Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap lembaga pendidikan sudah pasti masing-masing memilki tujuan
yang sama yaitu ingin mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas dan
memilki kompotensi dibidang yang ia geluti serta mampu bersaing di kanca
nasional maupun internasional. Terkhusus bagi lembaga pendidikan tinggi, itulah
tahap sseseorang betul-betul di push, di didik untuk menjadi seseorang yang
nantinya akan bersaing diluar untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang layak
sebagaimana ahli bidang yang dia pelajari selama ini sesuai jurusannya.
Dalam peraturan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan khususnya terkait penjelasan pada bab V pasal 26 ayat 4
yang berbunyi:
“Standar kompotensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan
untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak
mulia, memilki pengetahuan, keterampilan, kemandirian dan sikap menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, ndan seni yang bermanfaat
bagi kemanisiaan”.1
Di samping itu, pada bab VI pasal 28 ayat 1 berbunyi :

“Pendidik harus memilki kualifikasi akademik dan kompotensi sebagai


agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memilki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional”.2

Semua itu dapat terwujud apabila mahasiswa dibekali dengan ilmu yang
mumpuni, pengalaaman yang bersifat teoritis maupun praktis sehingga itu semua
dapat diwujudkan dilapangan nanti. Pengalaman yang bersifat teoritis disini yaitu

1
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan, bab V, pasal 1, h. 14.
2
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Tentang Standar Nasional Pendidikan, bab V, pasal 1, h. 15.

1
diberikan dalam bentuk ilmu atau pengetahuan mengenai, ilmu pendidikan agama,
ilmu bahasa, ilmu pendidikan, ilmu psikologis, ilmu keguruan, dan berbagai ilmu
penunjang lainnya. Sedankan, pengalaman praktis itu sendiri di dapatkan
langsung oleh mahasiswa ketika terjun langsung ke lapangan melihat langsung
kondisi yang nantinya ketika dia lulus dia akan betul-betul berada diposisi
tersebut, dalam pengalaman praktis ini mahasiswa terjun untuk menerapkan ilmu
yang telah mereka dapatkan selama ini di perguruan tinggi. Nah, pengalaman
praktis ini biasa disebut juga dengan istilah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Praktik penyelenggaran PPL secara terpadu ini juga mengacu pada Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yakni empat kompotensi
guru, yakni kompotensi paedagogik, kompotensi kepribadian, kompotensi
profesional, dan kompotensi sosial.3
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program yang sangat
baik karena memberikan kesepampatan kepada mahasiswa untuk memantapkan
kompotensi-kompotensi yang terdapat dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tersebut
dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. PPL sendiri
bertujuan menambah wawasan seseorang mahasiswa dalam berbagai jurusan yang
dia fokuskan.
Pelaksanaan PPL ini melibatkan banyak pihak diantaranya, mahasiswa
PPL, tempat pelakanaan PPL, dosen pembimbing, pamong, dan koordinator
lapangan. Dalam mewujudkan kesuksesan PPL itu, diadakan pembengkalan
sebelum pelaksanaan PPL berlangsung, pembengkalan ini diikuti oleh mahasiswa,
dosen pembimbing serta pamong. Agar nantinya tidak ada kesalah pahaman
persepsi selama pelaksanaan PPL berlangsung.
Fakultas Terbiyah dan Keguruan yang terdapat di kampus UIN Alauddin
Makassar merupakan fakultas yang menaungi atau mendidik mahasiswa-
mahasiswa calon guru atau tenaga ahli di bidang pendidikan. Dengan demikian
pelaksanaan PPL ini merupakan sarana pembentukan calon guru rofesional

3
Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
bab IV, pasal 10, h. 6.

2
dengan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasai atau dipelajari selama ini
dikampus.
Pelaksanaan PPL secara terjadwal dilakukan setelah mahasiswa calon guru
telah menginjak semester 7 dan dianggap telah cukup ilmu untuk terjun langsung
kelapangan mengimplementasikannya.

B. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka yang menjadi
tujuan dilakukannya Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) ini adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pemantapan kemampuan profesional sebagai calon guru sesuai
bidang yang ditekuni.

2. Mendemonstrasikan kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan,


dan menilai hasil pembelajaran sesuai bidang yang ditekuni.
3. Melakukan refleksi yang berdampak pada upaya perbaikan
kemampuan pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan potensi peserta
didik sesuai bidang yang ditekuni.
4. Mendalami karakteristik peserta didik dalam rangka memotivasi
belajarnya sesuai bidang yang ditekuni.
5. Mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas dan mengatasi
permasalahan pembelajaran tersebut secara individu maupun kelompok sesuai
bidang yang ditekuni.
6. Menerapkan pembelajaran inovatif yang bertolak dari suatu
permasalahan pembelajaran sesuai bidang yang ditekuni.
7. Menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan dan
pelatihan peserta didik sesuai bidang yang ditekuni

C. Manfaat Praktik Pengenalan Lapangan (PPL)


Secara umum bagi mahasiswa, Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) memberikan
manfaat yang sangat penting selaku calon guru. Melalui PraktikPengenalan
Lapangan (PPL), mahasiswa memperoleh pengalaman mengajar dan mengelola
kelas secara profesional, sehingga siap menjalankan tugasnya atau amanah
sebagai guru Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK), mahasiswa

3
mendapat berbagai informasi tentang dunia pendidikan sehingga mahasiswa
mampu menentukan satu cara atau sistem yang beragam dalam melaksanakan
proses pembelajaran, menyiapkan dan menghasilkan guru yang sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau ahli dalam bidang pengajarannya.

D. Waktu dan Tempat Praktik Pengenalan Lapangan (PPL)

Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) ini dilaksanakan pada:

Waktu : 01 Agustus- 12 November 2019

Tempat : Mts Ash-Shalihin (MTs) Ash-Shalihin Gowa, Jl. Alternati I No. 1

(Jl. Mustafa Dg. Bunga No.2) Gowa 92118, Telp. 0411 8213531

4
BAB II

DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat PPL


1. Keadaan fisik sekolah
a. Luas tanah : 1.000 m2(Luas keseluruhan
yayasan)
b. Jumlah ruang kelas : 3 kelas
c. Ukuran ruang kelas : 7 x 5 m2/ Kelas
d. Bangunan lain yang ada :
1. Kantor luasnya: 3x5 m2
2. Laboratorium Komputer luasnya: 7 x 5 m2
3. Kantin luasnya: 4 x 2m2
4. Wc/Toilet luasnya: 3 x 1m2
5. Uks luasnya: 3 x 3m2
6. Masjid luasnya: 20 x 10m2
7. Perpustakan luasnya: 7 x 5m2
8. Kamar putra/putri (Asrama) luasnya: 7 x 4m2
e. Lapangan olahraga (Jenis Ukuran)
Lapangan olaraga memiliki luas sebesar 12 x 10 m2
2. Keadaan Lingkungan Sekolah
a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah adalah :
kanal, pondok santri, dan mesjid.
b. Kondisi lingkungan sekolah kurang bersih
3. Fasilitas Sekolah

a. Masjid : Sangat baik


b. Ruang Kepala Sekolah : Baik
c. Ruang Guru : Baik
d. Ruang Kelas : Baik
e. Ruang UKS : Cukup baik
f. Laboratorium Komputer : Baik

5
g. Laboratorium IPA : Cukup Baik
h. Perpustakaan : Baik
i. Lapangan Olahraga : Cukup Baik
j. Tempat Parkir : Cukup Baik
k. Kamar Mandi/WC : Cukup Baik
l. Pondokan (santri/santriwati) : Baik
m. Kantin : Baik
4. Penggunaan Sekolah

a. Jumlah sekolah yang menggunakan bangunan ini : MI,MTs,MA dalam satu


naungan.
b. Jumlah “shurf” tiap hari : 1 hari (07:15-13:30)
5. Guru dan siswa

a. Jumlah Guru : 11 Orang

NO NAMA MATA PELAJARAN

1. Zulhana, S.Ag Aqida Akhlaq

2. Rezki, S.Pd. IPA

3. Hj. Darma, S.Pd., M.Pd. Bahasa Indonesia

4. Musdalifah, S.Pd. Fiqh, Alqur’an Hadist

5. Nurliah Ghalib, S.E., M.M Seni Budaya

6. Suhaenah, S.Pd. Matematika

7. Herni Nurfitri, S.Pd. Bahasa Inggris

8. Muhammad Kafrawy, S.Sos. Penjas

9. Atika Fitria Latif, S.Pd. PKN

10. Irmamutiah, S.Hum.,M.Pd. Bahasa Arab

6
11. Tajuddin, M.M IPS

Tabel 2.1 Nama-nama guru MTs Ash-Shalihin

b. Jumlah Kelas : 5 Kelas

c. Jumlah Siswa Perkelas :

1. Kelas IX (27 siswa)

NO NAMA JENIS KELAMIN KELAS


1 Abril L 9
2 Abu Bakar Abbas L 9
3 Andini L 9
4 Asri Abdullah L 9
5 Firman L 9
6 Lulua safina L 9
7 M. Kevin Amerio M L 9
8 Ma’rifah P 9
9 Muh. Fahri Fazi M L 9
10 Muh. Irham Wahyudi L 9
11 Muh. Rafiq Zulfan L 9
12 Nur Fani Asti P 9
13 Nur Sriwahyuni P 9
14 Nurul Hafifah P 9
15 Nurul Ilmi P 9
16 Nurul Naila R P 9
17 Rahmat Rauf L 9
18 Sari Maharani P 9
19 Sri Wulandari P 9
20 Syahrul Khan L 9

7
21 Reski Amanah Putra L 9
22 Syahrul Gunawan L 9
23 Randiawan L 9
24 St. Suci Mulyati M P 9
25 Selvi Nurcahaya P 9
26 Lilis Oktavia I P 9
27 Muh. Sabir L 9
Tabel 2.2 Nama-nama siswa kelas IX MTs Ash-Shalihin

2. Kelas VIII (66 siswa)

N NAMA JENIS KELAMIN KELAS


O.
1 Mifta Fadillah P 8
2 Muh. Andika Saputra L 8
3 Nurul Hamrian P 8
4 A.Alif Saleh L 8
5 Nur Aswani P 8
6 Choiril Aulia P 8
7 Muh. Sabir L 8
8 Diva P 8
9 Fika Amanda P 8
10 Alfarid P 8
11 Andika Saputra L 8
12 Nabila Safitri P 8
13 Nur Fanina P 8
14 Nur Faizin P 8
15 Rifki L 8

8
16 Fajrin Armada P L 8
17 Nur Hidayat L 8
18 Fadel Armin L 8
19 Siti Azizah Nur Ilmi P 8
20 Muh. Fadil Sakwan L 8
21 Ardiansyah L 8
22 Nur Islami P 8
23 Reski Maludya P 8
24 Roni Saputra L 8
25 Romi Saputra L 8
26 Suci Wulandari P 8
27 Muhammad Fajaruddin S L 8
28 Muh. Asrah M L 8
29 Adibah Sekar P 8
30 Muh. Dimas Rizaldi L 8
31 Alda Julianti P 8
32 Muh. Kholid L 8
33 Nur. Cholifa P 8
34 Nur Fani Asti P 8
35 Muh. Yusuf Iswanto L 8
36 Muh Agung Cahyadi L 8
37 Muh. Adidi Ishak J L 8
38 Muh. Akbar A L 8
39 Rafli Ramdani L 8
40 Fytrian Jufri P 8
41 Nur Hikma L 8
42 Saskian Indah Putri P 8
43 Andika Idris L 8
44 Muhammad Kaisar L 8

9
45 Risma Syarif P 8
46 Arfi Putri Maulana P 8
47 Adawia P 8
48 Mutiasari P 8
48 Huswatun Nadawia P 8
49 Arman Kamaruddin L 8
50 Ahmad Zufair M L 8
51 Andika Saputra L 8
52 Rismawati P 8
53 Fadil Andika L 8
54 Dimas M L 8
55 Fahri L 8
56 Ridwan L 8
57 Muh. Ardiansyah L 8
58 Annisa Syahriani P 8
59 Nur Amelia P 8
60 Muh. Fadhil Anugrah L 8
61 Abd. Rahim L 8
62 Fathin Hamdy L 8
63 Muh. Aldi L 8
64 Muh. Muhaimin Al Gazali L 8
65 Rasika Shabira P 8
66 Abuzar Al Gifari L 8
Tabel 2.3 Nama-nama siswa kelas VIII MTs Ash-Shalihin

3. Kelas VII (43 siswa)


NO NAMA JENIS KELAMIN KELAS
.
1 Alfina Anggraeni P 7

10
2 Andi Alif Ibra Syahrini L 7
3 Irwansah L 7
4 Rahmadani Annisa P 7
5 Rosdiana P 7
6 Sitti Annisa Putri P 7
7 Muh. Randi L 7
8 Abril L 7
9 Abu Bakar Abbas L 7
10 Amelia Putri Ishar P 7
11 Andini P 7
12 Ardilah P 7
13 Askar L 7
14 Asri Abdullah L 7
15 Awaluddin Basri L 7
16 Fikri Ramadhan L 7
17 Firman L 7
18 Ikhsan Jaelani L 7
19 Luluwa Safina P 7
20 M. Kevin Amerio Merden L 7
21 Ma'rifah P 7
22 Maslin P 7
23 Muh Arfan Abriansyach L 7
24 Muh. Fahri Fazi Achmad L 7
25 Muh. Irham Wahyudi L 7
26 Muh. Nuzul Farhan L 7
27 Muh. Rofiqo Zulfan L 7
28 Nadia P 7
29 Nisar L 7
30 Nur Cholifah P 7

11
31 Nur Fani Asti P 7
32 Nur Sri wahyuni P 7
33 Nurul Hafifah P 7
34 Nurul Ilmi P 7
35 Nurul Nailah Rizkiyah R P 7
36 Rahmat Rauf L 7
37 Randiawan L 7
38 Reski Amanah Putra L 7
39 Sari Maharani P 7
40 Satria Handayani Putri L 7
41 Sri Wulandari P 7
42 Syahrul Khan L 7
43 Jamilah P 7
Tabel 2.4 Nama-nama siswa kelas VII MTs Ash-Shalihin

c. Jumlah Siswa Seluruhannya : 136 orang


6. Interaksi Sosial
a) Hubungan antar guru
Hubungan antar guru di sekolah ini terlihat sangat harmonis. Mereka saling
menghargai satu sama lain.

b) Hubungan antar siswa


Hubungan antar siswa juga seperti itu, mereka tidak membeda-bedakan siswa
yang satu dengan yang lainnya meskipun terdapat beberapa siswa yang berasal
dari panti asuhan.
c) Hubungan antara siswa dengan guru
Terlihat banyak siswa yang tidak memperlihatkan sopan santun mereka ke guru.
Terdapat beberapa siswa yang tidak patuh pada perintah guru. Kebanyakan siswa
juga jika ingin lewat di depan gurunya tidak menunduk-nunduk sebagai tanda
menghargai guru.

12
7. Visi Misi MTs Ash-Shalihin
a. Visi
Terwujudnya pondok pesantren Ash-Shalihin sebagai sarana meningkatkan
manusia dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu mengaplikasikan
dibidang masyarakat.
b. Misi
Misi MTs Ash-Shalihin Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut: Membentuk
peserta didik yang memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agama
Islam.;
1) Meningkatkan minat belajar peserta didik dalam meraih prestasi.
2) Meningkatkan sumber daya manusia di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3) Meningkatkan akhlakul karimah dalam madrasah tsanawiyah.
8. Tata Tertib
c. Untuk siswa
1) Berada di Madrasah sebelum bel berbunyi.
2) Bila halangan hadir harus ada keterangan tertulis
3) Berpakaian seragam madrasah (celana panjang, rok panjang, jilbab putih
dan atribut sekolah).
4) Tidak melakukan hal-hal seperti merokok, menggunakan obat terlarang,
berambut panjang bagi laki-laki, bermake up, membawa perhiasan dan benda
tajam.
5) Tidak mengotori atau merusak dinding, meja, kursi, dan lainnya.
6) Menjagah kebersihan madrasah serta membuang samapah pada tempatnya.
Taat dan hormat kepada guru.
7) Saling menghormati dan menghargai antar sesama siswa, serta mejaga
norma-norma baik madrasah.

b) Untuk guru
1) Hadir dan meninggalkan kelas tepat waktu.
2) Melaksanakan semua tugasnya secara tertip dan teratur.

13
3) Tidak meninggalkan sekolah tanpa izin pejabat yang berwenang.
4) Tidak merokok selama ada di lingkungan sekolah.
5) Mengawasi siswa selama jam istirahat.
6) Mengikuti senam yang dilaksanakan bersama siswa di sekolah.
7) Mencatat kehadiran siswa setiap hari.
8) Menjaga nama baik madrasah.
9) Saling menghormati dan menghargai.
9. Kesan Umum
Kesan saya selama berada di Mts Ash-Shalihin (MTs) begitu memberikan
pengalaman dan pembelajaran serta melatih diri saya untuk selalu tepat waktu
ketika ada jadwal mengajar dan jadwal piketdari situ saya bisa melihat bagaimna
perbedaan teori dan praktik dilapangan secara langsung, dengan interaksi antar
siswa dan guru serta lingkungan sekolah itu sendiri, cukup banyak gambaran dan
pembelajaran untuk penyesuaiian diri sebagai persiapan praktek mengajar
kedepannya.
B. Pelaksanaan Pembekalan PPL
1. Pembekalan
Nama kegiatan ini adalah pembekalan PPL. Pembekalan PPL ini
dilaksanakan pada Tanggal 12-13 Juli 2019. Kegiatan Pembekalan ini dilakukan
guna memberi pemehaman kepada calon peserta terkait tentang pelaksanaan PPL
yang akan dilakukan pada sekolah-sekolah yang tersebar. Sebelum mengikuti
kegiatan pembekalan ini.
Dalam setiap kegiatan pastilah adakelebihan dan kekurangannya. Sama
halnya dengan kegiatan pembekalan PPL ini. Setelah mengikuti pembekalan PPL
ini, pengetahuan praktikan tentang sekolah makin bertambah. Salah satunya
adalah pembelajaran apa yang sebaiknya dipakai dalam proses belajar mengajar
khususnya dalam menyikapi penerapan kembali Kurikulum 2013. Hal baru
lainnya yang didapatkan praktikan adalah pentingnya seorang guru membuat
jurnal reflektif setelah selesai melakukan satu kali pertamuan pembelajaran.
Di sisi lain, kekurangan kegiatan ini ada pada ketepatan waktu dalam
memuai kegiatannya. Selain itu, praktikan tidak memiliki cukup waktu untuk

14
mengeksplor kemampuan-kemampuan yang di ajarkan oleh pemateri karena
keterbatasan waktu.

2. Orientasi Awal Sekolah

Kegiatan orientasi dan observasi dilakukan saat penerimaan mahasiswa


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, yaitu pada tanggal 01 Agustus
2019. Dari hasil tersebut, dapat diperoleh beberapa pengalaman dan informasi
mengenai MTS As-Shalihin. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengenal secara langsung guru pamong, kepala sekolah, guru-guru lain


serta staf tata usaha yang membantu pelaksanaan PPL.
b. Mengenal sarana dan prasarana yang ada di sekolah, sehingga
memudahkan mahasiswa untuk memanfaatkan sarana yang ada di sekolah
tersebut apabila dibutuhkan serta mengetahui letak, situasi dan kondisi sekolah.
c. Mengetahui tugas-tugas guru di kelas, tata tertib peserta didik, tata tertib
guru, tata tertib staf tata usaha serta tata tertib mahasiswa PPL sehingga
mahasiswa dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
d. Berkenalan dengan peserta didik.
e. Observasi pelaksanaan mengajar guru pamong dan persiapannya.
3. Observasi Sekolah

Nama kegiatan ini yaitu observasi sekolah yang dilaksanakan pada tanggal
02 – 05 Agustus 2019. Observasi ini terdiri atas dua kegiatan, yaitu kegiatan
observasi sekolah dan observasi kelas. Observasi sekolah dan kelas merupakan
langkah yang sangat penting untuk memahami keadaan sekolah dan
lingkungannya. Tujuan dilaksanakannya kegiatan observasi ini, yaitu agar
mahasiswa dapat lebih memahami konteks sekolah PPL untuk untuk persiapan
praktik mengajar.

Kegiatan observasi sekolah dilaksanakan dengan mengumpulkan data yang


berkaitan dengan keadaan fisik sekolah, keadaan lingkungan sekolah, fasilitas
sekolah, penggunaan sekolah, data guru dan siswa, interaksi sosial serta tata tertib

15
yang berlaku di sekolah tersebut. Kegiatan observasi kelas dilaksanakan dengan
mengamati kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas mulai dari
kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

4. Mengajar Terbimbing

Nama kegiatan ini yaitu mengajar terbimbing yang dilaksanakan pada


tanggal 08 Agustus – 31 Agustus 2019 di kelas VII-B MTs Ash-Shalihin.
Mengajar terbimbing merupakan bagian tahapan dalam program pengalaman
lapangan. Peserta PPL melaksanakan praktik mengajar didalam kelas dengan
didampingi oleh guru pamongnya, dan atau Dosen Pembimbing, bisa dalam
bentuk team teaching, atau guru pamong membantu jika diperlukan.

Fungsi guru pamong dan dosen pembimbing lapangan sangat srategis


dalam membimbing praktikan PPL melaksanakan PPL di Sekolah. Namun
terkadang ditemui kesulitan bagaimana cara Guru Pamong memandu atau
membimbing peserta PPL dalam mempraktekkan keterampilan dasardalam proses
pembelajaran dikarenakan belum adanya tahapan yang jelas dan konkrit tentang
fungsi serta peran guru pamong dan dosen pembimbing selama PPL. Oleh
karena itu diperlukan dukungan skenario mekanisme pembimbingan dilengkapi
instrumen yang relevan dengan kompetensi guru yang harus dicapai sesuai
dengan UU Guru dan Dosen No.14 tahun 2005 yang meliputi kompetensi
personal, sosial, pedagogik, dan profesional.

Kegiatan ini berlangsung dalam tiga tahap, yaitu :

a. Tahap 1: Observasi Sekolah (2-5 Agustus 2019)

Pada tahap ini praktikan mengamati lingkungan sekolah,mengamati proses


pembelajaran peserta didik serta praktikan melihat kondisi dan situasi di sekolah
tersebut.

b.Tahap 2: Guru Pamong Mengajar dan Praktikan Membantu (8 – 15 Agustus 2019)

16
Pada tahap ini praktikan mulai terlibat kurang lebih 25% dalam proses
pembelajaran yang masih dipimpin oleh guru pamong (kurang lebih 75%).
Pembagian peran fleksibel antara guru pamong dan praktikan. Diantaranya,
praktikan membantu dalam mendampingi diskusi kelompok atau mengerjakan
tugas. Di tahap ini menggunakan RPP, dan alur pembelajaran masih
dikendalikan oleh guru pamong. Guru Pamong mengajar menggunakan RPP
miliknya, sementara praktikan mengamati dengan menggunakan Lembar
Observasi Pembelajaran. Pada tahap ini praktikan mengamati, menyesuaikan diri
dengan peserta didik sambil mempelajari karakter peserta didik, serta mengamati
cara apa yang diapakai guru pamong dalam melakukan proses pembelajaran,
mengelola kelas, menerapkan strategi pembelajaran, menggunakan media. Pada
tahap ini pembelajaran 100% diselenggarakan oleh Guru Pamong.

c.Tahap 3: Guru Pamong dan Praktikan Mengajar Bersama (team teaching) (16-31
Agustus 2019)
Pada tahap ini keterlibatan praktikan dalam proses pembelajaran ditingkatkan lagi
menjadi kurang lebih 50% dengan tetap didampingi guru pamong (50%).
Praktikan mulai menerapkan RPP yang telah dirancangnya sendiri, mengambil
peran dalam melaksanakan beberapa tahapan pembelajaran, seperti pada tahap
pembukaan, tahap inti, dengan tetap dibantu dan didampingi guru pamong.
Misalnya pada tahap menutup pembelajaran, masih diambil peran oleh guru
pamong.
Pada tanggal 10 september diadakan FGD dimana dosen pembimbing,guru
pamong dan praktikan berkumpul kemudian membahas hal-hal yang menjadi
permasalahan pada saat mengajar mulai dari proses mengajar terbimbing hingga
proses mengajar mandiri, disnilah kami mendapatkan masukan dari dosen
pembimbing tentang masalah yang dialami dalam proses mengajar.
5. Mengajar Mandiri
Nama kegiatan ini yaitu mengajar mandiri yang dilaksanakan pada tanggal 10 –
25 September 2019 di kelas VII-B MTs Ash-Shalihin. Mengajar mandiri
bertujuan untuk mengembangkan kecakapan praktikan dalam menerapkan

17
berbagai keterampilan mengajar secara menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi
nyata di bawah bimbingan Guru Pamong (GP) dan Dosen Pembimbing PPL
(DPL). Dalam mengajar mandiri, praktikan melakukan secara keseluruhan
kegiatan pembelajaran, mulai dari membuka kegiatan pembelajaran, melakukan
kegiatan awal, melakukan kegiatan inti, melakukan kegiatan penutup, dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas.
6. Ujian Praktik
Ujian praktik PPL ini dilaksanakan di MTs Ash-Shalihin kelas VII-B, rabu
26 Oktober 2019, tujuan dilaksanakannya ujian praktik adalah mengetahui sejauh
mana kemampuan mahasiswa dalam proses pembelajaran, mulai dari menyiapkan
perangkat pembelajaran dan membawakannya serta menilai ujian praktik ini
dilaksanakan secara mandiri dalam artian menyiapkan perangkat pembelajaran
(RPP, LKPD, dan Media) serta membawakannya di kelas dan kemudian menilai
segala aktivitas peserta didik di dalam ruangan kelas dengan dinilai oleh dosen
pembimbing dan guru pamong.

7. Kegiatan Lain
Para pratikan sebagai calon tenaga pendidik berperan serta aktif dalam
berbagai aktifitas yang ada di sekolah, diantaranya:
a. Upacara Bendera
b. Piket
c. Apel
d. Jumat ibadah
e. Salat duha berjama’ah
f. Tadarrus
g. Setor Hafalan
h. Lomba 17 Agustus
i. Pawai tahun baru islam
j. Kegiatan literasi
k. Program kerja

18
Praktikan tidak mengalami kesulitan yang terlalu besar dalam hal
partisipasi dengan lingkungan sekolah seperti mengikuti upacara, piket, umat
ibadah dan lainnya. Hal ini, tercapai karena adanya kerja sama, bantuan dan
dorongan dari pihak sekolah. Pengaturan jadwal yang tepat sangat membantu
dalam melaksanakan setiap kegiatannya dengan baik, sehingga praktikan dapat
mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
C. Kendala yang Dihadapi dan Upaya Mengatasinya
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang
diminati oleh peserta didik dan dianggap biasa saja dikalalangan para pelajar di
Indonesia terutama di MTs.ash-shalihin. Hal ini disebabkan karena masih banyak
peserta didik yang beranggapan bahwa belajar biologi hanya dapat menguras
energi dan otak mereka. Peserta didik terlalu cepat jenuh,malas dan kurang
memperhatikan penjelasan jika tidak menggunakan media ajar dalam
menyampaikan materi. Untuk itu, dibutuh penanganan khusus atau metode yang
tepat yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik dan aktif dalam
menerima materi pembelajaran seperti menggunakan media yang ajar menarik dan
model pembelajaran yang berbeda setiap kali pertemuan.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi dan upaya mengatasinya adalah
sebagai berikut:

1. Antara Mahasiswa dengan Peserta Didik


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah bagian dari sebuah proses
belajar. Oleh karena itu, kami menyadari bahwa ada beberapa materi yang sangat
sulit dipahami. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kemampuan para peserta didik
dan belum efektifnya metode yang digunakan oleh mahasiswa PPL. Hal ini bisa
dibuktikan pada saat menyelesaikan soal-soal latihan dan tugas, ada yang hasilnya
sangat baik, cukup baik, dan sedikit yang mendapatkan kurang baik. Walaupun
para guru melaksanakan tugasnya dengan semaksimal mungkin, tetapi jika peserta
didiknya kurang mempunyai motivasi untuk belajar pun pasti hasilnya tidak akan
maksimal. Karena sering sekali peserta didik tidak memperhatikan penjelasan

19
guru di depan kelas. Disinilah peran guru dalam hal pengelolaan kelas sangatlah
dibutuhkan agar peserta didik tetap berkonsentrasi dalam proses belajar di kelas.
2. Antara Mahasiswa dengan Sekolah, Guru, dan Staf
Salah satu faktor yang sangat penting agar pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) berjalan dengan baik adalah menjalin hubungan
baik dengan kepala sekolah, para guru, para staf dan juga pihak keamanan.
Selama berada di lingkup sekolah MTS As-Shalihin, kami mendapatkan
pelayanan yang sangat baik dari kepala sekolah, para guru, para staf dan juga
pihak keamanan terlebih lagi dari guru pamong.
Pelaksanaan PPL di sekolah ini, kami senang bisa berhadapan dengan
masalah-masalah, baik yang menyangkut materi maupun teknik pelaksanaan.
Namun permasalahan tersebut dapat kami selesaikan, tentunya di bawah arahan
dan bimbingan dosen pembimbing dan guru pamong.
D. Hal yang Mendukung
Selama berlangsungnya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di MTS As-
Shalihin, mahasiswa PPL mendapat berbagai dukungan dari berbagai pihak, baik
dari pihak kampus, panitia pelaksana PPL, dosen pembimbing, guru pamong
terutama dari pihak sekolah. Dukungan yang mereka berikan adalah dukungan
berupa sarana dan prasarana, dukungan moril, bimbingan dan berbagai dukungan
lain yang sangat bermanfaat bagi kami selaku mahasiswa PPL.
Kami selaku mahasiswa PPL sangat bersyukur atas bantuan dari berbagai
pihak. Dengan adanya PPL ini, kami banyak mendapat sesuatu yang baru dan
pengalaman yang luar biasa selama berlangsungnya pelaksanaan PPL ini.
Sehingga kedepannya kami selaku mahasiwa PPL berharap agar sekiranya dapat
dibantu dan didukung dalam setiap hal yang kami kerjakan selama melaksanakan
kegiatan tersebut.

BAB III

PENUTUP

20
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Observasi yang dilakukan baik fisik maupun non fisik di sekolah,


memberikan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati
permasalahan di sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi
keguruan atau pendidikan.

2. Melalui kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman belajar bagi


mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas wawasan,
pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya,
peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan dalam
memecahkan masalah.

3. Mengajar tidak cukup hanya menguasai materi yang disampaikan tetapi


juga memiliki keterampilan dan mengembangkan media dan melakukan inovasi
dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang nyaman dan
kondusif.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat kami berikan adalah
sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, diharapkan untuk terus meningkatkan kualitas sekolah, baik


dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarananya, serta kegiatan
untuk mengembangkan berbagai minat dan potensi.
2. Bagi praktikan, sebaiknya perlu mencari metode dan media pembelajaran
yang tepat, sehingga motivasi belajar peserta didik meningkat, peserta didik
menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.
3. Bagi pihak kampus, sebaiknya perlu koordinasi yang lebih baik dalam
pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu lebih disempurnakan dan
disosialisasikan, karena tidak dipungkiri bahwa ada hal-hal yang masih belum
dimengerti dengan baik oleh para mahasiswa PPL serta pihak sekolah.

21
Daftar Pustaka

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun


2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Wardani dan Anah, Program Pengalaman Lapangan (PPL). Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.1994.

22

Anda mungkin juga menyukai