Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

Puskesmas No. Kode :


Ditetapkan oleh Kepala UPTD
KARANGGE
puskesmas karanggede
DE
SPO Terbitan

No. Revisi
:

Tgl. Mulai Berlaku : dr Agung Budi P


NIP 196808082006041010
Halaman :

1. Definisi Dermatisis kontak alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit


imunologik karena reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit
terjadi didahului oleh proses sensitisasi berupa alergen (fase
sensitisasi) yang umumnya berlangsung 2-3 minggu. Bila
terjadi pajanan ulang dengan alergen yang sama atau serupa,
periode hingga terjadinya gejala klinis umumnya 24-48 jam
(fase elisitasi). Alergen paling sering berupa bahan kimia dengan
berat molekul kurang dari 500-1000 Da. DKA terjadi
dipengaruhi oleh adanya sensitisasi alergen, derajat pajanan
dan luasnya penetrasi di kulit.
2. Tujuan 1. Memberikan penatalaksanaan Dermatisis kontak alergik dengan benar
2. Menurunkan angka kejadian dermatitis kontak alergik dengan
memberikan penjelasan faktor resiko dari Dermatisis kontak alergik

3. Kebijakan Langkah-langkah dalam penanganan Dermatisis kontak alergik


menerapkan langkah SPO yang telah ditetapkan
4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
5. Prosedur 1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang Dermatisis kontak alergik
dan cara pencegahannya dengan menghindari faktor resiko.
2. Pemberian topikal steroid betametason valerat krim 0,1 % selama 2 minggu
3. Pemberian obat oral antihistamin klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari
selama maksimal 2 minggu atau loratadin 1 x 10 mg per hari selama
maksimal 2 minggu.
4. Jika ada infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik topikal atau antibiotik
sistemik bila lesi luas.
5. Dilakukan rujukan apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu setelah
pengobatan standar dan sudah menghindari kontak.

6. Ruang Lingkup Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes/ PKD, Posyandu


7. 7. Diagram alir

Anamnesa Pemeriksaan fisik

Penegakan diagnosis

Penatalaksanaan

rujuk medikamentosa Non medikamentosa

8. 6. Dokumen Terkait - Buku Rujukan


- Form laporan insiden pada jam kerja
- Buku register ruang tindakan
9. 7. Distribusi Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai