Anda di halaman 1dari 10

Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

Kajian Geografi Ekonomi Tentang Distribusi Pemasaran Hasil Pertanian Sayuran Pada
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti di Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan

Oleh:

I Wayan Suarsana

I Ketut Suratha, Ida Bagus Made Astawa *)


Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja-Bali
e-mail: wynsuarsana@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti di Kecamatan Baturiti
Kabupaten Tabanan dengan tujuan: (1) mendeskripsikan variasi jenis peranan pelaku distribusi
pemasaran hasil Pertanian sayuran (2) menggambarkan variasi proses transaksi dalam distribusi
pemasaran hasil pertanian sayuran (3) memetakan pola distribusi pemasaran hasil pertanian
sayuran. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan sampel sejumlah 43
pelaku distribusi pemasaran hasil pertanian di Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti yang diambil
secara Aksidental Sampling. Data diperoleh melalui metode observasi, pencatatan dokumen dan
wawancara yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan
keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jenis peranan pelaku kegiatan distribusi
pemasaran hasil pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti meliputi agen (berperan
menjual sayuran yang dititipkan oleh petani) pengepul (berperan membeli sayuran dari agen dan
menjualnya kepada pedagang besar) pedagang besar (berperan mejual sayuran kepada
pengecer). Variasi proses transaksi dalam distribusi pemasaran hasil pertanian sayuran pada
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti ada tiga yaitu: promosi, penentuan jenis dan jumlah, dan
penentuan harga sayuran yang didistribusikan. Pola distribusi pemasaran hasil pertanian sayuran
di Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti dilihat dari daerah asal sayuran hanya berasal dari desa
yang ada di Kecamatan baturiti dan dilihat dari tujuan daerah pemasarannya, dipasarkan di luar
Kecamatan Baturiti yaitu di daerah kabupaten yang ada di Bali.

Kata Kunci : Jenis peranan pelaku, variasi proses, pola distribusi.

ABSTRACT

This research was conducted on Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti, Kecamatan Baturiti
Kabupaten Tabanan district with the aim of : (1) describe the role of the principal types of
variation of distribution of agricultural marketing vegetables (2) illustrates the variation of
transaction process in the distribution of agricultural marketing vegetables (3) mapping the
pattern of distribution of agricultural marketing vegetables. This study was designed as a
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

descriptive study with a sample of 43 perpetrators in agricultural marketing distribution Pasar


Induk Sayur-Mayur Baturiti taken using Aksidental Sampling. The Data obtained through the
method of observation, interview and document recording which further analyzed by descriptive
qualitative approach keruangan. The result showed that variety of the role of an offender the
activities of the distribution of marketing of agricultural produce a vegetable on the Pasar Induk
Sayur-Mayur Baturiti covering an agent (played the role to sell vegetables are stored by
farmers) collectors (played the role to buy a vegetable of agents and sell it to the wholesalers)
wholesalers (played the role to sell the vegetables to retailers). Variations of the transaction
process in the distribution of agricultural marketing of vegetables on the Pasar Induk Sayur-
Mayur Baturiti there are three namely: promotion, determining the type and amount, and the
determination of prices of vegetables were distributed. Distribution pattern marketing
agricultural produce vegetable on the Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti seen from their origin
vegetables only come from village in sub-districti Baturiti and seen from purpose, areas
omnipresence marketed outside sub-district Baturiti namely in the district in bali.

Key words: The type of the role of the perpetrator, a variation of the process, the distribution
pattern

*) Pembimbing Skripsi

PENDAHULUAN fungsi distribusi, fungsi pembentuk harga


dan fungsi promosi (Azmil Kafrawi,
Kecamatan Baturiti sebagai daerah
2012).
yang subur yang dimanfaatkan oleh
penduduknya untuk aktivitas pertanian Salah satu pasar yang dijadikan
dan dari aktivitas pertanian yang tempat untuk mendistribusikan sayuran
dilakukan telah mengasilkan sayuran, adalah pasar induk sayur-Mayur. Pasar
sehingga memerlukan pasar sebagai lokasi induk sayur-mayur adalah suatu area yang
untuk mendistribusikan sayuran yang diguanakan sebagai tempat atau lokasi
telah dihasilkan. Pasar adalah tempat untuk melangsungkan kegiatan ekonomi
pertemuan antara penjual dan pembeli manusia yang mempertemukan penjual
atau lebih jelasnya daerah, tempat, dan pembeli yang khusus menjual produk
wilayah, area yang mengandung kekuatan atau barang tertentu yang berfungsi
permintaan dan penawaran yang saling sebagai tempat pengumpulan, tempat
bertemu dan membentuk harga (Menurut pelelengan, tempat penyimpanan dan
M. Fuad dkk. 2000;120). Dilihat dari sebagai tempat penyaluran suatu jenis
fungsinya, pasar memeiliki fungsi sebagai barang atau produk. Dalam sebuah pasar
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

induk sayur-mayur akan terdapat kegiatan konsumen. Berkenaan dengan itu, maka
distribusi sayuran hasil produksi dari terdapat pelaku-pelaku pasar yang
petani. Distribusi adalah suatu proses melakukan kegiatan distribusi di Pasar
penyampaian barang atau jasa dari Induk Sayur-Mayur Baturiti, sehingga
produsen ke konsumen dan para pemakai, terjadi proses transaksi. Berkenaan
sewaktu dan dimana barang atau jasa dengan hal itu dilakukan penelitian
tersebut diperlukan dan distribusi tersebut tentang “Distribusi Pemasaran Hasil
pada dasarnya menciptakan faedah waktu, Pertanian Sayuran Pada Pasar Induk
tempat, dan pengalihan hak milik (Danfar, Sayur-Mayur Baturiti di Kecamatan
2009). Menurut Muliati (2004: 42-44) Baturiti Kabupaten Tabanan. Dengan
kegiatan distribusi pada sebuah pasar tujuan : (1) mendeskripsikan variasi jenis
dilakukan oleh pelaku-pelaku pasar yang peranan pelaku distribusi pemasaran hasil
biasanya disebut dengan agen, pengepul, Pertanian sayuran (2) menggambarkan
pedagang besar dan pengecer. Dalam proses transaksi distribusi pemasaran hasil
kegiatan distribusi yang terjadi dalam pertanian sayuran (3) memetakan pola
pasar akan terdapat proses transaksi distribusi pemasaran hasil pertanian
distribusi yang menyangkut promosi, jenis sayuran.
dan jumlah barang yang diperjualbelikan
penentuan harga (Kolter, 2003).
METODE PENELITIAN
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti Penelitian ini menggunakan
merupakan salah satu pasar yang ada di
rancangan penelitian deskriftif dengan
Kecamatan Baturiti sebagai tempat untuk
mendistribusikan sayuran yang dihasilkan teknik sampling. yaitu penentuan sampel
petani di Kecamatan Baturiti untuk berdasarkan kebetulan kepada siapa saja
dipasarkan ke luar Pasar Induk Sayur-
yang dijumpai Pengambilan sampel
Mayur Baturiti, sehingga sayuran yang
diperoduksi oleh petani di Kecamatan dengan cara Aksidental Sampling
Baturiti sampai pada konsumen. Dalam dilakukan karena pelaku distribusi
kegiatan distribusi yang berlangsung di
pemasaran yang berperan sebagai
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti agar
sayuran yang dihasilkan oleh petani di distributor dalam mendistribusikan
Kecamatan Baturiti sampai pada sayuran di Pasar Induk Sayur-Mayur
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

Baturiti belum diketahui secara pasti dan memiliki aktivitas dan modal jumlahnya
lebih sedikit dari jumlah pengepul dan
bersifat tidak ajeg dari sisi pelakunya.
lebih banyak dari jumlah agen (34,88 % ).
Besar kecilnya jumlah sampel ditentuakan
Dalam aktivitasnya, agen di Pasar
pada saat pengambilan data di lapangan.
Induk Sayur-Mayur Baturiti berperan
Pengambilan sampel secara Aksidental menjual sayuran yang telah dititipkan

Sampling dilakukan selama satu minggu oleh petani dan dijual kepada pengepul,
sedangakan pengepul dalam peranannya,
yaitu pada tanggal 12 sampai 19 Mei
pengepul terlebih dahulu membeli
2013. Jumlah sampel yang ditemukan sayuran yang dijual oleh agen dan

pada saat penelitian di Pasar Induk Sayur- dikumpulkan di gudang penyimpanan


yang dimiliki, sebelum kembali dijual
Mayur Baturiti adalah 43 pelaku pasar.
kepada pedagang besar. Pedagang besar,
dilihat dari peranannya dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
mendistribusikan sayuran, hanya
1. Jenis Peranan Pelaku Distribusi membeli sayuran secara grosir atau
Pemasaran Hasil Pertanian Sayuran dalam jumlah yang cukup banyak dari
di Pasar Induk Sayur–Mayur pengepul dan menjualnya kepada
Baturiti pengecer di luar Pasar Induk Sayur-
Berdasarkan hasil penelitian di Mayur Baturiti
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti
menunjukkan bahwa sebagian besar
2. Poses Transaksi Distribusi
(44,19 %) pelaku distribusi pemasaran di
Pemasaran Hasil Pertanian Sayuran
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti
di Pasar Induk Sayur-Mayur
berperan sebagai ”Pengepul”. Hal tersebut
Baturiti
dapat dilihat dari indikatornya, yaitu
Hasil penelitian yang telah
memiliki aktivitas, modal dan gudang atau
didapatkan memperlihatkan dimana dalam
tempat penyimpanan sayuran. Pelaku yang
proses transaksi distribusi pemasaran hasil
berperan sebagai ”Agen” yang memiliki
pertanian sayuran yang dilakukan oleh
aktivitas saja untuk mendistribusikan dari
agen, pengepul dan pedagang besar
produsen ke Pengepul jumlahnya paling
(pelaku pasar) di Pasar Induk Sayur-
sedikit (20,93 % ), sedangkan pelaku yang
Mayur Baturiti melakukan :
berperan sebagai ”Pedagang Besar” yang
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

1). Promosi sebagai pengepul paling banyak


mendistribusikan 5 – 6 jenis dan yang
Promosi yang dilakukan dalam
paling sedikit adalah 1 – 2 jenis, dan
proses transaksi distribusi pemasaran
pedagang besar paling banyak
sayuran yang dilakukan oleh pelaku pasar
mendistribusikan 5 – 6 jenis dan 3 – 4
di Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti
jenis adalah yang paling sedikit.
adalah melalui pelanggan dan tidak
melalui pelanggan. Secara umum promosi Jumalah sayuran yang
yang dilakukan sebagian besar dilakukan didistribusikan oleh pelaku pasar dalam
melalui pelanggan, namun jika dilihat transaksi ditribusi pemasaran hasil
pelaku pasar yang berperan sebagai agen pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-
lebih banyak dilakukan bukan melalui Mayur Baturiti antara yang satu dengan
pelanggan, sedangkan pengepul dan yang lainya juga berbeda, dimana jumlah
pedagang besar lebih banyak melalui sayuran yang didistribusikan mulai dari
pelanggan. 99 - 3000 kg. Pelaku pasar di Pasar Induk
Sayur-Mayur Baturiti yang berperan
2). Penentuan jenis dan jumlah sayuran
sebagai agen hanya mendistribusikan
Dalam proses transaksi distribusi jumlah sayuran mulai dari 99 - 1000 kg,
hasil pertanian sayuran di Pasar Induk dan pengepul paling banyak
Sayur-Mayur Baturiti yang dilakukan oleh mendistribusikan sayuran mulai dari 1001
pelaku pasar baik itu agen, pengepul dan - 2000 kg dan dari 2001 - 3000 kg adalah
pedagang besar, dimana jumlah jenis dan yang paling sedikit. Sedangkan yang
banyaknya sayuran yang di berperan sebagai pedagang besar hanya
didistribusikan berbeda antara pelaku mendistribusikan sayuran mulai dari 99 -
pasar yang satu dengan yang lainya. 2000 kg, dengan sebagian besar
Dalam transaksi mendistribusikan mendistribusikan dari jumlah sayuran 99 -
banyaknya jenis sayuran yang dilakukan 1000 kg.
oleh pelaku pasar secara umum mulai dari
Berbedanya jenis dan jumlah
1 jenis sayuran - ≥ 6 jenis sayuran.
sayuran yang didistribusikan oleh masing-
Pelaku pasar yang berperan sebagai agen
masing pelaku pasar di Pasar Induk
paling banyak mendistribusikan 3 – 4
Sayur-Mayur Baturiti dikarenakan
jenis sayuran dan yang paling sedikit
kemampuan pelaku pasar dalam
adalah 1- 2 jenis, dan yang berperan
mendistribusikan jumlah jenis sayuran
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

yang berbeda-beda. Selain itu jenis dan mulai dari Rp. 100,00 - ≥ Rp. 5000,00
jumlah sayuran yang akan didistribusikan /kg dan yang paling sedikit adalah Rp.
tidak tetap jumlahnya. Selain itu sayuran 100,00 - Rp. 3000,00 /Kg. Berbedanya
yang didistribusikan tidak selalu habis kisaran harga sayuran yang
terjual ini dikarenakan sayuran yang didistribusikan oleh masing-masing
dibeli dan yang akan dijual di Pasar Induk pelaku pasar dikarenakan jenis sayuran
Sayur-Mayur Baturiti ada yang rusak dan yang diperjualbelikan berbeda dan setiap
busuk. jenis sayuran memiliki harga yang
berbeda pula. Besarnya harga sayuran
3). Penentuan Harga
Dalam proses transaksi distribusi dalam transaksi distribusi pemasaran hasil
pemasaran hasil pertanian sayuran di pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti setelah Mayur Baturiti diperhitungkan dari jenis
pelaku pasar melakukan promosi, sayuran yang diperjual belikan, karena
menentukan jenis dan jumlah sayuran setiap jenis dan kualitas sayuran memeliki
yang didistribusikan, maka yang yang harga yang tidak sama.
terakhir adalah penentuan harga sayuran 3. Pola Distribusi Pemasaran Hasil
yang akan didistribusikan. Variasi harga Pertanian Sayuran di Pasar Induk
sayuran yang didistribusikan oleh pelaku Sayur–Mayur Baturiti
pasar dalam transaksi distribusi Pola distribusi hasil pertanian
pemasaran hasil pertanian sayuran di sayuran di Pasar Induk Sayur-Mayu
Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti mulai Baturiti dapat dilihat dari:
1). Pola Disrtribusi Pemasaran Hasil
dari kisaran harga Rp.100,00 - ≥
Pertanian Sayuran di Pasar Induk
Rp.5000,00/kg. pelaku pasar yang
Sayur-Mayur Baturiti Dilihat Dari
berperan sebagai agen yang
Pelaku Distribusi.
mendistribusikan sayuran dengan harga Pola distribusi pemasaran hasil
mulai dari kisaran Rp. 100,00 - Rp. pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-
2000,00 /Kg adalah yang paling banyak, Mayur Baturiti dilihat dari pelaku
dan sebagai pengepul paling banyak mulai distribusi adalah dari produsen – agen –
dari Rp. 100,00 - ≥ Rp. 5000,00 /kg dan pengepul – pedagang besar (69,77 %)
Rp. 100,00 - Rp. 2000,00 /Kg adalah yang lebih banyak dibandingkan dari produsen
paling sedikit. Sedangkan yang berperan – pengepul – pedagang besar (30,23 %).
sebagai pedagang besar paling banyak Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui
mendistribusikan sayuran dengan kisaran bahwa pola distribusi pemasaran hasil
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur- (2,86 %), sedangkan Desa Angseri, Desa
Mayur Baturiti dilihat dari pelaku Antapan dan Desa Betunya memeiliki
kegiatan distribusi dari produsen – agen – jumlah yang sama (11, 43 %).Untuk lebih
pengepul – pedagang besar lebih banyak jelas mengenai pola distribusi hasil
dibandingkan dari produsen – pengepul – pertanian Sayuran di Pasar Induk Sayur-
pedagang besar. Mayur Baturiti dilihat dari asal
2). Pola Disrtribusi Pemasaran Hasil
pemasarannya dapat dilihat dalam bentuk
Pertanian Sayuran di Pasar Induk
peta.
Sayur-Mayur Baturiti Dilihat Dari
Daerah Asal Sayuran 3). Pola Disrtribusi Pemasaran Hasil
Pertanian Sayuran di Pasar Induk
Pola distribusi pemasaran hasil
Sayur-Mayur Baturiti Dilihat Dari
pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-
Daerah Tujuan Pemasarannya
Mayur Baturiti dilihat dari daerah asal
sayuran, sayuran yang didistribusikan di Pola distribusi pemasaran hasil

Pasar Induk Sayur-Mayur Baturiti hanya pertanian sayuran di Pasar Induk Sayur-
berasal dari desa yang ada di Kecamatan
Mayur Baturiti dilihat dari tujuan daerah
Baturiti, ini dikarenakan Pasar Induk
Sayur-Mayur Baturiti dekat dengan desa- pemasarannya adalah dipasarkan ke luar

desa pengasil sayuran dan sebagai satu- Kecamatan Baturiti, yaitu di Kabupaten
satunya pasar induk sayur-mayur yang
yang ada di Bali saja. Hal ini diakibatkan
ada di Kecamatan Baturiti. Adapun desa
asal sayuran yang mendistribusikan tidak adanya pelaku pasar terutama

sayuran pada Pasar Induk Sayur-mayur pedagang besar yang mendistribusikan


Baturiti adalah dari Desa Bangli, Desa
sayuran ke luar Bali. Adapaun daerah
Angseri, Desa Candi Kuning, Desa
Antapan, Desa Betunya, Desa Baturiti, tujuan pemasaran sayuran yang telah

Desa Apuan dan Desa Luwus. Dilihat dari didistribusikan lewat Pasar Induk Sayur-
perbandingan asal daerah sayuran yang
Mayur Baturiti yaitu ke Kabupaten
mendistribusikan sayuran ke Pasar Induk
Sayur-Mayur Baturiti maka Desa Bangli Badung, Kabupaten Gianyar, Kota

merupakan desa yang paling banyak Denpasar, Kabupaten Kelungkung,


mendistribusikan sayuran (22,86 %) dan
Kabupaten Negara, Kabupaten Tabanan,
yang paling sedikit adalah desa luwus
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

Kabupaten Buleleng dan Kabupaten sayuran dari agen dan


mengumpulkanya dalam gudang
Bangli. Dilihat dari banyak atau
sebelum kembali dijual kepada
sedikitnya sayuran yang didistribusikan ke
pedagang besar secara grosir dan
daerah tujuan pemasaran, Kabupaten (3) Pedagang Besar, yang berperan
membeli sayuran dari pengepul
Badung merupakan daerah paling banyak
secara grosir dan menjualnya
(25 %), sebagai tujuan distribusi
kepada pengecer di luar Pasar
pemasaran dan yang paling sedikit (5%) Induk Sayur-mayur Baturiti.
2. Ada tiga Variasi dalam proses
adalah ke Kabupaten kelungkung,
transaksi dalam distribusi
Kabupaten Negara dan Kabupaten Bangli. pemasaran hasil pertanian sayuran
di Pasar Induk Sayur–mayur
Baturiti yang dilakukan oleh
pelaku pasar yaitu agen, pengepul
Untuk lebih jelas mengenai pola
dan pedagang besar pertama
distribusi hasil pertanian Sayuran di Pasar
adalah promosi, dalam hal ini
Induk Sayur-Mayur Baturiti dilihat daerah
sebagaian besar promosi yang
tujuan pemasarannya dapat dilihat dalam
dilakukan oleh pelaku pasar
bentuk peta.
melalui pelanggan, namun jika
SIMPULAN dilihat dari agen sebagian besar
Berdasarkan hasil dan pembahasan dilakukan bukan melalui
yang telah diuraikan di atas, maka dapat pelanggan. Kedua adalah
disimpulkan sebagai berikut: penentuan jenis dan jumlah
1. variasi jenis peranan pelaku sayuran, pada proses ini jenis
kegiatan distribusi pemasaran hasil sayuran yang didistribusikan oleh
pertanian sayuran di Pasar Induk pelaku pasar mulai dari 1 sampai ≥
Sayur-mayur Baturiti ada tiga 6 jenis sayuran, dan jumlah
yaitu: (1) agen, yang berperan sayuran yang didistribusikan mulai
menjual sayuran yang dititipkan dari 100 sampai 3000 kg. Dimana
oleh petani dan hanya menjual di antara jenis peranan pelaku
sayuran secara grosir, (2) pasar antara satu dengan yang
Pengepul, berperan membeli lainya dalam mendistribusikan
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

jenis dan jumlah sayuran berbeda- sayuran bisa secara langsung


beda. Setelah selesai transaksi
mendistribusikan sayuran yang
penentuan jenis dan jumlah
telah dihasilkan ke Pasar Induk
sayuran yang didistribusikan
diakhiri dengan transaksi Sayur-Mayur Baturiti dengan
penentuan harga sayuran yang
tidak melalui agen ataupun
akan didistribusikan. Variasi harga
pengepul dengan cara
sayuran yang didistribusikan
berkisaran dari Rp.100,00 sampai langsung terlibat sebagai
≥ Rp.5000,00/kg dengan
pelaku pasar sehingga
pertimbangan jenis dan kualitas
keuntungan yang didapat lebih
sayuran.
3. Pola distribusi pemasaran hasil
besar.
pertanian sayuran di Pasar Induk 2. Perlu adanya konntrol oleh
Sayur–mayur Baturiti dilihat dari
pemerintah dalam
pelaku yang melakukan kegiatan
pendistribusian jumlah dan
distribusi pemasaran ada dua pola
yaitu dari produsen - agen - jenis sayuran yang dilakukan
pengepul – pedagang besar dan
oleh pelaku pasar di Pasar
dari produsen - pengepul –
Induk Sayur-Mayur Baturiti
pedagang besar. Dilihat dari
daerah asal sayuran yaitu hanya sehingga petani tidak
berasal dari desa yang berada di
dirugikan.
Kecamatan Baturiti dan dilihat 3. Tujuan daerah distribusi
dari daerah tujuan pemasarannya
pemasaran sayuran yang telah
dipasarkan di luar Kecamatan
di Pasar Induk Sayur-Mayur
Baturiti yaitu di kabupaten yang
ada di Bali saja. Baturiti harus bisa lebih luas

yaitu bisa mencangkup seluruh


SARAN
kabupaten yang ada di Bali
1. Bagi Para petani di Kecamatan
dan apabila memungkinkan
Baturiti khususnya petani
agar sampai di luar Bali.
Volume : Vol: 5 No: 1 Tahun:2014

DAFTAR PUSTAKA

Danfar.2009.“pengertian Distribusi”
tersedia pada
http://dansite.wordpress.com/pengerti
an pasar-distribusi (diakses tanggal
23 januari 2013).
Fuad M dkk.2000. Pengantar Bisnis.
Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.
Kafrawi, Azmil. 2012. “Pengertian,
fungsi, bentuk, peranan dan kegunaan
pasar” tersedia pada
http/www.http://bozzkaf.blogspot.co
m/2012/09/pengertian/fungsi/bentuk/
peranan/pasar. html (diakses tanggal
23 januari 2012).
Kolter. 2003. Menajemen Pemasaran.
Jilid 2 Edisi keenam Jakarta:
Erlangga
Muliahati, Desak Made. 2004. Buku Ajar
Geografi Ekonomi. Singaraja:
FPIPS IKIP Negeri Singaraja.

Anda mungkin juga menyukai