No. revisi 02
Halaman
Pengertian Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan nafas secara
spontan dan teratur segera stelah lahir
Prosedur A. Resusitasi
Begitu bayi lahir tidak menangis, petugas harus
memastsikan saluran nafas terbuka. Lakukan langkah
sbb :
1. Posisikan kepala bayi sedikit
2. Isap lendir dari mulut kemudian hidung
3. Hangatkan bayi dibawah pemancar panas atau lampu
4. Keringkan bayi sambil merangsang taktil dengan
menggosok punggung atau menyentil ujung jari kaki
dan mengganti kain yang basah dengan yang kering,
kecuali pada bayi dengan meconium staining.
5. Reposisi kepala bayi (bila perlu letakkan lipatan
handuk atau selimut di belakang bahu bayi)
6. Bila bayi tidak bernafas lakukan ventilasi positif
(VTP) dengan memakai balon dan sungkup selama
30 detik dengan kecepatan 40-60 x/mnt
7. Nilai bayi, usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
8. Bila belum bernafas dan denyut jantung, 60 x/mnt
lanjutkan VTP kompresi dada secara terkoordinasi
selama 30 detik
9. Nilai bayi : usaha nafas, warna kulit dan denyut
jantung
- Bila denyut jantung <60 x/mnt, beri epineprin dan
lanjutkan VTP dan kompresi dada
- Bila denyut jantung >60 x/mnt, kompresi dada
dihentikan, VTP dilanjutkan
Bila bayi memulai pernafasan
1. Lakukan rangsangan taktil dengan menepuk telapak
kaki, menyentil tumit atau menggosok punggung/
dada bayi
2. Nilai pernafasan, denyut jantung dan warna kulit
berturut-turut : nafas apakah apnu atau pernafasan
normal, frekwensi denyut jantung : hitung frekwensi
jantung apakah >100 x/mnt <>100 x/mnt, napas
spontan, hentikan PPV, bila tidak nafas spontan
3. PPV lnjut
- Denyut jantung 60-100 x/mnt dan bertambah,
lanjutkan PPV
- Denyut jantung 60-100 x/mnt dan tidak
bertambah lanjutkan PPV
- Denyut jantung <>100 x/mnt dan bayi bernafas
spontan.
Bila perlu pasang sonde lambung melalui mulut
untuk mengurangi tekanan udara dalam lambung
- Sedikit mengadah
- Luruskan trakea dan optimalkan pandangan
Langkah-langkah :
1. Pemantauan pascaresusitasi
2. Dekontaminasi, mencuci dan mensterilsasikan alat
3. Membuat catatan tindakan resusitasi
4. Konsling pada keluarga