Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS KONTAK ALERGIK

No. Dokumen : 440/…..-


SOPPkmSdPsr/I/2022
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 17 Januari 2022
Halaman : 1/1

KEPALA UPT PUSKESMAS


UPT PUSKESMAS
drg. Febriyanti
SADENG PASAR
NIP. 198102062011012003

1. Pengertian Dermatisis kontak alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit imunologik
karena reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit terjadi didahului oleh proses
sensitisasi berupa alergen (fase sensitisasi) yang umumnya berlangsung 2-3
minggu. Bila terjadi pajanan ulang dengan alergen yang sama atau serupa,
periode hingga terjadinya gejala klinis umumnya 24-48 jam (fase elisitasi).
Alergen paling sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari
500-1000 Da. DKA terjadi dipengaruhi oleh adanya sensitisasi alergen,
derajat pajanan dan luasnya penetrasi di kulit.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana Dermatitis
Kontak Alergik di UPT Puskesmas Sadeng Pasar

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sadeng Pasar nomor


440/…..SK.PkmSdPsr/I/2022 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah - 1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang Dermatisis kontak
Langkah alergik dan cara pencegahannya dengan menghindari faktor resiko.
2. Pemberian topikal steroid betametason valerat krim 0,1 % selama 2
minggu
3. Pemberian obat oral antihistamin klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per
hari selama maksimal 2 minggu atau loratadin 1 x 10 mg per hari
selama maksimal 2 minggu.
4. Jika ada infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik topikal atau antibiotik
sistemik bila lesi luas.
5. Dilakukan rujukan apabila kelainan tidak membaik dalam 4 minggu
setelah pengobatan standar dan sudah menghindari kontak.

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Pel. Umum, Pel. Farmasi

8. RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai