Anda di halaman 1dari 2

ASMA

No. Dokumen : 188 / /434.203.200.04/SOP/2018


No. Revisi : 01
SOP :
Tanggal Terbit 24 Januari 2018
Halaman : 1–2
UPTD PUSKESMAS H.ROMSAH S.Kep.Ns.MM
TAMBELANGAN NIP. 196908171992031025
1. Pengertian Asma merupakan ganguan inflamasi kronik jalan napas yang melibatkan berbagai
sel inflamasi sehingga mengakibatkan hiperaktivitas bronkus dalam berbagai
tingkat, penyempitan jalan napas, dan gejala pernapasan (mengi dan sesak).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tambelangan


No. 188/ /434.203.200.04/2018 tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi KMK 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktek Klinik Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Langkah-Langkah 1. Anamnesa pada pasien
2. Menanyakan keluhan utama pasien, apakah terdapat bising mengi (wheezing),
bunyi “ngik-ngik”, batuk produktif/berdahak terutama malam hari dan sesak
napas atau dada seperti tertekan.
Petugas menanyakan perjalanan penyakit, faktor-faktor yang mencetuskan
keluhan, riwayat penyakit keluarga dan riwayat alergi.
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
Petugas mengukur suhu tubuh pasien
Petugas mengukur nadi pasien
3. Melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat bunyi wheezing dengan
atau tanpa menggunakan stetoskop.
4. Menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
5. Menginstruksikan pasien untuk istirahat dan faktor-faktor pencetus asma seperti
kelelahan, udara dingin, stress serta menghindari alergen-alergen seperti debu,
asap rokok, makan sea food, dll.
6. Menulis resep untuk pengobatan asma ringan:
a. Bronkodilator (melebarkan penyempitan jalan napas)
 Agonis β 2 : Salbutamol : dosis dewasa 3-4 x 4 mg/hari; anak 3-4
x 1-2 mg/hari
 Aminofilin : dosis dewasa 3 x 100-200 mg/hari maks 500 mg; anak
5mg/kgBB/kali.
b. Antiinflamasi (juga sebagai pencegahan)
 Kortikosteroid : Dexamethasone 3 x 0,5 mg/hari
7. Menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam medic pasien
8. Menulis hasil diagnose pada buku register.

6. Bagan alir
melakukan anamnesa melakukan pemeriksaan fisik
memanggil pasien
pada pasien
sesuai nomor urut

menulis resep untuk menegakan diagnose


pengobatan simptomatis menginstruksikan pasien berdasarkan hasil
untuk istirahat dan pemeriksaan
menghindari pencetus

menyerahkan resep ke
menulis hasil anamnesa, pasien menulis diagnose
pemeriksaan dan diagnose pasien ke buku
ke rekam medic register.

7. Hal-hal yang 1. Tehnik tindakan bersifat steril


perlu diperhatikan 2. Prosedur tindakan aseptik
8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum
2. Ruang KIA - KB
3. Ruang UGD – Rawat Inap
9. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
10. Rekaman Historis Tgl.Mulai
No Yang Di rubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
Format SOP dari 1. Kop/heading 24 Januari 2018
Permenpan ke Akreditasi 2. Susunan SOP
3. Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai