Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN MANUFAKTUR A
“Total Quality Management (TQM)”

Disusun Oleh :
Arizal Mustazibillah 171910101102

UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Kotak Pos 159 Jember 68121
Telepon (0331) 484977*Faximile (0331) 339029
Laman : www.teknik.unej.ac.id
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan jika perusahaan tersebut bisa berhasil dan
mencapai kesuksesan, apalagi di era sekarang persaingan bisnis di Indonesia sudah berlangsung
sangat ketat. Namun untuk menggapai kesuksesan suatu perusahaan di perlukannya kualitas yang
baik dari suatu perusahaan itu sendiri, agar perusahaan dapat menarik banyak konsumen. Kualitas
adalah kunci untuk meningkatkan daya saing suatu perusahaan.
Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas akan mampu memenangkan
persaingan karena mampu membuat pelanggan merasa tertarik dan puas. Kualitas yang dihasilkan
suatu perusahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
para pelanggan, semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan
pelanggan.
Kualitas memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan yang akan memberikan
dampak positif melalui dua cara yaitu, dampak terhadap penurunan biaya produksi dan dampak
terhadap peningkatan pendapatan, Dampak terhadap penurunan biaya produksi melalui proses
pembuatan produk yang memiliki derajat kesesuaian yang tinggi terhadap standar-standar
sehingga bebas dari tingkat kerusakan yang mungkin.
Dengan demikian proses produksi yang memperhatikan kualitas akan menghasilkan produk
berkualitas yang bebas dari kerusakan yang berarti pemborosan dan inefisiensi berkurang sehingga
ongkos produksi per unit akan menjadi rendah yang berarti pula harga pokok menjadi lebih
kompetitif.
Dampak terhadap peningkatan pendapatan adalah melalui peningkatan penjualan atas produk
berkualitas yang berharga kompetitif. Produk-produk berkualitas yang dibuat melalui suatu proses
yang berkualitas akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan atas penggunaan produk tersebut.
Oleh karena itu setiap pelanggan pada umumnya akan memaksimumkan kualitas dalam
mengonsumsi produk, maka jelas bahwa produk-produk berkualitas tinggi pada tingkat harga yang
berkompetitif akan dipilih oleh pelanggan (Asty Toro, Muh. Ishak Amsari, dan Hj. Haliah : Jurnal
Total Quality Management).
Penerapan Total Quality Management (TQM) dalam perusahaan dapat membantu perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang makin ketat. TQM mengacu pada perubahan organisasi, mulai
dari perubahan struktur, tujuan, peran manajer, dan peran karyawan. Penerapan TQM dalam
organisasi perusahaan ternyata mempunyai dampak positif terhadap karakteristik kerja (Rahayu,
2000).
Banyak peneliti yang menyimpulkan bahwa pekerjaan (job) dan khususnya karir saat ini
berbeda dengan beberapa dekade yang lalu (Cappeli, 1999). Pendekatan lama atau tradisional,
yang disebut career jobs, didefinisikan sebagai pekerjaan yang full-time dengan masa kerja yang
lama, pembayaran gaji yang layak, menawarkan manfaat, dan mencerminkan perhatian kebijakan
umum tentang apakah pekerjaan memberikan solusi untuk menghindari kesulitan ekonomi
(Jacoby, 1999), namun pengertian ini sedikit demi sedikit terkikis dengan pergeseran kebutuhan
pasar dan perubahan dunia bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam pembuatan makalah ini adapun beberapa rumusan masalah yang terkait yaitu sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan TQM (Total Quality Management) ?
2. Apa saja alat-alat yang ada pada TQM (Total Quality Management) ?
3. Bagaimana Study kasus mengenai TQM (Total Quality Management) ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah TQM (Total Quality Management) ini antara lain sebagai
berikut :
a. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan TQM.
b. Agar dapat mengetahui alat-alat apa saja yang diperlukan pada TQM.
c. Agar mengetahui apa saja contoh study kasus pada TQM.

1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah TQM (Total Quality Management) ini antara lain sebagai
berikut :
a. Dapat Mengetahui pengertian dari TQM.
b. Dapat mengetahui apa saja alat-alat pada TQM.
c. Dapat mengetahui beberapa contoh pada TQM.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian TQM (Total Quality Management)

TQM diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik
yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas serta kepuasan pelanggan
(Pawitra, 1993 : 135). Definisi lainnya menyatakan TQM merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya (Tjiptono dan
Diana, 2001 : 4).

Dasar pemikiran perlunya TQM, yakni bahwa cara terbaik agar bersaing dan unggul dalam
persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan
kualitas terbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan manusia,
proses dan lingkungannya. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-
komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menerapkan peran TQM.

Pada awalnya TQM diterapkan di dunia usaha. Oleh karena keberhasilannya, maka instansi
pemerintah kemudian mencoba menerapkannya, misalnya TQM diterapkan di Angkatan Udara
Amerika Serikat (Creech, 1996). TQM merupakan paradigma baru dalam manajemen yang
berusaha memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikansecara berkesinambungan atas
mutu barang, jasa, manusia dan lingkungan organisasi. TQM hanya dapat dicapai dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut. (Tjiptono, 1997)
1. Orientasi pada pelanggan.
2. Orientasi pada kualitas.
3. Pemberdayaan Karyawan.
4. Komitmen Manajemen.
5. Kerjasama tim.
6. Perbaikan berkesinambungan.
7. Pendidikan dan pelatihan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa TQM atau dikenal juga sebagai
manajemen mutu terpadu merupakan lebih menekankan pada komitmen manajemen yang memacu
seluruh organisasi untuk memiliki keinginan yang berkesinambungan bagi perusahaan guna
mencapai kesempurnaan di segala aspek barang atau jasa yang penting bagi konsumen, dalam hal
ini adalah bagi masyarakat umum.

2.1.1 Ada tiga macam pengertian dalam TQM yaitu sebagai berikut :
1. Pengertian Total Menunjukkan bahwa TQM merupakan strategi organisasional
menyeluruh yang melibatkan semua jenjang dan jajaran manajemen dan karyawan. Setiap orang
terlibat dalam proses TQM. Lebih lanjut, kata “total” berarti bahwa TQM mencakup tidak hanya
pengguna akhir dan pembeli eksternal saja, tetapi juga pelanggan internal, pemasok bahkan
personalia yang mendukung.

2. Pengertian Kualitas Bukan berarti sekedar produk bebas cacat, tetapi TQM lebih
menekankan pelayanan kualitas. Kualitas didefinisikan oleh pelanggan, bukan organisasi atau
manajer departemen pengendalian kualitas. Kenyataan bahwa ekspektasi pelanggan bersifat
individual, tergantung pada latar belakang sosial ekonomis dan karakteristik demografis,
mempunyai implikasi penting : kualitas bagi seorang pelanggan mungkin tidak sama bagi
pelanggan lain. Tantangan TQM adalah menyajikan kualitas bagi pelanggan.

3. Pengertian Manajemen Mengandung arti bahwa TQM merupakan pendekatan


manajemen, bukan pendekatan teknis pengendalian kualitas yang sempit. Pendekatan TQM sangat
berorientasi pada manajemen orang. Implementasi TQM mensyaratkan berbagai perubahan
organisasional dan manajerial total dan fundamental, yang mencakup misi, visi, orientasi strategic,
dan berbagai praktek manajemen vital lainnya.

2.1.2 Definisi TQM

Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa


elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni :

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.


2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain).
4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga
kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan
barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari
ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan (customer satisfaction)dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right
first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi
karyawan “ (Kid Sadgrove, 1995)[3]
Seperti halnya kualitas, Total Quality Management dapat diartikan sebagai berikut;

1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan
(Ishikawa,1993,p.135).

2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi (Santosa, 1992, p.33).

3) Suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungannya.

Pengertian lain dikemukakan oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c., A.P.U. mengatakan bahwa
Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa,
tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

2.2 Alat-alat TQM

7 New Quality Tools, atau sering disebut juga 7 management and planning (MP) tools,
pertama kali digagas pada tahun 1972 ketika sekelompok insinyur dan ilmuwan Jepang yang
tergabung dalam JUSE (Union of Japanese Scientists and Engineers) melihat perlunya alat untuk
memetakan permasalahan secara terstruktur pada tingkatan manajemen menengah ke atas
sehingga membantu pengambilan keputusan dan kelancaran komunikasi team kerja di lapangan
yang sering berhadapan dengan permasalahan yang terjadi karena kompleksitas 7 Basic Quality
Tools.

1. Check Sheet (Lembar Periksa)

Check sheet (lembar pemeriksaan) adalah lembar yang dirancang sederhana berisi daftar
hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga pengguna dapat
mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada saat data itu muncul di
lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk data kuantitatif maupun kualitatif
dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau menjadi masukan data untuk peralatan
kualitas lain, misal untuk masukan data Pareto chart dan sering dipakai dalam Industri
Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi yang kemudian diolah menjadi
informasi dan hasil yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Contoh Check Sheet :


2. Pareto Diagram

Pareto chart (bagan pareto) adalah bagan yang berisikan diagram batang (bars graph) dan
diagram garis (line graph); diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan nilai data,
sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif. Klasifikasi data diurutkan dari kiri
ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Ranking tertinggi merupakan
masalah prioritas atau masalah yang terpenting untuk segera diselesaikan, sedangkan
ranking terendah merupakan masalah yang tidak harus segera diselesaikan
Fungsi Pareto Chart adalah menunjukan jenis persoalan utama
1. Membandingkan masing-masing jenis persoalan terhadap keseluruhan
2. Menunjukan tingkat perbaikan setelah tindakan perbaikan pada daerah yang
terbatas
3. Membandingkan hasil perbaikan masing-masing jenis persoalan sebelum dan
sesudah perbaikan.

Contoh Pareto Diagram :

3. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)


Cause and Effect Diagram adalah alat QC yang dipergunakan untuk meng-identifikasikan
dan menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab
dari suatu permasalahan. Cause and Effect Diagram dipergunakan untuk menunjukkan
Faktor-faktor penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh Faktor-faktor penyebab
tersebut.Karena bentuknya seperti Tulang Ikan, Cause and Effect Diagaram disebut juga
dengan Fishbone Diagram (Diagram Tulang Ikan).

Contoh Cause and Effect Diagram :

4. Histogram

Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara
visual atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data.
Manfaat dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi mengenai variasi
dalam proses dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya
peningkatan proses yang berkesimbungan (Continous Process Improvement).

Contoh Histogram :

5. Control Chart (Peta Kendali)


Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools yang berbentuk
grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta
mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line
(garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah)
untuk Lower control limit (Batas control terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk
Rata-rata (Average).

Contoh Control Chart :

6. Scatter Diagram (Diagram Tebar)

Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa
kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan
tersebut dapat berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan
sama sekali. Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari
sekumpulan titik-titik dari nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam
Bahasa Indonesia, Scatter Diagram disebut juga dengan Diagram Tebar.

Contoh Scatter Diagram :


7. Stratification (Stratifikasi)

Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah Pembagian dan
Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik
yang sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini adalah untuk mengidentifikasikan
faktor-faktor penyebab pada suatu permasalahan.

Contoh Stratification :

2.3 Study Kasus Pada TQM

Study kasus yang ada pada perusahaan di Indonesia ada banyak dalam hal TQM (Total
Quality Management) contohnya di Industri Kecil (IK) Sepatu Mojokerto merupakan perusahaan
pembuat sepatu yang memproduksi jenis sepatu untuk kalangan tertentu seperti safety shoes,
sepatu trekking, hiking dan sepatu-sepatu khusus lainnya dengan system make-to-order atau make-
to-stock. Sepatu jenis ini mempunyai spesifikasi teknis yang harus dipenuhi mulai dari bahan baku,
kekuatan, desain hingga kenyamanan pemakain produk. Produk seperti ini mempunyai pasar
hanya pada kalangan tertentu (niche) dan bersaing dengan produk sepatu impor merk ternama.

Karena IK dikarakterisasi dengan one man one management, maka Manajer pemilik MP
menjadi focus dalam menciptakan budaya kualitas diperusahaan. Visi kualitas dari MP yang
menjadi dasar dari implementasi TQM didalam perusahaan. Pada IK sepatu yang mempunyai
keunggulan kompetitif ini MP mendefinisikan kualitas ialah pada produknya yang sesuai dengan
keinginan konsumen baik dari kesesuaian dengan spesifikasi yang diharapkan, harga, kesesuaian
dalam penggunaanya, kekuatan dan kehandalan, dukungan layanan serta fashion ip-to-date.

Implementasi TQM dalam system produksi dilakukan baik pada sumber bahan baku,
sumber daya produksi hingga ke saluran pemasaran. Implementasi TQM pada sumber bahan baku
dimaksud agar menjaga ketersediaan bahan baku berkualitas sesuai dengan spesifikasi produk
dengan jumlah yang cukup dan waktu yang tepat. Implementasi TQM pada sumber daya produksi
dimaksudkan agar sumber daya produksi dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan jumlah dan waktu yang tepat.
Sedangkan implementasi TQM pada saluran pemasaran dimaksud untuk memelihara kepercayaan,
kesetiaan konsumen terhadap nama produk senrta menjalin komunikasi dengan konsumen supaya
mendapatkan timbal balik dari konsumen.

Bahan baku produk sepatu jenis ini harus mempunyai standart spesifikasi tertentu
(misalnya kulit yang digunakan harus mempunyai ukuran daya regang tertentu, toecap untuk safety
shoes harus mempunyai standart kekuatan tertentu karena fungsinya melindungi kaki dari
kemungkinan barang yang menimpa dan sebagainya).
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan yang sistematis, praktis, dan
strategis dalam menyelenggarakan suatu organisasi, yang mengutamakan kepentingan
pelanggan. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengendalikan mutu. Dan ada 7
tool pada Total Quality Management (TQM) atau sering disebut juga 7 Management and
Planning (MP) tools yaitu ; Check sheet, Scatter diagram, Fishbone diagram, Pareto chart, Flow
charts, Histogram, Control chart.
DAFTAR PUSTAKA

Tjiptono, F. dan Diana, A, 1997, Total Quality Management, Andi, Yogyakarta.

Sularso, Andi, 2004, Pengaruh Penerapan Peran Total Quality Management Terhadap Kualitas
Sumberdaya Manusia, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan,Vol. 6, No. 1, 72 – 81.

Indonesia Produktivity and Quality Institute https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-


program-total-quality-management-tqm/,
Indonesia Produktivity and Quality Institute https://ipqi.org/qc-seven-tools-tujuh-alat-
pengendalian-kualitas/

Tambunan, Tulus, T.H (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai