Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN ASFIKSIA

SOP No. Dokumen 445/ /SOP/6/PKM-


BD/II/2019

No. revisi 02

Tgl. terbit 21 Februari 2019

Halaman

Pengertian Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan nafas secara
spontan dan teratur segera stelah lahir

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan


penanganan asfiksia pada bayo baru lahir

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Baradatu Nomor:445/ /SK/C/PKM-BD/II/2017


Tentangv Kebijakan Pelayanan Klinis

Referensi Permenkes Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan


Neonatal Essential

Prosedur A. Resusitasi
 Begitu bayi lahir tidak menangis, petugas harus
memastsikan saluran nafas terbuka. Lakukan langkah
sbb :
1. Posisikan kepala bayi sedikit
2. Isap lendir dari mulut kemudian hidung
3. Hangatkan bayi dibawah pemancar panas atau lampu
4. Keringkan bayi sambil merangsang taktil dengan
menggosok punggung atau menyentil ujung jari kaki
dan mengganti kain yang basah dengan yang kering,
kecuali pada bayi dengan meconium staining.
5. Reposisi kepala bayi (bila perlu letakkan lipatan
handuk atau selimut di belakang bahu bayi)
6. Bila bayi tidak bernafas lakukan ventilasi positif
(VTP) dengan memakai balon dan sungkup selama
30 detik dengan kecepatan 40-60 x/mnt
7. Nilai bayi, usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
8. Bila belum bernafas dan denyut jantung, 60 x/mnt
lanjutkan VTP kompresi dada secara terkoordinasi
selama 30 detik
9. Nilai bayi : usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
- Bila denyut jantung <60 x/mnt, beri epineprin dan
lanjutkan VTP dan kompresi dada
- Bila denyut jantung >60 x/mnt, kompresi dada
dihentikan, VTP dilanjutkan
 Bila bayi memulai pernafasan
1. Lakukan rangsangan taktil dengan menepuk telapak
kaki, menyentil tumit atau menggosok punggung/
dada bayi
2. Nilai pernafasan, denyut jantung dan warna kulit
berturut-turut : nafas apakah apnu atau pernafasan
normal, frekwensi denyut jantung : hitung frekwensi
jantung apakah >100 x/mnt <>100 x/mnt, napas
spontan, hentikan PPV, bila tidak nafas spontan
3. PPV lnjut
- Denyut jantung 60-100 x/mnt dan bertambah,
lanjutkan PPV
- Denyut jantung 60-100 x/mnt dan tidak
bertambah lanjutkan PPV
- Denyut jantung <>100 x/mnt dan bayi bernafas
spontan.
Bila perlu pasang sonde lambung melalui mulut
untuk mengurangi tekanan udara dalam lambung

4. Intubasi Endotrakeal pada asfiksia neonatorum


Indikasi :
1. Air ketuban campur mekonium, bayi depresi dan
memerlukan isapan melalui tracheal
2. Telah dilakukan VTP dengan balon sungkup tapi
tidak efektif
3. Prematuritas san BBL, bayi tidak bernafas secara
adekuat. Bila perlu melakukan penghisapan lendir
di trakea
4. Bila ada kecurigaan hernia diagfragmatik
5. Perlu VTP jangka lama
Alat dan perlengkapan

- Laringsokop dengan baterai cadangan


- Laringsokop dengan daun lurus : no 1 (aterm) dan
no (preterm)
- Pipa ET no: 2,5,3.0 3.5, 4.0
- Stilet, pipa penghisapan no 10 atau lebih besar
- Bantalan bahu, gunting, pipa oksigen
- Balon dan sungkup resusitasi

Posisi waktu intubasi,

Sama dengan posisi waktu VTP

- Sedikit mengadah
- Luruskan trakea dan optimalkan pandangan
Langkah-langkah :

1. Penolong berdiri di sisi atas kepala bayi sambil memegang


laringoskop dengan tangan kiri
2. Masukkan daun laringoskop dengan menyusurkan daun
laringoskop melalui lidah kevalekulum
3. Stelah daun laringoskop masuk, angkat daun laringoskop
sedikit sehingga lidahkan terjulur dan farings terlihat
4. Segera stelah pita suara dan trakea terlihat masukkan pipa
endotrakeal, dengan memgang pipa tersebut dengan tangan
kanan dan memasukkan nya dari sebelah kanan mulut bayi
5. Bila pita suara membuka masukkan pipa sampai tanda pita
suara di pipa, sehingga pipa akan terletak dalam trakea
ditengah antara pita suara dan karina
6. Keluarkan laringoskop, periksa letak pipa untuk meyakinkan
pipa masuk ke trakea
Tindakan setekah resusitasi :

Tindakan yang harus dilakukan stelah resusitasi :

1. Pemantauan pascaresusitasi
2. Dekontaminasi, mencuci dan mensterilsasikan alat
3. Membuat catatan tindakan resusitasi
4. Konsling pada keluarga

Unit terkait Pelayanan bersalin

Dokumen terkait 1. Status/ list pasien


2. Informed consent
3. Rujukan

Anda mungkin juga menyukai