Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT MELALUI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DAN PMR DI SMK NEGERI 1 PURWOKERTO

Silvia Rifa Aziza, Muhammad Hasbie Ashiediq,


Khoiru Rizal Rizkinata, M. ‘Ain Nur Rokhmat
silviarifaaziza@gmail.com
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang penerapan kegiatan ekstrakurikuler paskibra dan PMR dalam
rangka meningkatkan bakat minat siswa-siswi di SMK Negeri 1 Purwokerto. Penelitian ini
bertujuan untuk menggali bagaimana penerapan kegiatan ekstrakurikuler sebagai upaya
peningkatan bakat dan minat siswa-siswi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dalam penerapannya, diselenggarakan 25 jenis ekstrakurikuler dan organisasi, sehingga
peserta didik mempunyai peluang yang cukup besar untuk mengembangkan bakat dan minat
yang dimiliki. Hambatan yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu
terbatasnya dukungan materi dari sekolah, sehingga partisipasi pada kegiatan perlombaan
sangat terbatas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa melalui kegiatan ekstrakurikuler
paskibra dan PMR dalam meningkatkan bakat dan minat siswa-siswi serta tercetaknya prestasi
non-akademik.
Kata Kunci : bakat, minat, ekstrakurikuler, paskibra, PMR.

Abstract
This research examines the application of post-school and PMR extracurricular activities in
order to increase the talent and interest of students at SMK Negeri 1 Purwokerto. This study
aims to explore how the implementation of extracurricular activities as an effort to increase
the talents and interests of students. This research method uses a qualitative approach and
case studies. Data was collected through observation, interviews and documentation. In
practice, 25 types of extracurriculars and organizations are held, so that students have ample
opportunities to develop their talents and interests. Obstacles experienced in the
implementation of extracurricular activities, namely limited material support from schools, so
that participation in competition activities is very limited. The conclusion of this study is that
through post-school and PMR extracurricular activities in increasing the talents and interests
of students and non-academic achievements are printed.
Keywords : talents, interests, extracuricullar, paskibra, PMR.

1
PENDAHULUAN

Penyelenggaraan ekstrakurikuler ialah sebuah wadah meningkatkan bakat dan minat


siswa diluar pembelajaran dan diluar kelas. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah menerangkan
bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan sebuah kegiatan kurikuler yang diikuti oleh siswa-
siswi di luar pembelajaran, dibawah payung satuan pendidikan, bermaksud untuk
meningkatkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
siswa-siswi secara ideal untuk membantu tercapainya suatu tujuan pendidikan.
Bakat adalah kecakapan yang dibawa oleh seseorang secara otomatis yang belum
berkembang secara sempurna. Namun, jika seseorang mempunyai bakat tetapi tidak ada minat
untuk berkembang, maka bakat yang dimiliki tidak dapat berkembang secara sempurna. Hal
tersebut mengharuskan seseorang untuk terus mengasah bakatnya supaya berkembang secara
sempurna. Dengan adanya penyelenggaraan ekstrakurikuler, maka siswa-siswi akan terbantu
dalam menyalurkan kecakapan yang dimilikinya. Bakat dan minat dapat berkembang dengan
sempurna apabila diiringi kesungguhan dan kerja keras demi menjadi pribadi yang lebih
unggul.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 Tentang
Ekstrakurikuler Pendidikan Dasar dan Menengah memaparkan tentang jenis ekstrakurikuler
diantaranya yaitu ekstrakurikuler Krida (PMR, UKS, Paskibra), Karya Ilmiah (KIR dan
kemampuan akademik lainnya), Latihan Olah-Bakat dan Latihan Olah Minat (Olahraga, Seni
Pecinta Alam, Jurnalistik, Teater, TIK dll), Keagamaan (Rohani Islam), dan lain-lain
Ekstrakurikuler merupakan program fasilitator maupun mediator siswa untuk
penyaluran bakat dan minat Sekolah memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler sebagai wujud
perhatian terhadap siswa-siswinya. Kegiatan ini berguna untuk mendukung pembelajaran
siswa baik dalam hal pengetahuan maupun non-pengetahuan dan diharapkan mampu untuk
meningkatkan pengetahuan dan skill siswa-siswi. Hal tersebut sejalan dengan ketercapaiannya
prestasi siswa dari pengembangan bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Prestasi dapat diartikan sebuah pencapaian hasil belajar siswa yang telah didapatkan.
Harapan diselenggarakannya kegiatan ekstrakurikuler tersebut, siswa-siswi dapat
mengoptimalkan perkemabangan bakat dan minatnya menjadi sebuah prestasi. Baik prestasi
akamedik maupun non-akademik. Karena bakat dan minat siswa juga sangat bervariasi. Maka
kegiatan ekstrakurikuler pun harus mampu memfasilitasi berbagai bakat dan minat yang
dimiliki oleh siswa. Untuk itu, pada penulisan artikel ini penulis akan menggambarkan hasil
dari penerapan kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dan PMR di SMK Negeri 1 Purwokerto.

2
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian dengan pendekatan


kualitatif. Sebuah penelitian kualitatif atau qualitative research yaitu sebuah penelitian yang
memberikan output penemuan-penemuan yang tidak bisa didapatkan dengan menggunakan
strategi statistik atau cara kuantitatif lainnya. Bogdan dan Taylor (1992:21) berpendapat
bahwa penelitian kualitatif adalah tata cara meneliti yang mampu memberikan data deskriptif
dalam bentuk ucapan, tulisan, dan perilaku dari objek yang diteliti.1
Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan keterangan atau informasi yang
dijadikan suatu data, menguraikan fakta berdasarkan situasi yang diamati secara langsung dan
bertujuan untuk memahami situasi secara intensif kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dan PMR
di SMK Negeri 1 Purwokerto,
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus, Suryasubrata (1983:22),
berargumen bahwa tujuan dari penelitian studi kasus ialah untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sesungguhnya dan hubungan lingkungan dari unit sosial seperti
individu, kelompok, lembaga atau masyarakat. Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan
sebuah penelitian terkait implementasi kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purwokerto
yang berada di Jalan Dr. Soeparno No. 29, Purwokerto Wetan, Kec. Purwokerto Timur,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang dilaksanakan secara bertahap dimulai pada hari
Selasa, 15 November 2022 sampai dengan hari Jum’at, 25 November 2022.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Purwokerto, ketua Paskibra
SMK Negeri 1 Purwokerto, dan ketua PMR SMK Negeri 1 Purwokerto menjadi partisipan
dalam penelitian. Penelitian ini mengguunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Kemudian penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data
yang berupa panduan observasi, panduan wawancara dan alat dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan prosedur reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Satori (2014:218) memiliki pemikiran bahwa,
ketika peneliti mulai melakukan penelitian tentu saja akan mendapatkan data yang banyak dan
relative bervariasi dan bahkan sangat kompleks. Hal tersebut menyebabkan perlunya
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Laporan yang disusun secara rinci dan berfokus
pada hal-hal yang penting merupakan sebagai bentuk hasil dari data yang diperoleh.2
Kemudian dilanjutkan dengan teknik analisis data berupa mengolah kembali data atau
informasi yang telah diperoleh pada proses wawancara. Lalu pada proses observasi dilakukan
pengamatan secara langsung pada saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung dan mengambil
poin-poin data yang penting. Setelah itu, proses wawancara dan observasi dilengkapi dengan
dokumentasi untuk memperkuat hasil penelitian. Selain itu, juga dilakukan recording pada saat
wawancara sehingga jika terdapat data yang kurang lengkap pada notulensi, data tersebut
dapat dikembangkan. Sehingga hasil data yang diperoleh dapat diuraikan secara deskriptif.

1
Farida Nugrahani, METODE PENELITIAN KUALITATIF, 2014, I <http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT
%0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/11345/10753%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.sbspro.2015.04.758%0Awww.iosrjournals.org>.
2
Maisaroh, “Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra Dalam Membangun Kepercayaan Diri Siswa Di SMAN
1 Rasau Jaya,” Artikel Penelitian, 2 (2019), 1–12.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bakat adalah suatu kemampuan dasar yang didapat dari sejak lahir melalui sebuah
keturunan dari orang tuanya, kemampuan ini akan berkembang apabila didukung oleh
lingkungan sekitar dan tekad dari dalam diri untuk mengasah bakatnya. Kemudian minat ialah
suatu proses mengembangkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan setiap
individu kepada hal yang diminati. Penyelenggaraan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa
dapat meningkatkan kepribadian, bakat, dan kecakapannya dalam berbagai bidang selain
bidang akademik. Ekstrakurikuler ini difasilitasi oleh pihak sekolah maupun siswa-siswi itu
sendiri untuk membangun kegiatan di luar jam pembelajaran.3
Pada part ini akan mendeskripsikan temuan penelitian mengenai implementasi
pengembangan bakat minat melalui kegiatan ekstrakurikuler Paskibra dan PMR di SMK
Negeri 1 Purwokerto. Hasil temuan ini didapatkan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Wawancara hari pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 November 2022
dengan narasumber Bapak Sugeng Paryanto, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian
Kesiswaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, SMK Negeri 1 Purwokerto ternyata
memiliki sebanyak kurang lebih 20 ekstrakurikuler dan organisasi. Dimulai dari MPK, OSIS,
Pramuka, Rohis, Paskibra, PMR, PKS, KAPA-Narkoba, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),
PIK-R, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Futsal, Basket, Badminton, Sepak
Bola, Karate, Merpati Putih, Taekwondo, Teater, Karawitan & Tari Tradisional, Seni Musik,
Seni Kriya, dan Pecinta Alam. Dari sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah,
semata-mata bertujuan memfasilitasi pengembangan bakat dan minat siswa untuk nantinya
dapat mencetak berbagai prestasi.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara, ekstrakurikuler yang paling
banyak diminati oleh siswa SMK Negeri 1 Purwokerto yaitu OSIS, Paskibra, Pramuka, PMR,
SEC (Smecone English Club), dan Bahasa Jepang. Akan tetapi, Pramuka menjadi
ekstrakurikuler wajib bagi siswa kelas 10. Mengapa kegiatan ekstrakurikuler Pramuka ini
menjadi ekstrakurikuler wajib ? Karena tujuannya untuk mencetak generasi muda sebagai
pemimpin bangsa yang mempunyai watak, kepribadian, dan akhlak mulia serta ketrampilan
hidup prima.4

Gambar 1. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka


Sumber : Instagram SMK Negeri 1 Purwokerto
3
I Made Satya Wintara, “BAKAT DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI,” -.
4
Sri Woro dan Marzuki, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Pembentukan Karakter Tanggung
Jawab Peserta Didik Di Smp Negeri 2 Windusari Magelang,” Jurnal Pendidikan Karakter, 7.1 (2016), 59–73
<https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10733>.
4
Kemudian untuk ketentuan ekstrakurikuler wajib yaitu Pramuka bagi seluruh siswa
kelas 10 diwajibkan mendapat nilai B pada kegiatan ekstrakurikuler. Jika mendapat nilai
dibawah B, maka wajib mengikuti ekstrakurikuler pramuka kembali pada saat kelas 11. Lalu
dilanjutkan dengan ketentuan siswa-siswi untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler
di SMK Negeri 1 Purwokerto yaitu bagi siswa kelas 10 mengikuti satu ekstrakurikuler wajib
(Pramuka) dan satu ekstrakurikuler pilihan. untuk siswa kelas 11 diperbolehkan mengikuti
ekstrakurikuler pilihan lebih dari dua. Namun pada praktiknya, siswa mengikuti
ekstrakurikuler pilihan melebihi ketentuan. Hal tersebut dikarenakan siswa memiliki minat
terhadap berbagai ekstrakurikuler di SMK Negeri 1 Purwokerto, sehingga tidak heran setiap
ekstrakurikuler memiliki peminat yang banyak. Kemudian untuk siswa kelas 12 sudah tidak
diperbolehkan mengikuti ekstrakurikuler karena fokus pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Informasi selanjutnya yaitu mengenai proses rekruitmen anggota ekstrakurikuler.
Setiap awal ajaran baru, pada rangkaian kegiatan MPLS Peserta Didik Baru terdapat kegiatan
yang dinamakan Demo Ekstrakurikuler. Dimana dalam acara tersebut setiap ekstrakurikuler
diberi kesempatan untuk menampilkan sebuah pertunjukan yang sesuai dengan bidang
masing-masing esktrakurikuler, misalnya PMR menampilkan semua drama yang bertema
pertolongan pertama. Tujuan dari demo ekstrakurikuler yaitu menarik minat siswa untuk
bergabung dalam esktrakurikuler. Kemudian dilanjutkan dengan pendaftaran secara online
maupun offline. Setelah melakukan pendaftaran, akan dilakukan seleksi bagi organisasi dan
ekstrakurikuler tertentu seperti OSIS, MPK, dan Basket.
Selain Pramuka yang merupakan organisasi besar dan memiliki peminat yang banyak,
OSIS juga menjadi organisasi yang sangat diminati oleh sebagaian besar siswa-siswi SMK
Negeri 1 Purwokerto. Mengapa OSIS sangat diminati oleh siswa? Karena Organisasi Siswa
Intra Sekolah (OSIS) merupakan sebuah organisasi yang berada pada tingkat pendidikan yang
dimulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).5
Selain itu, organisasi ini menjadi media menyalurkan bakat dan minat yang memiliki
keuntungan diantaranya, peningkatan pengetahuan dan penalaran peserta didik, peningkatan
ketrampilan serta minat peserta didik, dan pengembangan sikap terhadap individu,
masyarakat, maupun sikap terhadap Tuhan.6

Gambar 2. Ruang Sekre Organisasi & Ekstrakurikuler


Sumber : Dokumentasi Observasi
5
Mochammad Fariz Lutfhian, “PENGEMBANGAN BAKAT KEPEMIMPINAN MELALUI KEGIATAN OSIS
DI MAN 7 JAKARTA,” Skripsi, 2022.
6
Sri Astuti, Onny Fitriana, dan Trisni Handayani, MODUL ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN,
2022.
5
Menurut data yang diperoleh dari waka kesiswaan, penyusunan jadwal kegiatan
ekstrakurikuler dijadwalkan satu hari untuk ekstrakurikuler dan maksimal seleseai kegiatan
pukul 17.00 WIB, namun pada kenyataan dilapangan hal tersebut bisa saja kondisional
tergantung situasi yang ada. Jika akan mengikuti perlombaan maka jadwal latihan dapat
dipadatkan, ujar bapak Sugeng Paryanto.
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu terdapat Pembina, Pelatih dan
Pengurus. Pembina diambil dari dalam atau intern yaitu para guru dan pelatih dari luar (bisa
alumni & guru dari luar, atau misal PMR pelatihnya dari PMI). Kemudian pengurus berasal
dari siswa itu sendiri. Upah untuk pelatih satu kali latihan dengan durasi 1,5 jam sebesar Rp
75.000.
Reorganisasi ekstrakurikuler dilaksanakan secara serempak dan pendanaan ditanggung
oleh kesiswaan dengan kuota 20 orang untuk snack & makan siang. Kendala yang dihadapi
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu terkait dana. Karena sekolah tidak bisa
mengeluarkan dana untuk pendaftaran lomba, akan tetapi untuk akomodasi dapat
ditanggungkan kepada sekolah. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, setiap
organisasi membentuk kas. Maka, setiap organisasi memiliki dana kas sendiri untuk
kepentingan pendaftaran lomba. Selain itu, setiap organisasi juga membuat proposal
pengajuan dana untuk membantu kegiatan mereka. Apresiasi yang diberikan oleh sekolah
kepada siswa berprestasi yaitu dengan memanggil namanya pada saat upacara bendera dan
memberikan hadiah.
Kemudian dilaksanakan wawancara tahap kedua pada hari Kamis, 17 November 2022
dengan narasumber ketua ekstrakurikuler Paskibra dan ketua ekstrakurikuler PMR.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh penulis pada wawancara tahap 1 bahwa
ekstrakurikuler yang paling banyak diminati oleh siswa SMK Negeri 1 Purwokerto yaitu
OSIS, Paskibra, Pramuka, PMR, SEC (Smecone English Club), dan Bahasa Jepang. Maka dari
itu, penulis berinisiatif untuk menggali lebih lanjut mengenai implementasi kegiatan
ekstrakurikuler khususnya Paskibra dan PMR.
Ekstrakurikuler Paskibra memberikan pelatihan tentang latihan baris-berbaris (PBB),
tata upacara bendera (TUB), motivasi semangat kebangsaan, kepemimpinan dan organisasi.
Paskibra merupakan ekstrakurikuler yang memiliki tujuan untuk membangun semangat
kebangsaan, cinta tanah air, dan bela negara, kepemimpinan, kepeloporan, kedisiplinan dan
budi pekerti luhur dalam rangka pembentukan karakter generasi muda Indonesia
(Arif,2012:37).7
Ekstrakurikuler Paskibra SMK Negeri 1 Purwokerto memiliki nama Pasukan Garuda
Eka Sakti atau lebih dikenal dengan PASGAS. Strukur organisasi dari paskibra yaitu terdapat
BPH (Badan Pengurus Harian) yang terdiri dari Ketua/Komandan, Wakil Komandan,
Sekretaris, Bendahara dan Koordinator Sekbid atau Departemen.
Dalam ekstrakurikuler paskibra terdapat 8 Sekbid atau Departemen yang memiliki
jobdesc masing-masing, diantaranya yaitu ada Departemen PKK (bertugas mempersiapkan
perlengkapan saat latihan), Departemen Pusdikpas (Pusat Pendidikan di Paskibra yang berisi
tentang sejarah paskibra, materi-materi tentang adat istiadat, tata krama dll), Departemen
Kevalpas (menyusun kegiatan yang akan dilakukan dalam program kerja), Departemen
Inperpas (mengatur inventaris barang seperti seragam & sepatu), Departemen Konsepas
(bertugas untuk mempersiapkan konsumsi pada setiap kegiatan besar), Departemen

7
Dian Bayu Sulistyo, Yosaphat Haris Nusarastriya, dan Nani Mediatati, “IMPLEMENTASI PROGRAM KERJA
EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA
KELAS XI SMK TAHUN PEMBELAJARAN 2017-2018,” Jurnal Pendidikan Indonesia, 4.2 (2020), 133–39.
6
Hubormaspas, Departemen Danuspas (bertugas untuk mempersiapkan dana dalam
melaksanakan kegiatan), dan Departemen Infoteksipas. Setiap Departemen diisi oleh 5 orang
dengan struktur 1 orang sebagai coordinator departemen dan 4 orang sebagai anggota
departemen. Kemudian terdapat grup Saman yang memiliki peran variasi tarian dalam
kegiatan penampilan paskibra.
Untuk sistem rekrutmen tidak diadakan seleksi karena tidak mendapat izin dari sekolah
untuk melakukan seleksi penerimaan anggota, tetapi terdapat seleksi anggota untuk
kepentingan perlombaan. Karena tidak ada seleksi dalam penerimaan anggota, maka jumlah
anggota paskibra sangat banyak dengan data sebagai berikut, siswa kelas 12 sebanyak 45
anak, siswa kelas 11 sebanyak 45 anak, dan siswa kelas 10 sebanyak 92 anak. Maka total
keseluruhan anggota paskibra SMK Negeri 1 Purwokerto saat ini sebanyak 182 anak.
Sedangkan pengurus dari ekstrakurikuler paskibra merupakan siswa kelas 12. Selain berperan
sebagai pengurus, siswa kelas 12 juga mengampu kegiatan latihan yang terkadang dibantu
oleh alumni. Hal tersebut dilakukan karena belum ada pelatih secara khusus. Waktu Latihan
untuk kegiatan ekstrakurikuler paskibra yaitu hari Senin, Rabu dan Jum’at. Atau jika hari
Jum’at sedang diadakan Jumat Rutin (Kegiatan Pramuka) maka jadwal latihan pada hari
Jum’at diganti menjadi hari Sabtu pagi. Hari Senin diisi untuk kegiatan forum dan hari Rabu,
Jumat atau Sabtu Pagi diisi oleh Latihan PBB. Lalu khusus hari Sabtu Pagi diadakan latihan
fisik yang cukup lama.

Gambar 3.1. Latihan Paskibra


Sumber : Dokumentasi Paskibra

7
Gambar 3.2. Latihan Paskibra
Sumber : Dokumentasi Paskibra
Sarana dan prasarana atau fasilitas yang telah diberikan oleh sekolah kepada
ekstrakurikuler Paskibra yaitu Ruang Sekre Organisasi, Inventaris Seragam, Lemari, Rak
Sepatu. Terdapat uang kas untuk mendukung lancarnya kegiatan ekstrakurikuler paskibra
yaitu dipergunakan untuk membeli perlengkapan yang masih belum terpenuhi oleh sekolah.
Kas organisasi sebesar Rp 2.000,- yang dibayarkan pada setiap latihan. Namun terdapat
kendala yang sering ditemui dalam kegiatan esktrakurikuler paskibra yaitu terkait sikap
konsisten dari setiap anak yang mengikuti ekstrakurikuler paskibra, mereka sulit mendapat
izin dari orang tua untuk mengikuti serangakaian kegiatan. Padahal, pada saat rekrutmen
sudah siap berkomitmen.
Kegiatan yang terdapat dalam ekstrakurikuler Paskibra yaitu terdapat proker wajib,
rutin, dan partisipasi. Untuk program kerja wajib antara lain pelantikan anggota paskibra,
penerimaan baju lapangan & topi, persiapan HUT RI, reorganisasi, makrab, serah terima
jabatan dan laporan pertanggungjawaban. Kemudian evaluasi dilakukan oleh pembina
ekstrakurikuler melalui perantara siswa kelas 12 atau pengurus, untuk kemudian disampaikan
kepada anggota. Dan evaluasi tersebut dilaksanakan pada hari khusus untuk pelaksanaan
evaluasi. Kemudian menurut data dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, prestasi satu
tahun terakhir Paskibra SMK Negeri 1 Purwokerto telah meraih kejuaraan berupa Juara Tim
Terfavorite Abrapaksi Paskibra Tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021.
Kemudian ekstrakurikuler dengan peminat terbanyak selanjutnya yaitu PMR.
Ekstrakurikuler PMR adalah kegiatan kemanusiaan yang sangat erat kaitannya dengan sesama
manusia, dalam hal ini kewajiban seorang anggota PMR yaitu untuk selalu berkontribusi
dengan semua golongan masyarakat dalam melaksanakan seluruh kegiatan kemanusiaan.
Kegiatan semacam ini memberikan berbagai ilmu maupun pengalaman bagi setiap individu.
Kegiatan ini dapat memberikan beragam ilmu dan pengalaman sehingga sangar disarankan
kegiatan dapat dilaksanakan secara kontinu terutama kepada orang yang membutuhkan.8
Pemberian pertolongan tahap awal kepada korban yang sakit atau cidera tetapi yang
hanya memerlukan penanganan medis dasar disebut dengan pertolongan pertama. Dita Ketua
Palang Merah Remaja SMK Negeri 1 Purwokerto mengatakan bahwa hal ini sering terjadi
pada saat diadakan upacara bendera. Banyak ditemui siswa yang pingsan atau pusing karena
berjemur di bawah terik matahari atau karena siswa-siswi yang sedang kurang sehat. Dengan
begitu tugas PMR adalah berjaga-jaga dibelakang barisan dan berusaha memberikan
pertolongan pertama.9
Palang Merah Remaja (PMR) yang ada di SMK Negeri 1 Purwokerto memiliki nama
lain Smecone Aider Fans Club (SAF-C). Sama halnya dengan paskibra, PMR juga memiliki
struktur organisasi yaitu terdapat PH (Pengurus Harian) yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Ketua Koordinator, Sekretaris dan Bendahara. Dalam ekstrakurikuler PMR juga terdapat
sekbid yaitu ada 5 Sekbid yang memiliki jobdesc masing-masing, diantaranya Sekbid UKS,
Sekbid Humas, Sekbid Diklat, Sekbid Kreativitas dan Sekbid Kegiatan.

8
Eka Rochmawati, “Palang Merah Remaha Sebagai Wadah Pengembangan Perilaku Menolong Di Kalangan
Siswa SMA Negeri 9 Semarang,” Journal of Education, Society and Culture, 2.2 (2013), 95–104.
9
Reren Prahesty dan I Suwanda, “Peran Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja Dalam Membentuk Sikap Tolong
Menolong Siswa Di Smpn 5 Sidoarjo,” Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 1.4 (2016), 201–15.
8
Untuk rekrutmen anggota tidak diadakan seleksi karena dari sekolah tidak
memperbolehkan untuk diadakan seleksi, namun untuk kepentingan perlombaan tetap
dilakukan seleksi.
Kemudian jumlah anggota PMR setiap angkatan berbeda-beda, kelas 12 sebanyak 52
anak, kelas 11 sebanyak 45 anak, dan kelas 10 sebanyak 110 anak. Maka total 207 anggota
ekstrakurikuler PMR di SMK Negeri 1 Purwokerto saat ini. Sedangkan pengurus sendiri
diambil dari kelas 11 & 12.Kegiatan yang terdapat dalam ekstrakurikuler PMR yaitu kegiatan
rutinan dalam setahun yaitu Jumbara, Makrab dan Reorganisasi. Serta kegiatan rutinan setiap
minggu yaitu piket pada upacara bendera yang sudah dijadwalkan. Berikut dokumentasi
kegiatan rutin setiap minggu.

Gambar 4.1. Kegiatan Rutinan Piket


Sumber : Dokumentasi PMR

Gambar 4.2. Kegiatan Rutinan Piket


Sumber : Dokumentasi PMR

Waktu Latihan untuk kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu hari Kamis dan Sabtu.
Namun untuk jadwal latihan pada hari Sabtu dilaksanakan secara fleksibel. Hari Kamis diisi
oleh kegiatan forum dan praktik, dilaksanakan secara berkelanjutan misalnya minggu pertama
diisi teori kemudian dilanjutkan di minggu kedua dilaksanakan praktik atas teori yang sudah
didapat di minggu pertama. Namun kegiatan latihan dapat dipadatkan apabila akan mengikuti
lomba. Berbeda dengan paskibra, PMR justru sudah memiliki pelatih khusus yang berasal dari
PMI untuk memberikan pelatihan kegiatan PMR kepada anggota PMR Wira SMK Negeri 1
Purwokerto.
Evaluasi dilakukan oleh Pembina melalui perantara siswa kelas 12 atau pengurus,
untuk kemudian disampaikan kepada anggota. Dan dilakukan pada setiap diadakan acara.
9
Kemudian kendala yang ditemui dalam kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu keaktifan dari
para anggota itu sendiri dan dapat dikatakan kurang lebih sama dengan paskibra .

Gambar 5. Latihan Pertolongan Pertama


Sumber : Dokumentasi PMR

Sarana dan prasarana atau fasilitas yang telah didapatkan oleh ekstrakurikuler PMR
dari Sekolah yaitu Ruang Sekre Organisasi, Ruang UKS, Perlengkapan untuk Praktik seperti
pertolongan pertama dan obat-obatan, Baju, Topi, dan Seragam PMR. Terdapat uang kas
untuk mendukung lancarnya kegiatan ekstrakurikuler PMR yaitu dipergunakan untuk membeli
perlengkapan yang masih belum terpenuhi oleh sekolah seperti baju lapangan. Kas organisasi
sebesar Rp 2.000,- yang dibayarkan pada setiap latihan.
Ekstrakurikuler yang bergerak di bidang kepalangmerahan dan kemanusiaan, bertujuan
untuk memfasilitasi pengembangan dan pembinaan anggota remaja untuk menjadi pribadi
yang berkarakter merupakan ekstrakurikuler PMR. Kegiatan tersebut berpedoman pada
Tribakti PMR dan 7 prinsip ke Palang Merahan untuk diharapkan dapat membentuk karakter
remaja yang peduli terhadap sesama dan menjadi relawan yang ikhlas dalam menolong sesama
tanpa membedakan ras, suku, agama, dan status sosial.
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki sejumlah keuntungan dalam penyelenggaraannya
yaitu dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar peserta didik di sekolah. Selain itu pihak
sekolah dapat menjadi media dalam memberikan kesempatan bagi mereka untuk terus
meningkatkan potensi dan minat bakat peserta didik. Namun hal tersebut juga harus didukung
oleh tenaga konseling yang baik supaya proses peningkatkan kemampuan, minat dan bakat
siswa dapat terbantu dan tersalurkan dengan baik (Yufiana, 2020, hlm. 2).10
10
Nurdiana Saputri dan Sa’adah. Nurrus, “Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler,” Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2.2 (2021), 172–87.
10
Kemudian menurut data dari wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, prestasi satu
tahun terakhir PMR Wira SMK Negeri 1 Purwokerto telah meraih kejuaraan berupa Peringkat
4 Jumbara Tingkat Kabupaten Banyumas pada tahun 2021. Selain itu, PMR Wira SMK Negeri
1 Purwokerto telah meraih kejuaraan berupa Juara 3 Tingkat Kabupaten Pengorganisasian
Ekstrakurikuler PMR pada tahun 2022
Berikut ini merupakan fasilitas berupa lapangan yang diberikan oleh sekolah untuk
menunjang kelancaran kegiatan ekstrakurikuler :

Gambar 8. Lapangan Basket


Sumber : Dokumentasi Observasi

Gambar 9. Lapangan Badminton


Sumber : Dokumentasi Observasi

11
Gambar 10. Lapangan Sepak Bola
Sumber : Dokumentasi Observasi

KESIMPULAN DAN SARAN

Salah satu program kegiatan penyalurkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa
adalah ekstrakurikuler. Sekolah memfasilitasi kegiatan tersebut sebagai wujud perhatian
terhadap bakat dan minat siswa. SMK Negeri 1 Purwokerto telah berhasil memfasilitasi
penyaluran bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler. SMK Negeri 1 Purwokerto
mempunyai 25 jenis ekstrakurikuler dan organisasi yang diawali dengan organisasi MPK,
OSIS, Pramuka, Rohis, Paskibra, PMR, PKS, KAPA-Narkoba, Kelompok Ilmiah Remaja
(KIR), PIK-R, Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Futsal, Basket, Badminton,
Sepak Bola, Karate, Merpati Putih, Taekwondo, Teater, Karawitan & Tari Tradisional, Seni
Musik, Seni Kriya, hingga Pecinta Alam.
Terdapat beberapa ekstrakurikuler yang peminatnya banyak di SMK Negeri 1
Purwokerto. Diantaranya yaitu OSIS, Paskibra, Pramuka, PMR, SEC (Smecone English Club),
dan Bahasa Jepang. Dari keseluruhan kegiatan yang mewadahi siswa dalam penyaluran bakat
dan minat, telah berhasil mencetak prestasi yang dihasilkan dari program peningkatan bakat
dan minat melalui ekstrakurikuler. Sarana dan prasarana yang diberikan oleh sekolah juga
sudah cukup memadai untuk proses kegiatan ekstarkurikuler. Hanya saja terdapat kendala
terkait pendanaan. Mungkin jika pendanaan perlombaan dianggarkan secara khusus, prestasi
yang diraih melalui perlombaan akan bertambah.
Maka dari itu, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis bahwa implementasi
peningkatan bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler paskibra dan PMR di SMK
Negeri 1 Purwokerto ini sudah sangat baik. Karena didukung oleh sumber daya manusia yang
mumpuni entah dari segi pembina, pelatih, pengurus maupun anggota. Meski masih terdapat
kendala yang harus dihadapi, tetapi prestasi yang diraih sangat berbobot dan berkelas.
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, penulis berharap agar dapat dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai implementasi pengembangan bakat dan minat melalui
kegiatan ekstrakurikuler paskibra dan PMR di lembaga pendidikan lain supaya dapat dijadikan
bahan pertukaran informasi dan menyusun penelitian yang lebih lengkap dan menarik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri, Onny Fitriana, dan Trisni Handayani, MODUL ADMINISTRASI DAN SUPERVISI
PENDIDIKAN, 2022
Lutfhian, Mochammad Fariz, “PENGEMBANGAN BAKAT KEPEMIMPINAN MELALUI
KEGIATAN OSIS DI MAN 7 JAKARTA,” Skripsi, 2022
Maisaroh, “Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra Dalam Membangun Kepercayaan Diri
Siswa Di SMAN 1 Rasau Jaya,” Artikel Penelitian, 2 (2019), 1–12
Nugrahani, Farida, METODE PENELITIAN KUALITATIF, 2014, I
<http://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT%0Ahttp://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/
article/viewFile/11345/10753%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/
j.sbspro.2015.04.758%0Awww.iosrjournals.org>
Prahesty, Reren, dan I Suwanda, “Peran Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja Dalam
Membentuk Sikap Tolong Menolong Siswa Di Smpn 5 Sidoarjo,” Kajian Moral dan
Kewarganegaraan, 1.4 (2016), 201–15
Rochmawati, Eka, “Palang Merah Remaha Sebagai Wadah Pengembangan Perilaku Menolong
Di Kalangan Siswa SMA Negeri 9 Semarang,” Journal of Education, Society and
Culture, 2.2 (2013), 95–104
Saputri, Nurdiana, dan Sa’adah. Nurrus, “Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler,” Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2.2 (2021), 172–
87
Sulistyo, Dian Bayu, Yosaphat Haris Nusarastriya, dan Nani Mediatati, “IMPLEMENTASI
PROGRAM KERJA EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM
MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA KELAS XI SMK TAHUN
PEMBELAJARAN 2017-2018,” Jurnal Pendidikan Indonesia, 4.2 (2020), 133–39
Wintara, I Made Satya, “BAKAT DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI,” -
Woro, Sri, dan Marzuki, “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Pembentukan
Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik Di Smp Negeri 2 Windusari Magelang,” Jurnal
Pendidikan Karakter, 7.1 (2016), 59–73 <https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.10733>

13

Anda mungkin juga menyukai