KRONOLOGI
PENANGKAPAN
KURIR 1,3 TON DI
MEDAN
KASUS NARKOTIKA KELOMPOK 7
KELOMPOK 7
ANGGOTA
5190911056_Moch Fauz .A.F
5210911083_Fredika Bima Anggara Putra
5210911141_Verdin Nakata
590911008_Fu'at Hasyim Ashari
5190911251_Trio Alfajar
5190911032_Dwi Julianto
5190911336_Bagas Wijaya
Seorang pria di Medan yang merupakan kurir 1,3
ton ganja dituntut hukuman mati. Pembacaan
tuntutan tersebut dibacakan oleh jaksa di Ruang
Cakra 6 Pengadilan Negeri Medan.
DESKRIPSI
(16/5/2023).
KASUS
Polisi menangkap Mawardi (23), kurir 1,3 ton ganja di Jalan Jamin Ginting,
Medan. Mawardi nekat menjadi kurir ganjauntuk membantu
biayaperobatan ibunya. Dari hasil mengantar ganja itu, Mawardi
diberikan upah Rp 2 juta. Namunternyata, personel SatresNarkoba
Polrestabes Medan menangkapnya dan digelandang ke kantor
polisi."Saya diberikan uang Rp 2 juta. Rencana
mau dipakai untuk pengobatan orang tua (ibunya). Sakit stroke," kata
Mawardi dalam keterangannya kepada polisi di Mapolrestabes Medan,
Selasa (13/12/2022).
Target 2021
mengatakan Mawardi disangkakan melanggar UU 35/2009 tentang
Narkotika.
ANALISIS KASUS
· Unsur Pidana : Pasal 114 ayat (2) UU RI No 35 Tahun 2009
tentang narkotika menyatakan bahwa perbuatan
menawarkan untuk dijual, membeli, menjadi perantara
ataupun menukarkan bahkan menerimanarkoba golongan 1
dengan berat lebih dari 5 dalambentuk batang pohon atau
bukan tanaman maka pelakunya akan dipidana pidana
mati, seumur hidup, ataupun penjara paling singkat 6 tahun
dan paling lama 20 tahun.
· UU yang dilanggar : Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika (selanjutnya disebut UU
Narkotika), yang menjadi landasan untuk mencegah
dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran
gelapNarkotika yang sangat merugikan dan
membahayakan kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara.
PELANGGARAN SILA
PADA PANCASILA
Sila ke-1, Dimana sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa. Sebagai umat yang beragama terutama
mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, karena Narkoba merupakan salah satu hal yang
diharamkan dalam islam.
Sila ke-2, yang berisi kemanusiaan yang adil dan beradap. Penggunaan Narkoba menyimpang terhadap
sila ini karena dampak yang ditumbulkan dari pengguna narkoba sendiri yang menimbulkan dampak
negative seperti pembunuhan, pemerkosaan dan hal negative lainya
Sila ke-3, yatu persatuanindonesia. Dimana narkobadapat memecah belah bangsa, karena kekuatan
bangsa ada pada anak mudanya seperti yang dicuapkan bung karno "berikan aku 1000 orangtua maka
akan kucabut gunung semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda akan ku guncangkan dunia". Jika
generasi muda hancur moralnya dan akhlaknya akibat penyalahgunaan narkoba maka akan berakibat
pada hancurnya persatuan dan kesatuan NKRI.
TERKAIT TINDAKAN
PENCEGAHAN
PENYELESAIAN MASALAH
A.PROGRAM PEMBINAAN
Pada program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah para anggota masyarakat yang belum memakai atau bahkan belum
mengenal narkoba sama sekali. Prinsip yang dijalani oleh program ini adalah dengan meningkatkan peranan dan kegitanan
masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih sejahtera secara nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk
memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba.
B.PROGRAM PENCEGHAN
program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang
seluk beluk narkoba sehingga mereka menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh
pemerintah, juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain termasuk lembaga-lembaga profesional terkait,
lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya.
C.PROGRAM PENGOBATAN
Tujuan dari program ini adalah mebantu mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari pemakaian
narkoba, sekaligus menghentikan peakaian narkoba.Tidak sembarang pihak dapat mengobati pemakai narkoba ini, hanya dokter yang
telah mempelajari narkoba secara khususlah yang diperbolehkan mengobati dan menyembuhkan pemakai narkoba ini.
D.PROGRAM REPRESIF
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar, pengedar dan pemakai narkoba secara
hukum.Program ini merupakan instansi peerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi aupun distribusi
narkoba.Selain itu juga berupa penindakan terhadap pemakai yang melanggar undang-undang tentang narkoba. Instansi yang terkain
dengan program ini antara lain polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Imigrasi, Bea Cukai,
Kejaksaan, Pengadilan. Begitu luasnya jangkauan peredaran gelap narkoba ini tentu diharapkan peran serta masyarakat, termasuk
LSM dan lembaga kemasyarakatan lain untuk berpartisipasi membantu para aparat terkait tersebut Masyarakat juga harus
berpartisipasi, paling tidak melaporkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba
dilingkungannya.
TERIMAKASIH