2.Merencanakan Program K3RS selama 3tahun kedepan( setiap 3 tahun dapat direvisi kembali
sesuai dengan kebutuhan).
1.Advokasi sosialisasi K3 pada seluruh jajaran Rumah Sakit ,baik bagi SDM Rumah Sakit,pasien
maupun pengantar pasien/pengunjung Rumah Sakit
2.Penyebar media komunikasi dan informasi baik melalui film,leaflet,poster,pamflet dan lain- lain
Promosi K3 pada setiap pekerja yang bekerja disetiap unit RS dan pada para pasien serta para
pengantar pasien,pengunjung RuahSakit.
1.PelatihanUmum K3RS
2.Pelatihan Intern Rumah Sakit,Khususnya SDM Rumah Sakit per unit Rumah Sakit
3.Pengiriman SDM Rumah Sakit untuk pendidikan formal,pelatihan lanjutan ,pelatihan lanjutan
seminar dan workshop yang berkaitan dengan K3.
7.Penyusunan pedoman Pengelolaan faktor resiko dan pengelolaan limah Rumah sakit
1.Mapping lingkugan tempat kerja (area atau tempat kerja yang dianggap beresiko dan berbahaya
Area atau tempat kerja yang belum melaksanakan program K3RS,area /tempat kerja yang sudah
melaksanakan program K3RS,area atau tempat kerja yang sudah melaksanakan dan
mendokumentasikan pelaksanakan program K3RS.
2.Evaluasi lingkunga tempat kerja (walk through dan observasi,wawancara SDM Rumah sakit ,survei
dan kuesioner,check list dan evalusi lingkungan tempat kerja secara rinci.
2.Membarikan pengobatan daperawatan serta rehabilitasi bagi SDM Rumah Sakit yang menderita
sakit.
3.Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental(rohani) dan kemampuan fisik SDM RumahSakit
4.Perlindungan spesifik denganpemberian imunisasi pada SDM Rumah Sakit yang bekerja pada area
atau tempat kerja yang beresiko dan berbahaya.
1.Pembinaan dan pengawasan keselamatan keamanan sarana prasarana dan peralatan kesehatan di
Rumah Sakit.
3.Pengelolaan ,pemeliharaan dan sertifikasi sarana prasarana dan peralatan Rumah Sakit
1.Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan pengelolaan limbah padat,cair dan gas
1.Inventarisasi jasa,bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya (Permenkes No. 472 tahun
19960
2.Membuat kebijakan dan prosdur pengadaan penyimpanan dan penanggulangan bila terjadi
kontaminasi dengan acuan lembar data keselamatan bahan(MSDS Material Safety Data Sheet atau
lembar data pengaman (LDP)lembar informasi daripabrik tentang sifat kusus(fifik/kimia) dari
bahan ,cara penyimpanan ,resikopajanan,dan cara penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
4.Inventarisasi tempat tempat yang beresiko dan berbahaya serta membuat denahnya
(laboratorium,rontgen,farmasi,CSSD,kamar oprasi ,genset,kamar isolasi penyakit menular dan lain
lain.)
7.Membuat rambu rambu tanda khusus jalan keluar untuk evakuasi apabila terjdi bencana
8.Memberikan alat pelindung diri (APD) ada petugas ditempat- tempat yang beresiko
(masker,apron,kaca mata,sarug tangan dan lain lain)
10.Pembentukan sistem komunikasi interna dan eksterna tanggap darurat Rumah Sakit
2.Pembuatan sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya(alur pelaporan kejadian nyaris celaka
dan celaka serta SOP pelaporan,penanganan dan tindak lanjut kejadian nyaris celaka(Near miss) dan
celaka.
3.Pendokumentasian data
.khusus (orang)
t.Data perizinan
w.Data pembinaan dan pengawasan terhadap kantin dan pengelolaan makanan di Rumah
Sakit(dapur)
x.Data promosi kesehatan dan keselamatan kerja bagi SDM Rumah Sakit,Pasien dan
pengunjung/pengantar pasien
y.Data petugas kesehatan RS yang berpendidikan formal kesehatan kerja ,sudah dilatih Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan Sudah dilatih tentang diagnosis PAK.
1.Melakukan internal audit K3 dengan menggunakan instrumen self asssment akreditasi Rumah Sakit
2.Umpan balik SDM Rumah Sakit melalui wawancara langsung,observasi singkat ,survei tertulis dan
kuesioner,dan evaluasi ulang
3.Analisis biaya terhadap SDM Rumah Sakit atas kejadian kejadian penyakit dan kecelakaan akibat
kerja.