Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi

P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

GAMBARAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA SMP DI DAERAH


PESISIR SURABAYA

Andi Maulida Rahmania, Widjajaning Budi, Dessy Nur Utami


Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah, Surabaya
Jl. Arif Rahman Hakim No. 150 Surabaya 60111
andi.maulida@hangtuah.ac.id

Abstract
Academic procrastination can cause several disadvantages to students. One of the effects of academic
procrastination on students is the decrease of student performance. This study aims to determine
academic procrastination os Surabaya coastal students. This study involved 194 private junior high
school students un coastal area of Surabaya. Measurement in this study was using the academic
procrastination scale compiled by researchers based on Ferraro’s theory. The academic
procrastination scale has 15 valid items and the Cronbach alpha coefficient of the scale is 0.848.
Data Analiysis was performed using descriptive statistical techniques. The result showed that most of
the coastall students showed moderate academic procrastination. The aspect of academic
procrastination that arose the most from the respondents were the aspect of delaying starting to work
on assignments and doing other activities while doing the task.

Keywords: Academic Procrastination, Coastal Students

Abstrak
Prokrastinasi akademik dapat menimbulkan beberapa kerugian pada siswa. Salah satu dampak
prokrastinasi akademik pada siswa adalah menurunnya performa akademik siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui prokrastinasi akademik siswa pesisir Surabaya. Penelitian ini melibatkan
194 siswa SMP swasta di daerah pesisir Surabaya. Pengukuran dilakukan menggunakan skala
prokrastinasi akademik yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori dari Ferrari. Skala prokrastinasi
akademik memiliki 15 aitem valid dengan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,848. Analisis data
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa pesisir menunjukkan prokrastinasi akademik dalam kategori sedang. Aspek
prokrastinasi akademik yang paling banyak muncul dari responden adalah aspek menunda memulai
mengerjakan tugas dan melakukan aktivitas lain dalam pengerjaan tugas.

Kata Kunci: Prokrastinasi Akademik, Siswa Pesisir

Pendahuluan ketergantungan pada orang tua. Remaja menjadi


Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi lebih fokus pada prestasi dan performanya, sehingga
jenjang pendidikan yang penting karena pada mereka mulai merasa tertantang oleh tugas-tugas
jenjang ini siswa masuk ke dalam masa remaja akademik (Santrock, 2007). Selain itu, aspek
dengan rentang usia 12-14 tahun. Masa remaja perkembangan emosi remaja juga turut berkembang,
merupakan masa-penghubung atau masa-peralihan remaja menjadi lebih mudah dipengaruhi oleh
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. kondisi sosio-emosional lingkungan, terutama
Masa transisi tersebut dapat menimbulkan stress lingkungan keluarga dan kelompok teman sebaya.
bagi remaja karena terjadi banyak perubahan di Di sisi lain, remaja juga mengalami perubahan pada
dalam diri individu, keluarga, dan sekolah (Santrock, aspek perkembangan moralnya. Hal tersebut
2007). Pada periode ini, remaja mengalami mendorong remaja untuk mulai memiliki rasa
perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas
kematangan fungsi-fungsi psikologisnya, seperti akademiknya.
pada aspek kognitif, emosi dan moralnya. Remaja pada jenjang SMP juga mulai dituntut
Remaja mengalami perubahan pada aspek untuk belajar mandiri, mereka mulai kurang
perkembangan kognitifnya, yang mendorong mendapat bantuan dari guru dan orangtua dalam
terjadinya perubahan pada kognisi sosial remaja, mengerjakan tugas akademiknya. Akan tetapi, dalam
meningkatnya tanggung jawab, dan menurunnya menjalankan tanggung jawab akademiknya tersebut,

Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 1


Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

tidak jarang siswa mengalami masalah, sehingga (Rothblum et al., 1986). Prokrastinasi akademik
mereka menunda-nunda menyelesaikan tugas dapat dipahami sebagai kegagalan mengerjakan
akademiknya Desmita (dalam Novritalia, & tugas akademik yang diinginkan, diniatkan dan
Maimunah, 2014). Perilaku menunda dalam bidang seharusnya diselesaikan dalam kurun waktu yang
akademik dikenal dengan istilah prokrastinasi diinginkan atau diharapkan (Senécal et al., 1995).
akademik. Prokrastinasi dalam tugas akademik Prokrastinasi dideskripsikan sebagai kesulitan
meliputi penundaan dalam hal tugas-tugas akademik individu dalam melakukan tugas sehari-hari karena
seperti (1) menulis ujian akhir, (2) belajar untuk ketidakmampuan individu dalam mengatur waktu
ujian, (3) memenuhi tugas mingguan, seperti dan mengelola waktu secara efektif (Ferrari et al.,
membaca atau tugas lainnya, (4) tugas administratif, 1995). Prokrastinasi akademik dapat didefinisikan
seperti mengisi formulir, mendaftar kelas dan sebagai tindakan dengan sengaja menunda suatu
mendapat kartu pengenal, (5) tugas kehadiran, tugas meskipun telah mengira dampaknya akan
seperti bertemu dengan dosen pembimbing atau buruk ketika menunda (Steel, 2007).
profesor dan (6) aktivitas sekolah secara umum, Beberapa kerugian pada siswa yang
seperti berangkat ke sekolah (Solomon & Rothblum, melakukan prokrastinasi akademik, di antaranya
1984) siswa akan (1) mengalami pola tidur dan pola makan
Penelitian tentang prokrastinasi di Indonesia yang tidak sehat (2) menunjukkan tingkat stres,
seringkali dilakukan pada mahasiswa. Prokrastinasi cemas dan rasa bersalah yang tinggi Sirois dan Tosti
pada mahasiswa menyebabkan jumlah mahasiswa (dalam Xu, 2016) (3) beresiko lebih tinggi
yang lulus dari perguruan tinggi tidak sebanding melakukan kecurangan akademik (4) memiliki
dengan jumlah mahasiswa yang masuk ke perguruan kualitas tugas yang tidak sama dengan siswa yang
tinggi. Prokrastinasi di perguruan tinggi merupakan tidak melakukan prokrastinasi (Patrzek et al., 2015)
manifestasi kebiasaan perilaku menunda sejak serta (5) mendapat nilai yang rendah (Janssen,
berada di jenjang pendidikan sebelumnya (Handaru 2015). Hasil penelitian di Indonesia juga
et al., 2014). Hasil penelitian oleh (Handaru et al., menyebutkan bahwa dampak dari prokrastinasi
2014) menyebutkan bahwa kegiatan yang paling akademik pada siswa SMP diantaranya kecemasan
sering ditunda oleh mahasiswa diantaranya belajar tinggi, stress tinggi dan performa akademik yang
untuk ujian, menyelesaikan paper atau makalah dan rendah (Widiseno et al., 2018). Penelitian lainnya
mengerjakan tugas mingguan. Kegiatan-kegiatan oleh (Ramadhan & Winata, 2016) menunjukkan
tersebut bukanlah tugas yang baru ada ketika bahwa prokrastinasi akademik siswa SMK swasta
individu menjadi mahasiswa, melainkan kegiatan berpengaruh secara signifikan pada prestasi belajar
tersebut sudah ada sejak individu berada di jenjang siswa.
pendidikan sekolah menengah. Prokrastinasi akademik juga terjadi pada
Penelitian oleh (Ramadhani, 2017) siswa pesisir. Peneliti melakukan wawancara kepada
menunjukkan prokrastinasi akademik siswa kelas beberapa guru swasta di kawasan pesisir. Hasil
VIII SMP N 1 Sentolo cenderung berada pada wawancara penulis pada salah satu guru di SMP
kategori sedang. Penelitian oleh (Munawaroh et al., swasta pesisir Surabaya menunjukkan bahwa siswa
2017) menunjukkan bahwa 17,2% pelajar SMP 9 SMP di kawasan pesisir juga mengalami beberapa
Yogyakarta memiliki prokrastinasi akademik tinggi, permasalahan prokrastinasi di sekolah di antaranya
77,1% memiliki prokrastinasi akademik sedang dan terlambat datang ke sekolah, tidak masuk kembali ke
5,7% memiliki prokrastinasi akademik rendah. kelas setelah jam istirahat dan membolos sekolah.
Penelitian lainnya oleh (Tjandra, 2012) pada siswa Siswa SMP di kawasan pesisir juga bahkan ada yang
kelas VIII salah satu SMP di Bandung menunjukkan datang terlambat saat ujian nasional dilaksanakan
bahwa 51,8% siswa memiliki prorastinasi akademik (Sulistiana, 2018). Peneliti juga menemukan hasil
tinggi. penelitian di daerah pesisir yang menunjukkan
Hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas bahwa salah satu perilaku siswa di daerah pesisir
telah menunjukkan bahwa siswa SMP mengalami saat mengerjakan tugas adalah menunda-menunda
permasalahan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi mengerjakan tugas yang diberikan guru (Saputra,
akademik dapat didefinisikan sebagai 2019).
kecenderungan (1) selalu atau hampir selalu Daerah Pesisir memiliki kondisi pendidikan
menunda tugas-tugas akademik (2) selalu atau yang berbeda dengan daerah lainnya. Daerah pesisir
hampir selalu mengalami masalah kecemasan yang membutuhkan perhatian yang lebih dibandingkan
berkaitan dengan prokrastinasi yang dilakukan dengan daerah lainnya supaya anak-anak di daerah
Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 2
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

pesisir mendapat kesempatan yang sama dengan 1995) bahwa prokrastinasi akademik terdiri dari
anak-anak lainnya di Indonesia. Penelitian oleh (Siti, empat aspek yaitu (a) menunda memulai pengerjaan
2016) menyatakan bahwa anak-anak nelayan yang tugas, (b) menunda menyelesaikan tugas,
masih berusia sekolahseringkali ikut bekerja di laut (c)terdapat kelambanan dalam mengerjakan tugas
untuk membantu pemerolehan pendapatan keluarag dan menghasilkan tugas akademik yang dibawah
yang berbeda-beda setiap bulannya tergantung standar atau bahkan tidak selesai dan (d) melakukan
kondisi alam. Selain itu, penelitian tersebut juga aktivitas lain yang lebih menyenangkan saat
menyatakan bahwa tingkat pendidikan anak nelayan pengerjaan tugas.
umumnya sampai jenjang Sekolah Menengah Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
Pertama (SMP), para nelayan beranggapan bahwa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta se-
sekolah bukanlah suatu hal yang menjanjikan untuk kecamatan Bulak Kota Surabaya. Kecamatan Bulak
mendapatkan pekerjaan layak yang lebih baik dari merupakan salah satu kecamatan yang terletak di
sebelumnya. daerah pesisir kota Surabaya. Penelitian ini
Berdasarkan hasil wawancara, hasil penelitian merupakan penelitian populasi dimana seluruh siswa
dan pemaparan di atas. Peneliti menilai penting yang hadir saat pengambilan data berlangsung
untuk melakukan penelitian deskriptif terkait menjadi subjek dalam penelitian ini. Partisipan
prokrastinasi akademik pada siswa SMP di wilayah penelitian ini yaitu sejumlah 194 siswa yang berada
pesisir. Penelitian terkait prokrastinasi akademik di di kelas VII dan kelas VIII.
wilayah pesisir masih sedikit dilakukan. Penelitian Instrumen yang digunakan dalam
pada masyarakat pesisir penting untuk dilakukan mengumpulkan data penelitian ini adalah kuisioner
untuk mengetahui secara objektif bagaimana yang terdiri dari skala prokrastinasi akademik.
prokrastinasi akademik di berbagai konteks. Seleksi aitem pada penelitian ini menggunakan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koefisien korelasi aitem-total. Kriteria pemilihan
prokrastinasi akademik pada siswa SMP di wilayah aitem berdasarkan korelasi aitem-total, biasanya
pesisir. digunakan batasan rix ≥ 0,30 (Azwar, 2010). Uji
reliabilitas pada skala menggunakan teknik internal
Metode Penelitian consistency Alpha Cronbach dengan bantuan
Penelitian ini merupakan penelitian program statistik. Koefiesien realibilitas berkiasar
deskriptif kuantitatif yang memberikan gambaran antara 0 hingga 1. Alat ukur dikatakan reliabel jika
mengenai suatu gejala berdasarkan data yang ada, memiliki koefisien > 0,7 (Azwar, 2010)
menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi data Skala prokrastinasi akademik disusun oleh
tersebut. Data diperoleh melalui analisis skor pada peneliti berdasarkan teori (Ferrari et al., 1995)
jawaban subjek pada skala prokrastinasi akademik memiliki 15 aitem valid dengan nilai koefisien
dan kemudian akan diperoleh gambaran mengenai cronbach alpha sebesar 0,848 dan nilai korelasi
prokrastinasi siswa SMP di daerah pesisir. aitem dengan total aitem berkisar antara 0,326 –
Ferrari (dalam Schouwenburg, 1995) 0,604. Aitem dalam skala direspon dengan pilihan
mendefinisikan prokrastinasi sebagai melewatkan jawaban Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan
waktu optimal untuk memulai penyelesaian suatu Sangat Tidak Setuju, dengan skor jawaban sesuai
tugas penting yang perlu diselesaikan dan tidak urutan 4,3,2,dan 1. Salah satu contoh aitem dalam
adanya kerugian personal yang masuk akal yang skala yaitu “Saya lebih memilih untuk tidur
berkaitan dengan usaha penyelesaian tugas serta meskipun ada tugas yang harus dikumpulkan esok
prokrastinasi adalah lebih memilih perilaku yang hari”.
lebih menyenangkan dan kurang penting untuk Penelitian ini merupakan penelitian
dikerjakan atau memiliki kerugian yang tinggi jika deskriptif kuantitatif, sehingga analisis data
dihubungkan dengan penyelesaian tugas pada waktu menggunakan statistik deskriptif dan
optimal seseorang. mengkategorikan skor subjek berdasarkan kategori
Variabel dalam penelitian ini adalah yang dibuat berdasarkan nilai mean dan standar
prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik deviasi yang dilihat dari statistic deskriptif dengan
dioperasionalkan sebagai evaluasi individu atas menggunakan bantuan program statistik.
perilaku menunda tugas akademik yang dilakukan
dan diukur melalui total skor yang diperoleh dari
Skala Prokrastinasi Akademik. Skala Prokrastinasi
akademik disusun berdasarkan teori (Ferrari et al.,
Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 3
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

Hasil dan Pembahasan penelitian oleh (Morales, 2010) yang


Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu mengembangkan skala prokrastinasi akademik
sebelum uji statistik deskriptif. Uji normalitas dengan juga mengacu pada (Ferrari & Tice, 2000).
dilakukan terhadap skor dari skala prokrastinasi Sehingga perbandingan mean empirik dan mean
akademik dan skala frekuensi prokrastinasi teoritik dapat dilakukan.
akademik. Uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan teknik kolmogorov-smirnov dengan Tabel 3.
bantuan program statistik. Berikut adalah hasil uji Perbedaan Mean Empirik dan Mean Teoritik
normalitas dari data hasil skor skala prokrastinasi Data Empiric Mean SD Sig. (p) nilai
akademik. (E)/teori uji t mean
tik (T) empirik dan
Tabel 1. teoritik
Uji Normalitas Prokras E 34,74 7,356 0.000
tinasi T 30 10
Data Nilai Sig. Keterangan
Akade
Z (p)
mik
Prokras 1,055 0,216 Data
tinasi berdistribusi
Akade normal Peneliti kemudian mengkategorikan skor
mik prokrastinasi akademik dan frekuensi prokrastinasi
akademik berdasarkan mean dan SD empirik. Skor
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Z di masing-masing subjek dikategorikan menjadi
bawah 1,97 dan dan nilai p>0,05. Maka dapat rendah, sedang dan tinggi. Hasil pengkategorisasian
diambil kesimpulan bahwa data prokrastinasi skor subjek dapat dilihat pada tabel 4.
akademik berdistribusi normal. Analisis statistik
deskriptif dilakukan dengan bantuan program Tabel 4.
statistik. Hasil analisis ditampilkan tabel 2 berikut Kategori Skor Subjek
Data Katego Jumlah Persentase
Tabel 2. ri responden (% )
Analisis Statistik Deskriptif Prokra Rendah 34 17,5%
stinasi Sedang 127 65,5%
Prokrastinasi
Akade Tinggi 33 17%
N 194 mik
Range 34
Min. 20
Dari tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar
Max 54
6739
siswa di daerah pesisir memiliki tingkat
Sum
34,74
prokrastinasi akademik pada kategori sedang, yaitu
Mean
SD 7,356
sebanyak 65,5% dari responden. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Ramadhani, 2017) yang
Berdasarkan hasil analisis statistik
menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik siswa
Deskriptif tersebut peneliti membandingkan mean kelas VIII SMP N 1 Sentolo cenderung berada pada
dan SD empirik dengan mean dan SD Teoritik. kategori sedang. Hasil penelitian ini juga sejalan
Perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel 3. dengan penelitian lainnya oleh (Munawaroh et al.,
Dari tabel 3, diketahui bahwa nilai
2017) yang menunjukkan bahwa 77,1% siswa
signifikasi uji perbedaan mean empirik dan mean memiliki prokrastinasi akademik kategori sedang.
teoritik data prokrastinasi akademik kurang dari
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil
0,05, hal ini berarti mean empirik berbeda secara penelitian oleh (Hanggara, 2014) yang menunjukkan
signifikan dan lebih tinggi dari mean teoritik. Hal ini bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMPN 2 Pare
dapat diartikan bahwa prokrastinasi akademik subjek yang memiliki tingkat prokrastinasi pada kategori
dalam penelitian ini cenderung lebih tinggi. Skor
sedang yaitu sebanyak 117 responden (86%) dari
skala ini didapatkan dari skala yang disusun oleh 135 responden. Prokrastinasi akademik perlu
peneliti berdasarkan teori (Ferrari et al., 1995) dan menjadi hal yang perlu dipertimbangkan dalam
sudah banyak juga peneliti lain yang menggunakan proses belajar siswa supaya tidak berakibat pada
skala yang berlandaskan teori Ferrari, seperti
Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 4
Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan menonton TV, bermain bola atau bermain game
bahwa terdapat korelasi antara prokrastinasi online.
akademik dengan prestasi belajar siswa SMK.
Semakin tinggi prokrastinasi akademik maka Simpulan
semakin rendah prestasi belajar siswa (Ramadhan & Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Winata, 2016). sebagian besar siswa SMP swasta di daerah pesisir
Pada tabel 5 peneliti juga melakukan memiliki prokrastinasi akademik dalam kategori
penghitungan atas aspek prokrastinasi akademik sedang. Penelitian mengenai prokrastinasi akademik
mana yang paling tinggi dari empat aspek yaitu (a) pada siswa pesisir belum banyak dilakukan. Peneliti
menunda memulai pengerjaan tugas, (b) menunda selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan
menyelesaikan tugas, (c)terdapat kelambanan dalam dengan melakukan penelitian kepada subjek
mengerjakan tugas dan menghasilkan tugas penelitian yang lebih beragam dari subjek dalam
akademik yang dibawah standar atau bahkan tidak penelitian ini. Peneliti lainnya dapat melakukan
selesai dan (d) melakukan aktivitas lain yang lebih penelitian kepada siswa pesisir yang berasal dari
menyenangkan saat pengerjaan tugas. SMP Negeri, atau MTS yang letaknya juga di daerah
pesisir supaya dapat memberikan gambaran yang
Tabel 5. lebih lengkap tentang prokrastinasi akademik siswa
Kategori Skor Prokrastinasi Akademik SMP di daerah pesisir. Penelitian oleh (Esmaeili &
Data Aspek Rendah Sedang Tinggi Monadi, 2016) yang mengungkapkan faktor
Prokras 1 71 100 23 penyebab prokrastinasi akademik pada siswa
tinasi 2 105 75 14 menengah, menunjukkan bahwa peran orangtua dan
Akade 3 83 95 16 penggunaan penguatan positif dan negatif yang
mik 4 69 104 21 diberlakukan kepada siswa dapat mempengaruhi
prokrastinasi akademik siswa menengah. Siswa
Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa aspek dengan prokrastinasi tinggi, menunjukkan adanya
yang banyak dilakukan oleh siswa pesisir adalah peran ayah dan ibu yang tidak signifikan. Peneliti
menunda memulai mengerjakan tugas dan selanjutnya dapat melakukan penelitian korelasi,
melakukan aktivitas lain saat pengerjaan tugas. dengan variabel independen yang dapat
Kesimpulan tersebut dilihat dari jumlah kategori dipertimbangkan adalah pola asuh orangtua.
sedang dan tinggi pada kedua aspek tersebut yaitu Sebagian besar siswa pesisir menunjukkan
123 dan 125 dari 194 siswa pesisir. Hasil ini dapat prokrastinasi akademik dalam kategori sedang.
dijelaskan dengan pendekatan cognitive-affective Sehingga masih diperlukan usaha-usaha supaya
personality system (CAPS) dalam menjelaskan prokrastinasi akademik siswa dapat menurun dan
prokrastinasi. Berdasarkan pendekatan CAPS, faktor tidak berdampak pada hasil belajar siswa pesisir.
kognisi yang dapat menyebabkan seseorang Aspek prokrastinasi akademik yang paling banyak
melakukan prokrastinasi adalah penghindaran dan muncul dari responden adalah aspek menunda
impulsivitas. Reaksi penghindaran terjadi karena memulai mengerjakan tugas dan melakukan aktivitas
situasi yang dinilai mengancam atau tidak disukai. lain dalam pengerjaan tugas. Dari hasil ini, guru di
Individu dapat menilai sebuah situasi negatif karena daerah pesisir dapat mempertimbangkan untuk
ia tidak memiliki sesuatu dalam dirinya, individu memberikan waktu pengumpulan tugas yang
juga dapat menilai positif karena mereka ingin jaraknya tidak terlalu lama dengan pemberian tugas
mendapatkan sesuatu yang ideal yang mungkin akan serta memberikan reward bagi siswa yang
mereka dapatkan. Gaya koping penghindaran atau mengumpulkan tugas di awal waktu. Orangtua siswa
represif ditandai dengan strategi penolakan terhadap pesisir dapat disarankan untuk menerapkan premack
stimulus emosi yang negatif dan melibatkan principle saat mendampingi siswa belajar di rumah,
gangguan menggunakan pemikiran dan ingatan yang yaitu siswa diperbolehkan untuk bermain game di
menyenangkan Boden & Baumister (dalam Van handphone, bermain bersama teman maupun
Eerde, 2000). Ketika siswa mendapatkan suatu melakukan aktivitas lainnya, jika sudah
tugas, tugas tersebut akan dinilai tidak melaksanakan kegiatan yang telah disepakati, seperti
menyenangkan sehingga reaksi yang dimunculkan belajar minimal 30 menit, menyelesaikan tugas dari
adalah menunda pengerjaan tugas tersebut dan lebih sekolah dan tugas lainnya.
memilih aktivitas yang lebih menyenangkan seperti

Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 5


Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

Daftar Pustaka Morales, R. A. (2010). Development of an


Azwar, S. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. academic procrastination scale. Asia-
Pacific Education Researcher, 19(3), 515–
Esmaeili, N., & Monadi, M. (2016). Identifying 524.
the Causes of Academic Procrastination https://doi.org/10.3860/taper.v19i3.1858
from the Perspective of Male Middle
School Male Students. International Munawaroh, M., Alhadi, S., & Saputra, W.
Journal of Humanities and Cultural (2017). Tingkat Prokrastinasi Akademik
Studies, 2464. Siswa Sekolah Menengah Pertama
https://www.ijhcs.com/index.php/ijhcs/arti Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Jurnal
cle/view/2742 Kajian Bimbingan Dan Konseling, 2(1),
26–31.
Ferrari, J. R., Johnson, J. L., McCown, W. G., & https://doi.org/10.17977/um001v2i12017p
Schouwenburg, H. C. (1995). Academic 026
Procrastination. In Procrastination and
Task Avoidance. Novritalia, K & Maimunah, S. (2014). Perilaku
https://doi.org/10.1007/978-1-4899-0227- Prokrastinasi Akademik Siswa Akselerasi
6_4 dengan siswa reguler sekolah menengah
pertama. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan,
Ferrari, J. R., & Tice, D. M. (2000). 02(1), 89–102.
Procrastination as a self-handicap for men https://doi.org/10.1017/CBO97811074153
and women: A task-avoidance strategy in a 24.004
laboratory setting. Journal of Research in
Personality. Patrzek, J., Sattler, S., van Veen, F., Grunschel,
https://doi.org/10.1006/jrpe.1999.2261 C., & Fries, S. (2015). Investigating the
effect of academic procrastination on the
Handaru, A. W., Lase, E. P. S., & Parimita, W. frequency and variety of academic
(2014). Analisis perbedaan tingkat misconduct: a panel study. Studies in
prokrastinasi ditinjau dari gender , socio- Higher Education, 40(6), 1014–1029.
personal , locus of control , serta https://doi.org/10.1080/03075079.2013.854
kecerdasan emosional : studi pada 765
mahasiswa program studi manajemen fe
UNJ. Jurnal Riset Manajemen Sains Ramadhan, R. P., & Winata, H. (2016).
Indonesia (JRMSI), 5(2), 243–263. PROKRASTINASI AKADEMIK
MENURUNKAN PRESTASI BELAJAR
Hanggara, D. (2014). PROKRASTINASI SISWA. Jurnal Pendidikan Manajemen
AKADEMIK SISWA KELAS VIII DI SMP Perkantoran.
Negeri 2 Pare (Issue I). https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3260

Janssen, J. (2015). Academic Procrastination: Ramadhani, N. (2017). Hubungan Antara


Prevalence Among High School and Prokrastinasi Akademik dengan Perilaku
Undergraduate Student and Relationship to Menyontek Siswa Kelas VIII SMP N 1
Academic Achievement. Georgia State Sentolo Tahun Pelajaran 2016/2017. In
University Scholar Works Georgia State Universitas PGRI Yogyakarta (Vol. 01).
University. http://www.albayan.ae
https://doi.org/10.1021/acs.analchem.7b03
791 Rothblum, E. D., Solomon, L. J., & Murakami,
J. (1986). Affective, Cognitive, and

Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 6


Jurnal Psikologi : Media Ilmiah Psikologi
P-ISSN (1907-7483)
E-ISSN (2528-3227

Behavioral Differences Between High and 2909.133.1.65


Low Procrastinators. Journal of
Counseling Psychology. Sulistiana. (2018). Prokrastinasi Akademik
https://doi.org/10.1037/0022- Siswa SMP Swasta di Daerah Pesisir.Hasil
0167.33.4.387 Komunikasi Pribadi. 5 Mei 2018. SMP Tri
Guna Bhakti Surabaya
Santrock, J. W. (2007). Life-Span Development:
Perkembangan masa hidup edisi kelima. Tjandra, N. (2012). Studi Deskriptif Mengenai
Derajat Prokrastinasi Akademik Pada
Saputra, Y. (2019). Gambaran Perilaku Belajar Siswa Kelas 8 SMP “X” Bandung. In
Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas Universitas Kristen Maranatha (Vol. 5,
XI IPS SMA N 2 Lengayang Kabupaten Issue 1983).
Pesisir Selatan. In Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Van Eerde, W. (2000). Procrastination: Self-
PGRI Sumatera Barat Padang (Vol. 8, regulation in initiating aversive goals.
Issue 5). Applied Psychology, 49(3), 372–389.
https://doi.org/10.1111/1464-0597.00021
Schouwenburg, H. C. (1995). Academic
Procrastination Theoretical Notions, Widiseno, F. P., Purwanti, & Wicaksono, L.
Measurement, and Research. In (2018). Studi Deskriptif Perilaku. Jurnal
Procrastination and Task Avoidance. Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya,
3(1), 1–17.
Senécal, C., Koestner, R., & Vallerand, R. J. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/ar
(1995). Self-regulation and academic ticle/view/27324
procrastination. Journal of Social
Psychology. Xu, Z. (2016). Just Do It! Reducing Academic
https://doi.org/10.1080/00224545.1995.971 Procrastination of Secondary Students.
2234 Intervention in School and Clinic.
https://doi.org/10.1177/1053451215589178
Siti, N. S. S. (2016). Kesadaran Masyarakat
Nelayan terhadap Pendidikan Anak.
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan
Sosial Politik UMA (Journal of
Governance and Political Social UMA),
4(1), 1–10.

Solomon, L. J., & Rothblum, E. D. (1984).


Academic procrastination: Frequency and
cognitive-behavioral correlates. Journal of
Counseling Psychology.
https://doi.org/10.1037//0022-
0167.31.4.503

Steel, P. (2007). The nature of procrastination:


A meta-analytic and theoretical review of
quintessential self-regulatory failure. In
Psychological Bulletin.
https://doi.org/10.1037/0033-

Jurnal Psikologi Volume 19 Nomor 1 Juni 2021 7

Anda mungkin juga menyukai