Anda di halaman 1dari 31

MORFOGENESIS MATA DAN

TELINGA
Pengertian Organogenesis
(morphogenesis)

Organogenesis (morphogenesis) merupakan suatu proses pembentukan


organ yang berasal dari tiga lapisan germinal embrio yang telah
terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrulasi. Masing-masing lapisan
yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm akan membentuk suatu
bumbung dan akan berkembang menjadi system organ tertentu yang
berbeda namun berkaitan satu dengan yang lainnya.
Morfogenesis mata
• Mata merupakan organ indra yang rumit.
• Mata pada vertebrata adalah organ yang sangat kompleks
dibentuk dari sumber primordial yang berbeda, yaitu ectoderm
pada daerah chepalik atau kepala embrio.
• Perkembangan awal komponen-komponen mata tergantung pada
interaksi induktif antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Mata terbentuk dari Lapisan Ektoderm pada
proses pembentukan
Minggu ke 4 pada masa Embrio
mata yaitu terdiri dari
:

1. Penonjolan forebrain
yang akan membentuk
retina dan syaraf optic.
2. Permukaan ectoderm
yang akan diinduksi
menjadi lensa dan
beberapa struktur 3. Jaringan mesenkim
pelengkap di bagian yang mengumpul untuk
depan mata. membentuk tunika dan
struktur-struktur yang
berkaitan dengan orbita.
• Pembentukan mata dimulai dari gen control induk PAX6. Lokus gen PAX6
adalah factor transkripsi untuk berbagai gen dan factor pertumbuhan yang
terlibat dalam pembentukan mata.
• Morfogenesis mata dimulai dari evaginasi atau hasil, alur optic atau sulci.
Kedua lekukan dilipatkan syaraf berubah menjadi vesikel optic dengan
penutupan tabung syaraf.
• Vesikel optic kemudian berkembang menjadi cawan optic dengan lapisan
dalam membentuk retina dan bagian luar membentuk epitel pigmen retina.
• Bagian tengah cangkir optic berkembang kedalam tubuh ciliary dan iris.
• Selama invaginasi gelas optic, ectoderm mulai menebal dan membentuk
placode lensa, yang akhirnya terpisah dari ectoderm untuk membentuk
vesikel lensa diujung terbuka cangkir optic.
3 Tunika yang
menyusun dinding
bola mata :

3. Tunika neuralis
(lapis retina),
merupakan lapisan
2. Tunika vaskularis dalam bola mata
1. Tunika fibrosa (lapis terdiri atas retina.
(lapis uvea), merupakan
sclera-kornea),
lapisan tengah bola
merupakan lapisan luar
mata terdiri atas
bola mata terdiri atas
khoroid, badan siliaris
sclera dan kornea.
dan iris.
Sejarah perkembangan diawali pada dinding diencephalon. Pada manusia, perkembangan mata
dimulai pada waktu dinding diencephalon embrio berumur 22 hari menggelembung keluar secara
lateral dari tabung neural. Pertumbuhan differensial ini menghasilkan vesikula optic yang
berhubungan dengan diencephalon melalui diatifkan untuk membentuk pesan khusus yang
mengkode protein vesikula, sehingga evaginasi bisa terjadi (Oppenheimer, 1976).

Vesikula optic tumbuh terus dan mencapai sel-sel mesenkim kepala hingga bersentuhan dengan
ectoderm kepala. Akibat induksi mesoderm kepala, maka ectoderm membentuk plakodalensa.
Sewaktu vesikula optic menginduksi pembentukan plakoda lensa, plakoda lensa juga mnginduksi
vesikula optic dan menyebabkan perubahan-perubahan pada vesikula optic. Vesikula optic
berinvaginasi membentuk cawan optic yang berdinding rangkap. Ketika invaginasi berlanjut,
hubungan antara cawan optic dan otak direduksi menjadi celah yang sempit. Pada waktu yang sama
kedua lapisan cawan optikk mulai bedifferensiasi dengan arah yang berbeda. Bagian luar menajdi
lebih tipis dan berkembang sel-sel granula yang mengandung melanin dan akhirnya menjadi retina
berpigmen.
 Daerah otak depan bagian posterior penonjolan lateral
membentuk vesikula optik

 Vesikula optik menginduksi ektoderm membentuk plakoda


lensa

 Plakoda lensa invaginasi menginduksi vesikula optik


menjadi cawan optik
• Hubungan cawan optik dan otak menyempit tangkai optik
• Lapisan cawan optik beridiferensiasi:
- lapisan luar: lapisan berpigmen menjadi retina berpigmen
- lapisan dalam : lapisan sensoris retina
• Bakal lensa invaginasi membentuk gelembung, melepaskan diri
dari ektoderm
• Lensa menginduksi ektoderm membentuk kornea
• Retina berkembang menjadi lapisan yang disusun atas beberapa tipe sel
saraf yang berbeda, yaitu sel-sel yang peka terhadap cahaya dan warna,
badan-badan sel dari akson saraf optic, dan neuron-neuron bipolar yang
mentransmisikan stimulus elektrik dari sel-sel sensorik ke badan sel saraf
optic. Selain itu jumlah sel-sel yang berperan dalam memelihara integritas
retina. Pada stadium awal perkembangan retina, pembelahan sel tertutama
berlangsung pada tepii cawan optic (berlawanan dengan pembelahan sel-
sel tabung saraf). Pembelahan berlangsung pada permukaan luar lapisan
saraaf sambil bermigrasi menuju daerah yang lebih dalam dari cawan optic
dan akhirnya cawann optic dengan sel-sel neuroblast. Differensiasi
neuroblast dimulai pada bagian lapisan paling dalam dari retina. Hasil
differensiasi berupa terbentuknya, sel-sel ganglion dari saraf mata, sel-sel
saraf bipolar dan apparatus sensori berupa sel batang dan kerucut.
• Akson-akson sel ganglion membentuk saraff optic. Sementara itu dendrit-
dendrit dari saraf tersebut bergabung dengan neuroblast dari lapisan dalam
nuclei, menyebabkan mereka berdifferensiasi menjadi neuron bipolar retina.
Lapisan muklei luar yang mengandung nuclei dari neuron fotoresptik
berdifferensiasi belakangan. Akson-akson sel fotoreseptor tersebut
bersinapsis dengan dendrit-dendrit neuron bipolar. Pada saat merekka
berdifferensiasi, badan-badan sel dari neuron luar berdifferensiasi
membentuk juluran-juluran sitoplasma yang mengandung beberapa organel
terspealisasi yang memperpanjang tunas dan mengatur ukuran bentuk
daerah fotoreaktif. Membran sel tersebut melipat dengan sendirinya
membentuk kantung-kantung yang berisi pigmen-pigmen fotoreseptif.
Cahaya menginduksi piigmen ini untuk melangsungkan perubahan-
perubahan kimia yang menghasilkan pelepasan electron dan impuls elektrik
yang dihasilkan dan ditransmisikan ke otak melalui saraf mata.
Diferensiasi Lensa

• Sel-sel lensa pada


sisi dekat retina
menjadi panjang,
berbentuk serabut
menghasilkan
kristalin
• Lensa dipenuhi
dengan sel-sel
kristalin yang jernih/
transparan dan tidak
berinti
Pembentukan Kornea

• Cawan optik menginduksi pembentukan


lensa.
• Lensa menginduksi ektoderm diatasnya
menjadi epitel selindris sekresi.
• Granula-granula yang dihasilkan epitel
terinduksi untuk mensekresikan stroma
pimer yag mengandung kolagen.
• Sel-sel endotelium masuk dan
mensekresikan asam hyaluronat
menyebabkan stroma menggembung,
sel-sel mesenkim masuk.
• Sekret dari sel-sel mesenkim
menyebabkan stroma menyusut.
Dibawah pengaruh tiroksin, stroma
akhirmya menjadi kornea.
Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Ketika shh dihambat
Morfogenesis mata selama
pengembangan,
domain ekspresi PAX6
Kurangnya respon diperluas dan mata
epidermis di kepala gagal untuk
yang mampu memisahkan
merespon sinyal dari menyebabkan cyclopia.
vesikula optic

Kekurangan vitamin A selama


embryogenesis menyebabkan
cacat segmen anterior terutama
kornea dan kelopak mata yang
Ekspresi Shh yang menyebabkan kehilangan
berlebihan menyebabkan penglihatan atau kebutaan
hilangnya struktur mata.
Morfogenesis telinga
• Telinga adalah indra pendengaran. Pendengaran merupakan indra
mekanoreseptor karena memberikan respon terhdap getaran mekanik
gelombang suara yang terdapat di udara.
• Telinga menerima gelombang suarayang frekuensinya berbeda, kemudian
menghantarkan informasi pendengaran kesusunan saraf pusat.
• Telinga dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah,
dan telinga dalam.
• Telinga luar berfungsi untuk menangkap bunyi, dan telinga tengah
meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam.
• Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rangsangan bunyi
dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.
• Bakal dari bagian telinga dalam merupakan bagian pertama dari mekanisme pembentukan
telinga. Pembentukan vesikula auditory disimulasikan dengan terjadi induksi oleh otak
belakang terhadap ectoderm terjadi pada awal minggu ketiga pada embrio.
• Pada cekungan ectoderm dikedua sisi terdapat neural plate yang menjadi sedikit menebal.
• Penebalan ini dimulai dari placode auditory, yang pada pertengahan minggu ketiga menjadi
tebal.
• Pada akhir minggu placode auditory telah berubah bentuk menjadi sangat tebal.
• Pada minggu ketiga placode auditory telah berubah menjadi sangat tebal di ectoderm pada
salah satu sisi perkembangan myenchepalon.
• Selam 4 minggu placode berinvaginasi membentuk lubang auditory, lubang menjadi Dallam
dan akhirnya terbuka dan pada bagian permukaan tertutup.
• Setelah tertutup dari permukaan terbentuk lubang auditory merupakan sebuah kantung yang
disebut vesikel auditory atau Oocyst.
• Vesikel auditory melebar, berubah bentuk dari bentuk bulat menjadi dorsoventral yang
memanjang.
• BMP yang berperan dalam proses ini adalah BMP4.
Telinga Dalam

Telinga dalam merupakan bagian telinga yang berperan daam mengubah


gelombang suara dari telinga tengah menjadi informasi dalam rangsangan saraf.
Telinga dalam terdapat dua pembentukan yaitu pembentukan membrane labirin dan
pembentukan tulang labirin.
Telinga dalam lebih dulu terbentuk sebelum bagian auditory. Dimana epitel bersilia
dari vesikel auditory telah dipisahkan dari permukaan ectoderm, disana
berkembang sebuah tubular perpanjangan dari vesikel, yang dikenal dengan
saluran endoymphatic.Vesikel auditory memperluar bagian lateral. Saluran
endolymphatic bisa diidentifikasi sebagai primordium dari bagian vestibular,
sususnan membrane labirin dan bentuk ventral yang lebih langsing dikenal sebagai
primordium kokhlea.
Telinga Tengah

Telinga tengah dibentuk dari kantong pharing yang pertama memperpanjang


lateral sehingga lapisan endoderm membentuk kontak dengan ectoderm untuk
membentuk primordial dari ruang telinga tengah, atau ronngga timpani, tapi
bagian proksimal menyempit membentuk saluran eustachius, telinga tengah
yang dibatasi dan dimulai dari membrane timpani (gendnag telinga) yang di
dalamnya terdapat rongga kecil berisi udara yang terdiri atas tulang-tulang
pendengaran yang terdiri atas maleus (martil), inkus (landasan) dan stapes
(sanggurrdi). Pada bagian telinga tengah ini juga terdapat saluran eustacius
yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan faring. Antara telinga
bagian oval (fenestra ovalis) dan tingkap bulat (vanestra rotundra).
Telinga Luar

Telinga luar terbentuk oleh pertumbuhan jariingan mesenkim yang akan


membentuk daun telinga. Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga dan
saluran telinga. Rangka daun telinga ini terdiri dari tulang rawan elastis yang
berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran telinga
luar.Eksternal acoustic meatus terbentuk dari perkembangan first pharyngeal
groove bagian dorsal. Pada awal bulan ke tiga, terjadi proliferasi sel-sel epitel di
bawah meatus yang nantinya akan membentuk sumbat meatus. Lalu pada
bulan ke tujuh, sumbat meluruh dan lapisan epitel di lantai meatus berkembang
menjadi gendang telinga definitive. Dimana gendang telinga itu dibentuk dari
lapisal epitel ectoderm di dasar acoustic meatus.
Lapisan epitel endoderm di tympani cavity dan lapisan intermediate
jaringan ikat yang membentuk strarum fibrosum. Sedangkan aurikula
terbentuk dari hasil proliferasi masenkim di ujung dorsal first dan
secondary pharyngeal arch yang mengelilingi fisrt pharyngeal groove
dan membentuk auricular hillock yang berjumlah tiga di masing-masing
sisi eksternall acoustic meatus dan kemudian auricular hillock akan
bersatu lalu membentuk auricular definitive. Pada awalnya telinga luar
berada di region leher bawah. Setelah terbentuk mandibular, telinga
luar naik ke samping kepala setinggi dengan mata.
Bagian Telinga luar

Gendang telinga (membrane timpani) Meatus akustikus eksternal atau liang telinga
• Memberikan bantuan berupa proses • Liang telinga dilapisi oleh kulit berambut
mendengar, yakni proses halus dan dilengkapi dengan kelenjar
menghantarkan getaran gelombang keringat untuk menjaga agar benda
suara, saat getaran gelombaang suara asing tidak masuk lebih dalam.
masuk telinga dan juga menyentuh • Fungsinya adalah menangkap suara
gendang telinga, maka akan terjadi atau bunyi yang ada disekeliling kita.
sebuah getaran pada gendang telinga, Lubang telinga atau liang telinga ini
getaran tersebut akan berlanjyt menuju adalah bagian terpenting dari seluruh
telinga bagian tengah, dan kemudian ke bagian-bagian telinga. Di lubang telinga
telinga bagian dalam. ini akan menghasilkan kelenjar yang
kemudian menjadi kotoran yang
menumpuk di dalam telinga,oleh sebab
itu kita harus secara rutin membersihkan
kotoran-kotoran ini.
Daun telinga (Aurikula)

 Menangkap getaran
gelombang bunyi atau suara.
 Mengatur arah gelombang
yang diterima.
 Memberikan tekanan udara di
sekitar gendang telinga.
 Memberikan perlindungan
terhadap gendang telinga.
 Mengatur volume suara yang
diterima.
 Mendeteksi arah datangnya
getaran gelombang.
Kelainan Telinga

1. Kelainan kongenital
atau bawaan yang
menyebabkan Mikrotia

Mikrotia juga diduga memiliki keterkaitan


dengan kelainan genetic yang
memengaruhi perkembangan bentuk
wajah, seperti Sidnrom Goldenhar, yaitu
penyakit genetic yang menyebabkan bayi
terlahir dengan bentuk telinga, hidung,
bibir, dan rahang yang tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai