Anda di halaman 1dari 29

2023/2024

ACARA I
VISKOSITAS
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep viskositas fluida cair.
2. Mahasiswa mampu menguji viskositas suatu fluida cair melalui percobaan
bola jatuh.
3. Mahasiswa mampu menganalisa viskositas suatu fluida dari data hasil
pengukuran.
4. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Dasar Teori
Viskositas atau kekentalan merupakan salah satu sifat penting dari suatu
fluida, baik dalam wujud gas ataupun cair. Secara definisi, viskositas yang
berasal dari kata "viscous" dapat diartikan sebagai daya hambat yang disebabkan
oleh gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran fluida
sehingga dapat dinyatakan sebagai indikator tingkat kekentalannya (Warsito,
2012). Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya
tarik menarik antara molekul sejenis), sedangkan dalam zat gas, viskositas
disebabkan oleh tumbukan antara molekul (Irawan, 2023). Nilai kuantitatif dari
viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya tekan per satuan luas
terhadap gradien kecepatan aliran dari fluida. Suatu jenis cairan yang mudah
mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya
bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Pada
hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika
dari suatu aliran viskos sebagai geseran dalam fluida adalah konstan sehubungan
dengan gesekannya Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian, dimana
perbandingan antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (g) nya konstan.
Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Setiap fluida memiliki nilai
viskositas yang berbeda-beda (Nadia, 2014).

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan


gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan
sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi
(Febrianto, 2012). Salah satu sifat dari zat cair adalah memiliki koefisien
kekentalan yang berbeda-beda. Kekentalan atau viskositas pada zat cair terjadi
karena adanya gaya kohesi sedangkan pada zat gas viskositas terjadi karena
adanya tumbukan antara molekul. Viskositas menentukan kemudahan suatu
molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Fluida yang
lebih cair akan lebih mudah mengalir (Ningrum, 2014).
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas, antara lain yaitu :
1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Semakin tinggi suhu maka akan
berkurang kekentalannya. Hal ini disebabkan karena adanya Gerakan
partakel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditingkatkan.
2. Konsentrasi Larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
3. Berat Molekul Solute
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. Karena dengan
adanya solute yang berat akan mengahmbat atau memberi beban yang berat
pada cairan sehingga menaikkan viskositas.
4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan.
Fluida memegang peranan penting dalam kehidupan manusia karena
manusia meminum, menghirup bahkan berenang di dalam fluida. Viskositas
merupakan salah satu materi fluida statis yang dipelajari saat perkuliahan fisika
dasar. Viskositas merupakan gesekan yang terjadi diantara lapisan-lapisan yang
bersebelahan di dalam fluida (Damayanti, dkk 2018). Suatu jenis cairan yang
mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

sebaliknya bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi.
Alat ukur yang digunakan untuk menentukan kekentalan (viskositas) suatu zat
cair adalah viscometer. Alat ukur kekentalan ini dapat mengukur tingkat
kekentalan suatu zat cair dengan akurat dan spesifik sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam pengukuran viskositas terdapat
dua cara yaitu :
1. Metode Ostwald
Metode ini ditentukan berdasarkan Hukum Poiseulle menggunakan alat
Viskometer Ostwald. Penetapannya dilakukan dengan mengukur waktu yang
diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari a ke b.
Percobaan viskosimeter Ostwald digunakan untuk menentukan koefisien
viskositas fluida terutama yang encer, karena fluida yang lebih kental akan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengalirkan dalam pipa kapiler
(Irawan, 2023).
2. Metode Bola Jatuh
Bila suatu fluida yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola atau
apabila sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam, garis-garis
arusnya akan berbentuk suatu pola yang simetris sempurna di sekeliling bola
itu. Tekanan terhadap sembarang titik permukaan bola yang menghadap arah
alir dating tepat sama dengan tekanan terhadap titik lawan. Titik tersebut
pada permukaan bola menghadap kearah aliran, dan gaya resultan terhadap
bola itu nol. Berdasarkan hukum stoke yaitu pada saat kecepatan bola
maksimum, terjadi kesetimbangan sehingga gaya gesek sama dengan gaya
berat Archimedes (D. Young, 2022 dalam Irawan, 2023)
Suatu cairan.

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Corong Gambar 1.2 Jangka Sorong


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.3 Kelereng Gambar 1.4 Oli Baru


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.5 Oli Bekas Gambar 1.6 Minyak


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Gambar 1.7 Air Gambar 1.8 Timbangan


(Koleksi Pribadi) Analitik
(Koleksi Pribadi)

Gambar 1.9 Piknometer Gambar 1.10 Stopwatch


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.11 Tabung Ukur


1000ml
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

2.2 Langkah Kerja


2.2.1 Air
Menyiapkan alat dan bahan.

Gambar 1.12 Menyiapkan


alat dan bahan
(Koleksi Pribadi)

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.13 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.14 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.15 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Menuang fluida berupa air ke dalam piknometer.

Gambar 1.16 Menuang air ke


dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida air pada timbangan analitik.

Gambar 1.17 Menimbang


piknometri isi air
(Koleksi Pribadi)

Menuangkan cairan jenis fluida air ke dalam


tabung ukur

Gambar 1.18 Menuang


cairan air
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi cairan jenis fluida air dengan


mistar.

Gambar 1.19 Mengukur


tinggi cairan air
(Koleksi Pribadi)
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Melepaskan kelereng di atas permukaan air pada


tabung ukur.

Gambar 1.20 Melepaskan


kelereng di atas permukaan
fluida
(Koleksi Pribadi)

Mencatat waktu yang di perlukan kelereng untuk


mencapai dasar permukaan tabung.

Gambar 1.21 Mencatat


waktu
(Koleksi Pribadi)
2.2.2 Minyak

Menuang fluida berupa minyak ke dalam


piknometer menggunakan corong.

Gambar 1.22 Menuang minyak


ke dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida minyak pada timbangan analitik

Gambar 1. 23 Menimbang
piknometri isi minyak
(Koleksi Pribadi)
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Menuangkan cairan jenis fluida isi minyak ke


dalam tabung ukur

Gambar 1.24 Menuang


cairan minyak
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi cairan jenis fluida isi minyak


dengan mistar

Gambar 1.25 Mengukur


tinggi cairan isi minyak
(Koleksi Pribadi)

Melepaskan kelereng diatas permukaan dan


mencatat waktunya disaat sudah sampai
permukaan

Gambar 1.26 Melepaskan


Kelereng dan Mencatat waktu
(Koleksi Pribadi)

2.2.3 Oli Baru

Mengukur diameter kelereng dengan


menggunakan jangka sorong.

Gambar 1.27 Mengukur


diameter kelereng
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.28 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.29 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

Menuang fluida berupa oli baru ke dalam


piknometer dengan menggunakan corong.

Gambar 1.30 Menuang oli


bekas ke dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida oli baru pada timbangan analitik.

Gambar 1.31 Menimbang


piknometer berisi oli baru
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Menuangkan fluida berupa oli baru ke dalam


tabung ukur

Gambar 1.32 Menuang


fluida oli baru
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi fluida berupa oli baru di dalam


tabung ukur dengan mistar.

Gambar 1.33 Mengukur


tinggi fluida berupa oli baru
(Koleksi Pribadi)

Melepaskan kelereng di atas permukaan oli baru


pada tabung ukur.

Gambar 1.34 Melepaskan


kelereng di atas permukaan fluida
(Koleksi Pribadi)

Mencatat waktu yang di perlukan bola untuk


mencapai dasar permukaan tabung.

Gambar 1.35 Mencatat


waktu
(Koleksi Pribadi)
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

2.2.4 Oli Bekas

Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik.

Gambar 1.36 Menimbang


massa kelereng
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik.

Gambar 1.37 Menimbang


massa piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

Menuang fluida berisi oli bekas ke dalam


piknometer dengan menggunakan corong.

Gambar 1.38 Menuang oli


bekas ke dalam piknometer
(Koleksi Pribadi)

Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida oli bekas pada timbangan analitik.

Gambar 1.39 Menimbang


piknometri isi oli bekas
(Koleksi Pribadi)
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

Menuangkan cairan jenis fluida isi oli bekas ke


dalam tabung ukur

Gambar 1.40 Menuang


cairan oli bekas
(Koleksi Pribadi)

Mengukur tinggi cairan jenis fluida isi oli bekas


dengan mistar.

Gambar 1.41 Mengukur


tinggi cairan isi oli bekas
(Koleksi Pribadi)

Melepaskan kelereng di atas permukaan oli bekas


pada tabung ukur dan mencatat waktu

Gambar 1.42 Melepaskan


kelereng di atas permukaan
fluida
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

BAB III
ISI

3.1 Perhitungan
3.1.1 Air
 Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,50 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 4,6 gram
Massa pinokmeter = 20,6 gram
mpiknometer + mfluida = 42,2 gram
Massa Fluida = 21,6 gram
Tinggi cairan = 36,8 cm
t1 air = 0,35 s
t2 air = 0,41 s
t3 air = 0,41 s
Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Air (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Air (η dinamis air)

E. Viskositas Kinematis Air (η kinematik air)


 Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr
3
3
4
Vobjek =
3
× 3,14 × ¿
= 1,766 cm3
B. Densitas Kelereng (ρ kelereng )

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

ρ kelereng =
massa kelereng
volume kelereng
4,6 gr
ρ kelereng =
1,766 cm ³
= 2,604 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
( m Piknometer + m air ) - m Piknometer
ρfluida = volume piknometer

4 2,2 gr - 20,6 gr
ρ air =
25 mL

= 0,864 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis

2
2× r ×g × ( ρ benda - ρ fluida )
η Dinamis =
h

t
2
2×( 0,7 5 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,610 - 0, 864 ) gr/cm 3
η Dinamis 1 =
36,8 cm

0 , 35 s
= 2,032 gr/cm.s
2
2×( 0,7 5 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,610 - 0,864 ) gr/cm 3
η Dinamis 2 =
36,8 cm

0 , 41 s
= 2,380 gr/cm.s
2
2× ( 0, 7 5 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,610 - 0, 864 ) gr/c
η Dinamis 3 =
36,8 cm

0 , 41 s
= 2,380 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Air

2,032 gr/cm.s + 2,380 gr/cm.s + 2,380 gr/cm.s


=
3

= 2,264 gr/cm.s

E. Viskositas Kinematis Air (η Kinematis)


η Dinamis
η Kinematis =
VISKOSITAS ρ Fluida Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

2,264 gr/cm.s
η Kinematis Air =
0, 864 gr/cm.s ¿
¿
= 2,620 cm2 /s

3.1.2 Minyak
 Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,50 cm
Gravitasi = 980 m/s2
Massa Kelereng = 4,6 gram
Massa Pinokmeter = 20,6 gram
m piknometer + mfluida = 46,7 gram
Massa Fluida = 26,1 gram
Tinggi cairan = 36,8 cm
t1 minyak = 0,67 s
t2 minyak = 0,74 s
t3 minyak = 0,53 s
 Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (VObjek)
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

C. Densitas Fluida Minyak (ρfluida)


D. Viskositas Dinamis Minyak (η dinamis minyak)
E. Viskositas Kinematis Minyak (η kinematis minyak)
 Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)

4
Vobjek = πr
3
3
4
Vobjek =
3
× 3,14 × ( 0, 7 5 cm)
3

= 1,762 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

ρkelereng =
VISKOSITAS
massa kelereng
Nama : Radif Khiyarul Kiram
volume kelereng NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

4,6 gr
ρkelereng = 1,762 c m 3

= 2,610 gr/cm3

C. Densitas Fluida Minyak (ρfluida)

ρfluida = ¿ ¿

46,7-20,6 gr
ρminyak = 25 mL

= 1,044 gr/mL
D. Viskositas Dinamis Minyak (η dinamis minyak)
2
2 × r ×g × ( ρ benda-ρ fluida)
η Dinamis = 9 × h
t
2 2 3
2 × (0,75 cm) × 980 cm/ s × ( 2,610 - 1,044 ) gr/ cm
η Dinamis 1 = 9 × 36,8 cm
0,67 s
= 3,489 gr/cm.s
2 2 3
2 × (0,75 cm) ×980 cm/ s × ( 2,610 - 1,044 ) gr/ cm
η Dinamis 2 = 9 × 36,8 cm
0,74 s
= 3,854 gr/cm.s
2 2 3
2 × (0,75cm) ×980 cm/ s × ( 2,610 - 1,044 ) gr/ cm
η Dinamis 3 = 9 × 36,8 cm
0,53 s
= 2,760 gr/cm.s
Rata-rata η Dinamis Minyak
3,489 gr/cm.s + 3,854 gr/cm.s + 2,760 gr/cm.s
=
3
= 3,367 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Minyak (η kinematis minyak)

η Dinamis
η Kinematis = ρ Fluida
Type equation here .

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

3,367 gr/cm.s
η Kinematis Minyak =
1,044 gr/cm.s
= 3,225 cm2/s
3.1.3 Oli baru
 Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,56 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 20,3 gram
mpiknometer + mfluida = 40,4 gram
Massa Fluida = 20,1 gram
Tinggi cairan = 38 cm
t1 oli baru = 1,06 s
t2 oli baru = 1,00 s
t3 oli baru = 0,90 s
 Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Oli baru (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Oli baru (η dinamis oli baru)

E. Viskositas Kinematis Oli baru (η kinematik oli baru)


 Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)

4
Vobjek = πr
3
3
4
Vobjek =
3
× 3,14 × ( 0 ,7 8 cm)3
= 1,984 cm3

B. Densitas Kelereng (ρ kelereng )

ρ kelereng =
massa kelereng
volume kelereng

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

5,1 gr
ρ kelereng = 3
1 ,984 cm
= 2,570 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
ρfluida =
( m Piknometer + m fluida ) - m Piknometer
volume piknometer
40,4 gr - 20,3 gr
ρ oli baru =
25 mL

= 0,804 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis )

2
2× r ×g × ( ρ benda - ρ fluida )
η Dinamis =
h

t
2
2× ( 0, 7 8 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,8 64 ) gr/cm 3
η Dinamis 1 =
38 cm

1 ,06 s
= 6, 301 gr/cm.s
2
2× ( 0, 7 8 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,8 64 ) gr/cm 3
η Dinamis 2 =
38 cm

1 ,00 s
= 5, 944 gr/cm.s
2
2× ( 0, 7 8 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,8 64 ) gr/
η Dinamis 3 =
38 cm

0 , 90 s
= 5,350 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Oli baru

6,301 gr/cm.s + 5, 944 gr/cm.s + 5 ,350 gr/cm.s


=
3

= 5,865 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Oli baru (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

5,865 gr/cm.s
η Kinematis Oli baru =
0,80 4 gr/cm.s
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
= 7,294 cm2 /s NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

3.1.4 Oli Bekas


 Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,56 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 18,1 gram
mpiknometer + mfluida = 39,7 gram
Massa Fluida = 21,6 gram
Tinggi cairan = 34,5 cm
t1 oli bekas = 1,01 s
t2 oli bekas = 1,05 s
t3 oli bekas = 1,08 s
 Ditanyakan :
F. Volume Kelereng (Vobjek)
G. Densitas Kelereng ( ρobjek)
H. Densitas Fluida Oli bekas (ρfluida)

I. Viskositas Dinamis Oli bekas (η dinamis oli bekas)

J. Viskositas Kinematis Oli bekas (η kinematik oli bekas)


 Jawab :
B. Volume Kelereng (Vobjek)

4
Vobjek = πr
3
3
4
Vobjek =
3
× 3,14 × ( 0 ,7 8 cm)3
= 1,984 cm3

B. Densitas Kelereng (ρ kelereng )

ρ kelereng =
massa kelereng
volume kelereng
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

5,1 gr
ρ kelereng = 3
1 ,984 cm
= 2,570 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
ρfluida =
( m Piknometer + m fluida ) - m Piknometer
volume piknometer
39,7 gr -18,1 gr
ρ oli bekas =
25 mL

= 0,864 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis )
2
2× r ×g × ( ρ benda - ρ fluida )
η Dinamis =
h

t

2
2×( 0,7 8 cm) × 980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,864 ) gr/cm 3
η Dinamis 1 =
34,5 cm

1 , 01 s
= 6, 613 gr/cm.s
2
2×( 0,7 8 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,864 ) gr/cm 3
η Dinamis 2 =
34,5 cm

1 , 05 s
= 6,874 gr/cm.s
2
2×( 0,7 8 cm) ×980 c m/s 2 × ( 2,570 - 0,864 ) gr
η Dinamis 3 =
34,5 cm

1 , 08 s
= 7,071 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Oli bekas

6,613 gr/cm.s + 6,874 gr/cm.s + 7,071 gr/cm.s


=
3

= 6,852 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Oli bekas (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

6, 852 gr/cm.s
η Kinematis Oli bekas =
0,864 gr/cm.s
VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
= 7,930 cm2 /s NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

3.2 Pembahasan

Praktikum acara pertama mekanika fluida membahas mengenai nilai


viskositas fluida. Viskositas adalah sifat kekentalan dari suatu zat cair (fluida)
disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya
kohesi pada zat cair tersebut. Adanya gesekan oleh molekul-molekul zat
mengakibatkan hambatan pada aliran fluida. Besar dari viskositas fluida dapat
diukur menggunakan viskometer, pada acara ke-1 dilakukan pengukuran nilai
viskositas fluida menggunakan metode bola jatuh (falling ball method).
Prinsip kerja pengukuran nilai viskositas menggunakan metode bola
jatuh adalah dengan menggunakan sebuah bola yang bergerak di dalam suatu
fluida akan mempunyai garis-garis arus yang berbentuk suatu pola yang
simetris sempurna di sekeliling bola, artinya seluruh permukaan kelereng
menerima gaya yang sama dari fluida. Hal ini yang menyebabkan kelereng
digunakan sebagai alat ukur karena berbentuk bola dan tidak mempunyai sudut
dan menenerima gaya yang sama di setiap permukaannya. Apabila fluida
memiliki kekentalan maka akan ada gaya viskositas fluida akan bekerja kepada
bola dan menghambat jatuh nya bola dikenal juga sebagai hukum stokes.
Dengan mengunakan prinsip ini dilakukan pengukuran viskositas kepada
beberapa fluida yaitu air, minyak, oli baru dan oli bekas. viskositas fluida
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain suhu pada zat cair, viskositas
menurun seiring dengan meningkatnya suhu, karena molekul-molekulnya
menjadi lebih aktif dan saling menjauh. Pada gas, viskositas meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu, karena molekul-molekulnya menjadi lebih cepat
dan saling bertabrakan. Tekanan, pada fluida, viskositas meningkat seiring
dengan meningkatnya tekanan, karena molekul-molekulnya menjadi lebih rapat
dan saling berdekatan. Struktur molekul, pada fluida viskositas dipengaruhi
oleh bentuk, ukuran, dan polaritas molekul-molekulnya. Semakin besar dan
panjang molekulnya, semakin tinggi viskositasnya. Semakin polar molekulnya,
semakin tinggi viskositasnya. Campuran, pada fluida viskositas dipengaruhi

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

oleh komposisi dan konsentrasi campurannya. Semakin banyak zat terlarut


yang ditambahkan ke dalam pelarut, semakin tinggi viskositasnya.
Pengukuran yang dilakukan pada setiap fluida menunjukkan nilai
viskositas yang berbeda. Dengan menggunakan kelereng yang memiliki massa
jenis 2,604 gr/cm3 sebagai alat ukur. Kelereng digunakan sebagai alat ukur
karena berbentuk bola dimana bentuk bola menerima gaya yang sama pada
seluruh permukaannya. Kelereng dijatuhkan dari permukaan fluida dan diukur
waktu tempuh hingga menyentuh dasar maka akan didapatkan nilai viskositas
fluida. Dilakukan percobaan terhadap 4 jenis fluida yaitu air, minyak, oli baru
dan oli bekas.
Percobaan Percobaan terhadap air dengan ketinggian fluida 36,8 cm
didapatkan waktu tempuh 0,35 detik ,0,41 detik dan 0,41 detik. Pengukuran
kedua dilakukan kepada minyak, ketinggian permukaan fluida yang di uji
adalah 36,8 cm, dan diperoleh waktu tempuh sebesar 0,67 detik, 0,74 detik dan
0,53 detik. Fluida terakhir yang diuji adalah oli baru dengan ketinggian fluida
38 cm dan oli bekas dengan ketinggian fluida 34,5 cm. Berdasarkan
perhitungan menggunakan stopwatch diperoleh waktu tempuh kedua fluida
secara berturut-turut adalah 1,06 detik, 1,00 detik dan 0.90 detik untuk oli baru
sedangkan untuk oli bekas diperoleh waktu tempuh sebesar 1,01 detik, 1.05
detik, dan 1,08 detik. Dari data waktu tempuh kelereng dapat diasumsikan
bahwa semakin kental suatu fluida semakin lama waktu yang dibutuhkan
kelereng untuk mencapai dasar permukaan, hal ini dapat dilihat pada waktu
tempuh air yang rata-rata 0,39 detik sedangkan oli baru sebesar 1,04 detik.
Berdasarkan percobaan kepada fluida dan dilakukan perhitungan
diperoleh nilai rata-rata setiap fluida. Viskositas dinamis air sebesar 2,264
g/cm.s, viskositas dinamis minyak sebesar 3,367 gr/cm.s, viskositas oli baru
sebesar 5,865 gr/cm.s, dan viskositas dinamis oli bekas sebesar 6,852 gr/cm.s.
Setelah diperoleh data viskositas dinamis kemudian dihitung pula viskositas
kinematis yaitu perbandingan antara nilai viskositas dinamsis fluida dengan
massa jenis fluida tersebut dan diperoleh hasi, viskositas kinematis air sebesar
sebesar 3,367cm2 /s, kinematis minyak sebesar 3,225cm 2 /s, kinematis oli baru
sebesar 7,294 cm2 /s, serta kinematis oli bekas sebesar 7,930 cm2 /s. Dari hasil
perhitungan viskositas fluida dapat disimpulkan bahwa viskositas terbesar

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

adalah oli bekas kemudian diikuti oleh oli baru, minyak dan air. Viskositas
yang paling tinggi ditunjukan oleh oli bekas, namun hal tersebut kurang tepat
karena yang seharusnya memiliki viskositas paling tinggi ialah oli baru, oli
bekas telah mengalami proses pemanasan sehingga keketalannya seharusnya
berkurang. Pengukuran waktu jatuh benda pada fluida sangat berpengaruh
dalam nilai viskositas yang di hasilkan, kesalahan dalam perhitungan tersebut
membuat viskositas dari oli bekas lebih tinggi dibandingkan dengan viskositas
oli baru.
Pada percobaan viskositas, didapatkan nilai viskositas dinamis dan
viskositas kinematis tiap fluida. Viskositas dinamis didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan geser terhadap laju perubahannya, secara sederhana
viskositas dinamis adalah gaya yang diberikan oleh fluida tiap satuan luas
(gr/cm2) ketika mengalami perubahan kecepatan (mengalir). Sedangkan
viskositas kinematis merupakan rasio antara viskositas dinamis terhadap massa
jenis. Viskositas kinematis dapat dikatakan sebagai kecepatan aliran fluida
yang dipengaruhi oleh perbandingan viskositas dinamis fluida dengan massa
jenis nya, dimana jika massa jenis fluida semakin besar maka nilai viskositas
kinematisnya akan semakin kecil dan waktu untuk bola sampai ke dasar fluida
semakin lama.
Berdasarkan pemahaman dari viskositas suatu fluida dapat di simpulkan
bahwa viskositas cukup penting utuk di pelajari dalam jurusan Teknik
Lingkungan. Pemanfaatan viskositas suatu fluida dapat di manfaatkan pada
industri minyak goreng, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
kualitas minyak goreng yang belum pernah dipakai dan setelah dipakai
berdasarkan viskositas dan indeks bias. Pengukuran viskositas menggunakan
alat viskosimeter Ostwald dan pengukuran indeks bias menggunakan metode
pembiasan pada prisma pada suhu kamar Sutiah, K. Sofjan Firdausi, Wahyu
Setia Budi (2008).

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasartkan hasil percobaan pengukuran viskositas fluida, disimpulkan
1. Viskositas adalah sifat kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya
gaya adhesi antar molekul fluida.
2. Objek yang digunakan untuk mengukur viskositas pada ketiga jenis fluida
adalah kelereng, hal ini dikarenakan kelereng berbentuk bola dimana bola
tidak memiliki sudut sehingga tekanan pada tiap sisi dapat menyeluruh dan
hasilnya akan jauh lebih konsisten. Fluida yang di gunakan pada percobaan
yaitu air, minyak, oli baru, oli bekas.
3. Pada praktikum acara 1 mekanika fluida yang membahas mengenai viskositas
atau kekentalan suatu zat diperoleh :
A. Urutan rata-rata viskositas dinamis dari terbesar hingga yang terkecil,
yaitu;
a. Air = =2,264 g/cm s
b. Minyak = 3,367 g/cm s
c. Oli Baru = 5,865 g/cm s
d. Oli bekas = 6,852 g/cm s
B. Urutan rata-rata viskositas kinematis dari terbesar hingga yang
terkecil, yaitu;
a. Air = 3,225 g/cm s
b. Minyak = 3,225 cm2/s.
c. Oli Baru = = 7,294 g/cm
4. Terapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi viskositas suatu fluida,
viskositas dapat di pengaruhi oleh suhu, berat molekul, tekanan, dan
konsentrai. Apabila suatu fluida diberikan suhu yang tinggi maka nilai

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

viskositas pada suatu fluida tersebut akan menurun maka dapat dikatakan
viskositas berbanding terbalik dengan suhu, namun sebaliknya apabila suatu
fluida diberikan suatu tekanan, maka viskositas dari suatu fluida akan
meninggi. Dapat di simpulkan bahwa viskositas suatu fluida berbanding lurus
dengan tekanan yang di berikan.

4.2 Saran
Berdasarkan hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kesalahan atau
ketidakakuratan pengangambilan data pada praktikum Mekanika Fluida acar 1
kali ini adalah :
1. Sebaiknya pengambilan data dilakukan dengan lebih teliti dan hati-hati
supaya hasil perhitungannya memiliki akurasi yang tinggi.
2. Menyiapkan corong berukuran besar untuk membantu menuang fluida ke
tabung 1L.
3. Sebaiknya dalam mengukur panjang basah maupun lebar sungai harus cermat
dan teliti agar tidak menimbulkan kesalahan pada perhitungan.

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Y. dkk. 2018. Kajian Pengaruh Suhu Terhadap Viskositas Minyak


Goreng Sebagai Rancangan Bahan Ajr Petunjuk Praktikum Fisika. Jurnal
Pembelajaran Fisika. 7(3) : 307-314

Febrianto, T. 2012. Rancang Bangun Alat Uji Kelayakan Pelumas Kendaraan


Bermotor Berbasis Mikrontroler (Doctoral dissertation). Universitas
Negeri Semarang
Irawan, Agus Bambang. 2023. Panduan Praktikum Mekanika Fluida.
Yogyakarta:
Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta.
Nadia, Aida. 2014. Jurnal Praktikum Kimia Fisika II "Viskositas Cairan".
Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ningrum, Kusuma. 2014. Penentuan Viskositas Larutan Gula Menggunakan
Metode Vessel Terhubung Viscosimeter Berbasis Video Based
Laboratory dengan Software Tracker. Yogyakarta : Program Studi
Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan
Warsito, Sri Wahyu Suciyati, dan Dyan Isworo. 2012. Desain dan Analisis
Pengukuran Viskositas dengan Metode Bola Jatuh Berbasis Sensor
Optocoupler dan Sistem ng: Akuisisinya pada Komputer Jurnal Natur
Indonesia 14 (3), Hal. 230-235.

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

LAMPIRAN

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N
2023/2024

VISKOSITAS
Nama : Radif Khiyarul Kiram
NIM : 114220025
Plug :N

Anda mungkin juga menyukai