PENDAHULUAN
1
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari,
dan menghayati permasalahan sekolah terkait dengan proses pembelajaran.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam
kehidupan sekolah atau lembaga pendidikan.
d. Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan proses belajar
mengajar dan mengatasi masalah - masalah di lapangan untuk dapat
menjalankan tugas sebagai guru profesional.
e. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang unsur-unsur penunjang
pendidikan sebagai persiapan menghadapi tugas kependidikan.
A. Analisis Situasi
SMA Negeri 10 Yogyakarta yang menjadi lokasi PPL beralamat di Jalan
Gadean No. 5 Ngupasan, Yogyakarta. Sekolah yang berada di kota Yogyakarta ini
merupakan sekolah yang mempunyai potensi yang sangat besar. Sekolah ini berstatus
negeri dan dilihat dari letaknya sangat kondusif untuk melakukan kegiatan belajar
mengajar.
Sekolah ini mempunyai 17 kelas dengan rincian kelas X berjumlah 5 kelas,
kelas XI berjumlah 6 kelas dan terahir kelas XII berjumlah 6 kelas. Setiap kelompok
kelas ada yang menjadi satu kompleks dan ada yang terpisah. Kelas X MIA – X IIS
berada satu kompleks di lantai 1 sebelah kanan. Kelas XI MIA 1 – 4 berada satu
kompleks di lantai 1 bagian depan. Kelas XI IIS 1 dan 2 berada satu komplek dengan
ruang AVA dan lab komputer di lantai 1 bagian tengah. Kelas XII IPA 1 – 4 dan kelas
XII IPS 1 – 2 berada satu komplek di lantai 2.
SMA Negeri 10 Yogyakarta memiliki Jumlah guru seluruhnya ialah 49
orang yang terdiri dari 40 Guru Tetap Negeri (PNS) dan 9 Guru Tidak Tetap. Sebagian
besar guru merupakan lulusan S1 dengan jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu. Jumlah karyawan seluruhnya ialah 19 orang yang terdiri dari 5 Pegawai
Tetap Negeri dan 14 Pegawai Tidak Tetap.
Sekolah ini memiliki sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan yang cukup
lengkap. Sarana dan prasarana (fasilitas) pendidikan tersebut diantaranya adalah
sebagai berikut :
2
2. Laboratorium IPA 3 Ruang Kimia, Fisika, Biologi
3. Laboratorium Komputer 1 Ruang 40 komputer
4. Perpustakaan 1 Ruang
5. Laboratorium Bahasa 1 Ruang
6. UKS 1 Ruang
7. Bimbingan Konseling 1 Ruang
8. Ruang Baca 1 Ruang
9. Ruang Guru 1 Ruang
10. Kantor TU 1 Ruang
11. Kantor Kepala Sekolah 1 Ruang
12. Ruang Osis 1 Ruang
13. Koperasi 1 Ruang
14. Musholla 1 Ruang
15. Lapangan Olah Raga 1 Area
16. Ruang Ketrampilan 1 Ruang
17. Kantin 3 Ruang
18. Area Parkir 3 Area
19. WC 9 Ruang
20. Gudang 1 Ruang
Fasilitas dan media KBM yang ada atau tersedia di SMA Negeri 10 Yogyakarta
diantaranya perpustakaan, laboratorium (IPA, bahasa dan komputer), tempat ibadah
(mushola dan ruang agama), alat-alat olahraga, lapangan olahraga (basket dan voli).
Laboratorium terdiri dari laboratorium IPA (fisika, kimia dan biologi),
laboratorium bahasa dan laboratorium komputer. Laboratorium IPA terdiri dari 3
ruangan. Satu ruang untuk laboratorium Kimia di lantai 1, laboratorium Fisika di lantai
2, dan laboratorium Biologi di lantai 3. Alat-alat yang terdapat di laboratorium sudah
lengkap untuk standar SMA, tetapi dalam pemanfaatan dan perawatannya masih
kurang.
Laboratorium bahasa digunakan sebagai media pembelajaran Bahasa Inggris dan
Bahasa Prancis. Laboratorium komputer digunakan untuk memberikan keterampilan
komputer kepada siswa. Komputer yang tersedia sejumlah 40 unit. Layanan internet
juga tersedia di sekolah ini, sehingga para siswa dapat mengetahui informasi yang lebih
luas.
3
Perpustakaan, yang menyediakan buku-buku penunjang kegiatan pembelajaran
siswa, dikelola oleh 2 orang petugas. Siswa dapat meminjam buku maksimal 1 minggu
dan jika melebihi akan dikenakan denda. Dengan adanya fasilitas ini siswa dapat
menambah referensi mereka dalam belajar.
Media pembelajaran yang tersedia di SMA Negeri 10 Yogyakarta juga
bermacam-macam sesuai dengan mata pelajarannya. Misalnya untuk pelajaran IPA
diperlukan alat dan bahan dari laboratorium yang semuanya sudah tersedia di sekolah.
Tiap-tiap kelas memiliki papan tulis berupa whiteboard, 1 unit LCD dan pengeras
suara. Dengan adanya media yang lengkap, maka kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.
Alat-alat olahraga yang tersedia juga sudah lengkap (misalnya bola voli, bola
basket dan bola sepak, cakram dan lain-lain). Lapangan olahraga yang dimiliki untuk
sementara hanya lapangan basket yang menjadi satu dengan lapangan bola voli
sekaligus digunakan untuk lapangan upacara. Untuk olahraga sepak bola dilaksanakan
di alun-alun.
Tempat ibadah terdiri dari mushola dan ruang agama. Mushola selain digunakan
untuk sholat bagi yang muslim juga digunakan untuk kegiatan keagamaan ROHIS.
Ruang agama digunakan untuk kegiatan keagamaan bagi peserta didik yang beragama
selain Islam.
Tempat parkir guru dan siswa menjadi satu dan terdiri dari parkir bawah dan
parkir atas.
Melihat segala kondisi yang telah dicapai oleh SMA Negeri 10 Yogyakarta,
maka dipandang perlu untuk terus mencari alternatif-alternatif pengembangan bagi
eksistensi SMA Negeri 10 Yogyakarta yaitu melalui diklat, peningkatan kualitas tenaga
pengajar, karyawan, fungsi fasilitas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler maupun
peningkatan kerjasama dengan pihak sekolah lain, agar siswa SMA Negeri 10
Yogyakarta dapat bersosialisasi secara baik dengan dunia luar.
4
Berikut ini adalah rancangan kegiatan PPL secara global sebelum melakukan
praktik mengajar di kelas.
1. Konsultasi dengan guru pembimbing mengenai jadwal mengajar, pembagian
materi, dan persiapan mengajar, yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2014
dengan sebelumnya praktikan melakukan kegiatan observasi pembelajaran
Sosiologi.
2. Membantu guru dalam mengajar serta mengisi kekosongan kelas apabila ada guru
Sosiologi yang tidak masuk atau ada kepentingan.
3. Menyusun persiapan untuk praktik terbimbing, artinya tugas yang harus dikerjakan
oleh mahasiswa ditentukan oleh guru dan harus di konsultasikan kepada guru
pembimbing mata pelajaran.
4. Melaksanakan praktik mengajar terbimbing, artinya bahwa bimbingan dilaksanakan
pada kelas dengan materi berbeda. Praktik mengajar di kelas dilakukan minimal 8
kali tatap muka dan dalam pelaksanaannya diamati oleh guru pembimbing.
5. Menyusun persiapan untuk praktik mengajar secara mandiri, artinya materi yang
diajarkan dipilih sendiri oleh mahasiswa dan diberi kesempatan untuk mengelola
proses pembelajaran secara penuh, namun tetap ada bimbingan dan pemantauan
dari guru.
6. Melakukan diskusi dan refleksi terhadap tugas yang telah dilakukan, baik yang
terkait dengan kompetensi profesional, sosial, pedagogik, maupun kepribadian,
yang dilakukan dengan teman sejawat, guru koordinator sekolah, dan dosen
pembimbing.
7. Menyusun laporan PPL pada akhir kegiatan PPL.
5
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
A. PERSIAPAN
Keberhasilan suatu kegiatan sangatlah tergantung dari persiapannya, persiapan
yang baik akan berimplikasi pada pelaksanaan dan hasil yang baik pula. Demikian
pula untuk mencapai tujuan PPL, maka praktikan melakukan berbagai persiapan
sebelum praktik mengajar. Persiapan-persiapan tersebut termasuk kegiatan yang
diprogramkan dari lembaga UNY, maupun yang diprogramkan secara individu oleh
praktikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi:
1) Pengajaran Mikro
Persiapan paling awal yang dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti
kuliah pengajaran mikro. Di sini praktikan sekaligus melakukan praktik mengajar
pada kelas yang kecil. Yang berperan sebagai guru adalah praktikan sendiri dan
yang berperan sebagai siswa adalah teman satu kelompok yang berjumlah 13 orang
dengan 1 dosen pembimbing.
Dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran
setiap kali praktikan selesai praktik mengajar. Berbagai macam metode dan media
pembelajaran dicoba dalam kegiatan ini, sehingga praktikan memahami media yang
sesuai untuk setiap materi. Dengan demikian, pengajaran mikro bertujuan untuk
membekali mahasiswa agar lebih siap dalam melaksanakan PPL, baik segi materi
maupun penyampaian atau metode mengajarnya. Pengajaran mikro juga sebagai
syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL yaitu harus lulus dalam mata
kuliah micro teaching.
Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
praktikan. Pengajaran mikro pada jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan
Hukum pada praktiknya dilaksanakan berupa kegiatan praktik mengajar kelompok
kecil yang terdiri dari 8 orang.
a. Tujuan Pengajaran Mikro
Secara umum, pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan
mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar
disekolah/lembaga pendidikan dalam Program PPL. Secara khusus, tujuan
pengajaran mikro antara lain:
1) memahami dasar-dasar pengajaran mikro
2) melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6
3) membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan utuh.
4) membentuk kompetensi kepribadian
5) membentuk kompetensi sosial
7
7) Praktik real microteaching diselenggarakan dalam rangka menetapkan
kompetensi dasar mengajar dengan kondisi kelas atau siswa yang
sesungguhnya.
2) Pembekalan
Pembekalan pelaksanaan PPL dilaksanakan beberapa kali sebagai dasar
pengetahuan mahasiswa praktikan dalam menghadapi kegiatan penerjunan di
lapangan maupun lembaga-lembaga pendidikan dan sekolah. Pembekalan
dilaksanakan sebelum mahasiswa diterjunkan di sekolah. Pemberian bekal kepada
mahasiswa PPL adalah berupa latihan mengajar dalam bentuk pengajaran mikro
dan pemberian strategi belajar mengajar.
Kegiatan pembekalan merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan
oleh lembaga UNY. Dalam kegiatan pembekalan, DPL memberikan arahan kepada
mahasiswa mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan PPL
di SMA Negeri 10 Yogyakarta. DPL membuka forum tanya jawab dengan
mahasiswa agar mahasiswa dapat menyampaikan hal-hal yang belum diketahui
dalam pelaksanaan PPL di Sekolah.
3) Observasi
Observasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra PPL dan
observasi kelas pra mengajar.
a) Observasi pra PPL
Observasi dilakukan sebanyak dua kali, meliputi:
Observasi fisik, yang menjadi sasaran adalah gedung sekolah, kelengkapan
sekolah dan lingkungan yang akan menjadi tempat praktik
Observasi proses pembelajaran dan siswa. Praktikan melakukan pengamatan
proses pembelajaran dalam kelas, meliputi metode yang digunakan, media
yang digunakan, administrasi mengajar dan strategi pembelajaran juga
perilaku siswa ketika proses pembelajaran ataupun di luar itu. Digunakan
sebagai masukan untuk menyusun strategi pembelajaran.
b) Observasi kelas pra mengajar
Dilakukan pada kelas yang akan digunakan untuk praktik mengajar, tujuan
kegiatan ini antara lain:
1. Mengetahui materi yang akan diberikan
2. Mempelajari situasi kelas
8
3. Mempelajari kondisi siswa (aktif/tidak aktif), dan
4. Memiliki rencana konkret untuk mengajar
9
Adapun proses belajar mengajar yang diamati oleh praktikan di SMA
Negeri 10 Yogyakarta dengan guru pembimbing mata pelajaran Sosiologi.
Observasi kelas di kelas X-A.
4) Pembimbingan PPL
Pembimbingan untuk PPL diselenggarakan di kampus, kegiatan ini
memiliki tujuan untuk membantu kesulitan atau permasalahan dalam pelaksanaan
program PPL. Di sini para praktikan sekaligus dapat belajar dan berbagi
pengalaman dari rekan-rekan yang berpraktik mengajar di sekolah lain.
10
Selain membuat prangkat pembelajaran, mahasiswa PPL juga diharuskan
untuk membuat perangkat kelengkapan bagi seorang guru, yang antara lain daftar
nilai dan daftar hadir siswa.
B. PELAKSANAAN PPL
Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau merupakan
tahapan utama untuk mengetahui kemampuan praktikan dalam mengadakan
pembelajaran di lapangan. Setiap praktikan diwajibkan mengajar minimal delapan kali
tatap muka yang terbagi menjadi latihan mengajar terbimbing dan mandiri. Latihan
mengajar terbimbing adalah latihan mengajar yang dilakukan praktikan dibawah
bimbingan guru pembimbing, sedangkan latihan mengajar mandiri yaitu yang
dilakukan di lapangan sebagaimana layaknya seorang guru bidang studi.
Dalam kegiatan praktik mengajar, praktikan dibimbing oleh guru pembimbing
sesuai dengan jurusan masing-masing. Praktikan mengajar dengan pedoman kepada
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan
kurikulum yang telah ada. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar
diusahakan agar terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu yang
tersedia.
11
4. Mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP, buku pegangan materi
yang akan diajarkan, referensi yang dapat menunjang materi yang akan
disampaikan).
b) Kegiatan selama mengajar
1. Membuka pelajaran
(a) Salam pembuka
(b) Menyiapkan kelas
(c) Presensi
(d) Memberikan motivasi
(e) Apersepsi
2. Pokok pembelajaran
(a) Menyampaikan materi
(b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya (diskusi
aktif dua arah)
(c) Menjawab pertanyaan siswa
(d) Memotivasi siswa untuk aktif di kelas
3. Menutup pelajaran
(a) Membuat kesimpulan
(b) Penugasan materi
(c) Memberi tugas dan evaluasi
(d) Salam penutup
Praktik mengajar merupakan pokok dalam pelaksanaan PPL. Praktikan
terlibat langsung dalam proses pelaksanaan belajar mengajar di kelas dengan
tujuan praktikan mempunyai pengalama mengajar secara langsung. Praktikan
diberi kesempatan untuk mengajar mata pelajaran Sosiologi kelas X dan kelas
XII sesuai dengan jurusan yang relevan dengan ilmu yang praktikan pelajari.
Praktikan diberi kesempatan untuk mengajar dua kelas dan satu kelas tim
teaching, yaitu kelas X MIA 4, X IIS, XI IIS 2.
Dengan batas miminal mengajar 8 kali pertemuan, dirasa cukup bagi
praktikan untuk dapat belajar mengajar dan belajar kompak dalam Tim melalui
kegiatan PPL karena mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya
harus bekerjasama dan saling membantu.
Praktik mengajar yang dilaksanakan oleh masing-masing mahasiswa PPL
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh guru pembimbing masing-
masing. Jadwal mengajar, materi pembelajaran, daftar hadir siswa dan daftar
12
nilai siswa, RPP, lembar kerja atau soal dan hasil evaluasi terdapat dalam
laporan ini. Berikut ini adalah jadwal mengajar beserta pertemuan mengajar
selama PPL di SMA Negeri 10 Yogykarta.
Berdasarkan rumusan program dan rancangan kegiatan PPL dilaksanakan
selama kegiatan PPL di SMA Negeri 10 Yoyakarta, pada umumnya seluruh
program kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pelaksanaan
kegiatan PPL akan dibahas secara detail, sebagai berikut :
1) Program PPL
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Bentuk kegiatan : Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Tujuan kegiatan : Mempersiapkan pelaksanaan KBM
Sasaran : Siswa kelas X MIA 4, X IIS, dan XI IIS 2
Waktu pelaksanaan : Sebelum praktik mengajar
Tempat pelaksanaan : SMA N 10 Yogyakarta
Peran mahasiswa : Pelaksana
Biaya : Rp. 50.000
Sumber dana : Mahasiswa
13
Sosiologi
Senin, 5 XII IPS 1 Lembaga Sosial
18/Agst/2014 6 X MIA 3 Perkmb. Sosio
14
Jumat, 30 X IIS 3 Ulangan Harian
12/Sept/2014
Sabtu, 31 XI IIS 2 5 dan 6 Ulangan Harian
13/Sept/2014 32 X IIS 7 dan 8 Interaksi Sosial
15
2.2 Mengajarkan Mata Pelajaran
a. Perangkat Pembelajaran
Untuk mencapai hasil belajar maksimal sesuai dengan tujuan, maka
diperlukan suatu kegiatan belajar secara baik. Adapun hal-hal yang perlu
dipersiapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah:
Buku perangkat administrasi pembelajaran berupa buku paket
serta buku lain yang relevan dengan pelajaran Sosiologi.
Presensi dan daftar nilai
b. Proses Pembelajaran
Observasi pembelajaran di kelas bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses kegiatan belajar mengajar sehingga praktikan diharapkan
akan memperoleh gambaran dan dapat mempersiapkan praktik mengajar
selanjutnya. Adapun yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran
antara lain: membuka pelajaran, penyajian materi, metode pembelajaran,
penggunaan bahasa, penggunaan waktu, gerak, cara memotivasi siswa,
teknik bertanya, teknik penugasan kelas, penggunaan media, bentuk dan
cara evaluasi, serta menutup pelajaran.
16
memberikan soal latihan untuk dikerjakan peserta didik. Tugas Kelompok,
yaitu memberikan soal latihan untuk dikerjakan secara berkelompok.
Ulangan harian berfungsi untuk mengevaluasi seberapa pemahaman siswa
tentang materi yang sudah diberikan guru. Dalam hal ini praktikan menguji
tentang materi yang sudah disampaikan yaitu terkait Kompetensi Dasar
(KD) 1 yaitu menjelaskan Fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai
gejala sosial yang terjadi di masyarakat (untuk kelas X). Dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah 75. Serta, untuk kelas XI materi yang
disampaikan yaitu Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab
konflik dan mobilitas sosial. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
75.
C. ANALISIS HASIL
Menjalani profesi sebagai guru selama pelaksanaan PPL, telah memberi
gambaran yang sangat jelas bahwa profesi ini bukan hanya menuntut penguasaan
materi dan metode, namun juga menuntut kemampuan mengelola kelas, berinteraksi
dengan warga sekolah (kepribadian), serta kemampuan mengatur waktu.
Setelah beberapa kali melaksanakan PPL praktikanpun sedikit banyak bisa
mengevaluasi hasil kinerjanya. Seberapa besar siswa memahami materi yang
disampaikan praktikan. Dari hasil ulangan yang telah dilakukan, ternyata masih ada
siswa yang belum mampu melewati KKM. Ini menjadi pertanyaan bagi praktikan
sendiri, akan tetapi setelah dianalisis lebih dalam dan menurut data yang praktikan
miliki bahwa ada beberapa siswa yang belum mampu lolos KKM dikarenakan siswa
17
kurang memperhatikan apabila praktikan menjelaskan. Adapun beberapa hal yang
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut praktikan :
a. Memberikan remidial untuk siswa yang belum lolos KKM.
b. Menggunakan variasi metode pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa
dan dapat diikuti oleh siswa. Walaupun praktikan belum bisa melibatkan banyak
siswa di kelas.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PPL ini adalah praktikan dapat belajar
untuk mengajar dengan baik diperlukan penguasaan materi dan pemilihan metode
yang tepat sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa, kemampuan
untuk mengelola kelas dengan baik, kemampuan untuk menyelaraskan materi apabia
mengajar kelas paralel. Oleh karena itu diperlukan persiapan yang matang sebelum
mengajar.
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, praktikan dapat menganalisis beberapa faktor
penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan program. Diantaranya adalah :
Faktor Pendukung Program PPL
a. Guru pembimbing yang sangat kritis, sehingga kekurangan-kekurangan
praktikan pada waktu proses pembelajaran dapat diketahui. Selain itu,
praktikan diberikan saran dan kritik untuk perbaikan proses pembelajaran
berikutnya.
b. Dosen pembimbing PPL yang dengan rutin memonitor pelaksaan PPL.
c. Siswa - siswa yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptakan kondisi
yang kondusif dalam proses KBM
d. Teman-teman 1 Kelompok yang saling bertukar pikiran metode untuk
mengajar.
Faktor Penghambat
a. Sosiologi merupakan mata pelajaran baru, khususnya bagi siswa kelas X
karena sebagian dari mereka saat di SMP tidak menerima mata pelajaran
Sosiologi.
b. Kebiasaan para murid yang lemah konsep atau dasar Sosiologi sehingga
mengharuskan bagi praktikan mengulang konsep tersebut sehingga cukup
memakan waktu.
c. Pengetahuan awal siswa yang berbeda-beda sehingga menghambat proses
belajar.
d. Kemampuan kecepatan siswa dalam menangkap materi pelajaran yang
berbeda-beda sehingga menghambat proses belajar.
18
e. Adanya siswa yang kurang perhatian di kelas, sehingga kadang waktu
terpotong untuk memberikan pengarahan kesiswa tersebut.
D. REFLEKSI
a. Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL
Dalam pelaksanaan PPL terdapat beberapa hal yang dapat menghambat
jalannya kegiatan. Beberapa hambatan yang ada antara lain :
1) Sikap siswa yang kurang mendukung pelaksanaan KBM secara optimal.
2) Kesiapan siswa yang kurang untuk menerima materi.
3) Siswa yang terlalu awam tentang materi yang akan diberikan.
b. Usaha Mengatasinya
Setelah menemui hambatan-hambatan tersebut di atas, praktikan berusaha
mencari solusi untuk mengatasi atau setidaknya meminimalisasikan hambatan-
hambatan tersebut. Adapun cara yang ditempuh praktikan antara lain:
1) Pratikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing
Mengenai teknik pengelolaan kelas yang sesuai untuk mata pelajaran yang
akan diajarkannya. Praktikan berusaha untuk mengurangi kesalahan dalam hal
artikulasi dengan terus menerus berlatih artikulasi.
19
2) Diciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai
Untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan,
diterapkan suasana pembelajaran yang sedikit santai yaitu dengan diselingi
sedikit humor tapi tidak terlalu berlebihan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kurangnya konsentrasi, rasa jenuh dan bosan dari peserta didik
karena suasana yang tidak kondusif. Menciptakan suasana yang rileks dan
akrab di dalam kelas sehingga guru bisa menjadi tempat berbagi siswa. Apabila
siswa mengalami kesulitan, mereka tidak segan untuk mengungkapkan
kesulitannya atau menanyakan hal yang belum mereka pahami dalam
pelajaran. Selain itu, latihan-latihan di dalam kelas juga diperbanyak dan dibuat
gradasi, mulai dari latihan soal yang paling sederhana hingga yang rumit,
sehingga siswa yang daya tangkapnya kurang bagus bisa menyesuaikan dan
mengikuti pelajaran dengan baik.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PPL yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 Juli sampai
dengan 17 September maka dapat disimpulkan bahwa Kegiatan PPL memberikan
pengalaman dan sumbangan pengetahuan, baik kepada mahasiswa praktikan maupun
pihak SMA Negeri 10 Yogyakarta. Pengalaman mengajar secara langsung
membentuk karakter dan mengembangkan kompetensi mahasiswa sehingga mampu
bersosialisasi dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh di lapangan. PPL juga
menjadi media untuk mengembangkan bakat dan ketrampilan mengajar tiap
mahasiswa.
Penyusunan laporan ini merupakan akhir dari program Praktik Pengalaman
Lapangan yang dilaksanakan di SMA Negeri 10 yogyakarta. Selama melaksanakan
PPL di sekolah, praktikan mempunyai banyak pengalaman yang dapat saya
simpulkan sebagai berikut :
a. Praktik pengalaman lapangan merupakan wahana yang tepat bagi mahasiswa
calon guru untuk dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh dari kampus UNY.
b. Kegiatan praktik pengalaman lapangan dapat digunakan sebagai sarana untuk
memperoleh pengalaman yang faktual sebagai bekal untuk menjadi tenaga
kependidikan yang kompeten dalam bidang masing-masing.
c. Praktik pengalaman lapangan merupakan pengembangan dari empat
kompetensi bagi praktikan, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
d. Dengan program PPL, mahasiswa sebagai calon pendidik tentunya akan lebih
menyadari tugas dan kewajibannya sebagai seorang individu yang berkompeten
sehingga akan memiliki semangat dalam membantu mencerdaskan kehidupan
bangsa sebagai salah satu peran serta dalam membangun bangsa.
B. Saran
Untuk meningkatkan keberhasilan mahasiswa dalam pelaksanaan PPL yang
diselenggarakan di sekolah maka kami ingin menyampaikan sedikit saran sebagai
umpan balik bagi pihak UNY dan pihak sekolah
1. Pihak UNY
21
a. Materi yang disampaikan selama masa pembekalan hendaknya benar-benar
mencakup berbagai hal yang nantinya akan dihadapi mahasiswa di lokasi
PPL. Materi kuliah disesuaikan dengan keadaan di lapangan ketika PPL.
b. Pihak UPPL sebagai lembaga koordinator PPL yang menangani secara
langsung kegiatan PPL diharapkan mampu melakukan sosialisasi secara
efektif dan terperinci, sehingga program-program dapat berjalan sesuai
dengan harapan UPPL dan mahasiswa.
2. Pihak sekolah
a. Mahasiswa PPL mengharapkan agar pihak sekolah memberikan kesempatan
PPL UNY tahun yang akan datang dan membimbing mereka sebaik-baiknya.
b. SMA Negeri 10 Yogyakarta merupakan sekolah dengan kualitas masukan
yang baik dan didukung dengan guru-guru yang berkompeten dan fasilitas
pembelajaran yang lengkap. Oleh karena itu perlu adanya upaya terus
menerus untuk meningkatkan profesionalisme kerja seluruh elemen sekolah
dalam upaya menjadikan SMA Negeri 10 Yogyakarta sebagai sekolah yang
menghasilkan keluaran-keluaran yang handal dan mampu bersaing di dunia
kerja.
22
DAFTAR PUSTAKA
23