Anda di halaman 1dari 7

Kerangka acuan kegiatan posbindu lansia

Puskesmas parungkuda

1. PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 Bab IV bagian ketiga pasal
138 ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan
bagi lanjut usia harus ditunjukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat
dan produktif secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan martabat
kemanusiaan. Pemerintah wajib menjamin ketersedian fasilitas
pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk
dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomis.
Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan
jumlah penduduk lanjut usia terus meningkat dari tahun ke tahun.1
Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi lansia
sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan
populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun 2013.

II LATAR BELAKANG
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa penduduk lanjut
usia di Indonesia pada tahun 2007 berjumlah 18,7 juta jiwa selanjutnya
pada tahun 2010 meningkat menjadi 23,9 juta jiwa (9,77 persen). Pada
tahun 2021 diprediksikan jumlah lanjut usia mencapai 30.16 juta jiwa
(12,34 persen).2
Di Kabupaten Sukabumi jumlah lansia 190.381 jiwa dan di
Kecamatan Parungkuda sebanyak 7.593 jiwa berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021. Lanjut usia adalah suatu
kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai
usia panjang terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun.2
Proses menua pada manusia merupakan suatu peristiwa alamiah
yang tidak terhindarkan, dan menjadi manusia lanjut usia (lansia)
yang sehat

1
merupakan suatu rahmat. Menjadi tua adalah suatu proses natural dan
kadang- kadang tidak nampak mencolok, penuaan akan terjadi di
semua sistem tubuh manusia dan tidak semua sistem akan mengalami
kemunduran pada waktu yang sama. Secara biologis lansia
mempunyai ciri-ciri yang dapat dilihat secara nyata pada perubahan-
perubahan fisik dan mentalnya. Proses ini terjadi secara alami yang
tidak dapat dihindari dan berjalan secara terus menerus.3
Manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan social Semakin
bertambahnya usia seseorang beberapa fungsi vital dalam tubuh ikut
mengalami kemunduran fungsional. Pendengaran mulai menurun,
penglihatan kabur, dan kekuatan fisiknya pun mulai melemah.
Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan karena itu kesehatan manusia lanjut usia perlu
mendapatkan perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan
ditingkatkan. Tujuannya agar selama mungkin dapat hidup secara
produktif sesuai dengan kemampuannya sehingga dapat ikut serta
berperan aktif dalam pembangunan. Salah satu bentuk pelayanan
sosial lanjut usia yaitu posbindu lansia.4
Posbindu Lansia (POSBINDU) adalah suatu wadah pelayanan bagi
usia lanjut di masyarakat, dimana proses pembentukan dan
pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintahan dan non-
pemerintahan, swasta, organisasisosial dan lain-lain, dengan
menitikberatkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif dengan
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Adapun tujuan dari
pembentukan posbindu lansia yaitu meningkatkan derajat kesehatan
dan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat, untuk
mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga,
dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan
kesehatan dan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.4
Kegiatan posbindu lansia dikelompokkan dalam empat kelompok
kegiatan. Kegiatan tersebut, yakni: a) penyuluhan kesehatan, b)

2
kegiatan olahraga seperti senam lansia, keterampilan, sosial,
keagamaan seperti pengajian, rekreasi, seni budaya, c) pemeriksaan
kesehatan secara berkala seperti pengisian KMS, d) peningkatan
kemandirian. Kegiatan tersebut dapat

3
dilakukan di dalam gedung atau di tempat terbuka. Kegiatan tersebut
dilakukan dalam satu bulan sekali agar dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup lansia melalui peningkatan kesehatandan kesejahteraan
mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan
potensi diri.5
Pelaksanaan posbindu lansia yang berjalan dengan baik akan
memberikan kemudahan bagi lansia dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat di usia lanjut
tetap terjaga dengan baik dan optimal. Berbagai kegiatan dan program
posbindu lansia sangat baik dan banyak memberikan
manfaat.Seharusnya para lansia berupaya memanfaatkan adanya
posbindu tersebut sebaik mungkin, agar kesehatan para lansia dapat
terpelihara dan terpantau dengan baik.5
Lansia yang tidak aktif dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
di posbindu lansia, maka kondisi kesehatan mereka tidak dapat
terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko
penyakit akibat penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan
dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka.
Penyuluhan dan sosialisasi tentang manfaat posbindu lansia perlu
terus ditingkatkan dan perlu mendapat dukungan berbagai pihak, baik
keluarga, pemeritah maupun masyarakat itu sendiri.5
Namun, pada kenyataannya Posbindu belum berjalan maksimal
terutama di beberapa desa di Kecamatan Parungkuda. Banyak faktor
yang mempengaruhi tidak berjalannya Posbindu. Mulai dari kurangnya
informasi terhadap Posbindu, dukungan keluarga, dukungan kader,
serta penyuluhan untuk mengikuti kegiatan Posbindu tiap bulannya.
Penyebab-penyebab ini harus ditelaah lebih lanjut untuk meningkatkan
cakupan kunjungan masyarakat lansia ke Posbindu.
Masih banyak desa yang kurang dalam cakupan pelayanan lansia
(usia diatas 60 tahun) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar.

4
1.1.1. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Tujuan Umum
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat
menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik
secara psikis maupun fisik.
b. Menjalin tali silaturahmi para lansia di wilayah kerja Puskesmas Parungkuda
C. Menjaga kestabilan psikologi dan psikososial para lansia
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Pelayanan kesehatan di kelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan


fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut
sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya dalam Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) usia lanjut
atau catatan kondisi kesehatan yang lazim digunakan di puskesmas. Jenis pelayanan
kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di puskesmas atau di Posyandu
lansia sebagai berikut :
a. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (Activity of daily living)

meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan,seperti makan/minum,


berjalan, mandi, berpakaian,naik turun tempat tidur, buang air
besar/kecil dan sebagainya.
b. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional, dengan menggunakan metode 2 menit pada KMS usia lanjut.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran


tinggi badan dan dapat dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).

d. Pengukuran
menit. tekanan darah dan penghitungan denyut nadi selama satu

e. Melakukan rujukan bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan
dari pemeriksaan fisik.
f. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota

5
Kelompok Usia Lanjut yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat (Public Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat antara lain :
1. Pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai

contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi


usia lanjut serta menggunakan bahan

makanan yang berasal dari daerah tersebut.


2. Kegiatan olah raga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai
dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia lanjut di
kelompok, mekanisime pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah
sistem 5 tahapan (5 Meja) sebagai berikut :
a. Tahap pertama : pendaftaran usia lanjut sebelum pelaksanaan
pelayanan.
b. Tahap kedua : pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia lanjut,
serta penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan.
c. tahap ketiga : pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan, dan pemeriksaan status mental.
d. Tahap keempat : pemeriksaan haemoglobin, kadar gula dalam urine,
protein dalam urine dan pemeriksaan kadar kolesterol (laboratorium
sederhana).

e. Tahap kelima : pemberian penyuluhan dan konseling.

VIII. SASARAN

a. Kegiatan kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhanan harapan


masyarakat.
b. Kegiatan-kegiatan program dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat.

6
IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL
(BULAN)
No KEGIATAN JAN FEB MA APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

R
1. Persiapan X

2. Pelaksanaan X X X X X X X X X X
3. Evaluasi X X X X X X X X X X

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Dengan adanya Penyuluhan dan pemeriksaan ini diharapkan dapat menambah
antusiasme pra lansia dan lansia untuk datang ke posyandu serta meningkatnya pengetahuan
lansia tentang kesehatannya sehingga dapat tercipta kemandirian dan peningkatan kesehatan
lansia di wilayah Puskesmas Parungkuda.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan Pelaporan Untuk memudahkan dalam proses selanjutnya, baik
peningkatan dan pengembangan kegiatan di kelompok usia lanjut,perlu dilaksanakan
pencatatan kegiatan pada kelompok tersebut. Hal-hal yang dicatat adalah pelaksanaan hasil
kegiatan yang dilakukan oleh kelompok usia lanjut termasuk alat penunjang, serta hal-hal
lainnya sesuai kebutuhan. Pencatatan

dilakukan oleh Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten, sedangkan untuk pencatatan di
tingkat provinsi disesuaikan dengan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai