Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH BENCANA BANJIR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL

WARGA GANG GERIANG TAPANG SINTANG

JURNAL ILMIAH

OLEH

ARYA NUSA WIJAYA

NIS/NISN

8356/0062369745

JURUSAN IPA

SMA SWASTA PANCA SETYA SINTANG

TAHUN 2023/2024
JURNAL ILMIAH

PENGARUH BENCANA BANJIR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL


WARGA GANG GERIANG TAPANG SINTANG

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan

Sekolah Menengah Atas Swasta Panca Setya Sintang

ARYA NUSA WIJAYA

NIS/NISN:

8356/0062369745

JURUSAN IPA

SMA SWASTA PANCA SETYA SINTANG

TAHUN 2023/2024

i
HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL ILMIAH

PENGARUH BENCANA BANJIR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL WARGA GANG


GERIANG TAPANG SINTANG

Disusun Oleh:

ARYA NUSA WIJAYA

NIS/NISN:

8356/0062369745

Telah dipertahankan di depan penguji


Pada tanggal:........................................................................

Disetujui

Pembimbing, Penguji,

Kristina Ondut, S.Pd Choryna Dewi Usna, S.Pd

Disahkan oleh
Kepala SMAS Panca Setya Sintang

Petrus Juli, S.S. M.M

ii
NIP. YS. 310782 0117 001

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini

Nama : ARYA NUSA WIJAYA

NIS/NISN : 8356/0062369745

Jurusan : XI MIPA 1

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan jurnal ilmiah ini hasil jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut

Yang Membuat Pernyataan

ARYA NUSA WIJAYA

iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI JURNAL
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ARYA NUSA WIJAYA

NIS/NISN : 8356/0062369745

Jurusan : XI MIPA 1

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada kepala SMA
Swasta Panca Setya Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive royalty-free right) atas
Jurnal Ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH BENCANA BANJIR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL


WARGA GANG GERIANG TAPANG SINTANG
Berdasarkan perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalty noneksklusif ini
SMA Swasta Panca Setya Sintang berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan Jurnal ilmiah saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Sintang,
Yang Membuat Pernyataan

ARYA NUSA WIJAYA

iv
Motto:
“ FORTIS FORTUNA ADIUVAT ”
( Keberuntungan Berpihak Pada Yang Berani )

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia-Nya,

jurnal ilmiah ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua saya yang sangat saya sayangi dan cintai yang telah memberikan

dukungan kepada saya.

2. Keluarga besar yang memotivasi saya untuk semangat menyelesaikan persekolahan ini.

3. Bapak dan Ibu Guru serta Teman-teman yang selalu mendukung dan memotivasi.

Semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan karunianya kepada kita semua. Amin.

vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................viii
ABSTRAK.....................................................................................................................................ix
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
STUDI KEPUSTAKAAN.............................................................................................................2
A. Studi Kepustakaan................................................................................................................2
1. Penelitian Terdahulu 1..........................................................................................................2
2. Penelitian Terdahulu 2..........................................................................................................3
METODE PENELITIAN..............................................................................................................5
1. Pemaparan Penelitian............................................................................................................5
A. Populasi dan Sample.............................................................................................................5
1. Populasi...............................................................................................................................5
2. Sample.................................................................................................................................5
B. Observasi................................................................................................................................6
C. Wawancara (Interview)........................................................................................................6
D. Gambaran Umum Gang Geriang Tapang..........................................................................7
E. Bencana Banjir di Gang Geriang Tapang..........................................................................8
1. Hasil Observasi...................................................................................................................8
2. Hasil Wawancara (Interview).........................................................................................10
3. Interpretasi........................................................................................................................13
4. Temuan..............................................................................................................................14
F. Upaya Yang dilakukan Untuk Mengatasi Kerugian Sosial.............................................16
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................................17
A. Kesimpulan..........................................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................18

vii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Jurnal Ilmiah ini dapat terselesaikan peneliti
sadar bahwa usaha dan perjuangan peneliti bukanlah merupakan perjuangan peneliti sendiri,
karena tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak mustahil Jurnal Ilmiah ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Oleh sebab itu peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena telah memcurahkan rahmat karunia-nya pada setiap tahapan
tahapan pembuatan Jurnal Ilmiah ini.

2. Ibu Kristina Ondut, S.Pd. Selaku pembimbing yang telah memberikan petunjuk, bimbingan,
arahan dan masukan berupa perbaikan dalam pembuatan Jurnal Ilmiah ini.

3. Pastor Petrus Juli, S.S,M.M. Selaku kepala SMA Swasta Panca Setya Sintang.

4. Bapak/Ibu guru SMA Swasta Panca Setya Sintang yang dengan sabar mendidik dan
memberikan ilmu nya.

5. Kedua Orang tua yang selalu sabar dan memberikan dukungan beserta doa dalam
menyelesaikan Jurnal Ilmiah ini.

6. Rekan-Rekan Senasib dan Seperjuangan Jurusan IPA 1 dan Angkatan 2023/2024, serta
pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala perbuatan baik Bapak, Ibu dan Rekan-rekan mendapat timbal balik
Tuhan Yang Maha Esa dan akhirnya peneliti berharap Jurnal Ilmiah ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan, khusunya dalam bidang ilmu pengetahuan sosial.

Sintang, 24 Juni 2023

ARYA NUSA WIJAYA

viii
ABSTRAK

Bencana banjir besar pada bulan Oktober 2021 melanda Permukiman Gang Geriang
Tapang RT. 14 RW. 04 Kelurahan Alai Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang, berdampak luas
bagi kehidupan warga masyarakat. Kerugian berupa hancur dan hilangnya harta benda yang
dimiliki warga maupun dampak kehidupan sosial masyarakat,peneliti mengambil beberapa jurnal
dan buku sebagai referensi dari tulisan ini.
Dampak kehidupan sosial bagi warga Gang Geriang Tapang pada saat bencana terjadi
dan setelah bencana terjadi. Dampak negatif dari bencana banjir besar bagi kehidupan sosial
masyarakat antara lain munculnya sikap cemburu, kesalahpahaman dan egois warga sebagai
pengaruh dari bencana banjir tersebut, sedangkan dampak positif dari bencana banjir besar
tersebut antara lain: munculnya sikap kebersamaan, kekompakan dan solidaritas antar warga
Gang Geriang Tapang, penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode observasi dan wawancara
disertai sample dan populasi sebanyak 4 orang.
Upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi dampak negative banjir besar yang
melanda Gang Geriang Tapang antara lain dengan meningkatkan peran pengurus RT,
meningkatkan ronda dan piket jaga lingkungan serta meningkatkan kegiatan gotong royong
kebersihan lingkungan permukiman, sehingga muncul gerakan kepedulian kebersihan dan
keindahan lingkungan permukiman.

Kata kunci : Bencana Banjir, Kehidupan Sosial dan Solidaritas.

ix
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pada penelitian pertama ini, peneliti menemukan beberapa permasalahan mendasar yang
terjadi di Gang Geriang Tapang, Jalan Kelam, Sintang, Kalimantan Barat. Permasalahan ini
muncul saat banjir melanda gang tersebut. Salah satu permasalahan utamanya adalah dampak
banjir terhadap kehidupan sosial warga sekitar Gang Geriang Tapang. Pada saat itu, banjir cukup
besar melanda wilayah ini, hancur dan kehilangan nya harta benda menjadi dampak pertama dari
banjir tersebut secara material.

Selain itu ada dampak positif dan negatif yang dialami oleh warga gang geriang tapang
yang tentu akan dibahas beserta dengan solusi. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas
rumusan masalah. Pertama Apa saja bentuk kerugian sosial yang diakibatkan bencana banjir
dialami oleh warga Gang Geriang Tapang? Lalu kemudian. Bagaimana Upaya yang dapat
dilakukan warga sekitar gang geriang tapang untuk mengatasi kerugian sosial yang diakibatkan
oleh bencana banjir?

Penelitian ini bersifat kualitatif dan Metode wawancara akan disusun dalam beberapa pertanyaan
yang akan diajukan kepada beberapa warga yang merasakan dampak tersebut. Beberapa pertanyaannya
adalah sebagai berikut: Apa dampak yang Anda rasakan ketika banjir melanda pada bulan Oktober 2021
dari segi kehidupan sosial Anda? Setelah merasakan dampak tersebut, upaya apa yang dapat Anda
lakukan untuk mengatasi kerugian tersebut? Selain itu, peneliti juga menggunakan metode observasi
untuk mendukung penelitian, dengan mengamati kondisi saat banjir terjadi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan persoalan yang berkaitan dengan
pengaruh atau dampak banjir terhadap kehidupan sosial warga gang geriang tapang disertai
dengan solusi untuk mengatasi persoalan tsb. Selain itu penelitian terdahulu dapat membantu
peneliti untuk mengkaji permasalahan serupa yang muncul. Dan dari studi terdahulu peneliti
dapat terbantu dalam menemukan dan menyimpulkan solusi yang tepat untuk menghadapi situasi
yang sama ketika banjir melanda di daerah tersebut maupun di daerah lain di sekitar sintang.

1
STUDI KEPUSTAKAAN

A. Studi Kepustakaan

Pada bagian studi kepustakaan ini, peneliti mengambil beberapa jurnal dan buku sebagai

referensi dari tulisan ini. Pada point ini, peneliti telah melihat jurnal yang dikerjakan oleh M

Haryo Hanifa, Darma Purniawan dan beberapa buku pendukung Pembuatan Jurnal ilmiah ini.

1. Penelitian Terdahulu 1

Jurnal 1 ditulis dan dipublikasikan oleh M Haryo Hanifa, jurnal yang berjudul

”ANALISIS DAMPAK BENCANA BANJIR ROB TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR

SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR” termasuk dalam jurnal geografi 11-15

2021. Dalam jurnalnya, Haryo mengatakan Peristiwa ini membuat terganggunya aktivitas sosial

yang disebabkan oleh rob (banjir). Interaksi ini berupa kegiatan olahraga pada sore hari,

melakukan ibadah, berkunjung ke rumah tetangga, karna adanya rob kegiatan tersebut semakin

hari semakin jarang di lakukan warga.

Banjir rob yang dari tahun ke tahun memberikan dampak sosial berupa terganggunya
kegiatan sehari-hari bagi warga yang ada di wilayah terdampak. Pada aspek ini masyarakat mulai
merasakan kegiatan sehari harinya menjadi terganggu. Kondisi ini membuat masyarakat lebih
mementingkan kehidupannya masing-masing. Dalam penelitiannya, M Haryo Hanifa
memberikan saran atas persoalan yang terjadi yakni,

Keberadaan bencana banjir rob yang melanda masyarakat pesisir Kecamatan Sayung
sangat membuat struktur sosial dan ekonomi masyarakat berubah, oleh karna itu pemerintah
setempat harus memberikan perhatian khusus agar masyarakat dapat bertahan ataupun pindah
dengan didampingi fasilitas yang memadai dan jaminan sosial ekonomi agar masyarakat tidak
kewalahan untuk beradaptasi di tempat tinggal yang baru.

2
2. Penelitian Terdahulu 2

Skripsi 2 ditulis dan dipublikasikan oleh Darma Purniawan skripsi yang berjudul

“KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PADA AREA TERDAMPAK BENCANA

BANJIR” termasuk dalam jurnal geografi Volume 05, No 01 Tahun 2017, 1-6. Dalam skripsi,

Darma menyebutkan, hubungan sosial masyarakat terdampak banjir di daerah penelitian

mengalami hambatan dalam melakukan kontak sosial berupa susahnya melakukan interaksi antar

sesama kurang lebih seperti apa yang dipaparkan di jurnal M Haryo Hanifa akan tetapi.

Masyarakat terdampak mampu secara aktif memelihara hubungan sosialnya dalam


kehidupan bermasyarakat di tengah hambatan banjir dengan wujud tindakan gotong royong
untuk menghadapi banjir yang melanda. Berbagai upaya adaptasi secara aktif dilakukan oleh
masyarakat terdampak banjir di daerah penelitian untuk dapat bertahan menghadapi bencana
banjir yang melanda lingkungan tempat tinggalnya. Adanya sikap merespon dengan wujud
gagasan dalam menyikapi banjir, kemampuan masyarakat dalam memelihara hubungan sosial di
tengah hambatan banjir, serta kemampuan masyarakat dalam menyesuaikan diri menghadapi
banjir

Dalam penelitiannya, Darma Purniawan memberikan saran atas persoalan yang terjadi
yakni. Diharapkan pemerintah segera menentukan kebijakan yang tepat dalam merencanakan
pembangunan fisik seperti upaya normalisasi sungai, pembangunan daerah resapan air serta
pembuatan tanggul. Pembangunan mental dan karakter manusia juga mutlak diperlukan.
Pembangunan manusia dapat ditempuh dengan metode edukasi dan sosialisasi pengelolaan
lingkungan di daerah terdampak banjir, serta lingkungan daerah sekitarnya yang terintegrasi
dengan daerah terdampak secara bijak dan humanis. Maka Berdasarkan referensi yang sudah
dipaparkan diatas diharapakan mampun menunjang penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

3
METODE PENELITIAN

1. Pemaparan Penelitian

Fokus utama dari penelitian ini adalah mengkaji permasalahan sosial yang terjadi akibat
banjir di lingkungan perumahan Jl. Kelam ,Gang Geriang Tapang, Sintang, Kalimantan barat
dengan pendekatan kualitatif serta memberikan solusi dari dampak yang dirasakan masyarakat
sekitar. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan beberapa metode yakni observasi dan
wawancara

A. Populasi dan Sample

1. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:117) yaitu: Populasi bukan hanya tentang orang,tetapi juga
obyek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki subyek
atau objek itu. Dan Suharsimi Arikunto (2002:28) menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian.

Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih peneliti adalah warga masyarakat yang berada
di lingkungan Gang Geriang Tapang, Sintang, Kalimantan Barat. Dan peneliti menggunakan
populasi sebanyak 4 orang.

2. Sample
Dalam menentukan sample tidak boleh sembarangan atau pun sesukanya, melainkan
harus representative. Purwanto (2007:242-243) mengemukakan bahwa “Supaya sample
representative, maka sample diambil sebagian dari populasi dengan cara tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan. Sedangkan menurut Sugiyono (1997:59) mengemukakan: Kualitas
sample sangat mempengaruhi kualitas hasil kesimpulan penelitian, karena kesimpulan penelitian
atas sample akan digeneralisasikan kepada populasi. Apa yang dipelajari dari sample
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi sehingga sample yang diambil dari populasi
harus betul-betul representative. Bila sample yang dipilih tidak representative, maka kesimpulan
yang dibuat atas populasi menjadi salah.

4
Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah pengurus RT 14 RW 004 Kelurahan Alai
Kecamatan Sintang, dan warga Gang Geriang Tapang sebanyak 3 orang, sehingga seluruhnya
berjumlah 4 orang.

B. Observasi

Observasi adalah proses memperoleh data informasi dari tangan pertama, dengan cara
melakukan pengamatan. Observasi dilakukan dengan tujuan mendapatkan sebuah kesimpulan
mengenai obyek yang diamati dan bertujuan menggambarkan sebuah obyek dan segala hal yang
berhubungan dengan obyek yang dikaji. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung.

Menurut Margono (dalam Uswatun 2020:25). Observasi digunakan untuk melihat dan
juga mengamati perubahan dari fenomena-fenomena sosial yang berkembang atau tumbuh dan
selanjutnya dapat dilakukan perubahan dari penilaian tersebut. Didasari oleh itu maka peneliti
mengamati dan melihat fenomena perubahan sosial apa saja yang terjadi pada warga di Gang
Geriang Tapang dan pada Gang itu sendiri.

C. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) adalah salah satu proses pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumber yang bersangkutan secara lebih mendalam
menurut Banister dkk (dalam Basuki,2006) wawancara (Interview) adalah percakapan dan Tanya
jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, dan menurut kerlinger (dalam
Basuki,2006) wawancara (Interview) adalah keadaan peran antar-pribadi berhadapan muka (face
to face), ketika seseorang yaitu pewawancara mengajukan beberapa pertanyaan yang dirancang
untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan. Berdasarkan pengertian diatas peneliti telah
merancang 2 pertanyaan yang akan diajukan kepada warga, guna medapatkan informasi yang
cukup mengenai penelitian ini.
Wawancara dilakukan secara langsung dengan responden yang telah penulis tetapkan

dalam sampel tersebut di atas, yakni ketua RT dan warga Gang Geriang Tapang berjumlah 3

orang. Wawancara ini agar diperoleh informasi nyata dari warga yang mengalami langsung

kejadian bencana banjir yang melanda Gang Geriang Tapang.

5
D. Gambaran Umum Gang Geriang Tapang

Gang Geriang Tapang merupakan salah satu komplek permukiman warga yang

terletak di Jalan Kelam, RT. 14 RW. 04 Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.

Komplek permukiman warga ini berbatasan langsung dengan Kelurahan Akcaya dan Kelurahan

Tanjungpuri, berdekatan dengan Taman Wisata Alam Hutan Wisata Baning Sintang. Wilayah

nya berada pada dataran rendah ditepi Sungai Ana yang langsung terhubung dengan Sungai

Kapuas.

Penduduk Gang Geriang Tapang berjumlah 38 (tiga puluh delapan) Kepala Keluarga

atau sekitar 80 (delapan puluh) jiwa, yang terdiri atas beberapa Suku dan Agama. Sebagian besar

penduduk bekerja di sektor formal (pegawai) dan perdagangan / jasa.

Perumahan penduduk berada di sepanjang jalan Gang dan beberapa berada di dalam

anak gang atau kebelakang gang, padat dan beraturan berjumlah 38 (tiga puluh delapan) rumah

dan beberapa rumah kost atau kontrakan.

Infrastruktur jalan Gang Geriang Tapang sudah memadai karena telah dilakukan

pengaspalan jalan, fasilitas air bersih berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Senentang Sintang yang berjalan dengan baik dan lancar, sedangkan fasilitas listrik berasal dari

PLN Sintang. Internet dan telekomunikasi juga dapat di akses dengan baik.

Hubungan sosial kemasyarakat warga Gang Geriang Tapang berjalan dengan baik,

hamper tidak pernah terjadi perselisihan sosial antar warga. Namun dikarenakan sebagian besar

warga bekerja pada sektor formal dan perdagangan atau jasa, mengakibatkan interaksi sosial

warga tidak terlalu Nampak pada pagi hingga sore hari karena kesibukan masing-masing.

6
Selain bekerja di sektor formal dan perdagangan/jasa, warga Gang Geriang Tapang

juga banyak yang memelihara hewan berupa ayam, itik dan ikan serta sarang burung wallet,

sebagai penghasilan tambahan.

Gambar 1. Kondisi Jalan Gang Geriang Tapang pada saat tidak Banjir

E. Bencana Banjir di Gang Geriang Tapang

1. Hasil Observasi
Seperti pengertian diawal, Observasi adalah proses memperoleh data informasi dari
tangan pertama, dengan cara melakukan pengamatan. Observasi dilakukan dengan tujuan
mendapatkan sebuah kesimpulan mengenai obyek yang diamati dan bertujuan menggambarkan
sebuah obyek dan segala hal yang berhubungan dengan obyek yang dikaji. Observasi dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Sejak Gang Geriang Tapang ada, sekitar tahun 1997, Gang Geriang Tapang telah

beberapa mengalami bencana banjir. Baik bencana akibat luapan air hujan maupun akibat luapan

sungai Kapuas. Selama saya bertempat tinggal di Gang Geriang Tapang saya telah mengalami 3

(tiga) kali banjir, menurut warga sebelumnya juga telah sering terjadi banjir di Gang Geriang

Tapang. Namun banjir terbesar yang dialami warga Gang Geriang Tapang adalah banjir pada

bulan Oktober tahun 2021, yang merupakan banjir terbesar di Sintang selama 50 tahun terakhir.

Bencana banjir sebelum bulan Oktober tahun 2021 tidak berdampak luas atas

kerugian warga yang ada, hanya sebagian kecil warga yang rumahnya lebih rendah dari daratan

7
jalan gang yang terkena dampaknya. Namun banjir besar yang melanda Gang Geriang Tapang

pada bulan Oktober 2021 berdampak sangat luas karena berlangsung sangat lama. Rumah warga

lebih dari 20 hari terendam air akibat banjir tersebut. Ketinggian air dalam rumah warga berkisar

antara 50 cm – 2 meter.

Sebagian besar warga mengungsi ke daerah yang tidak berdampak banjir, baik di

rumah keluarga maupun di pengungsian yang disediakan oleh pemerintah daerah. Akibat

lamanya air merendam rumah warga dan pemukiman, banyak harta benda warga yang menjadi

rusak dan lapuk. Hewan peliharaan juga banyak yang mati dan hilang terbawa banjir.

Gambar 2. Kondisi Jalan Gang Geriang Tapang saat banjir bulan Oktober 2021

Peneliti melakukan observasi pada bulan Oktober tahun 2021, pada saat mengobservasi,
peneliti menemukan beberapa dampak yang terjadi secara langsung yang memiliki keterkaitan
dengan kehidupan sosial warga masyarakat di sekitar lingkungan tersebut, Banjir besar yang

8
melanda Gang Geriang Tapang bulan Oktober 2021 memiliki dampak yang sangat luas bagi
kehidupan warga. Kerugian terbesar adalah berupa kerugian harta benda yang dimiliki warga.
Hamper seluruh rumah warga terendam selama 20 hari. Beberapa kerugian harta benda yang
diderita warga akibat banjir tersebut antara lain:
1. Dinding rumah triplek hancur;
2. Perabotan rumah tangga (kompor, piring, gelas, dan lain-lain);
3. Mebel (lemari, meja, kursi, dan lain-lain);
4. Peralatan elektronik (Kulkas, Televisi, Handphone, Dispenser, Rekuker dan lain-lain);
5. Hewan peliharaan (Ayam, Itik dan Ikan);
6. Tanaman Hias (bunga);
7. Kendaraan motor;
Kerugian harta benda tersebut kalau dihitung nilainya ditaksir mencapai ratusan juta
rupiah. Belum lagi tambahan biaya saat berada pada pengungsian yang harus ditanggung, baik
yang mengunsi di rumah saudara, tempat pengungsian dan mengontrak rumah.

2. Hasil Wawancara (Interview)

Berdasarkan pengertian diatas peneliti telah merancang 2 pertanyaan yang akan diajukan kepada
warga, guna medapatkan informasi yang cukup mengenai penelitian ini.

1. Apa Dampak yang anda rasakan ketika banjir melanda pada bulan oktober 2021 dari segi

kehidupan sosial anda?

2. Menurut anda Upaya Yang dilakukan Untuk Mengatasi Kerugian Sosial?

Berdasarkan 2 pertanyaan tersebut peneliti mewawancarai 4 narasumber Yohanes, Idriyan


saputra, Reno, dan Catur pangestu berikut ini, peneliti memaparkan pertanyaan dan jawaban atas
persoalan yang berkaitan dengan dampak dan solusi dari kerugian sosial akibat banjir.

1. Yohanes

Yohanes 61 tahun merupakan ketua RT 14 RW 04 Kelurahan Alai Kecamatan Sintang


adalah pimpinan RT yang berada di wilayah Gang Geriang Tapang. Kepada Yohanes

9
disampaikan pertanyaan terkait dengan Apa dampak sosial dan ekonomi warga Gang Geriang
Tapang akibat Banjir dan bagaimana upaya RT dalam menangani dampak tersebut?

Dari penjelasan Yohanes diungkapkan bahwa dampak terjadinya banjir yang melanda
Gang Geriang Tapang sangat banyak, terutama kerugian materi warga Gang, berupa rusaknya
rumah tempat tinggal, rusaknya perabot rumah tangga, rusaknya pakaian, sarana air bersih dan
listrik terganggu, bahkan banyaknya hewan peliharaan yang hilang atau mati. Dampak sosial
terkait banjir berupa yang dirasakan adalah adanya kecemburuan sosial saat adanya bantuan
makanan dan bantuan material lannya, juga munculnya egoisme warga karena lebih
mementingkat keselamatan dan keamanan masing-masing.

Sedangkan upaya yang dilakukan oleh pengurus RT saat bencana melanda Gang Geriang
Tapang antara lain:

a. menggalang solidaritas warga untuk saling membantu;


b. menggalang dan mencari bantuan sembako kepada pemerintah daerah dan lembaga
swadaya masyarakat;
c. membuat pos keamanan bersama untuk menjaga lingkungan Gang;
d. membuat group whatsApp warga lingkungan untuk jaringan komunikasi;
e. melaksanakan kerja bhakti dan gotong royong membersihkan lingkungan Gang;
f. melakukan evakuasi harta benda dan warga yang terkena banjir rumahnya;
g. mencarikan tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya terkena banjir.

2. Catur Pangestu (Dewo)

Catur pangestu atau kerab disapa Dewo berusia 16 tahun merupakan seorang pelajar

Kelas 10 SMA di sebuah persekolahan negeri di sintang,yang juga menjadi narasumber peneliti

yang mengalami kerugian sosial yang lumayan minim juga seperti narasumber yang pertama,

sama seperti itu juga peneliti mengajukan 2 pertanyaan yang sama

Apa dampak yang anda rasakan ketika banjir melanda pada bulan oktober 2021 dari segi
kehiudpan sosial anda?

10
Menurut Dewo, dia tidak ingin memelihara hewan hewan peliharaan seperti contoh

anjing,kucing dan ikan-ikan dikarenakan hewan hewan tersebut hilang,diakibatkan tinggi nya

debit air dan hal tersebut membuat dia lumayan menyesal setelah memelihara sekian lama. Lalu,

setelah dampak yang dirasakan tersebut apa upaya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi

kerugian tersebut?

Dewo hanya bisa mengikhlas kan hilang nya hewan hewan tersebut dan menahan

penyesalan karena tidak melakukan tindakan yang mungkin dapat menyelamatkan hewan-hewan

tersebut sebelum hilang dari lingkungan tersebut.

3. Reno

Reno 16 tahun Merupakan seorang pekerja di suatu pencucian motor di daerah

menyumbung yang kebetulan tinggal di di sebelah Gang Geriang Tapang, Reno mengalami

kerugian yang lumayan sedang dan sama seperti 2 narasumber diatas peneliti mengajukan

pertanyaan yang sama

Apa dampak yang anda rasakan ketika banjir melanda pada bulan oktober 2021 dari segi
kehiudpan sosial anda?

Menurut Reno terendamnya rumah merupakan kerugian yang paling berat yang dialami

yang sekaligus menjadi tekanan pikiran dikarnakan mereka hanya memiliki satu rumah dan

mereka juga tidak tau harus mengungsi dimana lagi setelah debit air yang terus meninggi. Lalu,

setelah dampak yang dirasakan tersebut apa upaya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi

kerugian tersebut?

Menurut Reno, Seharusnya pemerintah sudah memikirkan rencana tempat pengungsian

warga beberapa hari sejak banjir melanda sintang dan melakukan tindakan bantuan evakuasi ke

warga yang terdampak parah sehingga dapat meminimalsir tekanan pikiran yang dialami

masyarakat.

11
4. Idriyan Saputra (Selowot)

Idriyan Saputra atau Selowot panggilanya berusia 18 tahun merupakan narasumber

terakhir yang peneliti wawancarai dan merupakan narasumber yang berdampak parah sama

seperti Reno, Idriyan Saputra juga bekerja di salah satu pencucian motor di daerah menyumbung

dan sama sebelumnya peneliti mengajukan 2 pertanyaan

Apa dampak yang anda rasakan ketika banjir melanda pada bulan oktober 2021 dari segi
kehiudpan sosial anda?

Menurut Idriyan, Kerugian harta benda bahkan ter-rendamnya rumah bahkan dikarnakan

tinggi nya debit air Idriyan kesusahan untuk berangkat bekerja, hal-hal tersebut memberikan

tekanan psikologis tutur dia. Lalu, setelah dampak yang dirasakan tersebut apa upaya yang bisa

anda lakukan untuk mengatasi kerugian tersebut?

Menurut Idriyan, berdasarkan hal hal yang terjadi peran serta pemerintah sangat

diharapkan guna membantu masyarakat kecil. Melakukan kerjasama evakuasi harta benda yang

terendam, akan tetapi dia pribadi dan keluarga hanya bisa mengikhlas kan apa yang maha kuasa

takdirkan.

3. Interpretasi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara (Interview) yang telah peneliti lakukan maka

didapatkan persoalan yang mendasar yakni, pengaruh banjir terhadap kehidupan sosial warga

sekitaran Gang Geriang Tapang, membawa tekanan psikologis yang menimbulkan penyesalan,

kebingungan. Tidak hanya tekanan psikologis yang dialami oleh warga masyarakat di sekitar

Gang Geriang Tapang tetapi juga kerugian material berupa harta benda,perabotan rumah tangga

yang memicu terganggunya kehidupan sosial warga, adapula persoalan lain seperti munculnya

12
sikap egois antar warga dikarenakan mereka lebih mementingkan menyelamatkan harta benda

mereka dibandingkan membantu tetangga-tetangga nya.

Sebagai manusia kita tidak boleh mengedepakan kepentingan individu karena kita itu

mahkluk sosial yang diciptakan oleh tuhan untuk saling membutuhkan, saling tolong menolong

Persoalan persoalan tersebut sebenarnya bisa mudah ditangani dengan kerja sama antar

pemerintah dan warga sekitar sehingga situasi darurat tersebut bisa segera terselesaikan.

4. Temuan
Adapula persoalan yang dihadapi pada waktu terjadi banjir pada oktober 2021 dimana

ada kejadian percobaan pencurian ayam yang dilakukan oleh beberapa orang diluar lingkungan

Gang Geriang tapang, akan tetapi persoalan itu berhasi diatasi oleh grup ronda malam di

sekitaran lingkungan perumahan.

Dari situ dapat dilihat bahwa dampak banjir terhadap kehiduapan sosial tidak hanya

terjadi di lingkungan warga Gang Geriang Tapang saja, akan tetapi mungkin seluruh warga

masyarakat sintang yang terdampak pada waktu itu, banjir membuat warga sulit pergi bekerja

bahkan ada tempat kerja yang tutup dikarenakan terrendam banjir.

Hal tersebut memicu warga-warga yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-

hal yang diluar akal pikiran mereka, demi makanan. Dari persoalan tersebut, peneliti

merekomendasikan suatu usulan baru, yakni meningkatkan solidaritas antar warga sehingga kita

dapat bahu membahu, Menata kembali kebersamaan antar warga agar lebih peduli dan tanggap

bencana, baik antar warga masyarakat ataupun pemerintah dengan demikian permasalahan

pengaruh banjir terhadap kehidupan sosial dapat diatasi dengan baik.

13
Banjir besar yang melanda Gang Geriang Tapang bulan Oktober 2021 memiliki
dampak yang sangat luas bagi kehidupan warga. Kerugian terbesar adalah berupa kerugian harta
benda yang dimiliki warga. Hampir seluruh rumah warga terendam selama 20 hari. Beberapa
kerugian harta benda yang diderita warga akibat banjir tersebut antara lain:
1. Dinding rumah triplek hancur;

2. Perabotan rumah tangga (kompor, piring, gelas, dan lain-lain);

3. Mebel (lemari, meja, kursi, dan lain-lain);

4. Peralatan elektronik (Kulkas, Televisi, Handphone, Dispenser, Rekuker dan lain-lain);

5. Hewan peliharaan (Ayam, Itik dan Ikan);

6. Tanaman Hias (bunga);

7. Kendaraan motor;

Kerugian harta benda tersebut kalau dihitung nilainya ditaksir mencapai ratusan juta
rupiah. Belum lagi tambahan biaya saat berada pada pengungsian yang harus ditanggung, baik
yang mengunsi di rumah saudara, tempat pengungsian dan mengontrak rumah.
Selain dampak kerugian berupa harta benda yang diderita warga Gang Geriang
Tapang tersebut, banjir besar juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak sosial
masyarakat warga Gang Geriang Tapang selama bencana melanda dan setelah bencana dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Dampak Sosial Saat Bencana

a. Adanya kecemburuan antar warga atas penerimaan bantuan bencana dari pihak lain;

b. Adanya kesalahpahaman antar warga akibat banyaknya sampah yang timbul;

c. Timbul sifat egois warga akibat tekanan psikologis kerugian harta benda;

2. Dampak Sosial Setelah Bencana

a. Muncul gerakan sosial kebersihan lingkungan;

b. Warga menjadi sadar akan kebersihan lingkungan;

c. Warga menjadi enggan memelihara hewan peliharaan;

14
F. Upaya Yang dilakukan Untuk Mengatasi Kerugian Sosial

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, interprestasi serta temuan yang


dilakukan penulis, maka diperoleh infromasi untuk mengatasi dampak sosial kemasyarakatan
yang timbul akibat bencana banjir tersebut di atas, maka upaya yang dilakukan antara lain:
1. Pada Saat terjadi Bencana

a. Membuat jadwal ronda dan piket jaga lingkungan;

b. Memberikan informasi melalui media sosial dalam bentuk Group WhatAap (WAG);

c. Meningkatkan solidaritas antar warga dalam bentuk penggalangan bantuan makanan

dan minuman;

d. Melakukan kerjasama evakuasi harta benda yang terendam;

Gambar 4. Kegiatan Penggalanagan Bantuan Makanan dan Minuman

2. Setelah Bencana

a. Memperkuat peranan pengurus RT;

b. Melakukan kegiatan rutin kebersihan lingkungan;

c. Menata kembali kebersamaan antar warga agar lebih peduli dan tanggap bencana;

15
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bencana

banjir yang melanda Gang Geriang Tapang berdampak luas terhadap kehidupan warga. Dampak

yang dirasakan adalah kerugian harta benda warga dan dampak sosial kehidupan masyarakat.

Dampak sosial tersebut berakibat pada perubahan sikap dan prilaku warga baik pada saat

bencana melanda maupun setelah bencana melanda.

Dampak sosial yang sangat dirasakan adalah munculnya kecemburuan sosial,

Kebingungan(tekanan psikologis),kesalahpahaman dan sikap egois warga, namun terdapat

dampak positif akibat bencana melanda yakni muncunya sikap kepedulian menjaga kebersihan

lingkungan dan sikap gotong royong menjaga lingkungan bersama.

Untuk mengatasi dampak sosial tersebut telah dilakukan upaya mengatasinya berupa

penguatan peranan pengurus RT, ronda dan piket jaga lingkungan, pembuatan media komunikasi

berupa Group Whatsapp (WAG) dan meningkatnya solidaritas antar warga Gang Geriang

Tapang dalam melakukan evakuasi harta benda dan menjaga kebersihan lingkungan, edukasi dan

sosialisasi pengelolaan lingkungan di daerah terdampak banjir

B. Saran
Sebagai antisipasi atas adanya bencana banjir kedepan, maka disarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Warga diharapkan tetap kompak dalam menjaga kebersihan lingkungan permukiman;

2. Warga diharapkan tetap menjaga solidaritas antar warga;

3. Meningkatkan kegiatan gotong royong menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan

permukiman.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mukminan. (2015). Suplementasi Ilmu Sosial. :Yogyakarta.

Banister dkk (dalam Basuki,2006). Pengertian Wawancara. :Jakarta;Wedatama Widya Sastra.

Nasution. (2003). Penelitian Kualitatif. :Bandung.

Lincoln and Guba (Sugiono.2009:76). Langkah-Langkah Wawancara. :Bandung.

Margono (Dalam Uswatun, K 2020). Buku Pengantar Microteaching. :Yogyakarta.

Purniawan, Darma (2017). Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Area Terdampak
Banjir. :Semarang.

M, Hanifa, Haryo. (2021). Analisa Dampak Bencana Banjir Rob Terhadap Perubahan
Struktur Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Pesisir. :Surakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai