Anda di halaman 1dari 31

Varians dan

Kontrol Dalam
Penelitian
Eksperimental
Kelompok 4
Anggota Kelompok

Nurma Yunita Valen Pramisti Rahmafitri A


1801620001 1801620019 1801620062

Tannia Annisa M Rahma Ardani P Juleha


1801620071 1801620079 1801620171

PAGE 02
Varian &
Kontrol
Apa maksud varian dan kontrol
dalam penelitian?
Varians

Varians adalah salah satu pengukuran penyebaran


sejumlah skor yang menunjukkan berapa jauh skor
tersebut menyebar dan berapa besar derajat perbedaan
antara satu skor dengan skor lainnya.

Dalam suatu penelitian eksperimental, varians yang


merupakan objek penelitian adalah Varians Total (VT).

VT = (⅀𝑥²) / 𝑛

PAGE 04
Varians Total

Varians Total (VT)

Non- Varians Varians


Sistematik
Sistematik Antar Kelompok Dalam Kelompok

Varians yang Varians yang Varians yang Varians yang


berasal dari berasal dari berasal dari berasal dari
variasi skor VT variasi skor VT variasi skor VT variasi skor VT
yang disebabkan yang di sebabkan yang disebabkan yang tidak
oleh variabel oleh faktor yang oleh manipulasi disebabkan oleh
yang diketahui tidak diketahui yang dilakukan variabel yang
peneliti. peneliti peneliti. dimanipulasi
(pengaruhnya oleh peneliti.
tidak dapat
dikontrol) PAGE 05
Varians Total

Varians Varians
Antar Kelompok vs Dalam Kelompok

VT = VAK + VDK

Suatu penelitian eksperimental bertujuan untuk menganalisis varians


total (VT) untuk menentukan berapa besar dari VT yang berasal dari
manipulasi (VAK) dan apakah VAK siginifikan atau tidak.

F = 𝑉AK / 𝑉DK
PAGE 06
Prinsip MaksMinKon

1 2
Maksimalkan Minimalkan

3
Kontrol

PAGE 07
Contoh bentuk perhitungan
VT, VAK, VDK, dan F

Seorang peneliti hendak Berikut skor ke 8 anak pada


mengetahui efektivitas penelitian tersebut :
pemberian instruksi terhadap
kecepatan menggambar grafik
dengan menggunakan komputer KK KE
pada anak laki-laki berusia
10 tahun. Untuk itu peneliti 11 5
menggunakan 8 orang anak
yang secara random
10 4
dimasukkan ke dalam KE
8 2
(mendapat instruksi) dan ke
dalam KK (mendapat pelatihan 7 1
mengingat). :
PAGE 08
Menghitung Varians

X x x²
11 5 25

10 4 16

8 2 14
VT = (⅀𝑥²) / 𝑛
7 1 1
5 -1 1 VT = (92) / 8
4 -2 4
2 -4 16 VT = 11,5
1 -5 25
Grand 48:8=6
mean
⅀x² 92
PAGE 09
Menghitung Varians Antar
Kelompok (VAK)
Xg x x²
KK 9 3 9
KE 3 -3 9
Grand 12:2=6
mean
⅀x² 18

Vg KK = (⅀KK) / 𝑛 Vg KE = (⅀KE) / 𝑛

= 11+10+8+6 / 4 = 5+4+2+1 / 4

Vg KK = 9 Vg KE = 3
PAGE 10
Menghitung Varians Antar
Kelompok (VAK)

Xg x x²
V AK = (⅀x²) / 𝑛
KK 9 3 9
KE 3 -3 9 = 18 / 2
Grand 12:2=6
mean
⅀x² 18 V AK = 9

PAGE 11
Menghitung Dalam
Kelompok (VDK)
KK KE Varians Total (VT)
X x x² X x x²
4 4
VT = VAK + VDK
11 2 5 2
10 1 1 4 1 1
11,5 = 9 + 2,5
8 -1 1 2 -1 1
11,5 = 11,5
7 -2 4 1 -2 4 F = VAK / VDK
= 9 / 2,5
Grand 36:4=9 12:4=3
mean
⅀x² 10 10
= 3,6

V KE = (⅀x²) / 𝑛 V KK = (⅀x²) / 𝑛 Semakin besar nilai F, maka makin


= 10 / 4 = 10 / 4 besar kemungkinan bahwa pengaruh
V KE = 2,5 V KK = 2,5 VB terhadap VT signifikan.

Jadi, V DK = (V KK + V KE) / 2 = (2,5 + 2,5) / 2 = 2,5 PAGE 12


Kontrol

Kontrol dapat berarti memisahkan variabel yang mungkin


menjadi “penyebab” dari gejala yang diteliti dengan
variabel-variabel lain. Kontrol terhadap VS berarti
menghilangkan pengaruh VS dari VT. VS dapat dikontrol
dengan teknik tertentu pada suatu penelitian
eksperimental.

VS (variabel sekunder), yaitu sebab-sebab lain


(variabel) yang turut berkontribusi/mempengaruhi VT
selain VB.

PAGE 13
Sumber Variabel Sekunder

Variabel Variabel
Subyek lingkungan

Variabel Variabel
pengukuran peneliti

PAGE 14
Teknik Kontrol
Terhadap
Variabel
Sekunder
Kontrol terhadap VS berarti
menghilangkan pengaruh VS dari VT.
PAGE 16

1. Randomisasi
Penelitian > 1 kelompok
Dalam randomisasi prosedur memasukkan
subjek secara acak pada sampel
penelitian ke dalam setiap kelompok
penelitian yang ada (yaitu KK dan KE)
sehingga KK dan KE ini dapat diasumsikan
setara sebelum suatu manipulasi
dilakukan.
Dalam setiap penelitian eksperimental
yang berdesain between-subject biasanya
perlu diusahakan untuk menggunakan
teknik kontrol randomisasi mutlak.
PAGE 17

2. Eliminasi
Teknik kontrol dengan meniadakan atau
menghilangkan VS. Tetapi tidak semua VS
dapat dikontrol oleh eliminasi ini
karena tidak semua VS dapat dihilangkan.
Dapat digunakan pada penelitian
eksperimental yang berdesain between
subject maupun berdesain within-subject.
Teknik kontrol eliminasi ini
penggunaannya terbatas.

Contoh: Pengaruh musik klasik terhadap ingatan,


kebisingan bisa dikontrol dengan menggunakan
ruangan kedap suara
3. Konstansi PAGE 18

(Balancing)
Konstansi seringkali digunakan untuk
menghilangkan pengaruh VS terhadap VT,
akan tetapi bukan berarti VS tersebut
tidak terdapat dalam penelitian
Konstansi sering diartikan sama atau
setara.
Konstansi ini mengacu pada dua hal,
yaitu Konstansi Kondisi dan Konstansi
Karakteristik Subjek (Matching dan
Blocking)
Terdapat 2 teknik untuk mencapai
kontansi karakteristik subjek:

Matching
Dilakukan dengan mengurutkan nilai atau skor dari suatu
karakteristik (Sebagai VS) untuk setiap subjek, kemudian
dibuatkan pasangan berdasarkan urutan tersebut.

Syarat untuk melakukan teknik matching:


Apabila besar atau nilai VS setiap subjek sudah atau
dapat diketahui oleh peneliti sebelum penelitian
dilakukan
Apabila hanya melibatkan dua kelompok penelitian
eksperimental

PAGE 19
SUBJEK SKOR IQ NO.URUT PASANGAN SUBJEK

A 100 1 1 A,D
B 99 2 2 F,C
C 102 3 3 B,E
D 100 4
E 106 5
KE KK
F 104 6
A D

F C

Contoh: B E

PAGE 20
Terdapat 2 teknik untuk mencapai
kontansi karakteristik subjek:

Blocking
Menyetarakan kelompok penelitian yang terlibat dengan
menyamakan jumlah subjek yang memiliki kategori VS yang
sama pada setiap kelompok.Blocking ini tidak membutuhkan
skor atau nilai VS dari setiap subjek, melainkan hanya
kategorisasi dari VS

Kelebihan blocking dibanding matching:


Blocking dapat dilakukan apabila hanya diketahui penggolongan
dari VS setiap subjek, sehingga tidak diperlukan skor VS.
Penerapan blocking lebih luas dibandingkan matching karena
tidak semua VS merupakan variable kontinu
Karena tidak melibatkan pasangan subjek seperti matching, maka
PAGE 21
blocking dapat digunakan pada penelitian eksperimental dengan
2 kelompok atau lebih.
SUBJEK INTELEGENSI INTELEGENSI SUBJEK

A RATA-RATA KURANG D,E


B CERDAS RATA-RATA A,C
C RATA-RATA CERDAS B,F
D KURANG

E KURANG
INTELEGENSI KE KK
F CERDAS
KURANG D E

RATA-RATA A C

Contoh: CERDAS B F

PAGE 22
4. Variabel Sekunder
dijadikan Variabel
Bebas Kedua

VS dapat dimasukkan ke dalam penelitian


dan menjadi VB kedua untuk dapat dilihat
bersama dengan VB bagaimana pengaruhnya
terhadap VT
VS yang menjadi VB kedua berupa
variabel lingkungan atau karakteristik
subjek.

PAGE 23
VB 1: METODE PENGAJARAN

CERAMAH DISKUSI

VB: TRADISIONAL KE1 KE2


FORMASI
TEMPAT
DUDUK BERKELOMPOK KE3 KE4

Contoh:
PAGE 24
5. Kontrol Statistik
Dalam teknik ini, VS sudah mempengaruhi
VB terlebih dahulu, kemudian baru
dikontrol secara statistik dengan
mengeluarkan pengaruh VS dari VT dengan
menggunakan perhitungan statistik.
Rumus yang digunakan adalah analisis
kovarians (analysis of covariances atau
ancova). Dengan syarat: VS adalah
variabel kontinu dan skor atau nilai VS
dari setiap subjek penelitian dapat
diketahui.

PAGE 25
6. Counterbalancing

Digunakan untuk mengontrol efek urutan


(sequencing effect) yang timbul akibat
pemberian beberapa perlakuan pada
masing-masing subjek penelitian.
Teknik ini hanya dilakukan pada
penelitian eksperimental berdesain
within-subject.

PAGE 26
Terdapat dua teknik
counterbalancing yang
dapat dilakukan, yaitu:

Intrasubject Counterbalancing
Dilakukan untuk mengontrol sequencing effect dengan
memberikan setiap subjek perlakuan pada suatu urutan
kemudian diberikan lagi dengan urutan terbalik (Teknik
ABBA counterbalancing)

Kelemahan pada teknik ini:


Setiap perlakuan diberikan lebih dari sekali pada
subjek, dengan itu, waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penelitian menjadi lebih lama

PAGE 27
PERLAKUAN (WARNA KEMASAN)
SUBJEK
A B B A

S HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU


Contoh:

T HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU

U HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU

V HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU

W HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU

X HIJAU PUTIH PUTIH HIJAU

PAGE 28
Terdapat dua teknik
counterbalancing yang
dapat dilakukan, yaitu:

Intragroup Counterbalancing
Berusaha untuk mengontrol sequencing effect melalui
kelompok, bukan melalui subjek. Teknik ini lebih efisien
karena urutan perlakuan yang berbeda diberikan kepada
kelompok subjek yang berbeda.

PAGE 29
PERLAKUAN
(WARNA KEMASAN)
SUBJEK
1 2

S HIJAU PUTIH
Contoh:

T HIJAU PUTIH

U HIJAU PUTIH

V PUTIH HIJAU

W PUTIH HIJAU

X PUTIH HIJAU
PAGE 30
Terima Kasih
Sudah Menyimak

Anda mungkin juga menyukai