Kelas : EM-H
Disusun Oleh :
Kelompok I
2. Bentuk Inovasi
Inovasi Bentuk Lainnya Sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Daerah
Sebagai jawaban dan alternative solusi untuk mengembangkan peternakan rakyat menuju usaha
bisnis kolektif dan berdaya saing, sudah selayaknya pendekatan pembangunan peternak dan
kesehatan hewan dengan memulai dengan pengembangan usaha melalui Koperasi Produksi
Ternak sebagai proses pembelajaran secara aplikatif, partisipasif, sistematis dan terstruktur dengan
cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta penguatan kendali produksi dan
pasca produksi ternak yang dilaksanakan berorentasi pada bisnis bukan lagi sampingan.
Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian sub sektor peternakan untuk mencapai target
swasembada daging diwilayah Kabupaten Lampung Selatan maka masyarakat melalui kelompok
ternak bergabung dalam suatu wadah korporasi (koperasi produksi ternak) agar mudah dalam
pembinaan dan pengawasan pada peternak. Dengan terbentuknya koperasi produksi peternak
maka dalam pembinaan pada kelompok ternak akan mudah dalam menyampaikan suatu inovasi
informasi teknologi dalam berbudidaya ternak baik ternak ruminansia atau non ruminansia.
Koperasi produksi ternak adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha dan
buruh peternakan yang berkepentingan dan mata pencahariannya langsung berhubungan dengan
peternakan. Koperasi produksi ternak dapat didirikan berdasarkan jenis ternak yang diusahakan
atau dipelihara. Koperasi produksi ternak biasanya beranggotakan para pemilik ternak dan para
pekerja yang berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan.
Untuk mencapai swasembada daging maka diperlukan budidaya ternak yang baik agar dapat
meningkatkan keberhasilan budidaya ternak dan juga memudahkan dalam berkoordinasi antar
petani satu dengan yang lain serta antar kelompok ternak yang satu dengan yang lainnya dalam
wadah koperasi produksi ternak. Koperasi Produksi Ternak bernama Koperasi Produksi Ternak
Maju Sejahtera yang didirikan di Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Koperasi
peternakan yang sudah ada ini telah disyahkan oleh notaris dan berbadan hukum yang memiliki
legalitas menurut Undang-Undang.
Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS) adalah Badan Hukum Koperasi Usaha
pembiakan sapi dengan skema bagi hasil, pengadaan dan perdagangan sapi, produksi dan
penjualan pakan, pinjaman sapi dan penjualan produk limbah ternak.
Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera atau dengan sebutan lain KPT Maju Sejahtera terletak di
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Fokus pada peternakan sapi, KPT Maju
sejahtera telah berdiri sejak tahun 2014 dan hingga saat ini telah memiliki 83 Anggota dari 38
kelompok ternak di kecamatan Tanjungsari dan 4 Kelompok ternak dari kecamatan Tanjung Bintang
dengan anggota rata-rata 20 orang di setiap kelompok ternak. Populasi ternak sapi yang berada
dalam naungan KPT Maju Sejahtera saat ini 2886 ekor.
Di awali dengan adanya kandang sapi bersama (komunal) atau dengan sebutan lokal Banker pada
tahun 2009, sebagai solusi masalah keamanan. Atas binaan Dinas Peternakan Kabupaten
Lampung Selatan kandang komunal-kandang komunal tersebut dibentuk menjadi kelompok
ternak.Pada tahun 2012 telah berdiri 20 kelompok ternak dan terdapat pertemuan rutin bulanan
antar pengurus kelompok ternak yang didalamnya terdapat beberapa transaksi keuangan seperti
arisan, simpan pinjam dan transaksi jual beli sapi.
4. Tujuan Inovasi
Tujuan dilaksanakannya inovasi ini, yaitu
● Mendukung program Pemerintah dalam swasembada daging;
● Mempererat persaudaraan dan kebersamaan peternak sapi;
● Memberdayakan seluruh potensi lokal untuk kemajuan Koperasi;
● Meningkatkan pendapatan serta mengupayakan pemerataan kesejahteraan anggota
Koperasi.
5. Manfaat Inovasi
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :
sumber:
https://www.lampungselatankab.go.id/web/2020/09/08/koperasi-produksi-ternak-maju-sejahtera/
SA 1:
Usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Tanjung Sari didominasi oleh usaha peternakan
rakyat berskala kecil. Kondisi demikian mengakibatkan posisi tawar peternak rendah dan tidak
berorientasi bisnis untuk menjadi usaha pokok.
Sebagai jawaban dan alternatif solusi untuk mengembangkan peternakan rakyat menuju usaha
bisnis kolektif dan berdaya saing, sudah selayaknya pendekatan pembangunan peternak dan
kesehatan hewan dengan memulai dengan pengembangan usaha melalui Koperasi Produksi
Ternak sebagai proses pembelajaran secara aplikatif, partisipatif, sistematis dan terstruktur dengan
cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta penguatan kendali produksi dan
pasca produksi ternak yang dilaksanakan berorientasi pada bisnis bukan lagi sampingan.
Teori 1: Dalam makalah dan ppt telah dijelaskan bahwa mengacu pada pasal 2 UU RI No.25 Tahun
1992 dijelaskan Sesuai dengan bentuknya sebagai bangun usaha, maka tujuan koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan Masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan Masyarakat yang maju,
adil dan Makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
CR 1: Dalam artikel sudah menjelaskan adanya fungsi koperasi yang mana dibuktikan dengan
pendirian Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera yang berfungsi sebagai peningkatan nilai harga
dan daya saing bagi masyarakat di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Sehingga
dengan adanya didirikannya koperasi dan memiliki tujuan bagi masyarakat sudah berkorelasi
dengan makalah yang dibuat oleh kelompok kami yaitu pada bagian manfaat dan tujuan koperasi.
Namun ada hal yang menjadi fokus dalam pembentukan koperasi ini yaitu berorientasi bisnis yang
mana berfokus pada keuntungan saja.
SA 2: Koperasi produksi ternak biasanya beranggotakan para pemilik ternak dan para pekerja yang
berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan. Untuk mencapai swasembada daging maka
diperlukan budidaya ternak yang baik agar dapat meningkatkan keberhasilan budidaya ternak dan
juga memudahkan dalam berkoordinasi antar peternak satu dengan yang lain serta antar kelompok
ternak yang satu dengan yang lainnya dalam wadah koperasi produksi ternak.
Teori 2: Menurut Alex Dasuki beliau menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah ilmu (satu
usaha) yang berhubungan dengan cara memadukan,mengkombinasikan, dan mengoperasikan
faktor faktor produksi, seperti
manusia, unit-unit usaha, dan modal secara efisien dengan memilih unit usahayang efektif untuk
mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitarnya secara berkesinambungan.
CR 2: Dalam artikel disebutkan bahwa anggota koperasi merupakan peternak dan para pekerja
yang berkaitan dengan usaha ternak. Dengan pengelolaan yang baik oleh para peternak sehingga
menciptakan koordinasi yang baik antar peternak satu dengan yang lain dalam mengelola
peternakan dan meningkatkan swasembada daging sehingga dapat meningkatkan keberhasilan
budidaya ternak.