Anda di halaman 1dari 50

BUKU INFORMASI

MENGGUNAKAN DAN MEMELIHARA


ALAT UKUR

OTO.KR01.010.01

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………. 2


BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………….. 3
A. Tujuan Umum ……………………………………………………………………….. 3
B. Tujuan Khusus ………………………………………………………………………. 3
BAB II MENGUKUR DIMENSI DAN VARIABEL MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN
YANG SESUAI ………………………………………………………………………………………………. 4
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan pengukuran dimensi dan
variabel …………………………………………………………………………………………….. 4
1. Persiapan memilih alat ukur yang akan digunkan………………………….. 4
2. Prosedur penggunaan alat ukur ………………………….……………………… 4
3. Macam-macam alat ukur yang digunakan ….………………………………… 5
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan pengukuran …………………. 37
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melakukan pengukuran …………………… 37
BAB III MEMELIHARA ALAT UKUR …………………………………………..…………………….. 38
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan pemelihaaraan alat ukur.. 38
1. Pengetahuan tentang tujuan melakukan pemeliharaan alat ukur……. 39
2. Prosedur pemeliharaan alat ukur …………………………………………………. 39
3. Macam-macam cara memelihara alat ukur ………………………………….. 39
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menggunakan alat ukur ……………….. 45
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara alat ukur ………………………. 46
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………..…………………………………………….. 47
A. Dasar Perundang-undangan ……………………………………………………….. 47
B. Buku Referensi. ………………………………………………………………………… 47
C. Majalah/Buletin ……………………………………………………………………….… 47
D. Referensi Lainnya. …………………………………………………………………….. 47
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ………..…………………………………………………………………… 47
A. Daftar Peralatan / Mesin ……..…………………………………………………….. 47
B. Daftar Bahan. ……..…………………………………………………………………… 48
LAMPIRAN ………..………………………………………………………………………………………….. 49
DAFTAR NAMA PENYUSUN …………………………………………………………………………….. 50

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 2 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menggunakan dan
memelihara alat ukur secara benar.

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan
Informasi dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada
akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Menggunakan dan Memeliihara alat ukur vernier caliper/jangka sorong

2. Menggunakan dan Memelihara alat ukur micrometer luar

3. Menggunakan dan memeliharai alat ukur Dialgauge

4. Menggunakan dan memelihara alat ukur boorgauge/silinder gauge

5. Menggunakan dan memelihara alat ukur Multitester

6. Menggunakan dan memelihara alat ukur Hydrometer

7. Menggunakan dan memelihara alat ukur Fuleer gauge

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 3 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

BAB II
MENGUKUR DIMENSI DAN VARIABEL MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN
YANG SESUAI

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengukur Dimensi dan Variabel


menggunakan perlengkapan yang sesuai.
Dalam Penggunaan dan Pemeliharaan alat ukur perlu adanya beberapa pengetahuan
yang harus dimiliki, antara lain:
1. Pengetahuan tentang tujuan melakukan pengukuran :
a. Pengukuran dimensi dan variabel adalah mengukur suatu bidang atau benda
yang diukur yaitu panjang, pendek, lebar dan isinya, pengukuran sudah
banyak dikenal di masyarakat dan banyak sekali bahkan hampir semua
pekerjaan diawali dengan pengukuran, baik pengukuan lebar, panjang
bahkan berapa luas benda/area yang akan diukur.
b. Tujuan dari pengukuran itu sendiri adalah :
a) Mengetahui kebenaran ukuran sesuai dengan data-data spesifikasi atau
data yang ada, atau data terlebih dahulu.
b) Mebandingkan antara hasil pengukuran dengan data yang sudah ada, buku
referansi.
c) Mengganti benda atau komponen-komponen yang tidak sesuai dengan
standar yang digunakan.
c. Tujuan mempelajari alat ukur adalah :
a) Untuk mengetahui fungsi dari alat ukur itu sendiri.
b) Mampu menggunakan alat ukur tersebut dengan benar berdasarkan
SOP.
c) Mampu membaca, mencatat hasil pengukuran dan membandingkan
dengan data-data manual book
2. Prosedur Penggunaan alat ukur.
Penggunaan alat ukur harus dilakukan sesuai dengan prosedur yaitu SOP,
sebelum digunakan alat ukur harus di cek/diperiksa kelayakan alat ukur
tersebut, yaitu dengan cara :
a. Memilih alat ukur yang masih layak digunakan dan sesuai dengan

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 4 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

kebutuhan pengukuran.
b. Alat ukur sebelum digunakan di dikalibrasi/jero seting terlebih dahulu
sesuai prosedur penyetingan tiap-tiap alat ukur.
c. Siapkan media/material yang akan diukur dan bersihkan terlebih
dahulu debu-debu dan kotoran oli dari sehingga tidak mneeganggu
proses pengukuran.
3. Macam-macam alat ukur yang digunakan diantaranya adalah :

A). Alat ukur vernier caliper/jangka sorong dengan nilai ketelitian 0,05 mm .

Gambar 1.

Nama Bagian-Bagian Vernier Caliper


1. Out Side Jaws (Rahang bawah) 4. Step
2. In Side Jaws (Rahang Atas) 5. Skala Utama (Skala Tetap)
3. Depth Bar 6. Skala Vernier (Skala geser)

Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak
kecil dengan cara mencari perbedan antara dua tanda. Metode ini disebut
prinsip pengukuran vernier.
Sebagai contoh , Skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan
skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis skala
utama lebih besar 0,1 mm dari pada jarak garis skala vernier ialah : (1 mm –
0,9 mm = 0,1 mm).

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 5 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 2

B. Prosedur Menggunakan atau memlihara vernier Caliver


Gambar 3

Penjelasan :

a) Sebelum di ukur, besihkan benda yang akan diukur dan vernier kalipernya
juga dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri pelumas untuk
mencegah agar tidak mudah karatan.
b) Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas, dan
angka “ 0” pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris) seperti pada
gambar di bawah ini.
c) Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada
tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu sama
lainnya
d) Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat
mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan
menghasilkan pembacaan kurang akurat. Seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4

.
C. Cara mengukur diameter dalam

Gambar . 5
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 6 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

D. Cara membaca nilai hasil pengukuran skala 0,05 mm


Penjelasan :

Gambar di bawah ini menunjukkan nilai didepan koma diambil dari penunjukkan
angka nol skala vernier, yaitu 46 mm (A”) sedangkan angka dibelakang koma
diambil dari titik dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama
berteemu, yaitu (“4”) yang ditunjukkan oleh “B”, jadi hasil pembacaan dari
gambar di bawah ini ialah 46,4 mm atau 46,40 mm
Gambar . 6
A

E. Prinsip Pengukuran menggunakan vernier calier nilai ketelitian inci (inch.1/128)


Vernier Caliper/Jangka sorong ini mempunyai nilai ketelitian sebagai berikut :
a) ketelitian setiap strip/ruas pada skala vernier = 1/128 inch
b) Nilai ketelitian setiap strip/ruas pada skala utama = 1/16 inch

Contoh 1 : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai
berikut :

Gambar . 7

Hasil pembacaan didapat :


- Skala Utama = 1 1/16 inch

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 7 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

- Skala Vernier : 4 x 1/128 inch = 4/128 inch


Hasil pembacaan = 1 3/32 inch
Perhitungan di atas didapat dari uraian sebagai berikut :

(a) Skala Utama :


 Garis angka nol skala vernier, terletak pada angka 1 inch lewat satu skala
“lebih” Karena nilai setiap skala utama adalah 1/16 inch, maka nilai skala
utama adalah = 1 inch + 1/16 inch “lebih”
 Nilai “lebih” akan ditentukan oleh perhitungan pada skala vernier , sebagai
berikut .
(b) Skala Vernier :
 Skala vernier yang segaris dengan skala utama, adalah pada ruas ke 4
(angka 4), karena nilai setiap skala Vernier adalah 1/128 inch, maka nilai
skala vernier adalah = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch.
(c) Sehingga hasil pembacaan akan didapatkan sebagai berikut :
 Skala Utama = 1 inch + 1/16 inch = 1 1/16 inch = 34/32 inch
 Skala Vernier = 4 x 1/128 inch = 4/128 inch = 1/32 inch
Hasil Pembacaan : ……………….. = 34/32 + 1/32 = 35/32 inch
= 1 3/32 inch.
Contoh 1 : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai
berikut :

Gambar . 8

Pembacaan : - Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch= 1 6/16 inch = 176/128 inch
- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch = 7/128 inch = 7/128 inch

Hasil Pembacaan = 184/128 Inch = 1 56/128 inch


* Garis skala Vernier pada ruas yang ke 7 segaris dengan garis pada skala
utama.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 8 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

4. Mengukur dimensi dan variabel dengan menggunakan alat ukur


Micrometer.
A. Aut Side Micrometer (micrometer luar) dengan nilai ketelitian 0,01 mm.

Gambar 9

Penjelasan :
Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur diameter luar
dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper, dapa t mengukur sampai
ketelitian 0,01 mm
Batas ukur pada micrometer:
Micrometer hanya saja untuk setiap pengukuran, baik untuk pengukuran benda
kerja bagian dalam maupun bagian luar , digunakan micrometer yang berbeda-beda
ukurannya. Masing-masing micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25
mm, yaitu :

1. Micrometer 0 – 25 mm 4. Micrometer 75 - 100 mm


2. Micrometer 25 – 50 mm 5. Micrometer 100 - 125 mm
3. Micrometer 50 - 75 mm 6. Micrometer 125 - 150 mm

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 9 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Nama-nama bagian /komponen-komponennya.


1. Anvil 5. Outer sleve
2. Spindel 6. Timble (skala timbel )
3. Lock Lamp/pengunci 7. Racter Stoper/Ratchet
4. Iner sleeve

1) Prinsip Kerja Micrometer.


Prinsip kerja micrometer berputar satu kali , baut bergerak sebanyak satu ulir,
jika jarak ulir ialah 1 mm, baut bergerak 2 mm dan seterusnya. Inilah prinsip
pengukuran dengan micrometer. Pada benda sebenarnya , mur berarti inner
sleeve dan baut ialah spindle. Seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 10.

Penjelasan :
Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi
dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu
strip, dan bila spindle bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak
0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50).

2) Memeriksa dan Mengkalibrasi Micrometer sebelum digunakan


a) Memeriksa tanda “0”
Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu, Bersihkan
anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar ratchet stopper
sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan stopper sampai berbunyi
tanda clik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh penekanan yang cukup.
Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock clamp.

Catatan :
Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat , timble

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 10 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah.
Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah lurus
dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di bawah ini.

Posisi Yang Benar Posisi yang salah

b) Menyetel Titik “0”


 Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan lock
clamp. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer sleeve sampai
tabda “0” thimble lurus dengan garis. Setelah penyetelan selesai ,
periksalah kembali tanda “ 0 ”

Gambar 11.

Pengun
ci

Outer sleve

 Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan lock clamp,
kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda “0” timble
dengan garis outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper.
Setelah penyetelan selesai periksalah kembali titik “0” untuk meyakinkan

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 11 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan benar

Gambar 12.

c) Membaca Hasil Pengukuran Micrometer


Penjelasan :
Jarak strip di atas garis atau skala di atas garis pada outer sleeve adalah 1
mm, dan jarak strip di bawah garis atau skala di bawah garis adalah 0,05 mm
Gambar 13

Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur
ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh .1 .
dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :
Gambar 13

Pembacaan skala di atas garis ……………………= 5.00 mm


Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,00 mm
Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,20 mm
Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 5,20 mm

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 12 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Contoh .2
Gambar 14

Pembacaan skala di atas garis ……………………= 7.00 mm


Pembacaan skala di bawah garis ………………… = 0,50 mm
Pembacaan skala timble ……………………… (+) = 0,15 mm
Hasil Pembacaan akhir …………………………… = 7,65 mm

d) Peringatan Penting.

 Sebelum dipakai, periksalah titik “0” jika perlu lakukan kalibrasi.


 Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain bersih.
 Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda yang akan
diukur, dan putarlah ratchet stopper sampai menyentuh spindle spindle.
 Putarlah kembali stopper 2 sampai 3 kali agar penekanan lebih meyakinkan,
kemudian baca.
 Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil mungkin

5. DIAL GAUGE (Dial Tes Indikator) DTI


Penjelasan :
1) Fungsi Alat Ukur Dial Gauge untuk mengukur:
 Kerataan permukaan bidang datar.
 Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros.
 Kerataan permukaan dinding silinder.
 Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain

Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang
permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan
selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter).

Klasifikasi tingkat pengukuran ditunjukkan pada permukaan dial. Klasifikasi


menunjukkan skala terkcil, dan tingkat pengukuran menunjukkan pembacaan
maksimum. Skala dan outer ring dapat diputar ke “O” agar lurus dengan

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 13 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

penunjuk. Pada dial juga terdapat penghitung putaran (revolution counter).


Counter ini menunjukan beberapa kali penunjuk telah berputar.
Gambar 15

DIAL GAUGE

Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat
penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk
mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge
dan inside deal gauge.
Gambar . 16

Gauge beam lock

Batang Penyangga

Dasar Magnet

2) Bagian-bagian dial Gauge.


Gambar . 17

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 14 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

(1) Jarum Panjang/Jarum penunjuk


(2) Jarum pendek / Penghitung putaran
(3) Tanda batas toleransi
(4) Bidang sentuh dengan benda kerja

Penjelasan masing masing bagian:


(1) Jarum Panjang/Jarum Penunjuk
 Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan
oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut
tergantung dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya
nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka
nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut
adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm.

 Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya
posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada
posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita
kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.

(2) Jarum Pendek


 Jarum pendek akan bergerak satu ruas , apabila jarum panjang bergerak
dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran) ,hal ini
berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1
mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm).
 Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai
pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 15 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

(3) Batas Toleransi


 Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan
kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah
kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara
penggunaan dial gauge).

(4) Bidang sentuh denaan benda kerja


 Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan
permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang
sentuh tersebut.
 Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh
bergerak ke atas.
 Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri , apabila bidang sentuh
bergerak kea rah bawah.

Peringatan Penting

Posisi spindle dial gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.
Gambar 18

 Garis imajinasi dati mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
 Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
 Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan
ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda
tidak memegeng spindle.
 Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam.
Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 16 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar. 19

 Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakan spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran.
Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai oli
atau kotorannya keluar.

3) Metode Pengukuran serta Cara Membaca Hasil Ukuran


(1) Mengukukur kerataan sebuah bidang.

Untuk mengukur kerataan sebuah bidang, maka terlebih dahulu , jarum-


jarum pada dial gauge harus diset pada posisi angka yang diperkirakan
sesuai dengan kondisi tinggi rendah permukaan bidang yang akan
diukur, Misal sbb:
- Jarum pendek menunjuk angka dua

- Jarum panjang menunjuk angka nol

Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh kea
rah atas , sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum
panjang pada angka nol, Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi
yang dibutuhkan adalah :
- Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90
- Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10

Hal ini berarti toleransi kea rah kiri dan kanan dari angka 0 adalah
berjarak 0,1 mm.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 17 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Hasil pengukuran sebuah bidang dinyatakan rata apabila pergerakan


jarum panjang bergerak kea rah kiri dan kanan antara jarak toleransi
tersebut.
Gambar 20

(2) Mengukur kebulatan sebuah poros

Demikian pula pada pengukuran kebulatan sebuah poros, poros


pengukuran maupun cara membaca hasil ukuran yang sama, dengan
catata apabila jarum panjang lebih banyak bergerak kea rah kanan ini
berarti permukaan poros terlalu besar dari ukuran yang telah
ditentukan. Demikian juga apabila jarum bergerak lebih banyak ke arah
kiri , ini berarti permukaan poros terlalu kecil dan ukuran yang telah
ditentukan. Ukuran yang tepat adalah apabila jarum bergerak ke kiri dan
ke kanan diantara batas toleransi yang telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 21

Contoh: 1. Pengukuran kebulatan sebuah poros.


Gambarl 22

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 18 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Jarum panjang akan Jarum panjang akan bergerak


bergerak kea rah kanan kea rah kiri apabila permukaan
apabila permukaan benda benda kerja terlalu kecil dari
kerja terlalu besar dari ukuran yang telah ditentukan
ukuran yang telah ditentukan

Contoh:2. Pengukuran run out poros

a. Letakan V-Blok di atas plat datar, dan telatakan poros di atas block,
seperti pada gambar.
Gambar 23

b. Sentuhkan spindle dial gaugew pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial
gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros
sebelah kanan, seperti pada gambar.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 19 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 24

c. Putarlah poros perlahan-lahan dan temukan point pada permukaan


pembacaan paling kecil. Kemudian putarlah outer ring sampai penunjukan
pada “0”
d. Putarlah poros perlahan-lahan.Bacalah jumlah gerakan ponter.

6. CYLINDER GAUGE atau BOOR GAUGE


1) Penjelasan Cylinder Gauge
Cylinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge.
Cylinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder,
lubang kedudukan poros dan komponen lainnya secara teliti. Pada ujung
measuring point. Measuring point ini dapat bergerk bebas, dan jumlah
gerakaknya ditunjukan oleh dial gaugew. Jarak antara measuring point
dan replecment rod adalah sama dengan diameter benda yang diukur.
2) Bagian-Bagian Cylinder Gauge

Gambar 26

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 20 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 27

(1) Dial Gauge : Dial gauge digunakan untuk mengukur silinder


gauge, fungsinya sama dengan dial gauge yang
sudah diterangkan sebelumnya. Hanya ada
perbedaan bagian yang berhubungan dengan
tangkai gauge.

(2) Tangkai gauge : Bagian untuk memgang /mengikat Dial

(3) Replacment : Alat untuk menambah panjang bidang sentuh


pada silibnder , yang akan menyentuh bidang
rod/Anvil
ukur pada silinder.

(4) Replacment : Alat ini untuk menambah kepanjangan rod, alat


ini terdiri dari 4 buah dengan ketebalan ukuran
Washer
masing-masing, 3 mm, 2 mm, 1 mm, 0,5 mm.

3) Metode Pengukuran Cylinder Gauge


(a) Ukurlah garis tengan atau diameter silinder dengan vernier
caliper/jangka sorong. Catat hasilnya missal 53 mm (Skala kasar).
(b) Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil
pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil
pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka gunakanlah replecment
rod 50 mm dan replecment washer 3 mm.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 21 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

(c) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan
replecment rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial
gauge di set pada angka nol. Sperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 28

(d) Set Silinder gauge dengan posisi jarum pada nol.


Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil
pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge. Bila hasil
pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka gunakanlah replecment
rod 50 mm dan replecment washer 3 mm.

Gmbar 29

(e) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan
replecment rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial
gauge di set pada angka nol. Sperti pada gambar di bawah ini.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 22 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 30

(f) Masukan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder,


gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil angka pembacaan
yang terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,04 mm berarti diameter
silinder 0,04 mm lebih kecil dan 53,00 mm (set hasil micrometer).
Karena itu diameter cylinder adalah 52,96 mm ( 53,00 – 0,04 mm).

Gambar 31

(g) Lakukan pengukuran diameter cylinder pada tiga tempat , yaitu :


bagian atas, tengah, bawah. Pada saat mengukur setiap bagian.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 23 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Lakukan gerakan ke kiri dank e kanan dari cylinder gauge sambil


melihat maksimal pergerakan jarum panjang.
Gambar 32

Peringatan penting.
 Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau
tegak lurus measuring point. Spindle dimasukan ke dalam batangnya
kira-kira setengah dari langkahnya.
 Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan
measuring point.
 Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan
diameter benda yang akan diukur.

7. SIRKUIT TESTER (VOLT dan OHM METER, MULTI TESTER)

1) Uraian Multi Tester


Multi tester/Avo Meter adalah alat pengetes kelistrikan. Penggunaannya
sangat luas sekali, untuk mengukur tegangan arus DC dan AC, tahanan dan
untuk memeriksa hubungan kelistrikan dari suatu komponen. Ada beberapa
jensi sirkuit terste/multi tester. Multi tester digital dapat menunjukan hasil
pengukurannya langsung dengan angka-angka, sedangkan tester yang
manual/biasa ditunjukan oleh sebuah jarum

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 24 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 33

2) Nama Bagian-bagian Multi Tester


Gambar 34

3) Metode Pengukuran
(1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)
Sebelum menggunakan sirkuit tester/multi tester anda harus pastikan
dulu bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri
skala. Apabila tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration)
dengan sebuah obeng (-) sampai jarum penunjuk tersebut berada
tepat pada garis ujung sebelah kiri. Sekalai anda telah melakukan
peneytelan dan pengecekan skala nol (0) , anda tidak memerlukan
pengecekan yang terlalu sering.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 25 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 35

4) Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 volt. Hubungkan kabel
pengetesan (test lead) warna merah ke terminal positif dan kabel pengets
yang warna hitam ke terminal negative tester. Posisikan selektro pada salah
satu daerah DC V (VDC) dengan pilihan 2.5, 10, 25, 50, 500). Nomor-nomor
berikut ini berkaitan dengan daerah volt.

Range Voltage yang dapat diukur (V)

2.5 0 – 2.5
10 2.5 - 10
25 10 - 25
50 25 - 50
500 50 - 500

Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah, Kemudian hubungkan kabel pengetes yang
berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung satunya ke
terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam yang dari
terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negative dari
sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini adalah parallel dalam
pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada skala DC.
Contoh :
Daerah yang dipilih atau yang di setel pada 25 DC volt, Jarum akan terbaca
12 Vol DC.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 26 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 36

PENTING ! Caranya :
1) 50 : Nilainya (value) dibaca
 Pilihlah range (tingkat) dengan bila selector disetel pada
berhati-hati. Apabila yang akan 50, hasilnya kalikan
diukur melebihi atau lebih besar, dengan 10 bila selektro
kemunginan tester akan rusak ( saat distel pada 500.
menggunakan AC atau DC). 2). 25:Nilainya (value) dibaca
 Bacalah skala pada rang yang benar bila selektor disetel pada
25, hasilnya dibagi 10 bila
distel pada 2,5.
3).10:Nilainya dibaca sesuai
dengan bila selektro diset
pada 10

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 27 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

5) Mengukur Tegangan AC

Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 – 1000 volt. Hubungkan kabel-
kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi AC V
seperti pada tabel di bawah ini.

Range Voltage yang dapat diukur (V)


10 0 - 10
25 10 - 25
250 25 - 250
1000 250 - 1000

Kemudian , hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada baian
yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang ditunjukan oleh
jarum penunjuk.

Contoh :
Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektro diset pada 250 AC
Volt.
Gambar 37
Penting !
 Membaca skala pada range yang
benar

1). 25 : Nilainya dibaca selektro distel


pada 25, hasilnya dikalikan
dengan 10 apabila selektor
distel pada 250.
2). 10 : Nilainya dibaca apabila
selektor distel pada 10,
hasilnya dikalikan dengan 100
apabila selektor distel pada
1000.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 28 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

6) Mengukur Arus AC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A.
(1) Mengukur arus DC dari 0 -250 A.
Hubungkan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel
pengetes berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur
yang berwarna hitam ke terminal negatif) dan stel selektor ke 250 mA
A DC (DC A). Kemudian , putuskan arus listrik pada titik tertentu saat
anda mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke poositif sumber
arus, dan kabel hitam ke terminal negatif ke sumber arus negatif.
Dengan cara tester dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan
beban, dan baca skalanya DC A (A DC) ditunjukan oleh jarum
penunjuk. Lihat contoh gambar di bawah ini.

Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.

Gambar 38

(2) Mengukur arus DC dari 0 -20 A

Pengukuran arus listrik pada dadsarnya diukur dengan cara yang sama
seperti pengukuran arus DC dari 0 smpai 250 mA, kecuali untuk
perubahan berikut : Kabel tesled yang berwarna merah dihubungkan
ke terminal positif yang hanya digunakan untuk mengukur 20 A DC:
maka range selector diset pada DC A 20 A: pembacaan jaum penunjuk
pada skala 20 A DC.
Contoh :
Angka (nilai pengukurannya adalah 1 A. sebab range selektornya diset ke
20A.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 29 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 39

7) Mengukur Tahanan
(1) Kalibrasi
Sebelum mengukur tahanan , pertama harus memutar tombol kalibrasi
ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat sampai
pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan
setiap kali merubah range selektor. Seperti gambar di bawah:
Gambar 40

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 30 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

(2) Pengukuran
Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk
mengukur tahan. Posisi „K“ untuk `1000, dengan demikian 10 K
berarti 10.000 dan sebagainya.
Range Tingkat tahanan yang dapat diukur ( Ω )
X1 0 -1K
X 10 0 - 10 K
X 100 0 - 100 K
X1 K 0 - Tak terhingga

Setiap kali anda mengeset range (tingkat) , harus mengkalibrasi


jarum penunjuk (pointer). Lepaskan hbungan dengan beban yang
akan diukur, kemudian hubungkan kedua ujung kabel pengetesan
(test lead) pada beban. Ini berarti kedua terminar dapat dihubungkan
pada ujung beban.

8) Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hbungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hbungkan kabel pengetesan pada
komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke kiri.

Penting =
(1) Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
(internal collresistans).
(2) Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel teleds dari komponen yang
diperiksa. Dapat merusak multitester.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 31 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

8. PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR HYDROMETER


1). Hydrometer Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat jenis battery
Gambar 41 Bagian-bagian Hydrometer

 Bola lampu berlapis karet berfungsi untuk


Bola lampu menyedot air elektrolit, dengan cara diremas
berlapis karet
atau ditekan
 Tabung kaca untuk menampung air
Tabung Kaca elektrolit/air baterai
 Pelampung Kaca komponen yang menunjukan
kualitas keasaman air batererai dan pada kaca
Pelampung Kaca terdapat angka-angka untuk melihat hasil dari
pengukuran
 Tabung Pengambil Air Elektrolit yang
fungsinya untuk dimasukan ke dalam lubang
Tabung sel baterai
pengambil Air
Elektrolit

Gambar 42
Cara Penggunaan :

1) Membuka tutup pengisian air battery


dengan menggunkan tang atau obeng
(-) dan hati-hati
2) Masukkan ujung Tabung pengambil/
pengisap air elektrolit ke dalam lubang
sel battery
3) Tekan atau diremas-remas dan lepaskan
balon karet pengisap air battery pada
alat , sehingga air battery naik ke dalam
wadah alat ukur
4) Membaca hasil pengukuran berat jenis
(Bj) air battery pada pelampung kaca
dengan cara. Mata diluruskan dengan

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 32 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

permukaan air baterai.

Gambar 43
 Untuk membaca
hydrometer, mata harus
sejajar dengan permukaan
larutan /cairan di dalam
tabung kaca. Kaca apung
terdapat angka-angka
kalibrasi dan anda dapat
membaca secara akurat
besarnya spesific gravitty
dari elektrolit

Membaca hydrometer, mata harus sejajar dengan permukaan larutan /cairan di


dalam tabung kaca.
Gambar 44

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 33 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

9. PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PLASTIGATE


1) Uraian
Plastigate biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil clearen)
antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya seperti benang,
dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan dibungkus dalam
amplop.
Gambar 45

Plastigate mempunyai ukuran yang bermacam-macam.


Warna hijau mempunyai range : 0,025 - 0,076 mm
Earna biru mempunyai range : 0,102 - 0,229 mm
Warna merah mempunyai range : 0,051 - 0,152 mm

2) Metode Pengukuran
Cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan bantalan batang
torak.
(1) Bersihkan tangan anda, crankshaft pin dan bantalan.
(2) Ambilah plastigate dari dalam amplop sesuai dengan lembaran
bantalan.
(3) Lettakan plastigate dari dalam pembungkus pada charnkshaft pin
seperti pada gambar dibawah ini.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 34 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 46
Plastigate

(4) Pasanglah tutup bantalan (bearing cap) crankshaft pin dan keraskan
mur-murnya sesuai dengan momen spesifikasinya.Ingat jangan
memutar crankshaft.
Gambar 47

(5) Lepaskan tutup bantalan (bearing cap) dan ukurlah lebar plastigate
dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila
lebarnya tidak merata, ukurlah pada bagian yang paling lebar.

Gambar 47

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 35 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

10. PENGETAHUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR THICKNESS GAUGE


1). Uraian
Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan digunakan untuk
mengukur celah antara dua bagian. Thickneess gauge terdiri dari lembaran
baja titis yang memiliki presisi ampai 1/100 mm(0,01mm). Pada umumnya
ketebalannya antara 0,03 mm sampai 1,00 mm, nilai ketebalannya tercantum
pada setiap bilahnya (lembarannya).
Gambar 48

1) Peringatan penting .
 Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan diukur
sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan lain-lain akan
menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
 Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran, gabunglah dua
atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya sesedikit
mungkin.
 Sisispkan thisness gauge/feleer gauge pada celah komponen dengan berhati-
hati. Jangan membengkokan atau merusak gauge.

2). Metode Pengukuran.


Sisipkan gauge diantara komponen yang diukur. Bila gauge sudah masuk
dan keluar, pakailah gauge yang lebih tebal hingga anda merasakan adanya
hambatan atau gigitan saat ditarik keluar. Tebal feller gauge adalah sama
dengan celah diantara dua komponen.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 36 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pengukuran dimensi dan


variabel.
Dalam melakukan pengukuran dimensi dan variabel menggunakan peralatan yang
sesuai, perlu adanya beberapa ketrampilan yang harus dimiliki, antara lain :

a. Keterampilan dalam memilih alat ukur sebelum melaksanakan pengukuran.

b. Mengkalibrasi atau menzeroseting setiap akan menggunakan alat ukur

c. Memilih buku petunjuk metode pengukuran (manual book) sesuai dengan


jenis alat ukur yang digunakan.

d. Memilih material, pelumas, dan majun sesuai dengan jadwal pemeliharaan


alat ukur

e. Memilih metode atau cara pengukuran sesuai dengan SOP.

f. Melaksanakan pengukuran sesuai SOP.

g. Mencatat hasil pengukuran pada report sheet.

h. Melakukan seluruh pekerjaan sesuai dengan prosedur petunjuk kerja.

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam melakukan pengukuran dimensi dan


variabel.
Dalam penggunaan dan pemelihraan alat ukur, perlu adanya beberapa sikap kerja
yang harus diterapkan, antara lain:

a. Teliti dan hati-hati dalam melakukan tindakan pengukuran yang berkaitan


dengan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan prosedur K3.

b. Teliti dan hati-hati dalam menggunakan peralatan kerja pengukuran sesuai


dengan SOP.

c. Cermat dan benar dalam merekam/mencatat hasil pengukuran.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 37 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

BAB.II
MEMELIHARA ALAT UKUR

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam memelihara alat ukur


Dalam memelihara alat ukur, perlu adanya beberapa pengetahuan yang harus
dimiliki, antara lain:
1. Pengertian pemeliharaan alat ukur
Memelihara alat ukur adalah suatu tindakan atau melakukan kegiatan
pekerjaan yang dimaksudkan untuk menjaga agar benda kerja atau alat ukur
yang akan digunakan tetap terjaga dengan baik dalam kodisi layak pakai
(Presisi/akurat) sehingga pada saat di gunakan memenuhi standard.

a. Prosedur Menggunakan atau memlihara vernier Caliver


Gambar 3

Penjelasan :

a) Sebelum di ukur, besihkan benda yang akan diukur dan vernier


kalipernya juga dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri
pelumas untuk mencegah agar tidak mudah karatan.
b) Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas,
dan angka “ 0” pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris)
seperti pada gambar di bawah ini.
c) Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada
tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu
sama lainnya.
d) Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan
sedekat mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur,
maka akan menghasilkan pembacaan kurang akurat. Seperti gambar di
bawah ini.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 38 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Gambar 4

.
b. Memeriksa dan Mengkalibrasi Micrometer sebelum digunakan
a) Memeriksa tanda “0”
Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu,
Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar
ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan
stopper sampai berbunyi tanda clik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh
penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock
clamp.
Catatan :

Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat
, timble berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan
menjadi salah.
Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah
lurus dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di
bawah ini.

Posisi Yang Benar Posisi yang salah

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 39 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

b). Menyetel Titik “0”


 Jika kesalahannya 0,02 mm atau kurang. Kuncilah spindle dengan
lock clamp. Kemudian dengan memakai penyetel putarlah outer
sleeve sampai tabda “0” thimble lurus dengan garis. Setelah
penyetelan selesai , periksalah kembali tanda “ 0 ”

Gambar 11.

Pengun
ci

Outer sleve

 Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan lock


clamp, kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda
“0” timble dengan garis outer sleeve , dan kencangkan kembali
ratchet stopper. Setelah penyetelan selesai periksalah kembali
titik “0” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi
dengan benar

Gambar 12.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 40 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

c). Peringatan Penting.


 Sebelum dipakai, periksalah titik “0” jika perlu lakukan kalibrasi.
 Sebleum mengukur, besihkan benda yang akan diukur dengan kain
bersih.
 Jepitlah micrometer dengan frame, putarlah timble kea rah benda
yang akan diukur, dan putarlah ratchet stopper sampai
menyentuh spindel.
 Putarlah kembali stopper 2 sampai 3 kali agar penekanan lebih
meyakinkan, kemudian baca.
 Ulangi pengukuran beberapa kali agar kesalahannya sekecil
mungkin.

c. Memeriksa dan Mengkalibrasi DTI (Dial Tes Indicator) sebelum


digunakan.

Perisalah DTI sebelum anda menggunakan.


 Kondisi spindle tidak karatan
 Out ring dalam kondisi baik, bisa diputarkan pada posisi 0
 Dudukan spindle tidak rusak
 Magnet stand pada kondisi baik, sehingga bisa untuk mengunci pada saat
melakukan pengukuran.

Peringatan penting :

Cara memelihara dan menggunakan


Posisi spindle dial gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.
Gambar 18

 Garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial gauge harus tegak
lurus pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
 Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
 Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas
dan ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol
bila anda tidak memegeng spindle.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 41 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

 Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam.


Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.
 Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya.
Bila gerakan spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran.
Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai
oli atau kotorannya keluar.
 Simpanlah DTI pada tempat yang aman
 Pada saat menyimpan DTI sebaiknya Spindel dilepas dan simpanlah
pada dus tempat penyimpan.

d. Memerika dan memelihara alat ukur cylinder boor/boor gauge


 Metode Pengukuran Ccylinder Gauge
1) Ukurlah garis tengan atau diameter silinder dengan vernier
caliper/jangka sorong. Catat hasilnya missal 53 mm (Skala
kasar).
2) Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil
pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge.
Bila hasil pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka
gunakanlah replecment rod 50 mm dan replecment washer 3
mm.
3) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas,
tempatkan replecment rod dan measuring point ke dalam
micrometer dan dial gauge di set pada angka nol. Sperti pada
gambar di bawah ini.
4) Set Silinder gauge dengan posisi jarum pada nol.
Pilihlah replecment rod dan washer yang sesuai dengan hasil
pengukuran skala kasar, dan pasangkan pada silinder gauge.
Bila hasil pengukuran diameter adalah 53.00 mm, maka
gunakanlah replecment rod 50 mm dan replecment washer 3
mm.
5) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas,
tempatkan replecment rod dan measuring point ke dalam
micrometer dan dial gauge di set pada angka nol. Sperti pada
gambar di bawah ini.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 42 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

6) Masukan cylinder gauge pada posisi diagonal ke dalam


silinder, gerakan cylinder gauge sampai diperoleh hasil angka
pembacaan yang terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,04
mm berarti diameter silinder 0,04 mm lebih kecil dan 53,00
mm (set hasil micrometer). Karena itu diameter cylinder adalah
52,96 mm ( 53,00 – 0,04 mm).
7) Lakukan pengukuran diameter cylinder pada tiga tempat , yaitu
: bagian atas, tengah, bawah. Pada saat mengukur setiap
bagian. Lakukan gerakan ke kiri dank e kanan dari cylinder
gauge sambil melihat maksimal pergerakan jarum panjang.
Peringatan penting.
 Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi
sejajar atau tegak lurus measuring point. Spindle dimasukan
ke dalam batangnya kira-kira setengah dari langkahnya.
 Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda
menekan measuring point.
 Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai
dengan diameter benda yang akan diukur.

e. Memelihara dan memeriksa alat ukur Multitester

1) Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)


Sebelum menggunakan sirkuit tester/multi tester anda harus
pastikan dulu bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung
sebelah kiri skala. Apabila tidak , putarkan skrup penyetel jarum
(pointer calibration) dengan sebuah obeng (-) sampai jarum
penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung sebelah kiri.
Sekali anda telah melakukan peneytelan dan pengecekan skala nol
(0) , anda tidak memerlukan pengecekan yang terlalu sering.
2) Pilihlah range (tingkat) dengan berhati-hati. Apabila yang akan
diukur melebihi atau lebih besar, kemunginan tester akan rusak (
saat menggunakan AC atau DC).

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 43 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Pengetesan Hubungan
3) Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hubungkan kabel pengetesan
pada komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke
kiri.
4) Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
(internal collresistans).
5) Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel teleds dari komponen yang diperiksa.
Dapat merusak multitester.

f. Memelihara dan Memeriksa Hydrometer


1) Hydrometer Berfungsi untuk melakukan pengukuran berat jenis
battery.
2) Periksa tabung kaca, apabila pecah ata retak.
3) Periksa kondisi balon karet apabila sobak
4) Periksa kondisi Pelampung kaca
5) Bersihkan, cuci dengan air bersih hydrometer apabila telah digunakan
6) Besihkan atau dilap tabuk kaca dengan majun yang halus agar kaca
tabung tidak kusam.
7) Simpanlah atau masukan hydrometer pada dus tempatnya,
8) Simpanlah pada almari dan jangan dicampurkan dengan benda lain
yang keras.

g. Memelihara Plastigate
Plastigate biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil clearen)
antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya seperti benang,
dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan dibungkus dalam
amplop.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 44 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

Simpanlah Plastigate pada plastic dan masukan pada amplop kering dan
jangan sampai tekena air.

h. Memelihara Thickness Gaauge


Thickness gauge juga dikenal dengan nama feeler gauge dan digunakan
untuk mengukur celah antara dua bagian. Thickneess gauge terdiri dari
lembaran baja titis yang memiliki presisi ampai 1/100 mm(0,01mm).
Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai 1,00 mm, nilai
ketebalannya tercantum pada setiap bilahnya (lembarannya).
Peringatan penting .
 Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan
diukur sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan
lain-lain akan menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
 Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran,
gabunglah dua atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi
usahakan jumlahnya sesedikit mungkin.
 Sisispkan thisness gauge/feleer gauge pada celah komponen dengan
berhati-hati. Jangan membengkokan atau merusak gauge

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam melihara alat ukur


Dalam memelihara alat ukur, perlu adanya beberapa keterampilan yang harus dimiliki,
antara lain:

i. Keterampilan dalam melaksanakan pemeriksaan dan pemasangan


perlengkapan alat ukur.

j. Memilih buku petunjuk pemeliharaan (manual book) sesuai dengan jenis


alat ukur.

k. Memilih pelumas, sesuai dengan jadwal pemeliharaan.

l. Mengkalibrasi setiap alat ukur yag akan digunakan sesuai dengan SOP.

m. Mencatat hasil pemeliharaan pada report sheet.

n. Melakukan seluruh pekerjaan sesuai dengan prosedur petunjuk kerja.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 45 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam memelihara alat ukur


Dalam memelihara alat ukur , perlu adanya beberapa sikap kerja yang harus
diterapkan, antara lain:

d. Teliti dan hati-hati dalam melakukan tindakan keselamatan dan kesehatan


kerja sesuai dengan prosedur K3.

e. Teliti dan hati-hati dalam menggunakan peralatan kerja sesuai dengan


SOP.

f. Cermat dalam melaksanakan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja.

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 46 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2. Ketentuan di bidang industri
B. Buku Referensi
1. ITO Indonesia , Chassis & Drive Train Group, ITO Indonesia
2. Team Toyota Astra Motor, Pedoman Reparasi Chasis & Bodi, PT. TAM

C. Majalah atau Buletin


1. –

D. Referensi Lainnya
1. http://artikel-teknologi.com/makalah alat ukur /2/, 19 April 2015
2. http://samoeji.blogspot.com/2013/04/makalah-penggunaan-pemeliharaan-alat
ukur .html, 19 April 2015 pukul 09:00 WIBB.

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Printer Untuk di ruang teori
3. Obeng - Untuk di ruang praktek
4. Kunci set Untuk di ruang praktek
5. Jangka sorong/Vernier Caliper Untuk di ruang praktek
6. Micrometer luar Untuk di ruang praktek
7. Dial Gauge Untuk di ruang praktek
8. Silinder boor/Silinder Gauge Untuk di ruang praktek
9. Multi Tester Untuk di ruang praktek
10. Hydrometer Untuk di ruang praktek
11. Thickness gauge/Fuller Gauge Untuk di ruang praktek
12. Blok V Untuk di ruang praktek
13. Micrometer Stand Untuk di ruang praktek
14. Blok Cylinder

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 47 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku kerja, Setiap peserta
buku penilaian) dan Jobsheet
2. Kertas HVS A4 Setiap Uji Materi
3. Spidol whiteboard Kegiatan di ruang Teori
dan Praktek
4. Spidol marker Kegiatan di ruang Teori
dan Praktek
5. Kertas chart (flip chart) Kegiatan di ruang Teori
dan Praktek
6. Tinta printer Administrasi Pelatihan
7. ATK siswa Kegiatan di ruang Teori
dan Praktek
8. Cam Shaft Kegiatan Praktek
9. Blok Silinder Kegiatan Praktek
10. Batu Baterai Kegiatan Praktek
11. Baterai Accu Kegiatan Praktek
12. Kabel Busi Kegiatan Praktek
13. Poros batang Kegiatan Praktek
14. Ampelas halus Kegiatan Praktek
15. Oli Pelumas Kegiatan Praktek
16. Kain Majun Kegiatan Praktek

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 48 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

LAMPIRAN

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 49 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. Bambang Purwoprasetyo  Asesor LSP Instruktur dan


Tenaga Pelatiha (INTALA)
 Anggota Asosiasi Instruktur
Metodologi Pelatihaan (aimp)
 Anggota Persatuan Instruktur
Kompeten Indonesia (PIKI)
 Advisor for CBT System

2. Sariman.S.Pd  Instruktur Otomotif BBPLKDN


Bandung

Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 50 dari 50


Buku Informasi Versi: 2015

Anda mungkin juga menyukai