KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga modul penggunaan alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar ini, dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Harapan saya modul ini dapat berguna untuk menunjukkan
partisipasi saya dalam menyelesaikan tugas pembuatan modul sebagai salah satu penunjang
PPG dalam jabatan tahun 2022.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada instruktur / dosen dan guru pamong
PPG Dalam Jabatan tahun 2022 di UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
Yogyakarta serta teman - teman yang telah membantu dalam penyelesaian modul pembelajaran
ini.
Semoga modul ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada dalam mewarnai
kelengkapan modul di dunia pendidikan sehingga dapat sebagai bekal pengalaman nyata. Dan
tentunya modul ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada instruktur / dosen dan
guru pamong PPG Dalam Jabatan tahun 2022 di UNIVERSITAS SARJANAWIYATA
TAMANSISWA Yogyakarta kami mohon kritik yang membangun demi terwujudnya modul
yang lebih baik .
Penulis
Teknik Mesin | 2
DESKRIPSI
PENGGUNAAN ALAT UKUR PEMBANDING
DAN ATAU ALAT UKUR DASAR
Dalam Pengukuran pada umumnya dibutuhkan instrumen sebagai suatu cara fisis untuk
menentukan suatu besaran atau variabel. Instrumen tersebut membantu kita untuk menentukan
nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui. Dengan demikian maka instrumen dapat
didefenisikan sebagai sebuah alat yang digunakan untuk menetukan besaran atau variabel.
Dalam pengukuran digunakan beberapa istilah yang didefenisikan sebagai berikut :
1. Instrumen ; merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menetukan nilai atau besaran
suatu kuantitas atau variabel.
2. Ketelitian (accurate) ; merupakan harga terdekat dimana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga sebenarnya dari variabel yang diukur.
3. Ketepatan (precission) ; merupakan suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa. Dengan demikian suatu harga tertentu bagi sebuah variabel,
ketepatan merupakan suatu ukuran tingkatan yang menunjukkan perbedaan hasil
pengukuran pada pengukuran-pengukuran yang dilakukan secara berurutan.
4. Sensitifitas (sensitivity) ; merupakan perbandingan antara sinyal keluaran atau respon
instrumen terhadap perubahan masukan atau variabel yang diukur.
5. Resolusi (resolution) ; perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana instrumen
akan memberikan respon (tanggapan).
6. Kesalahan (error) ; merupakan penyimpangan variabel yang diukur dari harga (nilai )
sebenarnya.
7. Koreksi (corecy) ; perbedaan antara nilai kuantitas sebenarnya dengan kwantitas yang
terukur
Ketelitian menyatakan tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil pengukuran terhadap
harga yang sebenarnya. Sedangkan ketepatan menyatakan tingkat kesamaan didalam kelompok
pengukuran atau sejumlah instrumen.
Teknik Mesin | 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….......1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2
A. TUJUAN ....................................................................................................................... 24
C. RANGKUMAN ............................................................................................................ 28
F. PENSKORAN ............................................................................................................... 30
GLOSARIUM .......................................................................................................................... 34
Teknik Mesin | 4
TUJUAN PEMBUATAN MODUL
Adapun tujuan dari pembuatan modul ini yaitu untuk mengetahui siswa dalam menggunakan
dan mengetahui alat ukur pembanding dan atau alat ukur dasar lebih mudah paham dalam hal
pengaplikasian alat – alat ukur, serta mampu menyesuaikan penggunaan alat ukur sesuai
fungsinya dengan baik dan benar.
Teknik Mesin | 5
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.Memahami konsep penggunaan alat 3.2.1. Memahami konsep penggunaan
ukur pembanding dan atau alat ukur alat ukur pembanding dan at au alat
ukur dasar
dasar 3.2.2. Memahami berbagai macam alat
ukur dan kegunaannya
4.2. Melakukan pengukuran dengan alat 4.2.1. Siswa mampu menyesuaikan
ukur pembanding dan atau alat ukur pengukuran dengan alat ukur
dasar
pembanding dan atau alat ukur
dasar
4.2.2. Siswa mampu melakukan
pengukuran dengan alat ukur
pembanding dan atau alat ukur
dasar
B. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi konsep penggunaan alat ukur pembanding dan
atau alat ukur dasar serta mendefinisikan mengenai alat ukur pembanding.
2. Peserta didik mampu melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau
alat ukur dasar dengan rasa percaya diri
3. Peserta didik mampu menyesuaikan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan
atau alat ukur dasar dengan rasa percaya diri
C. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
1. Jujur,
2. Disiplin,
3. Santun,
4. Bertanggung jawab,
5. Peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
D. Materi Pembelajaran
1. Penggunaan Alat Ukur
Pengukuran adalah membandingkan panjang atau sudut dengan skala bergaris suatu
alat ukur. Pengukuran adalah salah satu kegiatan kerja dalam pengujian. Besaran
Teknik Mesin | 6
yang harus diukur (besaran ukur, misalnya panjang, sudut) dibandingkan dengan
besaran dasar yang sepadan secara fisik misalnya meter dan derajat. Pengukuran
dilakukan dengan alat ukur yang cocok. Pada alat ukur ini dapat dibaca nilai
ukurnya. Ukuran ini berupa bilangan dan satuannya. Hasil pengukuran ini adalah
ukuran yang sebernarnya.
• Panjang
• Lebar
• Tebal dan
• Diameter luar
Teknik Mesin | 7
Gambar 1. Bagian-bagian jangka sorong
Nama Bagian
No. Jangka Kegunaanny
Sorong a
1. Tanduk tetap dan geser Mengukur diameter dalam
2. Rahang geser dan tetap Mengukur diameter luar dan tebal suatu
benda
3. Baut pengikat Mengunci rahang geser
4. Batang geser Untuk mengeser arah kiri dan kanan
5. Skala nonius Mengukur hingga 0 ,05 mm
6. Batang kedalaman Mengukur kedalaman suatu lubang
7. Mistar Membaca ukuran
b. Mikrometer
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi, digunakan
pada pengerjaan-pengerjaan yang mempunyai ketepatan dan keakuratan yang
tinggi. Melihat dari konstruksinya, mikrometer berfungsi untuk megukur
dimensi luar dari suatu benda kerja seperti tebal, diameter dan panjang benda
kerja.
Batasan atau kapasitas dari pengukuran pada mikrometer ini tergantung
kepada seberapa besar atau seberapa panjang poros geser yang dimiliki oleh
mikrometer tersebut. Biasanya kapasitas pengukuran alat ini dapat mengukur
dengan teliti dalam satuan metris sampai 1/1000 mm dan dalam satuan inch
Teknik Mesin | 8
dapat mengukur dengan tetiti sampai 1/2560”.
1. Landasan (anvil)
2. Poros geser (spindel)
3. Pengunci (lock nut)
4. Tabung (sleeve)
5. Tabung Putar
(thimble)
6. Racet (rachet)
7. Rangka (frame)
Dilihat dari fungsi atau kegunaannya mikrometer terdiri dari beberapa macam
antara lain:
Pengukur Tinggi (High Gauge) adalah suatu alat digunakan untuk mengukur
ketinggian atau memeriksa ukuran tinggi benda kerja dan sekaligus dapat difungsikan
sebagai penanda atau pelukis pada bagian benda yang diukur ataugaris gambar. Alat ini
merupakan alat khusus hanya digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda
yang kemampuannya lebih teliti dan akuratjika dibandingkan dengan pengukur tinggi
dengan menggunakan mistar, meter gulung. Hanya saja alat ini mempunyai
kemampuan ukur terbatas.
Teknik Mesin | 9
Gambar 3 High Gauge (Analog dan Digital) Serta Bagian-bagian
Utama
Dial Indikator adalah salah satu alat ukur yang dapat mengukur kerataan bendakerja yang
ketelitiannya 0,01 mm.
Bagian-bagian dial indikator:
1. Rumah indikator berbentuk silindir yang tebal
2. Spindel
3. Jarum penunjuk seperangkat roda gigi
4. Cincin luar pelat dudukan baja
5. Ujung keras yang dapat dilepas
Teknik Mesin | 10
• Fungsi dial indikator:
High gauge dipergunakan sebagai alat ukur untuk pengukur tinggi, dan juga gapat
dipergunakan sebagai alat untuk melukis/ menggores pada benda kerja sehingga
siap untuk dilakukan pekerjaan berikutnya (misalnya penandaan untuk pengeboran,
penandaan untuk pemotongan dengan gergaji, dsb)
Batang pengukur tinggi dilengkapi dengan pembagian ukuran terkecil sampal 1 mm
dan 1/20”. Begitu pula sorong pembagi mempunyai pembagian terkecil sampai 0,01
mm dan 0.001”. Sorong pembagi dapat disetel naik-turun menurut ukuran tinggi
yang diperlukan.
Cara pembacaan dilakukan pada prinsipnya sama dengan menggunakan mistar
sorang, yaitu dengan melihat skala utama, kemudian melihat skala nonius,
Cara Melakukan Pembuatan garis sejajar pada benda kerja:
Pembuatan garis sejajar dipergunakan untuk pembatas pada saat akan dilakukan
pekerjaan lanjutan di kerja bangku. High gauge dipergunakan sebagai alat bantu
tracing. Adapun cara pelukisannya adalah sebagai berikut:
Teknik Mesin | 12
a) Bersihkan terlebih dahulu meja perata menggunakan kain/gombal bila perlu
ditambahkan pelumas
c) Kendorkan dulu baut pengikat, kemudian atur skala utama pada Heigh
gauge, goreskanlah ujung pernggores Height Gauge ke benda kerja
1) Saat akan digunakan dial indikator tidak dapat digunakan sendiri, tapi
memerlukan kelengkapan seperti di atas yang harus diatur sedemikian rupa pada
saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang
akan diukur.
2) Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiridari
100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai
0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuhmaka menunjukkan
pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan
Teknik Mesin | 13
penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar.
Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan
jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah
3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari :
3) Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan
penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran
penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah
keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial
(ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan
metode pengukuran yang digunakan.
3. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai
dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
Teknik Mesin | 14
Gambar 6 Cara Menggunakan Mistar Sorong
Keterangan :
Sumber : teguhngenolzseo.blogspot.com
Teknik Mesin | 15
Kemudian benda yang akan diukur dipegang dengan menggunakan tangankiri. Pada
saat memutar selubung, pengukur kunci harus dalam keadaan terbuka. Ibu jari dan
telunjuk tangan kanan memutar selubung pengukur dengan cara memutar gigi
geser. Pemutaran harus dihentikan ketika terdengar suara "klik". Hal ini
dimaksudkan untuk menjaga mikrometer sekrup agar tidak rusak.
3. Kendorkan dulu baut pengikat kemudian Atur skala utama pada height gauge
Teknik Mesin | 18
5. Memelihara Peralatan Ukur
➢ Pemeliharaan alat ukur mekanik presisi secara umum adalah:
a) Suhu ruangan penyimpanan alat ukur mekanik presisi adalah 200C, supaya
tidak terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu.
b) Kondisi ruangan penyimpanan alat ukur mekanik presisi tidak terlalu lembab
supaya tidak kerkorosi (kelembaban udara 50:60%)
c) Setelah alat ukur dipakai dibersihkan dan dimasukkan kembali ke kotak
penyimpanannya.
d) Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai.
f) Dipakai sesuai dengan fungsinya dan hindarkan dari pemakaian secara gegabah
dan serampangan
g) Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah
ditentukan masing-masing.
➢ Secara khusus, pemeliharaan peratan ukur dilakukan sebagai berikut:
Teknik Mesin | 19
2. Cara Perawatan:
a. Sebelum dan sesudah pemakaian alat ukur harus selalu dibersihkan. Bilas
selesai pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula.
b. Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang.
Teknik Mesin | 20
RANGKUMAN
Pengukuran adalah membandingkan panjang atau sudut dengan skala bergaris suatu alat ukur.
Pengukuran adalah salah satu kegiatan kerja dalam pengujian.
• Pada skala utama, Lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skalanonius.
• Pada skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garisdi skala
utama
• Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang
geser bekerja dengan baik.
• Langkah/cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan
permukaan benda dan permukaan rahang.
• Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuaidengan
pengukuran yang ingin diambil.
• Baca nilai pada skala utama dan nonius
Teknik Mesin | 21
d. Menyetel Alat Ukur Mekanik Presisi
• Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang utama jangka
sorong
• Kencangkan kembali baut pada plat skala nonius.
1. Suhu ruangan penyimpanan alat ukur mekanik presisi adalah 200C,supaya tidak
terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu.
2. Kondisi ruangan penyimpanan alat ukur mekanik presisi tidak terlalulembab
supaya tidak kerkorosi (kelembaban udara 50:60%)
3. Setelah alat ukur dipakai dibersihkan dan dimasukkan kembali ke kotak
penyimpanannya.
4. Diberi vaselin setelah alat ukur dipakai.
5. Dijauhkan dari geratan, goncangan atau benturan.
6. Dipakai sesuai dengan fungsinya dan hindarkan dari pemakaian secara gegabah dan
serampangan
7. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telahditentukan
masing-masing.
22
E. PETA KONSEP
23
KEGIATAN BELAJAR 1
A. TUJUAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi konsep penggunaan alat ukur pembanding dan
atau alat ukur dasar Mendefinisikan mengenai alat ukur pembanding.
2. Peserta didik mampu melakukan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau
alat ukur dasar dengan rasa percaya diri
3. Peserta didik mampu menyesuaikan pengukuran dengan alat ukur pembanding dan atau
alat ukur dasar dengan rasa percaya diri
Pengukuran memegang peranan yang sangat penting di dunia teknik. Untuk Melihat
berbagai ukuran dimensi benda kerja kita dapat menggunakan beberapa jenis alat ukur.
1. Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya :
a. Alat ukur langsung : alat ukur yang datanya dapat langsung di baca pada alat ukur
tersebut, contoh: Jangka sorong, micrometer, mistar, busur derajat dll
b. Alat ukur tidak langsung : alat ukur yang hanya dapat dibaca dengan bantuan alat
ukur langsung, contoh: telescoping, inside dan outside caliper, dll
2. Berdasarkan ketelitiannya pengukurannya:
a. Pengukuran presisi : pengukuran dengan ketelitian 0,05 0,02 0,01 sampai dengan
mikron, contoh : jangka sorong dan micro meter
b. Pengukuran tidak presisi : biasanya menggunakan alat ukur tak langsung dengan
ketelitian 0,5mm, contohnya : roll meter, bar meter, dll
3. Macam-macam alat ukur
a. Mistar Ukur
24
Mistar ukur adalah alat ukur untuk mengetahui nilai panjang, lebar,
tinggi/ketebalan, dan kedalaman. Alat ini berbentuk pipih lurus dilengkapi dengan
satuan ukuran metrik dan imperial. Mistar dengan satuan metrik berbasis pada
satuan milimeter dan setengah milimeter, sedangkan mistar satuan imperial berbasis
pada satuan inchi dengan pembagian 16, 32, atau 64 bagian. Jika dibagi dalam 16
bagian artinya harga satuan terkecil adalah 1/6", jika dibagi dalam 32 bagian maka
satuan terkecil sama dengan 1/32" sedangkan jika dibagi dalam 64 bagian berarti
satuan terkecil adalah 1/64".
Busur derajat adalah alat yang dapat untuk mengukur dan membentuk sudut antara
dua bidang permukaan benda kerja yang saling bertemu.Protractor sederhana
biasanya terdiri dari cakram pipih separuh lingkaran berskala mulai dari 0 o sampai
dengan 180o dan bilah putar.
c. Pengukur Tinggi (High Gauge)
Height gauge adalah sebuah alat pengukuran yang berfungsi mengukur tinggi
benda terhadap suatu bidang acuan atau bisa juga untuk memberikan tanda goresan
secara berulang terhadap benda kerja sebagai acuan dalam proses pengerjaan
selanjutnya (permesinan). Dengan adanya kemajuan teknologi pengukur tinggi juga
dikembangkan dari analog menjadi digital.
25
d. Penyiku
Penyiku atau siku-siku merupakan salah satu alat pada kerja bangku yang terbuat
dari baja yang berfungsi untuk memeriksa ketepatan sudut pada benda
kerja.Umumnya penyiku memiliki besaran sudut 90o dan 135o.Ada juga penyiku
yang dapat distel (penyiku lipat), penyiku lipat bahkan sudah ada yang dilengkapi
dengan layar baca digital
e. Mal Radius
Mal radius umum diproduksi dalam bentuk set yang terdiri dari beberapa tingkat
besaran radius (misalnya R1 – 7 mm) baik untuk pemeriksaan radius luar maupun
radius dalam. Mal radius dibuat dari plat baja khusus.
f. Jangka Bengkong
Jangka bengkok adalah jangka yang kedua kakinya dibuat melengkung kedalam
yang mana pangkal kedua kakinya ada yang diikat secara sesak dengan sebuah
26
poros (keling) dan ada yang pertemuan pangkal kedua kakinya bertumpu pada
sebuah poros dan di klem dengan sebuah pegas daun yang melingkar, untuk
penyetelan jarak kakinya menggunakan batang berulir dan mur yang dipasang
merangkai kedua kakinya. Jangka bengkok terbuat dari baja perkakas dan berfungsi
sebagai mal atau untuk mengukur ukuran luar, diantaranya ketebalan benda kerja,
diameter luar benda-benda silindris, kesejajaran dua permukaan bidang pada
sebuah benda kerja.
g. Jangka Kaki
Jangka kaki adalah jangka yang pada ujung kedua kakinya dibuat bengkok keluar
yang mana pangkal kedua kakinya ada yang diikat secara sesak dengan sebuah
poros (keling) dan ada yang pertemuan pangkal kedua kakinya bertumpu pada
sebuah poros dan di klem dengan sebuah pegas daun yang melingkar, untuk
penyetelan jarak kakinya menggunakan batang berulir dan mur yang dipasang
merangkai kedua kakinya. Jangka kaki terbuat dari baja perkakas dan berfungsi
sebagai mal atau untuk mengukur ukuran dalam, diantaranya diameter lubang,
diameter dalam dari pipa, atau celah pada benda kerja.
h. Jangka sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui
panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka
sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang
tertentu, seperti tabung. Perlu digaris bawahi bahwa meskipun bisa mengukur
diameter bentuk benda namun jangka sorong hanya diperuntukan untuk mengukur
benda-benda yang ukurannya relatif kecil
27
C. RANGKUMAN
Beberapa jenis alat ukur dapat dibagi menjadi :
1. Berdasarkan cara pembacaan skala ukurnya :
a. Alat ukur langsung : alat ukur yang datanya dapat langsung di baca pada alat
ukur tersebut, contoh: Jangka sorong, micrometer, mistar, busur derajat dll
b. Alat ukur tidak langsung : alat ukur yang hanya dapat dibaca dengan bantuan
alat ukur langsung, contoh: telescoping, inside dan outside caliper, dll
D. TUGAS / TES
1. Sebutkan apa yang anda ketahui tentang alat ukur pembanding?
2. Sebutkan macam-macam alat ukur pembanding!
3. Jelaskan fungsi dari alat ukur pembanding dari soal di atas!
28
4. Sebutkan cara penggunaan alat ukur pembanding yang telah anda sebutkan dari
soal di atas!
5. Jelaskan tentang bagaimana merawat alat ukur pembanding!
3. Fungsi dari alat ukur pembanding sebagai pembacaan besarnya selisih suatu
dimensi terhadap ukuran standard.
4. Cara penggunaan alat ukur pembanding
➢ Mistar ukur digunakan mengukur dimensi panjang
➢ Penyiku berfungsi mengukur kesikuan benda kerja
➢ Busur derajat berfungsi mengukur besar sudut suatu dimensi
➢ Dial indicator memeriksa kerataan permukaan benda kerja
➢ Pengukur tinggi berfungsi mengukur ketinggian suatu benda.
29
F. PENSKORAN
6 AZWA IMIYAZ
8 BIMA PRASETYA
9 CATUR YULIANTO
10 DENI KURNIAWAN
11 DEVANLAST DEBISTA
13 FACHRUDIN HERAWAN
14 FAIS SYARIFUDIN
18 IRFAN ZAINURI
19 JOKO NURROHMAN
20 MARSYA WIRAWAN
21 MOHAMMAD FATHIR
22 MUHAMAD REHAN
26 NOVAN FITRIYANTO
29 RISKI KIRNIAWAN
32 SYAHRUL GUNAWAN
35 YURIANTO
36 YUSUF HERMAWAN
✓ Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
4. Sebutkan cara penggunaan alat ukur pembanding yang telah anda sebutkan dari soal di
atas!
a. Jika menjawab 5 opsi dengan benar skor 6
b. Jika menjawab 4 opsi dengan benar skor 4
c. Jika menjawab 3 opsi dengan benar skor 3
d. Jika menjawab 2 opsi dengan benar skor 2
e. Jika menjawab 1 opsi dengan benar skor 1
31
5. Jelaskan tentang bagaimana merawat alat ukur pembanding!
a. Jika menjawab 2 opsi dengan benar skor 4
b. Jika menjawab 1 opsi dengan benar skor 2
32
DAFTAR PUSTAKA
Widarto (2008), Wirawan Sumbodo, Teknik Pemesinan untuk SMK, Eric Rawung, Arie.
2013. Teknik Kerja Bangku . Malang : PPPPTK BOE Malang
33
GLOSARIUM
34