EKO RAHTOMO
NOVA APRILITA
LINDAWATI
PRESILIA SARTIKA ROLI
SAFRIANA
RITA MEUTIA
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman (dalam Susanto, 2013:12), hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal. Secara rinci diuraikan sebagai
berikut:
1. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini
meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap,
kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
2. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Kajian literaturnya :
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Volume 8, Number 2, Agustus 2020, pp. 76-89 P-ISSN:
2614-591X E-ISSN: 2614-1094 DOI: http://dx.doi.org/10.23887/jjpg.v8i2.25352 Open Access:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG
Pratama, N. S., & Istiyono, E. (2015). Studi Pelaksanaan Pembelajaran Fisika Berbasis
Higher Order Thinking (Hots) Pada Kelas X Di SMA Negeri Kota Yogyakarta. Prosiding
Seminar Nasional Fisika Dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6, 104–112
Penelitian dari Pratama & Istiyono (2015) bahwa penerapan HOTS pada guru-guru
yang diteliti terlaksana sedang,sehingga belum sepenuhnya guru-guru menerapkan
HOTS dalam pembelajaran.
Rapih, S., & Sutaryadi. (2018). Perpektif guru sekolah dasar terhadap Higher Order
Tinking Skills (HOTS): pemahaman, penerapan dan hambatan. Premiere
Educandum, 8(1), 78–87.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian dari Rapih & Sutaryadi (2018) bahwa guru-guru
menyatakan sudah menerapkan HOTS namun kenyataam dilapamgan, tidak
sepenuhnya HOTS diterapkan dalam seluruh proses pembelajaran. Kandungan
HOTS pada soal yang telah dibuat guru-guru belum sepenuhnya HOTS dapat
dikarenakan oleh pemahaman guru-guru yang masih kurang mengenai HOTS mulai
dari pemahaman konsep, ciri-ciri, langkah penyusunan, dan cara mengevaluasi.
Selain itu soal-soal yang dibuat oleh guru-guru belum sepenuhnya HOTS dapat
disebabkan oleh kesulitan-kesulitan yang dialami oleh guru-guru. Pada pemaparan
kendalakendala penerapan HOTS, guru-guru banyak menyatakan kesulitan dalam
penyusunan soal disebabkan oleh kesulitan dalam pemilihan KI dan KD, refrensi yang
masih kurang, dan waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan soal-soal berbasis
HOTS cukup lama sehingga guru-guru merasa kekurangan waktu untuk penyusunan
soal.