Anda di halaman 1dari 4

SACR MANAJEMEN KOPERASI

“PENGERTIAN KOPERASI, MANAJEMEN KOPERASI, PERBEDAAN


KOPERASI DENGAN BADAN NON KOPERASI DAN GERAKAN
EKONOMI RAKYAT”
Dosen Pengampu : Dra. Anis Siti Hartati, M. SI.

Kelas : EM-H
Disusun Oleh :
Kelompok I

1. Ririn Septika Wulandari (141210023)


2. Viratiyanti Zahrah Rafifah (141210024)
3. Roy Afrizon Azril (141210027)
4. Ardhito Eustokia Anagovi (141210037)
5. Bramantyo Adi Nugroho (141210040)
6. Muhammad Habib Munawar (141210050)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KOPERASI PRODUKSI TERNAK MAJU SEJAHTERA
1. Inisiator
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lampung Selatan

2. Bentuk Inovasi
Inovasi Bentuk Lainnya Sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Daerah

3. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan


Kondisi peternakan di Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan, rata-rata kelompok
dan peternak masih berorentasi pada tipilogi usaha sampingan, berdasarkan data dari UPT
Puskeswan Tanjung Sari bahwa data populasi sapi potong tahun 2019 di Kecamatan Tanjung Sari
untuk 8 desa berjumlah 2.137 ekor, jumlah rumah tangga peternak 603 RTP data tersebut adalah
hasil dari pendataan akhir tahun 2019 pada pendampingan program UPSUS-SIWAB. Dengan
potensi tersebut usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Tanjung Sari di dominasi oleh usaha
peternakan rakyat berskala kecil. Kondisi demikian mengakibatkan posisi tawar peternak rendah
dan tidak berorentasi bisnis untuk menjadi usaha pokok.

Sebagai jawaban dan alternative solusi untuk mengembangkan peternakan rakyat menuju usaha
bisnis kolektif dan berdaya saing, sudah selayaknya pendekatan pembangunan peternak dan
kesehatan hewan dengan memulai dengan pengembangan usaha melalui Koperasi Produksi
Ternak sebagai proses pembelajaran secara aplikatif, partisipasif, sistematis dan terstruktur dengan
cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta penguatan kendali produksi dan
pasca produksi ternak yang dilaksanakan berorentasi pada bisnis bukan lagi sampingan.

Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian sub sektor peternakan untuk mencapai target
swasembada daging diwilayah Kabupaten Lampung Selatan maka masyarakat melalui kelompok
ternak bergabung dalam suatu wadah korporasi (koperasi produksi ternak) agar mudah dalam
pembinaan dan pengawasan pada peternak. Dengan terbentuknya koperasi produksi peternak
maka dalam pembinaan pada kelompok ternak akan mudah dalam menyampaikan suatu inovasi
informasi teknologi dalam berbudidaya ternak baik ternak ruminansia atau non ruminansia.

Koperasi produksi ternak adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha dan
buruh peternakan yang berkepentingan dan mata pencahariannya langsung berhubungan dengan
peternakan. Koperasi produksi ternak dapat didirikan berdasarkan jenis ternak yang diusahakan
atau dipelihara. Koperasi produksi ternak biasanya beranggotakan para pemilik ternak dan para
pekerja yang berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan.

Untuk mencapai swasembada daging maka diperlukan budidaya ternak yang baik agar dapat
meningkatkan keberhasilan budidaya ternak dan juga memudahkan dalam berkoordinasi antar
petani satu dengan yang lain serta antar kelompok ternak yang satu dengan yang lainnya dalam
wadah koperasi produksi ternak. Koperasi Produksi Ternak bernama Koperasi Produksi Ternak
Maju Sejahtera yang didirikan di Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan. Koperasi
peternakan yang sudah ada ini telah disyahkan oleh notaris dan berbadan hukum yang memiliki
legalitas menurut Undang-Undang.

Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS) adalah Badan Hukum Koperasi Usaha
pembiakan sapi dengan skema bagi hasil, pengadaan dan perdagangan sapi, produksi dan
penjualan pakan, pinjaman sapi dan penjualan produk limbah ternak.
Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera atau dengan sebutan lain KPT Maju Sejahtera terletak di
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Fokus pada peternakan sapi, KPT Maju
sejahtera telah berdiri sejak tahun 2014 dan hingga saat ini telah memiliki 83 Anggota dari 38
kelompok ternak di kecamatan Tanjungsari dan 4 Kelompok ternak dari kecamatan Tanjung Bintang
dengan anggota rata-rata 20 orang di setiap kelompok ternak. Populasi ternak sapi yang berada
dalam naungan KPT Maju Sejahtera saat ini 2886 ekor.

Di awali dengan adanya kandang sapi bersama (komunal) atau dengan sebutan lokal Banker pada
tahun 2009, sebagai solusi masalah keamanan. Atas binaan Dinas Peternakan Kabupaten
Lampung Selatan kandang komunal-kandang komunal tersebut dibentuk menjadi kelompok
ternak.Pada tahun 2012 telah berdiri 20 kelompok ternak dan terdapat pertemuan rutin bulanan
antar pengurus kelompok ternak yang didalamnya terdapat beberapa transaksi keuangan seperti
arisan, simpan pinjam dan transaksi jual beli sapi.

Untuk melegalkan transaksi-transaksi keuangan di pertemuan bulanan antar kelompok ternak


tersebut maka pada tanggal 28 Mei 2014 dibentuk KPT Maju Sejahtera dengan pengesahan
Kementerian Koperasi dan UKM tanggal 02 Juni 2014 Nomor : 37/BH/X.I/III.08/VI/2014. Atas
kembalinya dasar perkoperasian pada UU Nomor 25 Tahun 1992 maka Badan Hukum KPT Maju
sejahtera menyesuaikan dengan Akta Perubahan Nomor 01 Tanggal 01 April 2016 dan pengesahan
Kementerian Koperasi dan UKM tanggal 04 April 2016 Nomor : 109/BH/PAD/X.I/III.09/IV/2016.

4. Tujuan Inovasi
Tujuan dilaksanakannya inovasi ini, yaitu
● Mendukung program Pemerintah dalam swasembada daging;
● Mempererat persaudaraan dan kebersamaan peternak sapi;
● Memberdayakan seluruh potensi lokal untuk kemajuan Koperasi;
● Meningkatkan pendapatan serta mengupayakan pemerataan kesejahteraan anggota
Koperasi.

5. Manfaat Inovasi
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah :

● Meningkatkan pelayanan simpan pinjam untuk usaha produktif peternakan anggota


Koperasi;
● Meningkatkan pelayanan jual-beli sapi milik anggota Koperasi untuk mendapatkan harga
yang lebih layak;
● Meningkatkan peran serta anggota Koperasi dalam mengembangkan Koperasi ke arah yang
lebih baik;
● Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain demi kemajuan Koperasi;
● Meningkatkan pembinaan terhadap anggota Koperasi dan kelompok ternak dalam usaha
peningkatan kesejahteraan bersama.
6. Hasil Inovasi
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan inovasi ini adalah Koperasi Ternak yaitu Koperasi Produksi
Ternak Maju Sejahtera)
Berikut Pedoman Teknis Inovasi dapat diunduh pada file berikut ini :
Petunjuk Inovasi Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera

sumber:
https://www.lampungselatankab.go.id/web/2020/09/08/koperasi-produksi-ternak-maju-sejahtera/
SA 1:
Usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Tanjung Sari didominasi oleh usaha peternakan
rakyat berskala kecil. Kondisi demikian mengakibatkan posisi tawar peternak rendah dan tidak
berorientasi bisnis untuk menjadi usaha pokok.
Sebagai jawaban dan alternatif solusi untuk mengembangkan peternakan rakyat menuju usaha
bisnis kolektif dan berdaya saing, sudah selayaknya pendekatan pembangunan peternak dan
kesehatan hewan dengan memulai dengan pengembangan usaha melalui Koperasi Produksi
Ternak sebagai proses pembelajaran secara aplikatif, partisipatif, sistematis dan terstruktur dengan
cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta penguatan kendali produksi dan
pasca produksi ternak yang dilaksanakan berorientasi pada bisnis bukan lagi sampingan.

Teori 1: Dalam makalah dan ppt telah dijelaskan bahwa mengacu pada pasal 2 UU RI No.25 Tahun
1992 dijelaskan Sesuai dengan bentuknya sebagai bangun usaha, maka tujuan koperasi adalah
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan Masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan Masyarakat yang maju,
adil dan Makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

CR 1: Dalam artikel sudah menjelaskan adanya fungsi koperasi yang mana dibuktikan dengan
pendirian Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera yang berfungsi sebagai peningkatan nilai harga
dan daya saing bagi masyarakat di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung Selatan. Sehingga
dengan adanya didirikannya koperasi dan memiliki tujuan bagi masyarakat sudah berkorelasi
dengan makalah yang dibuat oleh kelompok kami yaitu pada bagian manfaat dan tujuan koperasi.
Namun ada hal yang menjadi fokus dalam pembentukan koperasi ini yaitu berorientasi bisnis yang
mana berfokus pada keuntungan saja.

SA 2: Koperasi produksi ternak biasanya beranggotakan para pemilik ternak dan para pekerja yang
berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan. Untuk mencapai swasembada daging maka
diperlukan budidaya ternak yang baik agar dapat meningkatkan keberhasilan budidaya ternak dan
juga memudahkan dalam berkoordinasi antar peternak satu dengan yang lain serta antar kelompok
ternak yang satu dengan yang lainnya dalam wadah koperasi produksi ternak.

Teori 2: Menurut Alex Dasuki beliau menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah ilmu (satu
usaha) yang berhubungan dengan cara memadukan,mengkombinasikan, dan mengoperasikan
faktor faktor produksi, seperti
manusia, unit-unit usaha, dan modal secara efisien dengan memilih unit usahayang efektif untuk
mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitarnya secara berkesinambungan.

CR 2: Dalam artikel disebutkan bahwa anggota koperasi merupakan peternak dan para pekerja
yang berkaitan dengan usaha ternak. Dengan pengelolaan yang baik oleh para peternak sehingga
menciptakan koordinasi yang baik antar peternak satu dengan yang lain dalam mengelola
peternakan dan meningkatkan swasembada daging sehingga dapat meningkatkan keberhasilan
budidaya ternak.

Anda mungkin juga menyukai