Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DERMATITIS KONTAK ALERGIKA

No. Kode : 445/ /XVI/1011577/2021


Terbitan :
SOP
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku : Januari 2021
Halaman :

PUSKESMAS dr. DWI FENTI ATRI


BATUMARTA II NIP. 198505122014122005

1. Definisi Dermatisis kontak alergik (DKA) adalah reaksi peradangan kulit


imunologik karena reaksi hipersensitivitas. Kerusakan kulit terjadi
didahului oleh proses sensitisasi berupa alergen (fase sensitisasi)
yang umumnya berlangsung 2-3 minggu. Bila terjadi pajanan ulang
dengan alergen yang sama atau serupa, periode hingga terjadinya
gejala klinis umumnya 24-48 jam (fase elisitasi). Alergen paling
sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-
1000 Da. DKA terjadi dipengaruhi oleh adanya sensitisasi alergen,
derajat pajanan dan luasnya penetrasi di kulit.
2. Tujuan 1. Memberikan penatalaksanaan Dermatisis kontak alergik dengan
benar
2. Menurunkan angka kejadian dermatitis kontak alergik dengan
memberikan penjelasan faktor resiko dari Dermatisis kontak alergik

3. Kebijakan Langkah-langkah dalam penanganan Dermatisis kontak alergik


menerapkan langkah SPO yang telah ditetapkan
4. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015
5. Prosedur 1. Memberikan penjelasan kepada pasien tentang Dermatisis
kontak alergik dan cara pencegahannya dengan menghindari
faktor resiko.
2. Pemberian topikal steroid betametason valerat krim 0,1 % selama
2 minggu
3. Pemberian obat oral antihistamin klorfeniramin maleat 3 x 4 mg
per hari selama maksimal 2 minggu atau loratadin 1 x 10 mg per
hari selama maksimal 2 minggu.
4. Jika ada infeksi bakteri dapat diberikan antibiotik topikal atau
antibiotik sistemik bila lesi luas.
5. Dilakukan rujukan apabila kelainan tidak membaik dalam 4
minggu setelah pengobatan standar dan sudah menghindari
kontak.

6. Ruang Lingkup Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes/ PKD, Posyandu


7. 7. Diagram alir

Anamnesa Pemeriksaan fisik

Penegakan diagnosis

Penatalaksanaan

rujuk medikamentosa Non medikamentosa

8. 6. Dokumen Terkait - Buku Rujukan


- Form laporan insiden pada jam kerja
- Buku register ruang tindakan
9. 7. Distribusi Seluruh unit-unit pelayanan dan tindakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai