Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME

KOPRASI PRODUKSI TERNAK MAJU SEJAHTERA


Kab. Lampung Selatan
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Agribisnis Peternakan
dan kelembagaan
Dosen Pengampu : Dr . Irmayani

DISUSUN OLEH :

1. Ahmad Addinulhaq 22741036


2. Alfina Agus Widiawati 22741037
3. Fathurahman aulia 22741046
4. Daniel pathurohman 22741042
5. Rafi indra prasetyo 22741060
6. M. Dimar gantang 22741054
7. Johana yusclarita elena 22741051
8. Ni wayan mau di junika 22741058

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


JURUSAN PETERNAKAN
S1 TERAPAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyusun laporan ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan yang berjudul “Laporan Praktikum
Tata Laksana Penetasan Telur Ayam”. Dan harapan kami semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh
masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan ini agar menjadi lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang sesuai untuk diterapkan sistem
koperasi dalam kehidupan perekonomiannya. Hal ini dikarenakan warga negara
Indonesia menjunjung tinggi nilai gotong royong. Selain itu, usaha skala kecil
menengah yang menjadi objek utama koperasi masih cukup mendominasi
perekonomian Indonesia dimana kondisi para pelakunya masih banyak yang jauh
dari kategori sejahtera. Koperasi pada hakikatnya merupakan lembaga mikro dan
berorientasi pada anggota sehingga bentuk kelem

bagaan ini menjadi yang paling tepat untuk dijadikan wadah bersatunya para
pelaku UKM untuk lebih mensejahterakan diri. Koperasi merupakan bagian dari
tiga pilar ekonomi yang berupaya untuk membangun perekonomian disamping
meningkatkan usaha masyarakat. Sesuai dengan Pasal 33 Undang Undang Dasar
(UUD) 1945 bahwa, perekonomian Indonesia memilik tiga pilar kekuatan
ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan
perekonomian. Tiga pilar kekuatan ekonomi nasional tersebut yaitu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992


menyebutkan bahwa Perkoperasian membangun dan mengembangkan potensi dan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Hal ini menunjukan bahwa
koperasi memiliki peran menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi 2
rakyat serta mendistribusikan asset secara merata pada masyarakat Indonesia.
Pada koperasi, keuntungan yang didapat dibagikan secara adil ke semua anggota
berdasarkan tingkat kontribusi dan transaksi mereka kepada koperasi. Berbeda
dengan sistem kapitalisme yang mengalirkan sebagian besar keuntungan menuju
ke pemilik usaha saja
BAB II
ISI
A. Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera (KPT) terletak di Kecamatan
Tanjung sari Kabupaten Lampung Selatan. Fokus pada peternakan sapi,

1. Insiator
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Lampung Selatan
2. Bentuk Inovasi
Inovasi Bentuk Lainnya Sesuai Bidang Urusan Pemerintah yang Menjadi
Kewenangan Daerah
3. Rancang Bangun dan Pokok Perubahan
Kondisi peternakan di Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung
Selatan, rata- rata kelompok dan peternak masih berorentasi pada tipilogi
usaha sampingan, berdasarkan data dari UPT Puskeswan Tanjung Sari
bahwa data populasi sapi potong tahun 2019 di Kecamatan Tanjung Sari
untuk 8 desa berjumlah 2.137 ekor, jumlah rumah tangga peternak 603
RTP data tersebut adalah hasil dari pendataan akhir tahun 2019 pada
pendampingan program UPSUS-SIWAB. Dengan potensi tersebut usaha
peternakan sapi potong di Kecamatan Tanjung Sari di dominasi oleh usaha
peternakan rakyat berskala kecil. Kondisi demikian mengakibatkan posisi
tawar peternak rendah dan tidak berorentasi bisnis untuk menjadi usaha
pokok.
Sebagai jawaban dan alternative solusi untuk mengembangkan peternakan
rakyat menuju usaha bisnis kolektif dan berdaya saing, sudah selayaknya
pendekatan pembangunan peternak dan kesehatan hewan dengan memulai
dengan pengembangan usaha melalui Koperasi Produksi Ternak sebagai
proses pembelajaran secara aplikatif, partisipasif, sistematis dan terstruktur
dengan cara pemberian akses informasi, ilmu pengetahuan, teknologi serta
penguatan kendali produksi dan pasca produksi ternak yang dilaksanakan
berorentasi pada bisnis bukan lagi sampingan.
Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian sub sektor peternakan
untuk mencapai target swasembada daging diwilayah Kabupaten Lampung
Selatan maka masyarakat melalui kelompok ternak bergabung dalam suatu
wadah korporasi (koperasi produksi ternak) agar mudah dalam pembinaan
dan pengawasan pada peternak. Dengan terbentuknya koperasi produksi
peternak maka dalam pembinaan pada kelompok ternak akan mudah
dalam menyampaikan suatu inovasi informasi teknologi dalam
berbudidaya ternak baik ternak ruminansia atau non ruminansia
Koperasi produksi ternak adalah koperasi yang anggota- anggotanya
terdiri dari pengusaha dan buruh peternakan yang berkepentingan dan
mata pencahariannya langsung berhubungan dengan peternakan. Koperasi
produksi ternak dapat didirikan berdasarkan jenis ternak yang diusahakan
atau dipelihara. Koperasi produksi ternak biasanya beranggotakan para
pemilik ternak dan para pekerja yang berkaitan secara langsung dengan
usaha peternakan.
Untuk mencapai swasembada daging maka diperlukan budidaya ternak
yang baik agar dapat meningkatkan keberhasilan budidaya ternak dan juga
memudahkan dalam berkoordinasi antar petani satu dengan yang lain serta
antar kelompok ternak yang satu dengan yang lainnya dalam wadah
koperasi produksi ternak. Koperasi Produksi Ternak bernama Koperasi
Produksi Ternak Maju Sejahtera yang didirikan di Kecamatan Tanjung
Sari Kabupaten Lampung Selatan. Koperasi peternakan yang sudah ada ini
telah disyahkan oleh notaris dan berbadan hukum yang memiliki legalitas
menurut Undang-Undang.
Koperasi Produksi Ternak (KPT) Maju Sejahtera (MS) adalah Badan
Hukum Koperasi Usaha pembiakan sapi dengan skema bagi hasil,
pengadaan dan perdagangan sapi, produksi dan penjualan pakan, pinjaman
sapi dan penjualan produk limbah ternak.
Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera atau dengan sebutan lain KPT
Maju Sejahtera terletak di Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Lampung
Selatan. Fokus pada peternakan sapi, KPT Maju sejahtera telah berdiri
sejak tahun 2014 dan hingga saat ini telah memiliki 83 Anggota dari 38
kelompok ternak di kecamatan Tanjungsari dan 4 Kelompok ternak dari
kecamatan Tanjung Bintang dengan anggota rata-rata 20 orang di setiap
kelompok ternak. Populasi ternak sapi yang berada dalam naungan KPT
Maju Sejahtera saat ini 2886 ekor.
Di awali dengan adanya kandang sapi bersama (komunal) atau dengan
sebutan lokal Banker pada tahun 2009, sebagai solusi masalah keamanan.
Atas binaan Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan kandang
komunal-kandang komunal tersebut dibentuk menjadi kelompok ternak.
Pada tahun 2012 telah berdiri 20 kelompok ternak dan terdapatpertemuan
rutin bulanan antar pengurus kelompok ternak yang didalamnya terdapat
beberapa transaksi keuangan seperti arisan, simpan pinjam dan transaksi
jual beli sapi.
Untuk melegalkan transaksi-transaksi keuangan di pertemuan bulanan
antar kelompok ternak tersebut maka pada tanggal 28 Mei 2014 dibentuk
KPT Maju Sejahtera dengan pengesahan Kementerian Koperasi dan UKM
tanggal 02 Juni 2014 Nomor : 37/BH/X.I/III.08/VI/2014. Atas kembalinya
dasar perkoperasian pada UU Nomor 25 Tahun 1992 maka Badan Hukum
KPT Maju sejahtera menyesuaikan dengan Akta Perubahan Nomor 01
Tanggal 01 April 2016 dan pengesahan Kementerian Koperasi dan UKM
tanggal 04 April 2016 Nomor : 109/BH/PAD/X.I/III.09/IV/2016.

4. Tujuan Inovasi
Tujuan dilaksanakannya inovasi ini, yaitu
• Mendukung program Pemerintah dalam swasembada daging;
• Mempererat persaudaraan dan kebersamaan peternak sapi;
• Memberdayakan seluruh potensi lokal untuk kemajuan Koperasi;
• Meningkatkan pendapatan serta mengupayakan pemerataan
kesejahteraan anggota Koperasi.
5. Hasil Inovas
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan inovasi ini adalah Koperasi Ternak
yaitu Koperasi Produksi Ternak Maju Sejahtera)

B. PEDOMAN PEMBENTUKAN KOPERASI PRODUKSI TERNAK


A. Perangkat Organisasi Koperasi
1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah wadah aspirasi anggota dan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, maka segala kebijakan
yang berlaku dalam koperasi harus melewati persetujuan rapat anggota terlebih
dahulu.. termasuk pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian personalia
pengurus dan pengawas.
2. Pengurus
Pengurus adalah badan yang dibentuk oleh rapat anggota dan disertai dan diserahi
mandat untuk melaksanakan kepemimpinan koperasi, baik dibidang organisasi
maupun usaha. Anggota pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam
rapat anggota. Dalam menjalankan tugasnya, pengurus bertanggung jawab
terhadap rapat anggota. Atas persetujuan rapat anggota pengurus dapat
mengangkat manajer untuk mengelola koperasi. Namun pengurus tetap
bertanggung jawab pada rapat anggota.
3. Pengawas
Pengawas adalah suatu badan yang dibentuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap kinerja pengurus. Anggota pengawas dipilih oleh anggota koperasi di
rapat anggota. Dalam pelaksanaannya, pengawas berhak mendapatkan setiap
laporan pengurus,
B. Mekanisme Pembentukan Koperasi Ternak
Pembentukan koperasi produksi ternak terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Pengumpulan anggota, karena untuk menjalankan koperasi membutuhkan
minimal 20
2. anggota.
3. Para anggota tersebut akan mengadakan rapat anggota, untuk melakukan
pemilihan pengurus
4. koperasi (ketua, sekertaris, dan bendahara ).
5. Menyusun AD&RT
6. Memiliki kas Rp. 15.000.000
7. Diusulkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung
Selatan yang selanjutnya akan diteruskan ke Dinas Koperasi
8. Pengesahan dari Dinas Koperasi
9. Pengesahan yang disahkan dari Akta Notaris
Prosedur Pendirian Koperasi :
1. Pra Koperasi
2. Persiapan Pembentukan Koperasi Penyuluhan Perkoperasian
• Persiapan Rapat Pembentukan Koperasi
3. Rapat Pembentukan Koperasi Dihadiri para Pendiri (minimal 20 orang)
 Acara yang dibahas:
 Kesepakatan membentuk koperas
 Tujuan mendirikan koperasi
 Nama, alamat dan wilayah keanggotaan koperasi
 Kegiatan/usaha yang akan dijalankan koperasi
 Persyaratan menjadi anggota koperasi
 Membahas dan menentukan besarnya modal
 Membahas SHU, membahas jangka waktu pendirian koperasi dan sanksi
anggota

 Memilih nama-nama sebagai Kuasa Pendiri Koperasi


 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
khusus

4. Proses Pembuatan Akta Pendirian


 Kuasa pendiri menghadap notaris untuk mengajukan permohonan
pembuatan Akta
 Koperasi dengan melampirkan persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku
 Notaris berkoordinasi ke Dinas Koperasi, UKM Perindag setempat, terkait
dengan
 lampiran persyaratan administrasi Notaris/Dinas Koperasi notaris/ Dinas
Koperasi, PKM melakukan cek lapangan untuk mengetahui keberadaan
koperasi
 Penerbitan akta pendirian koperasi oleh notaris pembuat akta koperasi 5.
Pengajuan Permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Permohonan
diajukan kepada Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag setempat,
dilampiri dengan persyaratan sesuai ketentuan
6. Penerimaan / Penolakan Permohonan Penelitian Administrasi Lapangan Sesuai
Ketentuan
7. Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Bila point 5 secara administrasi lengkap,
benar, usaha layak sesuai kondisi lapangan, maka: Pengesahan segera dilakukan
oleh Kepala Dinas Koperasi, UKM Perindag setempat.
Persyaratan Ijin Koperasi Baru
1. Surat Permohonan Penyuluhan ke Kepala Dinas Koperasi PK dan Menengah
Kabupaten bersangkutan.
2. Penyuluhan Perkoperasian ( dihadiri minimal 20 orang pendiri ).
3. Pembuatan Akta Pendirian yang diterbitkan oleh Notaris dengan surat
pengantar dari Dinas Koperasi, PK dan Menengah Kota bersangkutan.
4. Pengajuan Permohonan Badan Hukum / Pengesahan Akta Pendirian Koperasi
oleh Bupati / Walikota dengan melampirkan:
- Surat permohonan bermaterai Rp. 6.000,-
- Dua rangkap Akta Pendirian Koperasi dari Notaris
- Berita Acara Rapat Anggota Pendirian Koperasi bermaterai Rp. 6.000,-
- Daftar Hadir Rapat Pembentukan
- Daftar Nama nama Pendiri Koperasi
- Daftar Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib Anggota
- Susunan Pengurus dan Pengawas
- Surat Kuasa Pengurusan Badan Hukum Koperasi
- Riwayat Hidup Pengelola Koperasi
- Rencana kegiatan selama 3 (tiga) tahun
- rencana Aggaran Pendapatan dan Biaya Koperasi (RAPBK) selama 3 (tiga)
tahun
- Neraca awal dan perhitungan rugi laba
- Surat bukti setoran di Bank sekurang-kurangnya sebesar Simpanan Pokok dan
impanan Wajib minimal Rp. 15.000.000,-
- Foto copy KTP para pendiri dengan alamat di Kota bersangkutan.
5. Sebelum Pengesahan Akta Pendirian oleh Bupati/Walikota, Tim Verifikasi
Dinas Koperasi PK dan Menengah mengadakan peninjauan lapangan ke Koperasi
yang bersangkutan.
6. Pengesahan Badan Hukum Koperasi.
III
PENUTUP

Demikian pedoman teknis inovasi KOPERASI PRODUKSI TERNAK MAJU


SEJAHTERA pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lampung
Selatan disusun untuk dapat ditelaah lebih lanjut dan diujicobakan serta
diimplementasikan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat peternak

Anda mungkin juga menyukai