Anda di halaman 1dari 28

2022/2023

ACARA 1
VISKOSITAS
BAB I
PENDAHULUAN

I. Tujuan
A. Mahasiwa mampu memahami konsep viskositas fluida cair.
B. Mahasiswa mampu menguji viskositas suatu fluida cair melalui percobaan bola
jatuh.
C. Mahasiswa mampu menganalisa viskositas suatu fluida dari data hasil
pengukuran.
D. Mahasiswa mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
II. Dasar Teori
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan
bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan
geser berbanding lurus dengan viskositas. Menurut (Al-Shemmeri, 2012) di
dalam (Akmal, 2019) fluida adalah zat yang jika terkena gaya akan bergerak.
Fluida dapat berubah bentuk dan bersifat tidak permanen. Fluida membentuk
berbagai jenis benda padat sesuai dengan bentuk benda yang dilewatinya.
Karakteristik aliran fluida meliputi tekanan statis, tekanan dinamis, total
tekanan, kecepatan fluida dan tegangan geser.
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekulmolekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat
mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas fluida merupakan
ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk.
Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahan
momentum molekulernya. Viskositas dibedakan atas dua macam, yaitu

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

viskositas kinematik dan viskositas dinamik atau viskositas mutlak (Akmal,


2019).
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak
goreng, oli, madu dan lainnya. Tingkat kekentalan suatu fluida juga
dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, kekentalannya semakin
berkurang. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat
gas tersebut.
Pengukuran viskositas dilakukan dengan banyak cara, diantaranya adalah
metode bola jatuh, silinder konsentrik, metode plate and cone, piringan sejajar
dan metode kapilaritas. Semua metode diatas menggunakan sistem mekanik
dan pembacaannya simpangan juga dalam bentuk mekanik atau analog.
Pembacaan analog ini sudah mulai ditinggalkan dan digantikan dengan
pembacaan secara digital. Untuk pembacaan digital akan lebih mudah
dilakukan apabila besaran sudah berupa besaran listrik (Hananto, 2013).
Dalam suatu fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada viskositas
(kekentalan) yang menghabat lapisan-lapisan fluida ketika lapisan-lapisan
tersebut menggeser satu di atas lainnya. Dalam suatu pipa dengan luas
penampang seragam (serbasama), setiap lapisan fluida ideal bergerak dengan
kecepatan yang sama demikian juga lapisan fluida yang dekat dengan dinding
pipa. Kecepatan lapisan-lapisan fluida tidak seluruhnya sama Ketika viskositas
tersebut muncul (Ibisono, 2018).
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur kekentalan
suatu larutan. Berikut ini adalah metode pengukuran viskositas :
a. Metode Ostwald
Metode ini ditentukan berdasarkan Hukum Poiseulle menggunakan
alat Viskometer Ostwald. Penetapannya dilakukan dengan mengukur waktu
yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari a ke b.
Percobaan viskosimeter Ostwald digunakan untuk menentukan koefisien
viskositas fluida terutama yang encer, karena fluida yang lebih kental akan
membutuhkam waktu yang lebih lama untuk mengalir dalam pipa kapiler.

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

Persamaan Poiseuille :

η = Koefisien viskositas fluida


L = Panjang pipa kapiler yang dilalui fluida
ρ = Massa jenis fluida
t = waktu pengaliran fluida dari tanda A sampai B
a = jari-jari pipa kapiler
h = jarak antara bola kecil dan besar
b. Metode Bola Jatuh
Pengkuran laju terminal (konstan) menggunakan bola yang
dijatuhkan dari atas permukaan fluida. Selama resultan gaya-gaya yang
bekerja pada bola nol, maka bola mengalami laju terminal (konstan) dan
berlaku rumus:

η = Koevisien viskositas fluida


r = Jari-jari bola
ρb = Massa jenis bola (gr/cm3)
ρa = Massa jenis fluida (gr/cm3)
t = Waktu bola jatuh
s = Jarak bola jatuh
g = Gravitasi

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas


a. Suhu
b. Konsentrasi Larutan
c. Berat Molekul Solute
d. d. Tekanan

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

BAB II
METODOLOGI

I. Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Jangka sorong Gambar 1.2 Piknometer


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.3 Tabung Ukur Gambar 1.4 Penggaris


1000 mL (Koleksi Pribadi)
(Koleksi Pribadi)

Gambar 1.5 Timbangan Gambar 1.6 Corong


Analitik (Koleksi Pribadi)
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

Gambar 1.7 Minyak Gambar 1.8 Kelereng


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.9 Oli Gambar 1.10 Air


(Koleksi Pribadi) (Koleksi Pribadi)

Gambar 1.11 Stopwatch


(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

II. Langkah Kerja


A. Air

1. Menyiapkan alat dan bahan

Gambar 1.12 Menyiapkan


alat dan bahan
(Koleksi Pribadi)

2. Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik

Gambar 1.13 Menimbang bola


(Koleksi Pribadi)

3. Mengukur diameter kelereng menggunakan


jangka sorong

Gambar 1.14 Mengukur


diameter bola
(Koleksi Pribadi)

4. Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik

Gambar 1.15 Menimbang


piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5. Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida air pada timbangan analitik
5. Menimbang massa piknometer berisi sampel
fluida air pada timbangan analitik

Gambar 1.16 Menimbang


piknometer isi air
(Koleksi Pribadi)

6. Menentukan massa jenis fluida berisi air


menggunakan rumus yang ada
6. Menentukan massa jenis fluida isi air
menggunakan rumus yang ada

Gambar 1.17 Menghitung


Massa jenis fluida air
(Koleksi Pribadi)

7. Melepaskan kelereng di atas permukaan fluida


air pada tabung ukur
7. Melepaskan kelereng di atas permukaan fluida
air pada tabung ukur

Gambar 1.18 Menjatuhkan


kelereng
(Koleksi Pribadi)

8. Mencatat waktu yang diperlukan kelereng


untuk mencapai dasar permukaan tabung

8.

Gambar 1.19 Mencatat waktu


(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

B. Minyak
1. Menyiapkan alat dan bahan

Gambar 1.20 Menyiapkan


alat dan bahan
(Koleksi Pribadi)

2. Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik

Gambar 1.21 Menimbang bola


(Koleksi Pribadi)

3. Mengukur diameter kelereng menggunakan


jangka sorong

Gambar 1.22 Mengukur


diameter bola
(Koleksi Pribadi)

4. Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik

Gambar 1.25 Menimbang


piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5. Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida minyak pada timbangan analitik
7. Menimbang massa piknometer berisi sampel
fluida minyak pada timbangan analitik

Gambar 1.26 Menimbang


piknometer isi minyak
(Koleksi Pribadi)

6. Menentukan massa jenis fluida berisi minyak


menggunakan rumus yang ada
10. Menentukan massa jenis fluida isi minyak
menggunakan rumus yang ada

Gambar 1.27 Menghitung


massa jenis fluida isi minyak
(Koleksi Pribadi)

7. Melepaskan kelereng di atas permukaan fluida


berisi minyak pada tabung ukur
11. Melepaskan kelereng di atas permukaan
fluida isi minyak pada tabung ukur

Gambar 1.28 Menjatuhkan


kelereng
(Koleksi Pribadi)

8. Mencatat waktu yang dipelukan bola untuk


mencapai dasar permukaan tabung ukur
12. Mencatat waktu yang diperlukan bola untuk
mencapai dasar permukaan tabung ukur

Gambar 1.29 Mencatat waktu


(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

C. Oli

1. Menyiapkan alat dan bahan

Gambar 1.30 Menyiapkan


alat dan bahan
(Koleksi Pribadi)

2. Menimbang massa kelereng pada timbangan


analitik

Gambar 1.31 Menimbang


bola
(Koleksi Pribadi)

3. Mengukur diameter kelereng menggunakan


jangka sorong

Gambar 1.32 Mengukur


diameter bola
(Koleksi Pribadi)

4. Menimbang massa piknometer kosong pada


timbangan analitik

Gambar 1.33 Menimbang


piknometer kosong
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5. Menimbang massa piknometer berisi sampel


fluida oli pada timbangan analitik
13. Menimbang massa piknometer berisi sampel
fluida oli pada timbangan analitik

Gambar 1.34 Menimbang


piknometer isi oli
(Koleksi Pribadi)

6. Menentukan massa jenis fluida berisi oli


menggunakan rumus yang ada
14. Menentukan massa jenis fluida isi oli
menggunakan rumus yang ada

Gambar 1.35 Menghitung


massa jenis fluida isi minyak
(Koleksi Pribadi)

7. Melepaskan kelereng di atas permukaan fluida


isi oli pada tabung ukur
15. Melepaskan bola di atas permukaan fluida isi
oli pada tabung ukur

Gambar 1.36 Menjatuhkan


bola
(Koleksi Pribadi)

8. Mencatat waktu yang diperlukan kelereng


untuk mencapai dasar permukaan tabung ukur
16fluida
. Mencatat waktu yang diperlukan bola untuk
mencapai dasar permukaan tabung ukur fluida

Gambar 1.37 Mencatat waktu


(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

9. Menentukan dan menghitung viskositas dari


setiap fluida
17. Menentukan dan menghitung viskositas dari
fluida.

Gambar 1.38 Menghitung


setiap viskositas fluida
(Koleksi Pribadi)

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

BAB III
ISI

I. Perhitungan
1. Air
➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,44 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 20,7 gram
mpiknometer + mair = 49,3 gram
Massa Fluida = 28,6 gram
Tinggi cairan = 38,2 cm
t1 air = 0,44 s
t2 air = 0,55 s
t3 air = 0,50 s
➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
B. Densitas Kelereng ( ρobjek)
C. Densitas Fluida Air (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Air (η dinamis air)

E. Viskositas Kinematis Air (η kinematik air)


➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = × 3,14 × (0,72) cm3
3
= 1,56 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5,1 gr
ρkelereng =
1,56 cm3
= 3,27 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
(mPiknometer + mair ) - mPiknometer
ρfluida =
volume piknometer

49,3 gram -20,7 gram


ρair =
25 mL
= 1,14 gram/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 1,14) gr/cm3


η Dinamis 1 = 38,2 𝑐𝑚
9 × 0,44 𝑠

= 2,77 gr/cm.s

2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 1,14) gr/cm3


η Dinamis 2 = 38,2 𝑐𝑚
9 × 0,55 𝑠

= 3,46 gr/cm.s
2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 1,14 ) gr/cm3
η Dinamis 3 = 38,2 𝑐𝑚
9 × 0,50 𝑠

= 3,15 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Air

2,77 gr/cm.s +3,46 gr/cm.s +3,15 gr/cm.s


=
3

= 3,13 gr/cm.s
E. Viskositas Kinematis Air (η Kinematis)
η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

3,10 g/cm.s
η Kinematis Air =
1,14 g/cm.s
= 2,76 cm2 /s

2. Minyak
➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,44 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 16,5 gram
mPiknometer + mMinyak = 39,0 gram
Massa Fluida = 22,5 gram
Tinggi cairan = 40 cm
t1 minyak = 0,63 s
t2 minyak = 0,66 s
t3 minyak = 0,63 s
➢ Ditanyakan :
A. Volume Kelereng (VObjek)
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

C. Densitas Fluida Oli (ρfluida)


D. Viskositas Dinamis Oli (η dinamis oli)
E. Viskositas Kinematis Oli (η kinematik oli)
➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = × 3,14 × (0,72 cm)3
3
= 1,56 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
ρkelereng =
volume kelereng

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5,1 gr
ρkelereng =
1,56 cm3
= 3,27 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)

(mPiknometer + mair ) - mPiknometer


ρfluida =
volume piknometer

39,0 gr - 16,5 gr
ρminyak =
25 mL
= 0,90 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 0,90) gr/cm3


η Dinamis 1 = 40 𝑐𝑚
9 × 0,63 𝑠

= 4,21 gr/cm.s
2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 0,90) gr/cm3
η Dinamis 2 = 40 𝑐𝑚
9 × 0,66 𝑠

= 4,41 gr/cm.s

2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 0,90) gr/cm3


η Dinamis 3 = 40 𝑐𝑚
9 × 0,63 𝑠

= 4,21 gr/cm.s

Rata-rata η Dinamis Minyak

4,21 gr/cm.s +4,41 gr/cm.s +4,21 gr/cm.s


=
3

= 4,28 gr/cm.s

E. Viskositas Kinematis Minyak (η Kinematis )


η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

4,28 gr/cm.s
η Kinematis Minyak =
0,90 gr/cm.s
= 4,76 cm2 /s

3. Oli
➢ Diketahui :
Diameter Kelereng = 1,44 cm
Gravitasi = 980 cm/s2
Massa Kelereng = 5,1 gram
Massa Piknometer kosong = 16,6 gram
mPiknometer + mOli = 21,6 gr
Massa Fluida = 38,2 gram
Tinggi cairan = 39,5 cm
t1 oli = 1,30 s
t2 oli = 0,93 s
t3 oli = 1,26 s
➢ Ditanya :
A. Volume Kelereng (V)
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

C. Densitas Fluida Oli (ρfluida)

D. Viskositas Dinamis Oli (η dinamis oli)

E. Viskositas Kinematis Oli (η kinematik oli)


➢ Jawab :
A. Volume Kelereng (Vobjek)
4
Vobjek = πr3
3

4
Vobjek = × 3,14 × (0,72 cm)3
3
= 1,56 cm3
B. Densitas Kelereng (ρkelereng)

massa kelereng
(ρkelereng) =
volume kelereng

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

5,1 gr
(ρkelereng) =
1,56 cm3
= 3,27 gr/cm3
C. Densitas Fluida (ρfluida)
(mPiknometer + mair ) - mPiknometer
ρfluida =
volume piknometer

38,2 gr -16,6 gr
ρOli =
25 mL
= 0,86 gr/mL
D. Viskositas Dinamis ( η Dinamis)

2×r2 ×g ×( ρbenda-ρfluida)
η Dinamis = h
9× t

2× (0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 0,86) gr/cm3


η Dinamis 1 = 39,5 𝑐𝑚
9 × 1,30 𝑠

= 8,95 gr/cm.s
2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,27 - 0,86) gr/cm3
η Dinamis 2 = 39,5 𝑐𝑚
9 × 0,93 𝑠

= 6,41 gr/cm.s
2×(0,72 cm)2 ×980 cm/s2 ×(3,26 - 0,86) gr/cm3
η Dinamis 3 = 38,2 𝑐𝑚
9 × 1,26 𝑠
= 8,68 gr/cm.s
Rata-rata η Dinamis Oli

8,95 gr/cm.s +6,41 gr/cm.s +8,68 gr/cm.s


=
3
= 8,64 gr/cm.s
= 8,01 gr/cm.s

E. Viskositas Kinematis (η Kinematis)

η Dinamis
η Kinematis =
ρ Fluida

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

8,01 gr/cm.s
η Kinematis Oli =
0,86 gr/cm.s
2
= 9,31 cm /s
4,074
1. Minyak =
1,028

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

B. Pembahasan
Acara kedua praktikum mekanika fluida adalah viskositas. Viskositas atau
kekentalan merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul suatu fluida atau
arti lain dari viskositas adalah gaya gesekan internal fluida. Jadi molekul-
molekul yang membentuk suatu fluida saling menggesek ketika fluida tersebut
mengalir. Praktikum ini bertujuan untuk menentukan viskositas atau kekentalan
pada suatu fluida. Pada praktikum viskositas terdapat dua metode, yaitu metode
bola jatuh dan metode Ostwald. Pada saat pelaksanaan praktikum, hanya
menggunakan metode bola jatuh, karena alat untuk metode Ostwald yaitu
Viskometer Ostwald belum tersedia di laboratorium. Dengan metode bola jatuh,
praktikum dilakukan dengan menjatuhkan kelereng pada pipa vertikal yang
berisi fluida dan menghitung waktu kelereng yang dijatuhkan dari permukaan
sampai dasar pipa vertikal. Pada metode ini mengunakan kelereng karena
bentuknya yang bulat dan tidak memiliki sudut sehingga tegangan lebih konstan.
Fluida yang terdiri digunakan, yaitu air, minyak dan oli. Setiap fluida akan
dihitung waktu tempuh kelereng jatuh sebanyak tiga kali.
Hasil praktikum dan perhitungan diperoleh bahwa viskositas dinamis air
yaitu 2,77 gr/cm.s, 3,46 gr/cm.s, 3,15 gr/cm.s dengan rata-rata viskositas
dinamisnya 3,13 gr/cm.s dan viskositas kinematis sebesar 2,76 cm2/s. Viskositas
dinamis minyak yaitu 4,21 gr/cm.s, 4,41 gr/cm.s, 4,21 gr/cm.s dengan rata-rata
viskositas dinamisnya 4,28 gr/cm.s dan viskositas kinematis sebesar 4,76 cm2/s.
Viskositas dinamis oli yaitu 8,95 gr/cm.s, 6,41 gr/cm.s, 8,68 gr/cm.s dengan rata-
rata viskositas dinamisnya 8,01 gr/cm.s dan viskositas kinematis sebesar 9,31
cm2/s. Hasil praktikum dan perhitungan tersebut menandakan bahwa viskositas
fluida dari tinggi ke rendah adalah oli, minyak dan air.
Perbedaan nilai viskositas dinamis tiap fluida dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu massa jenis fluida. Massa jenis fluida merupakan data
yang pada tiap fluida berbeda angka atau besarannya. Massa jenis fluida yang
semakin kecil akan berpengaruh dengan nilai viskositas yang akan semakin
tinggi, karena antara viskositas dengan massa jenis berbanding terbalik pada
persamaan viskositas kinematis. Sehingga, waktu tempuh kelereng pun akan
semakin lama jika viskositas suatu fluida memiliki nilai yang tinggi, sebab
terjadi gaya gesek antar molekul fluida dengan kelereng yang akan menghambat

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

kecepatan kelereng untuk jatuh dari permukaan menuju dasar pipa vertikal. Dari
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai viskositas tiap fluida juga terdapat faktor
yang diakibatkan oleh praktikan. Faktor yang pertama adalah dalam penepatan
waktu stopwatch pada saat bola jatuh ke dasar. Faktor kedua adalah ketika
menjatuhkan bola dalam fluida, fluida memiliki turbelen yang tidak kasat mata
sehingga data yang didapat tidak akurat.
Percobaan ini juga menghitung dua viskositas yaitu viskositas dinamis dan
viskositas kinematik. Perbedaan antara viskositas dinamis dan viskositas
kinematik adalah, jika viskositas dinamis, uji kekentalan terhadap suatu objek
dan yang melewati fluida tersebut atau dapat juga disebut sebagai ketahanan
fluida terhadap aliran, sedangkan untuk viskositas kinematik adalah uji
kekentelan terhadap yang bergerak atau dapat disebut sebagai rasio kekentalan
fluida yang bergerak. Viskositas dinamis dan kinematik memiliki hubungan
yang saling mempengaruhi, yaitu viskositas dinamis akan berbanding lurus
dengan viskositas kinematik, namun berbanding terbalik dengan densitas pada
benda. Viskositas juga dipengaruhi oleh waktu tempuh kelereng jatuh dari
permukaan menuju dasar pipa vertikal. Tertulis dalam persaam mencari nilai
viskositas dinamis, bahwa nilai viskositas dinamis berbanding lurus dengan
waktu tempuh kelereng jatuh.
Aplikasi dari menghitung nilai viskositas atau kekentalan suatu fluida
adalah mengetahui laju infiltrasi pada kondisi tertentu. Fluida dengan nilai
viskositas yang besar umunya memiliki laju infitrasi yang rendah. Selain itu,
perhitungan nilai kekentalan suatu fluida juga diperlukan untuk menentukan oli
yang akan digunakan pada sebuah kendaraan, karena setiap kendaraan memiliki
tipe mesin yang berbeda. Sehingga sebelum menggunakan oli harus
memperhatikan terlebih dahulu nilai viskositasnya sesuai atau tidak dengan tipe
mesin. Sebab jika salah dalam memilih oli untuk sebuah mesin kendaraan makan
mesin akan cepat rusak. Contoh pengaplikasian lainnya yaitu pada penentuan
atau desain pengendapan kolam yang dapat dibuat tanggul untuk tampungan air
sehingga viskositasnya dapat berkurang dan endapan dapat dialirkan ke
lingkungan sekitar. Aplikasi dalam viskositas adalah mengalirkan air dalam
pompa PDAM yang mengalir kerumah-rumah sekitar alirannya

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

BAB IV
PENUTUP

I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum Mekanika Fluida acara kedua, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Viskositas fluida dari yang terbesar yaitu oli, minyak dan air
2. Semakin besar nilai viskositas, maka waktu tempuh kelereng jatuh
3. akan semakin lama dan berlaku sebaliknya
4. Nilai viskositas suatu fluida dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi
5. larutan, berat molekul solut, dan tekanan

II. Saran
1. Memastikan alat praktikum berfungsi dengan baik
2. Pastikan alat yang digunakan seperti tangki, sebelum praktikum sudah
bersih dari minyak atau kotoran lain, sehingga bisa menambah
keakuratan.
3. Meminimalisir turbelen saat menjatuhkan bola ke fluida
4. Memastikan perhitungan dengan teliti dan akurat
5. Praktikan sebaiknya memastikan stopwatch bekerja dengan baik dan
akurat

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Siful, DKK. 2019. Analisa Profil Aliran Fluida Cair Dan Pressuere Drop
Pada Pipa L Menggunakan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamic
(CFD). Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(1) : 97-108.
Hananto, Farid S. 2013. Rancang Bangun Sensor Viskositas Cairan Menggunakan
Strain Gauge Dengan Prinsip Silinder Konsentris. Jurnal Neutrino, 5(2) : 87-
94.
Ibisono, Handal S. 2018. Physics Viscocity. SMA X
Irawan, Agus Bambang. 2018. Buku Petunjuk Praktikum Mekanika Fluida.
Yogyakarta: Program Studi Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta.

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

LAMPIRAN

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10
2022/2023

VISKOSITAS
Nama : Ardiray Gussa Djundiarto
NIM : 114210023
Plug : 10

Anda mungkin juga menyukai