Anda di halaman 1dari 2

Mari Bangun Iman Kita

Alkitab mengajarkan kita untuk sempurna, begitulah firman-Nya. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di
sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan
bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. dApabila kamu mengasihi orang yang mengasihi
kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna,
sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna (Matius 5: 44-48).

Kita hidup diharuskan untuk berdoa, maka Ia akan memberikan Roh Kudus-Nya kepada yang meminta
kepada-Nya (Lukas 11: 13) dan Allah akan mendengarkan doa kita dan meghapuskan kesalahan kita
seperti pada Mazmur 65: 3-4 “Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami,
Engkaulah yang menghapuskannya. Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh
mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di
rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus”.

Bagaimana kita dapat mengasihi Allah yang telah lebih dahulu mengasihi kita yakni melakukan perintah-
perintah-Nya, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita (1 Yohanes 5: 3-4).

Pada saat kita mengaku percaya kita mengucapkan “ya dengan sepenuh hati” kita melaksanakan “kasih”
yang menjadi ajaran Kristus, untuk menwujudkan ucapan tersebut harus diikuti dengan tindakan nyata,
antara lain”

- Bila melakukan suatu tindakan, ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan (Efesus 5: 10)
- Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif (Efesus 5: 15)
- Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan
(Efesus 5: 17)
- …dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian
rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Efesus 5: 19)
- Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada
Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan
Kristus. (Efesus 5: 20-21)

Kita bisa belajar dari orang-orang disekitar kita, misalnya teramat membanggakan salah satu
anaknya sehingga terkesan sombong, Tuhan mendidik orang tersebut, maka anak yang lain
mengalami hal yang tidak diinginkan. Ada lagi yang suka menghakimi keluarga yang sedang
mengalami kesulitan, khususnya masalah keluarga yang menikah dengan pasangan yang berbeda
keyakinan atau pasangan yang menikah dengan perbedaan status sosial maupun ekonomi, atau
pasangan yang menikah dengan perbedaan usia, lalu apa buah yang diperoleh orang tersebut
keluarganya mengalami hal yang demikian. Bukankah Allah mengajarkan untuk mendoakan orang
yang mempunyai pergumulan hidup bukan menghakimi.

Allah benci akan 7 perkara, mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang
yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju
kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan
pertengkaran saudara (Amsal 6: 16-19).

Marilah kita mengenal Allah lebih dalam lagi dengan mengerti kehendak-Nya dan membangun diri
kita dengan iman yang paling suci, berdoa dalam Roh Kudus, pelihara diri kita dalam kasih Allah
sambil menanti rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hidup yang kekal (Yudas 1:20-21).

Anda mungkin juga menyukai