Kominfo juga menyebutkan bahwa hasil prediksi prospek bisnis eCommerce di Indonesia pada
2016 akan ada 8,7 juta konsumen toko online, naik dari “hanya” sebesar 7,4 juta
pembelanja online pada 2015.
Hal ini seiring senada dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus
bertumbuh—dari tahun 2015 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta, naik
dibanding 2014 yang sebanyak 88,1 juta pengguna.
Toko online di Indonesia saat ini pun mulai menjamur. Dari yang berkonsep iklan baris, seperti
kaskus.co.id, olx.co.id, dan berniaga.com. Yang berkonsep B2C (business to consumer) seperti;
lazada.co.id, bhineka.com, dan zalora.co.id. Hingga berkonsep mall online seperti; blibli.com,
elevenia.co.id, tokopedia.com, bukalapak.com, kudo.co.id, dan rakuten.co.id.
Fenomena ini bisa diartikan sebagai peluang emas bagi para entrepreneur untuk mulai
merambah ke bisnis online dan juga para karyawan untuk berani memulai bisnis sampingan.
Namun, tampaknya dari tahun ke tahun ada pergeseran minat pembeli dalam berbelanja online.
Pada tahun 2016, dari data yang dimiliki oleh Dirjen Perdangangan, menunjukkan bahwa 80
persen peritel mengakui persentase jumlah penjualan online meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 25 persen. Menurut AC Nielsen, diantaranya adalah 69 persen pakaian, 10
persen peralatan rumah tangga, 7 persen buku, 7 persen tiket travel, dan 6 persen barang
komputer.
Senada dengan Nielsen, Menkominfo Rudiantara sebagaimana dilansir oleh Kompas (4 Januari
2016), mengatakan bahwa pada tahun 2016 transaksi paling populer di internet yaitu; produk
pakaian, sepatu, tas, tiket pesawat, ponsel, dan lainnya.
Itu artinya, bisa ditangkap oleh para penjual online, jika ingin jualan onlinenya laris, maka juallah
produk-produk yang banyak diminati oleh pembeli online tahun 2016, mencakup berbagai
produk pakaian, sepatu, tas, tiket pesawat, ponsel, dan barang-barang elektronik lainnya.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa trik agar produk-produk yang Anda jual laris dan
memperoleh keuntungan besar.