OTO.KR01.010.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menggunakan dan
memelihara alat ukur secara benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan
Informasi dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada
akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
BAB II
MENGUKUR DIMENSI DAN VARIABEL MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN
YANG SESUAI
kebutuhan pengukuran.
b. Alat ukur sebelum digunakan di dikalibrasi/jero seting terlebih dahulu
sesuai prosedur penyetingan tiap-tiap alat ukur.
c. Siapkan media/material yang akan diukur dan bersihkan terlebih
dahulu debu-debu dan kotoran oli dari sehingga tidak mneeganggu
proses pengukuran.
3. Macam-macam alat ukur yang digunakan diantaranya adalah :
A). Alat ukur vernier caliper/jangka sorong dengan nilai ketelitian 0,05 mm .
Gambar 1.
Skala utama (main scala) dan skala vernier digunakan untuk mengukur jarak
kecil dengan cara mencari perbedan antara dua tanda. Metode ini disebut
prinsip pengukuran vernier.
Sebagai contoh , Skala utama untuk setiap garis berjarak 1 mm, sedangkan
skala vernier jarak antara garis adalah 0,9 mm. Karena itu jarak garis skala
utama lebih besar 0,1 mm dari pada jarak garis skala vernier ialah : (1 mm –
0,9 mm = 0,1 mm).
Gambar 2
Penjelasan :
a) Sebelum di ukur, besihkan benda yang akan diukur dan vernier kalipernya
juga dibersihkan dari debu dan partikel-partikel serta di beri pelumas untuk
mencegah agar tidak mudah karatan.
b) Sebelum digunakan , periksalah bahwa skala vernier bergeser bebas, dan
angka “ 0” pada kedua skala bertemu dengan tepat (Segaris) seperti pada
gambar di bawah ini.
c) Tempatkan kembali vernier kaliper yang sudah selesai digunakan pada
tempatnya (sarungnya) usahakan penempatannya tidak ditumpuk satu sama
lainnya
d) Sewaktu mengukur, usahakan benda yang akan diukur dekatkan sedekat
mungkin ke skala utama, Pengukuran di ujung gigi pengukur, maka akan
menghasilkan pembacaan kurang akurat. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar 4
.
C. Cara mengukur diameter dalam
Gambar . 5
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 6 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01
Gambar di bawah ini menunjukkan nilai didepan koma diambil dari penunjukkan
angka nol skala vernier, yaitu 46 mm (A”) sedangkan angka dibelakang koma
diambil dari titik dimana kedua garis yaitu skala vernier dengan skala utama
berteemu, yaitu (“4”) yang ditunjukkan oleh “B”, jadi hasil pembacaan dari
gambar di bawah ini ialah 46,4 mm atau 46,40 mm
Gambar . 6
A
Contoh 1 : Pembacaan hasil ukuran dari gambar di bawah ini adalah sebagai
berikut :
Gambar . 7
Gambar . 8
Pembacaan : - Skala Utama : 1 inch + 6/16 inch= 1 6/16 inch = 176/128 inch
- Skala Vernier : 7 x 1/128 inch = 7/128 inch = 7/128 inch
Gambar 9
Penjelasan :
Micrometer adalah alat yang presisi, masing-masing untuk mengukur diameter luar
dan dalam, alat ini lebih teliti dari pada verrnier caliper, dapa t mengukur sampai
ketelitian 0,01 mm
Batas ukur pada micrometer:
Micrometer hanya saja untuk setiap pengukuran, baik untuk pengukuran benda
kerja bagian dalam maupun bagian luar , digunakan micrometer yang berbeda-beda
ukurannya. Masing-masing micrometer mempunyai batas pengukuran sampai 25
mm, yaitu :
Penjelasan :
Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm. sedangkan dikelilingi timble skala dibagi
dalam 50 strip. Jika timble berputar satu kali, spindle bergerak sebanyak satu
strip, dan bila spindle bergeser satu strip dari timble maka berarti bergerak
0,01 mm ( 0,5 mm X 1/50).
Catatan :
Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat , timble
berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan menjadi salah.
Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah lurus
dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 11.
Pengun
ci
Outer sleve
Jika kesalahannya melebihi 0,02 mm, Kuncilah spindle dengan lock clamp,
kendorkan stopper sampai thimble bebas, luruskan tanda “0” timble
dengan garis outer sleeve , dan kencangkan kembali ratchet stopper.
Setelah penyetelan selesai periksalah kembali titik “0” untuk meyakinkan
Gambar 12.
Sedangkan nilai satu stri pada skala timble adalah 0,01 mm. nilai hasil ukur
ialah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.
Contoh .1 .
dari hasil pembacaan gambar di bawah ini :
Gambar 13
Contoh .2
Gambar 14
d) Peringatan Penting.
Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Ketika spindle bergerak sepanjang
permukaan yang diukur, gerakan ini diperbesar oleh mekanisme pembesar dan
selanjutnya ditunjukkan oleh penunjuk (ponter).
DIAL GAUGE
Tidak seperti halnya alat ukur lain, dial gauge selalu digunakan bersama alat
penopang (supporting tool). Umumnya magnetic stand digunakan untuk
mengukur automotive parts. Dial gauge juga dibuat dalam bentuk kaliper gauge
dan inside deal gauge.
Gambar . 16
Batang Penyangga
Dasar Magnet
Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya
posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada
posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita
kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja.
Peringatan Penting
Posisi spindle dial gauge tegak lurus pada permukaan yang diperiksa.
Gambar 18
Garis imajinasi dati mata anda ke ponter dial gauge harus tegak lurus
pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas dan
ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol bila anda
tidak memegeng spindle.
Di dalam dial gauge terdapat mekanisme presisi seperti jam.
Usahakan agar jangan sampai terjatuh atau terkena benturan.
Gambar. 19
Jangan berikan oli atau gemuk diantara spindle dan tangkainya. Bila
gerakan spindle menjadi tadak lancar karena oli atau kotoran.
Celupkan ke dalam bensin sambil menggerakan naik turun sampai oli
atau kotorannya keluar.
Hal di atas dapat dilakukan dengan cara mendorong bidang sentuh kea
rah atas , sampai posisi jarum pendek pada angka dua, dan jarum
panjang pada angka nol, Selanjurnya posisi letak dari batas toleransi
yang dibutuhkan adalah :
- Batas toleransi sebelah kiri pada posisi angka 90
- Batas toleransi sebelah kanan pada posisi angka 10
Hal ini berarti toleransi kea rah kiri dan kanan dari angka 0 adalah
berjarak 0,1 mm.
a. Letakan V-Blok di atas plat datar, dan telatakan poros di atas block,
seperti pada gambar.
Gambar 23
b. Sentuhkan spindle dial gaugew pada permukaan poros. Aturlah tinggi dial
gauge lock sedemikian rupa sehingga menyentuh permukaan poros
sebelah kanan, seperti pada gambar.
Gambar 24
Gambar 26
Gambar 27
(c) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan
replecment rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial
gauge di set pada angka nol. Sperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 28
Gmbar 29
(e) Micrometer diset pada 53,00 mm, seperti hasil ukur di atas, tempatkan
replecment rod dan measuring point ke dalam micrometer dan dial
gauge di set pada angka nol. Sperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 30
Gambar 31
Peringatan penting.
Dial gauge harus dipasang pada tangkainya dalam posisi sejajar atau
tegak lurus measuring point. Spindle dimasukan ke dalam batangnya
kira-kira setengah dari langkahnya.
Periksalah bahwa pointer dari dial gauge bergerak bila anda menekan
measuring point.
Pilihlah replecment rod dan washer yang ukurannya sesuai dengan
diameter benda yang akan diukur.
Gambar 33
3) Metode Pengukuran
(1). Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)
Sebelum menggunakan sirkuit tester/multi tester anda harus pastikan
dulu bahwa jarum penunjuk ada di bagian garis ujung sebelah kiri
skala. Apabila tidak , putarkan skrup penyetel jarum (pointer calibration)
dengan sebuah obeng (-) sampai jarum penunjuk tersebut berada
tepat pada garis ujung sebelah kiri. Sekalai anda telah melakukan
peneytelan dan pengecekan skala nol (0) , anda tidak memerlukan
pengecekan yang terlalu sering.
Gambar 35
4) Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran tegangan adalah dari 0-500 volt. Hubungkan kabel
pengetesan (test lead) warna merah ke terminal positif dan kabel pengets
yang warna hitam ke terminal negative tester. Posisikan selektro pada salah
satu daerah DC V (VDC) dengan pilihan 2.5, 10, 25, 50, 500). Nomor-nomor
berikut ini berkaitan dengan daerah volt.
2.5 0 – 2.5
10 2.5 - 10
25 10 - 25
50 25 - 50
500 50 - 500
Setelah penyetelan pada salah satu nomor, anda harus dapat membaca hasil
pengukuran dengan mudah, Kemudian hubungkan kabel pengetes yang
berwarna merah ke terminal positif dari sumber arus dan ujung satunya ke
terminal positif dari multi tester dan kabel pengetes warna hitam yang dari
terminal negatif dari multi tester dihubungkan ke terminal negative dari
sumber arus dengan kata lain hubungan alat ini adalah parallel dalam
pemeriksaan ini. Selanjutnya bacalah tegangan pada skala DC.
Contoh :
Daerah yang dipilih atau yang di setel pada 25 DC volt, Jarum akan terbaca
12 Vol DC.
Gambar 36
PENTING ! Caranya :
1) 50 : Nilainya (value) dibaca
Pilihlah range (tingkat) dengan bila selector disetel pada
berhati-hati. Apabila yang akan 50, hasilnya kalikan
diukur melebihi atau lebih besar, dengan 10 bila selektro
kemunginan tester akan rusak ( saat distel pada 500.
menggunakan AC atau DC). 2). 25:Nilainya (value) dibaca
Bacalah skala pada rang yang benar bila selektor disetel pada
25, hasilnya dibagi 10 bila
distel pada 2,5.
3).10:Nilainya dibaca sesuai
dengan bila selektro diset
pada 10
5) Mengukur Tegangan AC
Daerah tegangan yanga dapat diukur dari 0 – 1000 volt. Hubungkan kabel-
kabel pengukur tester dan setel selektor pada salah satu posisi AC V
seperti pada tabel di bawah ini.
Kemudian , hubungkan kabel pengukur (test lead) secara paralel pada baian
yang akan diperiksa dan bacalah skala V AC (AC V) yang ditunjukan oleh
jarum penunjuk.
Contoh :
Pembacaan nya adalah 100 Volt AC, sebab range selektro diset pada 250 AC
Volt.
Gambar 37
Penting !
Membaca skala pada range yang
benar
6) Mengukur Arus AC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0-20 A.
(1) Mengukur arus DC dari 0 -250 A.
Hubungkan kabel pengetes (test lead) pada terminal tester (kabel
pengetes berwarna merah dihubungkan ke positif dan kabel pengukur
yang berwarna hitam ke terminal negatif) dan stel selektor ke 250 mA
A DC (DC A). Kemudian , putuskan arus listrik pada titik tertentu saat
anda mengukur arus listrik.
Hubungkan kabel pengukur yang warna merah ke poositif sumber
arus, dan kabel hitam ke terminal negatif ke sumber arus negatif.
Dengan cara tester dihubungkan secara seri ke sumber arus. Dan
beban, dan baca skalanya DC A (A DC) ditunjukan oleh jarum
penunjuk. Lihat contoh gambar di bawah ini.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selektor diset pada 250 mA.
Gambar 38
Pengukuran arus listrik pada dadsarnya diukur dengan cara yang sama
seperti pengukuran arus DC dari 0 smpai 250 mA, kecuali untuk
perubahan berikut : Kabel tesled yang berwarna merah dihubungkan
ke terminal positif yang hanya digunakan untuk mengukur 20 A DC:
maka range selector diset pada DC A 20 A: pembacaan jaum penunjuk
pada skala 20 A DC.
Contoh :
Angka (nilai pengukurannya adalah 1 A. sebab range selektornya diset ke
20A.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 29 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01
Gambar 39
7) Mengukur Tahanan
(1) Kalibrasi
Sebelum mengukur tahanan , pertama harus memutar tombol kalibrasi
ohm, dengan ujung alat pengukur dibuat berhubungan singkat sampai
pembacaan jarum penunjuk 0 pada skala ohm. Kalibrasi ini diperlukan
setiap kali merubah range selektor. Seperti gambar di bawah:
Gambar 40
(2) Pengukuran
Stel selektor pada salah satu posisi ohm, Ada beberapa skala untuk
mengukur tahan. Posisi „K“ untuk `1000, dengan demikian 10 K
berarti 10.000 dan sebagainya.
Range Tingkat tahanan yang dapat diukur ( Ω )
X1 0 -1K
X 10 0 - 10 K
X 100 0 - 100 K
X1 K 0 - Tak terhingga
8) Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hbungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hbungkan kabel pengetesan pada
komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke kiri.
Penting =
(1) Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
(internal collresistans).
(2) Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel teleds dari komponen yang
diperiksa. Dapat merusak multitester.
Gambar 42
Cara Penggunaan :
Gambar 43
Untuk membaca
hydrometer, mata harus
sejajar dengan permukaan
larutan /cairan di dalam
tabung kaca. Kaca apung
terdapat angka-angka
kalibrasi dan anda dapat
membaca secara akurat
besarnya spesific gravitty
dari elektrolit
2) Metode Pengukuran
Cara memeriksa celah oli antara crankshaft pin dan bantalan batang
torak.
(1) Bersihkan tangan anda, crankshaft pin dan bantalan.
(2) Ambilah plastigate dari dalam amplop sesuai dengan lembaran
bantalan.
(3) Lettakan plastigate dari dalam pembungkus pada charnkshaft pin
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 46
Plastigate
(4) Pasanglah tutup bantalan (bearing cap) crankshaft pin dan keraskan
mur-murnya sesuai dengan momen spesifikasinya.Ingat jangan
memutar crankshaft.
Gambar 47
(5) Lepaskan tutup bantalan (bearing cap) dan ukurlah lebar plastigate
dengan menggunakan skala yang terdapat pada amplopnya. Bila
lebarnya tidak merata, ukurlah pada bagian yang paling lebar.
Gambar 47
1) Peringatan penting .
Bersihkan tangan anda, feller gauge dan komponen yang akan diukur
sebelum melakukan pengukuran, adanya kotoran , oli dan lain-lain akan
menyebabkan hasil pengukuran yang salah.
Bila satu bilah feeler masih belum cukup untuk pengukuran, gabunglah dua
atau beberapa bilah sesuai kebutuhan. Tetapi usahakan jumlahnya sesedikit
mungkin.
Sisispkan thisness gauge/feleer gauge pada celah komponen dengan berhati-
hati. Jangan membengkokan atau merusak gauge.
BAB.II
MEMELIHARA ALAT UKUR
Penjelasan :
Gambar 4
.
b. Memeriksa dan Mengkalibrasi Micrometer sebelum digunakan
a) Memeriksa tanda “0”
Sebelum dipakai , micrometer harus dikalibrasi terlebih dahulu,
Bersihkan anvil dan spindle dengan kain bersih. Kemudian putar
ratchet stopper sampai anvil dan spindle bersentuhan. Putarkan
stopper sampai berbunyi tanda clik-klik 2 atau 3 kali sampai diperoleh
penekanan yang cukup. Kuncilah spindle pada posisi ini dengan lock
clamp.
Catatan :
Perlu diingat. Putar lah rachet stopper perlahan-lahan, jika terlalu cepat
, timble berputar lebih karena inertia dari timble, sehingga pembacaan
menjadi salah.
Micrometer telah dikalibrasi dengan benar jika titik “0” thimble telah
lurus dengan garis pada outher sleeve. Sewperti pada gambar di
bawah ini.
Gambar 11.
Pengun
ci
Outer sleve
Gambar 12.
Peringatan penting :
Garis imajinasi dari mata anda ke pointer dial gauge harus tegak
lurus pada permukaan dial ketika anda membaca pengukuran.
Dial gauge harus dipasang dengan teliti pada supporting toolsnya.
Putarlah outer ring setel pada titik nol. Gerakan spindle ke atas
dan ke bawah. Periksalah bahwa penunjuk selalu kembali ke nol
bila anda tidak memegeng spindle.
Judul Modul Menggunakan dan Memelihara Alat Ukur Halaman: 41 dari 50
Buku Informasi Versi: 2015
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan OTO.KR01.010.01
Pengetesan Hubungan
3) Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, setelah range selector pada
x 1 dan kalibrasi skalanya kemudian hubungkan kabel pengetesan
pada komponen. Hubungannya normal bila jarumnya menunjuk ke
kiri.
4) Pengukuran tahanan dan pengecekan hubungan dapat dilakukan
hanya setelah seluruh hubungan komponen dilepaskan dari arus
kelistrikan. Bila tidak kemungkinan tegangan akan mengalir ke
tester dan dapat membakar tahanan koil yang ada didalam
(internal collresistans).
5) Jangan memindahkan saklar selektor keposisi lain tanpa terlebih
dahulu melepaskan kabel-kabel teleds dari komponen yang diperiksa.
Dapat merusak multitester.
g. Memelihara Plastigate
Plastigate biasanya digunakan untuk mengukur celah minyak (oil clearen)
antara journal poros engkol, pin dan bantalan, Bentuknya seperti benang,
dibuat dari plastic yang ketebalannya merata, dan dibungkus dalam
amplop.
Simpanlah Plastigate pada plastic dan masukan pada amplop kering dan
jangan sampai tekena air.
l. Mengkalibrasi setiap alat ukur yag akan digunakan sesuai dengan SOP.
DAFTAR PUSTAKA
A. Dasar Perundang-undangan
1. Undang-undang tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
2. Ketentuan di bidang industri
B. Buku Referensi
1. ITO Indonesia , Chassis & Drive Train Group, ITO Indonesia
2. Team Toyota Astra Motor, Pedoman Reparasi Chasis & Bodi, PT. TAM
D. Referensi Lainnya
1. http://artikel-teknologi.com/makalah alat ukur /2/, 19 April 2015
2. http://samoeji.blogspot.com/2013/04/makalah-penggunaan-pemeliharaan-alat
ukur .html, 19 April 2015 pukul 09:00 WIBB.
A. Daftar Peralatan/Mesin
B. Daftar Bahan
LAMPIRAN