Catatan Kuliah DR SM-Fotometri
Catatan Kuliah DR SM-Fotometri
Reaksi yang di deteksi untuk pemeriksaan kimia adalah reaksi warna. Sampel dan reagen dijatuhkan
sinar, terjadi interaksi. Interaksi tergantung sifat benda yang dikenai lalu di transmisi kan, di absorpsi
atau scattering (dipendarkan). Molekul yang dideteksi besar. Jika dipendarkan berarti ada partikel nya
yang sangat kecil, eg Ag-Ab. Nefelometry mengukur partikel yang sangat kecil. Jika sinar jatuh di larutan
nya, maka akan di transmisi kan. Sehingga dapat mengukur kekeruhannya, disebut turbidimetri. Makin
tinggi konsentrasi nya, makan transmisi makin keruh.
Spektrofotometer ada 2:
Sampel terdiri dari atom (foton dan electron). Akan terjadi lompatan electron dari rendah ke tinggi
(eksitasi). Eksitasi ini menyerap sinar. Energy dari eksitasi ini dilepaskan berupa cahaya dengan panjang
gelombang lebih tinggi (fluoresensi).
Komponen spektrofotometer:
- Sumber cahaya (tungsten mampu membedakan perbedaan konsentrasi yg kecil
(sensitivitas)), lampu hydrogen, lampu katodeHPLC (px peptide eg HbA1c), laser utk
flowcytometri.
- Monokromator utk memilih panjang gelombang yg di kuvet, menjaga energy supaya stabil
1. Filter, mudah buram jika kena panas.
2. Interference filter
3. Prisma
4. Grating
- Entrance slit utk memfokuskan ke monokromator, utk mengurangi stray light (mementulkan
sinar kembali). Sinar yg lewat entrance slit Band pass makin kecil makin runcing, sinar makin
tajam.
- Wavelength selector
- Sampel holder dan kuvet
- detektor
Sensitivitas analitik : skala makin kecil berarti makin bagus (sedikit perbedaan) kadar berbeda sedikit
bisa membedakan.
Pada alat auto mikrokuvet utk sampel yg volume <= 100 mikroliter