Anda di halaman 1dari 102

AKREDITASI PERGURU

BADAN AKREDITASI NASIONAL -


PERGURUAN TINGGI
Nama Perguruan Tinggi :
Bentuk Perguruan Tinggi : Universitas
Jenis Pengelolaan : PTN BLU
Kode Panel :

ban-pt versi 1.2


ASI PERGURUAN TINGGI
I NASIONAL - PERGURUAN TINGGI
UAN TINGGI AKADEMIK

ASESMEN KECUKUPAN
(Penilaian Individual)

Nama Asesor :
Kota Penilaian :
Tanggal Penilaian :
PENILAIAN AKREDITASI PERGURUAN T
SEL YANG DIISI HANYA YANG BERWARNA

NO. ELEMEN INDIKATOR DAN PENILAIAN

1 A
Kondisi Eksternal
Konsistensi dengan hasil analisis SWOT dan/atau analisis lain serta rencana
pengembangan ke depan.
Perguruan tinggi mampu:
1) mengidentifikasi kondisi lingkungan yang relevan, komprehensif, dan
strategis,
2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk
4 melakukan analisis SWOT/analisis lain yang relevan, dan
4) menghasilkan program pengembangan yang konsisten dengan hasil
analisis SWOT/analisis lain yang digunakan.

Perguruan tinggi mampu:


1) mengidentifikasi kondisi lingkungan yang relevan dan komprehensif,
2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk
3 melakukan analisis SWOT/analisis lain yang relevan, dan
4) menghasilkan program pengembangan yang konsisten dengan hasil
analisis SWOT/analisis lain yang digunakan.

Perguruan tinggi mampu:


1) mengidentifikasi kondisi lingkungan yang relevan,
2) menetapkan posisi perguruan tinggi relatif terhadap lingkungannya,
3) menggunakan hasil identifikasi dan posisi yang ditetapkan untuk
2 melakukan analisis SWOT/analisis lain yang relevan, dan
4) menghasilkan program pengembangan yang konsisten dengan hasil
analisis SWOT/analisis lain yang digunakan.

Perguruan tinggi:
1) mampu mengidentifikasi kondisi lingkungan yang relevan,
2) belum mampu menetapkan posisi perguruan tinggi relatif terhadap
lingkungannya,
3) belum menggunakan hasil identifikasi dan posisi yang ditetapkan
1 untuk melakukan analisis SWOT/analisis lain yang relevan, dan
4) menghasilkan program pengembangan yang tidak konsisten dengan
hasil analisis SWOT/analisis lain yang digunakan.

0 Perguruan tinggi tidak melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan.


Skor

2 B
Profil Institusi
Konsistensi dengan hasil analisis SWOT dan/atau analisis lain serta rencana
pengembangan ke depan.
2 B

4 Deskripsi profil institusi menunjukkan keserbacakupan informasi yang


disampaikan secara ringkas dan jelas, serta konsisten dengan data dan
informasi yang disampaikan pada masing-masing kriteria.

3 Deskripsi profil institusi menunjukkan keserbacakupan informasi yang


disampaikan dengan jelas dan konsisten dengan data dan informasi
yang disampaikan pada masing-masing kriteria.

2 Deskripsi profil institusi menunjukkan keserbacakupan informasi dan


konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada masing-
masing kriteria.

1 Deskripsi profil institusi kurang menunjukkan keserbacakupan informasi


dan kurang konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan
pada masing-masing kriteria.

0 Deskripsi profil institusi tidak menunjukkan keserbacakupan informasi


dan tidak konsisten dengan data dan informasi yang disampaikan pada
masing-masing kriteria.
Skor

3 C Kriteria
C.1 Perguruan Tinggi memiliki rencana pengembangan jangka panjang, menengah,
Visi, Misi, dan pendek yang memuat indikator kinerja dan targetnya untuk mengukur
Tujuan dan ketercapaian tujuan strategis yang telah ditetapkan.
Sasaran
C.1.4
Indikator Perguruan tinggi memiliki:
Kinerja Utama 1) rencana pengembangan mencakup: jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek,
4
2) indikator kinerja,
3) target yang berorientasi pada daya saing internasional, dan
4) bukti pelaksanaan pengembangan yang konsisten.

Perguruan tinggi memiliki:


1) rencana pengembangan mencakup: jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek,
3
2) indikator kinerja,
3) target yang berorientasi pada daya saing nasional, dan
4) bukti pelaksanaan pengembangan yang konsisten,

Perguruan tinggi memiliki:


1) rencana pengembangan mencakup: jangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek,
2
2) indikator kinerja,
3) target, dan
4) bukti pelaksanaan pengembangan.

Perguruan tinggi memiliki rencana pengembangan yang dilengkapi


dengan 1 dari 2 aspek berikut:
1
1) indikator kinerja, atau
2) target.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki rencana pengembangan.


Skor
4 C.2
Tata Pamong A. Ketersediaan dokumen formal sistem tata pamong sesuai konteks institusi
dan Kerjasama untuk menjamin akuntabilitas, keberlanjutan dan transparansi, serta mitigasi
C.2.4 potensi risiko.
Indikator
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal sistem tata pamong yang
Kinerja Utama
dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan yang digunakan
C.2.4.a) secara konsisten, efektif, dan efisien sesuai konteks institusi serta
Sistem Tata 4
menjamin akuntabilitas, keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi
Pamong potensi risiko.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal sistem tata pamong yang
dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan yang digunakan
3 secara konsisten sesuai konteks institusi serta menjamin akuntabilitas,
keberlanjutan, transparansi, dan mitigasi potensi risiko.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal sistem tata pamong yang


dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan sesuai konteks
2 institusi serta menjamin akuntabilitas, keberlanjutan, transparansi, dan
mitigasi potensi risiko.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal sistem tata pamong tetapi


1 belum dijabarkan ke dalam berbagai kebijakan dan peraturan.

0 Perguruan tinggi belum memiliki dokumen formal sistem tata pamong.

B. Ketersediaan bukti yang sahih terkait upaya institusi melindungi integritas


akademik dan kualitas pendidikan tinggi.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih (dokumen formal kebijakan


dan peraturan) guna menjamin integritas dan kualitas institusi yang
4 dilaksanakan secara konsisten, efektif dan efisien.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih (dokumen formal kebijakan


dan peraturan) guna menjamin integritas dan kualitas institusi yang
3 dilaksanakan secara konsisten.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih (dokumen formal kebijakan


2 dan peraturan) guna menjamin integritas dan kualitas institusi.
Perguruan tinggi memiliki bukti yang tidak sahih (dokumen formal
1 kebijakan dan peraturan) guna menjamin integritas dan kualitas
institusi.
Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal kebijakan dan
0 peraturan guna menjamin integritas dan kualitas institusi.

C. Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata kerja institusi


beserta tugas dan fungsinya

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata


kerja institusi yang dilengkapi tugas dan fungsi guna menjamin
4 terlaksananya fungsi perguruan tinggi secara konsisten, efektif, dan
efisien.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata
kerja institusi yang dilengkapi tugas dan fungsi guna menjamin
3 terlaksananya fungsi perguruan tinggi secara konsisten.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata


kerja institusi yang dilengkapi tugas dan fungsi guna menjamin
2 terlaksananya fungsi perguruan tinggi.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal struktur organisasi dan tata
kerja institusi namun tidak dilengkapi tugas dan fungsi guna menjamin
1 terlaksananya fungsi perguruan tinggi.

Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal struktur organisasi dan


0 tata kerja institusi.

D. Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktik baik perwujudan Good


University Governance (paling tidak mencakup aspek kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan), dan manajemen risiko.
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada
masyarakat (PP No. 4 Tahun 2014 Pasal 33 ayat 3).

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait praktik baik


perwujudan GUG mencakup aspek: kredibilitas, transparansi,
akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan manajemen risiko secara
4 konsisten, efektif, dan efisien. Perguruan tinggi mengumumkan
ringkasan laporan tahunan kepada masyarakat.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait praktik baik


perwujudan GUG mencakup aspek: kredibilitas, transparansi,
3 akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan manajemen risiko secara
konsisten. Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan tahunan
kepada masyarakat.
Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait praktik
penyelenggaraan GUG mencakup aspek: kredibilitas, transparansi,
2 akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan manajemen risiko.
Perguruan tinggi mengumumkan ringkasan laporan tahunan kepada
masyarakat.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih yang terdokumentasi terkait
praktek penyelenggaraan GUG namun hanya mencakup beberapa aspek
1 GUG (kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan,
dan manajemen risiko).

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti sahih yang terdokumentasi terkait


praktek penyelenggaraan GUG mencakup aspek: kredibilitas,
0 transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, dan manajemen
risiko.
E. Keberadaan dan keberfungsian lembaga/fungsi penegakan kode etik untuk
menjamin tata nilai dan integritas.
Perguruan tinggi memiliki lembaga yang sepenuhnya melaksanakan
atau fungsi yang berjalan dalam penegakan kode etik untuk menjamin
4 tata nilai dan integritas secara konsisten, efektif, dan efisien.

Perguruan tinggi memiliki lembaga yang sepenuhnya melaksanakan


atau fungsi yang berjalan dalam penegakan kode etik untuk menjamin
3 tata nilai dan integritas secara konsisten.

Perguruan tinggi memiliki lembaga yang sepenuhnya melaksanakan


atau fungsi yang berjalan dalam penegakan kode etik untuk menjamin
2 tata nilai dan integritas.

Perguruan tinggi memiliki lembaga yang tidak sepenuhnya


melaksanakan atau fungsi yang tidak berjalan dalam penegakan kode
1 etik untuk menjamin tata nilai dan integritas.
Perguruan tinggi tidak memiliki lembaga/fungsi yang melaksanakan
0 penegakan kode etik untuk menjamin tata nilai dan integritas.
Skor

5 C.2.4.b)
Kepemimpina A. Ketersediaan dokumen formal penetapan personil pada berbagai tingkat
n manajemen dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk mencapai visi,
misi dan budaya serta tujuan strategis insitusi.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal penetapan personil pada
berbagai tingkat manajemen dengan tugas dan tanggung jawab yang
4 jelas, rinci, dan konsisten terhadap pencapaian visi, misi dan budaya
serta tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal penetapan personil pada


berbagai tingkat manajemen dengan tugas dan tanggung jawab yang
3 jelas dan rinci untuk mencapai visi, misi dan budaya serta tujuan
strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal penetapan personil pada


berbagai tingkat manajemen dengan tugas dan tanggung jawab yang
2 jelas untuk mencapai visi, misi dan budaya serta tujuan strategis
institusi.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal yang tidak lengkap terkait
penetapan personil pada berbagai tingkat manajemen dengan tugas
1 dan tanggung jawab yang jelas.

Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal penetapan personil


0 pada berbagai tingkat manajemen.

B. Ketersediaan bukti yang sahih terkait terjalinnya komunikasi yang baik


antara pimpinan dan stakeholders internal untuk mendorong tercapainya visi,
misi, budaya, dan tujuan strategis institusi.
Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih terkait
terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan stakeholders
4 internal yang dilakukan secara terprogram dan intensif untuk
mendorong tercapainya visi, misi, budaya, dan tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih terkait


terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan stakeholders
3 internal yang dilakukan secara terprogram untuk mendorong
tercapainya visi, misi, budaya, dan tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih terkait


terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan stakeholders
2 internal untuk mendorong tercapainya visi, misi, budaya, dan tujuan
strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi namun tidak sahih


sebagai alat bukti terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan
1 stakeholders internal.

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih


terkait terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan
0 stakeholders internal.
C. Ketersediaan bukti kaji ulang dan perbaikan kepemimpinan dan struktur
manajemen institusi untuk mencapai kinerja organisasi yang direncanakan.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih tentang


telaah yang komprehensif dan perbaikan secara efektif terhadap
4 pelaksanaan kepemimpinan dan personil pada berbagai tingkatan
manajemen untuk mencapai kinerja organisasi yang direncanakan.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih tentang


telaah yang komprehensif dan perbaikan terhadap pelaksanaan
3 kepemimpinan dan personil pada berbagai tingkatan manajemen untuk
mencapai kinerja organisasi yang direncanakan.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi dan sahih tentang


telaah dan perbaikan pelaksanaan kepemimpinan dan personil pada
2 berbagai tingkatan manajemen untuk mencapai kinerja organisasi yang
direncanakan.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang terdokumentasi tentang telaah


dan perbaikan pelaksanaan kepemimpinan dan personil pada berbagai
1 tingkatan manajemen, namun tidak sahih.

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti yang terdokumentasi tentang


telaah dan perbaikan pelaksanaan kepemimpinan dan personil di
0 tingkat manajemen institusi.

Skor

6 C.2.4.c)
Pengelolaan A. Ketersediaan bukti formal keberfungsian sistem pengelolaan fungsional dan
operasional perguruan tinggi yang mencakup 5 aspek sebagai berikut:
1) perencanaan (planning),
2) pengorganisasian (organizing),
3) penempatan personil (staffing),
4) pengarahan (leading), dan
5) pengawasan (controlling).

Perguruan tinggi memiliki bukti formal keberfungsian sistem


pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi yang
mencakup 5 aspek yang dilaksanakan secara konsisten, efektif, dan
4 efisien, serta mempertimbangkan keunikan organisasi perguruan tinggi
sesuai statuta masing-masing.

Perguruan tinggi memiliki bukti formal keberfungsian sistem


pengelolaan fungsionl dan operasional perguruan tinggi yang mencakup
3 5 aspek yang dilaksanakan secara konsisten, serta mempertimbangkan
keunikan organisasi perguruan tinggi sesuai statuta masing-masing.

Perguruan tinggi memiliki bukti formal keberfungsian sistem


pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi yang
2 mencakup 5 aspek, serta mempertimbangkan keunikan organisasi
perguruan tinggi sesuai statuta masing-masing.

Perguruan tinggi memiliki bukti formal keberfungsian sistem


pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi namun belum
1 mencakup semua aspek.
Perguruan tinggi tidak memiliki bukti formal keberfungsian sistem
0 pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi.

B. Ketersediaan dokumen formal dan pedoman pengelolaan mencakup 11


aspek sebagai berikut:
1) pendidikan,
2) pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan,
3) kemahasiswaan,
4) penelitian,
5) PkM,
6) SDM,
7) keuangan,
8) sarana dan prasarana,
9) sistem informasi,
10) sistem penjaminan mutu, dan
11) kerjasama.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal dan pedoman pengelolaan


4 yang rinci dan memiliki kesesuaian antar 11 aspek.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal dan pedoman pengelolaan
3 yang rinci mencakup 11 aspek.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal dan pedoman pengelolaan
2 mencakup 11 aspek.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal dan pedoman pengelolaan
1 namun belum mencakup semua aspek.
Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal dan pedoman
0 pengelolaan.

C. Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi kebijakan dan


pedoman pengelolaan yang mencakup 11 aspek sebagai berikut:
1) pendidikan,
2) pengembangan suasana akademik dan otonomi keilmuan,
3) kemahasiswaan, 4) penelitian,
5) PkM,
6) SDM,
7) keuangan,
8) sarana dan prasarana,
9) sistem informasi,
10) sistem penjaminan mutu, dan
11) kerjasama.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang implementasi


kebijakan dan pedoman pengelolaan dengan penerapan yang konsisten,
4 efektif, dan efisien mencakup 11 aspek.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang implementasi


kebijakan dan pedoman pengelolaan dengan penerapan yang konsisten
3 mencakup 11 aspek.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang implementasi


2 kebijakan dan pedoman pengelolaan 11 aspek
Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang implementasi
1 kebijakan dan pedoman namun belum mencakup semua aspek.
Perguruan tinggi tidak memiliki bukti yang sahih tentang implementasi
0 kebijakan dan pedoman pengelolaan.

D. Ketersediaan dokumen formal rencana strategis dan bukti mekanisme


persetujuan terhadap rencana strategis yang mencakup 5 aspek sebagai
berikut:
1) adanya keterlibatan pemangku kepentingan,
2) mengacu kepada capaian renstra periode sebelumnya,
3) mengacu kepada VMTS institusi,
4) dilakukannya analisis kondisi internal dan eksternal, dan
5) disahkan oleh organ yang memiliki kewenangan.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal rencana strategis dan bukti


mekanisme penyusunan serta persetujuannya, yang mencakup 5 aspek
4 dan ada benchmark dengan perguruan tinggi sejenis tingkat
internasional.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal rencana strategis dan bukti
mekanisme penyusunan serta persetujuannya, yang mencakup 5 aspek
3 dan ada benchmark dengan perguruan tinggi sejenis tingkat nasional.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal rencana strategis dan bukti


2 mekanisme penyusunan serta persetujuannya, yang mencakup 5 aspek.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal rencana strategis dan belum
mencakup semua aspek terkait bukti mekanisme penyusunan serta
1 persetujuan rencana strategis.

Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal rencana strategis dan


0 bukti mekanisme penyusunan serta persetujuannya.
Skor

7 C.2.4.d)
Sistem A. Ketersediaan dokumen formal SPMI yang dibuktikan dengan keberadaan 5
Penjaminan aspek sebagai berikut:
Mutu 1) organ/fungsi SPMI,
2) dokumen SPMI,
3) auditor internal,
4) hasil audit, dan
5) bukti tindak lanjut.

Perguruan tinggi telah menjalankan SPMI yang dibuktikan dengan


keberadaan 5 aspek, memiliki standar yang melampaui dari SN-DIKTI
dalam kuantitas dan kualitas yang signifikan, dan efektif untuk
4 menumbuhkembangkan budaya mutu, serta menerapkan inovasi SPM,
seperti: audit berbasis resiko (Risk Based Audit) atau inovasi lainnya.

Perguruan tinggi telah menjalankan SPMI yang dibuktikan dengan


keberadaan 5 aspek dan memiliki standar yang melampaui dari SN-
3 DIKTI dalam kuantitas dan kualitas yang signifikan, dan efektif untuk
menumbuhkembangkan budaya mutu.

Perguruan tinggi telah menjalankan SPMI yang dibuktikan dengan


2 keberadaan 5 aspek.
Perguruan tinggi telah menjalankan SPMI namun belum mencakup
1 seluruhnya.

0 Perguruan tinggi tidak menjalankan SPMI.


B. Ketersediaan bukti yang sahih terkait praktek baik pengembangan budaya
mutu di perguruan tinggi.
Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait praktek baik
pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi melalui mekanisme
4 RTM (Rapat Tinjauan Manajemen) dan mendapat pengakuan eksternal
tentang pelaksanaan budaya mutu dari lembaga yang kredibel.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih terkait praktek baik


pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi melalui mekanisme
3 RTM (Rapat Tinjauan Manajemen).

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti yang sahih terkait praktek baik
pengembangan budaya mutu di perguruan tinggi melalui mekanisme
2 RTM (Rapat Tinjauan Manajemen).

1
Tidak ada Skor kurang dari 2.
0
Skor

8 Tabel 1.a IPR


Sertifikasi/ Perolehan sertifikasi/ akreditasi eksternal oleh lembaga internasional atau
Akreditasi nasional bereputasi.
Eksternal
NA = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi atau fakultas
yang diberikan oleh lembaga internasional bereputasi.

NB = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup perguruan tinggi (selain oleh


BAN-PT) atau fakultas yang diberikan oleh lembaga nasional bereputasi.

NC = Jumlah sertifikasi/akreditasi dalam lingkup unit (laboratorium, dll.) yang


diberikan oleh lembaga internasional/nasional bereputasi.
NK = 4 x NA + 2 x NB + NC
Skor_A
Perolehan akreditasi program studi oleh lembaga akreditasi internasional
bereputasi.

NAI = Jumlah program studi pada program utama yang terakreditasi oleh
lembaga internasional bereputasi.
NPSU = Jumlah program studi pada program utama.
PAI = (NAI/NPS) x 100%
Skor_B
Skor

9
Pelaksanaan dan hasil audit eksternal keuangan di perguruan tinggi.

4 Seluruh temuan pada hasil pemeriksaan inspektorat tahun sebelumnya


telah ditindak lanjuti.

3 Sebagian besar temuan pada hasil pemeriksaan inspektorat tahun


sebelumnya telah ditindak lanjuti.
PTN Satker
2 Sebagian temuan pada hasil pemeriksaan inspektorat tahun
sebelumnya telah ditindak lanjuti.
PTN Satker

1 Seluruh temuan pada hasil pemeriksaan inspektorat tahun sebelumnya


belum ditindak lanjuti.
0 Tidak ada Skor kurang dari 1.
Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini
4 Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini
Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
3 Unqualified Opinion).

Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini


PTN BLU 2 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion).
Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini
1 Tidak Wajar (Adverse Opinion).
Tidak ada audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik atau Audit
eksternal dilakukan oleh kantor Akuntan Publik dengan Tanpa Opini
0 (Disclaimer of Opinion).

Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini


4 Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion).
Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini
Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan (Modified
3 Unqualified Opinion).

Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini


PTN BH 2 Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion).
Audit eksternal dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dengan Opini
1 Tidak Wajar (Adverse Opinion).
Tidak ada audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik atau Audit
eksternal dilakukan oleh kantor Akuntan Publik dengan Tanpa Opini
0 (Disclaimer of Opinion).

4 Audit eksternal dilakukan terhadap Badan Penyelenggara oleh kantor


Akuntan Publik.

3 Badan Penyelenggara menyampaikan laporan keuangan perguruan


tinggi ke pemangku kepentingan internal dan eksternal.
PTS
2 Badan Penyelenggara menyampaikan laporan keuangan perguruan
tinggi ke pemangku kepentingan internal.

1 Badan Penyelenggara tidak menyampaikan laporan keuangan


perguruan tinggi ke pihak manapun.
0 Tidak ada Skor kurang dari 1.
Skor

10 4.b
Perolehan status terakreditasi seluruh program studi oleh BAN-PT atau
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

NUnggul = Jumlah program studi terakreditasi Unggul.


NBaik_Sekali = Jumlah program studi terakreditasi Baik Sekali.
NBaik = Jumlah program studi terakreditasi Baik.
NA = Jumlah program studi terakreditasi A.
NB = Jumlah program studi terakreditasi B.
NC = Jumlah program studi terakreditasi C.
NM = Jumlah program studi terakreditasi minimum (program studi baru).
NK = Jumlah program studi tidak terakreditasi/ kadaluarsa.
NPS = Jumlah seluruh program studi (N Unggul + NA + NBaik_Sekali + NB + NBaik + NC+ NM+
NK)

NSA = (4 x NUnggul + 3,5 x NA + 3 x NBaik_Sekali + 2,5 x NB + 2 x NBaik + 1,5 x NC + 1,5 x


NM) / NPS
Skor

11 C.2.4.d)
Kerjasama A. Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur pengembangan
jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri), dan monitoring dan evaluasi
kepuasan mitra kerjasama.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan prosedur,
yang komprehensif, rinci, terkini, dan mudah diakses oleh pemangku
kepentingan, tentang pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam
4 dan luar negeri) termasuk bagaimana melakukan monitoring dan
evaluasi kepuasan mitra kerjasama.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan prosedur,


yang komprehensif dan mudah diakses oleh pemangku kepentingan,
3 tentang pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri)
termasuk bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi kepuasan
mitra kerjasama.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan prosedur
pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri)
2 termasuk bagaimana melakukan monitoring dan evaluasi kepuasan
mitra kerjasama.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan prosedur
1 pengembangan jejaring dan kemitraan (dalam dan luar negeri).
Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal kebijakan dan
0 prosedur pengembangan jejaring dan kemitraan.

B. Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan kemitraan


yang ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki dokumen perencanaan pengembangan


jejaring dan kemitraan yang sahih dan terarah guna mencapai visi, misi,
4 dan tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki dokumen perencanaan pengembangan


jejaring dan kemitraan yang sahih guna mencapai visi, misi, dan tujuan
3 strategis institusi.

Perguruan tinggi memiliki dokumen perencanaan pengembangan


2 jejaring dan kemitraan guna mencapai visi, misi dan tujuan strategis
institusi.
Perguruan tinggi memiliki dokumen perencanaan pengembangan
jejaring dan kemitraan yang tidak mendukung pencapaian visi, misi, dan
1 tujuan strategis institusi.

Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen perencanaan pengembangan


0 jejaring dan kemitraan.
C. Ketersediaan data jumlah, lingkup, relevansi, dan kebermanfaatan
kerjasama.
Perguruan tinggi memiliki jejaring dan mitra kerjasama yang relevan
dengan VMTS dan bermanfaat bagi pengembangan tridharma institusi
4 yang mencakup kerjasama lokal/wilayah, nasional dan internasional.

Perguruan tinggi memiliki jejaring dan mitra kerjasama yang relevan


3 dengan VMTS dan bermanfaat bagi pengembangan tridharma institusi
yang mencakup kerjasama lokal/wilayah dan nasional.
Perguruan tinggi memiliki jejaring dan mitra kerjasama yang relevan dan
2 bermanfaat bagi institusi.
Perguruan tinggi memiliki jejaring dan mitra kerjasama namun tidak
1 relevan.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki jejaring dan mitra kerjasama.

D. Ketersediaan bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan program


kemitraan, tingkat kepuasan mitra kerjasama yang diukur dengan instrumen
yang sahih, serta upaya perbaikan mutu jejaring dan kemitraan untuk
menjamin ketercapaian visi, misi dan tujuan strategis.
Perguruan tinggi memiliki bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program kemitraan dan tingkat kepuasan mitra kerjasama yang diukur
dengan instrumen yang sahih, serta perbaikan mutu jejaring dan
4 kemitraan yang berkelanjutan, untuk menjamin terwujudnya visi,
terlaksananya misi dan tercapainya tujuan strategis.

Perguruan tinggi memiliki bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan


program kemitraan dan tingkat kepuasan mitra kerjasama yang diukur
dengan instrumen yang sahih, serta perbaikan mutu jejaring dan
3 kemitraan, untuk menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi dan
tercapainya tujuan strategis.

Perguruan tinggi memiliki bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan


program kemitraan dan tingkat kepuasan kepuasan mitra kerjasama
yang diukur dengan instrumen yang sahih, serta upaya perbaikan mutu
2 jejaring dan kemitraan untuk menjamin terwujudnya visi, terlaksananya
misi dan tercapainya tujuan strategis.

Perguruan tinggi memiliki bukti monitoring dan evaluasi pelaksanaan


program kemitraan dan tingkat kepuasan kepuasan mitra kerjasama
yang diukur dengan instrumen yang sahih, namun belum ada upaya
1 perbaikan mutu jejaring dan kemitraan untuk menjamin terwujudnya
visi, terlaksananya misi dan tercapainya tujuan strategis.

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti monitoring dan evaluasi


0 pelaksanaan program kemitraan.
Skor

12
Kerjasama perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian dan PkM dalam 3
tahun terakhir.

NI = Jumlah kerjasama tridharma tingkat internasional.


NN = Jumlah kerjasama tridharma tingkat nasional.
NL = Jumlah kerjasama tridharma tingkat wilayah/lokal.
NDT = Jumlah dosen tetap.
RI = NI / NDT
RN = NN / NDT
RL = NL / NDT
Skor

13 C.2.5
Indikator Pelampauan SN-DIKTI (indikator kinerja tambahan) yang ditetapkan oleh
Kinerja perguruan tinggi pada tiap kriteria.
Tambahan
Perguruan tinggi memiliki standar mutu yang melampaui SN-DIKTI dan
memiliki daya saing internasional. Data indikator kinerja tambahan
4 telah diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan
berkelanjutan.
Perguruan tinggi menetapkan standar mutu yang melampaui SN-DIKTI
dan memiliki daya saing nasional. Data indikator kinerja tambahan telah
3 diukur, dimonitor, dikaji, dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan.

2 Perguruan tinggi tidak menetapkan indikator kinerja tambahan.

1
Tidak ada Skor kurang dari 2.
0
Skor

14 C.2.6
Evaluasi Analisis keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pencapaian kinerja yang
Capaian telah ditetapkan institusi yang memenuhi 2 aspek sebagai berikut:
Kinerja 1) capaian kinerja harus diukur dengan metoda yang tepat, dan hasilnya
dianalisis serta dievaluasi, dan
2) analisis terhadap capaian kinerja mencakup identifikasi akar masalah, faktor
pendukung keberhasilan dan faktor penghambat ketercapaian standard, dan
deskripsi singkat tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.

Analisis pencapaian kinerja perguruan tinggi yang memenuhi 2 aspek,


dilaksanakan setiap tahun dan hasilnya dipublikasikan kepada para
4 pemangku kepentingan.

Analisis pencapaian kinerja perguruan tinggi yang memenuhi 2 aspek


3 dan dilaksanakan setiap tahun.

2 Analisis pencapaian kinerja perguruan tinggi yang memenuhi 2 aspek.


Perguruan tinggi memiliki laporan pencapaian kinerja namun belum
1 dianalisis dan dievaluasi.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki laporan pencapaian kinerja.
Skor

15 C.2.7
Penjaminan Efektivitas pelaksanaan sistem penjaminan mutu yang memenuhi 4 aspek
Mutu sebagai berikut:
1) keberadaan dokumen formal penetapan standar mutu,
2) standar mutu dilaksanakan secara konsisten,
3) monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap standar mutu yang telah
ditetapkan, dan
4) hasilnya ditindak lanjuti untuk perbaikan dan peningkatan mutu.
Perguruan tinggi telah melaksanakan sistem penjaminan mutu yang
4 terbukti efektif memenuhi 4 aspek dan dilakukan review terhadap siklus
penjaminan mutu yang melibatkan eksternal review.

Perguruan tinggi telah melaksanakan sistem penjaminan mutu yang


terbukti efektif memenuhi 4 aspek dan dilakukan review terhadap siklus
3 penjaminan mutu.

Perguruan tinggi telah melaksanakan sistem penjaminan mutu yang


2 terbukti efektif memenuhi 4 aspek.
Perguruan tinggi telah melaksanakan sistem penjaminan mutu namun
1 belum efektif serta belum memenuhi seluruh aspek.
0 Perguruan tinggi belum melaksanakan sistem penjaminan mutu.
Skor

16 C.2.8
Kepuasan
pemangku Tingkat kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal pada masing-
kepentingan masing kriteria: tata pamong dan kerjasama, mahasiswa, sumber daya
manusia, keuangan, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang memenuhi 4 aspek sebagai berikut:
1) menggunakan instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan,
2) dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam secara komprehensif,
3) dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat untuk pengambilan
keputusan, dan
4) tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara berkala dan tersistem.

Perguruan tinggi melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku


kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria yang
memenuhi 4 aspek, hasilnya dipublikasikan serta mudah diakses oleh
4 kepentingan, dan dilakukan review terhadap pelaksanaan pengukuran
kepuasan pengguna.

Perguruan tinggi melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku


kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria yang
3 memenuhi 4 aspek dan hasilnya dipublikasikan serta mudah diakses
oleh pemangku kepentingan.

Perguruan tinggi melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku


kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria yang
2 memenuhi 4 aspek.

Perguruan tinggi melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku


kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria namun
1 belum memenuhi seluruh aspek.

Perguruan tinggi tidak melaksanakan pengukuran kepuasan pemangku


0 kepentingan internal dan eksternal pada masing-masing kriteria.
Skor

17 C.3
Mahasiswa
C.3.4 Rasio jumlah pendaftar terhadap jumlah pendaftar yang lulus seleksi pada
Indikator program utama.
Kinerja Utama
C.3.4.a)
Kualitas Input
Mahasiswa
Tabel 2.a IPR
Seleksi
Mahasiswa
C.3.4
Indikator
Kinerja Utama
C.3.4.a)
Kualitas Input
Mahasiswa Jenis Pengelolaan Perguruan Tinggi
Tabel 2.a IPR (Pilihan: PTN/PTS)
Seleksi
Mahasiswa NA = Jumlah calon mahasiswa yang ikut seleksi.
NB = Jumlah calon mahasiswa yang lulus seleksi.
Rasio = NA / NB
Skor

18
Persentase jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah
pendaftar yang lulus seleksi pada program utama.

NB = Jumlah calon mahasiswa yang lulus seleksi


NC = Jumlah calon mahasiswa baru reguler
PDU = (NC / NB) x 100%
Skor

19 Tabel 2.b IPR


Mahasiswa Persentase jumlah mahasiswa asing terhadap jumlah seluruh mahasiswa.
Asing
NWNA = Jumlah mahasiswa asing dalam 3 tahun terakhir
NM = Jumlah mahasiswa aktif dalam 3 tahun terakhir.
PMA = (NWNA / NM) x 100%
Skor

20 C.3.4.b)
Layanan Ketersediaan dan mutu layanan kemahasiswaan.
Kemahasiswaa
n Perguruan tinggi menyediakan layanan kemahasiswaan dalam bentuk:
1) pembinaan dan pengembangan minat dan bakat,
4 2) peningkatan kesejahteraan, serta
3) penyuluhan karir dan bimbingan kewirausahaan.

Perguruan tinggi menyediakan layanan kemahasiswaan dalam bentuk:


1) pembinaan dan pengembangan minat dan bakat, dan
3 2) peningkatan kesejahteraan.

Perguruan tinggi menyediakan layanan kemahasiswaan yang


2 dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan minat dan bakat.

1 Tidak ada Skor antara 0 dan 2.


0 Perguruan tinggi tidak menyediakan layanan kemahasiswaan.
Skor

21 Tabel 3.a.1) Rasio jumlah dosen tetap yang memenuhi persyaratan dosen terhadap jumlah
IPR program studi
Kecukupan
Dosen NDT = Jumlah dosen tetap
Perguruan NPS = Jumlah program studi
Tinggi
RDPS = NDT / NPS
Skor

22 Tabel 3.a.2) Persentase banyaknya dosen yang memiliki jabatan fungsional Guru Besar
IPR terhadap banyaknya seluruh dosen tetap.
Jabatan
Fungsional
Dosen
22 Tabel 3.a.2)
IPR
Jabatan
Fungsional NDTGB = Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan fungsional Guru Besar.
Dosen NDT = Jumlah dosen tetap
PGB = (NDTGB / NDT) x 100%
Skor

23 Tabel 3.a.3)
IPR Persentase jumlah dosen yang memiliki sertifikat pendidik profesional
Sertifikasi /sertifikat profesi terhadap jumlah seluruh dosen tetap.
Dosen
NDS = Jumlah dosen tetap bersertifikasi pendidik dan/atau profesi.
NDT = Jumlah dosen tetap
PDS = (NDS / NDT) x 100%
Skor

24 Tabel 3.a.4)
IPR Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen (dosen
Dosen Tidak tetap dan dosen tidak tetap).
Tetap
NDTT = Jumlah dosen tidak tetap.
NDT = Jumlah dosen tetap.
PDTT = (NDTT / (NDTT + NDT)) x 100%
Skor

25 Tabel 3.b IPR


Beban Kerja Rasio banyaknya dosen tetap terhadap banyaknya mahasiswa.
Dosen

NM = Jumlah mahasiswa (reguler dan transfer) pada program utama pada saat
TS.
NDT = Jumlah dosen tetap.
RMDT = NM / NDT
Skor

26 C.4.4.b)
Kinerja Dosen Rata-rata penelitian/dosen/tahun dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 3.c.1)
IPR NI = Jumlah penelitian dengan biaya luar negeri.
Produktivitas NN = Jumlah penelitian dengan biaya dalam negeri diluar PT.
Penelitian
Dosen NL = Jumlah penelitian dengan biaya dari PT atau mandiri.
NDT = Jumlah dosen tetap.
RI = NI / 3 / NDT
RN = NN / 3 / NDT
RL = NL / 3 / NDT
Skor

27 Tabel 3.c.2)
IPR Rata-rata PkM/ dosen/ tahun dalam 3 tahun terakhir.
Produktivitas
PkM Dosen NI = Jumlah PkM dengan biaya luar negeri.
NN = Jumlah PkM dengan biaya dalam negeri diluar PT.
NL = Jumlah PkM dengan biaya dari PT atau mandiri.
NDT = Jumlah dosen tetap.
PkM Dosen

RI = NI / 3 / NDT
RN = NN / 3 / NDT
RL = NL / 3 / NDT
Skor

28 Tabel 3.d IPR


Rekognisi
Rata-rata banyaknya pengakuan atas prestasi/ kinerja dosen terhadap
Dosen
banyaknya dosen tetap.
encapaian prestasi dosen dalam bentuk seperti:
(1) menjadi visiting professor di perguruan tinggi nasional/ internasional,
(2) menjadi keynote/invited speaker pada pertemuan ilmiah tingkat nasional/
internasional,
(3) menjadi staf ahli di lembaga tingkat nasional/ internasional,
(4) menjadi editor atau mitra bestari pada jurnal nasional terakreditasi/ jurnal
internasional bereputasi
(5) mendapat penghargaan atas prestasi dan kinerja di tingkat nasional/
internasional.

NRD = Jumlah pengakuan atas prestasi/ kinerja dosen tetap dalam 5 tahun
terakhir.
NDT = Jumlah dosen tetap
RRD = NRD / NDT
Skor

29 C.4.4.c)
Tenaga Kecukupan dan kualifikasi tenaga kependidikan berdasarkan jenis
Kependidikan pekerjaannya (pustakawan, laboran, teknisi, dll.).

Perguruan tinggi memiliki tendik yang memenuhi tingkat kecukupan


4 dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran,
teknisi, dll.) untuk mendukung pelaksanaan tridharma, fungsi dan
pengembangan institusi secara efektif.

Perguruan tinggi memiliki tendik yang memenuhi tingkat kecukupan


3 dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran,
teknisi, dll.) untuk mendukung pelaksanaan tridharma dan fungsi
institusi secara efektif.

2 Perguruan tinggi memiliki tendik yang memenuhi tingkat kecukupan


dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan, laboran,
teknisi, dll.) untuk mendukung pelaksanaan tridharma secara efektif.

1 Perguruan tinggi memiliki tendik yang belum memenuhi tingkat


kecukupan dan kualifikasi berdasarkan jenis pekerjaannya (pustakawan,
laboran, teknisi, dll.)
0 Tidak ada Skor kurang dari 1.
Skor

30 C.5 Keuangan,
Sarana dan Persentase perolehan dana yang bersumber dari mahasiswa terhadap total
Prasarana perolehan dana perguruan tinggi.
C.5.4
Indikator Jenis pengelolaan Perguruan Tinggi
Kinerja Utama (Pilihan: PTN Satker / PTN BLU / PTN BH / PTS)
C.5.4.a)
Keuangan
Tabel 4.a IPR
Perolehan
Dana
Sarana dan
Prasarana
C.5.4
Indikator
Kinerja Utama
C.5.4.a)
Keuangan DM = Jumlah dana yang bersumber dari penerimaan mahasiswa dalam 3 tahun
Tabel 4.a IPR terakhir.
Perolehan DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
Dana
PDM = (DM / DT) x 100%
Skor

31 Persentase perolehan dana perguruan tinggi yang bersumber selain dari


mahasiswa dan kementerian/lembaga terhadap total perolehan dana
perguruan tinggi.
DL = Jumlah dana yang bersumber selain dari mahasiswa dalam 3 tahun
terakhir.
DT = Jumlah penerimaan dana perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
PDL = (DL / DT) x 100%
Skor

32 Tabel 4.b IPR


Penggunaan Rata-rata dana operasional proses pembelajaran/ mahasiswa/ tahun.
Dana
DOP = Jumlah dana operasional penyelenggaraan pendidikan dalam 3 tahun
terakhir.
NM = Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS.
DOM = DOP / NM
Skor

33
Rata-rata dana penelitian dosen/ tahun.

DP = Jumlah dana penelitian yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun


terakhir.
NDT = Jumlah dosen tetap.
DPD = DP / 3 / NDT
Skor

34
Rata-rata dana PkM dosen/ tahun.

DPkM = Jumlah dana PkM yang diperoleh dosen tetap dalam 3 tahun terakhir.

NDT = Jumlah dosen tetap.


DPkMD = DPkM / 3 / NDT
Skor

35
Persentase penggunaan dana penelitian terhadap total dana perguruan tinggi.

DP = Jumlah dana yang digunakan perguruan tinggi untuk kegiatan penelitian


dalam 3 tahun terakhir.
DT = Jumlah penggunaan anggaran perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
PDP = (DP / DT) x 100%
Skor

36
Persentase penggunaan dana PkM terhadap total dana perguruan tinggi.

DPkM = Jumlah dana yang digunakan perguruan tinggi untuk kegiatan PkM
dalam 3 tahun terakhir.
DT = Jumlah penggunaan anggaran perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir.
PDPkM = (DPkM / DT) x 100%
Skor

37 C.5.4.b)
Sarana dan A. Kecukupan sarana dan prasarana
Prasarana terlihat dari ketersediaan, kemutakhiran, dan relevansi, mencakup: fasilitas
dan peralatan untuk pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang
berkebutuhan khusus.

4 Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana yang relevan dan


mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan
memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI.

3 Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana yang relevan untuk


mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang
berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI

2 Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung


pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan
khusus sesuai SN-DIKTI.

1 Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana yang kurang


mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang
berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung


pembelajaran, penelitian, PkM dan memfasilitasi yang berkebutuhan
khusus sesuai SN-DIKTI.

B. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk


mengumpulkan data yang akurat, dapat dipertanggung jawabkan dan terjaga
kerahasiaanya (misal: Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi/ SIMPT).

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan administrasi


yang terbukti efektif memenuhi aspek-aspek berikut:
1) mencakup layanan akademik, keuangan, SDM, dan sarana dan
prasarana (aset),
2) mudah diakses oleh seluruh unit kerja dalam lingkup institusi,
3) lengkap dan mutakhir,
4) seluruh jenis layanan telah terintegrasi dan digunakan untuk
4 pengambilan keputusan, dan
5) seluruh jenis layanan yang terintegrasi dievaluasi secara berkala dan
hasilnya ditindak lanjuti untuk penyempurnaan sistem informasi.
Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan administrasi
yang terbukti efektif memenuhi aspek-aspek berikut:
1) mencakup layanan akademik, keuangan, SDM, dan sarana dan
prasarana (aset),
2) mudah diakses oleh seluruh unit kerja dalam lingkup institusi,
3 3) lengkap dan mutakhir, dan
4) seluruh jenis layanan telah terintegrasi dan digunakan untuk
pengambilan keputusan.

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan administrasi


yang memenuhi aspek-aspek berikut:
1) mencakup layanan akademik, keuangan, SDM, dan sarana dan
prasarana (aset),
2 2) mudah diakses oleh seluruh unit kerja dalam lingkup institusi, dan
3) lengkap dan mutakhir.

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan administrasi


1 namun belum memenuhi seluruh aspek.
Perguruan tinggi tidak memiliki sistem informasi untuk layanan
0 administrasi

C. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk


mengelola dan menyebarkan ilmu pengetahuan (misal: Sistem Informasi
Pendidikan/ Pembelajaran, Sistem Informasi Penelitian dan PkM, Sistem
Informasi Perpustakaan, dll.).
Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan proses
pembelajaran, penelitian, dan PkM yang terbukti efektif memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) ketersediaan layanan e-learning, perpustakaan (e-journal, e-book, e-
repository, dll.),
4 2) mudah diakses oleh sivitas akademika, dan
3) seluruh jenis layanan dievaluasi secara berkala yang hasilnya ditindak
lanjuti untuk penyempurnaan sistem informasi.

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan proses


pembelajaran, penelitian, dan PkM yang terbukti efektif memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) ketersediaan layanan e-learning, perpustakaan (e-journal, e-book, e-
3 repository, dll.),
2) mudah diakses oleh sivitas akademika, dan
3) seluruh jenis layanan dievaluasi secara berkala.

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan proses


pembelajaran, penelitian, dan PkM yang memenuhi aspek-aspek
sebagai berikut:
1) ketersediaan layanan e-learning, perpustakaan (e-journal, e-book, e-
2 repository, dll.), dan
2) mudah diakses oleh sivitas akademika.

Perguruan tinggi memiliki sistem informasi untuk layanan proses


1 pembelajaran, penelitian, dan PkM namun belum lengkap.
Perguruan tinggi tidak memiliki sistem informasi untuk layanan proses
0 pembelajaran, penelitian, dan PkM.
Skor

38 C.6
Pendidikan A. Ketersediaan kebijakan pengembangan kurikulum yang mempertimbangkan
C.6.4 keterkaitan dengan visi dan misi (mandat) perguruan tinggi, pengembangan
Indikator ilmu pengetahuan dan kebutuhan stakeholders.
Kinerja Utama
C.6.4.a)
Kurikulum Perguruan tinggi memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi (mandat)
4 perguruan tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
stakeholders yang komprehensif dan mempertimbangkan perubahan di
masa depan.

Perguruan tinggi memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang


3 mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi (mandat)
perguruan tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
stakeholders yang komprehensif.
Perguruan tinggi memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang
2 mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi (mandat)
perguruan tinggi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
stakeholders.

Perguruan tinggi memiliki kebijakan pengembangan kurikulum yang


1 mempertimbangkan keterkaitan dengan visi dan misi (mandat)
perguruan tinggi namun belum mencakup pengembangan ilmu
pengetahuan dan kebutuhan stakeholders.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki kebijakan pengembangan kurikulum.

B. Ketersediaan pedoman pengembangan kurikulum.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang


memuat:
1) Profil lulusan, capaian pembelajaran yang mengacu kepada KKNI,
bahan kajian, struktur kurikulum dan rencana pembelajaran semester
(RPS) yang mengacu ke SN-DIKTI dan benchmark pada institusi
internasional, peraturan-peraturan terkini, dan kepekaan terhadap isu-
isu terkini meliputi pendidikan karakter, SDGs, NAPZA, dan pendidikan
4 anti korupsi sesuai dengan program pendidikan yang dilaksanakan,
2) Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum yang melibatkan unsur-
unsur yang berwenang dalam institusi secara akuntabel dan transparan.
Perguruan tinggi memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang
memuat:
1) Profil lulusan, capaian pembelajaran yang mengacu kepada KKNI,
bahan kajian, struktur kurikulum dan rencana pembelajaran semester
(RPS) yang mengacu ke SN-DIKTI dan benchmark pada institusi nasional,
peraturan-peraturan terkini, dan kepekaan terhadap isu-isu terkini
meliputi pendidikan karakter, NAPZA, dan pendidikan anti korupsi
3 sesuai dengan program pendidikan yang dilaksanakan,
2) Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum yang melibatkan unsur-
unsur yang berwenang dalam institusi.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pengembangan kurikulum yang


memuat:
1) Profil lulusan, capaian pembelajaran yang mengacu kepada KKNI,
bahan kajian, struktur kurikulum dan rencana pembelajaran semester
2 (RPS) yang mengacu ke SN-DIKTI,
2) Mekanisme penetapan (legalitas) kurikulum yang melibatkan unsur-
unsur yang berwenang dalam institusi.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pengembangan kurikulum namun


1 belum lengkap.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman pengembangan kurikulum.

C. Ketersediaan pedoman pelaksanaan kurikulum yang mencakup


pemantauan dan peninjauan kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik
dari para pemangku kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin
kesesuaian dan kemutakhirannya.
Perguruan tinggi memiliki pedoman implementasi kurikulum yang
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan
kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para pemangku
4 kepentingan, pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin kesesuaian
dan kemutakhirannya.

Perguruan tinggi memiliki pedoman implementasi kurikulum yang


mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan
kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para pemangku
3 kepentingan dan pencapaian isu-isu strategis untuk menjamin
kesesuaiannya.

Perguruan tinggi memiliki pedoman implementasi kurikulum yang


mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan
2 kurikulum yang mempertimbangkan umpan balik dari para pemangku
kepentingan.

Perguruan tinggi memiliki pedoman implementasi kurikulum namun


1 tidak lengkap.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman implementasi kurikulum.


Skor
39 C.6.4.b)
Pembelajaran A. Ketersediaan pedoman tentang penerapan sistem penugasan dosen
berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan pengalaman.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang komprehensif dan rinci


4 tentang penerapan sistem penugasan dosen berdasarkan kebutuhan,
kualifikasi, keahlian dan pengalaman dalam proses pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang komprehensif tentang


3 penerapan sistem penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, kualifikasi,
keahlian dan pengalaman dalam proses pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman tentang penerapan sistem


2 penugasan dosen berdasarkan kebutuhan, kualifikasi, keahlian dan
pengalaman dalam proses pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang belum lengkap tentang


1
penerapan sistem penugasan dosen.
Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman tentang penerapan sistem
0 penugasan dosen.

B. Ketersediaan bukti yang sahih tentang penetapan strategi, metode dan


media pembelajaran serta penilaian pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang komprehensif dan rinci


tentang penetapan strategi, metode dan media pembelajaran, serta
4 penilaian pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang komprehensif tentang


3 penetapan strategi, metode dan media pembelajaran, serta penilaian
pembelajaran.
Perguruan tinggi memiliki pedoman tentang penetapan strategi,
2 metode dan media pembelajaran, serta penilaian pembelajaran.
Perguruan tinggi memiliki pedoman yang belum lengkap tentang
penetapan strategi, metode dan media pembelajaran, serta penilaian
1 pembelajaran.

Perguruan tinggi belum memiliki pedoman tentang penetapan strategi,


0 metode dan media pembelajaran, serta penilaian pembelajaran.

C. Ketersediaan bukti yang sahih tentang implementasi sistem memonitor dan


evaluasi pelaksanaan dan mutu proses pembelajaran.

Perguruan tinggi telah melaksanakan monitoring dan evaluasi yang


efektif tentang mutu proses pembelajaran yang hasilnya
4 terdokumentasi secara komprehensif dan ditindak lanjuti secara
berkelanjutan.
Perguruan tinggi telah melaksanakan monitoring dan evaluasi yang
efektif tentang mutu proses pembelajaran yang hasilnya
3 terdokumentasi dan ditindak lanjuti.

Perguruan tinggi telah melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang


2 mutu proses pembelajaran yang hasilnya terdokumentasi.
Perguruan tinggi telah melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang
1 mutu proses pembelajaran namun hasilnya belum terdokumentasi.
Perguruan tinggi belum melaksanakan monitoring dan evaluasi tentang
0 mutu proses pembelajaran.
Skor

40 C.6.4.c)
Integrasi
Penelitian dan A. Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan pedoman untuk
PkM dalam mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.
Pembelajaran

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan pedoman


4 yang komprehensif dan rinci untuk mengintegrasikan kegiatan
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan pedoman


3 yang komprehensif untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan
PkM ke dalam pembelajaran.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan pedoman
2 untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke dalam
pembelajaran.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan dan pedoman
1 yang belum lengkap untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian atau
PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal kebijakan dan


0 pedoman untuk mengintegrasikan kegiatan penelitian dan PkM ke
dalam pembelajaran.

B. Ketersediaan bukti yang sahih tentang pelaksanaan, evaluasi, pengendalian,


dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan integrasi kegiatan penelitian
dan PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi,


4 pengendalian, dan peningkatan kualitas secara berkelanjutan
terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi,


3 pengendalian, dan peningkatan kualitas secara terintegrasi kegiatan
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi dan


2 pengendalian secara terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam
pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki pedoman yang belum lengkap tentang


1 pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian secara terintegrasi kegiatan
penelitian dan PkM ke dalam pembelajaran.

Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman pelaksanaan, evaluasi dan


0 pengendalian secara terintegrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam
pembelajaran.

C. Ketersedian bukti yang sahih bahwa SPMI melakukan monitoring dan


evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap pembelajaran.
Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan
4 evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap pembelajaran yang
ditindak lanjuti secara berkelanjutan.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan
3 evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap pembelajaran yang
ditindak lanjuti.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan
2
evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki bukti yang sahih tentang hasil monitoring dan
1 evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap pembelajaran namun
belum mencakup seluruh unit.
Perguruan tinggi tidak memiliki bukti yang sahih tentang hasil
0 monitoring dan evaluasi integrasi penelitian dan PkM terhadap
pembelajaran.
Skor

41 C.6.4.d)
Suasana
Akademik A. Ketersediaan dokumen formal kebijakan suasana akademik yang mencakup:
otonomi keilmuan, kebebasan akademik, dan kebebasan mimbar akademik.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan suasana akademik


4 yang komprehensif dan rinci yang mencakup: otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, dan kebebasan mimbar akademik.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan suasana akademik


3 yang komprehensif yang mencakup: otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, dan kebebasan mimbar akademik.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal kebijakan suasana akademik


2 yang mencakup: otonomi keilmuan, kebebasan akademik, dan
kebebasan mimbar akademik.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal yang kurang lengkap


1
tentang kebijakan suasana akademik.
Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen formal kebijakan suasana
0
akademik.

B. Ketersediaan bukti sahih tentang terbangunnya suasana akademik yang


kondusif yang dapat berupa:
a) Keterlaksanaan interaksi akademik antar sivitas akademika dalam kegiatan
pendidikan, penelitian dan PkM baik pada skala lokal/nasional/ internasional.
b) Keterlaksanaan program/kegiatan non akademik yang melibatkan seluruh
warga kampus yang didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana, dan dana
yang memadai.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan


umpan balik dari stakeholders internal tentang terbangunnya suasana
akademik yang sehat dan kondusif, yang disurvey menggunakan
4
instrumen yang sahih, andal, dan mudah digunakan serta dilakukan
setiap tahun yang hasilnya (umpan balik) ditindaklanjuti bersesuaian
dengan rencana strategis pengembangan suasana akademik.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan
umpan balik dari stakeholders internal tentang terbangunnya suasana
akademik yang sehat dan kondusif, yang disurvey menggunakan
3
instrumen yang sahih, andal, dan mudah digunakan serta dilakukan
setiap tahun namun hanya sebagian hasilnya (umpan balik)
ditindaklanjuti.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan dan
umpan balik dari stakeholders internal tentang terbangunnya suasana
2 akademik yang sehat dan kondusif, yang disurvey menggunakan
instrumen yang sahih, andal, dan mudah digunakan serta dilakukan
setiap tahun.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan


1 stakeholders tentang terbangunnya suasana akademik yang sehat dan
kondusif.

Perguruan tinggi tidak memiliki bukti sahih tentang tingkat kepuasan


0
stakeholders tentang suasana akademik.

C. Ketersediaan bukti yang sahih tentang langkah-langkah strategis yang


dilakukan untuk meningkatkan suasana akademik.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang analisis dan perencanaan


4 strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya
secara efektif dan konsisten.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang analisis dan perencanaan


3 strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya
secara efektif.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang analisis dan perencanaan


2
strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya.

Perguruan tinggi memiliki dokumen tentang analisis dan perencanaan


1 strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya
namun tidak sahih.

Perguruan tinggi tidak memiliki tentang analisis dan perencanaan


0
strategis pengembangan suasana akademik dan implementasinya.
Skor

42 C.7
Penelitian A. Ketersediaan dokumen formal Rencana Strategis Penelitian yang memuat
C.7.4 landasan pengembangan, peta jalan penelitian, sumber daya, sasaran program
Indikator strategis dan indikator kinerja.
Kinerja Utama
C.7.4.a)
Penelitian Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis Penelitian
yang memuat landasan pengembangan, peta jalan penelitian, sumber
4 daya (termasuk alokasi dana penelitian internal), sasaran program
strategis dan indikator kinerja, serta berorientasi pada daya saing
internasional.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis Penelitian
yang memuat landasan pengembangan, peta jalan penelitian, sumber
3 daya (termasuk alokasi dana penelitian internal), sasaran program
strategis dan indikator kinerja, serta berorientasi pada daya saing
nasional.
Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis Penelitian
2 yang memuat landasan pengembangan, peta jalan penelitian, sumber
daya (termasuk alokasi dana penelitian internal), sasaran program
strategis dan indikator kinerja.
1 Tidak ada Skor antara 0 dan 2.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen Rencana Strategis Penelitian.

B. Ketersediaan pedoman penelitian dan bukti sosialisasinya.

Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian yang disosialisasikan,


4 mudah diakses, sesuai dengan rencana strategis penelitian, serta
dipahami oleh stakeholders.

Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian yang disosialisasikan,


3
mudah diakses, serta dipahami oleh stakeholders.
Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian yang disosialisasikan dan
2
mudah diakses oleh stakeholders.
Perguruan tinggi memiliki pedoman penelitian namun belum
1
disosialisasikan.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman penelitian.

C. Bukti yang sahih tentang pelaksanaan proses penelitian mencakup 6 aspek


sebagai berikut:
1) tatacara penilaian dan review,
2) legalitas pengangkatan reviewer,
3) hasil penilaian usul penelitian,
4) legalitas penugasan peneliti/kerjasama peneliti,
5) berita acara hasil monitoring, dan evaluasi, serta
6) dokumentasi output penelitian.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses


penelitian yang mencakup 6 aspek dan perguruan tinggi melakukan
4
review terhadap pelaksanaan proses penelitian (aspek 1 s.d. 6) secara
berkala dan ditindak lanjuti.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses


penelitian yang mencakup 6 aspek dan perguruan tinggi melakukan
3
review terhadap pelaksanaan proses penelitian (aspek 1 s.d. 6) secara
berkala.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses
2
penelitian yang mencakup 6 aspek.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses
1
penelitian yang tidak lengkap.
Perguruan tinggi tidak memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses
0
penelitian.
D. Dokumen pelaporan penelitian oleh pengelola penelitian kepada pimpinan
perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana, memenuhi aspek-aspek berikut:
1) komprehensif,
2) rinci,
3) relevan,
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat waktu.

Perguruan tinggi memiliki dokumen laporan kegiatan penelitian, yang


4 memenuhi 5 aspek, yang dibuat oleh pengelola penelitian dilaporkan
kepada pimpinan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana.

Perguruan tinggi memiliki dokumen laporan kegiatan penelitian yang


3 memenuhi 3 dari 5 aspek, yang dibuat oleh pengelola penelitian kepada
pimpinan perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana terkait.

Perguruan tinggi memiliki dokumen laporan kegiatan penelitian yang


2 dibuat oleh pengelola penelitian kepada pimpinan perguruan tinggi
dan/atau mitra/pemberi dana terkait.

Perguruan tinggi memiliki dokumen laporan kegiatan penelitian yang


1 dibuat oleh pengelola penelitian kepada pimpinan perguruan tinggi atau
mitra/pemberi dana terkait.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen laporan kegiatan penelitian.

Skor

43 C.7.4.b)
Kelompok
Riset Keberadaan kelompok riset dan laboratorium riset.

Perguruan tinggi memiliki kelompok riset dan laboratorium riset yang


fungsional yang ditunjukkan dengan:
1) adanya bukti legal formal keberadaan kelompok riset dan
laboratorium riset,
4 2) keterlibatan aktif kelompok riset dalam jejaring tingkat nasional
maupun internasional, serta
3) dihasilkannya produk riset yang bermanfaat untuk menyelesaikan
permasalahan di masyarakat, dan
4) dihasilkannya produk riset yang berdaya saing internasional.

Perguruan tinggi memiliki kelompok riset dan laboratorium riset yang


fungsional yang ditunjukkan dengan:
1) adanya bukti legal formal keberadaan kelompok riset dan
laboratorium riset,
3
2) keterlibatan aktif kelompok riset dalam jejaring tingkat nasional,
dan
3) menghasilkan produk riset yang bermanfaat untuk menyelesaikan
permasalahan di masyarakat.
Perguruan tinggi memiliki kelompok riset dan laboratorium riset yang
2 fungsional yang ditunjukkan dengan adanya bukti legal formal
keberadaan kelompok riset dan laboratorium riset.

Perguruan tinggi mempunyai bukti yang sahih tentang keberadaan salah


1
satu dari kelompok riset atau laboratorium riset.
Perguruan tinggi tidak mempunyai kelompok riset dan laboratorium
0
riset.
Skor

44 C.8
Pengabdian A. Ketersediaan dokumen formal Rencana Strategis PkM yang memuat
kepada landasan pengembangan, peta jalan PkM, sumber daya, sasaran program
Masyarakat strategis dan indikator kinerja.
C.8.4
Indikator Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis PkM yang
Kinerja Utama memuat landasan pengembangan, peta jalan PkM, sumber daya
C.8.4.a) 4
(termasuk alokasi dana PkM internal), sasaran program strategis dan
Pelaksanaan indikator kinerja, serta berorientasi pada daya saing internasional.
PkM

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis PkM yang


memuat landasan pengembangan, peta jalan PkM, sumber daya
3
(termasuk alokasi dana PkM internal), sasaran program strategis dan
indikator kinerja, serta berorientasi daya saing nasional.

Perguruan tinggi memiliki dokumen formal Rencana Strategis PkM yang


2 memuat landasan pengembangan, peta jalan PkM, sumber daya
(termasuk alokasi dana PkM internal), sasaran program strategis dan
indikator kinerja.
1 Tidak ada Skor antara 0 dan 2.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen Rencana Strategis PkM.

B. Ketersediaan pedoman PkM dan bukti sosialisasinya.

Perguruan tinggi memiliki pedoman PkM yang disosialisasikan, mudah


4 diakses, sesuai dengan rencana strategis PkM, serta dipahami oleh
pemangku kepentingan.

Perguruan tinggi memiliki pedoman PkM yang disosialisasikan, mudah


3
diakses, serta dipahami oleh pemangku kepentingan.
Perguruan tinggi memiliki pedoman PkM yang disosialisasikan dan
2
mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
1 Perguruan tinggi memiliki pedoman PkM namun belum disosialisasikan.
0 Perguruan tinggi tidak memiliki pedoman PkM.

C. Bukti yang sahih tentang pelaksanaan proses PkM mencakup 6 aspek


sebagai berikut:
1) tatacara penilaian dan review,
2) legalitas pengangkatan reviewer,
3) hasil penilaian usul PkM,
4) legalitas penugasan pelaksana PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil monitoring, dan evaluasi.
6) dokumentasi output PkM.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses PkM
4 yang mencakup 6 aspek serta melakukan review terhadap pelaksanaan
proses PkM (aspek 1 sampai 6) secara berkala dan ditindaklanjuti.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses PkM


3 yang mencakup 6 aspek serta melakukan review terhadap pelaksanaan
proses PkM (aspek 1 sampai 6) secara berkala.

Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses PkM


2
yang mencakup 6 aspek.
Perguruan tinggi memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses PkM
1
yang tidak lengkap.
Perguruan tinggi tidak memiliki bukti sahih tentang pelaksanaan proses
0
PkM.

D. Dokumentasi pelaporan PkM oleh pengelola PkM kepada pimpinan


perguruan tinggi dan mitra/pemberi dana yang memenuhi 5 aspek sebagai
berikut:
1) komprehensif,
2) rinci,
3) relevan,
4) mutakhir dan
5) disampaikan tepat waktu.

Perguruan tinggi memiliki dokumen pelaporan kegiatan PkM dari


4 pengelola PkM kepada pimpinan perguruan tinggi dan mitra/pemberi
dana terkait yang memenuhi 5 aspek serta komprehensif, rinci, relevan,
mutakhir dan disampaikan tepat waktu.

Perguruan tinggi memiliki dokumen pelaporan kegiatan PkM dari


pengelola PkM kepada pimpinan perguruan tinggi dan mitra/pemberi
3
dana terkait yang memenuhi 3 dari 5 aspek serta komprehensif, rinci,
dan relevan, mutakhir dan disampaikan tepat waktu.

Perguruan tinggi memiliki dokumen pelaporan kegiatan PkM dari


2 pengelola PkM kepada pimpinan perguruan tinggi dan/atau
mitra/pemberi dana terkait.

Perguruan tinggi memiliki dokumen pelaporan kegiatan PkM dari


1 pengelola PkM kepada pimpinan perguruan tinggi atau mitra/pemberi
dana terkait.

0 Perguruan tinggi tidak memiliki dokumen pelaporan kegiatan PkM.

Skor

45 C.8.4.b)
Kelompok Keberadaan kelompok pelaksana PkM.
Pelaksana PkM

Perguruan tinggi memiliki kelompok pelaksana PkM yang fungsional


yang ditunjukkan dengan:
4 1) adanya bukti legal formal keberadaan kelompok pelaksana PkM,
2) dihasilkannya produk PkM yang bermanfaat untuk menyelesaikan
permasalahan di masyarakat, dan
3) dihasilkannya produk PkM yang berdaya saing nasional.
Perguruan tinggi memiliki kelompok pelaksana PkM yang fungsional
yang ditunjukkan dengan:
3 1) adanya bukti legal formal keberadaan kelompok pelaksana PkM, dan
2) dihasilkannya produk PkM yang bermanfaat untuk menyelesaikan
permasalahan di masyarakat.

Perguruan tinggi memiliki kelompok pelaksana PkM


2 yang fungsional yang ditunjukkan dengan adanya bukti legal formal
keberadaan kelompok pelaksana PkM.

Perguruan tinggi tidak mempunyai bukti legal formal keberadaan


1
kelompok pelaksana PkM.
0 Perguruan tinggi tidak mempunyai kelompok pelaksana PkM.
Skor

46 C.9
Luaran dan Rata-rata IPK mahasiswa dalam 3 tahun terakhir (TS-2 s.d. TS).
Capaian
Tridharma Banyaknya Program Studi Program Doktor/ Doktor Terapan
Magister/ Magister Terapan Doktor/ Doktor Terapan

C.9.4 Jumlah Lulusan pada TS-2


Indikator
Kinerja Utama Jumlah Lulusan pada TS-1
C.9.4.a) Jumlah Lulusan pada TS
Pendidikan
Tabel 5.a IPR IPK Lulusan pada TS-2
Capaian IPK Lulusan pada TS-1
Pembelajaran IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Magister/ Magister Terapan
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
IPK Lulusan pada TS-2
IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 1 Tahun
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
Profesi

IPK Lulusan pada TS-2


IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 2 Tahun
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
Profesi

IPK Lulusan pada TS-2


IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Prof
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Sarjana/ Sarjana Terapan

Sarjana/ Sarjana Terapan


Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
IPK Lulusan pada TS-2
IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Tiga
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Tiga

Jumlah Lulusan pada TS


IPK Lulusan pada TS-2
IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Dua
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Dua

Jumlah Lulusan pada TS


IPK Lulusan pada TS-2
IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Satu
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Satu

Jumlah Lulusan pada TS


IPK Lulusan pada TS-2
IPK Lulusan pada TS-1
IPK Lulusan pada TS
Skor Program
Skor

47 Tabel 5.b.1)
IPR Jumlah prestasi akademik mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah, nasional,
Prestasi dan/atau internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun terakhir
Akademik (TS-2 s.d. TS).
Mahasiswa NI = Jumlah prestasi akademik internasional.
NN = Jumlah prestasi akademik nasional.
NL = Jumlah prestasi akademik wilayah/lokal.
NM = Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS.
R I = N I / NM
R N = N N / NM
R L = N L / NM
Skor
48 Tabel 5.b.2)
IPR Jumlah prestasi non-akademik mahasiswa di tingkat provinsi/wilayah,
Prestasi Non- nasional, dan/atau internasional terhadap jumlah mahasiswa dalam 3 tahun
akademik terakhir (TS-2 s.d. TS).
Mahasiswa NI = Jumlah prestasi non-akademik internasional.
NN = Jumlah prestasi non-akademik nasional.
NL = Jumlah prestasi non-akademik wilayah/lokal.
NM = Jumlah mahasiswa aktif pada saat TS.
R I = N I / NM
R N = N N / NM
R L = N L / NM
Skor

49 Tabel 5.c.1)
IPR Lama studi mahasiswa untuk setiap program dalam 3 tahun terakhir (TS-2 s.d.
Lama Studi TS).
Mahasiswa
Banyaknya Program Studi Program Doktor/Subspesialis
Doktor/ Doktor Terapan

Jumlah Lulusan pada TS-2


Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Magister/Spesialis
Magister/ Magister Terapan

Jumlah Lulusan pada TS-2


Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS
Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 1 Tahun
Jumlah Lulusan pada TS-2
Profesi 1 Tahun

Jumlah Lulusan pada TS-1


Jumlah Lulusan pada TS
Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 2 Tahun
Jumlah Lulusan pada TS-2
Profesi 2 Tahun

Jumlah Lulusan pada TS-1


Jumlah Lulusan pada TS
Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Profesi 2 Ta
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Sarjana
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Jumlah Lulusan pada TS

Sarjana
Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Tiga
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Tiga

Jumlah Lulusan pada TS


Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Dua
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Dua

Jumlah Lulusan pada TS


Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Satu
Jumlah Lulusan pada TS-2
Jumlah Lulusan pada TS-1
Diploma Satu

Jumlah Lulusan pada TS


Lama Studi Lulusan pada TS-2
Lama Studi Lulusan pada TS-1
Lama Studi Lulusan pada TS
Skor Program
Skor

50 Tabel 5.c.2)
IPR Persentase kelulusan tepat waktu untuk setiap program.
Kelulusan
Tepat Waktu Banyaknya Program Studi Program Doktor/ Doktor Terapan
dan d1 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-2
Keberhasilan
Studi e1 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
S3

f1 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PTW1 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Magister/ Magister Terapan
S2
d2 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-2
e2 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS

S2
f2 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PTW2 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 1 tahun

Profesi 1 tahun
d31 = Jumlah mahasiswa pada awal TS
e31 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
f31 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PTW3a =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 2 tahun
Profesi 2 tahun

d32 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-1


e32 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
f32 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PTW3b =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Sarjana/ Sarjana Terapan
d4 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-3
e4 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
S1/D4

f4 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PTW4 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Tiga
d5 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-2
e5 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D3

f5 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PTW5 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Dua
d6 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-1
e6 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D2

f6 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PTW6 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Satu
d7 = Jumlah mahasiswa pada awal TS
e7 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D1

f7 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PTW7 =
Skor Program
Skor

51
Persentase keberhasilan studi untuk setiap program.
Banyaknya Program Studi Program Doktor/ Doktor Terapan
S3
51

a1 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-6


b1 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS

S3
c1 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PPS1 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Magister/ Magister Terapan
a2 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-3
S2 b2 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
c2 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PPS2 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 1 tahun
Profesi 1 tahun

a31 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-1


b31 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
c31 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PPS3a =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Profesi 2 tahun
a32 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-2
Profesi 2 tahun

b32 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS


c32 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS
PPS3b =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Sarjana/ Sarjana Terapan
a4 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-6
b4 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
S1/D4

c4 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PPS4 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Tiga
a5 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-4
b5 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D3

c5 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PPS5 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Dua
a6 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-2
b6 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D2

c6 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


PPS6 =
Skor Program
Banyaknya Program Studi Program Diploma Satu
a7 = Jumlah mahasiswa pada awal TS-1
b7 = Jumlah mahasiswa pada akhir TS
D1

c7 = Jumlah lulusan s.d. akhir TS


D1
PPS7 =
Skor Program
Skor

52 Tabel 5.d.1) STUDI PENELUSURAN LULUSAN


IPR TABEL REFERENSI 5.d.1) , 5.d.2) dan 5.e.2)
Waktu Tunggu
Lulusan NL4 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-4
NL3 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-3
NL2 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-2

NJ4 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-4 yang memberikan jawaban

NJ3 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-3 yang memberikan jawaban

NJ2 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-2 yang memberikan jawaban

Persentase responden lulusan


Kategori jumlah lulusan dalam 3 tahun (1: ³ 5000; 2: < 5000)

Lama waktu tunggu lulusan program utama di perguruan tinggi untuk


mendapatkan pekerjaan pertama.

WT4 = masa tunggu lulusan pada program utama di TS-4


WT3 = masa tunggu lulusan pada program utama di TS-3
WT2 = masa tunggu lulusan pada program utama di TS-2
WT = Rata-rata masa tunggu lulusan (bulan)
Skor Awal
Skor

53 Tabel 5.d.2)
IPR Kesesuaian bidang kerja lulusan dari program utama di perguruan tinggi
Kesesuaian terhadap kompetensi bidang studi.
Bidang Kerja
Lulusan KB4 = % kesesuaian bidang kerja lulusan pada program utama di TS-4
KB3 = % kesesuaian bidang kerja lulusan pada program utama di TS-3
KB2 = % kesesuaian bidang kerja lulusan pada program utama di TS-2
PBS = rata-rata persentase kesesuaian bidang kerja lulusan (%)
Skor Awal
Skor

54 Tabel 5.e.1) STUDI PENELUSURAN LULUSAN


IPR TABEL REFERENSI 5.e.1)
Kepuasan
Pengguna NL4 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-4
Lulusan NL3 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-3
NL2 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-2

NJ4 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-4 yang dinilai oleh pengguna

NJ3 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-3 yang dinilai oleh pengguna

NJ2 = Jumlah lulusan pada program utama di TS-2 yang dinilai oleh pengguna
Persentase responden pengguna lulusan
Kategori jumlah lulusan dalam 3 tahun (1: ³ 5000; 2: < 5000)

Tingkat kepuasan pengguna lulusan dinilai terhadap aspek:


1: Etika, 2: Keahlian pada bidang ilmu (kompetensi utama), 3: Kemampuan
berbahasa asing, 4: Penggunaan teknologi informasi, 5: Kemampuan
berkomunikasi, 6: Kerjasama tim, 7: Pengembangan diri.

% Sangat Baik
Etika % Baik
% Cukup
% Kurang
Skor TK1
% Sangat Baik
% Baik
Keahlian

% Cukup
% Kurang
Skor TK2
% Sangat Baik
% Baik
Bahasa

% Cukup
% Kurang
Skor TK3
% Sangat Baik
% Baik
Teknologi
Informasi

% Cukup
% Kurang
Skor TK4
% Sangat Baik
Komunikasi

% Baik
% Cukup
% Kurang
Skor TK5
% Sangat Baik
Kerjasama

% Baik
% Cukup
% Kurang
Skor TK6
% Sangat Baik
Pengem-bangan

% Baik
Diri

% Cukup
% Kurang
Skor TK7
Skor Awal
Skor

55 Tabel 5.e.2)
IPR Tingkat dan ukuran tempat kerja lulusan
Tempat Kerja
Lulusan
55 Tabel 5.e.2)
IPR
Tempat Kerja
Lulusan
NI = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat internasional/multi
nasional.
NN = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat nasional atau
berwirausaha yang berizin.
NL = Jumlah lulusan yang bekerja di badan usaha tingkat wilayah/lokal atau
berwirausaha tidak berizin.
NA = Jumlah lulusan yang telah bekerja/berwirausaha.
RI = (NI / NA) x 100%
RN = (NN / NA) x 100%
RL = (NL / NA) x 100%
Skor Awal
Skor

56 C.9.4.b)
Penelitian dan Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 tahun terakhir.
PkM
Tabel 5.f IPR
Publikasi NA1 = Jumlah publikasi di jurnal nasional tidak terakreditasi.
Ilmiah NA2 = Jumlah publikasi di jurnal nasional terakreditasi.
NA3 = Jumlah publikasi di jurnal internasional.
NA4 = Jumlah publikasi di jurnal internasional bereputasi.
NDT = Jumlah dosen tetap
RI = NA4 / NDT
RN = (NA2 + NA3) / NDT
RL = NA1 / NDT
Skor

57
Jumlah publikasi di seminar/ tulisan di media massa dalam 3 tahun terakhir.

NB1 = Jumlah publikasi di seminar wilayah/lokal/perguruan tinggi.


NB2 = Jumlah publikasi di seminar nasional.
NB3 = Jumlah publikasi di seminar internasional.
NC1 = Jumlah tulisan di media massa nasional.
NC2 = Jumlah tulisan di media massa internasional.
NDT = Jumlah dosen tetap
RI = (NB3 + NC2) / NDT
RN = (NB2 + NC1) / NDT
RL = NB1 / NDT
Skor

58 Tabel 5.g IPR


Sitasi Karya Jumlah artikel karya ilmiah dosen tetap yang disitasi dalam 3 tahun terakhir.
Ilmiah
NAS = Jumlah artikel yang disitasi.
NDT = Jumlah dosen tetap.
RS = NAS / NDT
Skor
59 Tabel 5.h IPR
Luaran Lainnya Jumlah luaran penelitian dan PkM dosen tetap dalam 3 tahun terakhir.
NA = Jumlah luaran penelitian/PkM yang mendapat pengakuan HKI (Paten,
Paten Sederhana)
NB = Jumlah luaran penelitian/PkM yang mendapat pengakuan HKI (Hak Cipta,
Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu, dll.)
NC = Jumlah luaran penelitian/PkM dalam bentuk Teknologi Tepat Guna,
Produk (Produk Terstandarisasi, Produk Tersertifikasi), Karya Seni, Rekayasa
Sosial.
ND = Jumlah luaran penelitian/PkM yang diterbitkan dalam bentuk Buku ber-
ISBN, Book Chapter.
NDT = Jumlah dosen tetap
RLP = (4 x NA + 2 x (NB + NC) + ND) / NDT
Skor

60 D Analisis dan
Penetapan Keserbacakupan (kelengkapan, keluasan, dan kedalaman), ketepatan,
Program ketajaman, dan kesesuaian analisis capaian kinerja serta konsistensi dengan
Pengembanga setiap kriteria.
n
D.1
Analisis dan
Capaian Perguruan tinggi telah melakukan analisis capaian kinerja yang:
Kinerja 1) analisisnya didukung oleh data/informasi yang relevan (merujuk pada
pencapaian standar mutu perguruan tinggi) dan berkualitas (andal dan
memadai) yang didukung oleh keberadaan pangkalan data institusi yang
4 terintegrasi.
2) konsisten dengan seluruh kriteria yang diuraikan sebelumnya,
3) analisisnya dilakukan secara komprehensif, tepat, dan tajam untuk
mengidentifikasi akar masalah institusi.
4) hasilnya dipublikasikan kepada para pemangku kepentingan internal
dan eksternal serta mudah diakses.

Perguruan tinggi telah melakukan analisis capaian kinerja yang:


1) analisisnya didukung oleh data/informasi yang relevan (merujuk pada
pencapaian standar mutu perguruan tinggi) dan berkualitas (andal dan
memadai) yang didukung oleh keberadaan pangkalan data institusi yang
belum terintegrasi.
3 2) konsisten dengan sebagian besar (7 s.d. 8) kriteria yang diuraikan
sebelumnya,
3) analisisnya dilakukan secara komprehensif dan tepat untuk
mengidentifikasi akar masalah institusi.
4) hasilnya dipublikasikan kepada para pemangku kepentingan internal
serta mudah diakses.
Perguruan tinggi telah melakukan analisis capaian kinerja yang:
1) analisisnya didukung oleh data/informasi yang relevan (merujuk pada
pencapaian standar mutu perguruan tinggi) dan berkualitas (andal dan
memadai).
2 2) konsisten dengan sebagian (5 s.d. 6) kriteria yang diuraikan
sebelumnya,
3) analisisnya dilakukan secara komprehensif untuk mengidentifikasi
akar masalah institusi.
4) hasilnya dipublikasikan kepada para pemangku kepentingan internal.

Perguruan tinggi telah melakukan analisis capaian kinerja yang:


1) analisisnya tidak sepenuhnya didukung oleh data/informasi yang
relevan (merujuk pada pencapaian standar mutu perguruan tinggi) dan
berkualitas (andal dan memadai).
1 2) konsisten dengan sebagian kecil (kurang dari 5) kriteria yang
diuraikan sebelumnya,
3) analisisnya dilakukan tidak secara komprehensif untuk
mengidentifikasi akar masalah institusi.
4) hasilnya tidak dipublikasikan.

0 Perguruan tinggi tidak melakukan analisis capaian kinerja.


Skor

61 D.2
Analisis SWOT Ketepatan analisis SWOT atau analisis yang relevan didalam mengembangkan
atau Analisis strategi institusi.
Lain yang
Relevan
Perguruan tinggi melakukan analisis SWOT atau analisis lain yang
relevan, serta memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi kekuatan atau faktor pendorong, kelemahan
atau faktor penghambat, peluang dan ancaman yang dihadapi institusi
dilakukan secara tepat,
4 2) memiliki keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja,
3) merumuskan strategi pengembangan institusi yang berkesesuaian,
dan
4) menghasilkan program-program pengembangan alternatif yang
tepat.

Perguruan tinggi melakukan analisis SWOT atau analisis lain yang


relevan, serta memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi kekuatan atau faktor pendorong, kelemahan
3 atau faktor penghambat, peluang dan ancaman yang dihadapi institusi
dilakukan secara tepat,
2) memiliki keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja, dan
3) merumuskan strategi pengembangan institusi yang berkesesuaian.

Perguruan tinggi melakukan analisis SWOT atau analisis lain yang


relevan, serta memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi kekuatan atau faktor pendorong, kelemahan
2
atau faktor penghambat, peluang dan ancaman yang dihadapi institusi
dilakukan secara tepat, dan
2) memiliki keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja.
Perguruan tinggi melakukan analisis SWOT atau analisis lain yang
memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
1) melakukan identifikasi kekuatan atau faktor pendorong, kelemahan
1 atau faktor penghambat, peluang dan ancaman yang dihadapi institusi,
dan
2) memiliki keterkaitan dengan hasil analisis capaian kinerja, namun
tidak terstruktur dan tidak sistematis.

Perguruan tinggi tidak melakukan analisis untuk mengembangkan


0
strategi institusi.
Skor

62 D.3
Program
Pengembanga Ketepatan di dalam menetapkan prioritas program pengembangan.
n

Perguruan tinggi menetapkan prioritas program pengembangan


berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang
mempertimbangkan secara komprehensif:
1) kapasitas institusi,
4
2) kebutuhan institusi di masa depan,
3) rencana strategis institusi yang berlaku,
4) aspirasi dari pemangku kepentingan internal dan eksternal, dan
5) program yang menjamin keberlanjutan.

Perguruan tinggi menetapkan prioritas program pengembangan


berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang
mempertimbangkan secara komprehensif:
3 1) kapasitas institusi,
2) kebutuhan institusi di masa depan,
3) rencana strategis institusi yang berlaku, dan
4) aspirasi dari pemangku kepentingan internal.

Perguruan tinggi menetapkan prioritas program pengembangan


berdasarkan hasil analisis SWOT atau analisis lainnya yang
mempertimbangkan secara komprehensif:
2
1) kapasitas institusi,
2) kebutuhan institusi di masa depan, dan
3) rencana strategis institusi yang berlaku.

Perguruan tinggi menetapkan prioritas program pengembangan namun


belum mempertimbangan secara komprehensif:
1 1) kapasitas institusi,
2) kebutuhan institusi, dan
3) rencana strategis institusi yang berlaku.

0 Perguruan tinggi tidak menetapkan prioritas program pengembangan.


Skor

63 D.4
Program Perguruan tinggi memiliki kebijakan, ketersediaan sumberdaya, kemampuan
Keberlanjutan melaksanakan, dan kerealistikan program.
63 D.4
Program
Keberlanjutan

Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan upaya yang diturunkan ke


dalam berbagai peraturan untuk menjamin keberlanjutan program yang
mencakup:
4 1) alokasi sumber daya,
2) kemampuan melaksanakan,
3) rencana penjaminan mutu yang berkelanjutan, dan
4) keberadaan dukungan stakeholders eksternal.

Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan upaya yang diturunkan ke


dalam berbagai peraturan untuk menjamin keberlanjutan program yang
mencakup:
3
1) alokasi sumber daya,
2) kemampuan melaksanakan, dan
3) rencana penjaminan mutu yang berkelanjutan.

Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan upaya untuk menjamin


keberlanjutan program yang mencakup:
2 1) alokasi sumber daya,
2) kemampuan melaksanakan, dan
3) rencana penjaminan mutu yang berkelanjutan.

Perguruan tinggi memiliki kebijakan dan upaya namun belum cukup


1
untuk menjamin keberlanjutan program.
Perguruan tinggi tidak memiliki kebijakan dan upaya untuk menjamin
0
keberlanjutan program.
Skor
N AKREDITASI PERGURUAN TINGGI
SI HANYA YANG BERWARNA KUNING

DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI


SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
butir 1
judge

0.00

butir 2
judge
butir 2

0.00

butir 3
judge

0.00
butir 4
judge

judge

judge
judge

judge
0.00

butir 5
judge

judge
judge

0.00

butir 6

judge
judge

judge
judge

0.00

butir 7

judge
judge

0.00

butir 8

0 borang

0 borang

0 borang

0
0.00

0 borang

0 borang
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

butir 9
judge
0.00

butir 10

0 borang
0 borang
0 borang
0 borang
11 borang
3 borang
4 borang
0 borang

18

2.11

2.61

butir 11
judge

judge
judge

judge

0.00

butir 12

21 borang
118 borang
40 borang
162
0.13
0.73
0.25
4.00

butir 13
judge

0.00

butir 14

judge

0.00

butir 15

judge
0.00

butir 16

judge

0.00

butir 17
PTN

28280 borang
5656 borang
5.00
4.00

butir 18

1287 borang
1287 borang
100.00%
4.00

butir 19

2 borang
14034 borang
0.0%
2.06

butir 20
judge

0.00

butir 21

162 borang
22 borang
7.36
2.45

butir 22
butir 22

0 borang
162 borang
0.0%
2.00

butir 23

139 borang
162 borang
85.8%
4.00

butir 24

9 borang
162 borang
5.3%
4.00

butir 25

4033 borang

162 borang
24.90
4.00

butir 26

1 borang
0 borang
738 borang
162 borang
0.00
0.00
1.52
2.04

butir 27

25 borang
463 borang
41 borang
162 borang
0.05
0.95
0.08
4.00

butir 28

348 borang

162
2.15
4.00

butir 29
judge

0.00

butir 30

PTN Satker
39,807,000,000 borang

450,044,936,272 borang
8.8%
4.00

butir 31

254,082,218,272 borang

450,044,936,272 borang
56.5%
4.00

butir 32

175,800,000,000 borang

3640 borang
48,296,703
4.00

butir 33

3,762,782,300 borang

162 borang
23,227,051
4.00

butir 34

2,144,391,600 borang

162 borang
13,236,985
4.00

butir 35

14,976,000,000 borang

357,615,994,186 borang
4.2%
3.35

butir 36

5,754,000,000 borang

357,615,994,186 borang
1.6%
4.00

butir 37

judge

judge
judge
0.00

butir 38

judge

judge
judge

0.00
butir 39
judge

judge

judge
0.00

butir 40

judge

judge

judge
0.00

butir 41

judge

judge
judge

0.00

butir 42

judge
judge

judge
judge

0.00

butir 43
judge
0.00

butir 44
judge

judge

judge
judge

0.00

butir 45
judge
0.00

butir 46

#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
4 borang
125 borang
202 borang
126 borang
3.70 borang
3.78 borang
3.55 borang
3.85
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
18 borang
286 borang
596 borang
536 borang
3.50 borang
3.57 borang
3.50 borang
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!

butir 47

18 borang
97 borang
15 borang
4059
0.15%
0.80%
0.12%
4.00
butir 48

14 borang
93 borang
103 borang
4059
0.11%
0.76%
0.85%
4.00

butir 49

#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
4 borang
125 borang
202 borang
126 borang
2.00 borang
2.00 borang
2.00 borang
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
18 borang
286 borang
596 borang
536 borang
4.00 borang
4.00 borang
4.00 borang
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!

butir 50

#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
4 borang
222 borang
96 borang
222 borang
100.0%
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
18 borang
880 borang
344 borang
436 borang
49.5%
3.97
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF!

butir 51

#REF! borang
butir 51

#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
4 borang
202 borang
0 borang
202 borang
100.0%
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
18 borang
587 borang
0 borang
587 borang
100.0%
4.00
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF! borang
#REF!
#REF!
#REF!

butir 52

354 borang
370 borang
286 borang

233 borang

227 borang

276 borang

75,34%
2

3.2 borang
3.1 borang
2.9 borang
3.1
3.99
3.99

butir 53

93.0% borang
90.0% borang
92.0% borang
91.7%
4.00
4.00

butir 54

354 borang
370 borang
286 borang

159 borang

172 borang

138 borang
46.4%
2

91.0% borang
9.0% borang
0.0% borang
0.0% borang
3.91
85.2% borang
14.8% borang
0.0% borang
0.0% borang
3.85
58.7% borang
37.9% borang
3.4% borang
0.0% borang
3.55
76.1% borang
22.8% borang
1.1% borang
0.0% borang
3.75
83.2% borang
16.8% borang
0.0% borang
0.0% borang
3.83
85.0% borang
15.0% borang
0.0% borang
0.0% borang
3.85
82.0% borang
17.0% borang
1.0% borang
0.0% borang
3.81
3.79
3.79

butir 55
butir 55

12 borang

584 borang

187 borang

781 borang
1.5%
74.8%
23.9%
3.31
3.31

butir 56

405 borang
70 borang
19 borang
34 borang
162 borang
0.21
0.55
2.50
4.00

butir 57

52 borang
6 borang
17 borang
29 borang
0 borang
162 borang
0.10
0.04
0.32
4.00

butir 58

103 borang
162
0.64
4.00
butir 59

0 borang

41 borang

0 borang

37 borang

162
0.73
3.47

butir 60
judge
0.00

butir 61
judge
0.00

butir 62
judge

0.00

butir 63
judge
butir 63

0.00
LAPORAN ASESMEN KECUKUPAN
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI

Penilaian Individual

Nama Perguruan Tinggi: 0


Nama Asesor: 0
Kode Panel: 0
Tanggal Penilaian: 30-Dec-1899

DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR


NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
1 A Kondisi Eksternal Konsistensi dengan hasil analisis butir 1 0.00
SWOT dan/atau analisis lain serta
rencana pengembangan ke depan.

2 B Profil Institusi Keserbacakupan informasi dalam butir 2 0.00


profil dan konsistensi antara profil
dengan data dan informasi yang
disampaikan pada masing-masing
kriteria.
3 C Kriteria Perguruan Tinggi memiliki rencana butir 3 0.00
C.1 pengembangan jangka panjang,
Visi, Misi, Tujuan dan menengah, dan pendek yang
Sasaran memuat indikator kinerja dan
C.1.4 targetnya untuk mengukur
Indikator Kinerja Utama ketercapaian tujuan strategis yang
telah ditetapkan.

4 C.2 A. Ketersediaan dokumen formal butir 4 0.00


Tata Pamong, Tata Kelola sistem tata pamong sesuai konteks
dan Kerjasama institusi untuk menjamin
C.2.4 akuntabilitas, keberlanjutan dan
Indikator Kinerja Utama transparansi, serta mitigasi potensi
C.2.4.a) risiko.
Sistem Tata Pamong
B. Ketersediaan bukti yang sahih
terkait upaya institusi melindungi
integritas akademik dan kualitas
pendidikan tinggi.

C. Ketersediaan dokumen formal


struktur organisasi dan tata kerja
institusi beserta tugas dan fungsinya

D. Ketersediaan bukti yang sahih


terkait praktik baik perwujudan Good
University Governance (paling tidak
mencakup aspek kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, dan keadilan), dan
manajemen risiko. Perguruan tinggi
mengumumkan ringkasan laporan
tahunan kepada masyarakat (PP No.
4 Tahun 2014 Pasal 33 ayat 3).

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 90/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
E. Keberadaan dan keberfungsian
lembaga/fungsi penegakan kode etik
untuk menjamin tata nilai dan
integritas.

5 C.2.4.b) A. Ketersediaan dokumen formal butir 5 0.00


Kepemimpinan penetapan personil pada berbagai
tingkat manajemen dengan tugas
dan tanggung jawab yang jelas untuk
mencapai visi, misi dan budaya serta
tujuan strategis insitusi.

B. Ketersediaan bukti yang sahih


terkait terjalinnya komunikasi yang
baik antara pimpinan dan
stakeholders internal untuk
mendorong tercapainya visi, misi,
budaya, dan tujuan strategis institusi.

C. Ketersediaan bukti kaji ulang dan


perbaikan kepemimpinan dan
struktur manajemen institusi untuk
mencapai kinerja organisasi yang
direncanakan.
6 C.2.4.c) A. Ketersediaan bukti formal butir 6 0.00
Pengelolaan keberfungsian sistem pengelolaan
fungsional dan operasional
perguruan tinggi yang mencakup 5
aspek sebagai berikut:
1) perencanaan (planning),
2) pengorganisasian (organizing),
3) penempatan personil (staffing),
4) pengarahan (leading), dan
5) pengawasan (controlling).

B. Ketersediaan dokumen formal dan


pedoman pengelolaan mencakup 11
aspek sebagai berikut:
1) pendidikan,
2) pengembangan suasana akademik
dan otonomi keilmuan,
3) kemahasiswaan,
4) penelitian,
5) PkM,
6) SDM,
7) keuangan,
8) sarana dan prasarana,
9) sistem informasi,
10) sistem penjaminan mutu, dan
11) kerjasama.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 91/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
C. Ketersediaan bukti yang sahih
tentang implementasi kebijakan dan
pedoman pengelolaan yang
mencakup 10 aspek sebagai berikut:
1) pendidikan,
2) pengembangan suasana akademik
dan otonomi keilmuan,
3) kemahasiswaan,
4) penelitian,
5) PkM,
6) SDM,
7) keuangan,
8) sarana dan prasarana,
9) sistem informasi,
10) sistem penjaminan mutu, dan
11) kerjasama.

D. Ketersediaan dokumen formal


rencana strategis dan bukti
mekanisme persetujuan dan
penetapan yang mencakup 5 aspek
sebagai berikut:
1) adanya keterlibatan pemangku
kepentingan,
2) mengacu kepada capaian renstra
periode sebelumnya,
3) mengacu kepada VMTS institusi,
4) dilakukannya analisis kondisi
internal dan eksternal, dan
5) disahkan oleh organ yang memiliki
kewenangan.

7 C.2.4.d) A. Ketersediaan dokumen formal butir 7 0.00


Sistem Penjaminan Mutu SPMI yang dibuktikan dengan
keberadaan 5 aspek sebagai berikut:
1) organ/fungsi SPMI,
2) dokumen mutu,
3) auditor internal,
4) hasil audit, dan
5) bukti tindak lanjut.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 92/102


Sistem Penjaminan Mutu

DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR


NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
B. Ketersediaan bukti yang sahih
terkait praktik baik pengembangan
budaya mutu di perguruan tinggi
melalui Rapat Tinjauan Manajemen
(RTM) atau istilah lainnya, yang
mengagendakan pembahasan unsur-
unsur:
1) hasil audit internal,
2) umpan balik,
3) kinerja proses dan kesesuaian
produk,
4) status tindakan pencegahan dan
perbaikan,
5) tindak lanjut dari tinjauan
sebelumnya,
6) perubahan yang dapat
mempengaruhi sistem manajemen
mutu, dan
7) rekomendasi untuk peningkatan.

8 Tabel 1.a IPR A. Jenis dan lingkup sertifikasi/ butir 8 #DIV/0!


Sertifikasi/Akreditasi akreditasi eksternal yang dimiliki oleh
Eksternal perguruan tinggi.

B. Perolehan status terakreditasi


program studi oleh lembaga
akreditasi internasional bereputasi.

9 Tabel 1.a IPR Jenis dan lingkup audit keuangan butir 9 0.00
Audit Eksternal Keuangan eksternal yang dimiliki oleh
perguruan tinggi.

10 Tabel 1.b IPR Perolehan status terakreditasi butir 10 2.61


Akreditasi Program Studi program studi oleh BAN-PT atau
Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

11 C.2.4.d) A. Ketersediaan dokumen formal butir 11 0.00


Kerjasama kebijakan dan prosedur
pengembangan jejaring dan
kemitraan (dalam dan luar negeri),
dan monitoring dan evaluasi
kepuasan mitra kerjasama.

B. Ketersediaan dokumen
perencanaan pengembangan jejaring
dan kemitraan yang ditetapkan untuk
mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi.
C. Ketersediaan data jumlah, lingkup,
relevansi, dan kebermanfaatan
kerjasama.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 93/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
D. Ketersediaan bukti monitoring dan
evaluasi pelaksanaan program
kemitraan, tingkat kepuasan mitra
kerjasama yang diukur dengan
instrumen yang sahih, serta upaya
perbaikan mutu jejaring dan
kemitraan untuk menjamin
ketercapaian visi, misi dan tujuan
strategis.

12 Kerjasama perguruan tinggi di bidang butir 12 4.00


pendidikan, penelitian dan PkM
dalam 3 tahun terakhir.

13 C.2.5 Pelampauan SN-DIKTI (indikator butir 13 0.00


Indikator Kinerja kinerja tambahan) yang ditetapkan
Tambahan oleh perguruan tinggi pada tiap
kriteria.
14 C.2.6 Analisis keberhasilan dan/atau butir 14 0.00
Evaluasi Capaian Kinerja ketidakberhasilan pencapaian kinerja
yang telah ditetapkan institusi yang
memenuhi 2 aspek sebagai berikut:
1) capaian kinerja harus diukur
dengan metoda yang tepat, dan
hasilnya dianalisis serta dievaluasi,
dan
2) analisis terhadap capaian kinerja
mencakup identifikasi akar masalah,
faktor pendukung keberhasilan dan
faktor penghambat ketercapaian
standard, dan deskripsi singkat
tindak lanjut yang akan dilakukan
institusi.

15 C.2.7 Efektivitas pelaksanaan sistem butir 15 0.00


Penjaminan Mutu penjaminan mutu yang memenuhi 4
aspek sebagai berikut:
1) keberadaan dokumen formal
penetapan standar mutu,
2) standar mutu dilaksanakan secara
konsisten,
3) monitoring, evaluasi dan
pengendalian terhadap standar mutu
yang telah ditetapkan, dan
4) hasilnya ditindak lanjuti untuk
perbaikan dan peningkatan mutu.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 94/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
16 C.2.8 Tingkat kepuasan pemangku butir 16 0.00
Kepuasan pemangku kepentingan internal dan eksternal
kepentingan. pada masing-masing kriteria: tata
pamong dan kerjasama, mahasiswa,
sumber daya manusia, keuangan,
sarana dan prasarana, pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang memenuhi 4 aspek
sebagai berikut:
1) menggunakan instrumen kepuasan
yang sahih, andal, mudah digunakan,
2) dilaksanakan secara berkala, serta
datanya terekam secara
komprehensif,
3) dianalisis dengan metode yang
tepat serta bermanfaat untuk
pengambilan keputusan, dan
4) tingkat kepuasan dan umpan balik
ditindaklanjuti untuk perbaikan dan
peningkatan mutu luaran secara
berkala dan tersistem.

17 C.3 Rasio jumlah pendaftar terhadap butir 17 4.00


Mahasiswa jumlah pendaftar yang lulus seleksi
C.3.4 pada program utama.
Indikator Kinerja Utama
C.3.4.a)
Kualitas Input Mahasiswa
Tabel 2.a IPR
Seleksi Mahasiswa

18 Persentase jumlah mahasiswa yang butir 18 4.00


mendaftar ulang terhadap jumlah
pendaftar yang lulus seleksi pada
program utama

19 Tabel 2.b IPR Persentase jumlah mahasiswa asing butir 19 2.06


Mahasiswa Asing terhadap jumlah seluruh mahasiswa.
20 C.3.4.b) Ketersediaan dan mutu layanan butir 20 0.00
Layanan Kemahasiswaan kemahasiswaan.
21 C.4 Rasio jumlah dosen tetap yang butir 21 2.45
Sumber Daya Manusia memenuhi persyaratan dosen
C.4.4 terhadap jumlah program studi
Indikator Kinerja Utama
C.4.4.a)
Profil Dosen
Tabel 3.a.1) IPR
Kecukupan Dosen
Perguruan Tinggi

22 Tabel 3.a.2) IPR Persentase jumlah dosen yang butir 22 2.00


Jabatan Fungsional Dosen memiliki jabatan fungsional Guru
Besar terhadap jumlah seluruh dosen
tetap.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 95/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
23 Tabel 3.a.3) IPR Persentase jumlah dosen yang butir 23 4.00
Sertifikasi Dosen memiliki sertifikat pendidik
profesional /sertifikat profesi
terhadap jumlah seluruh dosen
tetap.

24 Tabel 3.a.4) IPR Persentase jumlah dosen tidak tetap butir 24 4.00
Dosen Tidak Tetap terhadap jumlah seluruh dosen
(dosen tetap dan dosen tidak tetap).

25 Tabel 3.b IPR Rasio jumlah mahasiswa terhadap butir 25 4.00


Beban Kerja Dosen jumlah dosen tetap.

26 C.4.4.b) Rata-rata penelitian/dosen/tahun butir 26 2.04


Kinerja Dosen dalam 3 tahun terakhir.
Tabel 3.c.1) IPR
Produktivitas Penelitian
Dosen

27 Tabel 3.c.2) IPR Rata-rata PkM/dosen/tahun dalam 3 butir 27 4.00


Produktivitas PkM Dosen tahun terakhir.
28 Tabel 3.d IPR Rata-rata jumlah pengakuan atas butir 28 4.00
Rekognisi Dosen prestasi/ kinerja dosen terhadap
jumlah dosen tetap dalam 3 tahun
terakhir.
29 C.4.4.c) Kecukupan dan kualifikasi tenaga butir 29 0.00
Tenaga Kependidikan kependidikan berdasarkan jenis
pekerjaannya (pustakawan, laboran,
teknisi, dll.).

30 C.5 Keuangan, Sarana Persentase perolehan dana yang butir 30 4.00


dan Prasarana bersumber dari mahasiswa terhadap
C.5.4 total perolehan dana perguruan
Indikator Kinerja Utama tinggi.
C.5.4.a)
Keuangan
Tabel 4.a IPR
Perolehan Dana

31 Persentase perolehan dana butir 31 4.00


perguruan tinggi yang bersumber
selain dari mahasiswa dan
kementerian/lembaga terhadap total
perolehan dana perguruan tinggi.

32 Tabel 4.b IPR Rata-rata dana operasional proses butir 32 4.00


Penggunaan Dana pembelajaran/ mahasiswa/ tahun.

33 Rata-rata dana penelitian dosen/ butir 33 4.00


tahun.
34 Rata-rata dana PkM dosen/ tahun. butir 34 4.00
35 Persentase penggunaan dana butir 35 3.35
penelitian terhadap total dana
perguruan tinggi.

36 Persentase penggunaan dana PkM butir 36 4.00


terhadap total dana perguruan tinggi.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 96/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
37 C.5.4.b) A. Kecukupan sarana dan prasarana butir 37 0.00
Sarana dan Prasarana terlihat dari ketersediaan,
kemutakhiran, dan relevansi,
mencakup: fasilitas dan peralatan
untuk pembelajaran, penelitian,
PkM, dan memfasilitasi yang
berkebutuhan khusus.

B. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi


Informasi dan Komunikasi) untuk
mengumpulkan data yang akurat,
dapat dipertanggung jawabkan dan
terjaga kerahasiaannya (misal: Sistem
Informasi Manajemen Perguruan
Tinggi/ SIMPT).

C. Ketersediaan Sistem TIK (Teknologi


Informasi dan Komunikasi) untuk
mengelola dan menyebarkan ilmu
pengetahuan (misal: Sistem
Informasi Pendidikan/ Pembelajaran,
Sistem Informasi Penelitian dan PkM,
Sistem Informasi Perpustakaan, dll.).

38 C.6 A. Ketersediaan kebijakan butir 38 0.00


Pendidikan pengembangan kurikulum yang
C.6.4 mempertimbangkan keterkaitan
Indikator Kinerja Utama dengan visi dan misi (mandat)
C.6.4.a) perguruan tinggi, pengembangan
Kurikulum ilmu pengetahuan dan kebutuhan
stakeholders.

B. Ketersediaan pedoman
pengembangan kurikulum.
C. Ketersediaan pedoman
pelaksanaan kurikulum yang
mencakup pemantauan dan
peninjauan kurikulum yang
mempertimbangkan umpan balik
dari para pemangku kepentingan,
pencapaian isu-isu strategis untuk
menjamin kesesuaian dan
kemutakhirannya.

39 C.6.4.b) A. Ketersediaan pedoman tentang butir 39 0.00


Pembelajaran penerapan sistem penugasan dosen
berdasarkan kebutuhan, kualifikasi,
keahlian dan pengalaman.

B. Ketersediaan bukti yang sahih


tentang penetapan strategi, metode
dan media pembelajaran serta
penilaian pembelajaran.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 97/102


Pembelajaran

DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR


NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
C. Ketersediaan bukti yang sahih
tentang implementasi sistem
memonitor dan evaluasi pelaksanaan
dan mutu proses pembelajaran.

40 C.6.4.c) A. Ketersediaan dokumen formal butir 40 0.00


Integrasi Penelitian dan kebijakan dan pedoman untuk
PkM dalam Pembelajaran mengintegrasikan kegiatan penelitian
dan PkM ke dalam pembelajaran.

B. Ketersediaan bukti yang sahih


tentang pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan peningkatan
kualitas secara berkelanjutan
integrasi kegiatan penelitian dan PkM
ke dalam pembelajaran.

C. Ketersedian bukti yang sahih


bahwa SPMI melakukan monitoring
dan evaluasi integrasi penelitian dan
PkM terhadap pembelajaran.

41 C.6.4.d) A. Ketersediaan dokumen formal butir 41 0.00


Suasana Akademik kebijakan suasana akademik yang
mencakup: otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, dan kebebasan
mimbar akademik.

B. Ketersediaan bukti yang sahih


tentang terbangunnya suasana
akademik yang kondusif yang dapat
berupa:
a) Keterlaksanaan interaksi akademik
antar sivitas akademika dalam
kegiatan pendidikan, penelitian dan
PkM baik pada skala lokal/nasional/
internasional.
b) Keterlaksanaan program/kegiatan
non akademik yang melibatkan
seluruh warga kampus yang
didukung oleh ketersediaan sarana,
prasarana, dan dana yang memadai.

C. Ketersediaan bukti yang sahih


tentang langkah-langkah strategis
yang dilakukan untuk meningkatkan
suasana akademik.

42 C.7 A. Ketersediaan dokumen formal butir 42 0.00


Penelitian Rencana Strategis Penelitian yang
C.7.4 memuat landasan pengembangan,
Indikator Kinerja Utama peta jalan penelitian, sumber daya,
C.7.4.a) sasaran program strategis dan
Penelitian indikator kinerja.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 98/102


42 C.7 butir 42 0.00
Penelitian
C.7.4
Indikator Kinerja Utama
C.7.4.a)
Penelitian DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
B. Ketersediaan pedoman penelitian
dan bukti sosialisasinya.
C. Bukti yang sahih tentang
pelaksanaan proses penelitian
mencakup 6 aspek sebagai berikut:
1) tatacara penilaian dan review,
2) legalitas pengangkatan reviewer,
3) hasil penilaian usul penelitian,
4) legalitas penugasan
peneliti/kerjasama peneliti,
5) berita acara hasil monitoring dan
evaluasi, serta
6) dokumentasi output penelitian.

D. Dokumen pelaporan penelitian


oleh pengelola penelitian kepada
pimpinan perguruan tinggi dan
mitra/pemberi dana, memenuhi
aspek-aspek berikut:
1) komprehensif,
2) rinci,
3) relevan,
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat waktu.

43 C.7.4.b) Keberadaan kelompok riset dan butir 43 0.00


Kelompok Riset laboratorium riset.
44 C.8 A. Ketersediaan dokumen formal butir 44 0.00
Pengabdian kepada Rencana Strategis PkM yang memuat
masyarakat landasan pengembangan, peta jalan
C.8.4 PkM, sumber daya, sasaran program
Indikator Kinerja Utama strategis dan indikator kinerja.
C.8.4.a)
Pelaksanaan PkM
B. Ketersediaan pedoman PkM dan
bukti sosialisasinya.
C. Bukti yang sahih tentang
pelaksanaan proses PkM mencakup 6
aspek sebagai berikut:
1) tatacara penilaian dan review,
2) legalitas pengangkatan reviewer,
3) hasil penilaian usul PkM,
4) legalitas penugasan pelaksana
PkM/kerjasama PkM,
5) berita acara hasil monitoring dan
evaluasi, serta
6) dokumentasi output PkM.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 99/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
D. Dokumentasi pelaporan PkM oleh
pengelola PkM kepada pimpinan
perguruan tinggi dan mitra/pemberi
dana yang memenuhi 5 aspek
sebagai berikut:
1) komprehensif,
2) rinci,
3) relevan,
4) mutakhir, dan
5) disampaikan tepat waktu.

45 C.8.4.a) Keberadaan kelompok pelaksana butir 45 0.00


Kelompok Pelaksana PkM PkM.
46 C.9 Rata-rata IPK mahasiswa dalam 3 butir 46 #REF!
Luaran dan Capaian tahun terakhir.
Tridharma
C.9.4
Indikator Kinerja Utama
C.9.4.a)
Pendidikan
Tabel 5.a IPR
Indeks Prestasi
Mahasiswa

47 Tabel 5.b.1) IPR Jumlah prestasi akademik mahasiswa butir 47 4.00


Prestasi Akademik di tingkat provinsi/wilayah, nasional,
Mahasiswa dan/atau internasional terhadap
jumlah mahasiswa dalam 3 tahun
terakhir (TS-2 s.d. TS).

48 Tabel 5.b.2) IPR Jumlah prestasi non-akademik butir 48 4.00


Prestasi Non-akademik mahasiswa di tingkat
Mahasiswa provinsi/wilayah, nasional, dan/atau
internasional terhadap jumlah
mahasiswa dalam 3 tahun terakhir
(TS-2 s.d. TS).

49 Tabel 5.c.1) IPR Lama studi mahasiswa untuk setiap butir 49 #REF!
Lama Studi Mahasiswa program dalam 3 tahun terakhir.

50 Tabel 5.c.2) IPR Persentase kelulusan tepat waktu butir 50 #REF!


untuk setiap program.
51 Persentase keberhasilan studi untuk butir 51 #REF!
setiap program.
52 Tabel 5.d.1) IPR Lama waktu tunggu lulusan program butir 52 3.99
Waktu Tunggu Lulusan utama di perguruan tinggi untuk
mendapatkan pekerjaan pertama.

53 Tabel 5.d.2) IPR Kesesuaian bidang kerja lulusan dari butir 53 4.00
Kesesuaian Bidang Kerja program utama di perguruan tinggi
Lulusan terhadap kompetensi bidang studi.

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 100/102


DESKRIPSI PENILAIAN ASESOR
NO. ELEMEN INDIKATOR BERDASARKAN DATA DAN INFORMASI SKOR
LED/SER DAN LKPT/IPR
54 Tabel 5.e.1) IPR Tingkat kepuasan pengguna lulusan butir 54 3.79
Kepuasan Pengguna dinilai terhadap aspek:
Lulusan 1 : Etika,
2 : Keahlian pada bidang ilmu
(kompetensi utama),
3 : Kemampuan berbahasa asing,
4 : Penggunaan teknologi informasi,
5 : Kemampuan berkomunikasi,
6 : Kerjasama tim,
7 : Pengembangan diri.

55 Tabel 5.e.2) IPR Tingkat dan ukuran tempat kerja butir 55 3.31
Tempat Kerja Lulusan lulusan.
56 C.9.4.b) Jumlah publikasi di jurnal dalam 3 butir 56 4.00
Penelitian dan PkM tahun terakhir.
Tabel 5.f IPR
Publikasi Ilmiah

57 Jumlah publikasi di seminar/ tulisan butir 57 4.00


di media massa dalam 3 tahun
terakhir.
58 Tabel 5.g IPR Jumlah artikel karya ilmiah dosen butir 58 4.00
Sitasi Karya Ilmiah tetap yang disitasi dalam 3 tahun
terakhir.
59 Tabel 5.h IPR Jumlah luaran penelitian dan PkM butir 59 3.47
Luaran Lainnya dosen tetap dalam 3 tahun terakhir.

60 D Analisis dan Keserbacakupan (kelengkapan, butir 60 0.00


Penetapan Program keluasan, dan kedalaman),
Pengembangan ketepatan, ketajaman, dan
D.1 kesesuaian analisis capaian kinerja
Analisis dan Capaian serta konsistensi dengan setiap
Kinerja kriteria.

61 D.2 Ketepatan analisis SWOT atau butir 61 0.00


Analisis SWOT atau analisis yang relevan didalam
Analisis Lain yang mengembangkan strategi institusi.
Relevan
62 D.3 Ketepatan di dalam menetapkan butir 62 0.00
Program Pengembangan prioritas program pengembangan.

63 D.4 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, butir 63 0.00


Program Keberlanjutan ketersediaan sumberdaya,
kemampuan melaksanakan, dan
kerealistikan program.

, 00 January 1900

ttd

( )

Form AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 101/102


NILAI ASESMEN KECUKUPAN
AKREDITASI PERGURUAN TINGGI

Penilaian Individual

Nama Perguruan Tinggi: 0


Nama Asesor: 0
Kode Panel: 0
Tanggal Penilaian: 30-Dec-1899

NO. SKOR BOBOT SKOR x BOBOT NO. SKOR BOBOT SKOR x BOBOT
1 0.00 0.96 0.00 41 0.00 1.50 0.00
2 0.00 0.96 0.00 42 0.00 5.82 0.00
3 0.00 3.33 0.00 43 0.00 0.83 0.00
4 0.00 1.33 0.00 44 0.00 2.91 0.00
5 0.00 1.00 0.00 45 0.00 0.42 0.00
6 0.00 0.67 0.00 46 #REF! 0.99 #REF!
7 0.00 0.41 0.00 47 4.00 2.46 9.85
8 #DIV/0! 0.61 #DIV/0! 48 4.00 2.46 9.85
9 0.00 0.61 0.00 49 #REF! 0.99 #REF!
10 2.61 1.02 2.67 50 #REF! 1.48 #REF!
11 0.00 0.42 0.00 51 #REF! 2.46 #REF!
12 4.00 0.25 1.00 52 3.99 1.97 7.86
13 0.00 0.67 0.00 53 4.00 1.97 7.88
14 0.00 0.67 0.00 54 3.79 1.97 7.48
15 0.00 1.33 0.00 55 3.31 1.97 6.52
16 0.00 1.00 0.00 56 4.00 2.01 8.02
17 4.00 1.58 6.34 57 4.00 2.01 8.02
18 4.00 1.58 6.34 58 4.00 4.01 16.05
19 2.06 1.58 3.26 59 3.47 3.21 11.13
20 0.00 1.90 0.00 60 0.00 2.31 0.00
21 2.45 1.28 3.14 61 0.00 4.62 0.00
22 2.00 0.51 1.02 62 0.00 3.08 0.00
23 4.00 0.26 1.02 63 0.00 1.54 0.00
24 4.00 0.51 2.05 NILAI AK #REF!
25 4.00 0.77 3.07
26 2.04 2.02 4.12
27 4.00 1.01 4.03
28 4.00 2.52 10.09
29 0.00 1.11 0.00
30 4.00 0.99 3.96
31 4.00 0.40 1.58
32 4.00 0.79 3.17
33 4.00 0.59 2.38 , 00 January 1900
34 4.00 0.59 2.38
35 3.35 0.40 1.33
36 4.00 0.40 1.58
37 0.00 2.50 0.00 ttd
38 0.00 1.50 0.00
39 0.00 3.99 0.00
40 0.00 3.00 0.00 ( )

Nilai AK - 09/19/2023@05:57:14 APT PT Akademik 102/102

Anda mungkin juga menyukai