Anda di halaman 1dari 5

Bisnis online shop atau jualan online pertumbuhannya di Indonesia memang cukup

menggembirakan. Sebagaimana dikatakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika


(Menkominfo), Rudiantara pada awal tahun 2016 yang dilansir oleh Kompas (4 Januari 2016),
diprediksi bisnis eCommerce di Tanah Air akan sangat berkembang sepanjang 2016.
Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa nilai transaksi eCommerce di Indonesia pada 2016
akan mencapai angka US$ 4,89 miliar atau sekitar lebih dari Rp 68 triliun. Naik dari tahun 2015
yang jumlahnya sebesar US$ 3,56 miliar.

Kominfo juga menyebutkan bahwa hasil prediksi prospek bisnis eCommerce di Indonesia pada
2016 akan ada 8,7 juta konsumen toko online, naik dari “hanya” sebesar 7,4 juta
pembelanja online pada 2015.

Prediksi prospek bisnis eCommerce 2016 (Kominfo)

Hal ini seiring senada dengan jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus
bertumbuh—dari tahun 2015 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta, naik
dibanding 2014 yang sebanyak 88,1 juta pengguna.

Toko online di Indonesia saat ini pun mulai menjamur. Dari yang berkonsep iklan baris, seperti
kaskus.co.id, olx.co.id, dan berniaga.com. Yang berkonsep B2C (business to consumer) seperti;
lazada.co.id, bhineka.com, dan zalora.co.id. Hingga berkonsep mall online seperti; blibli.com,
elevenia.co.id, tokopedia.com, bukalapak.com, kudo.co.id, dan rakuten.co.id.
Fenomena ini bisa diartikan sebagai peluang emas bagi para entrepreneur untuk mulai
merambah ke bisnis online dan juga para karyawan untuk berani memulai bisnis sampingan.

Produk jualan online terlaris


Menurut laporan Nielsen Indonesia dilansir oleh Kompas, pada 13 Oktober 2014 yang
dipublikasikan triwulan pertama tahun 2014, minat konsumen Indonesia untuk membeli produk
atau jasa secara online sekitar setengah dari konsumen Indonesia berencana untuk membeli
secara online tiket pesawat (55%) serta melakukan pemesanan hotel dan biro perjalanan (46%)
dalam enam bulan ke depan. Selanjutnya, empat dari sepuluh konsumen (40%) berencana untuk
membeli buku elektronik (ebook), hampir empat dari sepuluh konsumen berencana untuk
membeli pakaian, aksesori, atau sepatu (37%), dan lebih dari sepertiga konsumen
merencanakan untuk membeli tiket acara (34%) secara online.
Menurut riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia,
dan TNS (Taylor Nelson Sofres), yang dilakukan pada Januari 2014 sebagaimana dilansir oleh
Kompas (13 Oktober 2014) menunjukkan bahwa, produk yang paling banyak dibeli secara online
adalah fashion. Membeli produk fashion dilakukan oleh 78 persen konsumen online disusul
ponsel (46 persen), elektronik (43), buku dan majalah (39), dan barang kebutuhan rumah
tangga (24).

Namun, tampaknya dari tahun ke tahun ada pergeseran minat pembeli dalam berbelanja online.
Pada tahun 2016, dari data yang dimiliki oleh Dirjen Perdangangan, menunjukkan bahwa 80
persen peritel mengakui persentase jumlah penjualan online meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 25 persen. Menurut AC Nielsen, diantaranya adalah 69 persen pakaian, 10
persen peralatan rumah tangga, 7 persen buku, 7 persen tiket travel, dan 6 persen barang
komputer.

Senada dengan Nielsen, Menkominfo Rudiantara sebagaimana dilansir oleh Kompas (4 Januari
2016), mengatakan bahwa pada tahun 2016 transaksi paling populer di internet yaitu; produk
pakaian, sepatu, tas, tiket pesawat, ponsel, dan lainnya.
Itu artinya, bisa ditangkap oleh para penjual online, jika ingin jualan onlinenya laris, maka juallah
produk-produk yang banyak diminati oleh pembeli online tahun 2016, mencakup berbagai
produk pakaian, sepatu, tas, tiket pesawat, ponsel, dan barang-barang elektronik lainnya.

Cara sukses jualan online


Meski sama-sama jualan, antara jualan offline dan online jelas memiliki perbedaan yang sangat
signifikan. Karena itulah, orang-orang yang sukses berjualan offline, tidak bisa dikatakan serta-
merta akan sukses ketika merintis bisnis online. Cara jualan online shop cenderung soft selling,
pembeli juga kebanyakan terdiri dari komunitas-komunitas, ada skill khusus dalam memainkan
smartphone, media sosial, internet, dan lain sebagainya.

Berikut ini akan dijelaskan beberapa trik agar produk-produk yang Anda jual laris dan
memperoleh keuntungan besar.

1. Kumpulkan calon pembeli, baru jual produknya


Perilaku pembeli online sangat berbeda dengan pembeli offline. Umumnya pembeli
online seperti yang dikatakan sebelumnya, bersifat komunitas-komunitas. Mereka
cenderung suka mereferensikan sesuatu dan membicarakan pengalaman-
pengalamannya kepada yang lain. Dan mereka cenderung fanatik dengan saran teman
komunitasnya.Fenomena itu bisa berarti baik sekaligus buruk bagi seorang penjual
online. Pasalnya, jika melakukan suatu kesalahan dalam pelayanan kepada anggota
mereka, maka akan langsung diblacklist seketika. Namun, jika mereka merasa nyaman
dan puas dengan pelayanan Anda, maka bisa kebanjiran order gara-gara costumer itu
mempromosikan Anda ke komunitasnya.Umumnya para online shop yang sukses
membidik pasar ini, dibandingkan costumer-costumer yang musiman alias kadang beli
online kalau sedang ingin, tapi jarang. Meski, bukan berarti juga meninggalkan pasar
itu.Nah, jika ingin membidik pasar komunitas, maka hukum give and take, harus
dilakukan. Ini sudah seperti mutlak. Jadi Anda jangan buru-buru banyak berjualan
dengan mereka. Namun, jadilah bagian dari komunitas mereka. Anda harus banyak
memberikan informasi-informasi positif, aktif berinteraksi, dan ikut kegiatan mereka.
Maksimalkan media sosial untuk berbagi dengan mereka tentang bidang yang Anda
kuasai. Tentang info-info seputar kehidupan mereka dan mereka butuhkan. Dengan
begitu, secara otomatis media sosial Anda pasti akan banyak diikuti oleh
mereka.Umumnya mereka juga memiliki group di media sosial. Ikutilah group mereka.
Dan jangan buru-buru langsung jualan. Tapi, berikan sesuatu yang Anda miliki, dari
keahlian, hobi, dan juga informasi. Dan apa yang Anda lakukan itu adalah
mengumpulkan calon pembeli. Selanjutnya, group dan juga follower media sosial Anda
itu kemudian menjadi pasar jualan Anda.Jika Anda sudah banyak memberi, tentunya
mereka akan aware dengan Anda. Setelah itu, baru juallah produk-produk online
shopnya.
2. Ceritakan pengalaman Anda, itulah cara jualannya
Pada dasarnya hampir semua orang tidak suka jika disuruh membeli produk orang.
Meskipun itu saudara atau teman. Kalaupun mereka akhirnya membeli produk yang
Anda jual, bisa dipastikan itu karena rasa tidak enak atau kasihan. Memang Anda sebagai
penjual sukses untuk kali itu, tapi untuk kedua atau ketiga kalinya jika Anda mencoba
untuk menjual kepada mereka, kemungkinan besar peluang gagalnya lebih besar.
Umumnya mereka jadi merasa lebih berani untuk menolak dengan halus dibandingkan
terpaksa membeli karena rasa tidak enak.Ini berbeda halnya jika Anda memakai strategi
yang berbeda. Anda menceritakan pengalaman Anda memakai produk tersebut di media
sosial atau media online lain. Tapi tidak perlu mengatakan bahwa Anda menjualnya.
Orang akan lebih merasa aware. Tidak sedang diprospek. Mungkin tidak langsung akan
ada yang bertanya dan mengatakan berminat membeli. Tapi kenyamanan mereka bisa
membuat mereka percaya kepada Anda. Mungkin dipostingan Anda selanjutnya, mereka
akan mulai bertanya dan meminta informasi bagaimana cara untuk membelinya. Dan
setelah itu, jika memang mereka merasakan apa yang Anda rasakan saat memakai
produk tersebut, kemungkinan besar mereka akan order lagi untuk kedua, ketiga,
bahkan bisa menjadi langganan. Mereka pun umumnya akan turut mempromosikan
Anda tanpa Anda minta. Ya, begitulah pola berjualan online.
3. Cara menjual produk harga mahal jadi terlihat murah
Terkadang banyak penjual online kesulitan menjual produk yang harganya. Ada trik
untuk produk yang harganya mahal agar tetap laris manis seperti produk harga murah.
Bagaimana caranya?Perlu Anda ketahui bahwa orang menganggap sebuah produk
harganya mahal adalah karena beberapa hal, diantaranya; karena harga produk itu lebih
mahal dibandingkan produk sama di toko online lain dan produk itu terlihat sama saja
dengan produk sejenis lain. Karena alasan itulah, akhirnya mereka beranggapan bahwa
produk Anda tidak layak dijual lebih mahal.Agar produk itu menurut logika mereka layak
untuk dihargai mahal, maka Anda harus menunjukkan bahwa kualitas produk lebih baik
dari produk lain sejenis. Selain itu, Anda juga harus menunjukkan kelebihan-kelebihan
lain yang dimiliki oleh produk Anda, misalnya; lebih tahan lama, bahannya dari bahan
pilihan, proses pembuatannya sangat detail, limited edition, modelnya terbaru, dan lain
sebagainya.
4. Cara menjual produk harga murah tapi tidak terkesan murahan
Umumnya semua pembeli ingin mendapatkan harga murah untuk produk yang
dibelinya. Namun, mereka tidak suka jika produk itu terkesan murahan. Cukup
membingungkan bukan?Kata kuncinya di sini antara harga murah dan murahan itu bagi
pembeli sangat berbeda maknanya. Harga murah adalah keberuntungan bagi mereka,
tapi harga murahan, menurunkan harga diri mereka. Murahan mempersepsikan
barangnya tidak berkualitas, hanya patut dibeli orang-orang yang tidak mampu, selain
itu juga bermakna produk pasaran.Jadi dengan persepsi pembeli seperti itu, membuat
produk yang harganya murah akan best seller, dan banyak pembelinya. Belum tentu
juga. Karena itulah, penjual online harus pintar berstrategi. Tips untuk Anda yang ingin
produk harga murahnya menjadi best seller, gantilah kata ‘murah’ dengan kata,
‘harga terjangkau’, ‘harga ekonomis’, atau ‘harga spesial’. Dengan
kata-kata itu umumnya akan turut membuat pembeli lebih nyaman.
5. Maksimalkan gambar
Teknologi telah memanjakan manusia menjadi orang visual. Mereka sangat menyukai
gambar-gambar yang bagus dan unik. Buatlah gambar-gambar yang bagus untuk
produk-produk yang Anda jual untuk menarik minat para pembeli. Dan jangan melulu
hanya memosting produknya saja. Gambar tematik akan lebih banyak berbicara.
Misalnya, gambar Anda saat memakai produk, atau orang lain memakai produk. Lalu
bubuhi dengan sedikit keterangan di bawahnya. Umumnya ini sangat efektif untuk
menjual produk online. Tapi ingat, jangan terlalu berlebihan membuat fotonya sangat
bagus dan jauh dari produk asli yang dijual. Karena itu bisa mengecewakan pembeli.
Terutama ini sering terjadi para produk pakaian.

Anda mungkin juga menyukai