Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK

HARAPAN BUNDA BANDUNG


NOMOR 133/DIR/RSKIAHBB/06/2017

TENTANG

KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT


DI RSKIA HARAPAN BUNDA BANDUNG

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA BANDUNG

MENIMBANG : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSKIA


Harapan Bunda Bandung, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan Farmasi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Farmasi di RSKIA Harapan Bunda
Bandung dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Utama Rumah Sakit Harapan Bunda Bandung sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan Farmasi di RSKIA
Harapan Bunda Bandung;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a dan b, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur
Utama RSKIA Harapan Bunda Bandung

MENGINGAT : 1. Undang-Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang-Undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah RI No 51 tahun 2009 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1197/Menkes/SK/X /2004
tentang Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
HARAPAN BUNDA BANDUNG TENTANG KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT DI
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA BANDUNG
KEDUA : Kebijakan Obat High Alert sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert
dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi RSKIA Harapan Bunda Bandung.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal...........................
Direktur Utama
RSKIA Harapan Bunda Bandung

dr. Rilda Dwi Febrianda


Lampiran : Keputusan Direktur Utama RSKIA
Harapan Bunda Bandung
Nomor : . 133/DIR/RSKIAHBB/06/2017

KEBIJAKAN OBAT HIGH ALERT


RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA BANDUNG

1. Obat High Alert (HA) adalah obat atau bahan obat yang mempunyai resiko tinggi dan
berakibat fatal pada pasien apabila terjadi kesalahan saat pemesanan, penyiapan,
administrasi, pemberian dan penyimpanan.
2. Obat – obat high alert di rumah sakit ditetapkan oleh Panitia Farmasi Terapi Rumah Sakit.
3. Informasi tentang obat – obat high alert dicantumkan di formularium rumah sakit.
4. Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap semua sediaan farmasi / perbekalan farmasi
yang beredar di rumah sakit termasuk obat high alert.
5. Penatalaksaan, pengawasan penyelenggaraan pelayanan obat high alert dilaksanakan oleh
Kepala Instalasi Farmasi Rumah sakit Khusus Ibu dan Anak Harapan Bunda Bandung.
6. Pengadaan obat high alert pada distributor yang ditunjuk resmi oleh industri farmasi.
7. Penyiapan obat high alert di Instalasi farmasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk.
8. Pengisian pada kartu stok setiap terjadi penambahan dan pengurangan stok obat yang
disertai tanda tangan dan nama terang petugas.
9. Pemberian label khusus pada obat high alert antara lain menggunakan huruf besar,
background label berwarna merah dan ditempelkan.
10. Penyimpanan obat high alert ditempatkan pada tempat yang khusus, dipisahkan dengan
obat yang lain.
11. Sebelum pemberian pada pasien harus dilakukan cek ulang dan double cek dengan petugas
yang berbeda (meliputi : identitas pasien, identitas obat, konsentrasi obat yang akan
diberikan, aturan dan cara pakai obat).
12. Setiap perawat yang memberikan obat high alert pada pasien harus tanda tangan dan nama
terang pada lembar pemberian obat.
13. Pada obat high alert dengan konsentrasi tinggi harus dilakukan pengenceran / pelarutan
yang sempurna (dengan cara dikocok) sebelum digunakan.
14. Permintaan obat high alert dilakukan oleh DPJP.
15. Obat high alert tidak boleh disimpan di Ruang perawatan pasien, kecuali di Instalasi IGD,
HCU, Kamar Bersalin dan Kamar Operasi.
16. Pengawasan lebih ketat oleh perawat kepada pasien yang diterapi dengan obat high alert
untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal 15 Juni 2017
Direktur Utama
RSKIA Harapan Bunda Bandung

dr. Rilda Dwi Febrianda

Anda mungkin juga menyukai