Anda di halaman 1dari 2

RHINITIS VASOMOTOR

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : Halaman
UPT PUSKESMAS H. Syaiful Hidayat, S.Kep. Ns
SUKOLILO NIP. 197112161995031003

1. Pengertian Prosedur penanganan suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis


tanpa adanya infeksi,alergi,eusinoflia,perubahan hormonal dan
pajanan obat (oral kontrasepsi,anti hipertensi, B-
bloker,aspirin,klorpromazin dan obat topical hidung dekongestan)
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani
Penyakit Rhinitis Vasomotor
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Wonomerto Nomor 440/ /KEP/
35.07.103.102/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan klinis di
Puskesmas Wonomerto.
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Rhinitis Vasomotor
4. Tatalaksana

a. Menghindari faktor pencetus.


b. Menghindari terlalu lama di tempat yang ber-AC
c. Menghindari minum-minuman dingin
d. Tatalaksana dengan terapi kortikosteroid topikal dapat
diberikan, misalnya budesonid, 1-2 x/hari dengan dosis 100-
200 mcg/hari. Dosis dapat ditingkatkan sampai 400 mcg/hari.
Hasilnya akan terlihat setelah pemakaian paling sedikit
selama 2 minggu. Saat ini terdapat kortikosteroid topikal baru
dalam aqua seperti flutikason propionate dengan pemakaian
cukup 1 x/hari dengan dosis 200 mcg selama 1-2 bulan.
e. Pada kasus dengan rinorea yang berat, dapat
ditambahkan antikolinergik topikal ipratropium bromide.
f. Kauterisasi konka yang hipertofi dapat menggunakan larutan
AgNO3 25% atau trikloroasetat pekat.
g. Tatalaksana dengan terapi oral dapat menggunakan preparat
simpatomimetik golongan agonis alfa sebagai dekongestan
hidung oral dengan atau tanpa kombinasi antihistamin.
Dekongestan oral : pseudoefedrin, fenilpropanol-amin,
fenilefrin.
6. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai