Anda di halaman 1dari 14

PERTANIAN TERPADU PADA

SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI (SIMANTRI)

DI KELOMPOK TANI 659 DUWI MEKAR

DESA BABAHAN KECAMATAN PENEBEL TABANAN

Disusun Oleh :

I Gusti Putu Oka Mahaputra Wardana Liran 1806541004


Roses White Romauli Br Matondang 1806541008
Netania Pricilia Tarigan 1806541018
Herna Berka Br Keliat 1806541020
Tessalonika Gloria Sianipar 1806541028
I Gusti Ayu Ari Santikadewi 1806541037
Anastasia Bacas BR Napitupulu 1806541046
Franta Avenda Sitepu 1806541061
Pedro Barus 1806541065
Yolanda Febrima Tarigan 1806541068
Nindi G. Isura Sitepu 1806541078
Elsa Anjelita Girsang 1806541075

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan
praktikum ini dapat tersusun hingga selesai tepat waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga laporan praktikum ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan praktikum ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan praktikum ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan praktikum ini.

Bukit Jimbaran, 10 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pola pertanian terpadu (integrated faring system) merupakan kombinasi antara pola pertanian
tradisional dengan ilmu pengetahuan modern di bidang pertanian yang berkembang terus
(Siswati 2012). Pertanian ini merupakan pemanfaatan lahan dengan berbagai macam usaha baik
pertanian maupun peternakan. Pertanian terpadu ini bisa dilaksanakan di lahan pertanian yang
luas maupun sempit. Sistem pertanian terpadu adalah sistem pengelolaan (usaha) yang
memadukan komponen pertanian, seperti tanaman, hewan dan ikan dalam suatu kesatuan yang
utuh. Definisi lain menyatakan, SPT adalah suatu sistem pengelolaan tanaman, hewan ternak dan
ikan dengan lingkungannya untuk menghasilkan suatu produk yang optimal dan sifatnya
cenderung tertutup terhadap masukan luar (Preston, 2000). Pertanian terpadu di lahan sempit
biasanya memanfaatkan lahan pekarangan yang ada dengan maksimal. Sistem ini akan signifikan
dampak positifnya dan memenuhi kriteria pembangunan pertanian berkelanjutan karena berbasis
organik dan dikembangkan/diarahkan berbasis potensi lokal (sumberdaya lokal).
Tujuan penerapan sistem tersebut yaitu untuk menekan seminimal mungkin input dari luar
(input/masukan rendah) sehingga dampak negatif sebagaimana disebutkan di atas, semaksimal
mungkin dapat dihindari dan berkelanjutan (Supangkat, 2009). Pengembangan sistem pertanian
terpadu saat ini masih lamban dan belum memenuhi kaidah keterpaduan sistemnya. Petani pada
umumnya menerapkan sistem ini sifatnya masih parsial atau linear, artinya pengelolaan masing-
masing komponen sistem masih terpisah atau sendiri-sendiri, misal ternak saja atau tanaman saja
atau ikan saja. Padahal dalam pengelolaan sistem pertanian terpadu terdiri atas beberapa
subsistem pengelolaan, yaitu pengelolaan tanaman terpadu (Integrated Crop Management/ICM),
pengelolaan nutrien terpadu (Integrated Nutrient Management/INM), pengelolaan organisme
pengganggu tanaman terpadu (Integated Pest Management/IPM), pengelolaan air terpadu
(Integrated Moisture Management/IMM), pengelolaan ternak terpadu (Integrated Livestock
Management/ILM). Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memberikan informasi lebih
mendetail tentang sistem pertanian terpadu sehingga dapat memperluas wawasan untuk
digunakan pada saat terjun langsung ke petani di lapang.
1.2 Tujuan Praktikum
Mempelajari Pertanian Terpadu Pada Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMATRI) 659 Tani
Duwi Mekar Desa Babahan Tabanan.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Tempat dan waktu

Tempat : SIPADU 659 Kelompok Tani Duwi Mekar Desa Babahan Kecamatan
Penebel Tabanan

Waktu : Jumat, 22 November 2019

2.2 Metode Pelaksanaan

1. Sebelum kami melaksanakan praktikum ini kami terlebih dahulu menentukan


tempat dan waktu dilaksanakannya praktikum.
2. Setelah dirembukkan dengan teman sekelompok maka kami sepakat melakukan
praktikum di Sipadu 659 Kelompok Tani Duwi Mekar Desa Babahan Kecamatan
Penebel Tabanan.
3. Hal pertama yang kami lakukan setelah sampai di tempat praktikum adalah
perkenalan satu sama lain antara pihak Sipadu dengan anggota kelompok.
4. Sebelum di lakukan wawancara pihak Sipadu menceritakan sejarah terbentuknya
Sipadu 659.
5. Kemudian dilakukan wawancara sesuai dengan kuisioner yang telah disediakan.
6. Setelah selesai diadakan wawacara pihak Sipadu membawa kami berkeliling
untuk melihat lahan pertanian terpadu sekaligus menjelaskan kegiatan yang
mereka lakukan di kelompok Tani tersebut.
7. Saat kami melakukan pengamatan kami mengambil dokumentasi tempat dan
dokumentasi bersama pihak Sipadu 659.
8. Kemudian kami kembali berkumpul di tempat istirahat untuk beristirahat dan
menceritakan kesan dan pesan baik dari pihak sipadu dan kelompok praktikum.
9. Setelah itu kami mengucapkan terimakasih kepada pihak Sipadu dan berpamitan
untuk pulang.
2.3 Data yang diamati

Kegiatan yang ada di Sipadu 659 adalah :

1. Beternak sapi Bali


2. Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi
3. Pembuatan biogas
4. Pembuatan pupuk kascing
5. Pembuatan minyak Aksiri
6. Budidaya tanaman nilam
7. Budidaya ikan nila
8. Penanaman padi organik
9. Pembuatan minuman dari beras merah
BAB III

SIMANTRI

3.1 PENGERTIAN SIMANTRI

Sistem pertanian terintegrasi (Simantri) merupakan salah satu program unggulan


daerah Pemprov Bali untuk peningkatan peran sektor pertanian mendukung Bali
Mandara. Makalah ini bertujuan mendeskripsikan tentang potensi, peluang, dan
dukungan kebijakan pemerintah daerah terhadap sekor pertanian untuk kesejahteran
petani melalui program Simantri. Inisiasi kegiatan didasarkan pada ide, gagasan, dan
pemikiran Gubernur Bali (2008-2013) dan model Prima Tani. Implementasi Simantri
dimulai tahun 2009 pada 10 lokasi percontohan Gapoktan Simantri di 7 kabupaten.
Perkembangan Simantri 2009-2013 telah mencapai 400 lokasi, dari target 1000 lokasi
Simantri tahun 2018 di 9 kabupaten/kota. Jumlah anggaran Pemprov Bali untuk
kegiatan Simantri (2009-2013) mencapai lebih dari Rp80 miliar dalam bentuk bansos
dan CSR. Konsep Simantri selain memberdayakan hubungan fungsi masing-masing
kegiatan juga mendorong pada pemanfaatan limbah pertanian dan ternak menjadi
komponen pendukung integrasi di tingkat kelompok Simantri. Kegiatan ini
berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F
(food, feed, fertilizer, dan fuel).

Beberapa hasil penelitian terkait dengan Simantri di Provinsi Bali menunjukkan


bahwa pelaksanaan pola integrasi tanaman ternak di lokasi Simantri telah memberikan
dampak pada tumbuhnya kegiatan usaha kelompok, lapangan pekerjaan, pemenuhan
kebutuhan pangan, pakan, pupuk dan pestisida organik serta biogas di tingkat
kelompok maupun untuk tujuan komersial melalui dukungan kebijakan pemda
setempat. Potensi, peluang, dan dukungan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
Simantri diharapkan menjadi embrio bagi keberlanjutan program pembangunan sektor
pertanian daerah menuju sistem pertanian energi terpadu untuk kemandirian pangan
dan kesejahteraan petani. Dengan asumsi bahwa keberlanjutan program ini tidak
terdistorsi oleh proses pergantian pimpinan daerah dan kepentingan kebijakan yang
menyertainya.
3.2 GAMBARAN UMUN SIMANTRI TEMPAT PRAKTIKUM

Adapun simatri yang kami kunjungi adalah SIMANTRI/SIPADU 569 Kelompok Tani
Duwi Mekar Babahan, Kecamatan Penebel Tabanan. Simantri ini merupakan salah satu
simantri/sipadu di Provinsi Bali. Sipadu ini memiliki luas wilayah 21 hektar, dimana 18 hektar
termaksud lahan basah. Sipadu ini juga mempunyai struktur organisasi yang diketuai oleh I
Made Kustika.Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Sipadu 659 yaitu beternak sapi Bali,
pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi, pembuatan biogas, pembuatan pupuk kascing,
pembuatan minyak aksiri, budidaya tanaman nilam, budidaya ikan nila, penanaman padi organik,
pembuatan minuman dari beras merah. Dimana kegiatan tersebut saling berkaitan satu sama lain
dan saling dimanfaatkan limbahnya hingga tidak ada limbah yang tersisa namun dapat diolah dan
dimanfaatkan menjadi hal yang berharga.

3.2.1 Jumlah Anggota, Kepengurusan dan Struktur Organisasi

1. Jumlah anggota : 15 anggota


2. Kepengurusan dan Struktur Organisasi

Ketua : I MadeKustika

Sekretaris : I Nyoman Kartan

Bendahara : I Nyoman Gunayasa

Seksi Pemasaran :I Nyoman Suryanata (sekaligus humas)

Seksi Produksi : I Nyoman Sulada

Seksi Keswan : I Wayan Suwistama

3.2.2 Pendanaan dan Pengelola keuangan

1. Pendana : Ibah Provinsi Bali dinas Pertanian sebanyak Rp 225.000.000 dan


sampai saat ini sipadu memiliki laba sebanyak Rp39.000.000.
2. Pengelolaan Keuangan : keuangan di kelola oleh kelompok tani tersebut dan
apabila mendapat untung maka uang tersebut sebagian menjadi uang kas dan
sebagian dibagi kepada anggota sipadu tersebut.
3.2.3 Hubungan Sipadu dengan pihak yang lain

1. Desa Dinas, hubungan snagat baik, solit, bahu membahu dengan pemerintah desa dengan
kelompok tani.
2. Desa adat, baik (namun tidak ada yang khusus)
3. Subak, solit, saling bahu-membahu, dapat memberi kontribusi (pupuk organik), merubah
mainset dan pola pikir petani.
4. Pemerintah provinsi yaitu membantu dinas pertanian dengan film pendek yang
dipresentasikan di ESDM (dari 96 naik ke 55).
5. Pemerintah kabupaten jarang (lebih ke provinsi).
6. Pihak-pihak lain (UMBESNEN RI) dipakai untuk objek film pendek.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis-jenis unit usaha secara vertikal dan horizontal dari Simantri

 Jenis usaha secara vertikal : Pertanaman, Peternakan dan Perikanan


 Jenis usaha secara horizontal
 Pertanaman : Padi, Nilam
 Peternakan : Sapi Bali
 Perikanan : Ikan Nila

4.2 Siklus energi dan implementasi konsep 4F di Simantri

 Food ( pangan manusia )


Padi, Ikan dan Daging Sapi

INI FRANTA 

4.3 Deskripsi ekonomi kegiatan Simantri tempat praktikum

Pertanian terpadu dalam ruang lingkup ekonomi berkaitan dengan anggaran yang
dikeluarkan petani selama proses produksi sampai menghasilkan output.

Melalui sistem terpadu biaya input lebih rendah dibandingkan sistem lainnya sehingga
lebih menguntungkan petani karena dalam dalam sistem terpadu juga diterapkan
pertanian organik yang meminimalkan penggunaan bahan kimia yang dapat menambah
daftar anggaran petani.

Selain itu hasil dari bertani secara terpadu pastinya lebih menguntungkan karena tidak
hanya diperoleh dari satu bidang pertanian saja misalkan hasil tanaman melainkan juga
dari peternakan seperti susu, telur maupun dagingnya. Hal ini membuat pendapatan
petani bertambah daan lebih menguntungkan, selain itu biogas nya mereka olah menjadi
bahan dasar untuk menghidupkan kompor biogas tanpa dipakai nya lagi gas elpiji selain
itu para petani juga menikmati dan menjual teh beras merah yang mereka hasilkan sendiri
dan juga menjual minya artsiti hasil penyulingan tanaman nilam yang ditanam para
petani tersebut.

4.4 Keuntungan dan Kendala/hambatan pelaksanaan Simantri tempat praktikum

 Keuntungan
 Bisa menjalankan usaha bersama dengan mengelola SIPADU secara manajemen
dan mampu membuat pasar sendiri,
 Aspek lingkungan di Sipadu sebelumnya pola petani konvensional setelah ada
petani SIPADU menjadi ramah lingkungan dan menjaga keseimbangan alam,
 Aspek pendapatan bertambah dalam budidaya padi dan limbah ternak
 Kendala atau Hambatan
 Jika salah satu sapi sakit, maka akan menular ke sapi yang lain.
 Susah menyatukan karakter anggota ( perbedaan pendapat atau pikiran )
 Sarana dan prasarana belum terpenuhi
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pertanian ini merupakan pemanfaatan lahan dengan berbagai macam usaha baik pertanian
maupun peternakan. Pertanian terpadu ini bisa dilaksanakan di lahan pertanian yang luas maupun
sempit. Sistem pertanian terpadu adalah sistem pengelolaan (usaha) yang memadukan komponen
pertanian, seperti tanaman, hewan dan ikan dalam suatu kesatuan yang utuh.

Adapun simatri yang kami kunjungi adalah SIMANTRI/SIPADU 569 Kelompok Tani
Duwi Mekar Babahan, Kecamatan Penebel Tabanan. Simantri ini merupakan salah satu
simantri/sipadu di Provinsi Bali.

Adapun Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Sipadu 659 yaitu beternak sapi Bali,
pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi, pembuatan biogas, pembuatan pupuk kascing,
pembuatan minyak aksiri, budidaya tanaman nilam, budidaya ikan nila, penanaman padi organik,
pembuatan minuman dari beras merah. Dimana kegiatan tersebut saling berkaitan satu sama lain
dan saling dimanfaatkan limbahnya hingga tidak ada limbah yang tersisa namun dapat diolah dan
dimanfaatkan menjadi hal yang berharga.

5.2 Saran

1. Agar simantri ini lebih diperhatikan oleh pemerintah


2. Agar sarana dan prasarana nya lebih dilengkapi
3. Menediakan pasar organik SIPADU yang luas
4. Menyediakan subsidi pupuk organic dri pemerintah untuk SIPADU
5. Menjaga keberadaan SIPADU dalam program pemerintah Proinsi Bali

Anda mungkin juga menyukai