Anda di halaman 1dari 3

SK Dirjen Badilum MA:

Pecandu Narkotika
Direhabilitasi Medis

Ilustrasi Ganja (Thinkstock)

Jakarta -

Dirjen Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung (Dirjen Badilum


MA) menegaskan majelis hakim bisa memerintahkan hukuman
rehabilitasi medis kepada pecandu narkotika. Hal itu tertuang dalam
Surat Keputusan (SK) Nomor 169/DJU/SK/PS.00/12/2020.

"Majelis hakim dalam proses persidangan dapat memerintahkan agar


pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika untuk
melakukan pengobatan, perawatan dan pemulihan pada lembaga
rehabilitasi medis dan/atau lembaga rehabilitasi sosial," demikian
bunyi SK yang ditandatangani oleh Dirjen Badilum Prim Haryadi
sebagaimana dikutip detikcom, Kamis (31/12/2020).
Prim Haryadi juga meminta pengadilan wajib menyediakan daftar
lembaga rehabilitasi medis atau sosial melalui koordinasi dengan
BNN. Lalu apa syarat agar direhabilitasi dan tidak dipenjara? Salah
satunya barang bukti saat ditangkap, yaitu maksimal:

1. Sabu maksimal 1 gram.


2. Ekstasi maksimal 8 butir.
3. Heroin maksimal 1,8 gram.
4. Kokain maksimal 1,8 gram.
5. Ganja maksimal 5 gram.
6. Daun Koka maksimal 5 gram.
7. Meskalin maksimal 5 gram.
8. Kelompok psilosybin maksimal 3 gram.
9. Kelompok LSD maksimal 2 gram.
10. Kelompok PCP maksimal 3 gram.
11. Kelompok Fentanil maksimal 1 gram.
12. Kelompok Metadon maksimal 0,5 gram.
13. Kelompok morfin maksimal 1,8 gram.
14. Kelompok petidin maksimal 0,96 gram.
15. Kelompok kodein maksimal 72 gram.
16. Kelompok Bufrenorfin maksimal 32 gram.

"Hakim dapat memerintahkan terdakwa agar menghadirkan keluarga


dan pihak terkait untuk didengarkan keterangannya sebagai saksi
yang meringankan dalam rangka pendekatan keadilan restoratif,"
ujar Prim dalam SK yang ditandatangani pada 22 Desember 2020.

Pendekatan restorasi ini hanya bisa diterapkan kepada pecandu,


penyalah guna, korban penyalah guna, ketergantungan narkotika dan
narkotika pemakaian satu hari. Hal itu sesuai dengan Peraturan
Bersama Ketua MA, Menkum HAM, Menkes, Mensos, Jaksa Agung,
Polri, dan BNN.
"Panitera memastikan jaksa telah melampirkan hasil asesmen dari
Tim Asesmen Terpadu pada saat pelimpahan berkas perkara,"
katanya.

(asp/idn) Ikuti Lomba Menggambar & Mewarnai Online dari


HaiBunda, dan Menangkan Hadiah Voucher Belanja Senilai Jutaan
Rupiah. Selengkapnya Cek di Sini

Anda mungkin juga menyukai