A. Tema Seminar
Kesehatan Lainnya
B. Jumlah Peserta
171 Orang
D. Narasumber
1. Arfiana, S.Kep.,Ns.,FISQUA
3. Istiqomah, S.Kep.,Ns
4. Al Dadi, S.Kep.,Ns
5. Dr.dr.Andaru Dahesihdewi,M.Kes,Sp.PK(K)
6. Tri Hartati,APP.,M.Kes.
7. Dr.Rizqa Humardewayanti,Sp.PD,KPTI
8. Riyantinah, S.Kep.,Ns
9. Yuli Alfiah,AMK
E. Materi
Program PPI
A. kewaspadaan isolasi
1. kewaspadan standar
a. cuci tangan
Kriteria spaulding
1) non kritikal
adalah alat yang menyentuh permukaan tubuh. Contoh alat non
kritikal yaitu manset tensi, EKG. Teknik pembersihan dengan steril
tingkat rendah
2) semi kritikal
Adalah alat yang menyentuh sampai dengan mukosa tubuh. Contoh
alat semi kritikal adalah gudel. Teknik pembersihan dengan DTT
atau sterilisasi
3) kritikal
Adalah alat yang kontak dengan cairan tubuh pasien seperti darah.
Contoh alat kritikal adalah mess. Teknik pembersihan dengn
sterilisasi.
d. pengendalian lingkungan
e. pengelolaan limbah
h. penempatan pasien
Jenis-jenis spesimen :
A. Kebersihan alat, dimana alat digunakan pasien harus dicuci dengan air sabun,
dibilas 1 (menggunakan dengan panas 160F-170F), pembilasan ke-2
(menggunakan air panas dengan suhu 180F).
B. Penyimpanan makanan. Dalam menyimpan makanan harus dikelompokkan
tidak boleh dicampur aduk. Prinsip penyimpanan makanan adalah sesuai bahan
makanan, suhu ruangan penyimpanan makanan, isi lemari pendingan (tidak
sesek dan tidak sering dibuka).
C. Pengangkutan makanan. Harus menggunakan troli tertutup. Dalam
pendistribusian menggunakan jalur yang berbeda atau menggunakan jam yang
berbeda apabila hanya tersedia 1 jalur saja, penggunaan troli untuk mengangkut
makanan harus dipisahkan, guna mencegah kontaminasi silang. Sebaiknya
makanan dimakan maksimal 2 jam setelah penyajian.
D. Mengolahan makanan
1. syarat tepat,
suhu maksimal saat mengolah makanan 30C, air memenuhi syarat air
minum, tidak terkontaminasi, rapat serangga dan tikus, asap keluar dengan
cepat, dan tempat sampah tertutup.
2. tenaga pengolah/penjamah makanan
tenaga pengolah makanan harus terbebas penyakit (perlu dilakukan rectal
swab/6 bulan pada petugas peyaji makanan untuk mengetahui status
kesehatan), saat melakukan pengolahan meminimalisir menyentuh bagian
tubuh (mulut, telinga, hidung atau menggaruk bagian tubuh), tidak memakai
perhiasan, kuku tangan selalu pendek, tidak merokok, menggunakan apron,
dan menghindrai batuk didepan makanan.
3. cara pegolahan makanan
peralatan pengolahan tidak dicampur adukan penggunanya, perabotan harus
bersih dan bebas kuman, makanan diolah sesuai spesifikasi.
E. Penyimpanan dingin
Dalam penyimpan bahan makanan dingan harus memperhatikan suhu
tempat pendingin dan lama bahan yang bisa disimpan di dalam suhu dingin
tersebut.
F. Penyajian makanan, makanan harus tertutup dan disajikan.
SPILL KIT
Spilkit Adalah seperangkat alat yangdigunakan untuk menangani jika terjadi
tumpahan B3 dan limbah B3. Penanganan tumpahan dan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun(B3) adalah tindakan gawat darurat terhadap tumpahan limbahan B3
yang tercecer di area instalasi yang menghasilkan limbah B3,area rumah sakit dan
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah B3. Isi kotak spill kit adalah :
A. Penutup kepala
B. Kacamata/ Goggle
C. Masker
D. Apron
E. Sarung tangan
F. Kain Adsorbent/tissue/koran
G. Chlorin0,5%8. Plastik kuning
H. Tissue
I. Form Investigasi B3
Alur Penggunaan Spill Kit
Faktor keberhasilan PPI