Anda di halaman 1dari 29

2023/2024

ACARA I
VISKOSITAS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep viskositas fluida cair.
2. Mahasiswa mampu menguji viskositas suatu fluida cair melalui percobaan
bola jatuh.
3. Mahasiswa mampu menganalisa viskositas suatu fluida dari data hasil
pengukuran.
4. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Dasar Teori


Fluida adalah zat atau subsistem yang akan mengalami deformasi secara
berkesinambungan kalau terkena gaya geser (gaya tangensial) walaupun gaya
tersebut kecil sekalipun (Nasution, 2008 dalam Wicaksono dll, 2021). Dalam
fisika, fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Kekentalan adalah
sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (τ) pada waktu bergerak atau
mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara partikel zat cair sehingga
menyebabkan adanya tegangan geser antara molekul-molekul yang bergerak. Zat
cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat cair dapat dibedakan menjadi
dua yaitu kekentalan dinamik (µ) atau kekentalan absolute dan kekentalan
kinematis (ν) (Asrori dkk, 2021). Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat
padat dengan fluida adalah dari karakteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat
padat dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang berbatas
ketika menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear). Fluida dikategorikan
tidak mampu menahan tekanan geser tanpa berubah bentuk (Syaiban dkk, 2020).
Fluida yang koefisien viskositas dinamikanya (µ) bergantung pada
temperatur dan tekanan namun tidak bergantung pada besar gradien kecepatan,
dikenal dengan Fluida Newtonian. Untuk fluida jenis ini, grafik yang
menghubungkan tegangan geser dengan gradien kecepatan adalah sebuah garis

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

lurus yang melalui titik asal, dan cenderung sebagai viskositas dinamik (Sahaya,
2016). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik
menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan
oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah
mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir,
contohnya minyak goreng, oli, madu dan lainnya. Tingkat kekentalan suatu fluida
juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, kekentalannya semakin
berkurang. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas
tersebut ( Irawan & Utami, 2023).
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Ada dua cara dalam mengukur viskositas yaitu Metode
Ostwald dan Metode Bola Jatuh. Metode Ostwald dilakukan dengan mengukur
waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari a ke b.
Percobaan viskosimeter Ostwald digunakan untuk menentukan koefisien
viskositas fluida terutama yang encer, karena fluida yang lebih kental akan
membutuhkam waktu yang lebih lama untuk mengalir dalam pipa kapiler. Metode
Bola Jatuh dilakukan dengan mengukur laju terminal (konstan) menggunakan
bola yang dijatuhkan dari atas permukaan fluida. Selama resultan gaya-gaya yang
bekerja pada bola nol, maka bola mengalami laju terminal (konstan). Keuntungan
viskositas sistem bola jatuh mudah untuk dirancang dan biaya pembuatanya serta
perawatan alat uji ini sangat murah (Syaiban dkk, 2020).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas diantaranya suhu,
konsentrasi larutan, berat molekul solute, dan tekanan. Suhu berbanding terbalik
dengan viskositas, semakin tinggi suhunya maka akan berkurang viskositas dari
fluidanya, hal ini disebabkan karena adanya gerakan partikel-partikel cairan yang
semakin cepat apabila suhu ditingkatkan. Konsentrasi larutan berbanding lurus
dengan viskositas, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat
yang terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan
antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Berat
molekul solute berbanding lurus dengan viskositas, karena dengan adanya solute
yang berat akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga
manaikkan viskositas. Tekanan berbanding lurus dengan viskositas, semakin
tinggi tekanan maka akan semakin tinggi pula viskositas pada fluida tersebut.

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Corong Gambar 1.2 Jangka Sorong


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.3 Kelereng Gambar 1.4 Oli Baru


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.5 Oli Bekas Gambar 1.6 Tabung Ukur


(Koleksi Pribadi) 1000 ml
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Gambar 1.7 Minyak Gambar 1.8 Timbangan


(Koleksi Pribadi) Analitik
(Koleksi Pribadi)

Gambar 1.9 Piknometer Gambar 1.10 Stopwatch


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.11 Air Gambar 1.12 Penggaris


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

2.2 Langkah Kerja


2.2.1 Air
Menyiapkan alat dan bahan.

Gambar 1.13 Menyiapkan


alat dan bahan
(Koleksi Pribadi)

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.14 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)
Menimbang massa kelereng pada timbangan
analitik.

Gambar 1.15 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.16 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Menuang fluida berisi air ke dalam piknometer


dengan menggunakan corong.

Gambar 1.17 Menuang air ke


dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida air pada timbangan analitik.

Gambar 1.18 Menimbang


piknometri isi air
(Koleksi Pribadi)

Menuangkan cairan jenis fluida air ke dalam


tabung ukur

Gambar 1.19 Menuang


cairan air
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi cairan jenis fluida air dengan


mistar.

Gambar 1.20 Mengukur


tinggi cairan air
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Melepaskan kelereng di atas permukaan air pada


tabung ukur.

Gambar 1.21 Melepaskan


kelereng di atas permukaan
fluida
(Koleksi Pribadi)

Mencatat waktu yang di perlukan kelereng untuk


mencapai dasar permukaan tabung.

Gambar 1.22 Mencatat


waktu
(Koleksi Pribadi)

2.2.2 Minyak

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.23 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.24 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.25 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida minyak pada timbangan analitik.

Gambar 1. 26 Menimbang
piknometri isi minyak
(Koleksi Pribadi)

Menuangkan cairan jenis fluida isi minyak ke


dalam tabung ukur.

Gambar 1.27 Menuang


cairan minyak
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi cairan jenis fluida isi minyak


dengan mistar.

Gambar 1.28 Mengukur


tinggi cairan isi minyak
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Melepaskan kelereng diatas permukaan dan


memcatat waktunya disaat sudah sampai
permukaan

Gambar 1.29 Melepaskan


Kelereng dan Mencatat
waktu
(Koleksi Pribadi)

2.2.3 Oli Baru

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.30 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.31 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.32 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Menuang fluida berupa oli baru ke dalam


piknometer dengan menggunakan corong.

Gambar 1.33 Menuang oli


bekas ke dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida oli baru pada timbangan analitik.

Gambar 1.34 Menimbang


piknometer berisi oli baru
(Koleksi Pribadi)

Menuangkan fluida berupa oli baru ke dalam


tabung ukur

Gambar 1.35 Menuang


fluida oli baru
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi fluida berupa oli baru di dalam


tabung ukur dengan mistar.

Gambar 1.36 Mengukur


tinggi fluida berupa oli baru
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Melepaskan kelereng di atas permukaan oli baru


pada tabung ukur.

Gambar 1.37 Melepaskan


kelereng di atas permukaan
fluida
(Koleksi Pribadi)

Mencatat waktu yang di perlukan bola untuk


mencapai dasar permukaan tabung.

Gambar 1.38 Mencatat


waktu
(Koleksi Pribadi)

2.2.4 Oli Bekas

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.39 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.40 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.41 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

Menuang fluida berisi oli bekas ke dalam


piknometer dengan menggunakan corong.

Gambar 1.42 Menuang oli


bekas ke dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida oli bekas pada timbangan analitik.

Gambar 1.43 Menimbang


piknometri isi oli bekas
(Koleksi Pribadi)

Menuangkan cairan jenis fluida isi oli bekas ke


dalam tabung ukur.

Gambar 1.44 Menuang


cairan oli bekas
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Mengukur tinggi cairan jenis fluida isi oli bekas


dengan mistar.

Gambar 1.45 Mengukur


tinggi cairan isi oli bekas
(Koleksi Pribadi)

Melepaskan kelereng di atas permukaan oli bekas


pada tabung ukur dan mencatat waktu.

Gambar 1.46 Melepaskan


kelereng di atas permukaan
fluida
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

BAB III
ISI
3.1 Perhitungan
3.1.1 Air
➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,59 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,5 gram
Massa Piknometer kosong = 19,6 gram
mpiknometer + mair = 40,8 gram
Massa Fluida = 21,2 gram
Tinggi cairan = 31,5 cm
t1 air = 0,40 s
t2 air = 0,40 s
t3 air = 0,54 s
➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Air (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Air (η dinamis air)

E. Viskositas Kinematis Air (η kinematik air)


➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)

4
Vobjek = 3 πr3

4
Vobjek = × π × (0,795)3 cm
3

= 2,105 cm3

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

5,5 gr
ρkelereng =
2,105 cm3
= 2,613 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
(mPiknometer + mair ) - mPiknometer
ρfluida =
volume piknometer

40,8 gr - 19,6 gr
ρair =
25 mL
= 0,848 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,795 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,613 - 0,848) gr/cm3


η Dinamis 1 = 31,5 cm
9× 0,40 s

= 3,085 gr/cm.s

2×(0,795 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,613 - 0,848) gr/cm3


η Dinamis 2 = 31,5 cm
9× 0,40 s

= 3,085 gr/cm.s

2×(0,795 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,613 - 0,848) gr/cm3


η Dinamis 3 = 31,5 cm

0,54 s

= 4,165 gr/cm.s

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Rata-rata η Dinamis Air

3,085 gr/cm.s +3,085 gr/cm.s +4,165 gr/cm.s


=
3

= 3,445 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Air (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

3,445 gr/cm.s
η Kinematis Air =
0,848 gr/cm.s
= 4,062 cm2 /s

3.1.2 Minyak
➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,68 cm
Gravitasi = 980 m/s2
Massa Kelereng = 5,39 gram
Massa Piknometer kosong = 20,2 gram
mpiknometer + mminyak = 44 gram
Massa Fluida = 23,8 gram
Tinggi cairan = 36 cm
t1 minyak = 0,88 s
t2 minyak = 0,68 s
t3 minyak = 0,73 s
➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (VObjek)
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

C. Densitas Fluida Minyak (ρfluida)


D. Viskositas Dinamis Minyak (η dinamis minyak)
E. Viskositas Kinematis Minyak (η kinematis minyak)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)

4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = × π × (0,84 )3 cm
3
= 2,483 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)
massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

5,39 gr
ρkelereng =
2,483 cm3
= 2,171 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)

(mPiknometer + mminyak ) - mPiknometer


ρfluida =
volume piknometer

44 gr - 20,2 gr
ρair =
25 mL
= 0,952 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,84 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,171 - 0,952) gr/cm3


η Dinamis 1 = 36 cm
9× 0,88 s

= 4,579 gr/cm.s

2×(0,84 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,171 - 0,952) gr/cm3


η Dinamis 2 = 36 cm
9× 0,68 s

= 3,538 gr/cm.s

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

2×(0,84 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,171 - 0,952) gr/cm3


η Dinamis 3 = 36 cm
9× 0, 73 s

= 3,798 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Minyak

4,579 gr/cm.s +3,538 gr/cm.s +3,798 gr/cm.s


=
3

= 3,972 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Minyak (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

3,972 gr/cm.s
η Kinematis Minyak =
0,952 gr/cm.s
= 4,172 cm2 /s

3.1.3 Oli Baru


➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,57 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 18,2 gram
mpiknometer + moli baru = 39,4 gram
Massa Fluida = 21,2 gram
Tinggi cairan = 35,8 cm
t1 oli baru = 1,18 s
t2 oli baru = 0,74 s
t3 oli baru = 0,86 s

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Oli Baru (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Oli Baru (η dinamis oli baru)

E. Viskositas Kinematis Oli Baru (η kinematik oli baru)


➢ Jawab :
A.Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = 3 × π × (0,785)3 cm

= 2,026 cm3

B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

5,1 gr
ρkelereng =
2,026cm3
= 2,517 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
(mPiknometer + moli baru ) - mPiknometer
ρfluida =
volume piknometer

39,4 gr - 18,2 gr
ρair =
25 mL
= 0,848 gr/mL

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,785 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,517 - 0,848) gr/cm3


η Dinamis 1 = 35,8 cm
9× 1,18 s

= 7,383 gr/cm.s

2×(0,785 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,517 - 0,848) gr/cm3


η Dinamis 2 = 35,8 cm
9× 0,74 s

= 4,63 gr/cm.s
2×(0,785 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,517 - 0,848) gr/cm3
η Dinamis 3 = 35,8 cm
Rata-rata η Dinamis Oli Baru 9× 0,86 s

= 5,38 gr/cm.s
Rata-rata η Dinamis Oli Baru
7,383 gr/cm.s +4,63 gr/cm.s +5,38 gr/cm.s
=
3

= 5,798 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Oli Baru (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

5,798 gr/cm.s
η Kinematis Oli Baru =
0,848 gr/cm.s
= 6,837 cm2 /s

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

3.1.4 Oli Bekas


➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,6 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,6 gram
Massa Piknometer kosong = 20,8 gram
mpiknometer + moli bekas = 45,4 gram
Massa Fluida = 24,6 gram
Tinggi cairan = 32,5 cm
t1 oli bekas = 0,86 s
t2 oli bekas = 0,48 s
t3 oli bekas = 0,67 s

➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Oli Bekas (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Oli Bekas (η dinamis oli bekas)

E. Viskositas Kinematis Oli Bekas (η kinematik oli bekas)


➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = 3 × π × (0,8)3 cm

= 2,145 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

5,6 gr
ρkelereng =
2,145 cm3
= 2,611 gr/cm3

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

C. Densitas Fluida (ρfluida)

(mPiknometer + moli bekas ) - mPiknometer


ρfluida =
volume piknometer

45,4 gr - 20,8 gr
ρair =
25 mL
= 0,984 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,8 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,611 - 0,948) gr/cm3


η Dinamis 1 = 32,5 cm
9× 0,86 s

= 6,133 gr/cm.s

2×(0,8 cm)2 ×980 cm/s2 ×(2,611 - 0,948) gr/cm3


η Dinamis 2 = 32,5 cm
9× 0,48 s

= 3,423 gr/cm.s
Rata-rata η Dinamis Olicm)
2×(0,8 Bekas
2
×980 cm/s2 ×(2,611 - 0,948) gr/cm3
η Dinamis 3 = 32,5 cm
9 × 0,67 s

= 4,778 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Oli Bekas

6,133 gr/cm.s +3,423 gr/cm.s +4,778 gr/cm.s


=
3

= 4,778 gr/cm.s

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

E. Viskositas Kinematis Oli Bekas (η Kinematis)


η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

4,778 gr/cm.s
η Kinematis Oli Bekas =
0,984 gr/cm.s
= 4,856 cm2 /s

3.2 Pembahasan
Praktikum acara pertama mekanika fluida membahas mengenai kekentalan
suatu fluida atau disebut juga viskositas. Viskositas adalah sifat dari suatu zat
fluida cair yang disebabkan karena adanya gesekan antara molekul-molekul zat
cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut sehingga dapat menghambat aliran
zat cair. Metode yang digunakan pada acara pertama adalah menggunakan metode
bola jatuh. Prinsip kerja viskositas bola jatuh dengan menggunakan alternatif
benda berupa kelereng yang dijatuhkan dari atas permukaan fluida sehingga
selama resultan gaya yang bekerja pada kelereng bernilai nol maka kelereng
mengalami laju yang konstan.
Hasil pengujian dan perhitungan menunjukkan bahwa fluida air memiliki
densitas fluida sebesar 0,848 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan sebesar 3,085
g/cm.s, 3,085 g/cm.s, dan 4,165 g/cm’s dengan rata-rata sebesar 3,445 g/cm.s, dan
memiliki viskositas kinematis sebesar 4,062 cm²/s. Fluida minyak memiliki
densitas fluida sebesar 0,952 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan sebesar 4,579
g/cm.s, 3,538 g/cm.s, dan 3,798 g/cm’s dengan rata-rata sebesar 3,972 g/cm.s, dan
memiliki viskositas kinematis sebesar 4,172 cm²/s. Fluida oli baru memiliki
densitas fluida sebesar 0,848 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan sebesar 7,383
g/cm.s, 4,63 g/cm.s, dan 5,38 g/cm’s dengan rata-rata sebesar 5,798 g/cm.s, dan
memiliki viskositas kinematis sebesar 6,837 cm²/s. Fluida oli bekas memiliki
densitas fluida sebesar 0,984 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan sebesar 6,133
g/cm.s, 3,423 g/cm.s, dan 4,778 g/cm’s dengan rata-rata sebesar 4,778 g/cm.s, dan
memiliki viskositas kinematis sebesar 4,856 cm²/s. Dapat diketahui bahwa
viskositas tertinggi adalah oli baru, kedua oli bekas, ketiga minyak dan yang
terakhir adalah air.

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

Perhitungan viskositas dinamis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti


tekanan dan gaya kohesi pada fluida. Kemudian temperatur/suhu yang ada pada
fluida cair, naiknya suhu akan menaikan viskositas. Selain itu pengaruh bentuk
benda sangat mempengaruhi, pada praktikum ini objek yang digunakan yaitu
kelereng, kelereng digunakan karena kelereng berbentuk bola, memiliki
permukaan licin, dan tidak memiliki sudut sehingga memiliki daya tekan yang
konstan sehingga hasilnya pun akan jauh lebih konsisten. Hubungan antara
kelajuan benda dengan viskositas ialah semakin besar nilai kelajuan dari suatu
benda, maka koefisien viskositasnya akan semakin kecil. Waktu tempuh kelereng
yang menjadi objek terhadap ketiga fluida dipengaruhi oleh nilai viskositas tiap
fluidanya, apabila nilai viskositas tinggi maka kekentalanya juga akan tinggi
sehingga menyebabkan kelereng yang jatuh lebih lambat , dan apabila nilai
viskositasnya lebih rendah maka tidak akan berpengaruh besar terhadap kecepatan
kelereng saat dijatuhkan.
Perbedaan antara viskositas dinamis dengan viskositas kinematis adalah
viskositas dinamis merupakan uji kekentalan terhadap suatu objek yang melewati
fluida atau bisa juga disebut dengan ketahanan fluida terhadap sebuah aliran,
sedangkan viskositas kinematis merupakan uji kekentalan terhadap fluida yang
bergerak atau dapat juga disebut dengan rasio kekentalan fluida yang bergerak.
Pada viskositas dinamis, yang dicari adalah bagaimana suatu kelereng dapat
melewati suatu fluida sampai ke dasar tabung wadah fluida, jika densitas dari
fluida tersebut besar, maka waktu kelereng sampai ke dasar juga akan menjadi
lebih lambat. Sedangkan pada viskositas kinematis yang dicari adalah bagaimana
fluida tersebut dapat menahan atau menghambat gerak suatu objek terhadap fluida
yang bergerak.
Perbedaan antara viskositas dinamis dengan viskositas kinematis adalah
viskositas dinamis merupakan uji kekentalan terhadap suatu objek yang melewati
fluida atau bisa juga disebut dengan ketahanan fluida terhadap sebuah aliran,
sedangkan viskositas kinematis merupakan uji kekentalan terhadap fluida yang
bergerak atau dapat juga disebut dengan rasio kekentalan fluida yang bergerak.
Pada viskositas dinamis, yang dicari adalah bagaimana suatu kelereng dapat
melewati suatu fluida sampai ke dasar tabung wadah fluida, jika densitas dari
fluida tersebut besar, maka waktu kelereng sampai ke dasar juga akan menjadi

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

lebih lambat. Sedangkan pada viskositas kinematis yang dicari adalah bagaimana
fluida tersebut dapat menahan atau menghambat gerak suatu objek terhadap fluida
yang bergerak.

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan pada acara 1 mengenai
viskositas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Viskositas atau kekentalan merupakan gaya gesekan antara molekul
penyusun fluida. Pada praktikum di acara pertama ini melakukan perhitungan
besar viskositas fluida menggunakan metode bola jatuh.
2. Hasil pengujian dan perhitungan menunjukkan bahwa fluida air memiliki
densitas fluida sebesar 0,848 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan sebesar
3,085 g/cm.s, 3,085 g/cm.s, dan 4,165 g/cm’s dengan rata-rata sebesar 3,445
g/cm.s, dan memiliki viskositas kinematis sebesar 4,062 cm²/s. Fluida minyak
memiliki densitas fluida sebesar 0,952 g/cm³, viskositas dinamis didapatkan
sebesar 4,579 g/cm.s, 3,538 g/cm.s, dan 3,798 g/cm’s dengan rata-rata sebesar
3,972 g/cm.s, dan memiliki viskositas kinematis sebesar 4,172 cm²/s. Fluida
oli baru memiliki densitas fluida sebesar 0,848 g/cm³, viskositas dinamis
didapatkan sebesar 7,383 g/cm.s, 4,63 g/cm.s, dan 5,38 g/cm’s dengan rata-
rata sebesar 5,798 g/cm.s, dan memiliki viskositas kinematis sebesar 6,837
cm²/s. Fluida oli bekas memiliki densitas fluida sebesar 0,984 g/cm³,
viskositas dinamis didapatkan sebesar 6,133 g/cm.s, 3,423 g/cm.s, dan 4,778
g/cm’s dengan rata-rata sebesar 4,778 g/cm.s, dan memiliki viskositas
kinematis sebesar 4,856 cm²/s.
3. Semakin besar nilai viskositas suatu fluida, maka waktu yang diperlukan
kelereng untuk mencapai dasar akan lebih lama. Hal ini menunjukkan
besarnya viskositas mempengaruhi lamanya suatu fluida mengalir dan
sulitnya suatu benda dapat bergerak dalam fluida tersebut.
4. Faktor yang mempengaruhi viskositas adalah suhu, konsentrasi larutan, berat
molekul solute, dan tekanan. Salah satu contoh penerapan viskositas yaitu,
sebagai indikator OSD yang berfungsi untuk mengurai limbah minyak di
perairan.

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

4.2 Saran
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan atau
ketidakakuratan pengambilan data pada praktikum acara 1 kali ini adalah :
1. Sebaiknya pengambilan data dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati
supaya hasil perhitungannya memiliki akurasi yang tinggi.
2. Sebaiknya dalam mengukur panjang basah maupun lebar sungai harus cermat
dan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan pada perhitungan.

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

DAFTAR PUSTAKA
Dharma, U.S. dan Prasetyo, G. (2012). Pengaruh perubahan laju aliran terhadap
tekanan dan jenis aliran yang terjadi pada alat uji praktiikum mekanika
fluida. Turbo, 1(2)
Eswanto dan Syahputra, D. (2017). Analisa distribusi kapasitas aliran fluida di
daerah percabangan pada sistem perpipaan. Jurnal Teknologi Terapan, 3(1)
Febrianto, T., Edi, S. S., dan Sunarno. (2013). Rancang bangun alat uji kelayakan
pelumas kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler. Unnes Physics
Jurnal, 2(1)
Irawan, Agus Bambang. (2023). Buku Panduan Praktikum Mekanika Fluida.
Yogyakarta : Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta.
Jalaluddin, dkk. (2019). Analisa Profil Aliran Fluida Cair dan Pressure Drop Pada
Pipa L Menggunakan Metode Simulasi Computational Fluid Dynaic (CFD).
Aceh: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Maalikussaleh.
Nurcholis, L. (2008). Analisis perhitungan laju aliran fluida pada jaringan pipa.
Turbo, 7(1)
Putri, Bias M. Lungidta, dkk. (2013). Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh
Menggumakan Sensor Magnet dan Bola Magnet. Bandung: Program D3
Metrologi dan Instrumentasi, ITB.
Warsito, dkk. (2012). Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas dengan Metode
Bola Jatuh Berbasis Sensor Optocoupler dan Sistem Akuisisinya pada
Komputer. Jurnal Natur Indonesia, 14(3)

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H
2023/2024

LAMPIRAN

VISKOSITAS Nama : Garry Fangaro Zebua


NIM : 114220130
Plug :H

Anda mungkin juga menyukai