Anda di halaman 1dari 4

RHINITIS VASOMOTOR

: 440/…./UKP/35.07.
No. Dokumen
103.108/2022
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal Terbit : 29 Desember 2017

Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS Prima Puspito Rini


WAGIR NIP.19710513200642024

1. Pengertian Rinitis vasomotor adalah salah satu bentuk rinitis kronik yang
tidak diketahui penyebabnya (idiopatik), tanpa adanya infeksi,
alergi,eosinofilia, perubahan hormonal, dan pajanan obat
(kontrasepsi oral,antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin,
dan obat topikal hidung dekongestan).

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas untuk


menangani Rhinitis Vasomotor.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Wagir Nomor 180/05/SK/


35.07.103.105/2022 Tentang Kebijakan Layanan Klinis di UPT
Puskesmas Wagir

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 5.1 Petugas melakukan anamnesa
5.2 Petugas melakukan pemeriksaan fisik
5.3 Petugas melakukan penegakan diagnosa yaitu Penanganan
Rhinitis Vasomotor
5.4 Petugas melakukan penatalaksanaan
5.4.1 Kauterisasi konka yang hipertofi dapat menggunakan
larutan AgNO3 25% atau trikloroasetat pekat.
5.4.2 Kortikosteroid topikal misalnya Budesonide 1-2 x/hari
dengan dosis 100-200 mcg/hari. Dosis dapat
ditingkatkan sampai 400mcg/hari. Hasilnya akan
terlihat setelah pemakaian paling sedikit selama 2
minggu. Fluticasone Propionate dengan pemakaian
cukup 1 x/hari dengan dosis 200 mcg selama 1-2
bulan.
5.4.3 Pada kasus dengan rinorea yang berat, dapat
ditambahkan antikolinergik topikal Ipratropium
Bromide.
5.4.4 Terapi oral dapat menggunakan preparat
simpatomimetik golongan agonis alfa yaitu
Pseudoefedrin, Fenilpropanolamin, Fenilefrin sebagai
dekongestan hidung oral dengan atau tanpa
kombinasi antihistamin.
6. Diagram Alir
Anamnesa

pemeriksaan fisik

pemeriksaan penunjang

penegakan diagnosa

Penatalaksanaan
7. Unit Terkait Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap.

8. Dokumen Rekam Medis, Panduan Pelayanan, ICD X.


Terkait

9. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Revisi


.

1. Kebijakan Berubah menjadi keputusan Kepala 28 Desember 2022


UPT Puskesmas Wagir nomor
180/05/SK/35.07.103.105/2022
tentang Kebijakan Layanan Klinis di
UPT Puskesmas Wagir

2
Daftar Tilik Standar Operasional Prosedur

Nama Pelayanan :
Nama Petugas :
Judul SOP :

No. Prosedur/ Langkah-langkah Ya Tidak Tidak Berlaku

Apakah :

1. Petugas melakukan anamnesa

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik

3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

4. Petugas melakukan penegakan diagnosis


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik

5. Petugas melakukan penatalaksanaan


a. Kauterisasi konka yang hipertofi dapat
menggunakan larutan AgNO3 25% atau
trikloroasetat pekat.
b. Kortikosteroid topikal: Budesonide 1-2
x/hari dengan dosis 100-200 mcg/hari.
Dosis dapat ditingkatkan sampai
400mcg/hari. Hasilnya akan terlihat
setelah pemakaian paling sedikit selama 2
minggu. Fluticasone Propionate dengan
pemakaian cukup 1 x/hari dengan dosis
200 mcg selama 1-2 bulan.
c. Pada kasus dengan rinorea yang berat,
dapat ditambahkan antikolinergik topikal
Ipratropium Bromide.
d. Terapi oral golongan agonis alfa:
Pseudoefedrin, Fenilpropanolamin,
Fenilefrin sebagai dekongestan hidung
oral dengan atau tanpa kombinasi
antihistamin.

3
Jumlah

Tingkat Kepatuhan
CR (Compliance Rate)

Anda mungkin juga menyukai