 73.400 + 32.500 - 71.500 = 34.400

Dengan demikian Harga Pokok Produksi yakni Rp 73.400.00 dan Harga Pokok
Penjualan (HPP) adalah Rp 34.400.00
BAB IV

HASIL
BAB V

A. KESIMPULAN
B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai