Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGHIDUPAN SALAH DAN BENAR (KASUS PINJOL)


Makalah ini Disusun untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Vinaya Pitaka Kontekstual

Oleh:

Jotti Adi Panya NIM:02501230411483

Riko Cahyanto NIM:02501230411464

Dosen Pengampu:

Rusmiyati,M.Pd.B

PRODI BISNIS DAN MANAJEMEN BUDDHA

SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA

TANGERANG BANTEN

2023
KATA PENGANTAR

Namo Buddhaya,

Puja dan syukur kami haturkan kepada Tiratana (Buddha,Dhamma,dan Sangha) karena
berkat cinta kasih dan berkahnya,serta berkat kekuatan kamma baik sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Makalah ini sengaja kami susun sebagai
wujud dari tanggung jawab terhadap salah satu tugas mata kuliah “Vinaya Pitaka
Konteksual.”

Tujuan disusunnya makalah ini selain untuk memenuhi tugas juga untuk menambah
pengetahuan bagi para pembaca dan sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan bagi
kami selaku penyusun.Adapun isi dari makalah ini yang membahas tentang Penghidupan
Salah dan Benar (Kasus Pinjol).

Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak lagi kekurangan.Baik dari
materi yang disajikan,kosa-kata yang dituliskan,maupun tata cara penulisan.Oleh karena
itu,besar harapan kami agar Bapak/Ibu,Saudara/i pembaca studi untuk memberikan kritik dan
sarannya kepada kami demi perbaikan untuk masa mendatang.

Tangerang,06 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pinjaman Online................................................................................ 4

2.2 Jenis-Jenis Pinjaman Online................................................................................ 5

2.3 Keuntungan dan Resiko Pinjaman Online........................................................... 6

2.4 Pertimbangan Debitur Sebelum Memutuskan Meminjam di Pinjaman Online... 7

2.5 Contoh Aplikasi Pinjaman Online........................................................................ 8

BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 9

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pinjaman Online (pinjol) berkembang dengan pesat di Indonesia dengan rentang waktu
dua tahun terakhir. Ini disebabkan karna persyaratan administrasi pinjol yang lebih
dipermudah di bandingkan dengan pinjaman layanan keuangan perbankan. Kemudahan dan
kecepatan yang ditawarkan memunculkan daya tarik tersendiri. Selain itu, situasi ekonomi
yang pelik akibat pandemi Covid-19 menjadikan tingginya permintaan pinjam meminjam di
masyarakat. Pinjol merupakan salah satu fasilitas pinjaman uang oleh badan tertentu dengan
memanfaatkan teknologi secara online.

Semenjak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan aturan tentang Pear to Pear
lending melalui tata tertib Nomor 77/POJK.01/2016. Industri jasa keunagan mengalami
banyak perkembangan dengan sangat pesat dan memberikan masyarakat pilihan untuk
meminum madu maupun racun. Dengan kemajuan teknologi dan kemudahan yang disediakan
sehingga banyak alasan masyarakat memafaatkan jasa perusahaan start up keuangan. Namun,
bersamaan dengan perkembangan tersebut, banyak pinjol ilegal yang kedapatan sering
melalukan pelanggaran, seperti mengungkapkan informasi individu nasabah serta
menyalahgunakan infrormasi pribadi nasabah dengan melakukan tindakan berbahaya seperti
melakukan intimidasi dan teror terhadap nasabah dalam melakukan penagihan pinjaman.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebenarnya sudah banyak melakukan pemblokiran pinjol
ilegal, namun pinjol ilegal baru terus bermunculan, salah satu penyebabnya adalah
kemudahan teknologi yang membuat development aplikasi pinjol ilegal mudah dilakukan. Di
sisi lain, masih banyak masyarakat yang mudah tergiur dengan penawaran pinjol ilegal.
Mudah, cepat dan praktis adalah slogan yang biasa ditawarkan pinjol ilegal, padahal ada
risiko berbahaya dibalik slogan itu. Dengan maraknya kasus pinjol ilegal, tidak sedikit
masyarakat yang menjadi korban, Sehingga memunculkan banyak sentiment di masyarakat
khususnya di sosial media.

Analisis sentimen atau opinion mining adalah proses memahami, mengekstrak dan
mengolah data tekstual secara otomatis untuk mendapatkan informasi sentimen yang
terkandung dalam suatu kalimat opini. Analisis sentimen dilakukan untuk melihat pendapat
atau kecenderungan opini terhadap sebuah masalah atau objek oleh seseorang, apakah
cenderung berpandangan atau beropini negatif atau positif. Analisa sentimen juga merupakan
salah satu cara untuk mengukur akurasi dalam menentukan setimen.

Social Network Analysis (SNA) merupakan suatu proses yang menelaah struktur sosial
melalui penggunaan Network Science. Network Science merupakan bidang kajian akademik
baru yang mempelajari jaringan kompleks seperti jaringan telekomunikasi, jaringan
komputer, jaringan biologis, dan jaringan sosial. Kajian ini mendasarkan dirinya pada Graph
Theory.Pendekatan social network analysis, dimana visualisasi jaringan dimodelkan dengan
menggunakan metode graph tipe undirected. Kemudian dilakukan penghitungan nilai atribut
jaringan yang terdiri dari total nodes, total edges, average degree, average weighted degree,
average path length, density, network diameter dan number of community dan dilakukan
penghitungan nilai centrality yang terdiri dari degree centrality, closeness centrality,
betweeness centrality dan eigenvector centrality untuk mengidentifikais aktor yang
berpengaruh atau memilki nilai interaksi yang tinggi di dalam jaringan. Penelitian terkait
dengan Social Network Analysis (SNA) dilakukan untuk melihat interaksi antar aktor di
media sosial salah satunya pada hastag “#pinjaman online, #pinjol”.

Langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu, langkah yang
melakukan sentimen analisa guna melihat komentar ataupun kritikan netizen mengenai pinjol
dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA). Langakah selanjutnya penelitian ini
melihat hubungan antar tweet menggunakan metode SNA. Peneletian ini bertujuan untuk
melihat fenomena apa yang sedang terjadi di kalangan masyarakat mengenai pinjaman
online, sehingga hasil yang di dapat dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
masyarakat dalam mempertimbangkan resiko tentang pinjaman online dan meminimalisir
adanya penipuan online yang sering terjadi. Bersasarkan dari uraian di atas, maka dapat
dilakukan penelitian berupa tesis dengan judul “Analisa Text Mining Pada Sosial Media
Twitter Menggunakan Metode Support Vektor Machine (SVM) dan Social Network Analysis
(SNA) ” di media sosial Twitter.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berisi pertanyaan tentang topik yang diangkat oleh peneliti. Dengan
acuan rumusan masalah,peneliti mencari jawaban atas pertanyaan yang dikemukakan. Dalam
penelitian ini ditetapkan beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

1.Bagaimana cara mengetahui fenomena yang sedang terjadi di kalangan masyarakat


mengenai Pinjaman Online dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA)?

2.Bagaimana cara mengetahui Sentimen Analysis dengan menggunakan metode Suport


Vector Machine (SVM)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu hasil akhir atau sesuatu yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian menjadi suatu keharusan untuk dicapai,sehingga perlu dilakukan
perencanaan dan pelaksanaan penelitian dengan matang demi tercapainya tujuan. Dalam
penelitian ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai,di antaranya:

1.Untuk melihat fenomena apa yang sedang terjadi di kalangan masyarakat mengenai
pinjaman online menggunakan SNA.

2.Masyarakat dapat mengetahui dan mempertimbangkan resiko tentang pinjaman online.

3.Masyarakat dapat mengetahui seberapa banyak netizen yang beropini mengenai


pinjaman online.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pinjaman Online

Financial technology atau biasa disebut dengan fintech adalah aplikasi teknologi digital
yang dibuat untuk mempertemukan debitur dan kreditur untuk masalah-masalah keuangan
secara online atau bisa disebut sebagai intermediasi keuangan. Adapun dari definisi lain,
fintech diartikan sebagai industri yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menggunakan
teknologi informasi agar sistem keuangan dan penyampaian layanan keuangan lebih efisien.

Dari definisi umum tersebut, banyak pakar yang mendefiniskan secara lebih rinci
mengenai fintech. Dorfleitner, Hornuf, Schmitt & Weber menyatakan bahwa fintech
merupakan industri yang bergerak dengan sangat cepat dan dinamis di mana terdapat banyak
model bisnis yang berbeda. Pandangan tersebut juga diperkuat oleh Hsueh yang
mendefinisikan fintech sebagai model layanan keuangan baru yang dikembangkan melalui
inovasi teknologi informasi. Selain para ahli tersebut, Fintech juga didefinisikan lebih rinci
oleh Financial Stability Board (FSB) yakni inovasi teknologi dalam layanan keuangan yang
dapat menghasilkan model-model bisnis, aplikasi, proses atau produk-produk dengan efek
material yang terkait dengan penyediaan layanan keuangan.Selain ahli Internasional, terdapat
ahli dari Indonesia juga mendefisinikan mengenai fintech, adalah Pribadiono, menjelaskan
bahwa fintech adalah perpaduan antara teknologi dengan fitur keuangan maupun inovasi pada
sektor finansial dengan sentuhan teknologi modern.

Definisi Fintech juga terdapat dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi,
bahwa Fintech adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam
meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan
menggunakan jaringan internet.

Selain terdapat dalam peraturan tersebut, defisini fintech juga tercamtum dalam
Peraturan Bank Indonesia No. 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial,
dalam peraturan tesebut menjelaskan bahwa fintech adalah penggunaan teknologi dalam
sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi dalam sistem keuangan yang
menghasilkan produk, layanan, teknologi dan/atau model bisnis baru serta dapat berdampak
pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan,
dan keandalan sistem pembayaran.

Pinjaman online adalah jenis pinjaman yang cukup diajukan secara online melalui
aplikasi ponsel, tanpa perlu tatap muka. Cara ini memberikan kemudahan dan kecepatan
dalam proses pengajuan kredit. Pinjaman online tumbuh sangat cepat di Indonesia.
Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkannya menjadi daya tarik utama. Pengajuan kredit
yang selama ini dikenal lama dan rumit, sekarang bisa dilakukan secara cepat, mudah, online
dan tanpa tatap muka. Calon peminjam cukup mengunduh aplikasi pinjaman di ponsel
melalui Google Play Store atau melalui APK. Ada yang menerima hanya ponsel android,
tetapi ada juga yang sudah bisa android dan ios apple.

Dalam arti luas, pinjaman online adalah semua jenis pinjaman tidak langsung dari bank
tradisional. Sejumlah pemberi pinjaman online sering disebut sebagai pemberi pinjaman
online karena merupakan alternatif dari bank tradisional. Secara historis, istilah ini telah
digunakan untuk memasukkan serikat kredit, pinjaman pemerintah, dan kredit lain yang
secara struktural mirip dengan pinjaman bank tetapi berasal dari atau melalui sumber yang
berbeda. Saat ini, pinjaman kuno adalah bagian dari pasar pinjaman tradisional. Mereka
berbagi persyaratan yang sama, menggunakan kriteria yang sama untuk persetujuan dan
termasuk dalam kategori peraturan yang sama. Sebaliknya, pemberi pinjaman alternatif.

Dari beberapa penjelasan mengenai definisi fintech di atas, dapat disimpulkan bahwa
fintech merupakan layanan yang menyediakan produk keuangan dengan menggunakan dan
memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang.

2.2 Jenis Finansial Technology

Menurut Hsueh, terdapat tiga tipe financial technology yaitu:

a. Sistem pembayaran melalui pihak ketiga (Third-party payment systems) Contoh sistem
pembayaran melalui pihak ketiga yakni onlineto-offline (O2O), cross-border EC, sistem
pembayaran mobile, serta platform pembayaran yang menyediakan jasa seperti pembayaran
bank dan transfer.

b. Peer-to-Peer (P2P) Lending

Fintech ini merupakan model platform yang mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan
penerima pinjaman (borrower) melalui media teknologi informasi atau internet. Pada tipe ini
biasanya menyediakan mekanisme kredit dan manajemen resiko. Peer-to-Peer Lending ini
membantu pemberi pinjaman sebagai investor dan penerima pinjaman atau peminjam
memenuhi kebutuhan masing-masing dan menghasilkan penggunaan uang secara efisien.

c. Crowdfunding

Hsueh mendefinisikan bahwa fintech dengan tipe Crowdfunding adalah tipe financial
technology di mana sebuah konsep atau produk seperi desain, konten, program, dan karya
kreatif dipublikasikan secara umum dan untuk masyarakat yang tertarik dan kemudian
mendukung konsep tersebut dengan cara memberikan dukungan secara financial. Model ini
biasanya digunakan unuk mengurangi kebutuhan finansial kewirausahaan, dan memprediksi
permintaan pasar.
2.3 Pihak-Pihak Pinjaman Online

Sebagaimana telah diuraikan pada tulisan terdahulu, P2P lending (peer to peer lending)
dan pinjol (pinjaman online) adalah platform penyedia pembiayaan (kredit) kepada
nasabahnya. Keduanya berkedudukan sebagai marketplace yang berfungsi mempertemukan
antara pihak pemberi pinjaman (investor) dengan peminjamnya (lender). Jadi, ada 3 pihak
yang terlibat dalam P2P lending dan pinjol ini, antara lain:

a. investor (pihak pemberi pinjaman/kreditur),

b. penyelenggara P2P lending, dan

c. lender/debitur/peminjam. Relasi antara ketiganya ini dapat dibaca secara berbeda dari sisi
akadnya. Secara rinci, relasi itu berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai