Kontra Memori Banding
Kontra Memori Banding
Dengan Hormat,
Bahwa dengan adanya Kontra Memori Banding ini, berharap dan memohon agar
Termohon Banding untuk dapat menjalankan putusan yang sudah dijatuhkan oleh
Majelis Pengadilan Negeri Bandung karena sudah memenuhi rasa keadilan.
Sebelumya Termohon ucapkan terima kasih yang tak terhingga Kepada Yang Mulia
Majelis Pemeriksa Perkara kami ini di Pengadilan Tinggi Bandung, P U T U S A N . N O
: 106/Pid.Sus/2023/PN.Bdg
Dengan Amar Putusan sebagai berikut ;
1. Menyatakan Terdakwa HENDI Bin Irsan tersebut di atas terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ‘tanpa hak dan melawan hukum
menjual, membeli, menerima Narkoba golongan 1 dalam bentuk bukan tanaman
melebihi 5 gram dilakukan secara terorganisasi dan perbuatan secara tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan 1 bukan tanaman’.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 10 (sepuluh) tahun dan denda sejumlah Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima
ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti
dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan;
3. Menetapkan maa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menyatakan bukti berupa ;
Barang Bukti yang disita dari HARTONO Alias ASIANG
No Uraian Sita Asal
Bukti Gram
Brutto
1(satu) buah Savety box yng di dalamnya berisi :
1 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 100 38
narkotika jenis Ekstasi dengan logo GUCI warna
krem
2 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 17 7.7
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Granat warna
hijau
3 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 14 6.2
narkotika jenis Ekstasi dengan logo kaki Anjing warna
Orange
4 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 7 3
narkotika jenis Ekstasi dengan logo LV warna Biru
5 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 7 3.2
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Rolex warna
Kuning
6 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 5 2.1
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Bunga warna
Merah
7 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 4 1
narkotika jenis Ekstasi dengan logo 10 warna Hijau
1 (satu) buah Container Box kecil warna hijau yang di
dalamnya berisi :
1 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi Kapsul di 6 2
dalamnya berisi serbuk narkotika jenis Ekstasi
2 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi (lima) 5 2.3
butir narkotika jenis Ekstasi dengan logo Ferrari
warna Pink berat brutto (dua koma tiga) gram
3 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 5 -
tablet psikotropika jenis Erimin-5
1 (satu) Kotak biru dongker kecil di dalamnya berisi :
1 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 30 -
psikotropika jenis Erimin-5
2 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 50 19.6
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Versace warna
Pink
3 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 50 20.4
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Versace warna
Pink
4 1 (satu) plastic klip yang di dalamnya berisi butir 28 11.7
narkotika jenis Ekstasi dengan logo Versace warna
Pink
Uang tunai sebesar Rp. 3.000.000,-
Bahwa Termohon Banding menolak keras terhadap apa yang telah didalilkan/
disampaikan melalui Memori Bandingnya oleh saudara Jaksa Penuntut Umum
Kejaksaan Negeri Bandung, pada tanggal 17 Juli 2023, yakni mengenai masalah berat
ringannya hukuman yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung
terhadap Terdakwa HENDI Bin Irsan, bahwa mengenai dalil-dalil dalam Memori
Banding Jaksa Penuntut Umum tersebut mohon untuk dikesampingkan saja.
Bahwa Memori Banding yang telah dibuat Jaksa Penuntut Umum tersebut adalah tidak
menjadi bagian yang dapat dijadikan alasan-alasan hukum yang kuat akurat serta dapat
dimasukkan kedalam kriteria-kriteria syarat Banding bagi Pemohon Banding di
Pengadilan Tinggi Bandung.
Bahwa dalam hal mengajukan Banding alasan - alasan utamanya dalam Banding
adalah perihal keberatan Jaksa Penuntut Umum terhadap penghukuman (strafmaaf)
yang dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung kepada diri terdakwa
karena belum memenuhi rasa keadilan. Menurut JPU bahwa Majelis Hakim dalam
memutus harus memiliki segi edukatif, preventif, korektif dan represif.
Dari segi Edukatif hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Bandung
dianggap belum memberikan dampak positif guna mendidik terdakwa khususnya
masyarakat pada umumnya dalam perkara yang sama, namun JPU tidak
menjelaskan bagaimana mengukur suatu jenjang hukuman yang dapat
memberikan dampak positif bagi terdakwa seharusnya. Sehingga dalil ini hanya
semata-mata subyektif terhadap terdakwa untuk memberikan hukuman seberat-
beratnya namun tidak mengetahui dampak dari hukuman tersebut apakah efektif
dalam mengedukasi dan memberi dampak positif.
Dari segi Preventif, hukuman tersebut dianggap belum dapat dianggap sebagai
senjata pamungkas dalam membendung terdakwa khususnya dan masyarakat
umumnya untuk tidak mengulang kembali perbuatan yang sama, bahwa tidak
menjadi suatu kepastian dengan lamanya hukuman akan selalu memberikan
dampak sebagai senjata pamungkas dan membendung terdakwa untuk tidak
mengulang kembali perbuatan yang sama. Namun harus dikaji lebih dalam dan
ditelaah cara lain yang dapat membendung terdakwa dari pengulangan kejadian,
seperti pendidikan rohani, memberi kegiatan yang lebih positif dan memberi
bekal keilmuan untuk siap menghadapi tantangan dalam kehidupan sehingga
menyesali perbuatan serta tidak mengulang perbuatannya.
Dari segi Korektif hukuman yang telah dijatuhkan belum berdaya guna dan
berhasil guna bagi diri para terdakwa khususnya dan bagi masyarakat umumnya
untuk dijadikan acuan dalam mengoreksi apa yang telah dilakukannya.
Menanggapi hal ini JPU tidak dapat menunjukan apakah dengan lamanya
hukuman secara langsung dapat mengkorektif para terdakwa, sedangkan jika
hanya dengan acuan lamanya suatu hukuman tanpa ada upaya rehabilitasi
terhadap terdakwa untuk dibina dan dibimbing agar menyadari kesalahan serta
menyesali tindakannya adalah jelas salah. Karena lamanya seseorang dipidana
tidak berbanding lurus dengan semakin menyesal atau menyadari kesalahannya
jika tanpa ada upaya merubah orang tersebut.
Dari segi Represif hukuman tersebut belum mempunyai pengaruh untuk diri
terdakwa supaya ia bertaubat dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Bahwa
suatu hukuman terutama bagi seseorang yang belum pernah dihukum dengan
dilakukan penahanan pun sudah memberikan efek yang cukup besar, karena
tidak cukup hanya dengan merebut kemerdekaan diri orang tersebut sehingga
membuatnya bertaubat, tetapi harus diberikan pula pemahaman serta
pembekalan kepada terdakwa sehingga menyadarkan dia untuk tidak
mengulangi perbuatannya yang sangat merugikan dirinya serta masyarakat.
Selain itu JPU hanyalah berpandangan secara subjectif terhadap terdakwa karena
menyatakan bahwa terdakwa tidak menyesali perbuatannya serta disebutkan
berbelit-belit dalam memberikan keterangan di dalam persidangan. Sedangkan JPU
sendiri tidak dapat memberikan bukti keterlibatan atau mereka secara bersama-
sama melakukan peredaran narkotika secara terorganisir. Karena antara terdakwa
dengan terdakwa lainnya tidak saling mengenal.
K E S I M P U L A N.
Berdasarkan uraian - uraian tersebut di atas, maka kami Termohon Banding dapat
menyimpulkan bahwa apa yang diminta oleh Jaksa Penuntut Umum tentang perbaikan
amar putusan hukuman terhadap Termohon Banding dulunya Terdakwa dalam putusan
Pengadilan Negeri Bandung Nomor 106/Pid.Sus/2023/PN. Bdg tanggal 27 Juni 2023
adalah tidak berdasar.
Akhirnya, segala keputusan akhir kami serahkan kepada Kearifan, Kebijakan, dan
Keyakinan Majelis Hakim Yang Mulia di Pengadilan Tinggi Jawa Barat, dengan
memberikan Putusan yang seadil - adilnya, Terima Kasih ;
.
Hormat Kami,
Termohon Banding