Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN REAKSI GIGITAN SERANGA

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 5 AGUSTUS 2015
Halaman : 1/2
Kepala
UPTD Puskesmas
UPTD Besuki
PUSKESMAS
BESUKI
Endang Purwatiningsih, S.Kep
NIP. 19690609 199103 2 009

1. Pengertian Reaksi gigitan serangga (insect bite reaction) adalah reaksi


hipersensitivitas atau alergi pada kulit akibat gigitan (bukan terhadap
sengatan / stings), dan kontak dengan serangga . gigitan hewan hewan
serangga, misalnya oleh nyamuk, lalat, bugs, dan kutu, yang dapat
menimbulkan reaksi peradangan yang bersifat local sampai sistemik.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan reaksi Gigitan


Serangga.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor tentang reaksi Gigitan


Serangga.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.

5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa pasien dengan keluhan gatal pada


kulit
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan
4. Petugas melakukan penanganan
a. Penanganan kasus ini adalah dengan mengatasi respon
peradangan baik yang bersifat lokal maupun sistemik. Reaksi
peradangan lokal dapat dapat dikurangi dengan sesegera
mungkin mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun, serta
kompres es.
b. Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena dapat
terjadi obstruksi saluran napas. Penanganan pasien dapat
dilakukan di unit gawat darurat. Bila disertai obstruksi saluran
napas diindikasikan pemberian ephinefrin sub kutan.
Dilanjutkan dengan pemberian kortikosteroid prednisone 60-
70 mg/hari selama 3 hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
c. Petugas memberikan Farmakoterapi
Antihistamin sistemik golongan sedative misalnya hidroksizin
2x25 mg per hari selama 7 hari atau chlorpheniramine maleat
3x4 mg selama 7 hari atau loratadine 1x10 mg per hari selama
7 hari.

6. Diagram Alir
Anamnesa
gatal pada kulit

Pemeriksaan fisik

Diagnosa

Penanganan
a. Atasi respon peradangan baik yang bersifat lokal maupun
sistemik. Reaksi peradangan lokal dapat dapat dikurangi
dengan sesegera mungkin mencuci daerah gigitan dengan
air dan sabun, serta kompres es.
b. Atasi keadaan akut terutama pada angioedema
Bila disertai obstruksi saluran napas berikan ephinefrin
sub kutan. Dilanjutkan kortikosteroid prednisone 60-70
mg/hari selama 3 hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
c. Antihistamin sistemik golongan sedative misalnya
chlorpheniramine maleat 3x4 mg selama 7 hari atau
loratadine 1x10 mg per hari selama 7 hari.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis dalam rekam medis


7. Unit Terkait 1. Poli umum
2. Poli KIA
3. UGD
8. Rekaman Historis Diberlakukan
Halaman Yang dirubah Perubahan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai