MANAJEMEN MANUFAKTUR A
“Total Quality Management (TQM)”
Disusun Oleh :
Arizal Mustazibillah 171910101102
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Kotak Pos 159 Jember 68121
Telepon (0331) 484977*Faximile (0331) 339029
Laman : www.teknik.unej.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah TQM (Total Quality Management) ini antara lain sebagai
berikut :
a. Dapat Mengetahui pengertian dari TQM.
b. Dapat mengetahui apa saja alat-alat pada TQM.
c. Dapat mengetahui beberapa contoh pada TQM.
BAB 2 PEMBAHASAN
TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik
yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas serta kepuasan pelanggan
(Pawitra, 1993 : 135). Definisi lainnya menyatakan TQM merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan
Diana, 2001 : 4).
Dasar pemikiran perlunya TQM, yakni bahwa cara terbaik agar bersaing dan unggul dalam
persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan
kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia,
proses dan lingkungannya. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-
komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan peran TQM.
Pada awalnya TQM diterapkan di dunia usaha. Oleh karena keberhasilannya, maka instansi
pemerintah kemudian mencoba menerapkannya, misalnya TQM diterapkan di Angkatan Udara
Amerika Serikat (Creech, 1996). TQM merupakan paradigma baru dalam manajemen yang
berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikansecara berkesinambungan atas
mutu barang, jasa, manusia dan lingkungan organisasi. TQM hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut. (Tjiptono, 1997)
1. Orientasi pada pelanggan.
2. Orientasi pada kualitas.
3. Pemberdayaan Karyawan.
4. Komitmen Manajemen.
5. Kerjasama tim.
6. Perbaikan berkesinambungan.
7. Pendidikan dan pelatihan.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa TQM atau dikenal juga sebagai
manajemen mutu terpadu merupakan lebih menekankan pada komitmen manajemen yang memacu
seluruh organisasi untuk memiliki keinginan yang berkesinambungan bagi perusahaan guna
mencapai kesempurnaan di segala aspek barang atau jasa yang penting bagi konsumen, dalam hal
ini adalah bagi masyarakat umum.
2.1.1 Ada tiga macam pengertian dalam TQM yaitu sebagai berikut :
1. Pengertian Total Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional
menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang
terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya
pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan
personalia yang mendukung.
2. Pengertian Kualitas Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih
menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau
manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat
individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis,
mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi
pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.
Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga
kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan
barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari
ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan (customer satisfaction)dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right
first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi
karyawan “ (Kid Sadgrove, 1995)[3]
Seperti halnya kualitas, Total Quality Management dapat diartikan sebagai berikut;
1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan
(Ishikawa,1993,p.135).
2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).
3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungannya.
Pengertian lain dikemukakan oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa
Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,
tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.
7 New Quality Tools, atau sering disebut juga 7 management and planning (MP) tools,
pertama kali digagas pada tahun 1972 ketika sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang
tergabung dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and Engineers) melihat perlunya alat untuk
memetakan permasalahan secara terstruktur pada tingkatan manajemen menengah ke atas
sehingga membantu pengambilan keputusan dan kelancaran komunikasi team kerja di lapangan
yang sering berhadapan dengan permasalahan yang terjadi karena kompleksitas 7 Basic Quality
Tools.
Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar
hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat
mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di
lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif
dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan
kualitas lain, misal untuk masukan data Pareto chart dan sering dipakai dalam Industri
Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi yang kemudian diolah menjadi
informasi dan hasil yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph) dan
diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan nilai data,
sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri
ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan
masalah prioritas atau masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan, sedangkan
ranking terendah merupakan masalah yang tidak harus segera diselesaikan
Fungsi Pareto Chart adalah menunjukan jenis persoalan utama
1. Membandingkan masing-masing jenis persoalan terhadap keseluruhan
2. Menunjukan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan pada daerah yang
terbatas
3. Membandingkan hasil perbaikan masing-masing jenis persoalan sebelum dan
sesudah perbaikan.
4. Histogram
Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara
visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data.
Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi mengenai variasi
dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya
peningkatan proses yang berkesimbungan (Continous Process Improvement).
Contoh Histogram :
Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa
kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan
tersebut dapat berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan
sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari
sekumpulan titik-titik dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam
Bahasa Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.
Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah Pembagian dan
Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik
yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini adalah untuk mengidentifikasikan
faktor-faktor penyebab pada suatu permasalahan.
Contoh Stratification :
Study kasus yang ada pada perusahaan di Indonesia ada banyak dalam hal TQM (Total
Quality Management) contohnya di Industri Kecil (IK) Sepatu Mojokerto merupakan perusahaan
pembuat sepatu yang memproduksi jenis sepatu untuk kalangan tertentu seperti safety shoes,
sepatu trekking, hiking dan sepatu-sepatu khusus lainnya dengan system make-to-order atau make-
to-stock. Sepatu jenis ini mempunyai spesifikasi teknis yang harus dipenuhi mulai dari bahan baku,
kekuatan, desain hingga kenyamanan pemakain produk. Produk seperti ini mempunyai pasar
hanya pada kalangan tertentu (niche) dan bersaing dengan produk sepatu impor merk ternama.
Karena IK dikarakterisasi dengan one man one management, maka Manajer pemilik MP
menjadi focus dalam menciptakan budaya kualitas diperusahaan. Visi kualitas dari MP yang
menjadi dasar dari implementasi TQM didalam perusahaan. Pada IK sepatu yang mempunyai
keunggulan kompetitif ini MP mendefinisikan kualitas ialah pada produknya yang sesuai dengan
keinginan konsumen baik dari kesesuaian dengan spesifikasi yang diharapkan, harga, kesesuaian
dalam penggunaanya, kekuatan dan kehandalan, dukungan layanan serta fashion ip-to-date.
Implementasi TQM dalam system produksi dilakukan baik pada sumber bahan baku,
sumber daya produksi hingga ke saluran pemasaran. Implementasi TQM pada sumber bahan baku
dimaksud agar menjaga ketersediaan bahan baku berkualitas sesuai dengan spesifikasi produk
dengan jumlah yang cukup dan waktu yang tepat. Implementasi TQM pada sumber daya produksi
dimaksudkan agar sumber daya produksi dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan jumlah dan waktu yang tepat.
Sedangkan implementasi TQM pada saluran pemasaran dimaksud untuk memelihara kepercayaan,
kesetiaan konsumen terhadap nama produk senrta menjalin komunikasi dengan konsumen supaya
mendapatkan timbal balik dari konsumen.
Bahan baku produk sepatu jenis ini harus mempunyai standart spesifikasi tertentu
(misalnya kulit yang digunakan harus mempunyai ukuran daya regang tertentu, toecap untuk safety
shoes harus mempunyai standart kekuatan tertentu karena fungsinya melindungi kaki dari
kemungkinan barang yang menimpa dan sebagainya).
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan
strategis dalam menyelenggarakan suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan
pelanggan. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu. Dan ada 7
tool pada Total Quality Management (TQM) atau sering disebut juga 7 Management and
Planning (MP) tools yaitu ; Check sheet, Scatter diagram, Fishbone diagram, Pareto chart, Flow
charts, Histogram, Control chart.
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, Andi, 2004, Pengaruh Penerapan Peran Total Quality Management Terhadap Kualitas
Sumberdaya Manusia, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,Vol. 6, No. 1, 72 – 81.