Anda di halaman 1dari 9

MEDIA BISNIS ISSN: 2085 - 3106

Vol. 6, No. 2, Edisi September 2014, Hlm. 88-96 http: //www.tsm.ac.id/MB

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN


QUALITY MANAGEMENT INFORMATION
TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

OEY HANNES WIDJAYA


Universtas Tarumanagara

IAN NURPATRIA SURYAWAN


STIE Trisakti

ian_nurpatria@yahoo.com

Abstract : This study aimed to determine the effect of total quality management and quality
management information on the firm performance which Is a company engaged in tire
manufacturing. A method of data collection is done by distributing questionnaires to all
employees’ quality assurance totaling 19 people. The test results suggest that there is a
positive influence of total quality management and quality management information on the
firm performance.

Keywords: Total quality management, quality management information, firm performance,


tire manufacturing.

Abstrak : Tujuan penelitian adalah menentukan pengaruh total quality management dan
quality management information terhadap kinerja perusahaan yang memproduksi dasi.
Metoda pengumpulan data mengunakan kuisioner dengan responden 19 karyawan pen-
jamin mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total quality management dan quality
management information berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

Kata kunci : Total quality management, quality management information, kinerja per-
usahaan, pabrik dasi.

PENDAHULUAN dengan tuntutan mutu penggunanya. Konsumen


lebih kritis membuat tuntutan konsumen atas

P ada era persaingan global ini, banyak


orang membicarakan mengenai mutu
terutama yang berhubungan antara pekerjaan
peningkatan kualitas produk dan jasa semakin
tinggi. Menurut Sutawidjaya (Dale 2003) me-
nyatakan bahwa kualitas total merupakan faktor
dengan menghasilkan produk atau jasa. Suatu utama dalam revolusi bisnis yang telah mem-
produk dibuat karena ada yang membutuhkan, buktikan dirinya menjadi salah satu abad ke-20
dan kebutuhan tersebut berkembang seiring yang paling kuat pencipta penjualan dan per-

88
ISSN: 2085 - 3106 Oey Hannes Widjaya/Ian Nurpatria Suryawan

tumbuhan pendapatan, pekerjaan baru yang pak pada kinerja perusahaan yang maksimal.
benar-benar baik dan ekspansi bisnis berbasis Menurut penelitian Anh dan Matsui (2011), pe-
dan berkelanjutan. Kini perusahaan menyadari laksanaan manajemen mutu bergantung pada
bahwa perlu memiliki strategi handal agar produk kesediaan QMI dengan meningkatkan kesadaran
dan jasa yang ditawarkan memiliki keunggulan yang terus-menerus pada kualitas karyawan
yang dapat bersaing secara kompetitif. Sehingga dan memberdayakan karyawan dalam peng-
kualitas menjadi faktor penting di persaingan ambilan keputusan yang bergantung pada fokus
global kini (Dilber et al. 2005). pada pelanggan, manajemen tenaga kerja, dan
Salah satu dalam pencapaian keung- dukungan dari manajemen puncak, sehingga
gulan yang kompetitif adalah kualitas kinerja memungkinkan perusahaan untuk memperoleh
karyawan. Untuk itu diperlukan perhatian dari produk dan menggunakan QMI guna perbaikan
perusahaan dalam mengembangkan sistem kualitas lebih lanjut. Kinerja perusahaan juga
yang mendukung peningkatan kinerja karyawan bergantung pada cara pengaturan komunikasi
agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam dan arus informasi.
persaingan. Dalam persaingan ekonomi yang Penerapan QMI digambarkan dengan
makin tajam, perusahaan dituntut untuk mene- komunikasi dan interaksi antara shop floor dan
rapkan sistem manajemen yang baik, dimana antar divisi/departemen perusahaan seperti
dijadikan sebagai alat dalam meningkatkan informasi umpan balik, pemberian saran, pe-
kinerja perusahaan melalui kinerja karyawannya. latihan, aktivitas grup kecil, cross functional
Manajemen perlu menciptakan suasana yang desain produk, koordinasi dalam pengambilan
nyaman bagi setiap individu agar berdampak keputusan antar divisi/departemen dan lain-lain.
pada pelaksanaan kinerja secara maksimal. Perusahaan yang menjadi obyek penelitian,
Salah satu alat penerapan sistem manajemen berfokus pada komitmen berkesinambungan
mutu adalah Total Quality Management (TQM) dari karyawan untuk memberikan mutu produk
yang merupakan sebuah pendekatan dalam juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen
menjalankan usaha yang mencoba untuk me- dengan menerapkan kebijakan mutu yang ada.
maksimumkan daya saing organisasi dalam
TQM didefinisi sebagai suatu pende-
perbaikan secara terus-menerus atas produk
katan dalam menjalankan usaha yang mencoba
dan jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungan-
untuk memaksimumkan daya saing organisasi
nya (Tjiptono dan Diana 2003).
melalui perbaikan terus-menerus atas produk,
Selain manajemen yang baik, perusaha-
jasa, manusia, proses dan lingkungannya
an juga perlu memperhatikan akan informasi
(Tijptono dan Diana 2003). TQM sebagai pende-
manajemen kualitas (Quality Management
katan manajemen sistematik yang berorientasi
Information atau QMI). QMI merujuk pada pe-
pada organisasi, pelanggan dan pasar melalui
ngumpulan sistematis dan analisis data dalam
siklus pemecahan masalah untuk mengidenti- kombinasi antara pencarian fakta praktis dan
fikasi masalah secara kritis, mencari penyebab penyelesaian masalah, guna menciptakan
masalah, dan menghasilkan solusi-solusi masalah peningkatan secara signifikan dalam kualitas,
(Flynn et al. 1994, Forza dan Flipini 1998, Kaynak produktivitas, dan kinerja lain dari perusahaan
2003, Morita et al. 2001, Schniederjans et al. (Gasperz 2008). TQM merupakan perpaduan
2006, dalam Anh dan Matsui 2011). semua fungsi manajemen, semua bagian dari
QMI dilakukan dengan melibatkan ma- suatu perusahaan dan semua orang ke dalam
najer dan karyawan untuk berinteraksi melalui falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
pengelolaan arus informasi dan komunikasi konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan
agarberjalan dengan baik dalam menghasilkan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Nasution
produk dan jasa yang berkualitas serta berdam- 2005).

89
Media Bisnis, Vol. 6, No. 2 Edisi September 2014

QMI adalah pengumpulan sistematis baikan terus-menerus disemua operasi sehingga


dan analisis data dalam siklus pemecahan ma- dapat mengurangi bahkan menghilangkan pe-
salah untuk mengidentifikasi masalah secara nyebab mutu buruk tersebut. Dasar filosofi TQM
kritis, mencari penyebab masalah, dan meng- adalah ide pencegahan kecacatan (defect) versus
hasilkan solusi-solusi masalah (Anh dan Matsui pendeteksian kecatatan (Rivai dan Jauvani 2009).
2011). Kualitas suatu informasi tergantung dari Perbaikan terus-menerus perlu dila-
tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), kukan pemantauan kualitas melalui setiap level
tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan operasi. Pemantauan kualitas yang dilakukan
(relevance). Quality information merupakan perusahaan dapat menekan tingkat kerusakan
ukuran penting dalam pengambilan keputusan, dari produk semakin kecil, atau dapat dikatakan
pengawasan kualitas, perencanaan kualitas kerusakan produk cenderung tidak ada, sehingga
dan ukuran tersebut memberikan pengaruh perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
langsung terhadap kualitas produk (Htay et al. tambahan lagi untuk memperbaiki produk, di-
2012). Berdasarkan definisi-definisi di atas da- mana menjadikan beban biaya produksi lebih
pat disimpulkan bahwa quality management kecil dan perusahaan mendapatkan laba menja-
information adalah sistem pengumpulan data di lebih tinggi serta konsumen puas terhadap
secara sistematis yang membantu menyelesai- kualitas produk. Dengan itu, konsep TQM ter-
kan masalah dalam pengambilan keputusan, sebut menjelaskan bahwa perusahaan harus
perencanaan kualitas, dan pengawasan kualitas dapat mengendalikan dan memerlukan keterli-
yang berpengaruh terhadap kualitas produk di batan dari komponen perusahaan. Diharapkan
tangan konsumen akhir. perusahaan yang menerapkan TQM mampu
Kinerja merupakan kombinasi dari ke- meningkatkan kualitas dan berdaya saing, di-
mampuan, usaha dan kesempatan yang dapat mana kini perusahaan menghadapi persaingan
dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani 2003). global.
Menurut Robin (dalam Nawawi, 2006), kinerja Setiap perusahaan memiliki standari-
adalah suatu fungsi kemampuan pekerja dalam sasi dalam pengukuran kualitas dalam mencapai
menerima tujuan pekerjaan, tingkat pencapaian tujuan perusahaan, maka itu perusahaan harus
tujuan dan interaksi antara tujuan dan kemam- mempersiapkan manajemen kualitas bagi per-
puan pekerja. Kinerja sebagai hasil atau tingkat usahaan. Dalam manajemen kualitas dibutuhkan
keberhasilan seseorang secara keseluruhan pemecahan masalah yang dapat diselesaikan.
selama periode tertentu di dalam melaksanakan Penciptaan produk yang berkualitas dapat me-
tugas dibandingkan dengan berbagai kemung- ningkatkan permintaan pelanggan dan memenuhi
kinan, seperti standar hasil kerja, target, atau kebutuhan pelanggan. Dengan itu, perusahaan
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusa-
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama haan secara maksimal.
(Rivai dan Basri 2005). Berdasarkan beberapa Konsep TQM memerlukan komitmen
definisi di atas, maka disimpulkan kinerja meru- semua anggota organisasi terhadap perbaikan
pakan suatu penilaian kemampuan dari hasil seluruh aspek manajemen organisasi. Menurut
kerja seseorang secara keseluruhan yang dijadi- Hessel dalam Nasution (2005) meneliti pengaruh
kan standar dalam mencapai tujuan perusahaan. antara penerapan TQM dengan kinerja dan
Total Quality Management (TQM) keunggulan kompetitif beberapa perusahaan
merupakan filosofi manajemen dan pola yang manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya
melibatkan teknik-teknik perbaikan mutu yang menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat
telahbanyak diadopsi oleh perusahaan Amerika penting keberhasilan perusahaan, TQM merupa-
Serikat. Sehingga dengan menerapkan sistem kan pendekatan untuk mempertahankan hidup
ini, maka para pebisnis mulai menjalankan per- serta meningkatkan daya saing perusahaan,

90
ISSN: 2085 - 3106 Oey Hannes Widjaya/Ian Nurpatria Suryawan

dan penerapan TQM memerlukan dukungan bangan produk yang baru, dan interaksi dengan
infrastruktur perusahaan. konsumen dan supplier.
Implementasi merupakan hal penting Perencanaan sistem informasi merupa-
karena TQM adalah sumber keberhasilan da- kan bagian dari sistem pengendalian organisasi
lam jangka panjang, TQM memiliki pengaruh perlu mendapat perhatian, sehingga dapat diha-
langsung bukan hanya perilaku karyawan, tetapi rapkan memberikan kontribusi positif di dalam
juga sikap dan nilai (Ghobadian dan Gallear mendukung keberhasilan sistem informasi
2001). Beberapa faktor dalam TQM seperti organisasi. Pengaruh komunikasi shop floor
komitmen manajemen, pemberdayaan karyawan, terhadap kinerja operasional tidak memiliki dam-
dan kerja sama tim memiliki pengaruh positif pak secara langsung, tetapi dampak secara
dalam kinerja organisasi Sedangkan menurut tidak langsung (Zeng et al. 2011). Komunikasi
Handoko dalam Musran Munizu (2010), salah shop floor bukan hanya diimplementasikan saja,
satu keberhasilan TQM adalah pemberdayaan melainkan diimplementasi bersamaan dengan
karyawan melalui keterlibatan karyawan dalam quality management untuk mencapai kinerja
pemberian wewenang dalam manajemen, se- operasional yang tinggi. Komunikasi dalam or-
hingga berimplikasi pada meningkatnya se- ganisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja
mangat, motivasi, dan kinerja karyawan. Oleh (Satlita 2005). Tetapi dalam praktiknya, komu-
karena itu, praktik TQM mampu meningkatkan nikasi internal khususnya komunikasi dengan
kinerja perusahaan dan memaksimumkan daya karyawan tidaklah berjalan semudah yang di-
saing.Quality Management Information (QMI) harapkan.
mengimprovisasi kinerja kualitas melalui pe- Banyak faktor yang menyebabkan
ngumpulan, penyimpanan, analisis, dan laporan rendahnya kinerja karyawan. Permasalahan-
informasi dalam kualitas untuk mendukung permasalahan seputar rendahnya karyawan
pembuatan keputusan pada semua level. perlu diatasi dengan komunikasi diantara kedua-
Schroeder dan Flynn dalam Anh dan nya. Untuk itu terdapat suatu cara agar karya-
Matsui (2011) berpendapat bahwa keberhasilan wan dapat memahami keinginan perusahaan
implementasi manajemen manufaktur melalui dan perusahaan memperoleh dukungan dari
TQM, Just in Time (JIT), dan Total Productive karyawan, maka komunikasi dua arah diantara-
Maintenance (TPM) bergantung pada cara per- nya perlu direncanakan dengan baik. Komunikasi
usahaan manufaktur mengembangkan horizontal internal atau komunikasi yang berlangsung di
linkage melalui hubungan komunikasi. Semen- dalam suatu organisasi pada hakikatnya untuk
tara manajemen mutu telah menekankan pada menjalin hubungan baik di kalangan publik in-
pentingnya ketersediaan, akurasi, dan ketepat- ternal, diantaranya subsistem, sehingga me-
an waktu QMI sehingga penelitian ini berfokus mungkinkan tercapainya sinergi kinerja.
mengenai perusahaan mengembangkan QMI Penelitian yang dilakukan oleh Anh dan
melalui fasilitas komunikasi dan information Matsui (2011)bertujuan untuk mengetahui per-
sharing untuk mencapai kinerja operasional bedaan implementasi QMI di berbagai perusa-
manufaktur.QMI memiliki dua kategori yaitu haan manufaktur dan mengetahui hubungan
shop floor dan cross functional dimana shop QMI terhadap kinerja operasional, QMI termasuk
floor berkaitan dengan hubungan komunikasi dalam komunikasi dan information sharing ter-
dua arah antara manajer dengan karyawan itu bagi dalam dua perspektif yaitu shop floor dan
sendiri yang dapat menjadi sarana bagi karya- cross functional levels. Hasil penelitian ini ada-
wan berbagi ide dan kemampuan dalam per- lah memiliki persamaan dan perbedaan dalam
baikan kualitas secara berkala (Anh dan Matsui penerapan QMI di perusahaan manufaktur dan
2011). Sedangkan cross functional berkaitan terdapat hubungan antara QMI dan kinerja
dengan adanya koordinasi, upaya pengem- operasional.

91
Media Bisnis, Vol. 6, No. 2 Edisi September 2014

Penelitian Agus Widarsono (2007), penelitian menunjukkan signifikansi dan peng-


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk gunaan TQM dalam industri jasa India.
menguji karakteristik informasi secar simultan Penelitian Dhyahrini dan Hasanah (2011)
dan parsial berpengaruh terhadap kinerja ma- bertujuan menganalisis pengaruh implementasi
najerial pada perusahaan-perusahaan publik di TQM terhadap kinerja operasional. Variabel
Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Independennya adalah fokus pada pelanggan,
kualitas informasi dengan karakteristik relevan, continuous improvement, keterlibatan penuh.
keandalan, lengkap dan ringkas, tepat waktu, Penelitian dilakukan pada PT Kereta Api Indo-
dapat dipahami dan dapat diverifikasi berpeng- nesia (KAI). Hasil penelitiannya adalah tiga va-
aruh terhadap kinerja managerial. riabel independen tersebut memiliki pengaruh
Penelitian Neves dan Eisenberger positif dan signifikan terhadap kinerja operasional.
(2012) bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penelitian Narsa dan Rani (2003) meng-
komunikasi manajemen dengan dukungan uji mengenai pengaruh sistem pengukuran, sis-
persepsi organisasi tentunya berdampak pada tem penghargaan, TQM, interaksi TQM dengan
kinerja. Penelitian ini mendukung pandangan sistem pengukuran kinerja dan interaksi TQM
bahwa komunikasi manajemen menyampaikan dengan sistem penghargaan terhadap kinerja
lebih dari sekedar informasi yang berkaitan manajerial di PT Telkom Divre V Surabaya.
langsung dengan misi perusahaan dan tugas- Hasil pengujian menyatakan bahwa interaksi
tugas yang harus dilakukan. Hasilnya adalah sistem penghargaan dan TQM tidak berpengaruh
terdapat pengaruh komunikasi managemen dan terhadap kinerja managerial.
dukungan persepsi organisasi terhadap kinerja. Metode yang digunakan untuk pengum-
Penelitian Talibet al. (2011) menyim- pulan data ini dengan menggunakan kuisioner.
pulkan, bahwa melalui TQM dapat mempenga- Kuisioner dilakukan dengan membagikan ang-
ruhi sistem bisnis dan secara luas dilihat seba- ket kepada responden. Penelitian ini kuisioner
gai revolusi manajemen. Untuk itu, penelitian diberikan kepada 19 karyawan quality assurance.
dilakukan di negara-negara berkembang yang Variabel penelitian ini terdiri dari TQM, QMI dan
tertinggal dalam implementasi TQM dan ber- kinerja. Berikut merupakan tabel operasionali-
tujuan untuk mengetahui pengaruh TQM yang sasi variabel:
dilakukan di sektor industry jasa India. Hasil

92
ISSN: 2085 - 3106 Oey Hannes Widjaya/Ian Nurpatria Suryawan

Tabel 1 Operasionalisasi TQM

Dimensi Indikator
Fokus pada Pelanggan Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
Obsesi terhadap kualitas Perusahaan menerapkan manajemen kualitas dalam operasional
Pendekatan Ilmiah Penentuan solusi masalah operasi berdasarkan teori dan
penelitian yang ada
Komitmen Jangka Panjang Perusahaan berusaha menerapkan praktek terbaik dalam
menjalankan usaha
Kerja sama tim Perusahaan menerapkan kerjasama tim dalam operasional
Perbaikan secara Perusahaan berusaha memperbaiki sistem yang ada secara
berkesinambungan berkesinambungan
Pendidikan dan pelatihan Perusahaan sering mengadakan pelatihan bagi karyawan
Kebebasan yang terkendali Perusahaan memberikan wewenang bagi manajer untuk
mengambil keputusan
Kesatuan Tujuan Karyawan memahami tujuan operasi perusahaan
Adanya keterlibatan dan Perusahaan melibatkan karyawan untuk memberikan pendapat
pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan

Tabel 2 Operasionalisasi QMI


Dimensi Indikator
Umpan balik Karyawan mengerti pekerjaan yang dilakukan secara tepat
Kontak Shop Floor Karyawan dan manajer mudah dalam berkomunikasi
Pemberian saran karyawan Manajer memberitahu karyawan mengenai alasan keputusan
yang diambil
Grup kecil untuk pemecahan Manajer mendorong karyawan untuk memecahkan masalah
masalah bersama-sama sebagai tim
Pengawas fasilitas interaksi Manajer memotivasi karyawan dalam memberikan opini dan
ide dalam tim
Multi-functional Karyawan Karyawan mampu mengerjakan beberapa tugas yang diberikan
Koordinasi dalam Keputusan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik oleh
pengambilan keputusan karyawan
Cross functional desain produk Karyawan memberikan saran dalam pengembangan produk
Komunikasi dengan konsumen Perusahaan mendengarkan keluhan pelanggan
Komunikasi dengan pemasok Perusahaan berusaha membangun kepercayaan dengan
pemasok

93
Media Bisnis, Vol. 6, No. 2 Edisi September 2014

Tabel 3 Operasionalisasi Kinerja

Dimensi Indikator
Biaya pabrik per unit Biaya gaji karyawan sudah sesuai dengan pekerjaan
Kesesuaian dengan spesifikasi produk Produk yang dihasilkan perusahaan sesuai
dengan spesifikasi yang ada
Kinerja pengiriman tepat waktu Pengiriman produk dilakukan dengan tepat waktu
Pengiriman cepat Karyawan menyelesaikan tugas sebelum waktu
yang ditentukan
Fleksibilitas untuk mengganti bauran produk Karyawan berkoordinasi dengan manajer dalam
menciptakan produk baru
Fleksibilitas untuk mengganti volume Karyawan berkoordinasi dengan manajer dalam
merencanakan jumlah yang diproduksi
Perputaran persediaan Perusahaan mengendalikan persediaan dalam
menjaga kelancaran produksi
Waktu siklus Karyawan mengerjakan tugasnya dengan
memperhatikan waktu
Waktu tunggu pengembangan produk baru Perusahaan memperhatikan peluang pasar untuk
mengeluarkan produk baru
Kemampuan dan kinerja produk Karyawan melakukan pemeriksaaan kemampuan
produk agar sesuai kinerja produk
Ketepatan kemunculan produk baru Perusahaan mengeluarkan produk baru sesuai
dengan waktu yang ditentukan
Inovatif produk Karyawan memberikan saran dalam inovasi
produk
Dukungan dan layanan konsumen Perusahaan memiliki layanan konsumen

HASIL PENELITIAN

Berikut hasil pengujian dengan menggunakan analisis regresi berganda:

Tabel 4 Analisis Regresi Ganda

Variabel B t Sig.
Konstanta 1,412 0,108 0,915
TQM 0,782 3,702 0,002
QMI 0,524 2,273 0,037
F2,16 = 8,899 Sig. 0,003

94
ISSN: 2085 - 3106 Oey Hannes Widjaya/Ian Nurpatria Suryawan

Uji Pengaruh TQM terhadap kinerja mengutamakan pengembangan kualitas karya-


perusahaan berdasarkan tabel 4 p-value untuk wan dengan diadakan program pendidikan dan
pengaruh TQM terhadap kinerja perusahaan pelatihan bagi karyawan yang didorong melalui
adalah 0,002 artinya terdapat pengaruh yang kerja sama tim untuk melaksanakan pekerjaan-
positif TQM terhadap kinerjaperusahaan. Ber- nya dan menghargai keanekaragaman keteram-
dasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan pilan, perspektif, pengalaman sehingga dapat
bahwa terdapat pengaruh yang positif TQM menciptakan hasil yang positif. Berdasarkan
terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini penelitian tersebut menyimpulkan terdapat
sejalan dengan penelitian Dyahrini dan Hasanah pengaruh TQM dan QMI yang mempengaruhi
(2011) yang menyimpulkan bahwa terdapat kinerja perusahaan.
pengaruh yang positif TQM terhadap kinerja per-
usahaan begitu juga dengan penelitian Talib et PENUTUP
al. (2011) menyimpulkan hasil yang sama de-
ngan kesimpulan bahwa TQM mampu mening- Kesimpulan yang dapat diambil dari
katkan kinerja karyawan pada perusahaan. penelitian dan pembahasan yang telah dijelas-
Uji Pengaruh QMI terhadap kinerja kan diatas adalah terdapat pengaruh positif TQM
perusahaan berdasarkan tabel 4 p-value untuk dan QMI terhadap kinerja perusahaan. Berikut
pengaruh QMI terhadap kinerja perusahaan saran yang dapat diberikan adalah perusahaan
adalah 0,037 artinya terdapat pengaruh yang mempertahankan dan meningkatkan Total
positif QMI terhadap kinerjaperusahaan. Pene- Quality Management dan Quality Management
litian ini sejalan juga dengan penelitian Anh dan Information secara berkesinambungan agar
Matsui (2011) yang menyimpulkan bahwa terda- kinerja karyawan berjalan dengan baik sehing-
pat pengaruh yang positif QMI terhadap kinerja ga meningkatkan kualitas perusahaan secara
operasional. maksimal. Untuk penelitian lebih lanjut dapat
Hal tersebut dikarenakan perusahaan menggunakan variabel lainnya seperti just in
menerapkan kebijakan, prinsip dasar dan ada- time, supply chain management dan sistem
nya komitmen karyawan yang berkesinambung- penghargaan dalam memprediksi besarnya
an dalam meningkatkan kinerja. Perusahaan nilai kinerja perusahaan.

REFERENSI :

Anh, Phan Chi dan Yoshiki Matsui. 2011. Relationship between Quality Management Information and Operational
Performance. International Perspective Vol. 34.
Aritonang, Lerbin R. 2007. Riset Pemasaran: Teori dan Praktik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Aritonang, Lerbin R. 2009. Peramalan Bisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dilber, Mustafa et al. 2005. Critical Factors of Total Quality Management and Its Effect on Performance in Helath
Care Industry: Turkish Experience. Problems and Perspective in Management.
Dyahrini, Wien dan Alfiah Hasanah. 2011. The Implementation of Total Quality Management (TQM) on Staff
Perception to the Operational Performance of PT Kereta Api Indonesia.
Eisenberger, Robert dan Pedro Neves. 2012. Management Communication and Employee Performance: The
Contribution of Perceived Organizational Support. Human Performance. International Seminar on
Business and Management.
Gaspersz, Vincent. 2008. Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ghobadian, Abby dan David Gallear. 2001. TQM Implementation: an Empirical Examination and Proposed
Generic Model.

95
Media Bisnis, Vol. 6, No. 2 Edisi September 2014

International Hournal of Management Science Vol 29 No 4. Htay, Maw May et al. 2012. Quality Management
Information in Auto Manufacturing Process. Advanced Materials Research Vol 529. Jogiyanto. 2005.
Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Satlita, Lena. 2005. Program Komunikasi Internal untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Kajian Ilmu
Administrasi Vol 5 No 1.
Maholtra, K. Nareh. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta: PT. Indeks. Margono. 2004. Metode
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Musran
Munizu. 2010. Praktik Total Quality Management (TQM) dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 12 No. 12.
Narsa, I. Made. Dan Rani Dwi Yuniawati. 2003. Pengaruh Interaksi antara Total Quality Management dengan
Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi &
Keuangan Vol.5.
Nasution, M. Nur. 2005. Manajemen Kualitas Terpadu. Jakarta: Ghalia.
Nawawi, Handari. 2006. Perencanaan Sumber Daya Manusia untuk Organisasi Profit yang Kompetitif. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Rivai, Veithzal. 2005. Performance Appraisal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal dan Sagala Ella Jauvani. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi Kedua.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sulistiyani, Ambar Teguh
dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supranto. 2008. Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sutawidjaya, Achmad Hidayat. 2009. Kualitas: Alat Manajemen atau Budaya Perusahaan?. Jurnal Bisnis
Manajemen Ekonomi Vol 9 No7.
Talib, Faisal. Rahman, Zillur. Qureshi M. N. 2011. Assesing The Awareness of Total Quality Management in
Indian Service Industries: An Empirical Investigation. Asian Journal on Quality Vol. 12.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.
Widarsono, Agus. 2007. Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Akuntansi
FE Unsil Vol.2. Zeng, Jing et al. 2011.
Shop Floor Communication and Practices for Operational Performance: An Empirical Analysis of Quality
Management. The 11th International DSI and The 16th APDSI Joint Meeting in Taipei.

96

Anda mungkin juga menyukai